Liburan Sekolah Anak Makin Happy Sebab Ikut Paddle Pop Main Yuk Pergi ke Planet Mochi

Libur sekolah si kecil di semester ini cukup lama. Jadi aku sengaja cari ide aktivitas bermain untuk anakku si Ken. Menurut Fadillah (2017, hal. 18), bermain memiliki manfaat dalam hal kemampuan motorik, kognitif, bahasa, sosial, emosional, hingga perkembangan fisik anak. Makanya begitu aku tahu kalau paddle pop mengadakan main yuk dengan tema pergi ke planet mochi, aku langsung daftar donk. 




Tujuan Daftar Aktivitas Main Yuk Paddle Pop Pergi ke Planet Mochi


Selain untuk mengisi liburan sekolah, kebetulan anakku Ken juga suka dengan hal-hal yang berkaitan dengan luar angkasa. Lawong waktu aku tanya ke dia mau ikutan aktivitas bermain pergi ke planet mochi sama paddle pop atau nggak, eh dia langsung bilang iya penuh semangat. Trus katanya gini, 

"Aku mau ikut soalnya aku mau tau, Ma, di Jupiter ada cincinnya atau tidak. Di YouTube bilang ada, tapi Muma bilang Jupiter nggak punya cincin". Nah, kan, dia sudah punya tujuan sendiri donk ikut aktivitas main yuk ini. Btw kira-kira, yang benar siapa ya, aku dengan pendapat Jupiter nggak punya cincin atau si Ken dengan pendapat Jupiter punya cincin? 


Ken suka dengan hal yang berkaitan dg luar angkasa


Hasil gambar Ken tentang planet bergegas mencari pluto


Cara Ikut Main Yuk Pergi ke Planet Mochi bersama Paddle Pop


Alhamdulillah banget, nih, ternyata cara ikut main yuk ini bisa dibilang gampang. Aku cuma klik link yang ada di bio akun Instagram paddle pop, setelah itu aku diarahkan menuju chat wa paddle pop. 



Nah, di chat wa ini, aku diminta untuk memilih mau ikut aktivitas main yuk yang mana. Kalau aku memilih ikut main yuk ke planet Jupiter yang dipandu Buumi playscape dan ditemani Kak Melki Bajaj dan keluarga.



Setelah itu, aku tinggal mengikuti alur pendaftaran yang ada. Di bagian akhir chat nanti, aku diberikan sebuah panduan aktivitas paddle pop main yuk pergi ke planet mochi.  




Panduan Aktivitas Paddle Pop Main Yuk Pergi ke Planet Mochi


Panduannya berisi informasi jadwal pelaksanaan, kode join zoom meeting, dan list aktivitas bermain apa saja yang dilakukan nantinya. 




Nah, untuk melakukan aktivitas tersebut, aku harus menyiapkan bahan-bahan serta beberapa alat. Rinciannya seperti di bawah ini. 

Aktivitas membuat mochi sugar savire


Saking excitednya aku beli 4 mochi donk. Yang dua dimakan duluan (hehe), sisanya baru deh buat aktivitas membuat mochi sugar savire. Kemudian ada beberapa bahan yang aku skip dan aku ganti dengan bahan yang tersedia di rumah saja. 

Aktivitas membuat Alien Egg Game



Di part ini juga ada bahan yang aku ganti dengan apa yang ada di rumah seperti ganti balon dengan bola plastik warna warni. 


Aktivitas Membuat Moon Dough Pottery


Part ini aku hanya pakai bahan terigu, sama air. Cetakannya pakai tutup botol dan mainan si kecil. 


Paddle Pop Main Yuk Pergi ke Planet Mochi : Menjelajah ke Planet Jupiter 


17 Juli 2021, tepat pukul 10.00 WIB, jelajah planet Jupiter dimulai. Kak Nurul selaku Host menyapa Kak Melki Bajaj dan keluarga juga semua peserta yang akan ikut terbang ke planet Jupiter. 



Setelah ngobrol-ngobrol sebentar Kak Nurul langsung mengajak kita bertualang donk ke Planet Jupiter pakai roket. Tapi sebelum berangkat Kak Nurul mengingatkan peserta bahwa di Jupiter nanti peserta akan diajak melakukan 3 aktivitas. Untuk itu Kak Nurul meminta peserta untuk mempersiapkan bahan dan alat-alat yang akan digunakan nanti. 


Part perjalanan menuju ke planet Jupiter ini diserahkan kak Nurul pada Kak Lintang (Partner Kak Nurul dari Buumi Playscape). Nah, selama perjalanan, Kak Lintang mengajak peserta bernyanyi dan menari bersama. 




Ken senang sekali. Ia menari dengan heboh donk mengikuti alunan lagu paddle pop main yuk. Saking asyiknya menari sambil bernyanyi, nggak terasa, kita sudah sampai di planet Jupiter. Yeaaayyyy. 


Tiba di Jupiter, Kak Nurul mengenalkan si Jupiter ini ke para peserta. Dimulai dari Nama Jupiter itu diambil dari mana? Gas apa yang terkandung di Jupiter? Jupiter dikelilingi berapa bulan? Dan apakah Jupiter punya cincin atau tidak? Nah untuk pertanyaan terakhir, jawabannya adalaaaaahhhhhh, iya benar si Ken, Jupiter punya cincin hanya saja tipis sekali. 

"Tuh kan, Ma, Jupiter punya cincin, apa ku bilang" kata Ken girang. 

"Iyelaaahhh" jawabku pasrah. 




Setelah kenal dengan Jupiter, kak Nurul mengajak peserta untuk melakukan aktivitas di Jupiter. Untuk part ini, diambil alih oleh kak Ninda.




Aktivitas pertama yakni membuat Moon Dough Pottery. 

Cara membuat moon dough Pottery

Langkah pertama, masukkan tepung terigu ke dalam wadah. 

Langkah kedua, campurkan kopi bubuk dengan tepung terigu (kalau aku, skip bagian ini, karena kebetulan di rumah lagi nggak ada kopi, hehe)

Langkah ketiga, masukkan air sedikit demi sedikit sembari diaduk-aduk sampai menjadi adonan atau Dough. 

Langkah keempat, cetak Dough dengan berbagai macam bentuk. Kalau aku pakai cetakan tutup botol sama tutup gelas serta beberapa mainan Ken. 




Langkah kelima, jemur Dough yang sudah dicetak.

Langkah keenam, warnai Dough yang sudah kering sesuai selera. 






Kalau Ken dan aku memilih untuk membuat Jupiter dengan 4 bulan terbesarnya. Kan kata Kak Nurul, Jupiter punya 79 bulan. Di antara 79 bulan tersebut, ada 4 bulan yang memiliki ukuran terbesar. 




Aktivitas kedua yakni Alien Egg Game.

Seharusnya ini menggunakan balon, tapi kata Kak Ninda kalau tidak ada boleh memakai plastik. Kalau aku sama Ken memilih memakai bola plastik. 

Cara membuat Alien Egg Game

Pertama, masukkan air ke dalam wadah bening. 

Kedua, masukkan balon atau bola. Ketiga, masukkan Glitter. 

Cara bermain

Boleh menggunakan apapun untuk memindahkan bola atau balon yang ada di dalam wadah berisi air dan glitter ke dalam wadah lain. Kalau aku sama Ken memilih menggunakan sendok kecil. Jadi kadang bolanya jatuh-jatuh gitu pas diambil. Seruuuuuu deh pokoknya.




Aktivitas ketiga membuat kreasi mochi sugar savire.


Di part ini, Kak Ninda membebaskan peserta untuk berkreasi dengan mochi dan bahan-bahan yang sudah tersedia. 




Cara membuat mochi sugar savire ala Ken dan aku

Langkah pertama, tabur susu bubuk di wadah. 

Langkah kedua, bentuk sebatang pohon menggunakan bubuk coklat. 

Langkah ketiga, buat daun menggunakan meses warna warni.




Langkah keempat, letakkan mochi di bawah pohon coklat. 


Dan seperti inilah hasilnya. 


Di part ini, Ken minta cepat-cepat difoto karena ingin segera menikmati si Mochi yang yummy. 




Setelah melakukan 3 aktivitas tersebut, para peserta diajak kembali ke Bumi. Biar perjalanan terasa menyenangkan, Kak Lintang kembali mengajak peserta menari sembari berdendang. 




Dan yeayyyyyyy, roket mendarat di Bumi. Ken senang sekali. Wajahnya sumringah bukan kepalang. Aku pun senang melihat Ken senang.




Sebelum acara main yuk paddle pop ini berakhir, Ken sempat bilang sesuatu ke aku. Katanya Ken:"Ma, besok-besok kalau ada lagi main sama paddle pop, aku mau ikut ya, Ma". 

"Oke, siap." Jawabku. 

Manfaat Ikut Program Liburan Menyenangkan dan Bermanfaat Paddle Pop Main Yuk Pergi ke Planet Mochi bagi Anak

Alhamdulillah wa syukurillah, ada banyak manfaat yang diperoleh Ken antara lain:

Pertama, liburan sekolah si Ken jadi berkesan meskipun di rumah saja.

Kedua, menambah pengetahuan Ken tentang planet Jupiter.

Ketiga, menambah pengalaman Ken.

Keempat, melatih kemampuan motorik. 

Kelima, melatih kesabaran.

Keenam, olahraga ringan.

Ketujuh, melatih kreativitas.

Kedelapan, melatih kemampuan berhitung.


Next aku berharap semoga program liburan menyenangkan dan bermanfaat paddle pop ini ada lagi dan semoga Ken juga bisa ikutan lagi. 


Buat kamu, Mombeb, yang juga ingin ikut program paddle pop ini, kuylah pantengin Instagram paddle pop yak. Biar nggak ketinggalan di program paddle pop lainnya.

 



See youuu, sampai ketemu lagi di cerita lainnya yak. Sehat sehat dan bahagia selalu untuk kamu, Mombeb juga keluarga kamu. Aamiin

 ***


Referensi

Fadillah, M. 2017. Bermain dan Permainan. Jakarta: Kencana




Pengalaman Ikut Kelas Bahasa Inggris untuk Anak Kinestetik di Kreasa


"Ken, ikut Kelas Bahasa Inggris Kreasa yak? Biar nanti kamu gampang kalau kamu pergi ke Rusia, Belanda, Amerika serikat, Inggris, Jepang, semuanya dah?"

"Mau, Ma, Mau" 


Aku senang sekali si Ken begitu antusias menyambut tawaranku. Jadi aku nggak perlu ngasih penjelasan panjang kali lebar, atau bujuk rayu agar ia mau ikut kelas di Kreasa

Sertifikat dari Kreasa


Yup, liburan sekolah kemarin, si Ken aku ikutkan kelas di Kreasa. Ini sebagai salah satu usahaku biar dia nggak bosan di rumah saja selama liburan sekolah.


Di samping itu juga, sudah sejak dulu, aku ingin mengikutsertakan si Ken di kelas bahasa Inggris. Tujuanku yakni untuk menstimulasi kemampuan bahasa Inggrisnya si Ken. Hanya saja aku baru menemukan tempat belajar bahasa Inggris secara daring yang memenuhi semua kriteria yang aku buat. Semua kriteria dalam memilih tempat belajar bagi si Ken tersebut aku rangkum dalam 5 Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Memilih Kelas Bahasa Inggris untuk Anak Kinestetik

Baca juga: serunya punya anak kinestetik

5 Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Memilih Kelas Bahasa Inggris untuk Anak Kinestetik


Pertama, apa metode belajar yang digunakan?


Si Ken adalah tipe anak dengan gaya belajar kinestetik. Ia agak susah menerima pelajaran jika penyampaian materi hanya berupa penjelasan atau lebih dikenal dengan metode ceramah. Ken, si anak kinestetik ini, lebih mudah memahami materi yang diajarkan jika disertai dengan praktik, atau diselingi dengan aktivitas yang menyenangkan misalnya sembari bernyanyi atau menggambar, atau bisa juga dengan menghadirkan komunikasi dua arah antara si Ken dan pemberi materi. 


Kedua, jumlah siswa di setiap kelas.


Berdasarkan pengalamanku saat menjadi guru dulu, aku mengalami kesulitan mengajar di kelas jumbo, kelas yang punya banyak siswa. Aku tidak bisa memperhatikan siswa yang ada di kelas tersebut. Apakah mereka sudah paham dengan penjelasanku atau tidak.  Dampaknya, banyak siswa yang belum paham dengan materi yang aku sampaikan. Aku tidak ingin dialami si Ken. Jadi dengan jumlah peserta yang sedikit maka hasil pembelajaran yang diharapkan akan tercapai.  


Ketiga, biaya dan fasilitas apa saja yang didapatkan


Sebenarnya, aku tipe orang tua yang tidak terlalu ambil pusing soal biaya-biaya yang terkait dengan pendidikan atau biaya buat mengembangkan kemampuan anak, selama biaya yang dikeluarkan sesuai dengan fasilitas yang didapatkan dan juga dapat membantu anak mengembangkan kemampuannya, tak jadi masalah. Berapapun biaya pendidikan anak, insyaAllah bakal aku usahakan. Aku yakin, mah, kalau untuk kebaikan insyaAllah selalu ada bantuan dari-Nya. 


Keempat, jadwal pelaksanaan kelas


Menurutku, anak sekolah dasar, belum benar-benar bisa belajar sendiri, jadi masih perlu didampingi. Mendampingi bukan untuk membantu, melainkan untuk tahu seperti apa kegiatan pembelajaran, mana bagian yang perlu distimulasi, hingga apakah anak mengalami kesulitan? Bagian mana? Sebab apa? Jadi untuk jadwal pelaksanaan, aku lebih memilih kelas yang dilaksanakan pas aku luang, misal weekend, gitu. 


Kelima, review positif

Review positif adalah kunci, kunci untuk memantapkan sebuah keputusan mau memilih ya atau tidak. Pengalaman orang lain itu tak kalah berharga dengan pengalaman sendiri. Dari pengalaman orang lain, kita bisa sedikit banyak jadi tahu apakah pengalaman tersebut bernilai positif atau negatif. 


Jadi seperti itulah kira-kira 5 Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Memilih Kelas Bahasa Inggris untuk Anak Kinestetik. Nggak banyak koq, Mombeb, cuma lima lapis, nggak sampai ratusaaaannnnn. 


Baca juga: Memilih sekolah untuk anak kinestetik


Dan semua poin di atas, dipenuhi oleh Kreasa.  


Apa itu KREASA?


Kreasa adalah sekolah kreativitas berbasis online dengan sistem fun learning yang menyediakan berbagai program belajar bagi anak-anak. Kreasa hadir dengan membawa tujuan yakni dapat menjadi tempat untuk menumbuhkan fitrah kreatif dan inovatif anak-anak Indonesia yang tentunya sudah disesuaikan dengan perkembangan zaman. Ini sesuai dengan tagline milik Kreasa yakni “Where kids creativity will be born”.


Dari deskripsi singkat di atas saja, sudah berhasil bikin aku tertarik mengikutsertakan Ken di Kelas Bahasa Inggrisnya Kreasa. Jadi tanpa pikir lama-lama, aku pun segera mendaftarkan si Ken. 


Cara mendaftar program belajar Kreasa ini bisa dibilang amat mudah. Cukup dengan mengikuti langkah di setiap fitur kelas Kreasa yang ingin dikuti, Mombeb sudah bisa mengikutsertakan si kecil di kelas bahasa Inggrisnya Kreasa dan mendapatkan fasilitas yang ada di Kreasa.


Fasilitas kreasa



Oya di Kreasa ini ada berbagai pilihan program untuk anak. Ada program animasi, kelas menulis, kelas bahasa Inggris dan masih banyak lagi. 


Program kelas kreasa

Program Kreasa

Program Kreasa


Review Ikut Kelas Bahasa Inggris untuk Anak di Kreasa


Setelah selesai daftar kelas bahasa Inggris Kreasa, aku segera diinvite ke dalam grup WA yang beranggotakan peserta kelas bahasa Inggris, dan juga ada admin Kreasa yang mengatur grup WA hingga keperluan kelas berlangsung. 


Untuk jumlah peserta di kelas bahasa Inggris Kreasa ini sebanyak 4 orang. Dah, kalau gini mah berasa ikutan kelas privat yak. Alhamdulillah banget ini mah. 


Aktivitas di kelas bahasa Inggris kreasa


Nah, di grup WA ini, admin Kreasa aktif membagikan informasi seputar jadwal pelaksanaan Kelas, share record pembelajaran di zoom, hingga mengingatkan para peserta menjelang jadwal pelaksanaan kelas di mulai. Oya, kelas ini dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 4 sore, tet, tepat waktu. 


Sesuai dengan deskripsi tentang Kreasa di atas, seperti itulah aktivitas belajar yang berlangsung di kelas.  Anakku antusias, semangat banget dia mah. Si Ken yang tipe anak kinestetik, jadi anteng, semangat, dan antusias selama mengikuti pelajaran bahasa Inggris.


La gimana nggak semangat, secara aktivitas belajar benar-benar dikemas secara fun, fun learning. Anak diajak bernyanyi, menari bersama, diajak diskusi, tanya jawab singkat, bermain tebak-tebakan, dan sebagainya. 


Media belajar bahasa inggris


Aku suka dengan bagaimana guru di Kreasa mengemas aktivitas belajar. Mulai dari mencoba mengenal nama-nama setiap siswa di kelas, menerapkan komunikasi dua arah dengan mengajak setiap anak berdiskusi atau menyanyi bersama, hingga menggunakan kata-kata yang sederhana saat menjelaskan materi pelajaran pada anak-anak agar mudah dipahami anak-anak. Hal ini menunjukkan bahwa guru di Kreasa adalah guru yang profesional.  


Hasil Belajar si Ken di Kelas Bahasa Inggris (English Class) di Kreasa


Hasilnya gimana? Alhamdulillah, hasil Ken belajar di kelas Bahasa Inggris Kreasa ini memuaskan banget, luar biasa malah menurutku. 

Pertama, Si Ken yang sebelumnya malu-malu kalau diajak ngobrol bahasa Inggris, sekarang lebih percaya diri.

Kedua, kosa kata bahasa Inggrisnya si Ken jadi bertambah banyak. 

Ketiga, Ken makin suka kalau diajak belajar bahasa Inggris. 

Keempat, Ken jadi ingin ikut kelas lagi di Kreasa. 


Nah, selain mendapatkan hasil belajar yang maksimal, Kreasa juga memberikan modul pembelajaran, sertifikat dan progress report. Asyik bener, kan? Recommended pokoknya, mah. 


So bagi kamu Mombeb, yang juga sedang mencari kelas bahasa Inggris untuk anak dengan tujuan untuk menstimulasi kemampuan menggunakan bahasa Inggris anak yang dilaksanakan secara daring dan dikemas secara fun learning, maka aku rekomendasikan untuk ikut kelas bahasa Inggris atau English Class di Kreasa saja.





Hoax Mempengaruhi Kesehatan Mental?, Begini Langkah-langkah Mengidentifikasi Hoax

 

"Jangan vaksin covid-19, nanti malah sakit"

"Cupu ah, covid-19 itu nggak ada, itu konspirasi"


Nyenyenye...


Kesal, nggak sih, dengan pernyataan di atas?


Mbok ya kalau punya pemikiran anti mainstream begitu ya jangan disebarkan, jangan nyari teman apalagi memprovokasi, jangan. Bukan, bukannya melarang berpendapat, atau bukan melarang memiliki pemikiran sendiri. Nggak apa-apa punya pendapat sendiri, nggak apa-apa punya pemikiran sendiri. Akan tetapi, please, simpan saja sendiri. Terlebih kalau pemikiran yang dimiliki tidak didukung bukti valid, beuughhhh, jangan dishare yak, karena kalau sampai dishare itu sama saja dengan menyebar HOAX. 




Nggak mau kan jadi penyebar Hoax? Nggak mau kan kena UU ITE pasal 28 tentang penyebar berita bohong yang menyesatkan? Nggak mau juga kan jadi seseorang yang memberi dampak negatif pada masyarakat yang salah satu dampaknya berupa dapat mengganggu kesehatan mental seseorang? 


Hoax Mempengaruhi Kesehatan Mental


Ya, Hoax bisa berdampak pada kesehatan mental. Sebagaimana pendapat Vasilis K. Pozios, MD, seorang psikiater forensik, mengatakan bahwa hoax dapat menimbulkan perasaan marah bahkan depresi. 


Yup, tidak bisa dipungkiri bahwa sedikit banyak hoax memberi dampak negatif pada kondisi jiwa. Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax (MIAH), Septiaji Eko Nugroho, mengatakan bahwa Hoax sudah menyebar dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Bahkan tidak hanya resah, melainkan juga merasa panik. Seperti kepanikan masyarakat yang terjadi beberapa waktu lalu dimana masyarakat berbondong-bondong membeli susu merk tertentu setelah hoax soal susu tersebut dapat menyembuhkan covid-19 beredar luas. 


Saya sendiri merasakan dampak negatif dari Hoax. Saya jadi mudah marah, kesal, jengkel saat tidak sengaja baca informasi yang tidak jelas sumbernya (hoax) muncul di time line media sosial saya atau grup chat yang saya ikuti. Sungguh-sungguh kesal.


Tapi, kalau dipikir-pikir, rasanya, tidak ada untungnya, tidak ada manfaatnya bagi diri sendiri karena merasa kesal dengan hoax atau bahkan penyebar hoax, bukan? Malah bisa jadi mengganggu kesehatan mental. Oleh sebab itu, demi menjaga kesehatan mental terutama di masa pandemi covid-19 begini, saya memutuskan untuk mengikuti apa yang disarankan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) yang mengatakan bahwa membatasi perolehan informasi secara berlebihan dari berita-berita yang belum diketahui kebenarannya dapat membantu menjaga kesehatan jiwa di tengah pandemi COVID-19. Di samping itu saya juga memutuskan untuk lebih selektif memilih artikel yang mau saya baca dengan menerapkan langkah-langkah mengidentifikasi Hoax versi Mafindo. 


Langkah-langkah Mengidentifikasi Hoax 


1.  Selektif memilih mulai dari judul berita yang cenderung provokatif.


Salah satu contoh judul yang cenderung provokatif yakni menudingkan jari ke pihak tertentu. Biasanya, kalau ketemu judul berita atau informasi seperti ini dan saya tetap ingin membaca bacaan tersebut, yang saya lakukan yakni mencari informasi lain dengan menggunakan kata kunci yang ada pada judul tersebut. Jika hasil pencarian saya merujuk pada situs-situs yang jelas kredibilitasnya, salah satunya Liputan 6, baru kemudian saya membaca informasi tersebut. Hanya sekadar membaca, hanya sekadar tahu, namun tidak untuk menjadi kesimpulan, apalagi pemikiran. 


2. Memperhatikan alamat situs web.


Beberapa waktu lalu, Kominfo merilis situs-situs yang jelas kredibilitasnya, salah satunya yakni Liputan 6 Sejak saat itu, saya lebih memilih membaca informasi dari situs-situs tersebut. Di luar situs tersebut, saya lebih sering memilih untuk skip skip skip. 


3. Membedakan antara fakta dan opini.


Menurut KBBI, fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. 

Sedangkan opini, menurut KBBI, adalah pendapat, pikiran, pendirian. Makna opini menunjukkan kecenderungan bersifat subyektif. 


Berdasarkan dua makna tersebut, saya lebih memilih membaca berita yang didalamnya berisi seputar fakta. Kalaupun berita tersebut berisi opini seseorang, paling tidak dilengkapi dengan fakta misalnya beberapa studi, kumpulan data, dan sebagainya. 


4. Cek keaslian foto


Foto adalah salah satu bagian penting dalam sebuah berita atau informasi. Foto seringkali digunakan untuk menguatkan berita. Oleh sebab itu, tak jarang pula ditemukan penyalahgunaan foto. Seharusnya foto A digunakan untuk bahasan soal A, namun ternyata digunakan untuk bahasan soal B. 


Adapun cara untuk mengidentifikasi keaslian foto, menurut Mafindo, adalah dengan dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.


5. Ikut serta grup diskusi anti-hoax


Mafindo menyebutkan beberapa grup diskusi anti-hoax yang bisa diikuti yakni Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci.


Alhamdulillah dengan menerapkan langkah-langkah mengidentifikasi Hoax versi Mafindo di atas, sejauh ini, saya bisa melindungi diri sendiri dari terkena paparan Hoax. Bahkan terkadang saya hanya menggunakan 2-3 langkah saja. 2 langkah, nggak sreg baca, auto skip. Gitu sajalah. Dan alhamdulillahnya lagi, saya merasa jauh lebih tenang, nggak baper, kesal apalagi sampai marah-marah. Alhamdulillah. 


Dah, terlepas dari soal hoax-hoax itu, serta kesehatan mental, saya masih senantiasa menaruh harap, tak henti memanjatkan do'a semoga pandemi covid-19 ini segera sirna, terutama dari Indonesia ini. Kalaupun masih ada, semoga langkah kita, usaha kita, perjuangan kita, untuk bertahan di masa pandemi covid-19 ini dimudahkan oleh Allah Swt. Aamiin aamiin ya robbal'alamiin


Sehat sehat sehat ya, kamu, kamu, juga kamu, teman teman saya tercinta. 

***


Sumber:


https://covid19.go.id/p/berita/psikiater-batasi-informasi-berita-berlebihan-untuk-jaga-kesehatan-jiwa-selama-pandemi-covid-19


https://kominfo.go.id/content/detail/9058/penyebaran-informasi-hoax-menimbulkan-keresahan-di-masyarakat/0/sorotan_media


https://kominfo.go.id/content/detail/8949/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-dunia-maya/0/sorotan_media


https://kbbi.web.id/fakta

https://kbbi.web.id/opini

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...