Kata 'Biasa' di Balik Peristiwa Naas Metro Mini Ditabrak KRL

Aku pikir, kecelakaan naas yang dialami metro mini tersebut, yang terjadi pada minggu sore lalu, membuat orang orang lebih patuh akan rambu rambu lalu lintas dan tak menerobos pintu kereta api yang akan tertutup lagi. Namun ternyata tidak. Sayang sekali. Sungguh..TERR..LALUH.

Ya, kemarin aku sempat mantengin berita tragedi metro mini yang ditabrak krl ini. Dan salah satu berita tersebut membahas tentang hal di atas yakni masih banyak warga yang tetap melanggar atau menerobos palang pintu kereta api yang akan tertutup. Masih banyak juga yang menunggu kereta api lewat tepat di dekat rel kereta api dan sebagainya. Saat ditanya oleh reporter salah satu stasiun tv swasta perihal mengapa mereka tetap berani melakukan pelanggaran tersebut maka rata rata jawaban mereka adalah 'sudah biasa begini, nggak apa apa'. Mendengar jawaban tersebut, rasanya pengen noyor kepala tu orang. Gemes.

"nggak apa apa, sudah biasa kayak gini, nerobos pintu lintasan kereta api begini".
"nggak apa apa, sudah biasa nunggu kereta api lewat di sini, di dekat rel kereta api ini"
"nggak apa apa, sudah biasa tetap lewat meskipun sirene sudah menyala".
"nggak apa apa, sudah biasa.....
KETABRAK MAKSUD LOE.
hadeeehhhh.

Kita sering sekali terjebak dengan kata biasa. Dengan membubuhi kata biasa di beberapa aktivitas yang kita lakukan, seakan akan membuat kita merasa lebih percaya diri karena sudah biasa, merasa pasti mampu melakukan hal itu lagi karena sudah biasa serta merasa tak perlu menaruh rasa waspada atau berhati hati lagi karena sudah biasa dan tidak terjadi apa apa. Jika sudah begitu, maka akan membuat kita sedikit teledor, tidak mempertimbangkan resiko dan segala sesuatunya, serta tidak peka akan bahaya yang mungkin saja tengah mengintai kita.

Kata biasa ini seharusnya tidak membuat kita terlena,lupa, lalai, dan tak peduli. Apalagi sampai membuat apa yang seharusnya salah menjadi suatu hal yang nampaknya benar karena sudah biasa dilakukan. Entah kita sendiri yang melakukannya atau orang lain. Jangan begitu yak. Jangan sampek, kata biasa tersebut membuat kita tidak waspada bahkan membuat kita menjadi tidak peka dengan hikmah atau pelajaran yang bisa didapat dari kejadian kejadian yang terjadi di sekitar kita. Jangan.

Jadi, mari kita ambil pelajaran berharga dari kejadian tragis krl menabrak metro mini yang terjadi minggu sore lalu. Bahwa patuh akan rambu rambu lalu lintas yang berlaku akan menyelamatkan kita dari mara bahaya. Tidak ada ruginya lah ya menunggu kereta api lewat barang sebentar saja. Toh nggak sampek bikin pantat panas membara ulala kan ? gara gara nunggu tu kereta lewat. Satu hal lagi, ingat, jangan jadikan sesuatu yang salah menjadi nampak benar hanya karena sudah biasa dilakukan atau sudah biasa melihat hal yang demikian.

Semoga kejadian tragis ini adalah yang terakhir. Semoga jembatan layang (fly over) sebagai salah satu solusi untuk mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi di lintasan kereta api, dapat segera terwujud. amin.

7 comments:

  1. aamiin, ini yg sabtu krmn trjdi ya. sy lagi di jalan mau naik krl pas denger berita dr supr taksi yg bawa saya k stasiun. sempet was2 juga krn sy mau naik krl tp bismillah aja :(

    ReplyDelete
  2. bener banget mba... pengendara motor udah 'biasa' banget di JKt ngelanggar palang, kebetulan yang kena musibah metromini :(

    malah saya berhenti diklakson suruh jalan padahal palang ditutup :(

    ReplyDelete
  3. kalau di palang pintu gitu...hadeuh pada ngga sabar. kayaknya dalam wkatu dekat aku masih trauma deh sama metromini

    ReplyDelete
  4. Kalau di palang pintu gitu udah kayak ada persiapan tawuran antar kendaraan.. wkwkwkw....
    nunggu semua, pas pintu dibuka langsung pada gas nggak mau ngalah :((

    ReplyDelete
  5. emang mba metromini itu sopirnya duuhh..! di mana-mana attitude berkendaranya ngga ada, untuk yang suka nerobos palang pintu KRL, mungkin punya nyawa cadangan..heu..heu..

    ReplyDelete
  6. nah ini aku lagi pengen cari cari kronologinya kayak gimana...soalnya dulu sering naek krl, jadi berasa flashback...riuhnya moda transportasi ibukota...huhu, ijin baca dari awal..

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Biji bunga matahari namanya kuaci
Kupas kulitnya pakai gigi
Eee para pengunjung yang baik hati
Yuk tinggalkan komentar sebelum pergi.

Buah Pir Buah Naga
Jangan khawatir, aku akan mengunjungimu juga. :)

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...