Generasi milenial digadang-gadang menjadi generasi yang mampu membangun ekonomi negeri. Pendapat ini wajar, mengingat belakangan ini, ekonomi negeri makin menggeliat disebabkan oleh orang-orang dari generasi milenial. Seperti Nadiem Makarim yang sukses dengan Gojek, Ferry Unardi yang sukses dengan Traveloka, lalu ada William Tanuwijaya yang sukses dengan Tokopedia dan masih banyak lagi.
Di samping itu juga, generasi milenial dianggap mumpuni dalam hal pengetahuan dan pengalaman teknologi. Karena generasi milenial tumbuh bersama dengan teknologi. Hal ini membuat generasi ini makin klop dengan perkembangan zaman di masa depan yang mana masuk pada era industri 4.0.
Namun hal yang tersebut di atas belum cukup kuat untuk dijadikan modal bagi generasi milenial untuk bisa membangun ekonomi negeri. Ada beberapa hal yang harus dilakukan salah satunya adalah berwirausaha.
Prakoso Bs, selaku Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkop dan UKM, mengatakan bahwa wirausaha dapat membawa ekonomi negeri menjadi lebih baik lagi. Semakin banyak yang berwirausaha semakin banyak juga lapangan kerja. Pengangguran pun akan menurun secara signifikan. Sehingga secara perlahan ekonomi negeri pun jadi lebih sejahtera.
Sayangnya, berdasarkan Data Kemenkop UKM menunjukkan, saat ini jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 1,65 persen atau sekitar 3,7 juta. Padahal untuk menjadi negara maju, jumlah wirausahawan harus lebih banyak, minimal dua persen dari total penduduk. Sementara itu, penduduk Indonesia berjumlah 252 juta orang, maka dibutuhkan 4,8 juta wirausaha. Oleh sebab itu, milenial didorong untuk berwirausaha.
Gayung bersambut, milenials yang memiliki karakter kreatif dan inovatif juga berkeinginan dan memilih untuk berwirausaha. Hanya saja, keinginan tersebut seringkali menemui kendala.
Pada umumnya, kendala bagi orang-orang yang ingin berwirausaha termasuk generasi milenial adalah modal.
Saya, sebagai salah satu bagian dari generasi milenial, merasa bahwa kendala yang disebutkan di atas adalah benar adanya. Saya pun ingin berwirausaha namun terhalang oleh modal. Akibatnya, saya pun tak kunjung memulai atau mewujudkan ide bisnis saya.
Untungnya saat ini, ada banyak lembaga yang menawarkan pinjaman modal untuk berwirausaha. Namun, di antara banyaknya pilihan tersebut, saya lebih memilih untuk meminjam modal di Koperasi.
Koperasi Zaman Now
Sudah bukan hal yang asing lagi, bahwa koperasi adalah solusi bagi milenial yang ingin berwirausaha namun terhambat modal. Di samping bunga pinjaman atau besaran bagi hasil yang rendah, koperasi juga memberikan sisa hasil usaha di akhir tahun. Jadi di koperasi ini, bisa dibilang, meminjam sekaligus berinvestasi di koperasi. Tak cukup sampai di situ, koperasi yang sudah mengalami banyak perubahan di era saat ini, juga menawarkan manfaat lainnya.
Yup, koperasi masa kini berbeda dari yang dulu. Koperasi masa kini nenawarkan begitu banyak manfaat. Salah contoh koperasi masa kini yang menawarkan banyak manfaat bagi anggotanya yakni koperasi yang digagas oleh MIS Group atau dikenal dengan nama KOSPIN PRACICO. Manfaat-manfaat yang ditawarkan antara lain sebagai berikut.
Jadi dari infografis koperasi ala MIS Group di atas, bisa dikatakan bahwa, manfaat tidak hanya memberikan pinjaman dan shu saja, namun juga memberikan kemudahan dalam pinjaman dana usaha, hingga mendapat pengetahuan serta pengalaman bagi anggotanya melalui kegiatan pelatihan-pelatihan. Selain itu, koperasi zamam now atau koperasi masa kini juga sudah merambah pada dunia digital atau koperasi digital.
Berharap sekali, semoga apa yang dilakukan oleh koperasi MIS Group, menjadi inspirasi hingga akhirnya diteladani oleh koperasi-koperasi lainnya.
Koperasi CU Mahardika
Nah, saya beruntung karena bertemu dengan koperasi yang sedikit banyak memiliki program seperti MIS Group. Koperasi yang saya ikuti ini bernama koperasi credit union.
Awalnya koperasi ini didirikan oleh organisasi buruh di Jombang Jawa Timur, yang dikenal dengan SPBI. Tujuannya untuk membantu ekonomi para buruh yang menjadi anggota SPBI.
Meskipun lambat, karena terbatas dana, koperasi ini makin bertumbuh dan berkembang. Sehingga saat ini, koperasi ini mulai menerima anggota dari masyarakat umum.
![]() |
Cr. Sutono.net |
Meskipun lambat, karena terbatas dana, koperasi ini makin bertumbuh dan berkembang. Sehingga saat ini, koperasi ini mulai menerima anggota dari masyarakat umum.
Koperasi credit union ini, tidak hanya menawarkan pinjaman lalu bagi-bagi sisa hasil usaha di akhir tahun. Melainkan juga memberikan pengetahuan serta pengalaman bagi anggotanya melalui memberikan pendidikan atau pelatihan.
Kegiatan yang paling sering dilakukan adalah memberikan pendidikan tentang bagaimana mengatur keuangan, dan pentingnya menabung terutama untuk simpanan saat pensiun. Harapannya bahwa para anggota dapat mengatur keuangannya dengan baik.
Kegiatan yang paling sering dilakukan adalah memberikan pendidikan tentang bagaimana mengatur keuangan, dan pentingnya menabung terutama untuk simpanan saat pensiun. Harapannya bahwa para anggota dapat mengatur keuangannya dengan baik.
Kelebihan lainnya adalah bahwa koperasi credit union ini memiliki misi untuk menjadikan kegiatan menabung sebagai suatu kebiasaan bagi anggotanya. Usaha yang dilakukan pun bisa dibilang unik.
Berikut usaha koperasi CU untuk menjadikan anggotanya terbiasa menabung.
1. Syarat untuk mengajukan pinjaman adalah harus memiliki tabungan minimal 10% dari jumlah pinjaman.
2. Besaran cicilan tidak hanya terdiri dari nominal yang harus dibayar perbulan dan bagi hasil atau bunga melainkan juga didalamnya terdapat tabungan untuk persiapan pensiun. Jadi misal cicilian si A adalah 300.000. Nah 300.000 ini terdiri dari 270.000 adalah besaran cicilan perbulan sekaligus biaya bagi hasil. Sedangkan 30.000 masuk dalam tabungan persiapan pensiun. Jadi bisa dibilang, meskipun meminjam tapi tetap bisa menabung.
Itulah beberapa usaha yang dilakukan koperasi CU untuk membuat anggotanya terbiasa menabung daripada terbiasa melakukan pinjaman.
Saat ini, koperasi CU, mulai merambah pada koperasi jual beli. Yang mana tujuannya adalah ingin menularkan jiwa wirausaha pada anggotanya.
Cara menularkannya adalah koperasi memberikan harga grosir di setiap bahan pokok yang dijual. Ini tentu menjadi peluang bisnis bagi anggotanya. Anggota CU bisa membuka toko atau warung di rumah masing-masing. Sedangkan koperasi akan menyuplai produk-produk yang mereka jual. Alhamdulillah, beberapa anggota dari koperasi ada yang membuka usaha peracangan di rumahnya.
Cara menularkannya adalah koperasi memberikan harga grosir di setiap bahan pokok yang dijual. Ini tentu menjadi peluang bisnis bagi anggotanya. Anggota CU bisa membuka toko atau warung di rumah masing-masing. Sedangkan koperasi akan menyuplai produk-produk yang mereka jual. Alhamdulillah, beberapa anggota dari koperasi ada yang membuka usaha peracangan di rumahnya.
![]() |
Koperasi jual beli CU Mahardika |
Saya adalah salah satu orang yang berharap bahwa koperasi ini bisa tumbuh besar. Syukur-syukur bisa menjadi koperasi digital. Mengingat koperasi ini bisa mengajak anggotanya untuk berwirausaha. Meskipun tidak banyak, ya minimal koperasi kecil ini sudah menambah jumlah pelaku wirausaha, termasuk pelaku usaha dari generasi milenial, di negeri ini.
Sungguh kolaborasi yang apik, bukan? generasi milenial yang kaya ide berkolaborasi dengan koperasi yang memiliki segudang dampak positif.
Saya yakin, kolaborasi apik antara generasi milenial dan koperasi ini, pasti mampu membangun ekonomi negeri.