Ini Dia 4 Keuntungan yang Didapat dengan Belanja ke Toko Kamera Terlengkap

Temans,

Kalau kalian memang berniat mencari kamera yang tepat maka baiknya mencari dulu toko kamera terlengkap supaya lebih banyak keuntungan bisa dikantongi. Dewasa ini kegiatan fotografi memang menari minat banyak orang tak pelak keberadaan toko kamera pun semakin berjibun. Kalian yang tertarik belajar di dunia foto-foto tersebut tentunya akan berinisiatif berkunjung ke salah satu toko tersebut untuk mendapatkan kamera yang tepat. opsional lainnya adalah mencari toko online khusus produk kamera. 

Belanja online untuk kamera di masa sekarang bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan karena elektronik sudah aman dikirimkan lewat ekspedisi, baik ke dalam kota maupun luar kota. Beberapa penjual kamera bahkan tidak segan menerima orderan dari pembeli online yang berasal dari negara yang berbeda, sebab melayani secara worldwide shipping. Transaksi jual beli online memang tengah naik daun karena beragam keuntungan dan kelebihan yang ditawarkannya mampu membuat belanja konvensional seolah kurang menarik untuk dinikmati. 

Terlepas dari masalah toko di internet ataupun di dunia nyata yang dijadikan pilihan untuk memiliki kamera yang tepat. Ada baiknya mencari penjual kamera yang lengkap dan untuk dikatakan lengkap tentunya di dalam toko tersebut tersedia banyak pilihan. Kadang kala penjual yang menawarkan dagangan kamera secara komplit inipun juga menyediakan aksesoris penunjang kamera jualannya. Sebut saja seperti monopod maupun tripod dan aneka jenis aksesoris lain yang melengkapi kamera. 

Keuntungan Belanja di Toko Kamera Terkomplit 

Asalkan mampir atau singgah di salah satu toko kamera terlengkap baik melalui internet maupun non-internet dijamin beberapa keuntungan ini akan dirasakan: 

1. Lebih puas membandingkan produk, 
Kalau toko kamera yang Kalian datangi pilihannya terbatas maka biasanya tidak akan puas membandingkan produk. Masih ada rasa sanksi gitu. Khawatir kalau nantinya salah dalam menentukan pilihan karena pembandingnya terbatas. Berbeda kalau pilihannya komplit maka akan membandingkan secara detail, mulai dari desain, harga, fitur, kualitas material, dan lain sebagainya. 

2. Tidak kesulitan menemukan harga termurah, 

Pilihan yang lengkap dari penjual kamera tentu memberi kemudahan untuk mencari yang harganya pas di kantong. Perlu diakui bahwa kamera di pasaran memiliki harga yang lumayan untuk hasil bidikan sekelas fotografer profesional. Akan tetapi beberapa vendor kamera secara acak menyediakan produk khusus kalangan pemula dan dijamin lebih murah. Kalau Kalian masuk ke toko kamera yang komplit dijamin bisa menemukan kamera yang lebih murah tersebut. 

3. Wawasan mengenai kamera akan semakin luas, 

Tidak menjamin dengan masuk ke toko kamera maka seseorang memiliki pemahaman setinggi langit mengenai dunia fotografi. Sehingga tidak perlu malu mengakui Kalian memiliki pemahaman minim mengenai kamera dan fotografi tersebut. Malah akan dibantu pihak penjual menemukan kamera yang tepat untuk belajar di tahap awal, supaya nantinya lebih lihai dalam mengasah keterampilan memotret. Supaya lebih banyak ilmu fotografi bisa dikantongi maka kunjungi toko terlengkap, supaya penjual menjelaskan setiap kamera dagangannya. 

4. Bisa membeli keperluan fotografi lainnya, 

Kalau mau berhemat maka saat membeli kamera ada baiknya membeli keperluan lain, agar tidak bolak-balik ke toko tersebut. Sekalipun belanja online nantinya malah menanggung ongkir beberapa kali karena beban ongkir ditanggung Kalian selaku pembeli. Nah, lakukan belanja kamera dan kebutuhan lainnya di toko terlengkap supaya tidak perlu pindah toko untuk sekedar mencari pelindung lensa, dompet kamera, dan sebagainya. Sebab dijamin toko kamera terlengkap pun menyediakan perlengkapan tambahan tersebut. 

Jemuran Baju Blentong-blentong Berkarat ? Begini Solusinya

Mamis, 

Hidup se atap, se kasur, se jamban, selama bertahun - tahun sama pak bojo membuat kepribadian aku nih, rasanya, jadi ada mirip-miripnya gitu sama pak bojo. Padahal dulu mah, banyak kebalikannya. 

Seperti gini, kalau ada sesuatu yang nggak sreg di hati pak bojo, do'i lebih milih ngomong langsung. Sementara aku kebalikannya. Diem aja lalu ngedumel nggak jelas. Dan lalu ujung-ujungnya jadi uring-uringan sendiri *hahay. 

Begitupun sebaliknya. *puk puk pak bojo. Hihi. 

Tapi ada juga sih, didiri aku yang masih melekat bin tak tergoyahkan. Sekalipun negara api menyerang ? Ho oh. Tetap aja. Nggak berubah. Apa cobak ?

Emmm soal ini nih, Mamis. Aku tu, lebih milih beli sesuatu dengan melihat berapa kembalian yang bisa aku raup. Dimana kembalian tersebut bisa aku pakai untuk beli sesuatu lainnya. Yang mana sesuatu yang lainnya itu juga ada kembaliannya yang bisa aku pakai lagi. Trus..trus...trus aja begitu. Sampai shizuka suka nobintit. 
Hahayy...
Gitu dah. Dan jarang banget, aku menjadikan keawetan barang sebagai bahan pertimbangan utama sebelum beli barang. 

Salah satu contoh kasus, beli jemuran baju. Waktu itu aku milih yang harganya murah. Bukan milih jemuran baju yang bakal awet, anti karat, dan nggak rapuh *lukata hati OIM kali mak, Oppa Is Mine. 

Terus, selain itu, kembaliannya juga lumayan. Bisa aku pakai beli gantungan baju juga penjepitnya sekalian. Cucok kan. Rencana budget buat beli jemuran baju doank. Eee ternyata bisa bawa pulang jemuran baju dan teman-temannya. Yeahhhhh. 

Nah karena harganya murcek alias murah cekali jadi tahulah yah nasib tu jemuran bakal kayak gimana ? Ember...tu jemuran baju hanya mampu setahun , kurang lebih, mempertahankan kemulusannya dari serangan karat. Walhasil jadi blonteng blonteng dah tu jemuran. Dan tahu sendiri kan, Mamis. Betapa bahayanya kalau karat sampai kena baju. Dah, noda karat bakal susah atau bahkan nggak bakal hilang. 

Melihat kondisi jemuran yang memprihatinkan tentu ada rasa gimana gitu di hati aku, Mamis. Rasa nyesel gitu kan ? Ho oh. Nyesel, kenapa aku nggak minta pak bojo tambahin budget aja buat beli teman-temannya jemuran. Kenafa ? Kenafa nggak begitu ? Entahlah, mungkin waktu itu aku butuh aqua. 

Trus gimana donk selanjutnya ? 
Ya beli lagi jemuran yang baru lah. Cuma kalau beli jemuran selanjutnya, aku nggak mau beli karena murah atau karena kembaliannya banyak melaiankan karena kualitas lah.
Ciyeeeeeee....udah sadar ni yey. 
Iyelah. 
Mau jatuh di lobang yang sama ? Nggaklah. Apa kata Fahri.... *glodak. 

Karena aku mau beli jemuran yang kualitasnya oye. Tentu harganya juga oke kan. Jadi aku kudu nabung dulu, Mamis. Terus sambil nunggu duit buat beli jemuran ngumpul, aku kudu pakai jemuran yang blonteng blonteng itu dulu kan jadinya. Mau gimana lagi. Nggak mungkin kan mau jemur baju nunut alias nebeng di jemuran  tetangga. Bisa bisa entar ada yang salah ambil. Atau entar malah ada kejadian yang namanya BH yang tertukar. 

La trus karat di jemuran gimana ? Kan rawan kalau kena baju. Iyup. Untuk ini aku sudah punya solusinya, Mamis. Sebuah cara untuk menghilangkan karat di jemuran baju. 

Adapun cara untuk menghilangkan karat di jemuran baju adalah dengan memakai Lakban atau isolasi gede. Langkahnya gimana ? Gini. Bagian jemuran yang berkarat tinggal ditutup pakai lakban. Udah. Jadi deh. Hilang kan karatnya. Bahahaha. 

Tapi lumayan lah yah. Sambil nunggu duiit buat beli jemuran yang cakep terkumpul semua. 

Jadi gitu deh cerita asal mula aku beli jemuran baju yang akhirnya berkarat dan juga cara menghilangkan karat di jemuran baju ala akuh. 

Semoga dapat diambil pelajaran dan bermanfaat bagi Mamis. Terutama yang mau beli jemuran tapi masih bimbang mau pilih jemuran yang seperti apa. 

Aku di 2017

Hai Mamis. 
Apa kabar di penghujung tahun ini ? 
Baik semua lah yah. 
Dan sukses nan bahagia selalu buat kita. Amin. 

Sebelum 7 jadi angka 8. Aku ingin mencatat hasil refleksi aku beberapa hari belakangan ini. Buat apa ? Sebagai pengingat bagi aku. Kalau nanti aku kembali berada di posisi seperti di tahun 2017 ini. 

Hasil refleksi aku sebenarnya ada banyak. Tapi nggak aku bahas semua donk ya. Bisa berepisode episode entar jadinya. Bahahaha. 

Jadi aku milih yang mendominasi di tahun 2017 ini dan paling maknyonyor. Apakah itu ? Cus dimari. 

Pekerja Sambilan
Tahun lalu. Aku jadi ibu rumah tangga yang nyambi kuliah juga nyambi berburu duit di dunia maya. Dan tahun ini, sambilan aku bertambah tiga. *wataw

Nggak tanggung-tanggung. Kerja sambilan kali ini butuh tenaga yang uwow. Tapi yaaa mau gimana lagi daripada nggak bisa budal moleh kuliah dan juga nggak bisa bantu suami bayar biaya kuliah kan ya. Jadi ya dilakoni aja. Meskipun belum bisa bantu banyak sih. Tapi lumayan kan ya bojo 😉.

Kerja sambilan aku yang pertama jualan es batu plus camilan. Kalok es batu aku nyediain untuk pembeli di sekitar rumah dan buat nyuplai warung kopi. Demikian juga dengan camilan, untuk nyuplai warung doank. Trus sambilan kedua, aku menggantikan orang yang biasa bantu suami di warung. Soalnya yang biasa bantu nggak kunjung balik juga. Padahal waktu di telpon suami sih bilangnya bakal balik. Berkali kali suami nelpon tapi selalu jawabannya begitu, "Balek". Tapi sampai sekarang nggak muncul-muncul lagi. Hiks. 

Pekerjaan sambilan yang ketiga, jualan daster secara online juga offline. Tapi lebih banyak offlinenya sih. Cuma kalau ini, nggak terlalu berat. Karena dibantu sama adekku. 

Dampak positif kerja sambilan ini dan itu : 

Punya uang saku kuliah
Nah dengan kondisi seperti ini, nyambi di banyak hal begini. Alhamdulillah, uang sakuku bisa aku pakai untuk beli makan atau njajan waktu kuliah. Kalau  pas aku masih di semester satu dulu mah, uang saku cuma cukup buat ongkos pergi dan pulang kuliah. Trus kalau lapar gimana ? Ya. Aku banyakin aja minum air trus kenyang deh. Kalau laper lagi minum lagi. Begitu terus sampek negara api menyerang. Beser urusan belakanganlah yah. Hahay. 

Nggak jalan kaki lagi. Tapi naik ojek online. 
Semester awal, karena uang saku yang terbatas banget. Walhasil aku kudu hematlah yah. Salah satu caraku adalah ya memilih jalan kaki menuju tempat mangkalnya atau trayek kendaraan umum yang aku pakai. Sementara jarak kampus dan tempat pemberhentian tersebut kurang lebih 2 km an. Jauuhhh. Gempor gempor dah kaki. Geliga mana geliga. 

Kalau sekarang alhmdulillah. Aku bisa naik ojol menuju terminal bungurasih. Betis kaki yang segede pemain sepak bola udah nggak pernah cenat cenut lagi. Yeah.

Punya tabungan
Kuliah s2 tanpa beasiswa dengan kondisi ekonomi yang belum stabil, membuat aku sering dilanda kebingungan. Apalagi menjelang detlen bayar spp. Duuhhh...mumet mumet dah ah. 

Tapi sejak aku memilih untuk melakukan pekerjaan ini itu, aku jadi punya sedikit tabungan. Nggak banyak sih. Tapi bisalah dipakai untuk menggenapkan uang untuk biaya spp. 

Dampak negatif kerja sambilan ini dan itu.
Segala sesuatu pasti ada dampak negatifnya. Hanya saja ada dampak negatif yang kadarnya sekian dana ada yang menimbulkan dampak negatif yang cukup besar. Sayangnya dampak negatif dari apa yang aku kerjakan ini termasuk menimbulkan dampak negatif yang kadarnya nggak sedikit. Maknyonyor bangetlah. 
Waktu istirahat jadi berkurang banyak
Ini sudah pasti. Waktu yang seharusnya aku pakai untuk istirahat malah aku pakai untuk belajar atau mengerjakan tugas kuliah yang sehompimpa alaihom gambreng. 
Sementara waktu lainnya aku pakai untuk nyelesein pekerjaan rumah tangga, momong bocah dan ngerjain pekerjaan sambilanku itu. 

Si asma jadi sering dateng
Aku punya asma. Yang sering datang kalau aku lagi suntuk atau kelelahan. Jadi apa yang aku lakukan sudah pasti bakal dihiasi dengan datangnya si asma. Sayangnya kalau asmaku kumat aku memilih untuk konsumsi obat. Bukan malah istirahat. Karena apa ? Ya itu tadi. Biar tugas sebagai ibu rumah tangga, juga tugas kuliah dan kerjaan sambilan bisa segera selesai. 

Lalu apa kabar dengan organ tubuh yang paling sensitif sama obat-obatan ? Nah itu. Aku harap, baik-baik saja. 

Kedunyan
Entah gimana, belakangan ini, tiba-tiba aku ngerasa, aku kedunyan. Sholat cepet banget. Makwes makwes nggak pakai wirid. Karena pengen cepet-cepet nyelesein pekerjaan atau tugas kuliah. Ngaji jarang. Kalau ngajipun nggak pernah lama. 1 rubu' udah shodaqollahul'adzim. Bahkan sholat dhuha yang biasanya aku lakuin sekian raka'at malah aku pangkas jadi cuma dua rakaat. Tahajudnya gimana ? Duh sering bablas alias ketiduran. Puasa senin kemis ? Apalagi. Nggak pernah malah. Hiks. Ngapunten GUSTI. 

Parah. Parah banget bukan ? Terutama yang dampak negatif bagian akhir. 

La trus gimana ? 
Karena aku sudah masuk di semester akhir. Dan uang untuk biaya spp juga alhamdulillah sudah terkumpul. Serta masuk kuliah juga sudah nggak berhari-hari melainkan pas butuh konsultasi aja. Jadi bisalah yaa aku memangkas beberapa pekerjaan sambilan aku. 

Harapan aku. Dengan memangkas beberapa pekerjaan sambilan aku itu. Aku bisa 'Menanam padi yang kualitasnya lebih baik'. Amin. 

Nah gimana dengan kalian nih Mamis. Udah refleksi diri kan untuk tahun ini ? 
Jangan lupa yak. 

Akhir kata, semoga di tahun 2018 nanti, perjalanan hidup kita lebih baik, sehat, lebih berkah, bahagia dari tahun-tahun sebelumnya. Amin amin ya robbal'alamin. 

Selamat Datang 2018.
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...