Penghargaan adalah Booster Bagi Ibu Rumah Tangga

Apa arti penghargaan bagimu ?
Bagiku. Arti penghargaan bagiku, yang merupakan seorang ibu rumah tangga ini adalah semacam BOOSTER.

Apa itu booster ? Dalam kamus bahasa inggris, booster itu berarti pendorong atau penyokong. Jadi booster dalam dunia per-i bu rumah tangga -an, yakni semacam kekuatan cadangan yang setiap saat dapat menyuplai energi positif bagi ibu. Terutama saat ibu tengah dilanda rasa jenuh, lelah hingga tak enak hati. Dengan adanya booster ini, akan mencegah tenggelamnya ibu dari  rasa-rasa tersebut. Jadi bisa dikatakan penghargaan sangat amat penting bagi seorang ibu rumah tangga.

***

3 Rasa yang Pasti Dihadapi Oleh Ibu Rumah Tangga

Amatlah wajar dan manusiawi, jika ibu rumah tangga menghadapi 3 rasa tersebut. Meskipun yang dilakukan si ibu semata-mata untuk memberikan yang terbaik kepada orang-orang terkasihnya. Tapi pasti. Pasti 3 rasa itu akan hinggap di hati seorang ibu.

Aku pun demikian. Aku juga pernah dihinggapi 3 rasa itu. Dan asli 3 rasa itu benar-benar mengganggu.  Dan apabila berlarut-larut akan berimbas pada suasana kehangatan di rumah. 

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, alhamdulillah, suami aku sudah menyiapkan formula khusus. Formula khusus tersebut terdiri dari rangkaian penghargaan. Yang mana apabila rangkaian penghargaan tersebut digabungkan akan menciptakan Booster yang sangat ampuh untukku.

Rangkaian Penghargaan yang Jadi Booster Ampuh 

1. Ucapan terima kasih
Ini cukup sering dilakukan oleh suami. Terutama saat aku membantu atau memberikannya sesuatu. Namun di antara sekian banyak ungkapan terima kasih yang ia ucapkan. Ada satu ungkapan terima kasih yang sangat mengena di hati. Yakni saat suami mengatakan : "Makasih karena sudah membuatkan si kecil ken popok atau training pants, jadi hemat banyak".

2. Pujian
Sama halnya dengan terima kasih. Untaian pujian juga sering keluar dari bibirnya. Paling sering saat selesai menyantap masakanku. Dan pujian yang paling amazing adalah saat suami berkata : "Kreatif, besok bikinin ken mainan apa lagi ?".

3. Menyiapkan makanan kesukaanku

Penghargaan bagiku - Disiapkan makanan kesukaan oleh suami
4. Mengajak jalan-jalan
Siapa sih yang nggak suka kalau diajak jalan-jalan ? Semua suka kan. Aku juga. Jauh dekat tak jadi masalah.
Jalan-jalan ke pantai
5. Menemani belanja
Bisa dibilang, aku hampir tidak pernah pergi belanja sendiri. Pasti diantar dan ditungguin.

Nge-game sambil nungguin aku selesai belanja
6. Mengizinkanku untuk bersosialisasi
Suami juga mengizinkanku bersosialisasi, bergaul, berkomunitas. Bahkan kalau ada waktu luang, suami tak segan mengantarkanku dan menemani hingga kegiatanku selesai.

Diizinkan plus dianter ke acara kopdar blogger 
7. Mendukung passionku
Aku suka menulis. Dan suami sangat mendukung passionku itu. Suami suka membelikan aku buku. Juga rela menjadi tim sukses saat aku ingin mengikuti suatu lomba menulis. Kata suami, biar seni menulisku makin terampil dan terasah.

Jujur, aku sangat bersyukur atas rangkaian penghargaan yang suami siapkan untukku. Rangkaian penghargaan tersebut benar-benar menciptakan Booster yang ampuh untukku. Booster yang berisi perasaan bahagia, merasa lebih berarti, merasa amat dicintai, dan merasa berharga.

Apa lagi yang lebih fantastis dari dihargai oleh orang terkasih ? Apa lagi yang lebih membahagiakan dari hal itu ?. Booster yang ampuh bukan ?.

Dampak Positif dari Adanya Booster Ampuh (Rangkaian Penghargaan) bagi Ibu Rumah Tangga. 

Rangkaian penghargaan yang jadi booster ampuh untukku itu, membuatku menjadi handal dalam menghalau rasa jenuh, lelah hingga tak enak hati yang kadang tiba-tiba menghampiri. Selain itu juga, aku bisa melakukan hal-hal yang dulunya tak pernah aku lakukan maupun hal-hal yang bagiku dulu sangat mustahil bisa aku lakukan dan wujudkan.

Berkat pujian suami akan masakan yang aku buat. Serta menyiapkan makanan kesukaanku. Aku jadi semangat untuk memasak serta menyiapkan makanan kesukaan suami dan si kecil plus camilannya.
camilan untuk si kecil ken
Membuat botok - makanan kesukaan suami

Berkat ungkapan terima kasih dari suami atas  penghematan yang aku lakukan, aku jadi lebih semangat dalam berhemat. Mencoba trik ini itu untuk bisa menghemat. Seperti memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang dapat digunakan lagi.
Alas ompol jadi penampung pipis
untuk training pants si kecil ken
aneka macam mainan untuk si ken
dari barang bekas
Berkat penghargaan berupa mengajak jalan-jalan serta mengajak dan menemani belanja, jenuh jadi hilang. Jiwa terasa segar kembali. Senyum terukir awet di wajah. Bahkan bunga-bunga di hati ini pun tak hendak beranjak. 

Berkat penghargaan berupa pemberian izin untuk bersosialisasi dan mendukung passionku sepenuhnya, aku bisa menghasilkan sesuatu hal yang sebelumnya tak pernah terlintas di benakku. Antara lain sebagai berikut :

□ Mendapatkan voucher belanja


□ Selanjutnya dari penghargaan yang diberikan suami, aku juga bisa mendapatkan baju, celana, sepatu, sandal, bahkan uang dari hasil menang mengikuti aneka perlombaan maupun job review.

Berkah dukungan dari suami - dapat hadiah buku

Hadiah baju

□ Dan yang nggak disangka-sangka, tulisanku berhasil dimuat di majalah. Senengnyaaaa bukan main. Pencapaian yang luar biasa bagiku.

Dimuat di majalah
Memang benar, apa yang diucapkan oleh Maslow, pencetus Teori Hierarki Kebutuhan, bahwasanya  : "Seseorang yang mendapatkan penghargaan, seseorang yang merasa dihargai, merasa bermanfaat, akan memunculkan rasa percaya diri dalam dirinya serta siap sedia untuk terus berkembang dan melesat maju"
Nah seperti itulah yang aku rasakan saat ini.

Untuk itu, aku ingin mengucapkan terima kasih tiada terkira kepada suami. Yang telah mempersembahkan rangkaian penghargaan untukku dan telah menjadi Booster bagiku, untuk terus melaju menjadi ibu rumah tangga yang lebih cihuy serta menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Pengen Hemat Budget Nikah ? Bikin Undangan Sendiri Aja

Bulan mei yang lalu, aku dapet kabar dari bapak ibuk, kalau acara nikahnya adek dilangsungkan setelah lebaran. Syok donk aku dengernya. Karena apa ? tugasku belum aku kerjain semua. Kalau telat mah bakal berabe. Citra sebagai anak pertama yang bisa diandelin akan hilang begitu saja. #AkuTakSanggup.

Demi mempertahankan citra tersebut, aku pun bergegas ke tempat pemesanan undangan. Survey-survey lah. Cari tempat yang menjual undangan yang sesuai dengan request si manten. Ketemu nggak ? Ketemu donk. Cuma ya gitu. Harganya bikin kantong metong. Gimana nggak metong cobak, la wong 1 undangan dihargai 5000-6000. Sementara jumlah undangan yang akan disebar sekitar 1000 an. Kalikan deh, 5000 x 1000, jadi 5 juta kan ? Duhhhh buat undangan aja sampek 5 juta. Mubadzir banget mah kata aku <-- orangnya medit.

Agar tak mubadzir. Aku memutuskan untuk membuat sendiri undangan pernikahan untuk adek. Bikin bikin bikin. Jadi deh desain undangan pernikahan made in saya. Selanjutnya, tinggal dibawa ke percetakan deh. Cuuusss.

Baca juga : Desain undangan pernikahan dengan menggunakan picsart

Lalu, Aku and the gank, alias ken dan si ayah, berburu Digital Printing di sekitar Jombang. Namun ternyata, rata-rata harga yang ditawarkan di percetakan-percetakan di Jombang tidak sesuai dengan budget yang kami miliki. Harga cetak 1 lembar kertas glossy = 3.500 - 4.000. Tidak bolak-balik. Sementara format undangan pernikahan yang aku buat adalah berbentuk bolak balik. Jadi kalau cetak bolak balik maka harganya menjadi 7000. 


Kalau misalnya, isi satu lembar kertas glossy adalah 3 undangan, maka harga undangan perlembar yakni sekitar 2 ribu sekian. Duuuhh masih mahal mah menurutku biaya segitu. Medit amat yak. hahaha.

Hingga suatu hari, jadwal si ayah ke surabaya akhirnya tiba. Dengan rayuan pulau kelapa, aku berhasil membujuk ayah untuk berburu percetakan di surabaya. Dan dingding, suami ternyata mengiyakan permintaanku. Aseg aseg jos. Wahahaha.

Nggak perlu mencari lama-lama, suami berhasil menemukan digital printing yang tarifnya nyaman banget di kantong, sesuai dengan budgetku untuk membuat undangan pernikahan adek. Kalau nggak salah, lokasi percetakan murah tersebut di sekitar Patemon Barat Surabaya. Lupa alamat lengkapnya,

Murah, 1 lembar, bolak balik hanya dikenai tarif 3500-4000 saja. Jadi misal satu lembar kertas glossy, berisi tiga undangan pernikahan, maka biaya untuk 1 lembar undangan hanya 1.200 saja. Tuh, manteb kan.

Jadi kalau dihitung-hitung nih. 1000 x 1200 ya 1 jt 200 - an. Sementara kalau pesen di tempat yang jual undangan pernikahan bisa habis sampai 5 jutaan. Tuh hemat 3 juta an sekian cyiiinnn. Lumayan kaaannnn. Bisa buat tambahan beli souvenir nikahan.

So, pengen hemat budget buat pernikahan ? Bikin undangan pernikahan sendiri aja. Oke cuy. Okeeeehhh.


Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...