Bangga jadi 'IRT' (Muma Ken)

Bangga jadi 'IRT'

IRT
Ibu Rumah Tangga
Saya adalah salah satu orang yang dulu pernah memandang sebelah mata jika ada seorang wanita yang apabila ditanya mengenai profesinya lalu ia menjawab: "ibu rumah tangga pak/bu/mbk". Apalagi kalau ada seorang wanita berpendidikan tinggi yang berprofesi hanya menjadi ibu rumah tangga, maka tak segan hati saya berkata : "ealaaahhh, IRT to". Dulu, saya berpendapat bahwa menjadi seorang ibu rumah tangga itu amatlah mudah. Tak perlu sekolah tinggi-tinggi, belajar mati-matian, untuk menjadi seorang ibu rumah tangga. Toh nanti telah tiba 'saat'nya untuk menjadi seorang istri lalu menjadi ibu, naluri keibuan akan muncul secara otomatis. Begitu kata orang tua dulu. Itu pendapat saya dulu.
Sekarang?. Begitu saya menjadi seorang istri, maka seketika itu juga rasanya saya ingin 'menampar pikiran' saya yang dulu pernah meremehkan tugas menjadi seorang istri. Ini baru menjadi seorang istri. Apalagi menjadi ibu?,. Ibu rumah tangga lagi.
Saya sangat berusaha menjadi istri yang 'sesungguhnya'. Memasak untuk suami, membersihkan rumah, dan melayani suami sebaik mungkin. Biasa, pengantin baruuu. Semangat saya begitu menggebu-gebu waktu itu. Sungguh. Bersih-bersih rumah adalah hal yang biasa bagi saya. Tapi kalau masak-memasak, no no no no. Pertama kali saya menggoreng ayam, tangan kiri memegang 'sutil' dan tangan kiri membawa tutup panci, sebagai antisipasi jika terdengar suara 'dos..dos' dari wajan. Bisa dikatakan waktu itu penampilan saya mirip orang yang mau perang. Hadeeehhh. Saya benar-benar kepayahan dalam hal masak-memasak. Dan sekarang Alhamdulillah, sudah tak membawa tutup panci, tapi menjauh beberapa meter saat menggoreng sesuatu yang bisa menimbulkan suara 'dos..dos' dari wajan. Lumayan laahhh.
Itu baru menjadi istri. Bagaimana menjadi ibu?.
Alhamdulillah, 1 thn pernikahan, kami dipercaya untuk menjaga seorang bayi laki-laki yang kami beri nama 'Ken'.
Pertama kali bertemu ken, sempat mampir dipikiran saya, "aduuuhhh...mau diapain ni anak". Sungguh saya tidak tahu harus berbuat apa saat itu. Karna saya tak pernah memegang bayi sampai saat itu. Takut kenapa-kenapa. Dan tiba-tiba saja di samping saya, tertidur seorang malaikat kecil. Saya berpikir tentang banyak hal saat itu. Bagaimana cara menyusui yang benar, ganti popok, cara menggendong yang benar, memandikan, dan segala yang berkaitan dengan si baby. Yaa meskipun saat itu sudah ada mertua yang setia mendampingi, tapi tetap saja pikiran-pikiran itu menghantui. Bahkan saya sempat merasa jijik melihat kotoran bayi saya sendiri. mengingat itu, rasanya saya ingin menampar diri sendiri (Ketepok).
Dan alhamdulillah lagi, dua bulan kemudian tepatnya sebulan setelah kami memutuskan kembali ke rumah kami (saya dan suami), saya benar-benar bisa 'ngeramut' si kecil sendiri. Untuk hal ini, saya sangat berterima kasih kepada suami atas bimbingan dan kesabarannya dalam mengajari saya merawat si kecil. Sungguh butuh kerja keras yang luar biasa. Selain membutuhkan ketelatenan, kehati-hatian, kesabaran, juga harus banyak belajar. Disela-sela waktu, saya sempatkan banyak membaca buku atau artikel tentang merawat bayi, menjaga kesehatan bayi, stimulus yang harus diberikan untuk si kecil, dan lain sebagainya. Saya juga banyak sharing-sharing dengan kawan-kawan yang sudah jadi 'emak-emak'. Bagi saya segala informasi yang berkaitan dengan bayi, amatlah penting untuk diketahui. Disamping itu saya juga tidak mau menjadi seorang ibu yang 'buta'.
Intinya, saya berusaha untuk menjadi ibu 'sesungguhnya'. Susah memang. Susah sekali. Mengorbankan waktu untuk diri sendiri, dan mengorbankan keinginan untuk mengaktualisasi diri. Selain itu saya harus menjaga stamina, menjaga hati dan pikiran agar tetap stabil. Agar tidak ada yang terbengkalai baik keperluan suami dan terutama si kecil Ken.
Butuh Kerja Keras.
Oleh sebab itu, teruntuk para wanita yang berprofesi Ibu Rumah Tangga, jangan tertunduk, jangan bersuara lirih lagi, jika ada yang bertanya tentang profesi. Jawablah dengan lantang, bahwa :" Saya adalah Seorang Ibu Rumah Tangga". Jika ada yang melirik remeh atau bergumam yang tak mengenakkan hati, katakan saja pada mereka : "MASBULOH..Masalah buat Lohhh..."

1 comment:

  1. setujuuu... ibu rumah tangga itu lebih dari 24 jam sehari kerjanya.. *_*

    ReplyDelete

Biji bunga matahari namanya kuaci
Kupas kulitnya pakai gigi
Eee para pengunjung yang baik hati
Yuk tinggalkan komentar sebelum pergi.

Buah Pir Buah Naga
Jangan khawatir, aku akan mengunjungimu juga. :)

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...