Cara Membantu Sesama Saat Pandemi


Beberapa tahun lalu, nggak lama, negeri ini disibukkan dengan dunia politik. Perdebatan dimana-mana, muncul kelompok pendukung si A, pendukung si B, lengkap dengan teori analisis hingga pandangan masing-masing kelompok. Hal ini, nggak bisa dipungkiri, berhasil membuat rasa nggak nyaman antara saudara sebangsa dan setanah air. Ah nggak usah terlalu luas yak, bahkan ada yang perang dingin di lingkup keluarga. Nah loh.

Aku sempat terpikir, ini koq bisa kayak gini, koq bisa nggak nyatu gini. Ingin memaklumi, bahwa wajar adanya perbedaan pendapat, pandangan, pemikiran. Tapi ya nggak gontok-gontok an juga. Hhhhh.

Aku juga mikir, ini gimana caranya agar tetap nyatu yak, nggak gontok-gontok an lagi soal politik, atau perbedaan lainnya. Kata suami, biasanya kalau ada musuh bersama, bakal nyatu lagi Indonesia. Aku mengiyakan hal itu. Karena aku ingat waktu kompetisi sepak bola yang mana seluruh penjuru mendukung team sepak bola mengalahkan tim lawan. Demikian juga dengan perlombaan lainnya. Oleh sebab itu, aku menyambut senang kalau ada momen-momen kompetisi olahraga atau apapun. Karena di situ kita benar-benar nyatu, mendukung dan mendo'akan. Hal senada juga ditunjukkan waktu negeri ini tertimpa musibah berupa bencana alam. Semua berbondong bondong membantu saudara sebangsa dan setanah air yang tertimpa bencana tersebut. Lalu bagaimana saat negeri ini diserbu covid-19? Apakah akan terjadi hal yang sama sebagaimana yang sudah aku sebutkan di atas?

Alhamdulillahnya iya, sama. Dari awal covid-19 ini, beberapa orang sudah mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan. Salah satunya yakni selebgram Rachel Vennya yang turut menyumbang dan membuka pintu bagi yang ingin membantu. Lanjut lagi, masih di awal-awal covid-19, produsen Wardah pun turut menggelontorkan dana yang tak sedikit.

Alhamdulillah. Makin ke sini, makin banyak yang mengulurkan tangan dengan caranya masing-masing, semampunya. Salah satunya seperti yang dilakukan Blogger hits, Mak Gaoel, yang memanfaatkan kemampuan menjahitnya untuk membuat masker lalu dibagi-bagikan secara gratis. Sampai saat ini sudah 250 masker yang dibagikan secara gratis.

Adalagi, blogger hits juga, mbk Ferdias Bookelmann, yang juga turut serta membantu dengan cara membagikan sabun cuci tangan cair secara gratis.

Dan masih banyak lagi tindakan-tindakan untuk membantu sesama selama masa pandemi covid 19 ini.

Aku, tentu terinspirasi dengan apa yang orang-orang yang aku sebutkan di atas lakukan. Sayangnya, apa yang aku lakukan tak sekeren yang mereka lakukan. Karena sejauh ini, tindakan yang bisa aku lakukan untuk membantu sesama yakni mengingatkan orang-orang yang ada di sekitar aku untuk patuh pada aturan pemerintah dan melaksanakan anjuran dari divisi kesehatan mengenai cara menghindar dari virus Covid 19. Kemudian tak lupa, aku menyelipkan do'a agar negeri ini kembali sehat seperti sebelum covid-19 tiba. Aamiin.

Yuk, kita lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu sesama dalam menghadapi covid 19. Semampu kita.

Pengaruh Negatif Positif Covid-19 di Kehidupan Sehari-hari


Sejak pindah ke Bali awal tahun ini, aku njajal profesi baru, masih sama seperti yang dulu, usaha kuliner. Bedanya, kalau dulu kedai kopi, kalau yang sekarang kedai basmi alias bakso dan emmie *hahay. Alhamdulillah, usahaku ini mendapat sambutan yang baik. Ramai pembeli. Alhamdulillah.

Belum sampai sebulan, aku mendaftarkan usahaku ke dinas bagian umkm. Alhamdulillah nggak butuh waktu lama, usahaku sudah masuk di daftar umkm di Bali. Tujuanku melakukan ini yakni agar dapat ilmu, dapat pengetahuan terkait pengembangan produk yang aku jual, sama satu lagi dink, memperluas jaringan pertemanan. Ya kali aja ada pembeli yang nyangkut dari jaring-jaring pertemanan yang sudah kusebar. *uhuy.

Nah, dengan jangka waktu yang bisa dibilang relatif singkat, aku sudah bisa merasakan rasa manis dari usaha kuliner yang aku jalani. Awalnya yang cuma niat usaha kuliner buat survive di masa awal pindah ke Bali, eee siapa sangka malah lebih dari itu yang aku dapatkan. Aku sudah bisa menabung dari hasil jualan. Alhamdulillah.

Pengaruh Negatif Covid-19 di Kehidupan sehari-hari

Gitu ya, kalau Allah sudah berkehendak soal nasib hambaNya. Makcling gitu aja. Usaha kuliner yang aku jalani sudah bisa kucicipi madunya.

Dan gitu juga, kalau Allah sudah berkehendak. Covid-19 yang datangnya tiba-tiba dan langsung banyak aja di Bali berhasil nan sukses bikin usaha kulinerku sepi seketika. Yang awalnya omset sampai Rp. 400.000 perhari, berubah jadi omset Rp. 100.000 perhari. Selisih kurang lebih Rp. 300.000. Banyak, kan?

Tak jauh beda dari dunia nyata, penghasilan dari dunia maya alias dunia blogging pun demikian. Sepiiiiii tawaran ngejob untuk blogger. Hiks.

Beruntung aku masih punya tabungan yang bisa dipakai untuk survive selama pandemi covid-19 ini. Jadi insyaAllah tetap semangat menjalani hari-hari *asek.

Itu pengaruh covid-19 dari segi penghasilan. Dan ini yang paling terasa sih. Sama satu lagi, nggak bisa keluar rumah buat jualan, jalan-jalan, kemana-mana. Selain itu? Alhamdulillah berjalan seperti biasa. Nggak ada pengaruh negatif lainnya lagi. Malah aku merasa ada pengaruh positifnya juga.

Pengaruh positif Covid-19 di Kehidupan Sehari-hari.

Salah satu pengaruh positif covid-19 adalah jadi lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga. Kemudian aku bisa melakukan hal yang ingin lakukan namun ketunda-tunda terus karena soal waktu luang. Nah sekarang berubung punya waktu luang yang lama dan banyak, jadi aku manfaatkan sebaik mungkin dah. Mulai dari milih-milih pakaian yang sudah nggak kepakek, sortir buku, belajar masak buat menu baru di kedai, hingga jahit baju untuk bocil. Alhamdulillah.

Namun, terlepas dari pengaruh negatif atau pengaruh positif covid-19, aku selalu berdo'a dan berharap semoga covid-19 segera ambyar dari muka bumi ini. Semoga para dokter, perawat, dan semua yang terlibat di garda depan, senantiasa dijaga dan diberi kesehatan sama Allah. Dan semoga kita semua sehat kuat tangguh melawan covid-19 ini.

Apa Itu Covid-19?



Pertama kali aku 'ngeh' soal covid 19 ini dari berita-berita di tv yang mengabarkan sebuah daerah tengah diserang covid-19. Daerah tersebut yakni Wuhan Cina. Dari awal 'ngeh' aku sudah baper dengan virus ini, secara penyebaran virus ini di wuhan bisa dibilang massive. Saking bapernya, sontak aku komat kamit melantunkan do'a dan harap semoga covid-19 nggak nyampek di sini, di Indonesia ini. Karena apa? Sederhana saja, nggak mau ngalamin seperti yang dialami masyarakat Wuhan dimana puluhan hingga ratusan orang jatuh sakit dalam satu waktu karena terkena virus ini. Fakta ini menunjukkan bahwa virus ini nggak boleh dianggap remeh.

Lalu, beberapa waktu kemudian, beberapa negara mengkonfirmasi bahwa covid 19 sudah sampai di negeri mereka. Sama, mulai dari puluhan lalu ratusan orang jatuh sakit dalam satu waktu.
'Buset  dah, dahsyat bener ni virus, apa sih covid-19 itu?" Gumamku dalam hati.

Penasaran aku pun mencari informasi terkait covid 19 ini.

Apa itu Covid-19?

Dari website www.who.int dijelaskan,

Penyakit Covid-19 ini merupakan jenis coronavirus yang baru ditemukan. Coronavirus ini sendiri adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Kemudian, covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

Gejala-gejala Covid-19
1. Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering.
2. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare.
3. Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap.

Cara Covid-19 menyebar,
1. Penularan covid-19 berasal dari orang lain yang terjangkit virus ini.
2. Jika orang yang terjangkit COVID-19 tersebut batuk atau mengeluarkan napas dan tidak menggunakan penutup atau masker maka sudah pasti ada percikan-percikan yang keluar lalu menempel di benda-benda atau permukaan-permukaan atau bahkan terkena orang yang sebelumnya tidak terjangkit.
3. Lalu, jika orang yang tidak terjangkit memegang benda-benda atau permukaan-permukaan yang sudah terkena percikan-percikan batuk orang yang terjangkit covid-19 lalu orang tersebut menyentuh hidung, mata atau mulut maka orang tersebut dapat menjadi yang terjangkit covid-19.
4. Orang yang terkena percikan secara langsung dari orang yang terjangkit covid-19 juga berpeluang ikut terjangkit covid-19.

Itulah sekilas mengenai covid-19.

Nah, aku masih ingat, waktu awal munculnya virus ini, informasi soal covid-19 masih belum sejelas dan sedetail sekarang. Karena awal-awal lebih banyak membahas soal dimana virus ini berasal yakni dari pasar wuhan, virus dibawa oleh kelelewar,  kebiasaan makan orang wuhan yang mengkonsumsi hewan-hewan ekstrim dan sebagainya. Selain itu juga, muncul broadcast-broadcast atau postingan-postingan di media-media sosial mengenai kemungkinan virus ini tiba di sini. Ada banyak seingatku broadcast-broadcast yang begitu. Sebagian besar yang aku temuin malah seperti meremehkan virus covid 19, katanya virus covid 19 nggak bakal ke sini, karena blablabla dan sebagainya. Faktanya sampai juga ni virus ke sini. Hiks. Ya mau gimana lagi, nasi sudah jadi bubur. Yang harus kita lakukan yakni melakukan apa yang bisa dilakukan. Yang paling sederhana, ikuti aturan pemerintah.

Tapi alhamdulillah, saat ini sudah banyak informasi terkait covid-19 secara jelas dan detail bahkan penelitian tentang covid-19 inipun masih terus berlanjut.

Dah, jangan lupa selipkan do'a, semoga virus covid-19 ini segera ambyar dari muka bumi ini. Semoga para dokter, perawat, dan semua yang terlibat di garda depan, senantiasa dijaga dan diberi kesehatan sama Allah. Dan semoga kita semua sehat kuat tangguh melawan covid-19 ini.
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo