Biaya Vaksin Tifus di Jombang



Ibu mana yang hatinya tak remuk redam manakala anaknya terbaring di rumah sakit? Ah, rasanya, kebanyakan ibu, pasti merasakan rasa seperti itu, termasuk aku.

Menjelang akhir tahun kemarin adalah kali keempat anak pertamaku masuk rumah sakit. Meskipun sudah kali keempat. Tapi tak lantas menjadi suatu hal yang biasa. Tetap saja ada rasa bersalah menggelayut di dada. "Kenapa bisa begitu? Kenapa nggak kamu jaga sebaik mungkin" itu lah kalimat yang terngiang ngiang dipikiranku.

Hari pertama di rumah sakit, hasil lab., rupanya belum menunjukkan penyebab suhu tubuh anakku panas, lemas, dan merasa pusing. Karena dokter pun belum yakin bahwa penyebab sulungku sakit adalah karena tifus. "Sepertinya lebih menunjukkan ke tipesnya, ini saya kasih resep dulu ya, kita lihat perkembangannya" begitu kata dokter anak. Namun, sulungku belum berangsur-angsur membaik.

Dari kompas.com, Demam tifoid atau tifus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang hidup di limbah dan makanan terkontaminasi.

2 hari kemudian, akhirnya dokter anak tadi meminta perawat untuk cek lab. lagi ke anakku. Nah, hasil lab. kali ini, meyakinkan dokter Retno (dokter spesialis anak), bahwa penyebab sulungku panas adalah karena terserang virus tifus tipe 4. Kemudian, dokter Retno memberikan resep lain yang alhamdulillah membuat sulungku berangsur angsur membaik. Lalu tepat di hari ketujuh, sulungku akhirnya diizinkan untuk pulang. Alhamdulillah. Pada saat visitasi, dokter Retno, sempat memberikan saran bahwa sulungku diberikan vaksin tifus saja.

Oya, aku sempat mangkel sama pihak RS yang tidak dengan cepat mendeteksi  penyebab sakit anakku. Karena pikirku semakin cepat terdeteksi semakin cepat penyembuhan. Tapi alhamdulillah rasa mangkel langsung sirna begitu aku baca-baca artikel di google yang katanya perlu beberapa hari untuk menyatakan seseorang terkena virus tifus atau tidak.

Aku mengiyakan saran dari dokter untuk memberikan sulungku vaksin tifus setelah browsing-browsing di mbah Google. Bahwa memang benar adanya bahwa diperlukan vaksin bagi mereka yang pernah mengalami dinaungi virus tipes.

Ada yang menyarankan untuk tidak memberikan vaksin tifus kepada ken dengan alasan yang menurutku aneh. Tentu aku tak melaksanakan saran tersebut. Aku dan suami sepakat akan memvaksin ken. Bagi kami, memberikan vaksin tipes adalah ikhtiar kami untuk menjaga si ken menderita tifus lagi. Gitu. 

Hari Sabtu pagi, kami berangkat ke tempat praktek dokter retno, Graha Tumbuh Kembang Anak, untuk memvaksin ken. Namun beberapa hari sebelumnya, suami aku menanyakan soal ketersediaan vaksin tifus, biaya untuk vaksin tifus, hingga jam dan hari untuk memberikan vaksin.

2 jam berlalu akhirnya tiba waktunya ken divaksin. Alhamdulillah, pemberian vaksin berjalan lancar dengan sedikit buliran air matanya si ken *hahay.

Kata dokter Retno, vaksin ini punya masa aktif sampai 3 tahunan. Gitu. Aku senang dengan apa yang disampaikan dr. Retno. Alhamdulillah, nggak tiap tahun divaksin tifus.

Oya, vaksin tipes di graha tumbuh kembang anak jombang ini dibandrol sekitar Rp. 435.000. Tarif ini sudah include dengan harga vaksin, jasa dokter, juga admin.

Pyuuuhhhh, lega rasanya setelah memberikan si ken vaksin tifus. Semoga dengan ikhtiar ini, si ken terhindar dari serangan virus tifus. Tentu tak lupa, tetap harus menjaga kesehatan si ken.

Nah, kalau di tempat kalian gimana, manteman? Berapa harga untuk vaksin tifys di tempat tinggal kalian? Kasih tahu aku yak. Di kolom komentar. Terima kasiiiiihhhhh.

DIY Mainan untuk Batita part 1



Lama sepertinya nggak posting mainan di sini yak. Maklum, lagi sibuk dengan problematika di dunia nyata *hahay. Tapi alhamdulillah beberapa problematika sudah terselesaikan.

Oleh sebab itu, mungkin, aku bakal rajin lagi bebikinan main-main sama bocil-bocil. Selanjutnya semoga bisa share di sini, atau mungkin di channel youtubenya bocil-bocil sendiri. Gitu ajalah, yah? Ho oh.

Sebagai pemanasan, aku bikin mainan sederhana ini dlu buat bocilku si nana, yg usianya 14 bulan. Sebagaimana stimulasi anak usia segitu yakni seputar motoriknya saja.

DIY Mainan untuk Batita
Lempar Masuk Bola

Alat dan Bahan:
Nah, mainan yang aku buat ini cuma pakai 2 bahan saja. Yakni kardus bekas sama solatip. Alatnya pun cuma pakai gunting aja.

Tang ting tang ting.
Tempal tempel tempal tempel.
Jadi deh.


Aku sempat berpikir bahwa mainan yang aku buat ini bakal dicuekin sama si nana, eee ternyata nggak. Yeaayyy.

Manfaat mainan ini, tentu biar bocil seneng. Lah? Yadonk, buat apalagi kalau nggak buat bikin bocil senang. Soal stimulasi motorik juga mengenalkan beberapa lafal padanya adalah sebagai bonusnya saja. 


Oya mainan ini tadi juga sempat dimainkan sama si ken, abangnya si nana, yang usianya 7 tahun. Apalagi kalau bukan buat main lempar masuk bola dan lintasan mainan mobil-mobilan.

Alhamdulillah,
Gini nih bikin daku makin semangat bikin mainan buat mereka.

Btw, yuk maks, bebikinan....

Tak Ada Lagi Alasan untuk Tidak MencintaiNya, Bukan?

Sekian kali, merasa, bahwa pasti ada hikmah di setiap cobaan.
Sekian kali, merasa, bahwa Allah memberikan cobaan sesuai dengan kemampuan hambaNya.
Sekian kali juga, merasa, bahwa Allah tidak memberi yg diinginkan, tapi yg dibutuhkan hambaNya.

Kalau sudah begini, tak ada lagi alasan untuk tidak mencintaiNya, bukan?
Dear, GOD.

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...