Dapatkan Kerudung Segi Empat Modis dari ALLURA di HijUp

Bagi kaum wanita, salah satu kewajiban yang harus dipenuhi adalah menutup aurat, yakni seluruh badan mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Menutupi rambut sejak zaman dahulu kaum muslimah menggunakan kerudung atau istilah zaman sekarang lebih populer disebut hijab. Ada banyak jenis kerudung yang saat ini sering dipakai kaum muslimah, mulai dari kerudung segi empat yang tidak pernah tergantikan, hingga kerudung instan bagi muslimah yang tidak memiliki banyak waktu untuk memakai kerudung segi empat. Namun meski membutuhkan keterampilan khusus, kerudung segi empat membuat kaum muslimah leluasa berkreasi memakai kerudung. Kerudung segi empat juga saat ini memiliki motif dan warna yang bisa disesuaikan dengan selera dan keperluan kita. Nah di situs hijab butik online hijup.com, ada banyak koleksi kerudung segi empat yang bisa kita pilih dari ALLURA.

Sumber : HijUp
Karena bahan kerudung segi empat saat ini begitu beragam, nih aku share tips memilih bahan kerudung yang akan memberikan kenyamanan saat kita memakainya.

1. Pilih bahan yang ringan
Agar kita nyaman memakai kerudung, pilih bahan yang ringan, tidak terlalu padat dan tidak tebal. Hal ini bertujuan aliran udara bisa masuk dan keluar dengan leluasa sehingga kulit kepala dan rambut kita tetap segar dan terhindar dari bau tak sedap.

2. Pilih bahan yang tidak transparan
Hal penting berikutnya adalah bahan kerudung tidak boleh transparan. Jika bahan kerudung segi empat yang kita pilih transparan, maka rambut akan terlihat secara menerawang. Hal ini tidak sesuai dengan syariat dan tidak bisa memenuhi kriteria hijab untuk menutup rambut sebagai salah satu aurat wanita.

3.Pilih bahan yang tidak terlalu licin
Agar kita mudah berkreasi, maka pilih bahan yang jatuhnya tidak terlalu licin. Selain itu, kita juga bisa memilih bahan yang saat dipegang terasa lembut, tidak kasar dan tidak terlalu licin.


Itulah 3 tips penting dalam memilih bahan kerudung segi empat. Bagi kalian yang memerlukan kerudung dengan desain modis dan dari bahan berkualitas, kalian bisa memilih aneka produk kerudung dari ALLURA di situs butik hijab online pertama dan terbesar di dunia, hijup.com. Segera cus ke sana yak. 

Imam Tarawih Idaman Makmum

Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan di bulan Ramadhan. Bisa dilakukan di masjid, musala, atau di rumah. Terserah. Mau dimanapun tempatnya, yang penting tetep ngelaksanain sholat tarawih. Betul begitu saudara saudari ? *krikkrikkrik*.

Nah kalau soal melaksanakan tarawih di rumah atau di masjid, aku sama si ayah ken lebih memilih sholat tarawih di masjid. Alasannya adalah Kalau sholat tarawih di masjid rasanya beda. Nikmaaatt banget rasanya bisa melaksanakan sholat tarawih rame-rame alias berjamaah. Lebih semangat gitu. Hawanya juga lebih syahdu ya. Pada saat sholat terawih berlangsung yang terdengar hanya suara imam. Kadang juga terdengar suara makmum yang membaca surat fatihah dengan cara berbisik. Dan sekali-kali juga terdengar suara kicauan anak kecil yang sedang menunggu ibunya sholat.

Beda jauh kalau sholat tarawih di rumah. Suasananya kurang syahdu. Apalagi kalau tinggal di perumahan. Banyak abang-abang jajan seliweran depan rumah. Mulai dari suara ting ting ting abang bakso, sampek suara tong tong abang nasi goreng. Kadang juga ada suara nguuuiiiiiiinnngggg yang berasal dari bambu uap kecil milik abang jajan putu, dan kadang ada juga suara-suara yang berbunyi : "kacang kacang, jagung manis" atau suara "tenonet tenonet tenonenonet" dan lain sebagainya. Suara-suara yang begini nih, aseli, bener-bener membuat ngilerrrrr. Hhhhhhh. Sholat tarawih jadi nggak konsen deh. Kecuali kalau sholatnya malem, mungkin bisa konsentrasi atau lebih mudah khusu'.

Kemudian alasan kedua, kami memilih sholat tarawih di masjid adalah karena ada imam juga bilalnya. Enak aja gitu. Jadi bisa fokus sama sholat tarawihnya. Bukan pada jumlah rakaat atau surat apa yang harus dibaca selanjutnya dan sholawat apa yang diucapkan selanjutnya. Nah apalagi kalau imam sholat tarawihnya tuh 'idaman' para makmum. Sholat bakal tambah manteb. InsyaAllah.

Sebelumnya, kata idaman di atas, bukan menjurus ke hal-hal fisik donk ya. Apalagi menjurus ke soal rasa. No besar. NO. Tapi kata idaman yang aku maksud di sini adalah seperti di bawah ini. Yuk cus yuk :

● Mengerti makmum
Makmum yang sholat tarawih di masjid terdiri dari berbagai macam warna. Salah satu warna tersebut adalah usia makmum. Ada yang lansia, dewasa, remaja, abg, juga nakkanak. Setiap usia pasti memiliki kemampuan masing-masing. Termasuk dalam hal seberapa mampu untuk berdiri lama, atau sujud ketika sedang sholat.

Dalam hal ini, imam memegang peran penting. Imam harus memahami betul para makmumnya. Jangan sampek ada kejadian, si mbah tiba-tiba menyandarkan tubuhnya di dinding masjid, atau kejadian para bocah yang lirik kanan lirik kiri serong kanan serong kiri gegara posisi berdiri dalam sholat yang terlalu lama. Atau juga jangan sampek ada kejadian para makmum menggos-menggos alias ngos-ngosan setelah sholat selesai gegara mengikuti gerakan imam yang super kilat.

Lalu seperti apa donk imam yang mengerti makmumnya. Menurutku ya yang sedang-sedang aja sih. Nggak lama dan nggak cepet banget.

● Fasih
Ini menurutku penting banget. Imam kudu paham betul dengan tajwid. Kalau nggak, duuuuuhhh, makmum gagal khusu'. Malah jadi ngerundel. Aku pernah mengalami hal itu. Dan asli sukses bikin aku susah khusu'. Bawaanya pengen benerin bacaan si imam.

● Suaranya merdu
Sebenarnya, dengan memenuhi dua poin di atas saja, menurutku, seorang imam sudah dikatakan sebagai imam idaman para makmum. Jadi poin ini, hanya sebagai poin tambahan saja. Namun meskipun tambahan, poin ini juga penting loh. Karena kemerduan suara imam dapat mengantarkan para makmum menuju gelombang yang bernama rileks dan rasanya tenang gitu. Hal ini bisa mempermudah makmum untuk khusu' dalam sholat.

Nah itulah beberapa poin imam tarawih idaman para makmum versi aku. Kalau kalian gimana nih ? Sama seperti aku atau ada ide lain. Monggo di share yak. Makasiiihhh. :D

Menu Sahur Paling Enak Sedunia

Haiiiiiiii ........ *Sapa semangat full energi gegara abis sahur*. 
Nggak terasa, sudah seminggu aja nih kita menjalankan ibadah puasa. Gimana gimana nih puasa kalian ? Lancar jaya kan ? Iyak ? Sip.. alhamdu....lillah. Semoga kita tetap diberi kesehatan, dan ke-seterongan sampai bulan Ramadhan beranjak dan berganti dengan bulan Syawal nanti. Amin. Kurang kenceeeeeenngggg !!!!. AMIIIINNNNNN. Siiiipppp.


Selama 7 hari puasa ini, ada beraneka macam peristiwa yang aku alami. Nah salah satu peristiwa yang aku alami beberapa hari yang lalu adalah peristiwa saat aku shock melihat jam digital di hp. Yang menunjukkan bahwa waktu imsak kurang 10 menit lagi. Sementara aku belum menyiapkan makan sahur untuk suami tercinto se dunio.

Mungkin bagi sebagian wanita, waktu 10 menit bisa membuat berbagai macam menu. Dan tentu saja aku....... bukan satu dari mereka *jiyaaahhhh. Soalnya, aku kalau masak lama banget cyinnn. Beneran. Paling waktu 10 menit itu cuma bisa aku manfaatin buat bikin sambel doank sama tahu setengah mateng. Atau mie instan. Tapi masalahnyaaa tuuuuu, aku sudah terlanjur janji mau bikinin menu sahur requestnya suami yakni oseng tempe cabe ijoe sama telor ceplok anget plus susu bendera anget serta bertemankan seulas senyum manis penuh kehangatan dariku. Hahahaaayyyyyy. Tapi yaaaa mau gimana lagi, namanya juga ketiduran. Nggak sengaja kan tidur kelamaan. Gitu.

Setelah sadar dari shock, aku melihat ke sebelahnya si kecil ken tidur. Ternyata sudah tidak berpenghuni. Dan penghuninya tiba-tiba nongol di balik pintu kamar seraya berkata :
"Mah, sudah mau imsak, nggak sahur?".

Aku langsung bergegas turun. Sudah kuputuskan untuk membuat mie instan saja. Nanti tinggal minta maaf aja ke suami sebab tidak bisa menyiapkan menu sahur pesanannya. Paling juga doi maklum. Paling juga ekspresi doi biasa aja. Karena memang sudah biasa jadi korban istri yang  doyan molor begini. hehe.

Keluar kamar, aku kembali shock, melihat pemandangan yang terpampang di depan suami. Kaget melihat kepulan asap dari dua piring nasi hangat, sambal kecap, tahu hangat, telor ceplok , kerupuk, beserta teh hangat yang tersaji di sana.
"Loh, ayo mah, mau imsak iki loh".

Kata si ayah. Aku pun pergi ke kamar mandi, buat cuci tangan. Cuci muka sama kumur-kumur ? nantilah. Keburu imsak kan ?. Halah bilang aja males. Hahaha. Iyak.
Alhamdulillah. Menu sahur kali itu rasanya nikmat banget. Bahkan paling enak deh sedunia. Pendapatku itu, bukan hanya karena aku tinggal makan doank, nggak repot bikin. Tapi juga karena yang masak adalah si suami dan rasanya pun asli enak. Beneran. Lebih enak dari buatan aku malah.

Fabiayyi alaa irobbikuma tukadziban.

Kalian pernah ngalamin hal itu nggak ? Dimasakin oleh seseorang yang istimewa di hati ? Pasti rasanya enak banget kan ? kan kan kan ?.


Berkah di Bulan Ramadhan = Isi Dompet Aman

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Baik berupa berkah berlipatnya pahala ibadah, kemudahan mendapatkan pahala, terkabulnya do'a, dan murah rejeki. Soal pahala yang tahu hanya Allah Swt., dan malaikat pencatat amal baik. Namun soal terkabulnya do'a serta murah rejeki dapat kita sadari dan rasakan secara langsung. Terutama rejeki.

Rejeki tak selalu berupa uang. Juga jodoh. Rejeki itu sehat. Rejeki itu bahagia. Dan rejeki itu dapat memberi manfaat untuk orang lain dan lain sebagainya. Tapi memang di antara sekian banyak definisi dari rejeki, rejeki yang berhubungan dengan fulus marbulus lah yang paling populer.

Salah satu pendukung kepopuleran rejeki fulus tersebut adalah me. Loh ? Ya manusiawilah ya. Aku kan manusia biasa. Ibu-ibu pula. Tau sendiri kan, ibu-ibu gimana kalau berhubungan dengan yang berbau fulus or money. Pasti PENGEN MEMANFAATKANNYA sebaik mungkin. Begitu kan ibu-ibu. *nyarik bolo* *kedip mata penuh arti*.

Rejeki yang berhubungan dengan uang benar-benar amat terasa di bulan penuh berkah ini. Menginjak puasa hari ke-5 ini alhamdulillah, uang di dompet yang aku alokasikan untuk dapur, jumlahnya tetep sama. Nggak berubah. Bahkan posisinya sekalipun. Asoy dah ah.

Kenapa bisa begitu ? Karena, suami, aku juga si ken, dapat undangan buka puasa bersama di rumah mbahnya si ken alias mertua akyu. Setiap hari. Dan bonusnyaaaaa, bisa bungkus lauk buat sahur di rumah. hahahaha.

Memang sudah kebiasaan sih. Kalau saat bulan Ramadhan begini, mbah si ken pasti meminta anak-anaknya untuk berbuka puasa bersama di rumah beliau saja. Kata beliau sih : "Masak banyak, eman kalau nggak abis". Noh, baek bener kan. Alhamdulillah yah sesuatu.

Jadi kalau kata orang, bulan Ramadhan pengeluaran dapur malah membengkang, tapi kalau bagi aku bulan Ramadhan pengeluaran dapur benar-benar aman terkendali. Berkah Ramadhan.

Moment Manis di Saat yang Tidak Tepat

Akhirnya terungkap juga penyebab berat badanku terus melejit dan susah turunnya. Padahal porsi makan nggak banyak, dan jarang banget ngemil. Sebabnya adalaaahhhh karena aku telah bertransformasi jadi 'joglang' di rumah. Bahasa kasarnya, 'tempat sampah' hidup di rumah. Loh ?.

Iya, kalau dipikir-pikir emang gitu sih yak. Waktu nyuapin si kecil makan, aku juga menyuapi diriku sendiri. Kalau makanan si kecil nggak abis, aku yang ngabisin. Apapun makanannya. Bubur waktu  si kecil masih MPASI  pun aku doyan. Ngragas banget kan ? Wkwkwkwk.  Kalau si ayah nggak abis makan, aku juga yang ngabisin. Selain itu aku juga suka nyelametin makanan dari yang namanya tong sampah beneran. Jadi kalau ada makanan yang mau basi, aku evakuasi. Begitu juga dengan roti yang mau kadaluarsa, juga aku evakuasi. Evakuasinya kemana ? Ke perut donk. Keren kan misi penyelamatanku ? Hahahaha.

Hal ini juga disadari betul oleh si ayah ken dan si kecil ken. Kalau mereka nggak abis makan, pasti langsung dikasih aku. Kalau mereka nggak doyan, pasti juga disodorin ke aku. Bahkan belakangan ini si ken nggak hanya menyodorkan makanannya yang tidak habis kepadaku, melainkan langsung menyuapiku. Sementara aku menyambutnya dengan bahagia. Dasar !.

Laiya to, siapa yang nggak bahagia coba disuapin sama si kecil. Manis beud kan. Moment yang pasti membuat ibu manapun merasa amazing saat mengalaminya.

Namun sayangnya moment manis saat ken menyuapiku itu tidak terjadi di saat yang tepat. Moment manis itu terjadi saat PUASA PERTAMA. Dan tau kan selanjutnya gimana ? Aku lupa donk kalok aku lagi puasa. Muahahaha.

Tapi lupanya nggak lama sih. Saat kunyahan mau halus aku baru inget. Buru-buru deh ke kamar mandi. Ngeluarin tu kunyahan. Dan asli nggak enak cyiiinnn. Kalau kata orang, lupa jika sedang puasa adalah rejeki nomplok. Tapi kalau menurut aku, lupa kalau sedang puasa itu sama dengan seret cyin. Hadeehhhh.

Nah kalian pernah ngalamin kayak gitu nggak ? Lupa kalau sedang puasa trus makan minum deh ? Hahaha. Share dimari yak.

Persiapan Menjelang Bulan Ramadhan : Aneka Permainan untuk Si Kecil Selama Ibu Berpuasa

Hai hai merehai buibuuuuuu. Bentar lagi kita puasa yak. Seneng. Alhamdulillah banget ya kita masih diberi kesempatan untuk bertemu bulan yang penuh berkah ini. Alhamdulillah.

Ngomong-ngomong kalian udah nyiapin apa aja nih buat bulan Ramadhan nanti ? bumbu dapur udah belum ? buah ? gula ? kurma ? minyak goreng ? beras ? nugget bakso emik instan udah juga ? Apa ? Sudah semua. Duuuuhhh minta doonkkk. Hahaha *emak emak celamitan*.

Sebagai seorang ibu yang memiliki anak balita, tepatnya berusia 3 tahun 6 bulan, tentu ada hal lain yang juga harus dipersiapkan. Salah satunya yakni kegiatan untuk si kecil selama bulan Ramadhan. Nah karena si kecil ken masuk dalam masa anak usia dini, jadi yaaaaaa gitu deh.

MINTA DITOYOR YAK ? hahaha. Kagaaaakkkkk.

Karena si ken masih masuk dalam masa anak usia dini atau disebut juga dengan balita, maka kegiatan yang cocok untuknya yaaaa yang tidak jauh dari yang namanya bermain dan bermain. Jadi yang aku siapin untuk ken adalah aneka macam permainan yang bisa dilakukan di rumah.

Selain untuk mengisi hari-hari ken selama bulan Ramadhan, tujuanku menyiapkan aneka macam permainan untuk ken adalah agar si ken Nggak Ngajakin Main di Luar. Loh. Koq gitu ?. Ya kalau si ken ngajakin main di luar, bisa membuat tenagaku terkuras abis. Kalau tenaga abis, ujungnyaaa aku lemes, trus laper, trus nempel nempel deh di lantai. Mencari kesegaran.

Emak Macam Apa sih dikau mak ? Entahlah. hahahaha.

Jadi nih daripada tenaga dan cairan tubuh tereksplorasi buat nemenin si ken main di luar rumah di bawah sinar matahari yang nyentrongnya pakek banget *halah, mending tenaga difokuskan untuk ibadah kan yak. Si ken bisa main, aku juga bisa ngaji. *aseg*.

Ada beberapa permainan yang aku siapkan untuk ken, untuk beberapa hari ke depan. Yakni :
Bongkar pasang
Bongkar pasang adalah salah satu mainan ken yang paling senior. Meskipun udah lama, ken masih suka memainkannya. Apalagi kalau diajak berlomba membuat bangunan yang tinggi. Ken pasti semangat.




Engklek berbentuk bangun ruang
Tau engklek kan ? tau donk yak. Itu kan permainan tradisional paling populer di era kita. hahaha. Karena mainnya di dalam rumah, jadi ya bikinnya dari bongkar pasang. Biar lebih menarik dna menantang bagi ken, aku membuat aneka bentuk bangun dengan berbagai ukuran. Setelah jadi, ken tinggal melompat biasa atau melompat dengan satu kaki atau berjalan biasa di engklek yang sudah aku modifikasi itu.



Bowling ala ala ulala
Ini ya seperti permainan bowling pada umumnya. Cuma kalau yang ini aku menggunakan bongkar pasang dna bola kecil sebagai bola bowlingnya. Jadis telah bongkar pasang tersebut berdiri, ken tinggal menggelindingkan bola kecil yang ada di tangannya.




Kalau main ini kita bisa menggunakan mainan bongkar pasang atau dari kardus bekas. Membuat miniatur gedung lalu pohon. Setelah jadi, aku meminta ken untuk menata kotanya sendiri.



Berburu harta karun
Kalau main yang ini aku memakai brosur indomaret yang tiba-tiba sudah ada di depan rumah. Nah aku memanfaatkan brosur ini sebagai peta buat ken. Peta untuk mencari benda-benda di rumah yang sama dengan yang ada di brosur.


Berlomba menemukan huruf abjad
Karena ada banyak kardus bekas susu di rumah, jadi aku pakek untuk membuat kartu huruf. Setelah kartunya jadi, aku ajak deh si ken cepet-cepetan nyarik huruf, atau cepet-cepetan merangkai kata.




Masa' pak tarno aja yang bisa sulap. Aku juga bisa donk. hiyaaattt ciyat. wuuss.


Sebenarnya bukan sulap sih (tapi sihir). Cuma biar lebih kece aja jadi aku bilangnya begitu. Hahaha. Cara mainnya, celupkan jari di kaleng lem, lalu oleskan di kertas putih, olesan harus berbentuk abjad. Setelah itu tinggal nyuruh si kecil menaburkan kertas-kertas kecil di atasnya. Dan taraaaa... tampaklah sebuah huruuufffff. hoyeee.


Itulah beberapa permainan yang aku siapkan untuk si kecil ken yang bisa dimainkan di rumah demi menghemat tenagaku selama Ramadhan nanti. Masih berusaha nyarik ide permainan yang lain sih. Soalnya si ken bosenan.

Btw Mohon maaf lahir batin ya manteman. Maafken kalau ada salah salah kata yang aku tulis di sini atau aku tulis di kolom komentar blog temen-temen. Maafin yak ? pokoknya titik. *maksa* hahaha. Jaga kesehatan kita, siapkan jiwa dan raga untuk menjalankan ibadah di bulan puasa nanti. Gitu ya teman temon. Oke dah segitu aja dulu. Lain kali kita sambung lagi. Yuk Cao

Saat Ibu Berpartner dengan Teknologi

Hai teknologi ? Apa kabar nih ? Pasti kau baik-baik saja bukan ? Ngomong-ngomong sudah sejauh mana kau menjelajah hari ini ? Apakah sudah sampai ke dasar bumi ? Atau sudah bisa lebih dekat dengan matahari ?.  Lalu apa lagi yang akan kau jelajah ? Waktu ? Apakah kau akan menaklukan waktu ? Atau kau akan menjelajah masa lalu atau kau ...???
Ah membicarakanmu memang tidak ada habisnya ya teknologi. Kau melesat begitu cepat.

***
Iyup itulah teknologi. Perkembangannya yang begitu pesat membuat kita mungkin sedikit kewalahan mengikuti gerakannya  yang hampir ada di semua disiplin ilmu. Mulai dari dunia komunikasi, informasi, psikologi,  antariksa hingga dunia medis pun juga sudah menggunakan teknologi. Begitu juga dengan penggunanya. Terdiri dari berbagai macam profesi, kelas ekonomi, hingga tingkat usia.

Wajar jika teknologi bisa berkembang luas di berbagai macam disiplin ilmu. Wajar juga apabila teknologi diminati oleh beraneka macam pengguna. Sebab teknologi menawarkan apa yang dibutuhkan dan disukai oleh kita yakni kemudahan dalam melakukan sesuatu.

Nah itu juga alasanku menjadikan teknologi sebagai partner dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memudahkanku dalam menyelesaikan kewajiban dan tugasku sebagai seorang ibu rumah tangga.

Ada beberapa teknologi yang menjadi partner dalam keseharianku. Yakni teknologi mesin, komunikasi dan informasi
Teknologi mesin
Tak dapat dipungkiri kehadiran teknologi mesin ini sangat amat membantuku. Terutama dalam mempercepat waktu pengerjaan. Misalnya nih, dalam satu waktu, aku bisa mencuci baju dengan mesin cuci sambil menghaluskan bumbu dengan menggunakan blender sekaligus memasak makanan untuk orang rumah. Atau kadang mencuci baju sambil membersihkan rumah dan sebagainya. Pekerjaan yang biasanya membutuhkan waktu dua jam lebih untuk untuk menyelesaikannya. Kini hanya memerlukan waktu 1 jam lebih sedikit untuk menyelesaikannya. Mantabb kan ?. Hahaha.

Teknologi komunikasi dan informasi
Dua hal ini bisa dikatakan saling berhubungan satu sama lain. Sama halnya dengan teknologi mesin, teknologi informasi dan komunikasi ini pun tak pernah lepas dalam kehidupanku sehari-hari. Seperti handphone dan internet.

1. Handphone
Sebagai anak rantau, komunikasi dengan keluarga sudah menjadi kebutuhan primer. Meskipun aku sudah berkeluarga, rasa tertaut dengan orangtua masih tetap mengakar.

Dengan menggunakan teknologi komunikasi seperti handphone android, benar-benar memberikan kemudahan untukku dalam berkomunikasi dan juga praktis dibawa kemana-mana. Terlebih lagi handphone saat ini sudah dilengkapi dengan berbagai macam aplikasi. Baik untuk memudahkan komunikasi, untuk foto, mendengarkan musik, bermain game dan sebagainya.

2. Televisi
Salah satu caraku untuk meng-update informasi dan pengetahuan adalah dengan menonton televisi. Baik itu informasi atau pengetahuan yang berhubungan dengan dunia wanita, dunia ibu, maupun informasi tentang dunia politik, kriminal, pendidikan, dan sebagainya. Minimal tahulah ya informasi ter-update saat ini.

Selain sebagai sumber informasi, bagiku, televisi juga sebagai hiburan yang paling mudah dan murah loh. Pengen nyengnyong alias nyanyi suka-suka, nggak perlu pergi ke tempat karaoke. Cukup mantengin channel musik aja. Beres deh. Trus, kalau lagi bosen sama sinetron, nggak perlu pergi ke bioskop. Cukup mantengin aja channel-channel tv yang bisanya nayangin film-film layar lebar. Tapi, kalau pengen banget nonton film terbaru yaaa tetep kudu ke bioskop sih. O ya ada lagi dink, lagi satu nih, dengan adanya televisi, urusan buang hajat alias panggilan aman jadi lebih aman dan nyaman. Saat ingin ke belakang, aku tinggal nyalain acara kesukaan si kecil. Jadi aku tak perlu khawatir dengan tingkah si kecil yang kadang suka nyariin, atau manggil-manggil atau kadang langsung nyamperin ke kamar mandi. Bahkan tingkah si kecil yang membahayakan.

Nah, itu beberapa dampak positif yang aku dapatkan dari televisi. Lain lagi dengan dampak positif yang dirasakan oleh si kecil ken yang merupakan tipe anak dengan gaya belajar visual kinestetik. Dimana anak yang memiliki gaya belajar ini, sangat cocok menggunakan media belajar visual. Salah satunya yaitu televisi.

Eit, tunggu dulu, aku nggak langsung 'nyodorin' begitu aja sama si kecil ken. Terlebih dahulu, aku memilah-milah acara atau channel-channel tv yang cocok dan pas untuk anak se-usia ken. Seperti channel tv disney junior atau baby tv.


Alhamdulillah, dengan menonton televisi (plus tontonan yang disesuaikan dengan usia dan perkembangan si kecil), daya imajinasi ken menjadi luas. Kecerdasan visualnya juga terasah dengan baik. Bahkan sekarang, si ken tidak hanya menonton tv saja, melainkan ia sertai dengan kegiatan menggambar. Nonton lalu ia gambar. Dan hasilnya, amazing. Ia bisa membuat apa yang ia lihat. Yaa meskipun hasilnya masih maknyonyor. Tapi seiring berjalannya waktu, insyaAllah akan semakin baik lagi.

Itulah alasanku tidak menyingkirkan televisi dari keseharianku sebagai ibu rumah tangga juga bagi keseharian si kecil ken. Karena banyak manfaat yang kami rasakan dengan adanya teknologi yang satu ini.

3. Internet.
Internet merupakan salah satu teknologi yang paling diminati oleh hampir semua kalangan masyarakat. Kehadiran internet memudahkan dalam hal berkomunikasi. Oleh sebab itu tak heran jika berbagai macam merk handphone, pasti dilengkapi dengan internet. Internet membantu komunikasi menjadi lebih mudah, lebih luas, dan dengan harga yang terjangkau. Kalau dulu mengirim foto lewat MMS dikenakan tarif sebesar 500 rupiah. Dan sekarang hanya puluhan kb saja sudah bisa mengirimkan foto asal ada internet.

Selain memberikan kemudahan dalam berkomunikasi. Teknologi internet juga memberikanku kemudahan dalam mencari informasi. Informasi yang tak jauh dari ruang lingkup ibu. Parenting, resep masakan, atau sekali-sekali mencari informasi tentang baju yang sedang nge-trend atau model dompet yang ter-update.

Untuk informasi yang berkaitan dengan ibu dan yang aku akses hampir setiap hari adalah seperti soal parenting, minat bakat anak, resep masakan untuk anak, kesehatan anak, membuat mainan untuk anak dan sebagainya. Berkat informasi yang aku dapat dari internet, aku jadi tahu bahwa si kecil ken merupakan tipe anak yang memiliki kecerdasan kinestetik dominan. Sementara gaya belajar si kecil ken adalah gaya visual kinestetik. Dimana dengan pengetahuan tersebut aku bisa memberikan stimulus kepada si kecil ken dengan baik, jelas dan terarah *uhuy.

Berkat teknologi aku jadi tahu soal ini

Ide membuat mainan ini didapat dari internet

Disamping kemudahan dalam memperoleh informasi, teknologi internet juga mengantarkanku bertemu lagi dengan passion lamaku yakni dunia menulis. Di dunia menulis ini, aku dipertemukan oleh para penulis-penulis handal. Mulai dari blogger, cerpenis, novelis, hingga jurnalis. Bertemu dengan orang-orang luar biasa seperti mereka, membuat hasratku semakin kuat untuk kembali menekuni dunia menulis. Untuk terus belajar, belajar dan belajar lagi. Setiap hari. Setiap ada waktu luang. Setiap ada waktu luang. Setiap si kecil tengah terlelap. Agar kemampuan menulisku kembali terasah.

Dari uraian di atas, dapat aku tarik kesimpulan nih mengenai dampak seorang ibu yang berpartner dengan teknologi. Antara lain sebagai berikut :

  • Memberikan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga
  • Pekerjaan rumah tangga dapat selesai lebih cepat
  • Komunikasi menjadi lebih mudah
  • Tarif komunikasi terasa lebih nyaman di kantong
  • Mudah mendapatkan informasi
  • Menambah pengetahuan tentang parenting, minat bakat si kecil ken, dan sebagainya.
  • Sebagai sarana hiburan yang mudah dan murah
  • Sebagai solusi jika dalam keadaan mendesak (mis. kebelet sementara si kecil minta ditemenin main)
  • Membantu menstimulasi kecerdasan majemuk si kecil ken
  • Mengantarkanku bertemu dengan hobi yang terlupakan yakni menulis
  • Membuatku kenal dengan banyak orang-orang luar biasa yakni para blogger, cerpenis, novelis, jurnalis, dan sebagainya
  • Membuat waktu luangku/ me time menjadi lebih bermakna karena aku gunakan untuk belajar menulis, dan belajar lagi dengan ditemani internet
  • Dan sebagainya.

Alhamdulillah, berpartner dengan teknologi membawa dampak positif dalam kehidupanku sehari-hari sebagai seorang ibu rumah tangga. Meskipun demikian aku tetap harus berhati-hati jika berpartner dengan teknologi.
Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa teknologi bagaikan pisau bermata dua. Jadi agar teknologi tak melukai kita, maka yang harus dilakukan adalah tahu cara dan tehnik menggunakan pisau tersebut serta kenal dengan hal yang akan disentuh oleh pisau tersebut.
***
"Lomba ini diselenggarakan oleh IDCopy.net dan Eliska.id"
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...