Ayo Plih Buah Lokal

Hayooo siapa di sini yang suka buah ?, angkat tangan. Saya hitung ya. Satu, dua, tiga, yak 4, 5,  yak yak, trus trus trus. 1000. 2000. Apa ?!. Semuanya ?!. Baguuuss. Sipp. Kurus gendut. Tua muda. Aliando dan Saya. Semuanya suka buah.



Yup, hampir semua orang menyukai makanan yang satu ini. Selain sehat, menyegarkan, juga enak. Di kala panas terik juga dahaga maka konsumsi saja buah yang mengandung kadar air yang cukup tinggi seperti semangka, melon, jeruk, dan lain-lain.

Di kala dingin menyerang, maka minuman anggur bisa jadi penghangatnya.  Di kala lapar tapi tak sempat makan karena pekerjaan menumpuk, maka ngemil buah adalah solusinya. Bisa apel, jambu biji atau Guava Crystal juga boleh. Enak dan praktis.

Kalau ingin sehat, maka mengkonsumsi buah adalah salah satu solusinya. Misalnya ingin pencernaan tetap sehat, maka bisa dengan mengkonsumsi buah apel karena mengandung serat yang cukup tinggi. Atau sedang membutuhkan asupan vitamin B, dapat mengkonsumsi buah pisang. Atau ingin menangkal radikal bebas, bisa mengkonsumsi sroberi karena stroberi memiliki konsentrasi antioksidan yang cukup tinggi. Atau kalau ingin semuanya, bisa mengkonsumsi jambu biji Guava Crystal. Karena apa ?.

Guava Crystal dapat memperlancar dan menjaga kesehatan pencernaan. Karena buah ini merupakan buah yang sangat kaya sumber serat larut (5,4 g per 100 g buah, sekitar 14% dari DRA), yang baik untuk memperlancar pencernaan. Serat membantu melindungi membran mukosa usus dengan mengurangi efek buruk racun serta mengikat bahan kimia penyebab kanker di usus besar.

Sumber : www.sunpride.co.id


Guava Crystal juga mengandung vitamin B yakni B3 dan B6. Vitamin B3, dikenal juga sebagai niasin yang berfungsi merangsang fungsi otak dan meningkatkan aliran darah, dan vitamin B6, juga dikenal sebagai pyridoxine, adalah nutrisi penting untuk otak dan fungsi saraf.

Selain itu juga Guava Crystal merupakan sumber antioksidan dan vitamin C, menyediakan lebih dari tiga kali dari kebutuhan asupan harian. Perlu diketahui bahwa kulit luar buah ini mengandung vitamin C yang lebih tinggi daripada bagian tengahnya.
.
Bagaimana ?, luar biasa bukan ?. Hanya satu buah, bisa memberikan manfaat untuk banyak hal. Nah, kalau sudah tau begini, masih adakah yang tidak suka mengkomsumsi buah?. Kalau saya sih, malah tambah cinta.

Untuk mendapatkannya pun bisa dikatakan cukup mudah ya. Bisa menanam sendiri di rumah atau beli di pasar buah maupun supermarket atau bisa juga membeli di Sunpride yang merupakan penyedia buah-buah segar berkualitas. Yang mana buah yang disediakan oleh Sunpride sebagian besar adalah buah-buah lokal. Jadi misalkan kita penasaran dengan rasa Apel Malang, namun di tempat tinggal tidak ada yang menjual buah tersebut, maka tak perlu sedih, karena Apel Malang tersedia di Sunpride. Dan satu lagi, kita tak perlu khawatir dengan kualitas buah yang tersedia di Sunpride, karena apa ?. Semua buah sudah memiliki sertifikasi. 

Sunpride memberikan produk terbaik yang aman dikonsumsi oleh kita, pelanggan setianya tanpa perlu was-was akan bahaya pestisida. Sunpride mengujicobakan secara berkala ke badan legal yang berperan menjamin mutu melalui pengujian dan kalibrasi bernama Sucofindo untuk menjamin mutu dan keamanan buah kepada konsumen. Tuh, kurang apa lagi coba' ?. Rasa penasaran terobati, dan tak perlu was-was lagi.
Kalau saya sih, untuk saat ini, beli di pasar buah kadang juga di supermarket. Soalnya, rumah yang saya dan suami kontrak tidak bertanah alias di plester keramik semua. Hiks. Buah yang saya beli pun kebanyakan buah lokal. Kadang juga beli buah import. Tapi bisa dihitung jari. Soalnya, harganya itu loh, mbog mbog mboogg, bikin dompet saya berbunyi 'pesss' alias berisi angin. Jadi ya, ini, inilah salah satu alasan saya lebih memilih mengkonsumsi buah lokal. Harganya nyaman di kantong saya. Karena tidak melalui proses perjalanan yang begitu panjang dan tidak melalui Bea dan Cukai.


Nah berbicara soal suka. Ini alasan saya yang kedua mengapa lebih memilih mengkonsumsi buah lokal. Ya karena suka. Suka dengan rasanya yang khas dan kesegaran yang hadir saat menikmatinya. Iya, ada rasa segar yang hadir di lidah hingga tenggorokan setiap kali menikmati buah lokal. Seperti halnya jeruk. Jeruk import memiliki rasa manis yang dominan. Sementara rasa jeruk lokal memiliki kombinasi rasa yang menakjubkan. Manisnya yang tidak mencolok, dan rasa kecut yang begitu tipis, mampu menciptakan kesegaran saat menikmatinya. 'Mak Nyess'. Inilah yang memikat hati saya dan keluarga.

Kemudian alasan saya selanjutnya adalah karena aman. Akhir-akhir ini, penikmat buah di Indonesia dikejutkan dengan buah apel dari Amerika yang mengandung bakteri Listeria monocytogenes. 

Listeria monocytogenes adalah bakteri yang dapat mengakibatkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anak-anak, orang sakit, dan lanjut usia serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Orang sehat yang terinfeksi mungkin menderita gejala jangka pendek seperti demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut, dan diare. Infeksi listeria dapat mengakibatkan keguguran pada perempuan hamil.

Alasan terakhir adalah banyak pilihan. Ada rambutan, mangga, manggis, pisang, jambu biji, dan masih banyak lagi yang lainnya. Memang sih, tidak semua buah-buahan tersebut dapat kta pilih, kita beli, dan nikmati  dalam satu waktu. Karena hampir setiap buah di Indonesia memiliki musim panen masing-masing. Tapi, justru itu kelebihannya. Sensasi saat bertemu dengan buah yang diinginkan sejak lama, tentu saja menambah cita rasa tersendiri.

Nah begitulah kiranya beberapa alasan saya suka dengan buah lokal. Bagaimana dengan kamu ?. Suka buah lokal juga kan?. Asyiiikkkk. Hidup buah lokal. Hiduuppppp.



Referensi :
http://www.sunpride.co.id/produk/guava-crystal/
http://www.sunpride.co.id/
http://www.doktercantik.com/4659/makanan-yang-menyehatkan-usus-dan-pencernaan.html
http://www.merdeka.com/sehat/5-buah-ini-memiliki-kandungan-antioksidan-tertinggi.html
http://www.femina.co.id/kuliner/info.kuliner/bahaya.buah.berlapis.lilin/004/002/27
http://www.jawapos.com/baca/artikel/12265/Temuan-Bakteri-Mematikan-di-Apel-Impor-Angkat-Pasar-Buah-Lokal

[Bazaar Online Shop] Kain My Bali - Kain MelaYu Bali

Punya online shop ? Belum. Tapi mau. Mau punya. 


Trus mau jualan apa ?. Gorengan. Yaelah yang mbois gitu donk pertanyaannya. Misalnya gini.
Produk apa yang akan dijual ?. Gitu. Iya gitu.


Barang yang akan daku tawarkan nih berupa produk lokal. Tapi rasa interlokal...aseg. Seperti kain tenun Melayu Bali dan kain tenun Bali juga kain endek Bali.

Ada pertanyaan nggak nih, sebelum lanjut usia ?. Ups.


Daku lahir di Pulau Bali. Tepatnya di Negara Kabupaten Jembrana. Kalau ke Bali lewat jalur darat, pasti lewat jalan mau ke rumah Daku. Tinggal mak crit. Nyampek deh.


Nah di tanah kelahiranku ini, ada dua suku ya. Suku asli Bali dan suku pendatang yakni Melayu. Daku tentu saja Melayu, makanya wajah daku mirip banget sama Siti Nurhaliza *ditimpuk rengginang.

Dua suku ini masing masing memiliki karya luar biasa. Suku Melayu dengan kain tenun motif Melayu. Sementara suku asli Bali juga memiliki Kain tenun dengan motif Bali dan kain endek. Motifnya cantik cantik.

Harganya pun terjangkau. Kalau kain tenun Melayu, lebaran tahun kemarin sih masih di harga Rp. 300000. Mahal ya ?. He'em. Mahal banget memang. Tapi soal kualitas nomor satu bookkk.

Daku punya nih kain tenun almarhum datok (kakek), sekarang masih awet. Nggak ada yang namanya lapuk, atau jahitan lepas. Awet markawet. Warnanya juga lumayan. Yaaa lumayan pudar. Maklum udah bertahun-tahun. Nih kain ada di tangan Daku aja sekitar tahun 1999. Nah Datok punya kain ini jauuuuhhh sebelum itu. Disamping itu, bahannya adem trus halus lagi.

Dokri

Trus kalau kain endek, ini macem macem harganya. Yang paling murah sekitar Rp. 50000. Tapi ya gitu. Warna kainnya nggak bagus. Kalau yang standart, harganya Rp. 80000. Ini udah lumayan ya. Luntur cuma diawal saja. Bahannya juga adem dan kainnya nggak kaku.

Dokri

Lanjut ke kain songket Bali. Kalau ini, tahun kemarin paling murah harganya Rp. 300000. Yang Rp. 550000 juga ada (seperti di gambar). Ini kata Daku udah cakep banget. Dari bahan kainnya itu sendiri plus motif plus perpaduan warnanya, beuugghhh, cakep banget. Sayang nggak sempet foto. Kata Biang (bahasa Bali  halus utk kata ibu), Kain Songket yang harganya Rp. 700000, biasanya dipakai untuk acara acara adat, misalnya pernikahan gitu.

Nah, kalau kain-kain ini pada laris dan banyak peminatnya. Daku pengen melebarkan sayap lagi, wuusshhh. Eit jangan lebar. Burket tauk. Hehe.

Pengen ngembangin tuh kain aja. Bisa berupa tas kecil, dompet, atau baju juga boleh. Seperti yang ada di gambar ini. Keren banget kan tasnya. Nggak kalah deh sama yang bermerk-merk.
Sumber

Lanjut ke perawatannya ya. Cara merawatnya cukup mudah. Ya seperti merawat kain batik gitu dah. Kalau bisa di cuci pakai shampo dan tidak di jemur pas di bawah sinar matahari. Kasian bisa jadi gosong tuh kain kan. Tapi kalau kain songket Bali, kata Biangnya, lebih baik nggak usah dicuci. Diangin-anginkan aja. Itu tandanya, si kain ini tak boleh dipakek sembarangan ya. Apalagi dipakek ngejar layangan. Jangan yah. Plisss.

Niat hati ingin berjualan ini tak hanya sekedar agar kantong terisi, tapi memang itu alasan utama sih. Hehe.

Daku ingin mempromosikan Kecamatan Negara Kabupaten .Jembrana Bali ini lewat produk hasil karya buatan masyarakat Bali sendiri. Selain itu juga ingin menjadi wadah bagi industri kreatif tradisional di tanah kelahiranku ini dalam hal pemasaran produk produk mereka. Sehingga mereka tak tenggelam oleh derasnya arus globalisasi dan kecanggihan teknologi saat ini..aseg. : )

Ya begitulah beberapa produk yang ingin daku tawarkan kalau daku punya online shop nanti. Ada yang mau tanya tanya, boleh. Atau mau pesan, juga boleh banget. Itung-itung juga penglaris. Atau ada yang mau join, aihhh dengan senang hati. Atau ada yang ngasih duit, siapp, kantongku langsung terbuka lebar nih. Wkwkwkwk.

Oke deh. Gitu aja dulu yah. Mau siap-siap nih. Yuk Cao. :D

Tulisan ini disertakan dalam Kontes Bazaar Online 
 Pamerkan Bisnismu bersama Ladaka Handicraft dan Layana Shop. 

Menghitung Gerakan Janin Saat Trimester Ketiga

Hai, Namaku Ken. Kemunculanku di sini, hanya ingin berbagi cerita tentang emakku yang luar biasa. Luar biasa aneh. Luar biasa dudul. Luar biasa lebay. Liar biasa hebat. Luar biasa tangguh. Dan luar biasa sayang padaku.

Ah Emaaakkk. Aku juga sangat menyayangimu mak. Hiks.

Ya udah ah, langsung ke TKP aja ya. Cekidot.

***
Trimester Ketiga

Di Rumah

"Yah, cepetan pulang, anterin ke puskesmas atau kemana kek, cepetan ya"
...........
"Nggak gerak-gerak lagi ini, cepetan"
...........

***
Di Puskesmas

"Aduhhh lama sekali sih Yahhh,..."
" ya namanya puskesmas ya begini ini Mak, antri lama"
" tau gitu kan tadi ke dokter aja"
"Nah itu, itu pertanyaanku juga Mak, koq minta anter kesini"
"Loh siapa yg minta anter ke sini"
"Emak kan"
"Tadi kan Aku bilang kemana aja deh, gitu"
"Ooo gitu "
"Iya gitu "
"Emm gitu ya "
"Udah ah, Aku masuk dulu udah dipanggil tuh"

***
Di Ruang Periksa

"Si kecil ndak apa-apa koq Bu? Sehat"
"Tapi koq nggak gerak-gerak Bu Dokter, Saya hitung, setengah hari ini, gerakannya kurang dari 10, Saya khawatir, takut kenapa-kenapa"
"Nggak kenapa-kenapa koq Bu, memang kalau sudah hamil tua, kita harus sering-sering menghitung gerakan bayi, minimal 10 gerakan, yang ibu lakukan sudah benar, nah sekarang saya tanya, Ibu puasa ?"
"Iya Bu Dokter"
"Nah itu dia Bu"
"Maksud Bu Dokter"
"Si kecil ikut puasa"

APA ???!!!

***
Begitulah Emak.

La wong Aku lagi enak-enak tidur koq di dalam perut. Bulan puasa, kalau tidur kan ibadah Mak. Hemat tenaga juga kan. Emak tadi juga kan telat sahur. Padahal yang bangunin sahur udah kaya' perang dunia kedua aja. Ruameee.
Ya mungkin Emak kecapean. Sabar ya Mak. Bentar lagi Aku keluar koq dan Kita ketemu deh.
Love You Emak

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo