Setelah mengobrak-abrik folder foto, akhirnya Daku menemukan
satu foto selfie dari sekian banyak foto (tak selfie) yang Daku punya. Foto ini
adalah foto untuk sebuah cover majalah. Majalah kadaluarsah.
 |
Sambil nunggu kamar mandi KA terbuka, Selfie duluuuuu..Ceklik.. |
Daku ‘menjepret’ diriku ini sewaktu mau pulang ke Bali. Naik
kereta api. Tuuutt tuutt tuuutt. Jurusan Surabaya-Banyuwangi. Ini juga kali
pertama Daku naik kereta api. What ?.
Baru pertama ?. Maksud Daku, ini pertama kali naik kereta api untuk pulang ke Bali.
Biasanya sih naik bis malem atau travel.
Tapi bukan itu yang membuat foto ini jadi istimewa, jadi
spesial pakek telor. Bukan itu. Yang membuat istimewa adalaaahhhhh.....
Sebab ini. Ini adalah perjalanan yang sangat luar biasa.
Penuh kesabaran, dan ketahanan. Seberapa kuat, seberapa mampu menahan hasrat
ingin ke belakang. Ya, saat itu Daku tiba-tiba menderita diare berkepanjangan.
Harus bolak balik ke kamar mandi kereta api. Ekspresi wajah jadi nggak jelas.
Abang ijoe gegara pintu toilet nggak kunjung terbuka. Dan menderitaahhh.
Sangaaddd. Kecantikanku pun hilang seketika. Preeett.
3 hari di bali, diare tak kunjung pergi. Akhirnya Daku di
bawa lari. Oleh taksido bertopeng alias suami, ke dokter terdekat. Seraya
menunggu dokternya muncul, sesosok wanita berpakaian putih datang menghampiri.
Hiiii......
Kami berbincang. Dalam perbincangan tersebut, wanita itu,
yang ternyata adalah seorang bidan sekaligus asisten si dokter, mengatakan
bahwa kalau Daku nggak salah makan, nggak juga punya riwayat maag, kemungkinan
ini adalah tanda-tanda Daku hamil.
Kaget ?. Tentu saja. Sebab kata dokter obsgyn yang ‘menguret’
Daku, setelah kuret, biasanya, 5 atau 6 bulan kemudian baru hamil lagi.
"Itu kan biasanya, sapa tau ini nggak seperti
biasanya".
Sip..pinter juga nih bocah. Eh koq bocah ?. Maksud eikeh
suami. Meluncurlah kami ke apotek. Wusshhhh.
Seneng deh, Alhamdulillah, punya Aa' yg nggak hanya jadi
suami siaga, tapi juga jadi
smart husband,
smart partner, smart teacher dan
smartfren..
aseg.
Ke esokan harinya, begitu bangun tidur, ku terus mandi,
tidak lupa gosok gigi, biar si jigong pergi dan satu lagi, ceki ceki testpack
yang kemarin Daku beli.
Dan hasilnya adalah..hanya ada satu garis merah yang
bersinar terang, yang lainnya redup alias samar samar. Itu tandanyaaa...nggak
jelas.
Daku pun mencoba dengan testpack yang lain dan hasilnya
sama. Ya iyalah, la wong merknya
sama. Hehe.
Ah masa' karena merk sih ?. Bukaaannn. Bukan karena merk
ternyata, melainkan karena belum waktunya. La
wong telat aja belom, udah main cek and ricek aja. Habisnyaaa...penasaran booo'.
Telat 2 hari, dengan diare yang masih setia menemani, Daku
segera memeriksa diriku sendiri dan akhirnya, semua kembali ke jalan yang
terang benderang. Ada dua garis merah di testpack yang berarti Daku positif
cantik. Halah. Positif hamil. Seneng
bukan main. Daku pun segera lari ke hutan kemudian teriakku "Daku
hamiiilllll". Kemudian dilempari ranting, daun, dan segala isi hutan oleh
si penghuni hutan alias monyet cs.
Alhamdulillah, seneeeenggg. Kenangan tak mengenakkan selama
perjalanan kemarin, terbayar dengan berita bahagia. Kalau dipikir-pikir, berarti,
waktu di kereta api itu, nggak hanya suami di sampingku. Tapi ada calon adek
bayi, calon
smart baby, smart child,
smart partner,
smart teacher dan
smartfren,
yang menemani perjalananku juga. Senengnyaaaa.
Jadi ya begitulah cerita luar biasa bagiku di balik foto
selfie itu.