Milestone Tumbuh Kembang Si Kecil Tahun 2016

TING

Hai

Bentar lagi kita hitung mundur nih yak. 2016 akan berganti menjadi 2017. Cepet. Nggak kerasa. Tau tau 6 ganti 7, tau tau umur nambah aja, tau tau jadi tambah tua. Busyet dah. *Anti aging mana ? mana anti aging ?.
Ada beberapa hal yang ingin aku lakukan sebelum 2016 berakhir. Salah satunya yaitu mencatat milestone tumbuh kembang si kecil ken (3-4 tahun). Bocah alakazam mak dinuk dinuk.

Alhamdulillah. Tahun ini, tumbuh kembang si ken bisa dibilang cukup pesat ya. Menurut teori eyang Howard Gardner sama mbah Piaget sih emang begitu. Masa-masa si ken ini merupakan golden age. Masa-masa cespleng-cesplengnya bocah. Jago meniru. Idenya makin banyak. Rasa ingin tahunya makin membara. Sepanas bara negara api. Halah. Pokoknya mah perkembangannya cepet banget. Set set set.

Dari sekian banyak perkembangan si bocah yang suka nyuruh aku berubah jadi Satria Bima X ini, ada 3 hal yang paling dominan dan paling menonjol. *Lalu inget lemak di perut. Menonjol menggumpal gumpal.

1. Perkembangan Linguistik

Awal tahun 2016, kosa kata yang dimiliki si ken masih minim. Maklum, si ken sendiri baru mulai bermain kosa kata pada saat usianya lebih dari dua tahun. 2 setengahan deh kayaknya. Atau 2 tahun lebih 3 bulan. Antara itu wes. La pas nya berapa loh ? seribu aja gimana bang ? *Loh.

Jadi sementara, teman-teman sepantaran si ken sudah wes ewes kalau diajak ngobrol, si ken masih asyik dengan kosa katanya sendiri alias masih bubbling.

Nah, sepanjang tahun 2016 ini, sebagai emak yang memiliki kekuatan bulan. *halah. Aku semangat donk memberikan stimulus ke si kecil ken. Stimulusnya apa ? ya sering ngajak ngobrol aja. Dua kali lipat dari sebelumnya. Walhasil aku yang sebelumnya begitu anggun laksana ibu peri yang jarang banget ngomong, berubah jadi mak tuing tuing mak ewet ewet alias cerewet banget. Selain ngajak ngobrol, aku juga rajin muterin si ken lagu-lagu anak-anak. Baik yang lagu anak sini, sampek lagu-lagu anak sono (lagu lagu barat).

Dan emejing. 
Amazing cyiinn.


Iya, itulah maksudnya. Amazing. Aku ngerasa nggak nyangka banget. Bahwa perkembangan si ken bisa sedrastis ini. Si ken tak hanya kaya kosa kata bahasa Indonesia. Tapi ia juga menguasai beberapa kosa kata bahasa inggris. Dan lebih awesome nya lagi nih, si ken mulai bisa diajak ngobrol menggunakan bahasa Inggris. Ya masih obrolan sederhana banget sih. Bangeeett. Tapi, alhamdulillah lah yah. Aku happy. :)

2. Perkembangan Kinestetik

Sejak dulu memang si ken sudah menunjukkan keunggulan di bagian kecerdasan kinestetik. Dan sekarang kemampuan olah tubuh yang dimiliki si ken makin terasah yah. Ken mahir sekali mengikuti gerakan-gerakan breakdance. Kaki kiri silang ke kanan, berdiri tegak di bahu emaknye, ngikutin gaya cheerleaders, dan sebagainya. Bahkan si ken pun memiliki gaya nge-dance sendiri sekarang.
Gaya nge-dance si ken, pasti begini.

3. Perkembangan Intrapersonal

Tahun sebelumnya dan awal tahun 2016, si ken juga sudah menunjukkan bahwa ia memiliki bibit parfum minyak nyong nyong eh maksud eikeh bibit intrapersonal. Ia memiliki keinginan yang kuat. Ia tahu apa yang ingin ia lakukan. Dan dengan gigih akan mempertahankan keinginannya. Walhasil, pada masa-masa itu, si ken susah banget diajak kompromi. Kalau maunya ini ya ini. Padahal emaknye lebih suka yang itu. Soalnya lebih murah. Hahayyy.

Tapi sekarang, ndilalah si ken bisa banget diajak kompromi. Ia sudah mulai menunjukkan kemampuannya dalam mengendalikan keinginannya. Jadi sekarang, kalau kita (antara aku dan ken) punya kesepakatan begini, ya udah, si ken akan melakukan kesepakatan itu. Tanpa lagi ada drama di antara aku dan dia. *halah.

4. Perkembangan Interpersonal

Di rumah, si ken dikenal sebagai anak yang cuek bebek uwek uwek. Bahkan pernah tetangga (yang jembek i) menyebut si ken sebagai anak yg nggak jowo (naudzubillah), gegara tu tetangga nggak digubris sama si ken. Sekarang ? semua disapa sama si ken. Ia pun mau menanggapi kalau diajak ngobrol. Meskipun jawaban si ken masih suka-suka. Pertanyaannya ini jawaban si ken itu, Tapi, bagi aku, itu sudah alhamdulillah bangeettt.

5. Perkembangan Logika Matematika

Paham konsep juga simbol, : )

Di awal tahun, si ken sudah kenal dengan beberapa simbol angka matematika juga dengan makna dari si simbol angka. Nah sekarang kemampuan si ken akan hal ini juga meningkat. Si ken sudah bisa menghitung sampai 100. Kadang-kadang malah pakek bahasa inggris. Ia juga sudah mulai paham dengan operasi penjumlahan sederhana. Baru sebatas 1 sampai 5.

Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Alhamdulillah. Wa syukurillah. Aku bersyukur banget kepada Sang Pemilik Kehidupan. Yang karena kehendak, juga ridho dariNya lah, si ken bisa berkembang pesat seperti ini. Dan aku berharap, semoga tahun 2017 nanti, si ken dianugerahi kesehatan. Agar tak ada halangan lagi untuk mengembangkan kemampuan si kecil ken. Amin amin ya robbal'alamin.

Lalu resolusi perkembangan si kecil ken tahun depan gimana ? Nggak ah, nggak ada resolusi buat si ken. Ngalir aja. Metode belajar yang aku pakek di rumah kan, metode bermain sambil belajar. Bukan belajar sambil bermain. Jadi nggak ada target.

So, goodbye 2016 and Welcome 2017.

[Kriya di Jombang] Gazebo Murah Di Jombang

Hai
Demi menciptakan rumah yang bak surga, atau yang disebut dengan baiti jannati, kita, terutama buibu, akan mengusahakan berbagai macam hal. Mulai dari berusaha menghadirkan suasana keluarga yang hangat di rumah. Lalu mendesain interior rumah yang apik. Atau membuat eksterior yang indah dan nyaman. Seperti membuat taman yang berisikan Gazebo dan aneka macam tanaman dan lain sebagainya.

Nah, berbicara mengenai gazebo nih. Saat ini, gazebo bisa dibilang sedang booming ya. Kalau dulu, kita hanya bisa menemukan gazebo di tempat-tempat wisata, atau di resort-resort. Sekarang, kita bisa menemukan gazebo di restoran, kafe-kafe, rumah makan, kampus, dan di rumah tetangga, rumah salah satu anggota keluarga, rumah kolega, rumah teman, dan lain-lain. Yang jelas bukan rumah mantan loh yah. Itu masa lalu. ahayyyy.

Hal ini tentu amat wajar yak. Mengingat gazebo tak hanya berfungsi sebagai tempat leyeh-leyeh, duduk-duduk menikmati suasana. Akan tetapi juga gazebo memberi warna estetika yang unik dan menambah kesan tradisional.

Gazebo juga memiliki daya tarik sendiri loh. Entah bagaimana nih, kalau aku ketemu dengan gazebo, rasanya pengen gitu langsung duduk-duduk cantik di gazebo apalagi bertemankan dengan semilir angin pasti rasanya bikin hati nyaman, tenang, tentrem, adem, ayem. Oleh sebab itu nih, aku mencantumkan keinginan di hati untuk bisa menghadirkan gazebo di taman mini yang ada di depan rumah.

Bahan gazebo pun macem-macem ya. Ada yang terbuat dari kayu, ada juga bambu. Kalau aku lebih suka yang terbuat dari bambu. Terutama dari bahan Pring Petung alias bambu yang berjenis petung.

Keunggulan dari bambu petung ini adalah biasa dipakai sebagai tiang penyangga rumah. Jadi kuat booooo'. Dan seperti inilah, salah satu dan salah dua Gazebo yang terbuat dari bahan bambu petung.


Gimana ? cakep kan. Naksir kan ? Pengen punya juga kaannn ? iya kan iya kan ? sama, aku juga. Jadi, mulai sekarang aku nyicil nabung nih. Sedikit-sedikit lama-lama kebeli deh gazebo idaman hati.


Nah bak gayung bersambut, dilalah, teman suami, bertempat tinggal di daerah Wonosala Jombang, ternyata memproduksi gazebo berbahan bambu ini. Namanya Pak Miseri. Harga yang beliau tawarkan pun ternyata nggak bikin mata terpana apalagi sampai membelalak bin mendelik. Nggak. Harganya terjangkau koq cin. Sekitar 4 jutaan aja. Dan masih bisa nego. Jujur, setelah tau ini, hati aku pun semakin mantab ingin membeli gazebo berbahan bambu.

Bagi kalian yang pengen sama gazebo bahan pring petung ini, kalian bisa langsung hub. i Pak Miseri selaku pengrajinnya. Dan ini nomor beliau 0851 0299 9492. 

Oya, untuk saat ini, Pak Miseri baru bisa melayani konsumen yang ada di Jombang dan berada di sekitar Jombang saja. Seperti itu. :)


Resolusi 2017 yang Lahir dari Refleksi Tahun 2016 dan 2015

Alhamdulillah wa syukurillah. Syukur tiada tara. Atas segala nikmat yang Allah berikan kepadaku. Nikmat yang luar biasa. Nikmat yang lebih nikmat dari tahun sebelumnya. Alhamdulillah.

Salah satu nikmat itu adalah berupa tercapainya resolusi tahun 2016 yang aku buat. Resolusi yang juga tercipta dari refleksi tahun 2015.

Sekilas cerita tentang resolusi dan refleksi tahun 2015.

Tahun 2015 ini bisa dibilang tahun yang berat ya. Karena ada banyak cobaan yang datang berseliweran. Sementara itu, target-target tahun yang lalu-lalu juga seakan menagih kepastian. So tahun 2015 lalu benar-benar, berat.


Salah satu cobaan yang terberat adalah cobaan dalam hal ekonomi. Ekonomi kami memang sedang jatuh kala itu. Puasa yang seharusnya diniatkan untuk murni ibadah. Aku malah menjadikannya sebagai solusi demi menjaga agar dapur tetap mengepul. Demi kebutuhan si kecil tetap terpenuhi. Tak masalah lah yah. Toh nanti jika ada yang bertanya soal kenapa aku keliatan lebih kurus. Aku tinggal njawab "Lagi diet". Beres.


Berbagai macam usaha, kami lakukan. Suami pun bekerja lebih keras. Sementara aku ? juga ikut berusaha. Melakukan hal yang aku bisa yakni menulis. Maka dengan mantab aku pun memfokuskan resolusi 2015 sebagai tahun untuk menghasilkan uang dari menulis, demi terbebas dari persoalan ekonomi. Namun sayang, resolusi yang aku buat tersebut ternyata mutlak gagal. Aku tidak berhasil mendapatkan uang dari kegiatan menulis yang aku lakukan.
Resolusi 2015 yang gagal

Dari kegagalan resolusi 2015 tersebut, aku menguatkan diri untuk melakukan refleksi. Mengapa perlu menguatkan diri ? Susah. Karena susah sekali menenangkan rasa gagal di tengah cobaan berat yang datang melanda. Bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Jadi seperti itulah sekilas cerita tentang resolusi dan refleksi tahun 2015 yang melahirkan resolusi 2016.

Resolusi 2016
Resolusi 2015 yang sudah direvisi
dan aku jadikan resolusi 2016

Alhamdulillah, resolusi 2016 ku ini tercapai semua. Bahkan lebih dari yang aku harapkan. Bahkan hutang target tahun-tahun sebelumnya yakni ingin menghadirkan rasa bangga di hati kedua orang, juga bisa terwujud tahun ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.

Refleksi 2016

Sebagian besar resolusi tahun 2016 memang fokus pada kegiatan menulis, juga dunia blogging. Alhamdulillah semua tercapai. Sayangnya, aku sering lupa-lupa ingat akan hal ini.

Seharusnya tidak boleh begitu bukan ? Tidak boleh begitu. Hanya karena sedang dilanda cobaan baru. Lalu aku lupa dengan nikmat yang telah Allah berikan. Astaghfirullah.
Bentuk teguran Allah yang berhasil serta merta membuatku sadar
dan paham bagaimana seharusnya 

Tapi, Allah memang Maha Penyayang. Aku yang lupa akan nikmatNya ini, tidak langsung diberikan azab olehNya dan naudzubillah. Allah memilih untuk mengingatkanku terlebih dahulu. Lewat apa ?
Melalui kesehatan si kecil. sang belahan jiwa. Iya, si kecil sakit disebabkan virus tipus.

Sehat. Nikmat yang paling dasar bukan ? dan cara yang tepat untuk menegurku. Syukron Ya Rob. Sudah mengingatkan. Sudah menyadarkan. Bahwa seharusnya aku bersyukur, harus lebih memperbanyak bersyukur daripada mengeluhkan, menangisi, menestapai cobaan baru yang datang melanda.

Resolusi 2017

Nah, berbekal dari refleksi tahun 2016 ini juga resolusi 2016 yang amat sederhana dan tidak ada point yang bersifat menekan. Maka untuk #Resolusiku2017 ini, aku putuskan untuk hanya menaruh 2 point saja di dalamnya. Apakah itu ? Menjadi pribadi yang tak pernah lupa untuk bersyukur dan menjadi pribadi yang lebih sabar.

Karena, menurutku, dengan mesyukuri segala nikmat yang telah aku rasakan, terutama nikmat-nikmat yang paling dasar, tidak akan membuatku terlalu nelangsa saat sedang mengalami sebuah cobaan. Sementara dengan menjadi pribadi yang sabar, akan membuatku mampu bertahan di tengah cobaan baru yang datang.

Selain itu, aku juga akan tetap berusaha untuk mengatasi cobaan yang datang. Berusaha semampuku. Sekuatku. Sebisaku.

Aku yakin dan percaya bahwa tak ada hasil yang mengingkari usaha. Bahwa aku yakin, Allah akan ngasih kemudahan, Allah akan ngasih bantuan. Ngutip slogan blogger kece nan ngehits mbk echa : "Allah Mboten Sare". Iya aku percaya itu.

Resolusi yang sederhana sebenarnya. Tapi nggak mudah. Apalagi di tengah cobaan yang sedang aku alami. Oleh sebab itu, ada beberapa ikhtiar yang akan aku lakukan demi tercapainya #Resolusiku2017 ini
  • Minta diingatkan suami
  • Lebih peka akan kehadiran sosok-sosok inspiratif yang ada disekitar aku. Mereka-mereka yang tetap tangguh meskipun sedang mengalami cobaan. 
  • Perbanyak ibadah dan lebih mendekatkan diri kepadaNya.
  • Minta doa dan dukungan dari orang tua dan orang-orang terdekat.
  • Terakhir, mohon bantuan doa dari kalian donk ya teman-teman, prok prok prok. Doakan resolusi tahun 2017 yang aku buat ini, tercapai dengan gemilang. amin amin ya robbal'alamin. Terimakasih banyak, dan doa sebaliknya untuk kalian. Amin. :)

Jadi seperti itulah #Resolusiku2017 yang lahir dari refleksi tahun 2016 juga tahun 2015. Semoga dapat memberi manfaat. Amin.
***


20 Foto Kreatif Bayi di Atas Kasur! Nomor 18 Greget!

Hai hai sobat Finspi.

Kasur merupakan salah satu tempat ternyaman bagi seorang bayi. Karena nih seperti kita tahu, seorang bayi dapat menghabiskan waktu 18 jam hanya untuk tidur. Terlepas dari hal itu, kasur merupakan tempat paling empuk dan nyaman untuk digunakan bermain oleh siapa saja. Termasuk kita-kita nih. Iya kan ?.

Dulu, waktu kecil, pasti kalian sering bermain di kasur bukan ? Tos dulu kita, sama. Hahayyy. Aku juga dulu suka bermain di kasur. Bermain sama Adek. Mulai dari bermain lempar guling, saling menggelitik, atau bermain petak umpet di balik selimut. Tidak hanya seru, tapi juga nyaman. Secara nih, mainnya di kasur. Jadi kan empuk gitu.  

Nah, kali ini Finspi Asia membahas hal-hal keren yang berhubungan dengan bayi dan kasur. Hal tersebut dimulai saat sang orang tua memanipulasi gaya tidur si anak di kasur. Meski hanya di atas kasur dan bermodalkan alat-alat seadanya, namun karya ini SANGAT LUAR BIASA lho!.


Bagaimana tidak, karya-karya di bawah ini sangat menakjubkan dan tentu saja kreatif. Mau tahu lebih jelasnya? Yuk lihat koleksi di bawah ini!.


1 . Hanya bermodalkan selimut bisa jadi jungkat-jungkit!


2. Ceritanya sang bayi sedang di perpustakaan.


 3. Siapa sangka, karya ini dibuat hanya dengan sebuah jaket!


4. Haha! Berasa main tembak-tembakan di game


5. Taaarik... Taaarik... Taarik... Imut banget mereka ya.


6. Seperti sedang menuang jagung ke baskom!



7. Gokil banget deh karya yang ini. Ada-ada saja orang tuanya.


 8. Jadi jam waker. Lucu.
 


9. Bersatu padu menjadi bohlam yang lucu!



10. Wah jadi kurir. Gila kepikiran aja ya orang tuanya.


11. Waduh. Itu kok ada kepala ya di bawahnya ? Hihihi


 12. Keren banget meski cuma jari kaki tapi bisa lucu gini!


 13. Dramatis banget yak kayak di film-film


14. Montir dan asistennya. Keren banget kan ?


 15. Electric Dance Molor, HaHa!


16. Luar biasa, sangat mirip denga ghost buster!


 17. Begini deh jadinya  kalo kasur dijadikan ring tinju, gokil!


 18. Katak, kamu, Jahat. : )
 

 19. KAMEHA MEHAA!!!!!  Keren banget ya cosplay dragon ball ini?


 20. Sekilas mirip lubang semut dan jurang ya? Ini paling kereen!


Nah, itulah beberapa karya seni yang dibuat hanya dengan kasur dan aksesorisnya. Kalian suka yang mana nih? Yuk lihat koleksi lainnya di 
finspi.com atau bisa langsung klik kata ini nih, 
Sumber






Tips Melipat Baju Untuk Ecomom

Hai Ecomom..
Melipat baju buat sebagian orang mungkin kedengaran seperti pekerjaan sepele. Tapi, buat ibu-ibu kayak kita nih yang setiap hari ketemu sama lipatan baju pasti tau gimana rasanya melipat baju yang memakan waktu cukup lama.

Kalian pernah gak sih merasa kesal waktu sedang melipat baju? Kalo iya, mungkin kita harus toast hehe.. Karena aku juga merasakan hal yang sama. Dulu aku bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk melipat baju satu ember. Hehehe. Mungkin metode melipat baju yang aku gunakan terlalu ribet dan memakan waktu lama.

Tapi sekarang gak gitu lagi, karena aku sudah menemukan cara melipat baju yang lebih cepat dan efisien donk yaaa, dan hanya butuh waktu 5 detik saja. Disini aku ada beberapa trik untuk melipat baju dengan cepat dan tepat. Siapa tau bermanfaat buat para ecomom yang lain. Yuk disimak bareng2.

1.  Melipat dengan alat pelipat baju

Cara melipat baju ini menggunakan alat pelipat. Alat pelipat ini bisa kita dapatkan di toko-toko online, atau kalau ecomom mau. ecomom bisa membuat sendiri dirumah dengan bahan dasar kardus bekas. Biar lebih gampang, yuk lihat tutorialnya:

2. Melipat agar lipatan baju tidak terlihat

Cara yang ini merupakan cara yang sangat umum di pakai dalam melipat kemeja pada keseharian kita. Cara yang simpel ini membuat kemeja mempunyai bekas lipatan pada bagian lengan atas dekat pundak dan bagian kanan-kiri badan kita. Agar bentuk lipatannya tidak terlalu membekas sebaiknya kamu tidak terlalu menekan lipatan-lipatan tersebut.

3. Menggulung Baju

Kalau trik ini mungkin lebih cocok digunakan saat akan berpergian untuk travelling, agar semua baju yang kita bawa bisa masuk tas semua. Ini cocok nih buat ecomom yang sering berpergian jauh dan sering membawa baju yang banyak.

4. Cara melipat baju dengan cepat

Setau aku cara ini adalah cara melipat baju dari orang-orang Jepang. Dengan cara ini, kita bisa melipat baju dengan praktis dan cepat. Kurang dari 5 detik kita sudah bisa melipat baju dengan sangat rapi. Cara ini lah yang sekarang sedang aku terapkan, karena menurut aku ini cara yang paling cepat dan tepat untuk melipat baju dengan rapi.

Nah, ecomom itulah beberapa trik yang aku ingin share. Sejauh ini aku merasa cara-cara tersebut dapat membantu meringankan pekerjaan rumah tangga aku. Waktu yang dibutuhkan untuk melipat baju pun tidak terlalu lama.

Oh iya, kalau ada ecomom yang bisa melipat baju dengan cara-cara lyang menurut ecomom efisien, kenapa gak coba ikutan #ShirtFoldingChallenge. Itu challenge buat kita nunjukkin kemampuan kita dalam melipat baju dengan cepat dan praktis. Info lebih lanjut, ecomom bisa cek di http://www.ecomom.co.id/shirt-folding-challenge/ . Kalo aku sendiri ga usah disuruh, aku udah ikutan challenge ini dari kemarin2. Lumayan loh hadiahnya kalo bisa menang, hehehe.

Bakpia Pathok, Bakpia Paling Enak di Dunia

Bakpia Pathok, Bakpia Paling Enak di Dunia - "Turuti ae lo le, ben anakmu ora ngileran (turuti saja nak, biar anak kamu nggak sering ngiler nanti)" kata emak mertua kepada suami. 
"La wong cuma Bakpia Pathok rasa kacang ijo ae lo le, gak angel to ? gak aneh-aneh. Turuti ae (Cuma bakpia pathok rasa kacang hijau saja kan ? tidak susah kan ? Tidak aneh juga kan ? Jadi turuti saja)" lanjut emak mertua. 
"Ngge mak, mboten angel, mboten aneh-aneh, tapi adoh e ora uman (Tidak mak, tidak susah, tidak aneh, cuma jauh sekali)" jawab suami. 
"La ndek ndi to? (Dimana ?)".
"Jogja".

Toweweweng

Kejadian itu terjadi saat aku hamil dulu. Waktu itu aku ngidam Bakpia Phatok Rasa Kacang Hijau yang ada di Jogja. Pengen banget. Saking pengennya, sampek terbayang-bayang trus bagaimana enaknya rasa Bakpia Pathok Jogja. Kacang hijaunya benar-benar terasa. Teksturnya lembut. Kulit luar bakpianya krispy. Proporsi antara kulit dan isian kacang hijaunya juga pas. Tidak didominasi sama kulitnya. Lebih banyak kacang hijaunya. Enaakkk. Apalagi kalau dimakan hangat-hangat. Emmm...Yummy. Super Yummy. Hahayyyy.

Ngidam Bakpia Pathok Jogja waktu hamil bocah endut ini.
Pipinya, mentul-mentul, mirip bakpia pathok, hahayy
Pernah nih, suami menawarkan bakpia rasa kacang hijau yang ia beli di toko kue dekat rumah. Aku pun mencoba bakpia tersebut. Dan rasanya jauh dari Bakpia Pathok Jogja. Di lain hari, suami kembali membawakan bakpia rasa kacang hijau yang katanya ia beli di toko kue di kota tetangga. Aku makan langsung donk, dan rasanya, juga beda. Terus begitu, berkali-kali, tapi belum ketemu juga rasa bakpia yang seperti Bakpia Pathok Jogja.

Melihat usaha suami yang wara wiri kesana kemari untuk mencari bakpia yang rasanya seperti Bakpia Pathok Jogja. Aku merasa tak tega. Jadi aku pun memutuskan untuk mengubur ngidam dalam-dalam. 
"Sudah, nggak apa-apa, aku sudah nggak pengen lagi koq". 
"Nggak apa-apa, nanti mas usahain lagi, kalau belum nemu juga, akhir bulan ini, mas mau izin libur ngajar, trus langsung pergi ke Jogja" begitu jawaban suami. 
Mendengar jawaban suami, sontak membuatku terharu. Love you full. 

Mendekati akhir bulan, aku belum juga menemukan rasa bakpia yang seperti Bakpia Pathok Jogja. Tapi, aku dan suami sudah menemukan solusi yang mantab dan cihuy. Yakni nitip beli, minta tolong sama anak tetangga yang kebetulan mau rekreasi ke Jogja. Alhamdulillah. Akhirnyaaa, ngidamku terobati juga. Menikmati Bakpia Pathok Jogja yang rasanya paling enak di dunia, lain dari yang lain dan super yummy.

Kalau ingat kejadian tersebut, rasanya ya kudu ngguyu (lucu), senang, ya terharu juga. Nggak bakal lupa.Terutama dengan pesan yang diucapkan suami saat Bakpia Pathok Jogja sudah ditanganku. "Besok, kalau hamil lagi, jangan ngidam makanan khas daerah lain ya, jauh". Hahaha. 

Tapi sekarang, sepertinya, aturan ngidam yang dibuat suami dulu sudah tidak berlaku lagi. Karena, kalau nanti aku ngidam makanan khas daerah lain, suami tidak lagi harus pergi ke daerah tempat makanan tersebut berada, melainkan cukup dengan membuka smartphone, lalu ketik kalimat "Galeri Kuliner Lokal Indonesia blibli.com" di Google, maka akan muncul aneka macam kuliner Indonesia. Seperti ini.

Kalau bakpia pathok, ada nggak ? Ada donk. Nih.

Enak kan ? Mantab kan ? Ho oh. Sekarang kita bisa menikmati aneka kuliner tanah air kapanpun dan dimanapun kita berada. Berkat blibli.com. : ).


Trus trus, kalau pengen yang lainnya gimana ? Selain dari kuliner gitu ? Misal kaos Damn I Love Indonesia, atau produk kriya daerah lain gitu ? Kira-kira ada nggak ya di blibli.com ? Jawabannya adalah ADA. Blibli.com menjual semua produk 100% asli Indonesia. Yup, Produk 100% Asli Indonesia, Produk Kreatif 100% Indonesia yang mendunia ada di blibli.com.



Blibli.com adalah salah satu e-commerce yang menjual produk kreatif 100% asli Indonesia. Ini merupakan bentuk dukungan blibli.com terhadap program yang dimiliki oleh Kemenpar yakni Penyebaran Produk Kreatif buatan anak negeri, Produk kreatif 100% Indonesia yang mendunia.

Berbagai produk asli Indonesia dapat dilihat di katalog blibli.com, tepatnya di bagian Galeri Indonesia. Saat menuju ke Galeri Indonesia di blibli.com , kita langsung disambut dengan berbagai produk asli Indonesia. JEBRET.

Dari situ, bisa dibilang, produk asli Indonesia di blibli.com nih, amat lengkap. Fashion ? Ada, Hasil bumi ? Ada. Destinasi wisata ? Juga ada.  Komplit. Jadi ya tunggu apa lagiiii, cus langsung pilih-pilih lalu beli deh. Yuk.

Eit tunggu-tunggu, emangnya sudah yakin nih mau beli produk asli Indonesia di blibli.com ? Nggak ragu ? Nggak dicek and ricek dulu kah ? Terpercaya nggak sih ? Nggak tipu-tipu kan ?.

Ow ow ow. Tentu saja tidak. Tidak ada keraguan sedikitpun ya. Karena e karena aku sudah sering belanja di blibli.com. Dan nggak pernah ditipu. Sama sekali. Jadi blibli.com TERPERCAYA.

Selain terpercaya, ada lagi nih keunggulan belanja di blibli.com.
1. Cicilan 0 %
2. Gratis pengiriman
3. Beragam cara pembayaran
Yup, selain beragam juga memudahkan.


4. Kualitas oke.

Selain 4 hal di atas, ada keunggulan lain nih yang aku rasakan. Yakni saat komplain barang yang rusak. Blibli.com langsung melayani komplain tersebut dan mantabnya lagi nih, tidak dikenakan biaya saat aku mengembalikan barang yang rusak tersebut ke marchant-nya. Cihuy kan ?.

Hadirnya Galeri Indonesia di blibli.com ini, bagi ku, laksana angin segar. Seneng banget. Jadi sekarang, kalau aku pengen kuliner lokal Indonesia, atau pengen pakai kaos Damn I Love Indonesia, dan lain sebagainya. Tak perlu berkunjung langsung ke tempat dimana produk tersebut berada. Atau ngempet alias memendam keinginan dalam-dalam. Karena aku tinggal ke Galeri Indonesia yang ada di Toko Online Blibli.com saja. Yihaaa.

Referensi :
www.kemenpar.go.id

Bapak Kurir JNE

Alhamdulillah, hari ini, aku bisa pulang ke rumah lebih awal. Sebab dosen yang mengisi jam terakhir, berhalangan hadir. Happy donk yak ? Iyelaahhh. Secara kan, aku bisa segera ketemu dan main sama si kecil dan nggak bakal kehujanan. Soalnya, langit kelabu sedari perginya subuh.

Seperti biasa, aku pulang ke rumah dengan mengendarai angkutan umum bernama bis. Sambil menunggu bis berangkat yang berarti harus menunggu penumpang penuh dulu alais nge-tem. Kulayangkan pandangan ke luar. Nampak orang-orang berlarian seraya menundukkan kepala. Ada juga yang menutup kepala dengan tas atau tangan mereka. Emmm... hujan sudah turun rupanya.

Hujan menderas. Pelataran parkir bis yang semula ramai, kini hanya menyisakan segelintir orang saja. Mereka adalah orang-orang yang mencari rejeki. Mereka tetap bekerja meski hujan tak menunjukkan tanda-tanda reda. Ah mereka, mereka mengingatkanku pada seseorang. Seseorang yang tak kalah gigih dari mereka. Dan orang itu adalah si bapak kurir JNE.

Sudah berlalu cukup lama. Kira-kira dua tahun yang lalu. Tapi aku masih ingat banget dengan peristiwa itu. Berkesanlah yah. Peristiwa itu adalah peristiwa saat bapak kurir JNE mengantarkan paket untukku.

Lebay ? Nggak. Aku nggak lebay. Kalau teman-teman diposisiku saat itu pasti juga terharu dengan apa yang dilakukan bapak kurir JNE. Beneran. La gimana nggak terharu cobak. Bapak kurir JNE nganterin paket ke rumah dalam kondisi hujat lebat. Tuh bayangin cobak.

Waktu itu aku sempat mengutarakan pertanyaan seperti ini kepada bapak kurir JNE : 
"Bapak, koq mboten dianter benjeng mawon pak, benjeng kan saget ?".
(Bapak, kenapa tidak dianter besok saja, besok kan bisa ?).

"Mboten mbak, sak niki mawon, biar cepet selese. Banyak paket soale mbak di kantor"
(Nggak mbak, sekarang saja, biar cepat selesai, Karena di kantor ada banyak paket yang datang).

"Oooo..."
"Oya iku mbk, paketane, sampean perikso ngge. Dibuntel (bungkus) pakai kresek ini biar ndak basah".
Aku lalu memperhatikan paket berbungkus kresek warna biru di tanganku. Kukelilingi. Nihil. Tak ada kerusakan. Jadi pikirku, pasti paket di dalamnya aman. (Dan setelah aku buka, memang aman).
"Mboten enten yang rusak koq pak" ujarku.
(Nggak ada yang rusak koq pak).

"Ngge pon, tanda tangan di sini mbak". 
Si bapak kurir jne menyodorkan selembar kertas kepadaku berikut dengan pulpennya. Set set set. Selesai.

"Sudah pak, matur nuwun ngge pak".
"Ngge mbk, sama-sama" ujar si bapak lalu menstarter motornya yang membawa dua kantong besar yang dibungkus dengan plastik besar. Dan lalu cus hilang dibelokan.

Jujur, seumur hidup aku nih, itu adalah kali pertama aku melihat petugas jasa pengiriman paket yang mau mengantarkan paket saat hujan begitu lebat. Sungguh. Itulah alasan yang membuatku terkesan. Meskipun peristiwa tersebut sudah berlangsung dua tahun yang lalu. Tapi nggak bakal lupa. Pokoknya mah aku salut dengan kinerja kurir JNE. Mengutip sedikit lirik lagu Ada Band.
Walau badai menghadang...

Tentu ingat kan selalu ...
Budal, anter paketan.


Hubunganku dengan JNE tak sampai di peristiwa itu saja donk ya. Terus berlanjut donk. Kirim-kirim paket untuk keluarga di Bali atau sebaliknya juga pakai JNE koq. Aku pernah dikirimin kamera sama adek dan pakai jasa JNE. Kotak yang didalamnya ada kamera tersebut, dikemas lagi oleh JNE. Sehingga jadi lebih safety. Oya, diasuransiin juga loh. Jadi alhmdulillah tu kamera sampai ke tanganku tanpa kurang suatu apa pun. Hahay.

Nah, selain kinerja kurir JNE yang oke punya, juga pelayanannya yang cihuy abis, ada lagi nih keunggulan dari JNE. Yakniiiii....
Taraaaaa....
Yup tanggal 26-27 November 2016 kemarin, JNE menyelenggarakan Hari Bebas Ongkos Kirim loh. Dalam rangka ulang tahun JNE ke-26. Informasi mengenai HARBOKIR dapat dibaca di sini: HARBOKIR (HARI BEBAS ONGKOS KIRIM) . Kece kaaannn ? ho oh.

Nah, melihat Kinerja kurir JNE yang top markotop, pelayanan yang oke punya, dan program-program yang menggoda seperti Harbokir itu, membuat aku optimis bahwa JNE akan makin dan selalu jaya. Aku yakin sayap JNE Express akan semakin melebar hingga ke pelosok negeri bahkan mungkin bisa sampai ke luar negeri. Amin.

Jadi itulah cerita tentang seseorang yang inspiratif bagi aku, juga cerita baik bersama JNE. Kalian punya cerita dengan JNE juga kan ? Boleh donk share dimari. Monggo yak. 

5 Fakta Bendera Merah Putih yang Belum Semua Orang Tahu

Sumber gambar : national geographic

Sejak kita lahir dan mulai mengenal warna, orang tua kita sudah mengenalkan warna bendera kebanggaan negeri kita. Saat di bangku sekolah pun, guru-guru kita tak pernah menyerah menanamkan nilai-nilai sang Merah Putih. Bendera yang menjadi lambang dan simbol perjuangan tanpa akhir dari para pejuang di masa lalu. Bendera Merah Putih adalah bukti bahwa tumpahan darah dan tetesan air mata pejuang kita tidak percuma. Bendera yang kita kenal saat ini merupakan hasil dari pemikiran mendalam dari para pendiri negeri ini.

Sang Saka Merah Putih pertama kali dikibarkan pada saat pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Dahulu sebutan Sang Saka Merah Putih hanya ditujukan kepada bendera pusaka, namun saat ini sebutan tersebut sudah dapat digunakan untuk pemakaian bendera secara umum. Makna filosofis dari warna bendera kita ini adalah keberanian (merah) dan kesucian (putih).  Melambangkan raga dan jiwa manusia yang saling menyempurnakan dan melengkapi satu sama lain untuk menjadikan Indonesia negara terbaik di dunia.


Bagi kita yang bukan pelaku sejarah, tentu banyak fakta yang tidak kita tahu berkaitandengan Sang Saka Merah Putih. Dan berikut adalah 5 fakta yang belum semua orang tahu mengenai bendera Merah Putih:
  • Jahitan tangan.
Bendera pusaka kita adalah murni hasil karya tangan Ibu Negara pertama kita Ibu Fatmawati. Kerabat dekat dari Ibu Fatmawati menceritakan bahwa Ibu Fatmawati menyatukan 2 bahan kain merah dan putih hanya dengan benang dan jarum jahit saja.
  • Menjahit tengah malam.
Ibu Fatmawati menjahit bendera pusaka dalam keadaan yang amat sulit. Ibu Fatmawati menjahit bendera tersebut setelah kepulangan Presiden Soekarno dari Rengansdengklok pada tanggal 15 Agustus 1945 tengah malam, lalu menyiapkan proklamasi untuk tanggal 17 Agustus 1945.
  • Bahan wol.
Bendera pusaka yang dikibarkanpertama kali pada 17 Agustus 1945 berbahan dasar kain wol. Bahan kain tersebut merupakan hadiah dari seorang petinggi militer Inggris kepada keluarga Ibu Fatmawati. Bengkulu, daerah asal Ibu Fatmawati, merupakan daerah kekuasaan Inggris hingga akhirnya ditukar dengan Singapura oleh Belanda pada awal abad 19.
  • 32 tahun berkibar.
Bendera pusaka karya Ibu Fatmawati dikibarkan hanya selama 32 tahun, itu pun hanya pada upacara kemerdekaan di Istana Negara. Karena kondisi bendera pusaka yang semakin tidak memungkinkan, maka pada tahun 1969 Pemerintah memutuskan untuk tidak mengibarkan bendera pusaka dan tugasnya hanya mendampingi bendera replika ketika pengibaran.
  • Sobek pada beberapa bagian.
Saat ini, bendera pusaka memiliki beberapa bagian yang sobek. Pada ujung merah terdapat robekan sebesar 15x47 cm, sedangkan pada bagian putih sobek sebesar 12x42 cm. Dan pada beberapa bagian berlubang yang dikarenakan serangga dan jamur.

Sang Saka Merah Putih merupakan lambang negara, sehingga penggunaan dan perlakuannya pun diatur oleh negara dalam undang-undang dan peraturan. Seperti bahan yang digunakan untuk membuat bendera haruslah bahan yang tidak luntur dan dengan ukuran yang sudah ditentukan. Pengibaran dilakukan sejak matahari terbit hingga terbenam, atau dalam keadaan tertentu dilakukan pada malam hari.

Tentu saja sebagai lambang yang mewakili ratusan juta warga negara Indonesia, bendera Merah Putih patut mendapat penghormatan yang setinggi-tingginya, di junjung dengan sebaik-baiknya. Segala bentuk penghinaan terhadap bendera berarti merendahkan bangsa yang besar ini, dan kita sebagai bangsa patutlah membela nya hingga tetes darah penghabisan. Merdeka!

Trus Si Kecil Gimana ?

Selain gundah gulanain sangu buat sekolah lagi, ada lagi yang bikin hati aku menggundah merana nan nestapa *halah. Ya apalagi kalau bukan soal anak yes. Soal si kecil ken. Siapa nanti yang momong? Siapa yang jagain tu bocah kinestetik. Siapa ?. Secara ya, tu bocah dari ngoek udah sama saya. Nemplok. Tak terpisahkan *ahay. Eikeh mandi, buang air kecil, buang air besar pun si ken (kadang) ngikut.

Ada yang usul buat titipin ken ke penitipan anak ?
Oke kan tuh. Cumaaaaa...di sini lagi semerbaknya *halah, lagi santer-santernya gitu berita tentang sebuah penitipan anak yang ngasih ctm ke anak. Jadi saran ini aku taruh dulu di pojokan.

Usul kedua, nyekolahin si ken.
Ini juga boleh, dan langsung aku coba ke si ken. Hasilnya, dengdong, si ken nggak mau masuk kelas alias main meluluk. Jadi saran ini juga aku taruh dipojokan.

Usul ketiga, titipin ke mertua.
Sebelum ngomong ttg titip menitip ini, mertua aku sudah lebih dulu mengibarkan bendera putih. Mertua sering kewalahan dengan tingkat si ken yang kayak uget uget. Wajar banget sih kalau mertua kewalahan. Si ken tenaganya masih super power, sementara mertua kebalikannya alias sudah sepuh.

Usul ke-empat, cari pengasuh.
Nggak ada duit buat gaji pengasuh yang bener-bener ngasuh. Takutnya, kalau maksa pakek jasa pengasuh, eee nggak bisa ngasih gaji yang 'nyenengin' si pengasuh. Gitu. Jadi mending nggak deh, menghindari kejadian kejadian yang seperti berita-berita itu. Eh berita apa sinetron sih ? Lufa.

Usul ke-lima
Belum nemuuuuu.
Aaaaakkkkkkkkk.

Sempet pusing pala syahrini. Saking pusingnya aku sampek memutuskan hal ini :
"Aku cuti dulu ae ya Yah, mulai kuliah tahun depan aja, piye ? ".

krikkrikkrik

"piye yah".

"Bentar dulul cari jalan lain dulu" begitu jawaban suami. Yang sontak bikin pusing pala syahrini berubah jadi pusing pala sugigi. Hiks

Tapi alhamdulillah, pusing yang aku alami cuma sampek di pusing pala sugigi, nggak sampek pusing pala alm. mpok nori (koid donk saya, hadeehh). Karena sudah nemu jalannya. Apa coba ?.

Alhamdulillah, adek iparku (untuk sementara) mau bantu momong si ken. Seneng donk eikeh. Soalnya, adek iparku ini juga yang paling deket sama si ken dan paling paham dengan kebiasaan lan karakter si ken.

Alhamdulillah. Senengnyaaaa. Meskipun sementara. Paling tidak ini ngulur waktu lah yah bagi aku plus suami untuk nyarik solusi yang gk bersifat sementara.


Gundah Gulana Sekolah Lagi (Part 2)

Pengumuman keluar.
JEBRET
Diterima
JEBRET
Seneng donk ?
Nggak tau.

Nggak tau seperti apa sebenernya perasaanku. Antara seneng sama takut. Seneng ya karena kerja keras bikin portofolio selama dua bulanan berbuah manis. Takut. Takut nggak bisa budal kuliah karena nggak punya sangu alias uang saku.

Suami sudah bolak balik sih ngasih tau kalau insyaAllah ada jalan rejeki buat sangu sekolah. Tapi emang istrinya kepala trampolin. Jadi mendal. :(

So sama seperti sebelum-sebelumnya. Aku masih nebar tulisan kemana-mana. Agak ngoyo sih. Hasilnya ? nih hansaplast nempel di kepala. Hahay. #Mbah2ModeOn.

Nah karena mulai pusing, ngerasa nggak tau harus ngelakuin apa lagi, dan sudah mendekati jadwal mulai masuk sekolah, sementara uang saku belum terkumpul juga, akhirnya aku memutuskan untuk merapat padaNya. Perbanyak ibadah dan do'a. Do'a yang sebagian besar isinya Memohon ditunjukkan jalan untuk mendapatkan rejeki buat sangu sekolah. Iya, langsung to the point. Minta kemudahan dapet rejeki buat sangu sekolah. #AkuMemangHambaYangToThePoint.

Nggak nyangka. Nggak nyangka sama sekali, bahwa do'a to the pointku mulai menunjukkan sinyal. Sinyal dari Sang Maha Pemilik Rejeki. Sinyal tersebut seakan menyiratkan sebuah jalan setapak yang bisa membantuku mengumpulkan rejeki buat sangu sekolah. Dan sinyal itu berupa, job review, dan placement.

Alhamdulillah, jalan setapak tersebut, sampai saat ini, bisa aku andalkan. Aku bisa budal sekolah. Pulang juga bisa. Njajan cilok di pinggir jalan, otak-otak, tahu sumedang, jajan manisan pencit juga bisa. Kadang juga bisa belikan si kecil oleh-oleh berupa jajan kesukaannya. Makasih Ya Allah. :)

Karena ini hanya jalan setapak, jadi aku masih berharap ditunjukkan jalan rejeki yang agak besar sama Allah. Jalan yang bener-bener bisa diandalkan. Soalnya, job review sama placement, munculnya musiman. Gitu.

So sambil menunggu petunjuk dari Allah. Aku akan giat mencari jalan tersebut. #SingsingkanLenganDaster.
***
Gundah Gulana Lainnya

Gundah Gulana Sekolah Lagi (Part 1)

Gundah gulali, masih tersimpan di hati. Bulan mei, aku pun budal ndaftar sekolah lagi. Sempat terselip pernyataan di hati, apapun hasilnya, pasti aku terima. Lulus boleh, nggak lulus juga nggak masalah. Nggak masalah banget. Beneran.

Waktu itu, yang mendominasi perasaanku adalah perasaan nggak diterima, nggak lulus. Mengingat portofolioku, si ibu rumah tangga yang sudah hampir 7 tahun tidak mengecup dunia akademik ini, bisa dibilang jauh banget dari sempurna, dan aku pikir pasti kalah kece dari yang freshgraduate. La tapi gimana nanti kalau diterima ? transport buat biaya dan lain-lain gimana ? pusyiang saiya, haiyaahhh.

Sambil mencari cara untuk dapet krincing krincing recehan. Aku makin semangat nebar tulisan di sana sini. Ikut lomba ini itu, ndaftar job review lan placement delele. Dan terakhir, do'a donk, minta solusi dari Yang Maha Segalanya.

2 bulan kemudian, pengumuman mahasiswa yang diterima di kampus yang aku tuju keluar. Aku nggak berani. Nggak berani lihat pengumuman. Asli. Takut diterima. Suami pun nggak aku kasih tau. Takuuutttt. Bayangin biaya yang harus dikeluarkan untuk spp juga transport dan lain-lain bikin emerinding ebulu eromaku.

Tapi, mungkin karena memang kehendakNya, suami mendapatkan kabar dari temannya. Bahwa pengumuman sudah keluar. Bahwa aku diterima. Iya, DITERIMA. Omegod.

Seharusnya, aku gembira donk dengan kabar tersebut. Tapi ternyata nggak ? Aku makin gundah gulana merajalela.
***
Gundah Gulana Sekolah Lagi Part 2

Nyicil Rumah atau Sekolah Lagi

Nyicil rumah atau sekolah lagi ?.
Gitu amat pilihannya yak. Hahaha. Iya, gitu amat yak. Mbok ya, pilihannya itu kayak di iklan yang itu tuh, Kuliah atau nikah ? kan tsakep. *uhuy*

Jauuuuhhhhhh, sebelum kera sakti terbebas dari gunung lima jari, aku sudah memikirkan hal ini. Enaknya nyicil rumah atau sekolah lagi.

Jujur, waktu itu, hati aku lebih condong ke nyicil rumah. Rumah subsidi gitu yah. Kan cicilannya nyaman banget di kantong. Jadi biar mapan gitu. Nggak jadi kontraktor lagi. Pindah sana sini lagi. Menetap. Sementara kalau sekolah lagi, nggak hanya mikir spp, tapi juga transport dan biaya lain-lain. Meskipun cuma 2 tahun, tapi biaya yang diperlukan langsung mak tiung alias melambung.

Namun sayangnya suami and the gank (keluarga), dukung aku sekolah lagi.
"Rumah bisa nanti-nanti, sekolah lagi aja dulu, nanti biayanya kita usaha sama-sama, insyaAllah ada jalan" begitu kata suami. Sebuah pernyataan yang membuatku mengurung keinginanku karena Suami lebih ridho sama ridho rhoma eh rhido sekolah lagi. Jadi aku pun meng-iyakan hal tersebut dengan perasaan gundah gulana.

La gimana nggak gundah yes, ekonomi lagi nggak stabil, sementara aku harus sekolah lagi. Koq kayaknya nggak bijaksana banget gitu keputusannya. Kan pusing pala nyisanak. ahay. Tapi yaaa, mau nggak mau kudu manut suami kan. Ridho Suami Ridho Allah. So, tentu saja pilihaku jatuh ke sekolah lagi.

Trus urusan gundah gulali sekolah lagi gimana ?
Auk ah. Gelap. :D

Pelajaran yang Dapat Aku Ambil dari Sebuah Perdebatan

Akhirnya, aku putuskan perdebatan yang terjadi di akun facebook ku dengan, BLOKIR. Hahayyy.

Karena aku sadar bahwa perdebatan itu menuju ke arah yang nggak jelas. Aku mbahas itu, eee orang itu malah mbahas itu. Bahkan makin melebar. Dan buntutnya mengarah ke-ngejudge eikeh cyiinnn. Selain itu juga, aku sudah minta untuk mengakhiri perdebatan yang maknyonyor itu, ee tu orang malah nongol terus. Duuhhh ampuh dah. Lelah saya mah. Beneran. Lelah jelasinnya. Karena percuma. Tu orang sudah pakai kacamata kuda soalnya. Jadi nggak bisa melihat kanan dan kiri. Gitu. So blokir adalah langkah yang tepat. Yuhuuuu.

Perdebatan tersebut dimulai saat orang itu tidak terima dengan komentarku tentang MUI. Kata orang itu, aku nggak pantes komentar seperti itu. Karena aku bukan ulama, bukan siapa-siapa. Jujur, mendapat komentar tersebut membuatku.... SEDIH cyiiinnn. Terlebih lagi saat orang itu mulai mengkotak-kotakan Islam. Duuuhhh, nggak hanya sedih, bahkan juga prihatin, daaannn ngeri. Hhhhh....semoga deh, semoga orang itu, juga orang-orang yang memiliki pemikiran seperti itu, diberikan petunjuk oleh Allah Swt. Amin. #Pray

Komentarku atas MUI, disebabkan karena sudah dzalim terhadap buya syafii ma'arif. Koq bisa-bisanya seperti itu. Heran.

Aku mulai kenal dengan buya saat menonton acara kick andy sekitar 3 atau 2 tahun yang lalu. Dan setelah itu aku pun 'mengikuti' beliau lewat gogle, tulisan-tulisan yang beliau buat. Pengekoran puncak yaitu saat aku memperoleh buku karya buya, dengan judul Islam dalam bingkai keindonesiaan dan kemanusiaan.

Aku masih ingat apa yang dikatakan ustadzku waktu mondok dulu. Kata beliau, untuk mengukur apakah ucapan atau tulisan seseorang itu tulus dari hati. Maka biasanya akan terasa di hati pembaca. Dan aku pun mengalami hal itu saat membaca buku buya. Bagi aku, membaca buku karya buya, laksana bertemu oase di tengah padang pasir. Membaca buku karya buya membuat rasa rinduku kepada pemikiran almarhum gusdur sedikit terobati. #RinduGusdur.

Nah dari point point di atas membuatku melontarkan kata seperti itu di tautan yang aku share. Tentang pendapat gusmus terhadap mui yang dengan mantabnya menjudge buya seperti itu. Duuhh na'udzubillah.

Artikel yang aku share itu lebih kepada kasus yang dihadapi buya. Bukan kasus koh ahok yes. Aku nggak ikut ikut soal koh ahok. Toh sudah banyak yang hendle kan ? Sudah diurusi oleh kapolri. Tinggal nunggu proses hukumnya aja.

Tapi, dari perdebatan yang gejong itu, ada beberapa pelajaran yang dapat aku petik. Yakni :

Pertama, Aku jadi tahu bahwa, masih ada yang tidak begitu paham dengan "kebesan dalam berpendapat, saling menghormati dan menghargai perdebatan pendapat".

Kedua, aku jadi tahu bahwa banyak yang masih memakai "kaca mata kuda".

Ketiga, tidak suka membaca. Apalagi jika disuruh membaca artikel artikel dari sudut pandang lain.

Keempat, asal komentar tanpa berusaha mencari informasi yang sebenarnya terlebih dahulu.

Kelima, mudah membagi orang ke dalam kotak-kotak.

Keenam, mudah ngejudge

Ketujuh, mudah tersulut emosi

Kedelapan, susah menerima perbedaan

Kesembilan, traffic medsosku cepet naik. Hahayyy.

kesepuluh, aku jadi tahu tentang kemampuanku dalam menghadapi orang-orang yang nggak jelas. Namun kata suami mah, aku belum siap seperti itu. #Glodak. Belum bener bener mampu bertahan dalam segi mental. #Glodak. Tapi iya sih, ada benernya, secara hati aku kan selembut bidadari. #MintaDidulitUpil . Jadi harus digembleng lagi dan lagi.

Nah dari point-point di atas, aku punya semburat rencana yang nangkring di hati. Yang jelas semburat tersebut lebih kepada semburat mengikuti langkah almarhum gusdur, buya syafi'i, gus mus, din syamsudin, dan sebagainya. Yang senantiasa menggembar gemborkan tentang Islam rahmatallil'alamin. Islam yang penuh rahmat lan kasih sayang di negeri ini.

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

Tips Lancar Berpuasa di Bulan Ramadan bagi Penderita Sesak Nafas

 Assalamu’alaikum, Dear, Mombeb. Apa kabar? Aku do’akan semoga kamu selalu dalam kondisi sehat dan bahagia aamiin ya robbal’alamiin. Doa...