Belek di Mata Si Kecil

Alhamdulillah, 12 November 2012 pukul 06.55 Wib, penantian panjang bertemu si kecil tuntaslah sudah. Ternyata e ternyata, tak seperti hasil prediksi usg dokter, 10 hari menjelang persalinan, yang menyatakan berat badan si kecil 3 kg lebih sedikit. Faktanya si kecil lahir dengan berat badan 4 kg pas. Alhamdulillah. Sehat.

Setelah 3 hari di rumah sakit, aku beserta ken akhirnya diperbolehkan untuk diangkut *barang kaleeee, alias diboyong pulang ke rumah.  Seneng donk ?. Seneng banget.

2 hari di rumah, ken baik baik saja. 3 hari kemudian, aku mendapati mata ken panen 'ketek' / kotoran mata. Saat itu aku dan suami belum terlalu khawatir. Kami bergantian membersihkan kotoran mata ken.
Namun, semakin bertambah hari, belek di mata ken tak kunjung pergi. Akhirnya aku memutuskan untuk membawa si ken ke dokter anak.

Sambil dokter memeriksa si ken, aku menyempatkan diri untuk bertanya kepada dokter. Salah satunya adalah alat yang digunakan untuk membersihkan belek di mata ken. Kata dokter, pakai tisu atau handuk yang lembut saja. Diusap pelan. Jangan sekali kali pakai tisue basah karena bahaya untuk mata si kecil.

Begitu mendengar kata tisue basah, tiba tiba ada petir yang menyambar, JEDIEEEERR. Setelah disambar petir aku teringat bahwa mata si ken pernah diusap pakai tisue basah oleh seseorang. Aku pikir dia sudah berpengalaman, jadi aku tak protes dengan apa yg dia lakukan. Dan ternyata.....aaakkkkk.
Tapi untung deh, si ken segera dibawa ke dokter, jadi tahu deh tindakan seharusnya yang dilakukan saat si kecil banjir belek di matanya.

Setelah mendapat obat tetes mata yang bernama Statrol, dengan aturan pakai 1 tetes di masing masing mata tiap pagi dan sore, kami langsung meluncur ke rumah, setelah mbayar dong tentunya.

Pengobatan dimulai dan alhamdulillah nggak berlangsung lama, karena 2 hari kemudian sepasang mata si kecil nampak berkilauan. Jernih. Tak ada belek dimana mana. Alhamdulillah.

***

Pelajaran dari kejadian ini adalah
1. Jangan membersihkan belek yang bernaung..*halah..di mata si kecil dengan tisu basah meskipun tisu basah tersebut khusus untuk bayi.

2. Dahulukan untuk konsultasi ke ahli. Bukan ke seseorang yang berpengalaman. Karena pengalaman atau sesuatu yang dialami seseorang belum tentu sama dengan yg dialami orang lain.

[BUKU] Bintang Untuk Emak

"Aku ingat kemarin ibu menangis sedih ketika melepas kepergianku ke Lembah Tidar ini. Tetapi, aku akan lebih ingat ibu menangis bangga esok bila aku kembali dengan strip kuning emas dipundakku" (4).

"Jika dihitung sejak saya menjadi taruna Akabri pada tahun 1971 hingga saya diberhentikan dengan hormat dan mendapat hak pensiun, maka separuh dari umur saya telah saya abdikan kepada negeri tercinya. Indonesia telah memberi saya banyak. Kecintaan saya kepada tanah tumpah darah tak diragukan lagi. Saya bukan hanya bangga menjadi bangsa Indonesia, tetapi juga rela mengorbankan jiwa raga untuknya " (323).

***

Buku Bintang Untuk Emak yang diterbitkan Sixmidad ini berisi tentang cerita perjalanan karir penulis sebagai seorang perwira angkatan darat dimulai dari masa menjadi taruna hingga menjadi purnawirawan. Tak hanya itu saja, di dalam buku ini juga, penulis menceritakan tentang pejalanannya meraih " Bintang". Bintang yang bukan sekedar pangkat untuknya melainkan sebagai tanda baktinya kepada tanah air juga sebagai hadiah untuk Sang Emak tercinta.

Buku karya Pak De Abdul Cholik yang juga merupakan seorang penulis buku serta blogger ternama ini, sarat akan pesan dan kaya makna juga penuh dengan segala informasi khususnya yang berhubungan dengan perwira angkatan darat. Di dalamnya juga ada informasi tentang tahapan tahapan atau langkah langkah untuk meraih Bintang dan satu lagi, juga ada tips dan solusi berdasarkan pengalaman penulis saat menjadi seorang perwira angkatan darat.

Buku ini sangat cocok dijadikan sebagai referensi bagi yang bercita-cita sebagai perwira, calon perwira, maupun yang sudah menjadi perwira, dan juga kita semuanya. Karena buku ini juga berisi tentang kisah kisah inspiratif penulis yang menggugah dan dapat mendatangkan aura serta semangat positif bagi pembacanya.

Buku ini dikemas dengan sangat ciamik. Di dalamnya tak hanya terdapat ribuan kalimat saja akan tetapi juga ada beberapa gambar di sana. Jadi selain membaca kita juga disuguhkan dengan gambar gambar hasil dokumentasi penulis sendiri.

Cerita dalam buku ini juga enak dibaca. Alurnya runut dan menarik. Selain itu, penulis juga menyelipkan sedikit unsur komedi di dalam buku tersebut sehingga membuat pembaca ingin terus membaca sampai halaman terakhir.

Ada beberapa pelajaran penting dalam buku Bintang Untuk Emak ini yakni antara lain :
1. Seorang perwira harus selalu siap sedia.
2. Seorang perwira tak hanya memiliki keahlian di bidang militer saja, melainkan juga harus memiliki keahlian yang lain. Baik itu di bidang atletik, jusnalistik, dan lain sebagainya.
3. Seorang perwira tak hanya bertugas menjaga tanah air saja, tapi juga memiliki tugas sampingan yang lain. Salah satunya tugas sampingan yang dilakukan penulis adalah berbagi ilmu.
4. Tak hanya perwira saja yang harus siap sedia, begitu juga dengan keluarga mereka yang harus siap menemani atau melepas kepergian belahan jiwa atau anggota keluarga mereka untuk melaksanakan tugas.
5. Dukungan dan doa kedua orang tua terutama ibu, berhasil mengantarkan penulis yang tak lain adalah Pak De Abdul Cholik sukses bin berhasil meraih pangkat sebagai Brigjen dengan jabatan terakhir sebagai Directur Departemen Pertahanan. Wow.
6. Kembangkan hobi.
7. Manfaatkan dengan baik kesempatan yang diperoleh.
8. Tak ada darma yang sia-sia.
9. Dan masih banyak lagi hal hal positif yang dapat diperoleh dari buku Bintang Untuk Emak ini.

Jadi tunggu apa lagi, segera buru dan beli buku Bintang Untuk Emak ini ya Sob. Recomended banget dah pokoknya. Banget and banget.

***
Judul :
Bintang untuk Emak
Penulis :
Abduk Cholik
Penerbit :
Sixmidad
Tahun :
2015
Jml. Hal :
331 Hal.
ISBN :
978-602-0997-12-4

Cara Menghemat Kuota Internet

2 hari yang lalu, disela sela kesibukanku mbeteti hingga goreng iwak bandeng, aku sempet ngobral janji halah ngobrol sana sini sama temenku. Salah satunya tentang keheranan dia akan kecantikanku *brut. Dia heran dengan kuota yang aku pakai. Koq bisa 1.5 GB untuk 1 bulan dan buat beraneka macam pula. Seperti ngeblog, dan ngemedsos. Sementara si temenku itu 1 bulan menghabiskan kuota 4 GB untuk ngemedsos dan ngeblog.

Oleh sebab itulah dia bertanya perihal bagaimana caraku menghemat kuota. Dan jawabanku tentu saja ........
Bukan 'jangan dipakai'. Karena jawaban itu adalah jawaban minta dicium mpok eli sugigi *jadi inget mak pungky. Hehe.

Tanpa basa basi dan dengan senang hati serta dengan pose manis sekali, aku pun mengatakan caraku menghemat kuota. Yakni sebagai berikut :

1. Memanfaatkan wifi
Aku selalu mengaktifkan yang namanya "wifi". Jadi begitu ada keterangan "wifi tersedia" langsung conect deh, kecuali yg dikunci ya. Baik itu di rumah maupun di luar. Kalau di rumah biasanya 'nunut' alias nempel wifi suami. Trus kalau sudah pakai wifi, semuanya aku aktifin, entah itu update otomotis, muat gambar, dan lain sebagainya. Manfaatin kesempatan sebaik mungkin. Hehe.

2. Matikan internet saat tak terpakai
Misalnya saat tidur, aku selalu mematikan jaringan internet. Nggak hanya hemat kuota, bisa hemat baterai juga.

3. Jangan centang keterangan "update otomatis".
Dulu, waktu aku masih belum tahu dimana letak si 'update otomatis' ini, kuotaku cepet amblas. Apalagi kalau updetannya malah bikin hp erorr, beuuggghhhh, rasanyaaa..kayak sariawan dikasih cabe. Pedih.

4. Jangan centang keterangan "muat gambar"
Gambar juga menghabiskan kuota lumayan lho. Lebih banyak dari lihat tulisan doank *yaiyalah. Kelemahannya, blogwalking jadi berasa ngos ngosan, karena kalau lg blogwalking, nggak bs lihat gambar2 yg mewakili tulisan tersebut, akibatnya hrus baca tu postingan sampai tuntas. Biasanya 1 jam bs blogwalking ke sekian blog menjadi hanya bisa blogwalking ke 4-5 blog aja.

Jadi ya begitulah cara hemat kuota ala daku yg mirip shiren sungkar ini *broot. Hehe.

Kalau kalian bagaimana ?. Boleh deh share di sini. Yuhuuuu

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo