Lilin dan Balon
Tips Memadukan Hijab dengan Busana Agar Tampil Lebih Matching
hijup.com |
Beragam Jenis Model Mukena Berkualitas yang Layak untuk Dimiliki
Balqis Prayer Set Dusty Pink |
Cara Menstimulasi Kecerdasan Intrapersonal Anak
Cara Mentimulasi Kecerdasan Intrapersonal Anak Kinestetik ~ Kecerdasan intrapersonal menirut Howard Gardner adalah kemampuan dalam memahami diri sendiri. Baik itu mengetahui apa yang diinginkan atau dicita-citakan, mengetahui apa yang paling disukai serta tahu seperti apa reaksi yang harus dilakukan saat menghadapi sesuatu hal.
Ciri-ciri dari anak dengan kecerdasan intrapersonal adalah memiliki keinginan yang kuat. Memiliki cara sendiri untuk menyelesaikan/membuat sesuatu. Jarang mau disalahkan. Mandiri dan sebagainya.
Sama dengan 7 kecerdasan lainnya, stimulasi untuk kecerdasan intrapersonal ini juga perlu dilakukan. Sebab dengan memiliki kecerdasan intrapersonal yang cukup kuat maka nantinya anak tidak akan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Ia paham dengan dirinya sendiri. Ia paham dengan kemampuannya sendiri. Dan ia paham dengan apa yang paling ia cita-citakan atau ia inginkan.
Cara menstimulasi kecerdasan intrapersonal ini bisa dilakukan dengan sering mengajak si kecil berkomunikasi. Misalnya dengan menceritakan arti nama dari si kecil. Kemudian menanyakan warna apa yang ia sukai. Apa makanan yang ia suka. Mengapa suka dengan film kartun ini dan lain sebagainya.
Komunikasi seperti ini harus sering dilakukan dan terus berlanjut serta disesuaikan dengan tahapan perkembangannya. Misalnya saat si kecil sudah sekolah dasar. Maka pertanyaan yang diajukan seperti pelajaran apa yang ia suka ? mengapa suka pelajaran itu ? lalu langkah apa yang harus dilakukan agar mendapatkan hasil maksimal di pelajaran yang ia sukai itu dan sebagainya.
Lalu bagaimana menstimulasi anak yang aktif bergerak seperti si kecil ken yang merupakan anak kinestetik ini ?. Sama seperti menstimulasi 6 kecerdasan lainnya yakni dengan memanfaatkan kecerdasan kinestetik itu sendiri. Jadi menstimulasi kecerdasan intrapersonal pada anak kinestetik adalah dengan gerakan juga. Antara lain sebagai berikut :
● Sebutkan nama si kecil seraya meletakkan tangan kita padanya.
● Ajak si kecil mewarnai lalu tanyakan warna apa yang ia suka.
● Tunjukkan kartu bergambar buah-buahan lalu tanyakan buah apa yang ia suka.
● Minta ia memilih mainan apa yang ia suka.
● Dan sebagainya.
Dengan melakukan stimulus ini, akan membuat si kecil belajar meraba-raba apa saja yang ia sukai dan tidak ia sukai. Apa saja yang membuat ia nyaman dan tidak. Serta apa saja yang ia inginkan dan tidak. Kemudian ia juga akan berani mengungkapkan apa yang ia suka, mana yang ia pilih dan apa yang ingin ia lakukan. Lalu dampak positif jangka panjangnya adalah nantinya ia tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan. Terutama saat ia berada di lingkungan yang tidak baik.
Seperti itulah hasil stimulasi kecerdasan intrapersonal pada si kecil ken. Selain itu ia juga punya pilihan sendiri juga punya cara sendiri. Terutama cara untuk memainkan mainannya.
Jadi, yuk menstimulasi kecerdasan intrapersonal si kecil sejak dini. Sebagai bekal untuk masa depannya nanti. :)
Cara Menstimulasi Kecerdasan Interpersonal Si Kecil
Cara Menstimulasi Kecerdasan Interpersonal Anak Kinestetik ~ Ibu mana yang tidak akan terharu saat mendengar si kecil mengucapkan kalimat : "i love you mom". Atau saat si kecil mencoba menghapus air mata di pipi sang ibu yang tengah bersedih. Atau saat si kecil bergegas membantu sang ibu membersihkan rumah. Rasanya bukan hanya terharu. Bahkan lebih dari itu. Yakni rasa bahagia syukur alhamdulillah. Sebab telah dianugerahi seorang anak yang sangat memahami orangtuanya.
Kemampuan seperti itu disebut Howard Gardner sebagai kecerdasan interpersonal. Yakni kemampuan memahami orang lain.
Setiap anak pasti memiliki kecerdasan interpersonal ini. Yang membedakan hanya kadarnya saja. Ada yang kadar kecerdasan interpersonalnya tinggi (dominan). Namun ada juga yang sebaliknya.
Ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan interpersonal dominan ini adalah pandai bergaul. Memiliki banyak teman. Suka berinteraksi dengan orang lain dan sebagainya.
Kecerdasan interpersonal ini bisa dikatakan sangat amat penting dimiliki oleh si kecil. Sebab, kelak, kecerdasan ini dapat membantunya dalam hal bersosialisasi. Maka dari itu, bagi si kecil yang kadar kecerdasan interpersonalnya rendah harus diberikan stimulasi.
Menstimulasi si kecil tentang bagaimana memahami orang lain bisa dibilang cukup sulit. Karena berkaitan dengan rasa. Anak yang memiliki kecerdasan linguistik dominan, atau visual spasial akan lebih mudah saat diberikan stimulasi. Yang sedikit membutuhkan usaha keras itu adalah menstimulasi anak dengan kecerdasan kinestetik dominan. Seperti si kecil ken (3 tahun) yang tidak bisa duduk diam terlalu lama dan sangat aktif bergerak.
Meskipun begitu, menstimulasi anak dengan kecerdasan kinestetik dominan tetap bisa dilakukan. Caranya adalah dengan memanfaatkan kecerdasan kinestetik itu sendiri untuk menstimulasi kecerdasan interpersonal. Antara lain sebagai berikut :
● Tunjukkan aneka macam ekspresi kepada si kecil. Lalu ajak si kecil melakukannya secara bersama-sama. Berikan pemahaman tentang ekspresi tersebut. Serta dilakukan secara berulang-ulang. Sebab ini berkaitan dengan rasa.
● Ajak ia untuk menggerakkan jari-jarinya guna menggambar aneka macam ekspresi yang telah ia ketahui.
● Ajak ia berinteraksi dengan orang lain.
● Ajak ia pergi ke arena bermain untuk mengenalkan rasa mau menunggu giliran bermain tiba.
Cara stimulasi di atas benar-benar memanfaatkan kecerdasan dominan yag dimiliki si kecil. Dalam hal ini adalah kecerdasan kinestetik. Hal ini tak hanya membuat kecerdasan interpersonal si kecil muncul. Namun juga mengasah kecerdasan kinestetik itu sendiri. Sekali dayung dua pulau terlampaui.
Lalu seperti apa hasilnya ?.
Sering kali orang-orang sekitar ken memanggilnya cool kid. Anak cuek. Sebab kalau sedang fokus terhadap sesuatu, ia tak akan menoleh ketika dipanggil namanya. Begitu juga saat diajak berinteraksi dengan para tetangga, kadang si ken bersikap manis ( itupun kalau si ken memang ingin melakukannya dan hatinya sedang bahagia ). Namun lebih sering tidak. Hampir tak ada respon darinya saat melihat aneka macam ekspresi orang-orang yang tak ia hiraukan.
Nah setelah melakukan stimulus di atas, maka hasilnya adalah si ken malah excited banget mencoba beraneka macam ekspresi. Baik diekspresikan dalam bentuk gambar yang ia buat maupun mengeskpresikan sendiri di wajahnya. Selain itu ia juga paham dengan maksud atau arti ekspresi wajah tersebut. Ia akan memberi respon berbeda saat melihat ekspresi wajah sedih maupun gembira.
Kemudian soal hasil dari mengajak si ken bermain di arena bermain umum (perosotan) adalah ia mau mengurangi kecepatan geraknya untuk menunggu gilirannya meluncur.
Hasilnya memang tidak seberapa. Maka dari itu, untuk mendapatkan hasil maksimal diperlukan adanya stimulasi berkelanjutan untuk menghadirkan kecerdasan interpersonal kepada si kecil.
Menstimulasi Kecerdasan Linguistik Anak dengan Memanfaatkan Kecerdasan Dominan Anak
Menstimulasi Kognitif Anak dengan Permainan Simsalabim Jadi Apa ?
Usia 0-6 tahun dikatakan sebagai masa golden age si kecil. Saat itu tumbuh kembang si kecil melesat begitu cepat. Imitasi yang mereka lakukan pun diibaratkan lebih canggih dari mesin foto copy tercanggih. Cepat, dan sama persis. Oleh sebab itu, para orangtua berusaha untuk tidak menyia-nyiakan masa golden age si kecil ini.
Salah satu bentuk usaha orangtua adalah dengan menstimulasi kognitif si kecil. Seperti mengenal angka, huruf abjad, dan hijaiyah. Serta mencoba memberikan pemahaman jika ini maka begitu atau yang seperti ini ini ini namanya itu dan lain sebagainya.
Banyak orang yang kurang setuju dengan menstimulasi unsur kognitif pada si kecil sejak usia dini. Dengan alasan belum waktunya si kecil untuk mendapatkan stimulus seperti itu. Dan lebih baik masa golden age si kecil dilalui dengan bermain. Lalu bagaimana jika seperti ini, Lebih baik masa golden age si kecil dilalui dengan bermain sambil belajar ?.
Pemberian bold pada kata bermain tersebut merupakan hal yang menjadi prioritas. Bukan belajar yang menjadi prioritas utama. Sebab jika belajar menjadi prioritas utama maka selanjutnya yang ingin diketahui adalah hasil dari kegiatan belajar itu sendiri. Seperti bisa melakukan ini atau bisa me,baca itu. Kemudian apabila sudah berbicara hasil maka akan ada strategi-strategi tertentu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bahkan bisa saja aalah satu strategi tersebut berupa memberikan hukuman pada si kecil. Oleh sebab itu, yang menjadi prioritas adalah bermain. Yang mana hasil dari bermain adalah perasaan bahagia.
Saat ini mencari ide permainan untuk menstimulasi kognitif si kecil sudah semakin mudah dan banyak pilihan. Mulai dari yang manual sampai permainan yang canggih sekalipun sudah tersedia. Tinggal disesuaikan dengan tumbuh kembang si kecil saja.
Salah satu permainanan manual yang dapat digunakan untuk menstimulasi kognitif si kecil dalam mengenal huruf abjad adalah permainan Simsalabim Jadi Apa. Sekilas, apabila dilihat dari nama permainannya saja, memang nampak seperti permainan sulap. Namun sebenarnya ini hanya kertas putih yang dioles lem. Olesan lem tersebut dibentuk seperti huruf-huruf abjad. Kemudian taburkan kertas bekas yang sudah digunting kecil-kecil di atas olesan lem tersebut. Angkat kertas. Dan SIMSALABIM keluarlah huruf Abjad. Lalu si kecil akan bersorak kegirangan.
Meskipun sederhana, permainan ini berhasil membuat si kecil menjadi antusias dan senang. Apalagi saat ia menaburkan potongan-potongan kertas di atas kertas yang sudah diberi lem. Proses menstimulasi kognitif si kecil menjadi terasa menyenangkan.
Jadi, perhatikan baik-baik masa golden age si kecil. Berikan stimulus dengan cara yang menyenangkan. Yakni bermain sambil belajar.
21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin
Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...
-
Sore itu, beberapa jam sebelum tiba masa aku melahirkan, aku masih jalan-jalan naik motor. Bersama dengan anakku, ken, juga suami. Di teng...
-
Tahun pemilu sudah dimulai. Perhatian masyarakat tertuju pada bakal calon presiden dan wakil presiden yang diusung oleh para partai. Ten...
-
Mamis, Rasanya agak gimana gitu kan ya, pas kita lagi semangat menggebu ingin bikin rumah jadi kinclong ngecling, ingin ngepel sebener...