Cara Mengarahkan Hobi Anak Agar Gemar Membaca

Eh saya baru sadar lho kalau apa yang dulu dilakukan bapak kepada saya itu merupakan cara untuk menanamkan gemar membaca sejak dini. Swear. Kalau nggak percaya, belah dada saya. Hehe.
Saat saya berusia 3 tahun bapak sering mendongeng. Yang paling sering itu dongeng tentang timun mas, pak tani dan si kancil. Kadang juga cerita tentang para nabi. Saya paling suka cerita tentang Nabi Nuh dan kapal besarnya. Nabi Sulaiman dengan keahliannya yang dapat berbicara dengan hewan dan jin serta perjuangan Nabi Muhammad Saw. Kalau sudah didongengin sama bapak, em em em...dijamin pasti nggak merem-merem. Apalagi kalau ceritanya baru. Saya tungguin dah sampai selesai. Aktivitas ini berlangsung sampai saya belajar menulis dan membaca.

Setelah mahir membaca, bapak berhenti mendongeng. Beralih kepada mendongeng untuk diri sendiri alias membaca sendiri cerita dongeng. Setelah bapak menerima gaji, biasanya beliau mengajak saya ke toko buku utk membeli majalah bobo. Atau tiba tiba sepulang sekolah beliau membawa buku bacaan untuk saya. Padahal waktu itu saya pesen pentol bakso kepada bapak. Eee malah buku yang dibawa pulang. Tapi...tak apalah. Saya tetap membaca buku tersebut selahap saya memakan pentol bakso.

Apa dampak dari hal tersebut?. 
Kalau dapat tugas mengarang, maka tulisan saya paling juara diantara teman-teman. Karena saya rajin membaca majalah bobo juga buku-buku cerita membuat kosa kata saya lebih banyak dari teman-teman.

Apa lagi ?.
Waktu itu, saya merasa imajinasi saya semakin meningkat. Kalau membaca buku cerita yang minim gambar, saya suka menggambarkan cerita tersebut ke dalam imajinasi saya. Misalkan cerita bawang merah bawang putih. Saya suka membayangkan bahwa saya adalah bawang putih, yang cantik, baik hati dan rajin. Itu mah saya banget. Beneran. Kalau nggak percaya belah lagi deh dada saya. Hihi.

Ada lagikah ?. Banyak. 
Pengetahuan bertambah. Tentu saja.
Waktu kecil, bapak paling suka mendaftarkan saya ke lomba-lomba yang diadakan oleh remaja masjid sekitar rumah. Mulai dari membaca tartil, qiro’ah, pidato, dan cerdas cermat. Yang paling berdampak langsung dengan hobi membaca saya adalah pidato dan cerdas cermat. Oleh karena saya suka membaca, naskah pidato yang segambreng begitu cepat saya baca, saya cerna, saya hafalkan, lalu saya praktekkan dengan gaya ala alm. KH. Zainuddin MZ. Alhamdulillah, beberapa kali saya menyambet peringkat pertama lomba pidato. Kemudian lomba cerdas cermat. Disamping karena sejak kecil saya sudah terbiasa mendengarkan cerita tentang para nabi dari bapak, juga sering diberikan buku-buku bacaan tentang kisah-kisah para nabi, membuat pengetahuan dan ingatan saya begitu menempel seketat kaos stritch. Nempellll banget. Hal itulah yang mengantarkan grup saya menjadi juara cerdas cermat kampung. Hadiahnya apa ?. Buku tulis beserta alat tulisnya plus uang Rp. 1000. Dulu, duit segitu bisa dapat 2 mie instan atau 40 permen.

Kemampuan menulis semakin membaik.
Majalah yang saya baca, didalamnya terdapat kolom tentang ‘sahabat pena’. Itu merupakan salah satu halaman favorit saya. Saya suka berkirim-kirim surat kepada kawan-kawan di berbagai daerah. Seingat saya yang paling sering itu kepada sahabat pena saya yang berada di Kalimantan, namanya nurul. Kenal nggak?. Saya kenal lho. Tidak berhenti di situ, hobi surat menyurat saya berlanjut kepada artis-artis cilik zaman saya. Seperti Sherina, Trio kwek kwek, Kenny. Kalau dapat surat balasan dari mereka, rasanya seneng banged. Padahal balasannya cuma sekedar foto plus tanda tangan. Udah gitu aja. Kalau sekarang, pengen foto artis, ya tinggal klak klik klak klik dapet deh.
Zaman dulu, waktu saya masih imut manis kinyis-kinyis, kalau pengen foto artis, yaaa kita harus membeli. Dulu satu foto dihargai Rp. 1.500 sampai Rp. 2.500. Tergantung dari ketenaran artis tersebut. Makanya waktu itu saya seneng banget kalau dapat foto plus tanda tangan asli dari artis idola saya. Foto milik saya beda dari foto punya teman-teman. Udah gitu nggak pakai ngeluarin duit lagi. Koq bisa?. Perangko?. Gratis. Bapak yang beli.

Begitu juga dengan berbicara. Kata-kata yang diucapkan nampak berkelas dan tentu saja masih banyak lagi manfaat yang dapat diperoleh dari gemar membaca.

Begitulah. Cara bapak mengarahkan hobi saya kepada aktivitas gemar membaca yang berdampak besar dalam hidup saya sampai saat ini. Mulai membaca tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan, melahirkan, perkembangan si kecil, parenting, financial, dan lain sebagainya. Tentunya hal itu membuat apa yang saya lakukan sehari-hari menjadi lebih terarah. Menurut saya, menjadi seorang ibu rumah tangga yang gemar membaca memiliki nilai tersendiri. Saya rasa begitu.
Okee dah, saya ucapkan terima kasih banyak untuk bapak. Juga untuk pembaca. Besar harapan saya dapat diterima diinstansi yang bapak pimpim *eapasih. Baiklah, cukup sekian ulasan tentang cara bapak saya dalam mengarahkan hobi saya untuk gemar membaca sejak dini. Semoga bermanfaat.



Menjaga Emosi

Menjaga api. Tak semudah menyalakan api.
Begitu juga dengan menjaga emosi.
Terutama untuk seorang ibu rumah tangga.
Dengan aktifitas yang sama di setiap harinya. Berinteraksi dengan orang yang sama dengan berbagai macam keinginan, sifat, dan sikap.
Lelah sudah pasti, dan bosan pasti datang. Jika begitu, me time adalah solusinya. Lalu bagaimana dengan irt yang memiliki balita dan tak berasisten rumah tangga. Tentu saja tak ada waktu khusus. Tak ada me time. Waktu luang mereka hanya pada saat si kecil tertidur.
Lalu bagaimana dengan lelah dan bosan? Jika tak tertangani tentu akan mendatangkan emosi.
Baiklah, mungkin semua itu akan terobati dengan tingkah pola si kecil.
Tiba-tiba masalah ekonomi muncul, suami yang biasanya bekerja 7 hari dalam seminggu, kini harus bekerja 5 hari saja. Karna hilangnya satu pekerjaan yang merupakan sumber utama penghasilan. Pertanyaannya, masih sanggupkah membentengi diri dari emosi?.
Hhhhhhhh.
Pertahanan saya roboh seketika. Begitu sensitif. Temperamen. Ibarat embun di tepi daun. Akan jatuh ke tanah hanya dengan hembusan angin saja. Imbas terbesar adalah, keceriaan si kecil. Matanya sembap. Sering menangis. Karena saya. Astaghfirullah.
Puncaknya, saya menangis sejadi-jadinya di atas sajadah.
Sedikit lega. Hati dan pikiran lebih terbuka. Bahwa cobaan ekonomi ini bukan apa-apa dibanding dengan ibu penjual gorengan yang menjajakan dagangan dengan berjalan kaki atau kakek tua, pedagang asongan, keliling taman kota menjajakan dagangannya dengan kakinya yang pincang. Mereka tetap berusaha.
Saat suami tiba di rmh. Maaf pun segera keluar dari mulut saya. Dan apa kata beliau: "nggak usah khawatir ma, aku pasti berusaha sekuat tenaga, cukup perhatikan anak kita dan membuat rumah kembali ceria".
Subhanallah.
Menjaga emosi amatlah susah. Oleh sebab itu, bentengilah diri dengan  ibadah. Buka hati dan pikiran. Pekalah terhadap lingkungan sekitar dan yang paling utama adalah bersyukur.Jika emosi sudah terjaga, maka kesuksesan menjadi ibu rumah tangga, berada di depan mata.

Semoga bermanfaat.

ARgaliTHa is Spektra

Semangat. PErcaya diri. Kreatif. Tegas. Ra senyum Ora Argalitha jenenge.
SPEKTRA
Itulah argalitha
Kawan dunia maya.
Kawan ngeblog

Saya memang belum pernah bertemu langsung dengan do'i. Tapi dari postingan-postingan do'i menunjukkan kalau argalitha adalah orang yang penuh semangat. Dilihat dari mana?. dari hongkong?. tentu tidak. Kejauhan.
1. Argalitha pernah menulis begini
Saya yang batal jadi warga Banyuwangi saja gak sedih. Yah...walau kemarin nyesek #JLEB pas ngeliat nilai yang jauuuuh dari target. Tapi ya sudahlah, tujuan hidup masih banyak yang harus teraih, jadi... semangaaat! Toh tahun depan saya pasti ikut lagi, haha, gak kapok.
Lalu begini
Lagi-lagi...saya ikutan, dong! Waktu ada even "Catatan Kriuk untuk si Single", saya kalah. Iyalah wong tulisannya gitu. Tapi karena saya gak kenal kata 'menyerah' dan semangat nyari gratisan sangat tinggi, jadi yaaa ikutan lagi, hehe.

Jadi ceritanya ... Minggu tenang yang seharusnya  jadwal untuk istirahat usai dinas malam 3 hari, malah saya gunakan untuk 'terbang' ke Surabaya naik bus ekonomi :p Tujuannyaaa... selfie di toko buku sama buku-bukunya Paresma. Sekalian kopdar sama rekan ngeblog: Dwi Someo. Pun jumpa sama si Ndoro Li yang seharian malah jadi ojek pribadi, hihi.


Dari dua tulisan itu saja sudah menunjukkan bahwa do'i adalah orang yang penuh semangat.

2. Semangat update blog.
tgl 5 ada, 4 ada, tgl 2 jg, 1, 30 nov, 25 nov, 23 nov, 20 nov, 8 nov, 6 nov, dst. bandingan dengan blog saya. hadeehhhhh.

Selanjutnya, do'i adalah orang yang percaya diri. Dilihat dari postingan-postingannya dan tentu saja, dari giveaway ini. Menurut saya, butuh rasa percaya diri untuk mengadakan giveaway seperti ini "Mengenal argalitha lebih dekat". duh kebayang nggak tuh, udah kayak orang terkenal aja kan do'i. Yaiyalah, daripada daku *tunjuk diri sendiri. : )

Trus, do'i adalah orang yang kreatif. Lihat dari postingan do'i yang ini
http://www.argalitha.pw/2014/12/cara-mendapatkan-novel-gratis.html.
ini
http://www.argalitha.pw/2014/12/ritual-belanja-bulanan.html
ini
http://www.argalitha.pw/2014/10/apakah-domain-pw-itu.html
dan lain sebagainya.

Trus lagi do'i adalah orang yang tegas. Saya pernah ikutan salah satu giveaway do'i ttg kehilangan. Waktu itu ada beberapa pertanyaan yang tentu saja diluar ketentuan yg berlaku. Do'i tetap menanggapi dan menjawab pertanyaan tersebut dengan jelas, tegas dan tetap tersenyum. Begini komentar do'i: "Gak boleh. Kan saya pengen tahu kisah pribadi kawan semua :)" . tuh kan tetap senyum.
Dari ini juga
Dibuka sejak hari ini hingga tanggal milad saya, 25 Desember 2014 jam 10 pagi. Pengumuman pemenangnya tentu secepatnya. Saya gak suka PHP-in orang, kok. Hihi.
Keliatan kan gimana tegasnya do'i.

Terakhir, Ra senyum ora Argalitha jenenge. Why?.




Keep Smile. Syelalu. Senyum sudah jadi ciri khas do'i. Jadi kalau tidak senyum, bukan Argalitha namanya. Hehe.

Okke, sekian dulu hasil perkenalan saya dengan Argalitha, yang seorang blogger, penulis, dan juga ibu bidan. Semoga hasil perkenalan saya ini bermanfaat untuk semua, terutama untuk secret admirornya do'i *piss hehe.


Kawan Buruh


Sekilas.  Ia nampak seperti laki-laki biasa. Tak menengadahkan kepala. Tak memasukkan tangan di kantong celananya. Tak pelit sapa

Ia memang tak nampak luar biasa. Kaos oblong. Celana jins. Sandal gunung. Jerawat di pipi di dahi. Komedo di hidung. Minyak sana sini. Rambut berdiri duri. Biasa saja.

Tapi cobalah mendekat padanya. Ajak ia berbincang tentang negara. Lebih khusus tenaga kerja. Maka siap-siaplah akan terkesima padanya.

Wajahnya yang kucel. Penampilannya yang sederhana. Seketika itu akan sirna. Berganti dengan aura cemerlang yang mengitarinya.

Lalu coba lagi untuk lebih mengenalnya. Ikutlah beberapa aktifitasnya. Maka akan hadir perasaan takjub padanya.
Kawan buruh, baju merah, aksi demo


Disela-sela aktifitasnya yang sukup padat, sebagai guru, dosen, dan mahasiswa. Ia meluangkan waktu untuk berbagi ilmu. Memberikan pendidikan kepada para buruh. Tentang kewajiban mereka. Tentang hak mereka. Tentang hukum yang memayungi mereka. Tentang posisi mereka. Bahwa mereka tak aman. Kapanpun PHK bisa mendatangi mereka. Kapanpun mereka harus waspada. Siaga kantong yang paling utama. Tak boleh lengah.
Kawan buruh, kaos biru, pemateri pendidikan

Kawan buruh, kaos biru, latihan demo


Terkadang, para buruh diajak berdiskusi. Tentang suatu kasus yang tentunya berhubungan dengan mereka. Menganalisis bersama. Mencari jalan. Menemukan solusi.

Ia mengajak para buruh untuk lebih mengenal dan paham ‘gerakan’ mereka. Dengan membaca beberapa tulisan tokoh-tokoh ham. Seperti semaun, tan malaka, che guevara, dan lain sebagainya.

Atau ia juga tak segan membantu para buruh yang ingin lebih tau tentang teknologi. Smartphone. Komputer, dan lain sebagainya.

Tujuannya hanya satu. Yakni agar buruh lebih pandai. Berwawasan luas. Mampu berpikir. Sehingga tak mudah dibohongi. Susah dicurangi. Mampu membela diri. Dan yang pasti mereka bukan mesin.

Jika ada kasus PHK, jika ter-phk tak diperhatikan haknya, maka dengan sigap ia akan membantu. Memberi solusi. Menyusun strategi. Mengadakan pertemuan dengan pihak perusahaan. Melakukan perundingan. Bipartite. Melapor ke disnaker. Dan seterusnya.

Jika luang dengan senang hati ia akan ikut turun ke jalan. Berorasi. Menyuarakan hak buruh. Menebar semangat berjuang demi hak mereka. Ya hak mereka.

Apabila sudah mengenalnya, mengikuti aktifitasnya, lalu kemudian lihatlah. Adakah ia mendapatkan uang dari hal tersebut?. Adakah ia mendapatkan keuntungan materi?. Pernahkah melihatnya meminta fee dari apa yang ia lakukan?.
Tidak. Tentu tidak
Karena ia melakukan itu semua memang tidak mengharap materi.
Baginya, iuran para buruh lebih baik digunakan untuk operasional organisasi
Baginya, apa yang ia lakukan membuat hatinya merona bahagia. Bisa membantu sesama. Walau hanya dengan ilmu dan tenaga.
Baginya, apa yang ia lakukan adalah passionnya.
Baginya, apa yang ia lakukan adalah bukan hal yang sia-sia. Bukan hal yang buruk. Bukan hal yang dibenci Sang Pencipta.
Mungkin saat ini belum terlihat hasilnya. Tapi ia yakin, suatu saat, apa yang ia rintis bersama kawan-kawan peduli buruh, akan berbuah manis dan terasa nikmat.

Ia memang orang biasa
Ia bukan pejabat
Ia bukan tokoh politik
Ia bukan pencari muka
Ia bukan pemburu nama
Ia bukan pencari simpati

Ia menyebut dirinya sebagai kawan buruh, kawan rakyat.

Kawan buruh, orasi, hari buruh

Arti Flek di Dua Kehamilanku

“Ini saya kasih obat dulu, 2 minggu lagi mbak harus kesini, kalau ngefleknya berhenti berarti kandungan mbak bisa diselamatkan, kalau nggak berhenti ya berarti mbak harus dikuret”
Plash. Shock dengan perkataan dokter. Tak banyak kata yang terucap. Hanya termangu membisu.
“Positif thingking ma, masih ada kesempatan 2 minggu lagi” kata suami. Saya hanya mampu menganggukan kepala.
Hari-hari berikutnya, saya mencoba untuk berpositif thingking, mengikuti anjuran suami seraya tetap berusaha mempertahankan kandungan dengan konsumsi obat dari dokter, makanan sehat, serta bedrest, dan tak lupa memperbanyak waktu untuk bertemu dengan-Nya.
Namun usaha itu seakan sia-sia setiap kali melihat darah yang terpampang jelas di CD.
Ya Allah apakah sudah terlambat memperbaiki ikhtiar kami?
2 minggu berlalu, darah tetap mengalir dan saya pun harus dikuret. Rasa sakit karna dikuret bukan jadi alasan utama mengalirnya air mata begitu deras. Akan tetapi karena merasa bersalah. Tak mampu menjaga sebaik mungkin amanah dari-Nya.
Astaghfirullah.
“konsumsi ini ya mbak, biar rahimnya cepat pulih, makan makanan yang sehat, biar nanti rahimnya siap menerima janin lagi, jadi janinnya bisa berkembang dengan baik, nggak BO lagi”
Kata dokter, keluar flek terus-menerus seakan memberi sinyal bahwa kandungan tidak dalam keadaan baik. Benar, ternyata kandungan saya mengalami blighted ovum.
“biasanya 5 bulan setelah dikuret baru bisa hamil lagi”ungkap dokter
“amin, terimakasih banyak dokter, kami permisi” pamit suami saya. Sementara saya lunglai tak bertenaga.
1 bulan pertama setelah dikuret merupakan masa paling dramatis. Namun bulan berikutnya, berkat dorongan suami dan keluarga, saya mencoba bangkit. Saran dokter saya lakukan. Saya berusaha untuk mengkondisikan hati dan pikiran untuk se-rileks mungkin. Menghindari perasaan negatif. Lalu lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha Segalanya.
Alhamdulillah, do’a kami diijabah. 3 bulan setelah dikuret. Saya positif.
“koq cepet mbak ? 3 bulan sudah ‘isi’ lagi ?”tanya dokter saat saya beserta suami memeriksakan kandungan.
“alhamdulillah” saya tersenyum. Suami juga.
“dijaga baik-baik mbak ya, biar nggak kayak kemarin lagi, mas nya juga, istri dan calon anaknya dijaga dengan baik” nasehat dokter. Suami saya mengangguk.
2 bulan kehamilan. Keluar flek lagi. Kali ini suami langsung mengajak saya kedokter. Dokter berkata, kandungan saya hampir ‘jatuh’ lagi. Tapi janinnya sudah berkembang dengan baik. Dokter pun memberi beberapa resep obat yang salah satunya  dimasukkan lewat vagina. Dan dokter juga meminta saya untuk sepenuhnya bedrest hingga usia kandungan 4 bulan. Jadi selama saya bedrest, suamilah yang mengerjakan semua pekerjaan rumah. Love U.
Ya Allah jangan biarkan kami kehilangan calon buah hati kami lagi
Alhamdulillah, Allah mengijabah do’a kami lagi. 7 hari kemudian, darah berhenti keluar. Kami pun pergi ke dokter lagi.
2 bulan kemudian, dokter menyatakan kandungan saya sudah kuat dan janinnya berkembang dengan baik.
Trimester kedua berjalan lancar.Trimester ketiga, saya mulai dilanda kekhawatiran tak dapat melahirkan secara normal. Karena saya menderita asma. Saya pun mulai rajin berolahraga, melatih pernapasan, demi bisa melahirkan normal.
Dan ternyata memang tidak bisa melahirkan normal. Bukan karena faktor asma, melainkan badan saya lemas tak bertenaga, berat badan turun drastis, karena dilanda diare tepat 7 hari sebelum melahirkan dan alhamdulillah tgl 12 november 2012, kami bertemu dengan putra pertama kami. Ken Al-Fatih.
Ken, 2 bln






Aturan Main Iklan Rokok


Apa yang diharapkan dari aturan main iklan rokok yang dibuat pemerintah melalui Permenkes No 28 Tahun 2013. Apa?. Berharap jumlah perokok berkurang?. Atau agar rokok tak menjamah generasi muda?. Atau apa?. Semua itu tidak akan terjadi, jika aturan mainnya semudah mengedipkan mata.

Aturan main tersebut hanya berisi tentang beberapa batasan saja dan terkesan tidak memberatkan. Padahal tujuan dari aturan tersebut adalah untuk mengendalikan dampak iklan rokok terhadap generasi muda.

Beberapa aturan main iklan rokok untuk penyiaran televisi meliputi :
1. Iklan rokok di televisi hanya boleh tayang pukul 21.30 sampai 05.00.
2. Iklan juga tidak boleh menampilkan wujud rokok.
3. Mencantumkan nama produk sebagai rokok.
4. Menyarankan rokok.
5. Menggunakan kalimat menyesatkan.
6. Menampilkan anak, remaja, wanita hamil, atau tokoh kartun.
7. Iklan rokok juga harus mencantumkan 18+ sebagai usia yang pantas untuk merokok
8. dan lain sebagainya.

Bagaimana aturan main di atas?. Terkesan biasa saja kan ?. Padahal televisi merupakan sarana informasi yang paling dekat dengan masyarakat. Tua muda. Pria wanita. Tak dapat lepas dengan yang namanya televisi. Jika ingin memberikan pengaruh terhadap masyarakat, maka televisi adalah sarana yang paling pas dan sip.

Direktur Eksekutif Lentera Anak Indonesia, Hery Chariansyah, mengatakan mayoritas anak menjadi perokok lantaran terpengaruh iklan di televisi.
"Iklan rokok begitu massif melakukan promosi di media penyiaran yang bertujuan menjerat anak menjadi perokok pemula," kata Hery dalam diskusi di kantor Yayasan Kanker Indonesia, Kamis, 4 Juli 2013.

Akhir 2012 lalu, Komisi Nasional Perlindungan Anak telah melakukan penelitian dampak iklan rokok di televisi terhadap minat anak untuk merokok. Dari 10 ribu anak usia Sekolah Menengah Pertama di 10 kota ditemukan bahwa 93 persen anak mengetahui dan tertarik iklan rokok di media televisi. Sebanyak 34 persen dari 10 ribu anak mengaku merokok karena tertarik saat acara musik.
Tingginya pengaruh media televisi dan radio terhadap minat anak merokok ini, menurut Hery, harus segera dihentikan. "Membiarkan iklan rokok patut disebut tindakan menjual generasi muda pada industri rokok."

Iklan rokok dalam siaran televisi memang sudah memenuhi beberapa aturan main tersebut. Tak menampilkan wujud rokok. Tidak menyarankan merokok. Tidak menampilkan anak, remaja, dll.

Iklan rokok juga berbeda dari iklan-iklan lainnya. Iklan lain sibuk promosi produk, menunjukkan kelebihan, bisa ini, bisa itu, agar ini, agar itu. Iklan rokok hanya menyajikan kesenangan dan keseruan (iklan rokok genk ijoe), dan beberapa pesan moral (ex : iklan rokok jin, wani piro) dan lain sebagainya. Semua iklan tersebut di kemas dengan begitu aduhay.  Menghibur dan mengesankan. Berkesan dengan tulisan penutup iklan tersebut yang tak lain merupakan merk dari rokok itu sendiri. terkadang ada juga beberapa kalimat penutup yang memunculkan perspektif berbeda bagi yang membacanya. Seperti : “Pria punya selera” atau “selera Indonesia” dan lain sebagainya.

Sebenarnya tanpa iklan pun rokok tetap mengudara di langit indonesia. Toh jika pemerintah melarang iklan rokok tayang di televisi, tidak akan mengurangi popularitas dari rokok tersebut. Tetap dicari, tetap diminati. Tapi tidak mungkinlah yah pemerintah akan melakukan hal tersebut. Karena produsen rokok memiliki hak untuk promosi.

Hhhhh. Berbicara tentang rokok memang tak ada habisnya. Awet. Sebagaimana asap rokok yang menyatu di udara.  Udara pun tak akan habis. Yang habis adalah penghirupnya.

Saya sebagai salah satu gadis, ups wanita yang tidak suka dan tidak mau menjadi perokok pasif berharap semoga para perokok aktif dapat bersikap lebih bijak. Paling tidak, untuk tidak berbagi asap rokok. Tidak mengundang malaikat izrail.








Referensi :
http://www.tempo.co/read/news/2013/07/04/173493688/Mayoritas-Anak-Merokok-Karena-Terpengaruh-Iklan--


Tips Kurus Alami ala Ken

Kenal dengan ini?
SNSD
Atau ini?

Emak e ken *abaikan
Badan kurus langsing tipis bak artis-artis korea adalah idaman para gadis negeri ini. Mereka melakukan berbagai macam cara agar terlihat ramping kinyis-kinyis.  Ada yang melakukan diet ketat, makan 1 hari sekali, minum teh pelangsing dan lain sebagainya. Padahal cara instan ini belum tentu membuat badan langsung ramping. Malah kemungkinan penyakit yang akan datang menghadang.

Para dokter memang sudah sering mengatakan bahwa apabila ingin memiliki badan yang ramping maka harus dimulai dengan pola makan yang sehat dan disertai dengan olahraga teratur. Sebagaimana yang dilakukan oleh si kecil ken.

Sebelumnya, berat badan ken saat baru lahir adalah 4 kg. Kemudian dalam jangka waktu 6 bulan saja, berat badan ken bertambah 10 kg. Sehingga berat badan ken diusianya menuju 7 bulan adalah 14 kg.
Ken baru lahir

Ken 6 bulan
Banyak yang bilang si ken mengalami obesitas. Termasuk salah satu dokter yang pernah mengobati ken saat ia terserang batuk dan pilek. Oleh karena makanan yang dikonsumsi ken sudah merupakan makanan sehat, ASI, maka dokter hanya menyarankan agar ken melakukan olahraga renang.

Ken yang memang doyan main air, menerima saran dokter dengan penuh suka cita. Berkat dukungan bapaknya, juga emaknya, saya, ken mendapatkan kolam renang plastik sekaligus pelampungnya. Jadi ken bisa sering-sering berenang di rumah.


1.5 bulan kemudian, ken mulai tertarik olahraga push up. Pada awalnya ken sedikit kesusahan  dengan olahraga ini. Mengingat badannya yang subur. Berkali-kali ia nyungsep, namun sebanyak itu pula ia bangkit dan mencoba lagi. Hingga lama kelamaan ken pun mampu melakukan hal tersebut. Bahkan kemampuannya bertambah lagi menjadi bisa push up sambil jalan /merangkak.

Belajar merangkak/push up dulu

Masih endut setelah mahir merangkak

Namun sayangnya, setelah 1 bulan berlalu, olahraga ini belum memberikan hasil yang maksimal. Akhirnya ken memutuskan untuk mencoba olahraga yang lain.
Olahraga apakah yang dipilih ken?
Olahraga itu adalah........
Eng ing eng....
LARI
Lagi-lagi ken harus berusaha sekuat tenaga. Badannya yang masih ginuk-ginuk membuat olahraga ini menjadi tidak mudah bagi ken. Berkali-kali ia mencoba, maka ia akan jatuh lagi. Bangun lagi. Dan jatuh lagi. Begitu seterusnya.
Karena keinginannya yang kuat untuk menguasai olahraga ini, ken pun tak peduli dengan sakit yang ia dirasa saat jatuh atau saat ia mulai kelelahan, terlihat dari gerakannya yang nampak tak bertenaga. Hal ini membuat pencernaannya bereaksi. Ia diare. Selama kurang lebih  5 hari.
Namun saat sembuh, perlahan, ken mulai mahir berjalan. Bahkan diusianya yang menginjak 13 bulan, ken sudah pandai berlari. Terkadang ia berlari seraya melompat-lompat kecil, seperti sedang menari balet.
Ken bisa berjalan


Akhirnya kerja keras ken selama kurang lebih 6 bulan, benar-benar membuahkan hasil. Berat badannya yang semula 14 kg menjadi 10.5 kg.

Saat ini diusianya yang genap 2 tahun, ken mampu berlari kencang. Wusssssss. Nyaris tak terkejar emaknya. Untuk melatih kemampuannya ini, beberapa kali ia lomba lari dengan kucing tetangga.
Lomba lari sama kucing



Selain itu badannya yang sudah ramping membuat ia bisa melakukan beberapa atraksi berbahaya, harus dalam pengawasan emaknya.




Alhamdulillah. Dengan penuh perjuangan ken berhasil menguruskan badannya. Sebagai bonus dari jerih payahnya, ia pandai merangkak, berjalan, hingga akhirnya berlari.
Oke, cukup sekian tips kurus alami ala ken. Mudah-mudahan bermanfaat ya. Cao.


Online Shop Bukan Sekedar Tempat Berbelanja


Sumber


Siapa yang tidak tau dengan online shop?. Tua, muda. Pria, wanita. Semuanya kenal dengan tempat berbelanja online ini.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin meningkat, manusia disajikan dengan kemudahan-kemudahan dalam melakukan aktivitasnya. Salah satunya adalah aktivitas berbelanja.

Kehadiran online shop sendiri bermula dari Pizza Hut yang menawarkan pembelian online di webnya pada 1994, yang kemudian disusul Amazon yang mulai menjual buku online pada 1995. Setelah itu, sistem belanja online tak lagi mengalami evolusi, tetapi revolusi, karena demikian cepatnya belanja online, yang kini disebut e-commerce, itu menjadi alternatif masyarakat dunia untuk bertransaksi.

Jadi saat ini kita tidak perlu berpanas-panas ria, dilanda suntuk karena macet, kaki pegal karena berburu harga murah, atau hati lelah karena tak kunjung memperoleh barang yang diinginkan. Tidak. Kita tidak perlu merasakan itu lagi. Kita tinggal duduk manis. Bisa sambil denger musik. Ditambah camilan juga boleh. Trus pantengin layar smartphone. Klik klik klik. Kita langsung bisa berbelanja deh. Selain menghemat tenaga, terkadang kita juga bisa mendapatkan harga murah alias diskon loh. Wow wow wow.

Itu baru sedikit keuntungan yang dapat kita peroleh dari online shop. Masih ada banyak keuntungan lain dari hadirnya online shop. Apa saja itu ?.

Online shop bisa dijadikan sebagai tempat berjualan. Selain dapat menghemat biaya pemasaran. Juga bisa menghemat tenaga dan waktu. Mudah, hemat, untung.


Online shop bisa dijadikan sebagai referensi baik dari segi desain produk, produk terupdate, inovasi, maupun dari segi harga. Misalnya, kita ingin menghadiri undangan pernikahan mantan. Tentunya kita ingin berpenampilan maksimal donk. Lebih kinclonglah yah. Nah kita perlu update fashion, salah satunya adalah dengan cara mengintip-intip fashion di online shop. Jika sudah ketemu fashion terupdate dan yang sesuai dengan selera, kita bisa meluncur ke pusat perbelanjaan terdekat. Namun jika di pusat perbelanjaan tidak ada barang yang kita inginkan. Solusinya adalah balik lagi ke online shop.

Selanjutnya, online shop bisa dijadikan sebagai sumber informasi. Biasanya produk-produk yang dijual di online shop tidak hanya memberikan informasi seputar harga dari produk tersebut. Online shop juga memberikan informasi berupa spesifikasi produk, review, testimoni, dan lain sebagainya. Hal ini membuat pembeli tak hanya sekedar membeli barang yang diinginkan, akan tetapi ia tau betul dengan barang tersebut.

Apakah online shop bisa jadi pundi-pundi untuk pembeli?. Tentu. Terkadang pada event-event tertentu atau promo suatu produk, online shop akan memberikan diskon besar-besaran. Hal ini dapat dimanfaatkan para pembeli dengan menjual lagi barang tersebut dengan harga yang berlaku pada umumnya. Atau jika si pembeli sudah menjadi member dari online shop tersebut, tentunya ia akan mendapatkan harga khusus. Atau ada juga online shop yang layaknya grosiran. Beli 2 gratis semua *andaisaja....*. Maksudnya beli 2 gratis 1 atau ada juga beli 1 gratis 1. Nah si pembeli bisa menawarkan barang tersebut ke lingkungan sekitarnya. Cukup mencari pembeli 2 orang saja, amak si pembeli utama akan mendapatkan barang yang diinginkan secara cuma-cuma. Cuma-Cuma booookk.

Ada lagikah?. Ada donk.
Online shop bisa dijadikan sebagai sarana pertemanan. Sebelum membeli tentunya pembeli akan melakukan komunikasi intensif kepada si penjual hingga barang yang mereka pesan tiba di tangan. Apabila si pembeli melakukan transaksi lebih dari 2 kali, tidak menutup kemungkinan tali pertemanan pun akan terjalin dengan sendirinya kepada si penjual. Dan untuk si penjual sendiri tentu saja dapat memperluas jaringan bisnisnya.

Online shop bisa juga dijadikan sebagai hiburan untuk jiwa, juga mata. Cuci mata murah meriah. Mungkin lagi dilanda bosan di kantor. Suntuk karena macet. Atau sedang kedatangan Andy Lau, antara dilema dan galau. Semua itu bisa hilang dengan cara menengok halaman online shop.  Ting.

Nah itu dia keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari hadirnya online shop dalam hidup kita. Online shop bukan sekedar tempat berbelanja. Online shop bukan hanya memberi kemudahan. Tetapi menghadirkan berjuta keuntungan.



Referensi


Menjadi Istri yang Baik ditengah Emansipasi Wanita

Kawin cerai, kawin cerai. Dua kata itu sudah sangat familiar di telinga. Sudah menjadi hal yang biasa. Bahkan di kalangan para artis hal ini sudah menjadi tren tersendiri. Baru beberapa bulan menikah, bulan berikutnya sudah tersiar kabar akan menggugat cerai sang suami.

Alasan yang biasa mereka (artis yang akan bercerai) katakan pada saat konferensi pers tak lain dikarenakan masalah ketidakcocokan atau sudah tidak sejalan dalam hal visi dan misi atau memang sepakat untuk berpisah (nah loh?). Namun Marini Soerjosoemarno, sebagai salah satu artis tahun 70an yang pernah mengalami kawin cerai, menambahkan, bahwa masalah ekonomi sering menjadi pemicu pula. Mungkin karena pendapatan artis biasanya lebih tinggi dari suaminya, sehingga ia merasa bisa lebih berpenghasilan.

Ya, faktor ekonomi merupakan salah satu pemicu dari perceraian. Tak hanya dikalangan artis, di masyarakat pun terjadi hal yang demikian. Penghasilan istri yang lebih tinggi dari suami, berpeluang memunculkan sikap arogansi pada istri. Sikap arogansi tersebut selanjutnya akan menimbulkan perasaan tak nyaman pada suami. Suami mulai merasa direndahkan, diremehkan, bahkan tidak lagi dianggap sebagai suami yang merupakan imam dalam keluarga. Tentunya hal itu akan memancing pertengkaran yang lambat laun akan berakhir di sebuah meja persidangan.

Zaman dahulu, seorang isteri hanya memiliki  peran di rumah, seperti  memasak, mengasuh anak, dan lain-lain., sedangkan peran suami  adalah bekerja dan mencari nafkah untuk keluarga. Namun seiring berjalannya waktu, di tengah gandrungnya emansipasi wanita, peran istri telah berubah. Ia tak hanya berkutat dengan aktivitas rumah tangga, melainkan ia juga bersosialisasi, dan berkarir, bekerja untuk membantu ekonomi keluarga.

Islam, sebagai salah satu agama di Indonesia, memiliki pandangan sendiri terhadap peran seorang istri yang tak lagi hanya menjadi ‘penunggu’ rumah saja. Islam membolehkan seorang istri bekerja dengan alasan rumah tangga memerlukan kebutuhan pokok yang mengharuskan ia bekerja (Q.S. Al Qoshosh: 23-24) dan tenaga wanita tersebut dibutuhkan oleh masyarakat, dan perkerjaan tersebut tidak bisa dilakukan oleh laki-laki (HR. Muslim 12/188) .

Disamping itu sejarah mencatat, bahwasanya Rasulullah SAW punya seorang isteri yang tidak hanya berdiam diri serta bersembunyi di dalam kamarnya. Sebaliknya, dia adalah seorang wanita yang aktif dalam dunia bisnis. Bahkan sebelum beliau menikahinya, beliau pernah menjalin kerjasama bisnis ke negeri Syam. Setelah menikahinya, tidak berarti isterinya itu berhenti dari aktifitasnya.

Bahkan harta hasil jerih payah bisnis Khadijah ra itu amat banyak menunjang dakwah di masa awal. Di masa itu, belum ada sumber-sumber dana penunjang dakwah yang bisa diandalkan. Satu-satunya adalah dari kocek seorang donatur setia yaitu isterinya yang pebisnis kondang.

Tentu tidak bisa dibayangkan kalau sebagai pebisnis, sosok Khadijah adalah tipe wanita rumahan yang tidak tahu dunia luar. Sebab bila demikian, bagaimana dia bisa menjalankan bisnisnya itu dengan baik, sementara dia tidak punya akses informasi sedikit pun di balik tembok rumahnya.

Di sini kita bisa paham bahwa seorang isteri nabi sekalipun punya kesempatan untuk keluar rumah mengurus bisnisnya. Bahkan meski telah memiliki anak sekalipun, sebab sejarah mencatat bahwa Khadijah ra. dikaruniai beberapa orang anak dari Rasulullah SAW.

Akan tetapi, meskipun Siti Khadijah adalah seorang wanita karir yang hebat, namun ia tetap menjalankan kewajibannya sebagai istri yakni melayani suami.
Diriwayatkan dalam hadits shahih, dari Abu Hurairah r.a., dia berkata :”Jibril datang kepada Nabi SAW, lalu berkata :”Wahai, Rasulullah, ini Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah, makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan kepadanya salam dari Tuhan-nya dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga, (terbuat) dari mutiara yang tiada suara ribut di dalamnya dan tiada kepayahan.” [Shahih Bukhari, Bab Perkawinan Nabi SAW dengan Khadijah dan Keutamaannya, 1/539]

Selain itu, siti khadijah juga tak segan, tak ragu untuk selalu memberi dukungan kepada Nabi tatkala beliau diingkari, dicemooh, dan difitnah oleh umat manusia saat itu.
Khadijah r.a. berkata :”Gembiralah dan teguhlah, wahai, putera pamanku. Demi Allah yang menguasai nyawaku, sungguh aku berharap engkau menjadi Nabi umat ini.”
Nabi SAW tidak mendapatkan darinya, kecuali peneguhan bagi hatinya, penggembiraan bagi dirinya dan dukungan bagi urusannya. Nabi SAW tidak pernah mendapatkan darinya sesuatu yang menyedihkan, baik berupa penolakan, pendustaan, ejekan terhadapnya atau penghindaran darinya. Akan tetapi Khadijah melapangkan dadanya, melenyapkan kesedihan, mendinginkan hati dan meringankan urusannya.

Pernikahan Rosulullah dan siti khadijah seharusnya menjadi tauladan para wanita saat ini. Para wanita karir yang menjadikan perbedaan financial sebagai alasan pemicu pertengkaran hingga perceraian seharusnya melihat sosok siti khadijah. Penghasilan beliau yang tentu saja lebih tinggi dari nabi tidak membuat siti khadijah bersikap arogan. Ia tetap memposisikan Muhammad Saw sebagai suami,  imam dalam keluarga dan juga Nabi dari Umat Islam.

Rasulullah SAW bersabda :”Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan. Dan dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain dia.” [HR. Imam Ahmad dalam “Musnad”-nya, 6/118]




Referensi :
http://kehidupannabimuhammadsaw.wordpress.com/2010/07/01/kisah-cinta-diantara-siti-khadijah-ra-dengan-nabi-muhammad-saw/

Ibu

Buk.
Apakah seperti ini yang engkau rasakan saat mengandungku dulu?
Mual menghantui di awal semester dan langkah terasa begitu berat saat tiba di akhir semester. Begitukah ibu ?

Apakah seperti ini yang kau rasakan saat dicekam kontraksi ?. Tulang belakang terasa ngilu luar biasa. Perut dipluntir-pluntir. Sakitnya na’udzubillah. Hingga akhirnya suami menyerah dan memilih tindakan caesar. Karena tak tega melihat kondisiku yang pontang panting kesakitan.
Lalu bagaimana denganmu ibu, yang melahirkanku dengan bobot 4.2 kg secara normal?.. Sedangkan aku, melahirkan normal bayi berbobot 4 kg saja tak mampu.
Kau sungguh luar biasa ibu.

Ibu, aku ingat, kau pernah membagikan kiat suksesmu dalam menghadapi proses melahirkan. Salah satunya dengan mengkonsumsi kuning telur ayam kampung mentah. Dicampur dengan beberapa tetes jeruk nipis.
Aku melakukan itu ibu. Dan rasanya sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Saat kuning telur itu bersiap terjun ke tenggorokan, saat itu pula terjadi penolakan. Dan akhirnya semuanya keluar.
Sementara kau ibu, berkali-kali minum ramuan yang alakazam itu, demi sukses melahirkanku.
Ibu kau sungguh luar biasa.

Ibu kau pernah bercerita kepadaku tentang pertama kalinya aku masuk rumah sakit dikarenakan demam tinggi hingga step. Dan dokter pun sempat memvonis usiaku tak lama lagi. Aku tak berani membayangkan bagaimana perasaanmu saat itu ibu.
Sementara aku, saat si kecil terserang sariawan saja sudah membuat hatiku porak poranda. Melihatnya menangis setiap hendak menyusu.
Kau sungguh luar biasa ibu.

Ibu, kau juga pernah bercerita padaku saat bapak pergi merantau. Katamu, waktu itu aku dan adikku masih kecil. Namun karena kondisi ekonomi saat itu belum begitu baik, jadi kau mengikhlaskan bapak merantau. Kau mengambil alih semua peran. Kau menjaga, membimbing, merawat, dan melindungiku juga adikku.

Sementara aku, ditinggal suami barang 7 hari saja sudah membuatku mengharu biru.
Ibu kau sungguh luar biasa.

Ibu, kau memang telah mengikhlaskan bapak pergi merantau untuk memperbaiki ekonomi keluarga. Namun hal itu tentu saja tak semerta-merta dapat terjadi. Begitu bapak merantau, maka seketika itu pula ekonomi keluarga akan membaik. Katamu, ternyata tidak demikian. Di luar prediksi. Gaji bapak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya di tanah rantau, mungkin adalah sedikit yang bisa bapak bagi kepada ibu. Dan tentu saja tidak cukup memenuhi kebutuhan kami.
Jadi kau pun mulai membuat es lilin yang dititipkan di sekolah-sekolah. Kau juga membuat beberapa bungkus nasi kuning yang juga engkau titipkan di kantin-kantin sekolah dan sore harinya kau akan mengajar ngaji di rumah. Ya, ibu membuka semacam TPQ sederhana di rumah, dengan maksud bisa sambil menjagaku dan adikku.    
Ibu, demi membeli susu, demi gizi kami, kau melakukan hal demikian. Seperti tak ada lelah, setiap hari kau melakukan aktivitas itu. Tak ada keluh kesah.
Ibu kau sungguh luar biasa

Ibu setiap kali aku mendengarkan engkau berkisah tentang pengalamanmu saat membesarkanku juga adikku, seketika itu pula rasa kagum menjalariku. Dan saat ini, saat aku juga telah menjadi seorang ibu, kisah-kisahmu menjadi teladanku. Kisah-kisahmu membuatku begitu takjub akan ketangguhanmu, kesabaranmu, kehebatanmu dalam membesarkanku juga adikku. Sayangmu yang teramat dalam kepada kami, membuatmu memampukan diri, menguatkan hati, menaklukan ego, meredam rasa sakit. Semua itu kau lakukan demi anak-anakmu.

Melihat apa yang telah para ibu lakukan untuk anak-anaknya. Pantas saja Nabi amat memuliakan kedudukan seorang ibu. Sebagaimana dikemukakan dalam sebuah hadits,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ



Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

Belajar Asyik dengan Aplikasi Buku Sekolah Elektronik

Sumber


Awal mula pertemuan saya dengan BSE adalah ketika diminta untuk mengajar matematika di salah satu Madrasah Aliyah di tempat tinggal saya. Tawaran itu saya rasa cukup berat, mengingat saya adalah anak matematika murni yang notabene berurusan dengan rumus-rumus matematika. Tak ada micro teaching dan teman-temannya. Namun oleh karena permintaan tersebut diutarakan langsung oleh guru SMP saya dulu, walhasil saya pun menganggukkan kepala tanda setuju.

Saya mulai mencari-cari buku matematika saya dulu. Saya pelajari lagi. Alhamdulillah masih ‘nyambung’. Namun saya merasa masih ada yang kurang. Salah satunya adalah mengenai variasi soal. Selain itu, saya juga khawatir, mungkin buku yang saya pakai ini sudah tidak update lagi. Akhirnya, saya memutuskan untuk meminjam buku dari teman saya yang kebetulannya adiknya adalah salah satu siswa di sekolah tersebut. Sayangnya, buku pegangan adik dari teman saya itu hanya berupa LKS saja.

Belum puas, saya berburu buku di toko buku. Namun lagi-lagi, saya menemui kesulitan. Toko buku satu-satunya di tempat tinggal saya hanya mengoleksi beberapa buku saja alias tak lengkap. Maklum, tempat tinggal saya hanya kota kecil. Toko buku tersebut berfokus pada penjualan koran-koran, majalah, dan tabloid-tabloid. Menyerahkah saya?. Tentu tidak.

Saya berselancar di dunia maya. Mencari beberapa buku pegangan yang bisa didownload gratis. Nah dari sinilah saya bertemu dengan BSE.

Saya cukup senang. Akan tetapi, ternyata proses download tak semudah yang saya kira. Beberapa kali saya mendapati keterangan error pada link menuju buku yang akan saya download. Dan sekali lagi, saya kembali berjuang.

Dengan kesabaran penuh dikarenakan tak kunjung bertemu dengan link yang tak error dan tidak stabilnya sinyal internet serta proses download yang berjalan layaknya siput. Akhirnya saya mendapatkan buku pegangan untuk berbagi ilmu dengan siswa-siswa saya nanti. Yay. Alhamdulillah.
Hubungan saya dengan BSE tidak berhenti sampai di situ. Saya juga berburu dan mendowload beberapa buku pendidikan sekolah dasar untuk bapak dan ibu saya. Meskipun harus melalui proses yang beronak dan berduri (hassahhh), namun semua itu lenyap tatkala melihat ekspresi bapak dan ibu yang menunjukkan rasa suka dengan buku tersebut.

Mengapa bisa demikian?. BSE tak kalah menarik dengan buku ‘nyata’. Kata ibu saya, materi yang disajikan cukup menarik dan bervariasi. Bisa dijadikan referensi dan warna baru saat proses belajar mengajar.

BSE itu sendiri merupakan buku sekolah elektronik yang muncul dari inisiatif Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang bertujuan untuk menyediakan buku ajar elektronik untuk tingkat pendidikan dari SD, SMP, SMA dan SMK. Hadirnya buku sekolah elektronik ini merupakan suatu upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Salah satu permasalahan perbukuan dalam era otonomi daerah dewasa ini adalah ketersediaan buku yang memenuhi standar nasional pendidikan dengan harga murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Maka untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membeli hak cipta buku teks pelajaran dari penulis/penerbit. Selanjutnya buku-buku tersebut disajikan dalam bentuk buku elektronik (ebook) dengan nama Buku Sekolah Elektronik (BSE).

Saat ini, penggunaan internet di Indonesia sudah cukup tinggi. Bahkan menjangkau hingga ke pelosok-pelosok desa. Hal ini menunjukkan program BSE berhasil menyentuh seluruh guru-guru dan siswa-siswa, khususnya yang berada di daerah terpencil.

Sejalan dengan tingginya minat masyarakat Indonesia dalam menggunakan internet, pengguna handphone terutama smartphone pun semakin merajalela. Saat ini, handphone tak hanya digunakan untuk sekedar mengirim pesan atau menerima panggilan atau menelpon seseorang. Melainkan handphone sudah berevolusi menjadi teknologi canggih yang dapat memenuhi hampir semua keinginan pemakainya. Seperti berfoto, menulis, bermain game, mengobrol tatap muka, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak fungsi smartphone, ada satu aplikasi yang paling saya suka. Apa itu?. Taraaaa. Aplikasi Buku Sekolah Elektkronik.



Aplikasi Buku Sekolah Elektronik ini tentunya dapat diakses melalui smartphone. Hal ini tentu saja dapat mempermudah para guru dan para siswa. Jadi kapanpun dan dimanapun, kita dapat membaca, belajar, dan menambah ilmu pengetahuan hanya dengan membuka aplikasi buku sekolah elektronik di smartphone kita. Cihuyyyy.

Aplikasi Buku BSE untukAndroid itu sendiri merupakan karya resmi buatan mahoni.com dan menjadi salah satu kontribusi Mahoni.com untuk ikut berpartisipasi bagi dunia pendidikan di Indonesia, selain itu juga memberikan kemudahan dalam bentuk yang lain untuk memfasilitasi buku-buku pelajaran secara praktis dan terjangkau. Aplikasi BSE disediakan bagi siapa saja yang membutuhkan buku-buku pelajaran dalam bentuk digital yang praktis dan yang bisa diakses melalui tablet dan smartphone Android. Setiap buku yang ada dalam aplikasi ini disediakan secara lengkap sesuai kebutuhan dasar pendidikan dan pelajaran Indonesia, dan yang memenuhi standard nasional pendidikan.
Tampilan menarik dari Aplikasi BSE

Aplikasi Buku BSE memiliki koleksi terlengkap buku-buku Kurikulum 2013, mulai dari SD, SMP, SMA hingga SMK. Koleksi buku pelajaran KTSP 2006 juga tersedia dan bisa diunduh oleh seluruh masyarakat Indonesia. Total Aplikasi Buku BSE memiliki 2000 koleksi buku pelajaran yang siap untuk di download. Selain itu Aplikasi Buku BSE juga dilengkapi dengan buku-buku umum, seperti Tesaurus, Kamus Bahasa Indonesia, dll. Tersedia juga buku-buku tentang pembelajaran Anti Korupsi yang disediakan oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan buku pemdidikan keuangan yang disediakan oleh BI (Bank Indonesia). Semua buku tersebut bebas untuk di download secara gratis melalui internet.
Sumber : www.bse.mahoni.com

Saya turut berbahagia dan bersyukur. Dengan inisiatif dari Kemdikbud berupa BSE yang didukung pula oleh mahoni.com, saya optimis mutu pendidikan di Indonesia akan semakin cepat meningkat. Amin.

Jadi kita, terutama saya, tidak perlu melewati tahap sulit seperti yang saya ceritakan di atas untuk mendapatkan buku sekolah elektronik. Selain itu juga sudah tidak ada lagi alasan tidak dapat belajar karena ”nggak punya duit buat beli buku”. Juga saat belajar kelompok : ”aku nggak bawa buku” atau ”buku ketinggalan” atau ”bukuku hilang”. Tidak ada alasan. Karena saat ini sudah ada aplikasi buku sekolah elektronik. Belajar jadi lebih mudah dan lebih asyik.

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Buku_sekolah_elektronik
http://www.bse.mahoni.com/
http://mahoni.com/forum/index.php?topic=533.0
http://bse.kemdikbud.go.id/buku/kurikulum2013
http://mcbalbal.blogspot.com/2014/11/bukubse-jutaan-ilmu-dalam-genggaman.html

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

Tips Lancar Berpuasa di Bulan Ramadan bagi Penderita Sesak Nafas

 Assalamu’alaikum, Dear, Mombeb. Apa kabar? Aku do’akan semoga kamu selalu dalam kondisi sehat dan bahagia aamiin ya robbal’alamiin. Doa...