Cara Berburu Tiket Pesawat di Bukalapak Murah Meski Tak Ada Promo


Hai Kamu, 

Kamu pasti tau kan ya, kalau sekarang tuh banyak alasan yang membuat masyarakat lebih tertarik bepergian dengan memakai pesawat dibandingkan dengan kendaraan yang lainnya, meskipun jika dilihat dari segi biayanya juga lebih besar sih dibandingkan dengan menggunakan sarana transportasi lain. Namun berbagai keuntungan bisa dirasakan mulai dari segi kenyamanan hingga jaminan kecepatan. Biasanya untuk menunjang kebutuhan bisnis, maka lebih banyak diantara masyarakat yang bepergian memakai pesawat ini. Kini untuk membeli tiketnya juga kian mudah, diberlakukan memang sejak beberapa tahun lalu pembelian tak lagi di bandara, melainkan bisa dilakukan secara online, salah satunya beli tiket pesawat di Bukalapak .


Tentunya menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi Kamu nih kalau Kamu akan atau mau bepergian jarak jauh, maka Kamu bisa mempersiapkan sedini mungkin tiket penerbangan yang akan Kamu gunakan tersebut. Dari segi harga juga kian mudah. Karena bisa dicek untuk mendapatkan tawaran yang paling murah. Apalagi pada bulan-bulan ini maka akan ada banyak sekali promo, sangat cocok khususnya bagi Kamu yang memang ingin jalan-jalan ke luar negeri seperti Singapura. Maka bisa mulai berburu dari sekarang.

Pembelian tiket pesawat di Bukalapak ini juga menjamin keamanan, karena dijual oleh tempat yang terpercaya dengan tawaran harga normal atau sama dengan yang lain. Lalu mungkin bisa dapatkan harga tiket yang termurah meskipun tidak dalam kondisi promo. Asyik kaannn ? berikut ini cara yang dapat Kamu coba, diantaranya adalah:

  1. Jangan bepergian saat weekend, atau jangan memilih waktu penerbangan ketika sedang weekend atau akhir pekan dimulai dari hari Jumat sampai dengan hari Minggu, karena sudah pasti tawaran harganya akan melambung lebih tinggi, jadi lebih aman cari hari-hari kerja saja jika ingin mendapatkan harga yang murah.
  2. Bersihkan semua riwayat atau history, begitu juga dengan cache yang ada pada ponsel Kamu, mengapa demikian, karena sistem pencarian dari sebuah perangkat teknologi adalah berbasis sebuah data base, mereka akan menyambungkan data lama yang sudah diakses. Dengan membersihkan ini maka data lama akan hilang dan Kamu dapatkan harga yang paling baru.
  3. Rencanakan waktu liburan jauh-jauh hari, mengapa demikian ? karena dengan merencanakan sedini mungkin pastinya Kamu bisa mendapatkan lebih banyak waktu untuk pilah-pilih harga, kapan waktu terbaik untuk membeli tiket tersebut sehingga bisa mendapatkan tawaran harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli dekat-dekat dengan harinya.
  4. Selalu memantau harga, faktanya pergantian hari akan berlangsung 3 kali sehari, biasanya pihak maskapai akan menyesuaikan juga dengan minat atau animo masyarakat dalam membeli tiket, semakin sedikit yang booking maka akan ditawarkan harga yang lebih murah dari waktu sebelumnya, begitu juga sebaliknya sehingga Kamu bisa lebih leluasa dalam pilah-pilih kapan waktu terbaik untuk booking tiket.
  5. Jangan bepergian saat long weekend, misalnya adalah waktu dimana anak sekolah liburan, ini menjadi waktu panen rezeki bagi sebuah maskapai karena akan membandrolkan harga tiket yang super mahal. Akan lebih baik mencari waktu liburan yang lainnya, apalagi long weekend terkadang berbagai tempat wisata juga akan penuh dengan pengunjung, sehingga kurang bisa menikmati liburan, pilih alternatif yang lebih menguntungkan.


Mudah bukan berburu tiket pesawat di Bukalapak yang murah tanpa harus menunggu promo, mengingat promo ini tidak datang setiap waktu, melainkan ada moment tertentu saja, sehingga tidak bisa dipungkiri jika seandainya ada yang bisa mendapatkannya, apalagi jumlah yang didapatkan juga sangat terbatas.

Cara Mudah Memperbaiki Gagang Pel yang Rusak

Mamis, 

Rasanya agak gimana gitu kan ya, pas kita lagi semangat menggebu ingin bikin rumah jadi kinclong ngecling, ingin ngepel sebener benernya ngepel nggak asal lantai basah doang, eee ternyata alat pelnya nggak bisa. Soalnya rusak. Gagangnya tiba-tiba lepas. Padahal kemaren kelihatan gagah gitu gelantungan di tembok. Alat pel rasa tarzan. La koq giliran mau dipakai eee jadi begidet. Dah, kan bikin Sebel gitu kan. Sebel sebel kudu ngangkat barbel. Hiyat ciyat.

Selain bikin mood bersih bersih memudar. Pikiran pun melayang ke dompet. Karena siap-siap isinya bakal berkurang buat beli alat pel yang baru. Duh gaswat. Secara aku nggak nyiapin dana buat pengeluaran dadakan kan. Jadi, sebisa mungkin, pikiran soal beli yang baru aku kandangkan nih. Aku alihkan ke mikirin solusi. Gimana caranya tetap bisa ngepel tanpa beli pel baru. 
Segitunyaaaa.....
Yok i. Hemat cyiinnn. Jaman sekarang kalok nggak hemat bisa mati. *lah... 

Sebenernya bisa aja sih nggak pakai alat pel kalau mau ngepel. Pakai cara tradisional aja. Ngepel pakek gombal alias kain bekas trus tinggal pakai tangan atau kaki. Cuma kurangnya, kita nggak bisa membersihkan kolong kolong tempat tidur dengan sempoa eh sempurna. Karena nggak nyampek kan. Mau angkat-angkat, mindah-mindah kasur juga nggak mungkin. Bukan agung hercules ini. Ya tho ?. Jadi untuk solusi yang ini skip aja. 

Ada solusi lain nggak ? Ada. Bikin alat pel sendiri. Cuma pastinya nggak canggih. Soalnya cuma bondo aka modal tongkat kayu trus ambil gombal trus trus dicancang alias diikat di tongkat kayu tadi. Udah. Jadi. Ini juga bisa menjangkau yang sulit dijangkau tangan. Tapi ya gitu. Suka lepas lepas. Jadi nyancangnya harus bener bener kuat dan bener. 

Solusi yang lain masih ada ? Adalah. Perbaiki gagang pel yang rusak. 

Oya, kerusakan yang aku maksud disini adalah gagang pel yang terlepas dari kepalanya. Bukan rusak dalam artian peyok atau keropos ya, Mamis. 

Nah ada dua cara memperbaiki gagang pel rusak yang sudah pernah aku pratekkan. 

Cara Pertama
Satukan tongkat pel dan kepalanya dengan lakban. Dibebet gitu. Berkali kali. Sampai terasa sudah kencang. Selesai. 


Namun sayangnya cara ini nggak tahan lama pakai banget. Karena gampang copot. Iyalah yah. Lakban biasa kalau kena air yaaaa bakal hilang sifat lengketnya. 
Makanya, kalau
ketempelan, ((KETEMPELAN)).
siram aja pakai air yak. *lohloh 😉

Cara kedua
Direkatkan pakai isolasi serba guna. Beres. Atau kalau biar lebih greget boleh deh didouble perekatnya pakek isolasi bening seperti cara kedua setelah direkatkan sama isolasi serba guna. 

Nah cara kedua ini durasinya lebih lama dari cara yang pertama. Agak awet. Gagang pelnya nggak cepat copot seperti yang pertama. 

Lumayan lah yah. Daripada lumanyun karena harus ngerogoh kocek. Ya nggak ? Iyup. Lagipula kalau masih bisa diperbaikin ya perbaiki aja dulu kan. Sampai sekiranya nggak bisa diperbaiki lagi alias sudah rehek, ambrol paripurna. 

Tapi nanti kalau ada rejeki lebih, kayaknya aku bakal beli baru deh Mamis, yang agak canggih gitu, biar kegiatan ngepel berasa lagi joget india. Santai memudahkan. Karena cara memperbaiki gagang pel yang rusak ini tentu nggak akan bertahan lama. Selama cinta nunggu rangga. Gitu. 😄😄😄

Keuntungan Hakiki Dikira Lagi 'ISI'

Mamis, 

Pernah nggak ngalamin yang namanya dikira hamil padahal nggak sedang hamil. Dikira hamil karena penampakan perut yang makbetuntung atau badan yang meluber. Pernah nggak ? Kalau aku sih. Sering. *hahay. 

Aku sempat ngerasa risih gitu loh Mamis waktu dikira sedang hamil sama orang yang aku kenal hingga yang baru ketemu di bus. La gimana nggak risih coba. La wong nanyak begitu pakek volume yang tinggi amat. Kan bikin banyak yang denger, trus pada noleh, trus ikut merhatiin trus aku jadi baper. *lah. Mbok ya kalau mau nanya gitu nggak usah pakek suara kenceng, bisik bisik aja atau kalau nggak gitu nanyanya pakek surat. Trs ngirimnya pakek burung merpati atau kirim lewat burung hantunya harry, si hedwig juga bisa tuh atau pakek burung elang punya naruto. Gitu.

Swear deh. Rasanya, waktu denger komentar begitu,
"Lagi hamil ya"
Atau
"Sudah berapa bulan ?", pengen deh nyemplungin yang ngomong ke mesin es puter. Biar diputer puter sampai puyeng. Tapi ya nggak cihuylah yah. Yang bisa aku lakuin cuma ngasih tatapan tajam setajam silet ke orang yang ngomong. Kalau nggak gitu, aku lengosin aja lah. Anggap aja situ komentar orang syantiek berlalu. Yihaaa. 

Tapi memang ya, Allah nyiptain segala sesuatunya berpasang-pasangan. Termasuk soal dikira hamil ini. Yang ternyata tidak hanya bikin sensi tapi juga bawa keuntungan yang hakiki. *Tsah

1. Dapat tempat duduk
Sejak awal kuliah, aku berangkat dan pulang kuliah pakai kendaraan umum. Jadi udah sering ngalamin yang namanya berdiri gelantungan di bis atau berdiri di lorong kereta. Karena apa ? Nggak dapat tempat duduk atau bahasa femesnya, di kereta, di sebut dengan penumpang TTD alias penumpang tanpa tempat duduk. 

Biasanya hal ini terjadi waktu hari senin, jumat sore dan menjelang hari libur. Padat bin rapet lah pokoknya. Dempet jejer jejer. Seperti iwak pindang yang diasinin gitu dah. 

Kalau dalam posisi gini mah aku pasrah aja lah. Karena ada loh yang sampek rebutan tempat duduk. Ganas. Jadi aku slow aja. Yang penting nggak ada yang ganggu usil apalagi grepeh grepeh, dan aku bisa nyampek di tujuan. Udah itu aja. Paling paling cuma menatap mupeng penumpang yang leyeh leyeh tidur mangap mangap ngiler tes. 

Tapi tapi, kadang nggak berakhir dengan tatapan mupeng sih. Karena beberapa kali ada yang menghibahkan tempat duduknya ke aku. Sebab apa ? Sebab dikira lagi hamil. 
"Lagi hamil ya, Mbak ? Duduk sini aja". 
Tanpa nunggu jawaban dari aku, langsung aja nyerahin tempat duduknya ke aku. Ya udah. Aku langsung duduk ajalah dan nggak lupa bilang terima kasih banyak. 

Itu tadi sesama penumpang. Nah lain hari, pas lagi ramai-ramainya, dan aku nyempil di situ tiba-tiba kondektur bis nyamperin. 
"Mbak mbak, itu ada yang kosong". 
Lalu sambil konfirmasi ke penumpang lain yang berdiri juga bahwa dia berlaku demikian karena...
"Sak aken..mbak e hamil". 
Towew wew weng...
Ya udahlah. Aku langsung duduk aja. Lumayan banget cyin. Ahay. 

2. Dibonceng pelan pelan
Nah untuk menuju ke kampus, setelah turun dari bis atau kereta, aku biasa pakai ojol. Murcek alias murah cekali dan cepet juga. Kadang malah cepet banget kalau kebetulan dapat ojol yang rasa valentino rossi. 

Tapi pernah sih dapet ojol yang rasa odong-odong. Selow plus hati hati banget. Kalau ada polisi tidur atau jalan yang berlubang atau bergerajul, si ojol bakal melanin motornya pakek banget. Dan semua ini karena dikira, "Lagi hamil ya, Mbak. Saya pelan kalau gitu". 

3. Porsinya ditambahin
Aku punya langganan rujak buah. Sebulan pasti beli. Enak banget bumbunya. Irisan buahnya juga gede-gede bikin lega. Ditambah ibu penjualnya nyenengin banget. Cucok. 

Nah, suatu hari aku beli rujak buah. Trus aku request buat dibanyakin mangga mudanya. Kata si ibu penjual :"Nih, tak tambahi, lagi ngidam tho ". 
Lalu bertambah banyaklah porsi rujak buah yang aku pesan dengan harga yang sama. 

Happy ? Ho oh. Tapi kalok yang ini aku bilang ke ibuknya, kalau aku lagi nggak hamil bin nggak lagi ngidam. Dan alhamdulillah porsinya ndak dikurangin sama si ibuk. Makasih yak. Murah rejeki selalu amin.

4. Dimaklumin
Sudah 3 bulan ini aku dan keluarga kecil aku pindah ke rumah kontrakan lain. Lokasinya di Sebuah perumahan yang nggak jauh dari pusat kota. Jadi aku lagi ngalami masa masa adaptasi perkenalan dengan warga sekitar. 

Namun sayangnya aku belum bisa bener bener berbaur. Apalagi ngikutin beberapa acara atau kegiatan yang cukup sering diadakan di perumahan. Soalnya tugas kuliah lagi menggila banget dan yang bantu bantu suami di warung juga belum balik balik jadi aku yang bantu jualan di warung. Walhasil nggak ada waktu buat lebih kenal dengan warga sekitar. 

Tapi alhamdulillah, waktu aku ikut kumpul pertemuan rutin setiap bulan, nggak ada yang komentar soal aku yang nggak pernah nongolin hidung di acara perumahan. Sebab apa,  "Nggak apa-apa, Mbak. Nggak apa apa nggak ikut acara, Kan lagi hamil", sebab aku dikira hamil. 

Berkat pengalaman itu. Kalau aku lagi baper setelah nimbang berat badan, aku selalu inget kejadian kejadian yang menguntungkan banget itu gara gara aku dikira hamil. Jadi soal dikira hamil lagi, sedang hamil, atau ditanya berapa bulan, nggak jadi masalahlah yang berarti. Nggak baper juga. Nyantai aja. 

Nah, bagaimana dengan kalian, Mamis. Pernah ngalamin hal seperti iti nggak ? Ceritain donk. Monggo dishare yak. Matur nuwun.


Facebook  Twitter  Google+ Yahoo