Penerapan Sosial Distancing yang Setengah Setengah
Sosial distancing, begitu familiar di telinga bukan? Yup, semenjak covid-19 menunjukkan eksistensinya di sini di negeri ini, sejak itulah anjuran-anjuran untuk melakukan sosial distancing digaungkan.
Social distancing merupakan salah satu cara menghindar dari tertularnya covid-19 yang dibawa oleh orang yang sudah terjangkit dengan ketentuan jarak minimal 1 meter. Tapi kalau aku sih, minimal 1.5 meter hingga 2 meter. Karena aku baca artikel dari inews dan suara.com, bilang bahwa radius percikan bersin bisa mencapai 1 meter lebih. Nah loh.
Di tempat tinggal aku, yang pertama kali mempraktekkan soal social distancing adalah Kantor Pos. Aku benar-benar mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh kantor pos. Gercep gitu.
Namun sejauh ini, penerapan social distancing masih belum maksimal. Masih ada lokasi-lokasi yang orang-orangnya pada berjubel jubel rapet euy.
Awalnya aku nggak masalah dengan hal itu. Tapi begitu ada pasien positif covid-19, beuughhh, rasanya gemes sendiri kalau ada yang belum menerapkan social distancing. Yang teledor-teledor begini malah bisa membahayakan yang sudah ikhtiar maksimal untuk social distancing atau mengikuti aturan pemerintah. Kezel.
Tapi ya mau gimana lagi. Susah memang mah. Dikasih tahu malah ngeyel, bilangnya kurang iman karena takut sama corona. Yaelah nggak gitu juga bambang maemunah. Hadeehh.
Jadi, daripada membahayakan diri sendiri, aku mengurangi betul berinteraksi alias lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Urusan keluar rumah sudah diambil alih semua sama pak suami.
Dah, tetap selipkan do'a ya manteman semoga corona segera kelar dari bumi pertiwi dan seluruh dunia. Aamiin.
Tindakan Preventif Agar Terhindar dari Covid-19
Aku bersyukur dengan adanya kecanggihan teknologi saat ini sehingga membuat informasi menyebar dengan cepat terutama informasi yang dibutuhkan oleh orang banyak yakni soal Tindakan Preventif Agar Terhindar dari Covid-19. Tinggal diri sendiri yang harus pandai memilah dan memilih mana informasi yang bukan hoax.
Informasi soal covid 19 ini sendiri cukup mudah didapatkan. Banyak media-media kredibel yang menginformasikannya secara detail. Namun, sejauh ini aku lebih sering mengakses informasi soal covid 19 melalui website www.who.int dan websitenya kemenkes.
Nah, di dalam www.who.int dibahas secara rinci mengenai tindakan preventif yang bisa kita lakukan agar terhindar dari Covid-19.
Sebelumnya, ada 2 tindakan yang berbeda. Pertama yakni tindakan preventif untuk diri sendiri dan yang kedua yakni tindakan preventif jika (terpaksa) mengunjungi wilayah zona merah covid 19.
Tindakan preventif untuk diri sendiri
1. Sering mencuci tangan. Lebih diutamakan mencuci di air mengalir menggunakan sabun. Namun kalau tidak ketemu tempat cuci tangan maka gunakan saja hand sanitizer. Atau cairan antiseptik. Nah alkohol yang ada di dalam cairan tersebutlah yang mampu membunuh virus covid 18 yang ada di tangan.
2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin.
3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan menyentuh berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan.
4. Pastikan kita juga orang-orang di sekitar kita mengikuti etika batuk dan bersin dengan cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu bekas tersebut.
5. Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat.
6. Tetap ikuti informasi terbaru tentang hotspot-hotspot COVID-19 (kota atau daerah di mana COVID-19 menyebar luas). Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut – terutama jika kamu sudah berusia lanjut atau mengidap diabetes, sakit jantung atau paru-paru. Mengapa? Karena e karena kemungkinan tertular COVID-19 lebih tinggi di tempat-tempat tersebut.
Tapi kalau ada yang memang harus dan terpaksa keluar rumah misal karena mencari nafkah, ada caranya juga untuk menghindar dari terjangkit covid-19.
1. Ikuti panduan di atas.
2. Setelah dari luar, isolasi diri sendiri sekitar 14 hari. Kalau keluar setiap hari gimana? Ya isolasi diri setiap hari. Nggak mau kan menularkan covid 19 ke anak juga istri apalagi orangtua. Jadi please sadar diri. Meskipun merasa kondisi sehat tetap harus isolasi diri. Karena siapa yang tahu, siapa yang bisa memastikan ada tidaknya virus corona di badan? Jadi ya mending berjaga-jaga, berhati-hati, demi diri sendiri dan orang-orang terkasih. Kalau nggak sadar diri dan nggak mau melakukan ini, oke fix kalau dikubur biarin budal sendiri.
3. Jika kamu demam, batuk dan kesulitan bernapas, segera minta nasihat dokter karena kondisi ini bisa jadi dikarenakan infeksi saluran pernapasan atau kondisi serius lainnya.
Sederhana, bukan? Iyup sederhana banget, dan mudah euy. Cuma butuh kesadaran dan disiplin diri aja. Please, praktekin yak. Please please please. Agar kita terhindar dari virus corona. Aamiin.
Cara Membantu Sesama Saat Pandemi
Beberapa tahun lalu, nggak lama, negeri ini disibukkan dengan dunia politik. Perdebatan dimana-mana, muncul kelompok pendukung si A, pendukung si B, lengkap dengan teori analisis hingga pandangan masing-masing kelompok. Hal ini, nggak bisa dipungkiri, berhasil membuat rasa nggak nyaman antara saudara sebangsa dan setanah air. Ah nggak usah terlalu luas yak, bahkan ada yang perang dingin di lingkup keluarga. Nah loh.
Aku sempat terpikir, ini koq bisa kayak gini, koq bisa nggak nyatu gini. Ingin memaklumi, bahwa wajar adanya perbedaan pendapat, pandangan, pemikiran. Tapi ya nggak gontok-gontok an juga. Hhhhh.
Aku juga mikir, ini gimana caranya agar tetap nyatu yak, nggak gontok-gontok an lagi soal politik, atau perbedaan lainnya. Kata suami, biasanya kalau ada musuh bersama, bakal nyatu lagi Indonesia. Aku mengiyakan hal itu. Karena aku ingat waktu kompetisi sepak bola yang mana seluruh penjuru mendukung team sepak bola mengalahkan tim lawan. Demikian juga dengan perlombaan lainnya. Oleh sebab itu, aku menyambut senang kalau ada momen-momen kompetisi olahraga atau apapun. Karena di situ kita benar-benar nyatu, mendukung dan mendo'akan. Hal senada juga ditunjukkan waktu negeri ini tertimpa musibah berupa bencana alam. Semua berbondong bondong membantu saudara sebangsa dan setanah air yang tertimpa bencana tersebut. Lalu bagaimana saat negeri ini diserbu covid-19? Apakah akan terjadi hal yang sama sebagaimana yang sudah aku sebutkan di atas?
Alhamdulillahnya iya, sama. Dari awal covid-19 ini, beberapa orang sudah mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan. Salah satunya yakni selebgram Rachel Vennya yang turut menyumbang dan membuka pintu bagi yang ingin membantu. Lanjut lagi, masih di awal-awal covid-19, produsen Wardah pun turut menggelontorkan dana yang tak sedikit.
Alhamdulillah. Makin ke sini, makin banyak yang mengulurkan tangan dengan caranya masing-masing, semampunya. Salah satunya seperti yang dilakukan Blogger hits, Mak Gaoel, yang memanfaatkan kemampuan menjahitnya untuk membuat masker lalu dibagi-bagikan secara gratis. Sampai saat ini sudah 250 masker yang dibagikan secara gratis.
Adalagi, blogger hits juga, mbk Ferdias Bookelmann, yang juga turut serta membantu dengan cara membagikan sabun cuci tangan cair secara gratis.
Dan masih banyak lagi tindakan-tindakan untuk membantu sesama selama masa pandemi covid 19 ini.
Aku, tentu terinspirasi dengan apa yang orang-orang yang aku sebutkan di atas lakukan. Sayangnya, apa yang aku lakukan tak sekeren yang mereka lakukan. Karena sejauh ini, tindakan yang bisa aku lakukan untuk membantu sesama yakni mengingatkan orang-orang yang ada di sekitar aku untuk patuh pada aturan pemerintah dan melaksanakan anjuran dari divisi kesehatan mengenai cara menghindar dari virus Covid 19. Kemudian tak lupa, aku menyelipkan do'a agar negeri ini kembali sehat seperti sebelum covid-19 tiba. Aamiin.
Yuk, kita lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu sesama dalam menghadapi covid 19. Semampu kita.
Subscribe to:
Posts (Atom)