Tips Melipat Baju Untuk Ecomom

Hai Ecomom..
Melipat baju buat sebagian orang mungkin kedengaran seperti pekerjaan sepele. Tapi, buat ibu-ibu kayak kita nih yang setiap hari ketemu sama lipatan baju pasti tau gimana rasanya melipat baju yang memakan waktu cukup lama.

Kalian pernah gak sih merasa kesal waktu sedang melipat baju? Kalo iya, mungkin kita harus toast hehe.. Karena aku juga merasakan hal yang sama. Dulu aku bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk melipat baju satu ember. Hehehe. Mungkin metode melipat baju yang aku gunakan terlalu ribet dan memakan waktu lama.

Tapi sekarang gak gitu lagi, karena aku sudah menemukan cara melipat baju yang lebih cepat dan efisien donk yaaa, dan hanya butuh waktu 5 detik saja. Disini aku ada beberapa trik untuk melipat baju dengan cepat dan tepat. Siapa tau bermanfaat buat para ecomom yang lain. Yuk disimak bareng2.

1.  Melipat dengan alat pelipat baju

Cara melipat baju ini menggunakan alat pelipat. Alat pelipat ini bisa kita dapatkan di toko-toko online, atau kalau ecomom mau. ecomom bisa membuat sendiri dirumah dengan bahan dasar kardus bekas. Biar lebih gampang, yuk lihat tutorialnya:

2. Melipat agar lipatan baju tidak terlihat

Cara yang ini merupakan cara yang sangat umum di pakai dalam melipat kemeja pada keseharian kita. Cara yang simpel ini membuat kemeja mempunyai bekas lipatan pada bagian lengan atas dekat pundak dan bagian kanan-kiri badan kita. Agar bentuk lipatannya tidak terlalu membekas sebaiknya kamu tidak terlalu menekan lipatan-lipatan tersebut.

3. Menggulung Baju

Kalau trik ini mungkin lebih cocok digunakan saat akan berpergian untuk travelling, agar semua baju yang kita bawa bisa masuk tas semua. Ini cocok nih buat ecomom yang sering berpergian jauh dan sering membawa baju yang banyak.

4. Cara melipat baju dengan cepat

Setau aku cara ini adalah cara melipat baju dari orang-orang Jepang. Dengan cara ini, kita bisa melipat baju dengan praktis dan cepat. Kurang dari 5 detik kita sudah bisa melipat baju dengan sangat rapi. Cara ini lah yang sekarang sedang aku terapkan, karena menurut aku ini cara yang paling cepat dan tepat untuk melipat baju dengan rapi.

Nah, ecomom itulah beberapa trik yang aku ingin share. Sejauh ini aku merasa cara-cara tersebut dapat membantu meringankan pekerjaan rumah tangga aku. Waktu yang dibutuhkan untuk melipat baju pun tidak terlalu lama.

Oh iya, kalau ada ecomom yang bisa melipat baju dengan cara-cara lyang menurut ecomom efisien, kenapa gak coba ikutan #ShirtFoldingChallenge. Itu challenge buat kita nunjukkin kemampuan kita dalam melipat baju dengan cepat dan praktis. Info lebih lanjut, ecomom bisa cek di http://www.ecomom.co.id/shirt-folding-challenge/ . Kalo aku sendiri ga usah disuruh, aku udah ikutan challenge ini dari kemarin2. Lumayan loh hadiahnya kalo bisa menang, hehehe.

Bakpia Pathok, Bakpia Paling Enak di Dunia

Bakpia Pathok, Bakpia Paling Enak di Dunia - "Turuti ae lo le, ben anakmu ora ngileran (turuti saja nak, biar anak kamu nggak sering ngiler nanti)" kata emak mertua kepada suami. 
"La wong cuma Bakpia Pathok rasa kacang ijo ae lo le, gak angel to ? gak aneh-aneh. Turuti ae (Cuma bakpia pathok rasa kacang hijau saja kan ? tidak susah kan ? Tidak aneh juga kan ? Jadi turuti saja)" lanjut emak mertua. 
"Ngge mak, mboten angel, mboten aneh-aneh, tapi adoh e ora uman (Tidak mak, tidak susah, tidak aneh, cuma jauh sekali)" jawab suami. 
"La ndek ndi to? (Dimana ?)".
"Jogja".

Toweweweng

Kejadian itu terjadi saat aku hamil dulu. Waktu itu aku ngidam Bakpia Phatok Rasa Kacang Hijau yang ada di Jogja. Pengen banget. Saking pengennya, sampek terbayang-bayang trus bagaimana enaknya rasa Bakpia Pathok Jogja. Kacang hijaunya benar-benar terasa. Teksturnya lembut. Kulit luar bakpianya krispy. Proporsi antara kulit dan isian kacang hijaunya juga pas. Tidak didominasi sama kulitnya. Lebih banyak kacang hijaunya. Enaakkk. Apalagi kalau dimakan hangat-hangat. Emmm...Yummy. Super Yummy. Hahayyyy.

Ngidam Bakpia Pathok Jogja waktu hamil bocah endut ini.
Pipinya, mentul-mentul, mirip bakpia pathok, hahayy
Pernah nih, suami menawarkan bakpia rasa kacang hijau yang ia beli di toko kue dekat rumah. Aku pun mencoba bakpia tersebut. Dan rasanya jauh dari Bakpia Pathok Jogja. Di lain hari, suami kembali membawakan bakpia rasa kacang hijau yang katanya ia beli di toko kue di kota tetangga. Aku makan langsung donk, dan rasanya, juga beda. Terus begitu, berkali-kali, tapi belum ketemu juga rasa bakpia yang seperti Bakpia Pathok Jogja.

Melihat usaha suami yang wara wiri kesana kemari untuk mencari bakpia yang rasanya seperti Bakpia Pathok Jogja. Aku merasa tak tega. Jadi aku pun memutuskan untuk mengubur ngidam dalam-dalam. 
"Sudah, nggak apa-apa, aku sudah nggak pengen lagi koq". 
"Nggak apa-apa, nanti mas usahain lagi, kalau belum nemu juga, akhir bulan ini, mas mau izin libur ngajar, trus langsung pergi ke Jogja" begitu jawaban suami. 
Mendengar jawaban suami, sontak membuatku terharu. Love you full. 

Mendekati akhir bulan, aku belum juga menemukan rasa bakpia yang seperti Bakpia Pathok Jogja. Tapi, aku dan suami sudah menemukan solusi yang mantab dan cihuy. Yakni nitip beli, minta tolong sama anak tetangga yang kebetulan mau rekreasi ke Jogja. Alhamdulillah. Akhirnyaaa, ngidamku terobati juga. Menikmati Bakpia Pathok Jogja yang rasanya paling enak di dunia, lain dari yang lain dan super yummy.

Kalau ingat kejadian tersebut, rasanya ya kudu ngguyu (lucu), senang, ya terharu juga. Nggak bakal lupa.Terutama dengan pesan yang diucapkan suami saat Bakpia Pathok Jogja sudah ditanganku. "Besok, kalau hamil lagi, jangan ngidam makanan khas daerah lain ya, jauh". Hahaha. 

Tapi sekarang, sepertinya, aturan ngidam yang dibuat suami dulu sudah tidak berlaku lagi. Karena, kalau nanti aku ngidam makanan khas daerah lain, suami tidak lagi harus pergi ke daerah tempat makanan tersebut berada, melainkan cukup dengan membuka smartphone, lalu ketik kalimat "Galeri Kuliner Lokal Indonesia blibli.com" di Google, maka akan muncul aneka macam kuliner Indonesia. Seperti ini.

Kalau bakpia pathok, ada nggak ? Ada donk. Nih.

Enak kan ? Mantab kan ? Ho oh. Sekarang kita bisa menikmati aneka kuliner tanah air kapanpun dan dimanapun kita berada. Berkat blibli.com. : ).


Trus trus, kalau pengen yang lainnya gimana ? Selain dari kuliner gitu ? Misal kaos Damn I Love Indonesia, atau produk kriya daerah lain gitu ? Kira-kira ada nggak ya di blibli.com ? Jawabannya adalah ADA. Blibli.com menjual semua produk 100% asli Indonesia. Yup, Produk 100% Asli Indonesia, Produk Kreatif 100% Indonesia yang mendunia ada di blibli.com.



Blibli.com adalah salah satu e-commerce yang menjual produk kreatif 100% asli Indonesia. Ini merupakan bentuk dukungan blibli.com terhadap program yang dimiliki oleh Kemenpar yakni Penyebaran Produk Kreatif buatan anak negeri, Produk kreatif 100% Indonesia yang mendunia.

Berbagai produk asli Indonesia dapat dilihat di katalog blibli.com, tepatnya di bagian Galeri Indonesia. Saat menuju ke Galeri Indonesia di blibli.com , kita langsung disambut dengan berbagai produk asli Indonesia. JEBRET.

Dari situ, bisa dibilang, produk asli Indonesia di blibli.com nih, amat lengkap. Fashion ? Ada, Hasil bumi ? Ada. Destinasi wisata ? Juga ada.  Komplit. Jadi ya tunggu apa lagiiii, cus langsung pilih-pilih lalu beli deh. Yuk.

Eit tunggu-tunggu, emangnya sudah yakin nih mau beli produk asli Indonesia di blibli.com ? Nggak ragu ? Nggak dicek and ricek dulu kah ? Terpercaya nggak sih ? Nggak tipu-tipu kan ?.

Ow ow ow. Tentu saja tidak. Tidak ada keraguan sedikitpun ya. Karena e karena aku sudah sering belanja di blibli.com. Dan nggak pernah ditipu. Sama sekali. Jadi blibli.com TERPERCAYA.

Selain terpercaya, ada lagi nih keunggulan belanja di blibli.com.
1. Cicilan 0 %
2. Gratis pengiriman
3. Beragam cara pembayaran
Yup, selain beragam juga memudahkan.


4. Kualitas oke.

Selain 4 hal di atas, ada keunggulan lain nih yang aku rasakan. Yakni saat komplain barang yang rusak. Blibli.com langsung melayani komplain tersebut dan mantabnya lagi nih, tidak dikenakan biaya saat aku mengembalikan barang yang rusak tersebut ke marchant-nya. Cihuy kan ?.

Hadirnya Galeri Indonesia di blibli.com ini, bagi ku, laksana angin segar. Seneng banget. Jadi sekarang, kalau aku pengen kuliner lokal Indonesia, atau pengen pakai kaos Damn I Love Indonesia, dan lain sebagainya. Tak perlu berkunjung langsung ke tempat dimana produk tersebut berada. Atau ngempet alias memendam keinginan dalam-dalam. Karena aku tinggal ke Galeri Indonesia yang ada di Toko Online Blibli.com saja. Yihaaa.

Referensi :
www.kemenpar.go.id

Bapak Kurir JNE

Alhamdulillah, hari ini, aku bisa pulang ke rumah lebih awal. Sebab dosen yang mengisi jam terakhir, berhalangan hadir. Happy donk yak ? Iyelaahhh. Secara kan, aku bisa segera ketemu dan main sama si kecil dan nggak bakal kehujanan. Soalnya, langit kelabu sedari perginya subuh.

Seperti biasa, aku pulang ke rumah dengan mengendarai angkutan umum bernama bis. Sambil menunggu bis berangkat yang berarti harus menunggu penumpang penuh dulu alais nge-tem. Kulayangkan pandangan ke luar. Nampak orang-orang berlarian seraya menundukkan kepala. Ada juga yang menutup kepala dengan tas atau tangan mereka. Emmm... hujan sudah turun rupanya.

Hujan menderas. Pelataran parkir bis yang semula ramai, kini hanya menyisakan segelintir orang saja. Mereka adalah orang-orang yang mencari rejeki. Mereka tetap bekerja meski hujan tak menunjukkan tanda-tanda reda. Ah mereka, mereka mengingatkanku pada seseorang. Seseorang yang tak kalah gigih dari mereka. Dan orang itu adalah si bapak kurir JNE.

Sudah berlalu cukup lama. Kira-kira dua tahun yang lalu. Tapi aku masih ingat banget dengan peristiwa itu. Berkesanlah yah. Peristiwa itu adalah peristiwa saat bapak kurir JNE mengantarkan paket untukku.

Lebay ? Nggak. Aku nggak lebay. Kalau teman-teman diposisiku saat itu pasti juga terharu dengan apa yang dilakukan bapak kurir JNE. Beneran. La gimana nggak terharu cobak. Bapak kurir JNE nganterin paket ke rumah dalam kondisi hujat lebat. Tuh bayangin cobak.

Waktu itu aku sempat mengutarakan pertanyaan seperti ini kepada bapak kurir JNE : 
"Bapak, koq mboten dianter benjeng mawon pak, benjeng kan saget ?".
(Bapak, kenapa tidak dianter besok saja, besok kan bisa ?).

"Mboten mbak, sak niki mawon, biar cepet selese. Banyak paket soale mbak di kantor"
(Nggak mbak, sekarang saja, biar cepat selesai, Karena di kantor ada banyak paket yang datang).

"Oooo..."
"Oya iku mbk, paketane, sampean perikso ngge. Dibuntel (bungkus) pakai kresek ini biar ndak basah".
Aku lalu memperhatikan paket berbungkus kresek warna biru di tanganku. Kukelilingi. Nihil. Tak ada kerusakan. Jadi pikirku, pasti paket di dalamnya aman. (Dan setelah aku buka, memang aman).
"Mboten enten yang rusak koq pak" ujarku.
(Nggak ada yang rusak koq pak).

"Ngge pon, tanda tangan di sini mbak". 
Si bapak kurir jne menyodorkan selembar kertas kepadaku berikut dengan pulpennya. Set set set. Selesai.

"Sudah pak, matur nuwun ngge pak".
"Ngge mbk, sama-sama" ujar si bapak lalu menstarter motornya yang membawa dua kantong besar yang dibungkus dengan plastik besar. Dan lalu cus hilang dibelokan.

Jujur, seumur hidup aku nih, itu adalah kali pertama aku melihat petugas jasa pengiriman paket yang mau mengantarkan paket saat hujan begitu lebat. Sungguh. Itulah alasan yang membuatku terkesan. Meskipun peristiwa tersebut sudah berlangsung dua tahun yang lalu. Tapi nggak bakal lupa. Pokoknya mah aku salut dengan kinerja kurir JNE. Mengutip sedikit lirik lagu Ada Band.
Walau badai menghadang...

Tentu ingat kan selalu ...
Budal, anter paketan.


Hubunganku dengan JNE tak sampai di peristiwa itu saja donk ya. Terus berlanjut donk. Kirim-kirim paket untuk keluarga di Bali atau sebaliknya juga pakai JNE koq. Aku pernah dikirimin kamera sama adek dan pakai jasa JNE. Kotak yang didalamnya ada kamera tersebut, dikemas lagi oleh JNE. Sehingga jadi lebih safety. Oya, diasuransiin juga loh. Jadi alhmdulillah tu kamera sampai ke tanganku tanpa kurang suatu apa pun. Hahay.

Nah, selain kinerja kurir JNE yang oke punya, juga pelayanannya yang cihuy abis, ada lagi nih keunggulan dari JNE. Yakniiiii....
Taraaaaa....
Yup tanggal 26-27 November 2016 kemarin, JNE menyelenggarakan Hari Bebas Ongkos Kirim loh. Dalam rangka ulang tahun JNE ke-26. Informasi mengenai HARBOKIR dapat dibaca di sini: HARBOKIR (HARI BEBAS ONGKOS KIRIM) . Kece kaaannn ? ho oh.

Nah, melihat Kinerja kurir JNE yang top markotop, pelayanan yang oke punya, dan program-program yang menggoda seperti Harbokir itu, membuat aku optimis bahwa JNE akan makin dan selalu jaya. Aku yakin sayap JNE Express akan semakin melebar hingga ke pelosok negeri bahkan mungkin bisa sampai ke luar negeri. Amin.

Jadi itulah cerita tentang seseorang yang inspiratif bagi aku, juga cerita baik bersama JNE. Kalian punya cerita dengan JNE juga kan ? Boleh donk share dimari. Monggo yak. 

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo