Tindakan Preventif Agar Terhindar dari Covid-19



Aku bersyukur dengan adanya kecanggihan teknologi saat ini sehingga membuat informasi menyebar dengan cepat terutama informasi yang dibutuhkan oleh orang banyak yakni soal Tindakan Preventif Agar Terhindar dari Covid-19. Tinggal diri sendiri yang harus pandai memilah dan memilih mana informasi yang bukan hoax.

Informasi soal covid 19 ini sendiri cukup mudah didapatkan. Banyak media-media kredibel yang menginformasikannya secara detail. Namun, sejauh ini aku lebih sering mengakses informasi soal covid 19 melalui website www.who.int dan websitenya kemenkes.

Nah, di dalam www.who.int dibahas secara rinci mengenai tindakan preventif yang bisa kita lakukan agar terhindar dari Covid-19.

Sebelumnya, ada 2 tindakan yang berbeda. Pertama yakni tindakan preventif untuk diri sendiri dan yang kedua yakni tindakan preventif jika (terpaksa) mengunjungi wilayah zona merah covid 19.


Tindakan preventif untuk diri sendiri
1. Sering mencuci tangan. Lebih diutamakan mencuci di air mengalir menggunakan sabun. Namun kalau tidak ketemu tempat cuci tangan maka gunakan saja hand sanitizer. Atau cairan antiseptik. Nah alkohol yang ada di dalam cairan tersebutlah yang mampu membunuh virus covid 18 yang ada di tangan.

2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin.

3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan menyentuh berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan.

4. Pastikan kita juga orang-orang di sekitar kita mengikuti etika batuk dan bersin dengan cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu bekas tersebut.

5. Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat.

6. Tetap ikuti informasi terbaru tentang hotspot-hotspot COVID-19 (kota atau daerah di mana COVID-19 menyebar luas). Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut – terutama jika kamu sudah berusia lanjut atau mengidap diabetes, sakit jantung atau paru-paru. Mengapa? Karena e karena kemungkinan tertular COVID-19 lebih tinggi di tempat-tempat tersebut.

Tapi kalau ada yang memang harus dan terpaksa keluar rumah misal karena mencari nafkah, ada caranya juga untuk menghindar dari terjangkit covid-19.
1. Ikuti panduan di atas.
2. Setelah dari luar, isolasi diri sendiri sekitar 14 hari. Kalau keluar setiap hari gimana? Ya isolasi diri setiap hari. Nggak mau kan menularkan covid 19 ke anak juga istri apalagi orangtua. Jadi please sadar diri. Meskipun merasa kondisi sehat tetap harus isolasi diri. Karena siapa yang tahu, siapa yang bisa memastikan ada tidaknya virus corona di badan? Jadi ya mending berjaga-jaga, berhati-hati, demi diri sendiri dan orang-orang terkasih. Kalau nggak sadar diri dan nggak mau melakukan ini, oke fix kalau dikubur biarin budal sendiri.

3. Jika kamu demam, batuk dan kesulitan bernapas, segera minta nasihat dokter karena kondisi ini bisa jadi dikarenakan infeksi saluran pernapasan atau kondisi serius lainnya.

Sederhana, bukan? Iyup sederhana banget, dan mudah euy. Cuma butuh kesadaran dan disiplin diri aja. Please, praktekin yak. Please please please. Agar kita terhindar dari virus corona. Aamiin.

Cara Membantu Sesama Saat Pandemi


Beberapa tahun lalu, nggak lama, negeri ini disibukkan dengan dunia politik. Perdebatan dimana-mana, muncul kelompok pendukung si A, pendukung si B, lengkap dengan teori analisis hingga pandangan masing-masing kelompok. Hal ini, nggak bisa dipungkiri, berhasil membuat rasa nggak nyaman antara saudara sebangsa dan setanah air. Ah nggak usah terlalu luas yak, bahkan ada yang perang dingin di lingkup keluarga. Nah loh.

Aku sempat terpikir, ini koq bisa kayak gini, koq bisa nggak nyatu gini. Ingin memaklumi, bahwa wajar adanya perbedaan pendapat, pandangan, pemikiran. Tapi ya nggak gontok-gontok an juga. Hhhhh.

Aku juga mikir, ini gimana caranya agar tetap nyatu yak, nggak gontok-gontok an lagi soal politik, atau perbedaan lainnya. Kata suami, biasanya kalau ada musuh bersama, bakal nyatu lagi Indonesia. Aku mengiyakan hal itu. Karena aku ingat waktu kompetisi sepak bola yang mana seluruh penjuru mendukung team sepak bola mengalahkan tim lawan. Demikian juga dengan perlombaan lainnya. Oleh sebab itu, aku menyambut senang kalau ada momen-momen kompetisi olahraga atau apapun. Karena di situ kita benar-benar nyatu, mendukung dan mendo'akan. Hal senada juga ditunjukkan waktu negeri ini tertimpa musibah berupa bencana alam. Semua berbondong bondong membantu saudara sebangsa dan setanah air yang tertimpa bencana tersebut. Lalu bagaimana saat negeri ini diserbu covid-19? Apakah akan terjadi hal yang sama sebagaimana yang sudah aku sebutkan di atas?

Alhamdulillahnya iya, sama. Dari awal covid-19 ini, beberapa orang sudah mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan. Salah satunya yakni selebgram Rachel Vennya yang turut menyumbang dan membuka pintu bagi yang ingin membantu. Lanjut lagi, masih di awal-awal covid-19, produsen Wardah pun turut menggelontorkan dana yang tak sedikit.

Alhamdulillah. Makin ke sini, makin banyak yang mengulurkan tangan dengan caranya masing-masing, semampunya. Salah satunya seperti yang dilakukan Blogger hits, Mak Gaoel, yang memanfaatkan kemampuan menjahitnya untuk membuat masker lalu dibagi-bagikan secara gratis. Sampai saat ini sudah 250 masker yang dibagikan secara gratis.

Adalagi, blogger hits juga, mbk Ferdias Bookelmann, yang juga turut serta membantu dengan cara membagikan sabun cuci tangan cair secara gratis.

Dan masih banyak lagi tindakan-tindakan untuk membantu sesama selama masa pandemi covid 19 ini.

Aku, tentu terinspirasi dengan apa yang orang-orang yang aku sebutkan di atas lakukan. Sayangnya, apa yang aku lakukan tak sekeren yang mereka lakukan. Karena sejauh ini, tindakan yang bisa aku lakukan untuk membantu sesama yakni mengingatkan orang-orang yang ada di sekitar aku untuk patuh pada aturan pemerintah dan melaksanakan anjuran dari divisi kesehatan mengenai cara menghindar dari virus Covid 19. Kemudian tak lupa, aku menyelipkan do'a agar negeri ini kembali sehat seperti sebelum covid-19 tiba. Aamiin.

Yuk, kita lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu sesama dalam menghadapi covid 19. Semampu kita.

Pengaruh Negatif Positif Covid-19 di Kehidupan Sehari-hari


Sejak pindah ke Bali awal tahun ini, aku njajal profesi baru, masih sama seperti yang dulu, usaha kuliner. Bedanya, kalau dulu kedai kopi, kalau yang sekarang kedai basmi alias bakso dan emmie *hahay. Alhamdulillah, usahaku ini mendapat sambutan yang baik. Ramai pembeli. Alhamdulillah.

Belum sampai sebulan, aku mendaftarkan usahaku ke dinas bagian umkm. Alhamdulillah nggak butuh waktu lama, usahaku sudah masuk di daftar umkm di Bali. Tujuanku melakukan ini yakni agar dapat ilmu, dapat pengetahuan terkait pengembangan produk yang aku jual, sama satu lagi dink, memperluas jaringan pertemanan. Ya kali aja ada pembeli yang nyangkut dari jaring-jaring pertemanan yang sudah kusebar. *uhuy.

Nah, dengan jangka waktu yang bisa dibilang relatif singkat, aku sudah bisa merasakan rasa manis dari usaha kuliner yang aku jalani. Awalnya yang cuma niat usaha kuliner buat survive di masa awal pindah ke Bali, eee siapa sangka malah lebih dari itu yang aku dapatkan. Aku sudah bisa menabung dari hasil jualan. Alhamdulillah.

Pengaruh Negatif Covid-19 di Kehidupan sehari-hari

Gitu ya, kalau Allah sudah berkehendak soal nasib hambaNya. Makcling gitu aja. Usaha kuliner yang aku jalani sudah bisa kucicipi madunya.

Dan gitu juga, kalau Allah sudah berkehendak. Covid-19 yang datangnya tiba-tiba dan langsung banyak aja di Bali berhasil nan sukses bikin usaha kulinerku sepi seketika. Yang awalnya omset sampai Rp. 400.000 perhari, berubah jadi omset Rp. 100.000 perhari. Selisih kurang lebih Rp. 300.000. Banyak, kan?

Tak jauh beda dari dunia nyata, penghasilan dari dunia maya alias dunia blogging pun demikian. Sepiiiiii tawaran ngejob untuk blogger. Hiks.

Beruntung aku masih punya tabungan yang bisa dipakai untuk survive selama pandemi covid-19 ini. Jadi insyaAllah tetap semangat menjalani hari-hari *asek.

Itu pengaruh covid-19 dari segi penghasilan. Dan ini yang paling terasa sih. Sama satu lagi, nggak bisa keluar rumah buat jualan, jalan-jalan, kemana-mana. Selain itu? Alhamdulillah berjalan seperti biasa. Nggak ada pengaruh negatif lainnya lagi. Malah aku merasa ada pengaruh positifnya juga.

Pengaruh positif Covid-19 di Kehidupan Sehari-hari.

Salah satu pengaruh positif covid-19 adalah jadi lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga. Kemudian aku bisa melakukan hal yang ingin lakukan namun ketunda-tunda terus karena soal waktu luang. Nah sekarang berubung punya waktu luang yang lama dan banyak, jadi aku manfaatkan sebaik mungkin dah. Mulai dari milih-milih pakaian yang sudah nggak kepakek, sortir buku, belajar masak buat menu baru di kedai, hingga jahit baju untuk bocil. Alhamdulillah.

Namun, terlepas dari pengaruh negatif atau pengaruh positif covid-19, aku selalu berdo'a dan berharap semoga covid-19 segera ambyar dari muka bumi ini. Semoga para dokter, perawat, dan semua yang terlibat di garda depan, senantiasa dijaga dan diberi kesehatan sama Allah. Dan semoga kita semua sehat kuat tangguh melawan covid-19 ini.
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...