Koq Nggak Sekolah ? Mau Jadi Apa ?

Dah, julid amat komentarnya yak *hahay.
Tapi, dimanapun itu, bagaimanapun keadaan kita, pasti akan ada saja yang berkomentar. Termasuk komentar nyinyir nan julid. Jadi sudah biasalah yah. Pinter-pinter kitanya aja sih dalam memanage hati. Biar nggak gampang baper gegara komentar yang maknyonyor. Seperti komentar yang satu ini dah.

Ohya, komentar maknyonyor ini tentu nggak muncul sekonyong konyong goder, tapi ada musababnya, ada asal mulanya.

Waktu itu, hari pertama sekolah. Mungkin karena ini,  jadi ibu-ibu yang anak-anaknya pada sekolah agak heboh gitu belanjanya, cepet-cepetan. Wajar sih ya menurut aku. Apalagi libur sekolah kali ini lumayan panjang kan. Nah, cuma herannya nih, lagi terburu-buru begitu, masih sempat aja ngobrol ini itu. Ngomentarin ini itu. Hingga akhirnya ngomentarin siken yang nggak berseragam.
"Ken nggak sekolah lagi ta Mbk ? Kemaren nggak paud juga kan ya ?"
"Ngge (iya) buk" jawabku sekilas.
"Usia ne piro tho Mbk (usianya berapa sih Mbk) ?"
"Hampir 5 tahun Buk"
"Laiyo, koq nggak sekolah-sekolah ? Mau jadi apa ?"

Lah.

Aku sempat speechless gitu waktu denger komentar seperti itu. Nggak habis pikir aja. Koq bisa nyampek situ. Dari nggak sekolah-sekolah (usia dini) ke mau jadi apa. Jauhnyaaaa. Seakan-akan, sekolah usia dini itu penentu kesuksesan masa depan anak. Deh.

Sekolah usia dini bisa dibilang penting. Karena disitu tempat membangun pondasi dasar bagi si anak. Baik itu dalam hal ilmu pengetahuan hingga karakter anak. Namun hal ini tidak dapat dijadikan sebagai penentu kesuksesan masa depan bocah donk ya. Nggak bisa. Sementara, setelah sekolah anak usia dini, anak akan menghadapi lingkungan yang lebih kompleks. Baik di sekolah, di rumah, dan lingkungan sekitar. Yang mana pada saat itu akan ada proses yang namanya belajar, belajar memahami sesuatu, belajar menghadapi dan mengatasi masalah. Dan hal ini terjadi dalam waktu bertahun-tahun, lebih lama dari rentang waktu anak bersekolah di sekolah anak usia dini. Jauuhhh. Amat jauh. Nah, tentu hal ini yang akan membawa pengaruh besar kehidupan, kesuksesan anak, dan sebagainya.

Tapi, alhamdulillah, speechless aku nggak berlangsung lama. Maka pertanyaan itu, langsung aku lemparkan saja ke siken.
"Ken, mau jadi apa ?"
"Spidermen, muma naga ya".
Tetep, kebagian jadi naga. Hhhhh.

Mendengar jawaban siken, ibu-ibu itu jadi tersenyum. Ibu-ibu yang lain juga. Alhamdu..lillaaahh. Komentar aneh-aneh tentang siken yang nggak kunjung sekolah anak usia dini, berhenti sampai disitu. Langsung ganti topik. Yihaaa.

Sebenarnya, bisa aja sih aku jelasin alasan siken belum sekolah anak usia dini. Tapiiiii....nggak deh. Nggak akan maksimal, nggak akan nyantol juga. Secara ibu-ibu itu tengah hectic karena hari pertama sekolah. Jadi mending aku senyumin aja deh. Woles aja. Nggak perlu baper apalagi sampai baper berubah jadi laper. Beuughh, bisa sarapan dua piring nanti mah. Diet bisa gagal nih. Aku kan mau diet. Diet pret. *ahay.

***

Baca juga : THR Lebaran Anak, Dihabiskan atau Ditabung ?

Membangun Perlindungan Keluarga, Jangan Menunggu Merasakan Sakit atau Jatuh Terlebih Dahulu

Hidup memang penuh kejutan. 
Kadang kejutan itu membuat bahagia, adakalanya juga membawa linangan air mata. 
Apapun itu, kita tetap harus siap menghadapi kejutan hidup bukan ? 
Ho oh.

Seharusnya memang seperti itu. Seharusnya, aku dan suami sudah siap saat tiba-tiba kejutan hidup datang menghampiri keluarga kecil kami. Bukannya malah membuat kami .....hhhh….

2 tahun yang lalu, sebuah kejutan yang berwujud cobaan ekonomi tiba-tiba datang menghampiri kami. Cobaan ekonomi yang berhasil membuat kami sempat terseok-seok.

Kalau ingat masa-masa itu, rasanya ada yang 'nyelekit' gitu di hati. Terlebih lagi saat ingat momen si kecil yang diharuskan menginap beberapa hari di rumah sakit karena demam tinggi yang beresiko step. Saat itu, aku dan suami lebih memikirkan biaya rumah sakit daripada kesehatan si kecil. Saking takutnya kami tak bisa membayar biaya tersebut, kami sampai meminta (dengan sedikit memaksa) dokter anak yang menangani si kecil untuk mengizinkan si kecil pulang. Dan akhirnya, si kecil pun diperbolehkan pulang dengan keterangan 'Pasien Pulang Paksa'. Iya, pulang paksa, karena seharusnya, si kecil masih harus menginap sehari lagi di rumah sakit. Untuk memastikan kondisinya sudah benar-benar sembuh.
Hiks.
Maaf ya, Nak.



Tapi, alhamdulillah, sekarang ekonomi kami sudah membaik. Maka dari itu, demi tetap siap siaga jika cobaan ekonomi datang menerpa lagi, aku dan suami memutuskan untuk membuat tameng alias benteng yang kami beri nama Perlindungan Keluarga.

Belajar dari Pengalaman Hidup Orang Lain

Sebenarnya, untuk membuat tameng berupa Perlindungan Keluarga, aku tidak harus menunggu mengalami jatuh, atau merasakan sakit terlebih dahulu. Mengambil hikmah atau pelajaran dari pengalaman orang lain pun bisa menjadi alasan kuat untuk segera membangun Perlindungan Keluarga.

Salah satunya seperti pengalaman hidup yang dialami oleh Ibu Pri, istri dari Ketua RT (Rukun Tetangga) tempat tinggalku. Kejutan hidup yang dialami Ibu RT lebih berat daripada yang aku dan keluarga kecilku alami. Kejutan hidup itu berupa Pak RT meninggal dunia. Iya, sang tulang punggung keluarga, 'tiang utama' rumah tangga pergi untuk selama-lamanya.

Rasa sedih teramat sangat di hati Ibu Rt itu pasti. Bahkan mungkin tak hanya rasa sedih yang menggelayuti ibu RT. Melainkan sebuah pikiran bagaimana melanjutkan tongkat estafet yang sebelumnya dipegang oleh sang tulang punggung keluarga. Namun, alhamdulillah, aku turut bahagia saat mendengar kabar bahwa ternyata Pak RT telah membuat tameng 'Perlindungan Keluarga'. Sebuah tameng yang membuat anaknya tetap bisa melanjutkan sekolah tanpa khawatir biaya. Alhamdulillah.

Dari pelajaran hidup yang dialami bu RT, serta dari apa yang telah aku alami di waktu lalu. Rasanya, tidak ada kata nanti nanti untuk membangun benteng Perlindungan Keluarga. Harus segera.

Membangun Perlindungan untuk Keluarga

Ada banyak pilihan usaha yang dapat kita lakukan untuk membangun Perlindungan bagi Keluarga. Salah satunya yaitu dengan Investasi. Investasi dalam bentuk ASURANSI. Namun, sebelum berasuransi Kita tetap harus menerapkan asas hati-hati. Harus memilih tempat yang terbukti terpercaya donk ya. Dan salah satu tempat yang memenuhi kriteria itu adalah DBS.




DBS adalah financial services group yang terkemuka di ASIA. Memiliki 280 cabang di 18 Markets. DBS berkantor pusat di Singapura. Dan saat ini Bank DBS juga sudah hadir di Cina, Asia Tenggara dan Asia Selatan. Selain itu juga, DBS memiliki beberapa penghargaan. Seperti Safest Bank Award (2016), World's Best Digital Bank (2016), Asian Bank of The Year (2015, dan masih banyak lagi yang lainnya. Nah dengan informasi seperti ini, maka tidak ada keraguan lagi untuk memilih Bank DBS sebagai tempat yang tepat untuk berasuransi bukan ? Iyup.

Penghargaannya buanyak. Ini yang terbaru.

Di DBS sendiri ada 3 pilihan asuransi untuk melindungi keluarga. Yakni Golden Protector, Prograduate, dan Family Estate Protection.

Golden Protector 
Solusi tepat dalam menghadapi kebutuhan keuangan keluarga di masa purna karya dan hari tua. Program ini, menggabungkan perencaan keuangan yang matang dan perlindungan jiwa yang pasti. Intinya, Golden Protector ini dapat membantu Kita untuk berada di puncak kemapanan hidup di usia emas.


Prograduate
Suatu program asuransi yang dikhususkan untuk membantu para orang tua dalam mempersiapkan dana pendidikan bagi si buah hati. Sejak masuk perguruan tinggi sampai anak Kita berusia 23 tahun. Jadi kalau Kita ingin dana pendidikan untuk si kecil sudah siap sedia. Maka bisa memilih jenis asuransi ini untuk melindungi mimpi atau cita-cita si kecil.


Family Estate Protection
Suatu program keuangan dalam bentuk asuransi dengan jenis pembayaran Premi Tunggal yang memberikan perlindungan jiwa seumur hidup (hingga usia 99 tahun).


Selain program Live Well di atas. Ada lagi cara melindungi keluarga yakni LIFE CONFIDENT. Life confident di sini ada dua point yakni Pro Health dan ProLife Plus. Pro Health adalah produk asuransi kesehatan perorangan hingga sampai berusia 99 tahun. Sedangkan ProLife Plus produk asuransi kesehatan keluarga.

Lengkap kan yak ? Ho oh. DBS memang lengkap. Satu bank bisa mengkatrol begitu banyak Cara Untuk Melindungi Keluarga. Perlindungan Keluarga jadi benar-benar Maksimal deh. Kalau
sudah begini, insyaAllah, tidak akan ada lagi yang namanya terseok-seok saat dihampiri oleh cobaan. Terutama saat ekonomi keluarga sedang terpuruk. Tidak ada lagi yang namanya memaksa pulang karena takut biaya rumah sakit yang mahal saat keluarga butuh menginap di rumah sakit. Tidak ada namanya gagal meraih mimpi karena terhalang biaya. Yang ada hanyalah, hidup baik-baik saja, hidup yang menenangkan, hidup yang menyenangkan, hidup yang membahagiakan dan yang paling utama adalah hidup sehat.

Nah kalau kalian gimana nih teman-teman ? Sudah membangun Perlindungan Keluarga belum ? Kalau belum, segera yak, biar nggak mengalami hal seperti aku. 

Hal-hal Gokil yang Terjadi Saat Momen Lebaran

Hai Temans.
Ada yang belum move on dari momen lebaran kah ? Khususnya mudik ? Ada. Tos dulu kita ah. Aku juga belum bisa move on dari lebaran, dari mudik, dari nastar, eh dari momen saat menghabiskan waktu sama keluarga di kampung halaman, silaturahim, jalan-jalan, kulineran. Aakkkkk..banyaaakkk.

Karena cihuynya momen lebaran plus mudik itulah yang menjadi salah satu penyebab betapa aku selalu rindu sama Ramadhan. Yang berarti kalau Ramadhan datang maka hitung mundur pulang kampung pun dimulai. Mudik mudiikkk. Yihaaaa.
Norak yes ? Yuhuuu.
Maklumlah yah, setahun pisan euy.

Nah, entah mungkin karena setahun sekali itu atau memang karena aku lemah gemulai, eh lemah ingatan jadi sering banget bikin aku ngalamin hal-hal gokil di momen lebaran. Dan hal gokil tersebut berupa serba salah.

1. Salah rumah
Setiap lebaran bapak sama ibuk selalu ngajak anak-anaknya plus mantu plus cucu untuk silaturahim. Ke tetangga yang baik sampai ke tetangga yang masak gitu. Trus ke keluarga juga. Dari yang dekat, sampai yang rumahnya jauh bin banget.

Biasanya kalau sudah tiba giliran silaturahim ke keluarga aku memilih jadi ekor saja. Soalnya suka lupa-lupa inget. Biasanya begitu. Biasanya.
Nah entah kenapa nih, lebaran kemarin, aku nggak memilih jadi ekor. Maka dengan pedenya, begitu kendaraan melandai di depan sebuah rumah, aku berjalan di depan. Tidak menunggu bapak ibuk lebih dulu. Sebagai orang-orang yang lebih paham. Jalan terus aja. Tanpa toleh-toleh langsung masuk ke rumah yang lurus dengan lokasi parkir kendaraan. Ngucap salam. Salam di jawab. Salam-salaman sama tuan rumah. Sambil bilang mohon maaf lahir batin. Lalu duduk syantiek. Noleh ke belakang sambil senyam senyum ke arah bapak ibuk serta gank. Senyuman berbalas. Terus....teruuusss senyum...terus..lalu mereka....belok.
DIENG.
SALAH RUMAH.
Ternyata rumah yang dituju berada di bagian belakang. Bukan rumah yang lurus dengan lokasi parkir kendaraan. Bukan rumah yang didalamnya ada aku. Aku yang pada akhirnya meminta maaf kepada tuan rumah karena salah rumah sambil cengar cengir. Hadeeehh.

Asli. Malu. Kalau aku bisa ngilang. Ngilang dah saat itu juga. Sesegera mungkin.

2. Salah orang
Momen lebaran juga diisi dengan menyambut tamu. Sebagian besar sih tamu bapak juga ibuk. Dan biasanya, tamu bapak dan ibuk juga kenal sama aku dan adek. Maklum, aku kan terkenal. *lalu ditoyor. Hehe.Sudah otomatis lah yah. Kenal ortu biasanya tahu juga sama anak-anaknya.

Tamu ibuk bapak juga biasanya temen-temen lama beliau atau udah nggak asing lagi lah bagi ibuk bapak juga adekku. Tapiii, tidak bagi aku.Aku, teteeeppp aja nggak inget. Kalau soal nama sih pasti inget. Yang nggak inget ituuu, wajahnya.
Payah euy.
Ho oh.

Karena aku sadar banget sama kemaknyonyoran aku ini. Walhasil kalau ada tamu, aku pasti langsung meluncur ke dalam rumah. Setelah jelas tamunya siapa, baru deh aku ikutan nyapa. Gitu amat yak. Hahay.

Namun, lebaran kali ini itu BER..BEZA. Orang rumah pada super duper sibuk momong anggota baru keluarga yang baru berusia 1 bulan alias anak adek aku. Sehingga dengan mantab mereka menganugerahi aku sebagai penyambut tamu. Sementara aku pun menerima tugas tersebut, dengan lapang dada.
Seteralah seterah.

Dampaknya sudah pasti lah yah. Aku, salah orang. Berikut salah satu kejadian itu.

Lebaran H+3. Ada tamu ke rumah. Pria dan wanita plus bocah laki-laki.
Dari kejauhan, yang wanita sudah senyum-senyum. Dan aku pun berbalas senyum. Meskipun, aku belum tau itu siapa ??.

Tamu wanita : "Ibuk ada ?".
Aku : "Ada, ibuk di dalem, masuk buk". Kataku mempersilahkan tamu wanita yang aku pikir adalah mantan murid ibuk.
Namun, Tamu wanita itu masih senyum.
Kali ini senyumnya lebar banget.
Lalu...
Aku pun ngerasa ada yang aneh dari senyuman itu.
Seperti.....
Aku :"Siapa ya ?"
Tamu wanita : "Ya Allah, ini Ncu Kep Pit, masak lupa".
TOWEWENG
Ncu kep , temen ngaji aku, temen main juga, dan masih punya hubungan keluarga.
DEH.
MALU.
Tapi, untungnya nih aku udah nyiapin jawaban buat jaga-jaga kalau aku salah orang.
Aku : "Oalaaaahhh..,,pangling aku....tambah ayu e, masuk masuk masuk".

3. Salah tanya
Seperti yang aku bilang sebelumnya, bahwa penghuni rumah tengah sibuk momong anggota baru, si baby el. Maka, aktivitas berbagi cerita tentang apa saja yang terjadi di kampung halaman jadi nggak terlaksana. Dampaknya tentu saja, aku jadi tidak paham dengan cerita orang-orang sekitar yang selanjutnya berujung pada salah tanya. Seperti kejadian berikut ini :

Aku lupa tepatnya H plus berapa. Waktu itu, tamu adek datang. Tamu wanita yang ini lumayan aku kenal dan ingat. Karena, dulu waktu masih adek sma, sering main ke rumah. Kata adek, temannya ini sudah menikah. Menikah muda. Tanpa babibubebo lagi aku pun mempersilakan tamu adekku itu masuk, sambil menunggu adekku nyamperin ke ruanh tamu, aku pun ngajak tamu tersebut ngobrol dan mengajukan beberapa pertanyaan. Salah satunya :"Eh suaminya koq nggak diajak, biasanya kan diajak ke sini?".
Tanyaku, dan disambut dengan jawaban :"Sudah pisah, Mbak".

Payah bener kan ? Kan kan kan ?.
Aku cuma berharap, kejadian serba salah yang nggak sengaja itu, dimaafkan oleh korban-korban serba salah aku. Nggak diambil hatilah. Nggak sengaja. Amin semoga.

Nah kalau kalian punya cerita gokil apa nih pas lebaran. Boleh deh di share dimarik. Monggo. Matur nuwun, :D

Tips Memilih Pengasuh untuk Merawat Bayi Ibu

Memiliki bayi yang sehat dan lucu pastinya menjadi idaman setiap keluarga. Keinginan untuk merawat serta menjaganya untuk bisa menghabiskan waktu dan melihat tumbuh kembang setiap hari pastinya sangat kuat terutama bagi Ibu sang bayi. Namun sering kali Ibu pun memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan terlalu lama atau sudah memiliki beberapa putra-putri sebelumnya sehingga memerlukan bantuan perawat bayi untuk mengurus semua keperluan bayi Ibu. Pengasuh bayi inilah yang nantinya membantu Ibu untuk mengurus bayi apabila Ibu memiliki kesibukan lain yang tidak bisa ditinggalkan.
sumber gambar : bayionline.net

Untuk itu memilih pengasuh yang merawat bayi  Ibu tak boleh sembarangan agar bayi senantiasa berada di tangan yang tepat. Untuk memilih pengasuh bayi yang terpercaya, ada beberapa opsi yang bisa Ibu lakukan sesuai dengan pilihan dan kepercayaan Ibu. Berikut ini adalah beberapa opsi yang bisa diambil dan dipertimbangkan sebelum Ibu melakukan aktifitas rutin sehingga bayi sudah memiliki pengasuh sendiri:


1.Pilihlah dari kerabat atau pengasuh keluarga terdahulu.

Terkadang bagi sang Ibu, menyerahkan anak kepada orang asing terasa sangat mengkhawatirkan. Karenanya opsi yang paling bijak adalah mengasuhkan nya kepada kerabat yang masih memiliki hubungan keluarga atau kepada pengasuh yang sudah lama atau sudah pernah mengasuh anak di keluarga Ibu sebelumnya. Dengan begitu Ibu akan merasa lebih aman karena menyerahkan pengasuhan bayi pada orang yang sudah dikenal dan dipercaya.



2.Mencari dari penyedia jasa pengasuhan bayi

Saat ini sudah banyak penyedia jasa pengasuhan bayi yang menjadi perantara Ibu pada pengasuh bayi profesional. Penyedia jasa terlebih dahulu akan membekali pengasuhnya tentang bagaimana cara mengasuh bayi yang baik dan benar sehingga para pengasuh didalamnya sudah memiliki bekal yang dibutuhkan. Ibu bisa memesan pengasuh bayi melalui penyedia jasa ini dengan garansi keamanan yang biasanya turut diberikan.


3.Menitipkan pada tetangga, keluarga atau day care setengah hari.
Jika Ibu tidak menginginkan ada orang asing yang masuk ke rumah selagi rumah dalam keadaan kosong, maka ada opsi yang bisa diambil untuk pengasuhan bayi Ibu yaitu menitipkan bayi di day care atau tetangga selama Ibu bekerja dan mengambilnya ketika Ibu pulang kerja. Opsi ini sekarang banyak dipilih masyarakat yang menginginkan penitipan bayinya hanya pada saat mereka bekerja saja. Seringkali hal ini dipilih atas dasar faktor ekonomi karena lebih hemat.


Itulah beberapa opsi yang bisa Ibu pilih untuk memberikan pengasuh yang merawat bayi selagi
Ibu bekerja dan tidak bisa mengurus bayi sendiri. Ibu bisa memilih opsi mana yang paling sesuai
dan dibutuhkan oleh bayi dan keluarga Ibu sendiri dengan mempertimbangkan pengeluaran, dan
kepercayaan. Namun jika memungkinkan maka ada baiknya Ibu merawat sendiri sang bayi sehingga tidak kehilangan moment kebersamaan.

Memanfaatkan Momen Libur Ramadhan dan Lebaran untuk Menstimulus Karakter Sholeh Si Kecil dengan Bermain Game Anak Sholeh

Assalamu'alaikum
Hai Mamis
Apa kabarnya nih ? Semoga Mamis dalam keadaan baik-baik saja yak, lahir maupun batin. Amin.

Eh ngomong-ngomong, Mamis pada mudik kan ? Mudik kemana nih Mamis ? Dimanapun tujuan mudiknya, yang pasti ada gemuruh rasa senang di hati donk yah ? Tos dulu kita Mamis. Aku pun merasa seperti itu. Senang banget bisa mudik. Alhamdulillah. Bisa melepas rindu dengan keluarga di kampung halaman, silaturahim, icip-icip masakan khas kampung halaman, dan masih banyak lagi aktivitas menyenangkan yang bisa kita lakukan saat mudik. Yihaaaa.

Selain bisa menikmati aktivitas menyenangkan tersebut, ada lagi nih hal positif yang aku dapatkan saat mudik. Apakah itu ? Nasihat bapak juga ibu. Nasihat dari pengalaman hidup yang bapak ibu alami. Salah satunya tentang parenting. Kata bapak juga ibu : "Didik anak yang baik, Nduk. Jangan hanya dicekoki ilmu dunia, tapi juga diberi pondasi agama. Biar seimbang".
Siap laksanakan Pak, Bu. InsyaAllah.

Aku dan suami sependapat dengan nasihat bapak dan ibu. Bahwa menstimulus karakter sholeh sejak dini pada si kecil itu amat penting. Dengan ikhtiar seperti ini, aku dan suami berharap si kecil memiliki rem cakram spiritual yang tangguh saat menjalani kehidupannya nanti. 

Cara Seru Menstimulus Karakter Sholeh Si Kecil
Salah satu cara yang aku lakukan yakni dengan memanfaatkan momen Ramadhan hingga Lebaran seperti saat ini nih, Mamis. Apalagi kali ini, libur Ramadhan hingga lebaran cukup lama kan ya. Jadi okelah yah kalau libur ramadhan hingga lebaran ini aku manfaatkan untuk menstimulus karakter sholeh si kecil.

Cara yang aku pakai untuk menstimulus karakter sholeh si kecil nih Mamis, sama koq dengan cara saat aku menstimulus kecerdasan majemuk si kecil. Yakni dengan menggunakan aneka permainan atau game. Menurut aku, ini merupakan cara seru untuk menstimulus si kecil.

Nah, berubung saat ini aku ingin menstimulus karakter sholeh si kecil dan juga bertepatan dengan momen spesial yakni Ramadhan dan Lebaran, maka kriteria permainan atau game yang aku pilih adalah game yang ramadhanable banget. Game Ramadhan Pengisi Liburan. Yang mana di dalam game tersebut, terdapat aktivitas-aktivitas yang kita lakukan selama ramadhan. Jadi sikronlah yah antara tujuan, momen, dan aktivitas. Kalau sudah sikron begini nih Mamis, menurut aku, peluang keberhasilan dalam menstimulus karakter sholeh si kecil akan semakin besar. InsyaAllah.

Dari kriteria itu, aku pun mulai berburu informasi tentang permainan atau aneka game. Mulai dari baca-baca review, mencoba game-nya, melihat respon si kecil dan sebagainya. Hingga akhirnya pilihanku jatuh pada sebuah game yang bernama Game Anak Sholeh.

Selain karena Game Anak Sholeh ini sesuai dengan kriteria yang aku inginkan, ada alasan-alasan lain juga yang membuatku makin mantap memilih game ini untuk si kecil untuk menstimulus karakter sholeh si kecil ?.

Pertama, Si Kecil Tertarik dan Suka.
Game Anak Sholeh yang memiliki tampilan yang asyik ini dengan gambar animasi yang lucu, sukses menarik perhatian si kecil. Begitu aku tunjukkan Game Anak Sholeh ini, si kecil langsung tertarik untuk memainkannya. Ia juga menunjukkan ekspresi senang atau suka saat memainkan Game Anak Sholeh ini.


Bagi aku, ketertarikan si kecil adalah poin penting. Karena dengan rasa tersebut, si kecil jadi antusias, dan mudah fokus. Terlebih lagi apabila rasa ketertarikan tersebut disertai dengan rasa suka. Maka menstimulus si kecil akan jadi lebih mudah. Dan insyaAllah tujuan menstimulus si kecil pun akan tercapai.

Kedua, Belajar Nilai-nilai Islam Menjadi lebih Asyik dan Seru
Di dalam Game Anak Sholeh, yang diproduksi oleh AGATE ini, terdapat aneka macam edukasi yang bernilai Islami yang dikemas dalam bentuk cerita-cerita menarik serta game-game mini.  

sahabatsholeh.com

Selain itu juga, memiliki konsep bermain sambil belajar. Terlebih lagi nih Mamis, di dalam Game Anak Sholeh ini ada game mini tentang aktivitas-aktivitas yang biasanya kita lakukan saat ramadhan. Jadi sesuai banget dengan kriteria yang aku buat serta cara yang biasanya aku lakukan untuk menstimulus kecerdasan majemuk si kecil yakni bermain sambil belajar.

Ketiga, Variatif.
Game Anak Sholeh ini memiliki banyak variasi, antara lain :
1. Ada quote-quote yang bersifat edukasi yang berbeda-beda dan menjadi pembuka aplikasi. 
Begini tampilan awal saat aku dan si kecil akan memainkan game ini
2. Ada cerita-cerita menarik dengan nilai-nilai islami.
3. Serta ada puluhan mini games yang atraktif serta memiliki nilai-nilai edukasi. Seperti berwudhu, surat pendek, shalat dan lain-lain. Lengkap deh.

Game mini yang dimainkan Ken 

Ada game ini juga lho
Dengan variasi yang banyak begini, maka si kecil jadi tidak cepat bosan. Daaannnnn, tentu saja aku jadi lebih mudah menstimulus si kecil. Alhamdulillah. Game-nya satu, manfaatnya buanyak. Ahay.

Keempat Aman untuk Si Kecil
Pernah menemukan hal ini Mamis ? Saat si kecil sedang asyik-asyik nge-game, eee muncul iklan yang maknyonyor banget alias iklan untuk usia dewasa. Duuhhh.

sahabatsholeh.com
Nah, kalau di game anak sholeh ini, nggak ada iklannya, tidak mengandung konten negatif bagi si kecil. Jadi dijamin aman.

Kelima, Sesuai Usia Si Kecil Ken
AGATE membuat Game Anak Sholeh ini untuk anak dengan rentang usia 4 sampai 10 tahun. Jadi bisa dibilang, Game Anak Sholeh ini dibuat dengan memperhatikan perkembangan anak pada usia tersebut.

Maka dari itu, tak heran kalau si kecil dapat dengan mudah memainkan game tersebut. Bonusnya, si kecil dapat dengan mudah juga memetik manfaat dari game yang ia mainkan. Seperti lebih kenal dengan huruf hijaiyah, tahu tata cara berwudhu, dan sebagainya.

Keenam, Meningkatkan Bonding dengan Si Kecil
Bonding antara orangtua dan anak merupakan hal yang penting. Dengan bonding yang kuat maka akan terjalin hubungan yang baik antara orangtua dan anak. 
Ken sdg memperhatikan cerita yang ada di Game Anak Sholeh
Membangun bonding - bermain bersama
Salah satu cara untuk membangun serta meningkatkan bonding antara kita dan anak kita nih Mamis adalah melalui aktifitas bermain bersama bukan ? ho oh. Nah alhamdulillah nih Mamis, kita bisa membangun dan meningkatkan bonding dengan anak melalui game ini. Karena apa ? Game Anak Sholeh ini didesain agar anak tidak asyik bermain game sendiri melainkan tetap memerlukan dampingan dari orangtua. Cihuy kan Mamis ? Yuhuuuu.

Nah itu tadi, alasan aku memilih Game Anak Sholeh sebagai Cara Seru untuk Menstimulus Karakter Sholeh Si Kecil. Harapanku nih Mamis, dengan ikhtiar seperti ini, benih-benih karakter sholeh si kecil dapat tumbuh subur sejak dini, dan apabila terus distimulus akan mengakar atau menjadi pondasi yang kokoh. Amin.

Mamis, sering terngiang diingatan kita bahwa Anak adalah amanah dari Allah Swt. Kita, sebagai orangtua, sebagai hamba yang dipilih dan dipercaya Allah Swt, sudah seharusnya menjaga amanahNya sebaik mungkin, semaksimal mungkin, senantiasa berikhtiar sambil berharap serta berdo'a agar Allah selalu membimbing kita. Amin. Sebab, tugas sebagai orangtua itu, tidak mudah, benar-benar tidak mudah.

Jadi, bagi kalian nih, Para Mama yang manis-manis alias Mamis, yang mencari game atau permainan untuk menstimulus karakter sholeh si kecil, silakan coba game ini deh Mamis. InsyaAllah membantu banget dalam menstimulus karakter sholeh si kecil sejak dini.

Untuk informasi lebih lanjut silakan berkunjung ke sini nih Mamis :
www.sahabatsholeh.com
Ig : @sahabatanaksholeh
Fp : Sahabat Anak Sholeh

***
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Ramadhan

Menjadi Ibu yang Makin Kreatif dengan ASUS E202


Hai Mamis,

Ibu.
Ibu adalah sekolah pertama bagi putra putrinya. Ibulah yang mengajarkan keterampilan dasar. Ibu yang menstimulus kecerdasan. Serta ibu yang menanamkan kepribadian. Iya, Ibu.


Tentu tugas ini tidak mudah. Mengingat dunia anak-anak sendiri merupakan dunia bermain. Yang mana bermain itu sendiri merupakan bagian dari dunia kreativitas. Jadi untuk dapat melakukan tugas di atas, ibu pun harus menggunakan kreativitas juga. Dengan begitu, akan lebih  mudah menarik perhatian anak-anak, dan juga memberikan kemudahan bagi anak-anak sendiri dalam mempelajari atau memahami sesuatu yang dipelajari.

Aku, pun tengah berada dalam mode ini. Tengah berusaha untuk mengajarkan, mendidik, menstimulus si kecil menggunakan kreativitas. Seperti membuat kreasi aneka macam mainan untuk si kecil, memberikan contoh yang beraneka ragam, dan sebagainya. Alhmdulillah, dengan menggunakan kreativitas untuk menstimulus dan mengajarkan ini itu kepada si kecil, perkembangan si kecil mengalami peningkatan. 

Beberapa kreasi mainan yang aku buat utk si kecil

Namun, belakangan ini aku merasa, bahwa tak cukup menjalankan tugas tersebut dengan menggunakan kreativitas berupa membuat mainan saja. Karena, tak selamanya tho, anak-anak berada dalam dunia bermain dan bermain. Ada masanya nanti, mereka tertarik belajar sebab teknologi bukan tertarik untuk belajar sebab mainan lagi.

Maka, aku memutuskan untuk mengasah kreativitas. Demi menjadi ibu yang lebih kreatif. Terutama kreatif dalam hal teknologi. Secara, saat ini, zaman serba teknologi kan ? Ho oh.


Sebenarnya, aku sudah mulai mencicil hal ini, jauh-jauh hari. Mulai dari belajar membuat desain undangan pernikahan yang sederhana sekali, mengedit foto, membuat background sederhana untuk blog aku sendiri serta mencoba menggambar sketsa menggunakan aplikasi. Namun, hal ini belum maksimal. Sebab aku masih menggunakan tablet untuk belajar ini. Terlebih lagi, kadang, tanganku terasa kram saat tengah asyik berkreasi. Hiks. Jadi agar bisa lebih maksimal, maka aku ingin menjadikan notebook ASUS E202 sebagai partner andal untuk membantuku mengasah kreativitas.

Belajar menggambar pakai aplikasi pics art

Baru bisa bikin ini

Mengapa notebook ASUS E202 ? Koq nggak yang lain gitu ?.

Jawabannya adalah, karena apa yang aku butuhkan ada di notebook ASUS E202.

Aku butuh notebook yang Mudah Dibawa Kemana-mana alias PRAKTIS.

Sudah setahun belakangan ini, profesiku bertambah. Tidak hanya sebagai ibu rumah tangga, melainkan juga sebagai mahasiswa.


Dengan profesi baru ini, tentu aku harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Misalkan ada waktu luang di saat aku sedang berada di kampus, saat aku berada diperjalanan menuju atau pulang dari kampus, atau saat aku berada di rumah, maka akan aku manfaatkan untuk belajar. Termasuk mengasah kreativitas aku dalam menggunakan teknologi. Oleh sebab itu aku membutuhkan notebook yang mudah dibawa kemana-mana alias praktis. Dan kriteria ini dipenuhi oleh notebook ASUS E202.


Bodi ASUS E202 lebih kecil dari kertas A4 dengan berat 1.2 kg dan memiliki dimensi dimensi 29.7 x 19.4 x 2.14 cm. Namun meskipun kecil dan ringan, ASUS E202 dilengkapi dengan beberapa  keunggulan.  

Pertama, ASUS E202 memiliki layar yang ideal yakni sebesar 11.6 inc. Ukuran ini cocok untuk orang-orang yang memiliki mobilitas tinggi. Seperti aku yang merangkap jd ibu juga mahasiswa.

Kedua, meskipun hanya berukuran A4, namun layar ASUS E202 dilengkapi dengan resolusi HD (1366 x 7683) yang membuat penggunanya dapat melihat, misal konten multimedia, dengan kualitas yang baik. 

Ketiga, tak lupa ASUS E202 juga memiliki dua buah speaker dengan kualitas suara yang jernih dan kencang. Sehingga tidak membutuhkan lagi yang namanya speaker tambahan.


Aku butuh notebook dengan Daya Tahan Baterai yang Tahan Lama.

Mengikuti bagian yang di atas tadi, yang mana aku bisa berkreasi dimanapun aku berada, maka notebook yang aku butuhkan harus memiliki kemampuan baterai yang alakazam. Dan ini dipenuhi lagi oleh notebook ASUS E202.


ASUS E202 menggunakan prosesor Intel Hemat Daya yang menawarkan masa aktif baterai hingga 8 jam. Uwow bamget. 8 jam cyiinn. Kalau begini mah, tak ada rasa khawatir baterai bakal habis. Terutama saat sedang berkreasi dan berada di tempat yang tidak ada colokan ((COLOKAN)) listriknya. Selain itu juga, ASUS E202 memiliki port USB 3.1 Type-C yang sangat menghemat waktu. Mengapa begitu ? Karena USB dapat dicolok ke berbagai arah dengan colokan reversible setiap saatnya. Kemudian, ASUS E202 mempunyai kecepatan transfer USB 3.1 yang lebih cepat 11x dibandingkan USB 3.0.

Bonusnya nih, selain membuat daya tahan baterai lama, rendahnya tingkat TDP membuat ASUS E202 tidak menghasilkan panas yang tinggi. Sehingga tidak perlu menggunakan pendinginan berbasis kipas. Jadi bisa dibilang ASUS E202 ini tidak mengeluarkan suara saat dipakai. Alias tidak berisik.


● Aku membutuhkan notebook yang Desain Trendy dan Bergaya.

Buat apa ? Ya menunjang penampilan aku donk ya. Biar kelihatan lebih trendy dan gaya, gitu.  Karena apa ? Sebagai seorang pendidik, juga ibu, penampilan itu juga penting dan harus diperhatikan. Sebab, terkadang, penampilanlah yang dapat menarik perhatian anak maupun siswa. Jadi aku butuhlah yang namanya penunjang penampilan yang bikin aku terlihat lebih gaya dan trendy. Dan menurutku, produk yang bisa membuat penampilanku seperti itu adalah dengan membawa atau memakai notebook ASUS E202.

Tren saat ini adalah tren desain minimalis. ASUS E202 juga didesain seperti ini. Bodi ASUS E202 dibentuk sehingga lebih kecil dari kertas A4. Kemudian, untuk desain cover ASUS E202 menggunakan gaya painting yang membuatnya terlihat begitu manis. Selain itu juga notebook yang hadir dalam versi Windows 10 dan DOS ini, tersedia dalam 4 pilihan warna yakni Silk White, Dark Blue, Thunder Blue dan Red Rouge.

● Aku butuh notebook yang Harganya Terjangkau.

Meskipun aku butuh notebook untuk mengasah kreativitas aku, namun aku juga harus mempertimbangkan kondisi keuangan keluarga. Oleh sebab itu, aku ingin notebook dengan harga yang terjangkau saja tapiiiiiii punya nilai plus-plus yang banyak. Hahay. Maklumlah yah, namanya juga mamak-mamak. *uhuy. Dan kriteria ini dimiliki notebook ASUS E202. Yup, notebook ASUS E202 dibandrol dengan harga tiga jutaan saja.



Nah, itulah alasanku mantab memilih notebook ASUS E202 sebagai teman belajar, dan teman untuk mengasah kreativitas dimanapun aku berada. Yang dilengkapi dengan daya tahan baterai hingga 8 jam. Alamaaakk.

Dengan memakai ASUS E202 untuk mengasah kreativitas, aku optimis, bahwa aku bisa menjadi ibu yang makin kreatif, bahkan jauh lebih kreatif dari sebelumnya. Bukan hanya kreatif dalam membuat mainan saja. Melainkan juga kreatif  dalam hal teknologi. Selain itu juga, orangtua, terutama ibu, juga diharuskan untuk terus belajar mengikuti perkembangan zaman. Agar dapat mendidik si kecil sesuai dengan zamannya namun tetap memperhatikan nilai-nilai yang sudah ada. Ah, rasa-rasanya, aku makin ingin segera memiliki notebook ASUS E202 deh. Kudu makin semangat nabung nih kaya'nya. Iya donk ya. Iyaaaaahhh.

Nah kalau kalian gimana nih Mamis. Mau juga kan menjadi seorang ibu yang kreatif. Yuk ah kita mulai dari sekarang yuk, belajar, melatih, dan mengasah kreativitas kita menggunakan notebook ASUS E202. Yihaaaaa.
***
Blog Competition ASUS E202 by uniekkaswarganti.com



Referensi :
http://m.republika.co.id/berita/trendtek/elektronika/16/11/23/oh34ed359-asus-e202-notebook-mungil-penuh-warna-dengan-baterai-8-

Tahapan Membuat Mainan dari Barang Bekas yang Bermanfaat dan Aman bagi Si Kecil

Hai Mamis,

Ibu mana sih yang nggak jatuh cinta sama senyum dan tawa si kecil ? Semuanya suka, semua ibu jatuh cinta dengan senyum tawa putra putrinya. Termasuk Aku. Yup. Seperti itu.

Bagiku, senyum dan tawa si kecil ken adalah candu. Iya, candu banget. Sebab itulah aku, berusaha untuk membuat si kecil ken selalu  tersenyum dan tertawa. Dan caraku untuk mewujudkan itu  adalah, tentu, dengan membuat aneka macam mainan untuknya.

Namun, seiring berlarinya waktu. Aku tidak lagi membuat mainan hanya karena untuk menghadirkan senyum dan tawa si kecil. Melainkan ada satu hal. Iya ada hal lain yang membuatku semakin bersemangat membuatkan si kecil mainan. Yakni, karena ada banyak manfaat yang bisa si kecil dapatkan dari aktivitas bermain itu sendiri. 


Tahapan Membuat Mainan 

dari Barang Bekas untuk Si Kecil

  • Persiapan : Ide Mainan yang Bermanfaat untuk Si Kecil

Ada beberapa hal yang aku lakukan sebelum membuat mainan untuk si kecil :

Pertama : membaca tentang dunia anak. Salah satunya tentang kecerdasan majemuk anak.

Namun untuk ini, aku tak hanya membacanya saja, melainkan juga mengikuti tes online sederhana untuk mengetahui setiap tingkat kecerdasan majemuk si kecil. Dan berikut hasil tesnya :

Kedua : memilih kecerdasan mana yang perlu atau yang ingin aku stimulus.

Berdasarkan hasil tersebut, maka ada beberapa kecerdasan yang harus distimulus donk ya. Misalnya, kecerdasan yang ingin aku stimulus adalah kecerdasan linguistik (komunikasi) dan kecerdasan interpersonal (sosial).

Ketiga : mencari ide mainan yang sesuai dengan poin kedua

Berburu ide mainan yang dapat membantu untuk menstimulus linguistik si kecil. Misalnya, membuat trek balapan mobil.

Dengan panggung ini, aku bisa memancing atau menstimulus si kecil untuk membuat cerita versinya sendiri. Menanyakan berbagai macam hal. Menambah kosa katanya juga menstimulus sisi sosialnya. 

Keempat : menyiapkan bahan untuk membuat mainan.

Sebagian besar nih ya, mainan yang aku buat, terdiri dari barang bekas. Seperti kardus bekas susu formula, botol plastik bekas kemasan bedak, botol air mineral, hingga kertas-kertas yang tak terpakai. Jadi bisa dibilang mainan yang aku buat aman karena berasal dari limbah rumah tangga sendiri. Akan tetapi, meskipun begitu, aku tetap harus memastikan bahwa barang bekas yang akan aku jadikan mainan, benar-benar AMAN untuk si kecil.

  • Kriteria Barang Bekas yang Aman untuk Bahan Membuat Mainan


Soal AMAN, aku punya kriteria sendiri nih untuk barang bekas yang akan aku jadikan sebagai bahan membuat mainan. 

Pertama, harus bersih. 
Kedua, tidak ada bagian yang tajam. 

Kalau sudah lulus ini, baru deh aku mulai membuat mainan.

  • Cara Membuat Mainan Track Balapan Mobil
Bahan :
1 kardus bekas air siap minum/mie instas. 
4 kardus susu formula
Isolasi
Double tip
Gunting

Cara membuat :
Gunting kardus bekas air mineral kemasan gelas lalu dibentuk memanjang. 
Bungkus sisi kardus air mineral yg sudah digunting tadi dengan isolasi/lakban. Agar terhindar dari pinggiran kardus yang tajam.
Gunting bagian atas kardus sufor. Lalu bagi dua tepat di bagian cover dan belakang. Yang digunting jangan di bagian samping.

Letakkan di atas kardus bekas air mineral kemasan gelas lalu direkatkan dengan duble tip. Dan jadilah seperti ini. 
TARAAAAAA.................



Cara bermain :
Karena mainan ini untuk menstimulus linguistik dan interpersonal si kecil. Jadi yaaaa, cara bermainnya tidak hanya balapan dua mobil saja. Melainkan juga bisa ditambahkan dengan menambah kosa kata si kecil, membuatnya lebih komunikatif, dan mau main bersama.



  • Agar Si Kecil Nyaman Saat Bermain.

Setelah aku selesai membuat mainan, selanjutnya adalah.........main-main donk yak. Bukaaannnn. Belum sampai situ. Ada yang harus dipastikan lagi. Yakni soal NYAMAN.

Menghadirkan rasa nyaman saat bermain juga penting loh. Karena apa ? Dengan rasa nyaman saat bermain, maka tentu  si kecil akan lebih happy dan antusias saat bermain. Selain itu juga, maksud dan tujuan dari kegiatan bermain tersebut dapat tercapai. Lalu si kecil pun dengan mudah memetik manfaat dari aktivitas bermain itu sendiri.

Nah untuk menghadirkan rasa nyaman saat bermain, terutama saat bermain di dalam rumah, ada beberapa hal yang aku lakukan :
  1. Memastikan lokasi bermain jauh atau tidak ada sesuatu yang berbahaya misal listrik. 
  2. Menciptakan ruangan yang sejuk alias tidak panas. Dengan cara menyalakan kipas angin atau membuka pintu jendela agar sirkulasi udara terasa lebih baik.
  3. Dan memastikan kondisi si kecil dalam keadaan prima. Tidak nampak ngantuk, lelah apalagi sakit.
***
Eh ngomong-ngomong soal sakit nih, aku paling takut loh kalau si kecil sakit. Terutama demam. Parno gitu. Sebab si kecil pernah mengalami step yang diawali dengan demam tinggi. Jadi, agar hal itu tidak terulang lagi, maka aku selalu menyiapkan obat penurun panas, termometer,  perlengkapan untuk mengompres, alkohol 75 % hingga bawang merah.

Untuk obat penurun panas, aku memilih Tempra Syrup Paracetamol dengan rasa kesukaan si kecil, rasa anggur.

Mengapa Tempra Syrup ?

  • Karena Tempra Syrup adalah obat untuk menurunkan panas dan meredakan nyeri untuk anak usia 1- 6 tahun. Dan usia si kecil ken berada dalam rentang itu.
"Ada apa aja ya Mah, di Tempra Syrup ini ?".

  • Setiap 5 ml Tempra Syrup mengandung 160 mg paracetamol. Yang mana fungsi dari paracetamol disini adalah sebagai antipiretika pada pusat pengaturan suhu di otak. Jadi bisa dibilang, antipiretika mengirimkan sinyal ke pengaturan suhu di otak untuk menurunkan suhu panas tubuh. 
  • Selanjutnya yaitu, di dalam kandungan tersebut juga terdapat analgetika yang berfungsi meningkatkan ambang rasa sakit. Jadi, dengan adanya analgetika ini, rasa nyeri yang dirasakan si kecil saat demam akan sedikit berkurang.
  • Tempra Syrup memiliki varian rasa yang disukai anak-anak.
Yummyyyy

  • Tempra Syrup mudah didapatkan.

Beli di apotek dekat rumah

  • Diproduksi oleh PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. Di bawah pengawasan Thaiso Pharmaceutical Co., Ltd. Tokyo Jepang.
Kalau ada Tempra Syrup di rumah. Perasaan aku lebih tenang. Sedia payung sebelum si kecil sakit demam. Begitu.

Nah itu tadi soal obat penurun panas yang aku siapkan di rumah yakni Tempra Syrup. Sekarang, kembali ke laptop. Yihaaa,

***

Jadi seperti itulah tahapan membuat mainan untuk si kecil, dari menentukan ide, hingga memilih bahan. Serta bagaimana membuat aktivitas bermain menjadi nyaman untuk si kecil.

Panjang ya prosesnya ? Lumayan, nggak bikin sampai lu manyun koq *hahay. Tapi, nggak apa-apalah yah. Kan demi anak juga tho, demi senyum merekah di wajahnya, demi manfaat yg bisa si kecil rasakan dari aktivitas bermain, demi si kecil bisa bermain dengan AMAN dan NYAMAN.

Alhamdulillah nih, meskipun terbuat dari barang bekas, selama ini, si kecil nampak enjoy dan happy-happy saja saat memainkan mainan yang aku buat. Alhamdulillah.

~***~

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Tempra yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi. Artikel ini tidak dapat menggantikan hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...