Ikhtiar Agar Do'a Segera Dikabulkan sama Allah




Assalamu'alaikum

Haloo
Lohaaaa
Ahooooll
Olaaahhh

Mulai gaje
Hahahaha

Nggak lah. Gaje alias nggak jelasnya sudah beberapa hari yang lalu. Udah lalu banget malah. Sekarang alhamdulillah sudah sehat wal afiat lahir dan batin. Aamiin. Doain bertahan lama, yak. Ke-gaje-an tidak lagi datang menghampiri. Terutama di saat aku sedang kelelahan.

Ya, aku pernah merasa lelah. Lelah karena cobaan tak jua sirna. Awet bener ada di dalam kehidupan keluarga kecil aku. Bertahun-tahun. 

Selama itu juga sabar ku himpun. Usaha ku rangkul. Dan do'a kepadaNya selalu kulantun. 
"Robby, bawa kami segera keluar dari cobaan ini, sudah begitu tak tertahankan, hamba mulai lelah". 

Namun, apa daya, doa belum juga diijabah oleh Nya. Manusiawi bukan, merasa lelah saat menghadapi cobaan yang sudah berlangsung lama-lama. 

Kadang, kalau terbersit rasa lelah teramat sangat lalu kemudian memunculkan rasa ingin menyerah, aku alihkan dengan keyakinan bahwa Allah yang paling tahu kapan waktu tepat untuk mengabulkan do'a-do'aku. Itu saja yang aku ingat. Itu saja yang ku ulang-ulang. Karena itu menguatkan, menopang, dan memapahku dengan gemilang selama masa menanti doa dikabulkan. 

Selain mengalihkan pikiran yang nggak-nggak soal doa yang belum kunjung dikabulkan sama Allah, aku memilih untuk menyibukkan diri, berusaha kembali, lagi lagi dan lagi. Mending begini. Agar tak mengeluh, menggerutu di hati. Aku juga tak henti berdo'a, lagi lagi dan lagi. Karena sejatinya kemampuan sebagai seorang hamba, hanya bisa berusaha, berdo'a, berusaha lagi, berdoa lagi, dan lalu bertawakal kepada Allah. 

Di sela-sela kesibukan berusaha, aku juga meluangkan waktu untuk bermuhasabah. Merenungkan apa yang bisa aku usahakan agar Allah mau segera mengabulkan doa.

Hingga akhirnya aku teringat dengan nasihat Ust. Yusuf Mansur. Kata beliau, kalau ingin sesuatu, usahain, sambil sedekah yang diniatin karena Allah baru  lalu berdoa memohon kepada Allah agar berkehendak mengabulkan keinginanmu. Usaha, sedekah, do'a. Begitu terus. Terus begitu. 

Jadi, ternyata, ada tingkahku yang kurang, yakni kurang bersedekah. Kalaupun bersedekah aku tak pernah meniatkannya Agar Allah mau mengabulkan doa. Udah sedekah gitu aja. Sedekah biar dapat pahala dari Allah. Dan ternyata caraku belum benar. 

Sadar akan hal itu, aku pun segera memperbaiki usaha. Menambah aktivitas sedekah di dalam usahaku untuk mengambil hati, mendapat simpati hingga akhirnya Allah kabulkan doa-doaku. 

Berkah Ramadan Makin Terasa Melalui Aplikasi Ini




Assalamu'alaikuuummm.

Sudah masuk hari ke-20. Alhamdulillah busui ini bisa ikut puasa. Kemarin sempat bolong alias mokel karena tiba-tiba kepala keliyengan. Jadi daripada nanti lanjut sakit, aku memutuskan untuk berbuka saja waktu itu. 

Aku bersyukur sekali, karena masih diberi kesempatan sama Allah untuk beribadah di bulan ramadan. Terlebih di ramadan kali ini, adalah kali kedua aku berpuasa dalam keadaan menyusui. Senang, senang sekali. 

Iyup, rasa senang karena ramadan datang, meletup letup di dada. Entah gimana, rasanya serba mudah menjalani ibadah puasa, padahal seharusnya rempong ya, secara aku punya bayi dan juga bocah tanpa art tanpa nanny. Kadang ada sih, rasa lelah menghampiri, tapi nggak pernah singgah lama-lama. Hanya sekedar mampir lalu kemudian pergi. Kalau hari-hari biasanya, beugh, tiada hari tanpa ngomelin bocah sulungku. Hiks. Mungkin karena bapak bocah-bocah lebih lama berada di rumah kali, ya. Karena jam kerja yang berkurang selama ramadan. Yang biasanya pulang malam, kini jadi pulang siang. Iya, sepertinya karena itu. Karena ada bapak bocah yang bantu. 

Rasa lain yang aku rasakan selama ramadan adalah rasa menyenangkan bin membahagiakan. Kalau rasa ini, aku tahu betul sumbernya darimana. Ya apalagi kalau bukan disebabkan oleh sebuah aplikasi yang bikin usaha aku dan adekku semakin lancar jaya. Alhamdulillah. 

Usaha yang aku tekuni sama adekku adalah jualan baju. Sudah hampir setahun belakangan ini. Awalnya dulu jualan daster. Sekarang sudah merambah ke model-model baju yang lebih beragam. 

Kami berdua berbagi tugas. Aku bagian manajemen sedangkan adekku yang jiwa sosialnya tinggi dan tipe anak extrovert juga, memilih untuk menjadi bagian pemasaran. Namun kalau soal mencari baju mana yang mau dijual di toko, kami memilih untuk memutuskan bersama, diskusi berdua gitu. Sebagian besar, model baju yang kami pilih adalah model baju yang kekinian. Dengan ketentuan begini, mau nggak mau kami harus rajin cari informasi soal fashion yang sedang ngetren.

Nah, setelah mencari informasi, kami mulai mencari suplier yang menyediakan model baju seperti yang kami inginkan. Kadang, kami tidak bisa menemukan suplier yang menjual baju yang kami inginkan. Kalau sudah begini, pencarian kami alihkan ke e-commerce. Namun adakalanya kami mencari model baju di ecomerce lebih dulu sekalian melakukan survey harga. *hahay. Oleh sebab itu, untuk mempermudah pencarian kami, kami memutuskan untuk menginstal aplikasi e-commerce seperti shopee. 

Alhamdulillah, kami benar-benar terbantu berkat adanya aplikasi shopee ini. Nggak hanya terbantu soal mencari suplier namun juga mempermudah kami mendapatkan untung melalui program gratis ongkir yang selama ramadan ini, kami sudah menggunakan sekitar 10 an lebih voucher gratis ongkir shopee. Belum lagi diskon-diskon yang ditawarkan oleh toko-toko yang ada di shopee, beugghh, nyenengin banget. Syukur alhamdulillah, rasanya menyenangkan sekali, untung yang cuma 5000 hingga 10 ribu per baju jadi banyak karena baju-baju yang kami beli lewat aplikasi shopee sudah habis terjual semua. 

Alhamdulillah, alhamdulillah banget, aku banyak-banyak bersyukur, teramat bersyukur. Atas kemudahan dan kelancaran berpuasa sambil menyusui yang Allah berikan kepadaku. Dan atas kemudahan mengais rejeki di bulan ramadan ini. Sungguh terasa manis, manis sekali. Bagiku, bisa merasakan perasaan ini, adalah berkah di bulan ramadan. 


Amalan Ramadan ala Ibu yang Punya Bayi


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh. 

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan, bertabur pahala, berlipat-lipat banyaknya. Bahkan di bulan ini, ada satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan yakni malam lailatul qadar. 

Nah, dengan keistimewaan seperti ini rasanya rugi kalau sampai kita melewatkan ramadan begitu saja. 

Aku pun tak mau membiarkan Ramadan lewat begitu saja. Aku sengaja mengurangi kegiatanku di luar rumah, agar aku bisa mewujudkan target-target  amalan ramadan yang aku buat. Syukur-syukur amalan yang aku lakukan selama bulan ramadan ini bisa berlanjut sampai ramadan sudah usai. 

Target amalan ramadan yang aku buat nggak yang gimana gimana, biasa saja, sudah aku sesuaikan dengan kemampuanku yang saat ini tengah memiliki bayi. Tau sendirilah yah, kalau punya bayi itu rempongnya kayak gimana. *hahay. 

Jadi target amalan ramadanku hanya melakukan amalan yang sudah aku lakukan sebelumnya dengan kuantitas yang lebih banyak dari hari-hari sebelumnya di luar ramadan. Seperti misalnya di hari-hari selain ramadan hanya ngaji qur'an selembar setiap hari, di bulan ramadan ini aku berusaha untuk minimal bisa ngaji 1 juz, syukur-syukur sehari bisa 5 juz. Bisa cepet khatam dan berkali-kali khatam. Sayangnya hal ini nggak bisa aku lakukan. Heuheu

Ehtapi ada amalan yang baru juga, sih. Seperti sholat tahajud. Karena kalau di hari-hari biasa, aku nggak pernah melakukan amalan yang satu ini. Alasannya karena aku parnoan. Kalau bahasa jawanya, wedian. Wedi dimunculin fenamfakan. Hehe. 



Alhamdulillah di bulan ramadan ini, aku bisa melakukan sholat tahajud. Nggak parnoan juga. Karena di sini, jam 3 an gitu sudah ramai yang bangunin sahur-sahur. Seneng. Ngerasa ada temen sesama manusia. Hehe. 

Pokoknya di bulan ramadan ini, aku bener-bener berusaha untuk memperbanyak amalan ramadan. Berharap mendapat berkah dari Allah hingga diampunkan segala dosa-dosa. Aamiin ya robbal'alamiin. 
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo