Jika Aku Menjadi Seorang Pemimpin, Ini yang Aku Lakukan untuk Indonesia

 



Teman, sudahkah kamu tahu kondisi hutan saat ini? Kalau kamu ingin tahu soal itu, aku sarankan untuk mencari informasi tersebut di Golongan Hutan bisa melalui Website, atau media sosialnya Golongan Hutan.


FYI, Golongan Hutan adalah gabungan berbagai organisasi masyarakat bidang lingkungan yang mengajak anak-anak muda Indonesia untuk bangga pada kehebatan hutan kita dan ikut serta menjaga kelestariannya.


Ketua MPR, Bamsoet, di detikcom, memaparkan jumlah pemuda dari data BPS. Saat ini, jumlah pemuda , dengan rentang usia 16 sampai sebanyak 64 juta jiwa. Ini jumlah yang cukup besar dan diprediksi akan semakin bertambah.


Nah, aku jadi membayangkan jika peran generasi muda di masa depan ikut melakukan hal yang sama seperti Golongan Hutan dengan jumlahnya yang begitu banyak, tentu akan membuat bumi Pertiwi jadi hijau royo royo adem lan tentrem. Oleh sebab itu, aku mendukung penuh serta mendo'akan keberhasilan Golongan hutan untuk mewujudkan misinya.


Salah satu bentuk dukunganku pada Golongan Hutan yakni dengan menjadi follower Instagram Golongan Hutan. Alasan lain tentu saja Golongan Hutan sebagai salah satu sumber informasi bagiku terkait hutan, kondisi lingkungan, dan sebagainya. 


Nah yang tak kalah penting, dengan menjadi follower Golongan Hutan, gairah atau semangatku untuk turut serta menjaga bumi termasuk didalamnya menjaga lingkungan juga keinginan untuk turut serta melestarikan hutan negeri ini, makin tumbuh subur. Bahkan, saat ini mendorongku untuk berani memimpikan sesuatu yang sekiranya bisa menularkan, menumbuhkembangkan rasa peduli akan kondisi hutan, lingkungan, bumi, pada banyak orang.


Dari kbr.id, Deputi MenLH Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Ilyas Asaad mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup (KemenLH) mencatat, tingkat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hanya 57 persen. Dilihat dari informasi ini, dapat dikatakan bahwa masih banyak orang yang menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap lingkungan hidup. Tentu hal ini sangat memprihatinkan mengingat kondisi lingkungan, kondisi hutan, kondisi bumi Pertiwi yang (nampaknya) saat ini semakin babak belur.




Inilah yang menjadi latar belakang mimpiku itu, bahwa aku ingin sekali melakukan sesuatu yang sekiranya bisa meningkatkan jumlah orang yang peduli dengan lingkungan hidup, dengan hutan, dengan bumi Pertiwi.

Jika Aku Menjadi Seorang Pemimpin, Ini yang Aku Lakukan untuk Indonesia 

Mimpi yang aku maksud adalah mimpi menjadi seorang pemimpin. Menurutku, dengan menjadi seorang pemimpin, minimal, aku bisa mengajak orang-orang yang aku pimpin untuk turut serta menjaga lingkungan. Syukur-syukur jika ajakan ku tersebut malah memunculkan kesadaran mereka untuk turut serta menjaga kelestarian hutan, lingkungan, bumi pertiwi. Karena, menurutku, semakin banyak yang peduli, maka semakin panjang umur kelestarian hutan, lingkungan, dan bumi pertiwi.


Bukan, aku bukan ingin menjadi pemimpin negara ini. Aku tak bermimpi setinggi itu. Aku tahu dirilah ya. Aku sadar dengan kemampuanku sendiri yang hanya memiliki bekal pengetahuan dan pengalaman menjadi seorang ibu dan pendidik.


Menumbuhkan Rasa Peduli Lingkungan pada Anak Usia Dini melalui Pendidikan di Indonesia



Misiku menjadi seorang pemimpin sekolah atau kepala sekolah adalah menumbuhkan rasa peduli hingga mau turut beraksi menjaga lingkungan dan peduli pada kelestarian hutan. Menurutku memberikan pemahaman tersebut, alangkah baiknya apabila dimulai sejak usia dini. Apa yang didapatkan anak pada usia dini, akan menjadi bekal di masa depannya. Bekal ini akan menjadi pegangan baginya salah satunya saat ia tiba dan menjalani peran generasi muda. Nah, untuk mewujudkan hal tersebut maka aku, sebagai pemimpin sekolah, akan memberikan pendidikan tentang lingkungan pada anak-anak didik di sekolahku.


Ada pepatah yang mengatakan bahwa belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu. Susah, memang, karena butuh ketelatenan namun tak masalah sebab hasilnya begitu menawan. Jika anak paham dengan apa yang diajarkan di masa-masa ini, anak tidak akan mudah lupa.


Di samping itu, masa usia dini juga disebut sebagai golden age, dimana pada masa tersebut otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Pada masa ini juga perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Dengan fakta seperti ini maka dapat dikatakan bahwa menumbuhkan karakter positif berupa rasa peduli, rasa ingin menjaga, serta rasa cinta akan lingkungan sejak usia dini merupakan langkah yang tepat.


Usaha untuk Menumbuhkan Rasa Peduli Lingkungan pada Anak Usia Dini

Untuk menumbuhkan rasa peduli, rasa ingin menjaga, serta rasa cinta akan lingkungan dan peduli pada kelestarian hutan pada anak usia dini tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab anak bukan kertas kosong. Anak memiliki kesukaan sendiri, ketertarikan sendiri. Orangtua, guru, orang dewasa tidak bisa memaksakan kehendak sesuka hati pada mereka. Jadi jika ingin membuat mereka mau menoleh, mau mendengarkan, mau mengikuti apa yang kita mau, maka yang harus dilakukan adalah dengan menarik perhatian mereka terlebih dahulu, lalu kita berikan pemahaman secara perlahan sampai mereka paham.


Berdasarkan pengalamanku menjadi ibu, cara yang paling ampuh untuk menarik perhatian mereka apalagi kalau bukan mengajak mereka melakukan hal yang menyenangkan salah satunya yakni aktivitas bermain sambil belajar atau yang lebih dikenal dengan metode bermain sambil belajar.




Aktivitas bermain ini sendiri dapat menghadirkan rasa senang pada anak. Jika anak merasa senang, maka hormon-hormon yang keluar, yaitu dopamin, serotonin, endorfin, itu yang membuat anak jadi lebih semangat dan atentif.




Kalau sudah begini, kita bisa dengan mudah mengajarkan, hingga memberikan pemahaman pada mereka termasuk menumbuhkan rasa peduli, rasa ingin menjaga dan rasa cinta pada lingkungan.


Bersyukur sekarang sudah banyak pilihan aktivitas bermain yang bertemakan lingkungan seperti bermain dengan menggunakan game board Ecofunology dan sebagainya. Permainan-permainan ini pun sudah terbukti mampu memberikan pengetahuan terkait dengan menjaga lingkungan.


Aneka Media Belajar untuk Menumbuhkan Rasa Peduli Lingkungan melalui Pendidikan pada Anak Usia Dini


Nah, aku sendiri punya beberapa permainan yang bertemakan lingkungan. Permainan ini aku pakai untuk menumbuhkan rasa peduli, dan rasa ingin menjaga lingkungan pada anak-anakku.

1. Media belajar berupa Mainan untuk Mengenal Jenis Sampah.

Dari beritagar.id, Dini Trisyanti, pendiri dan juga peneliti Sustainable Waste Indonesia (SWI), mengatakan bahwa sebenarnya sekitar 90 persen masyarakat Indonesia sadar bahwa ada persoalan terkait sampah, akan tetapi aksi nyata dalam menyikapi keadaan ini masih nihil. Kesadaran akan pengelolaan dan kepedulian terhadap sampah masih sangat rendah.






Nah, berdasarkan hal ini, aku membuat mainan tentang memilah sampah. Tujuannya tentu saja untuk memberikan pengetahuan pada anak tentang jenis-jenis sampah. Harapanku dengan hal ini anak dapat mempraktekkannya di sekolah, di rumah, hingga dimanapun mereka berada. 





2. Media belajar berupa Mainan Mengetahui Manfaat Menanam Pohon.



Pengetahuan ini penting diberikan pada anak usia dini. Anak akan tahu begitu banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari menanam pohon. Dengan melakukan ini, aku berharap dapat menumbuhkan kepedulian mereka pada kelestarian pohon baik pohon-pohon yang ada di lingkungan tempat tinggal hingga hutan.






Lebih jauh, rencanaku lagi, nih, permainan-permainan di atas akan aku perbanyak dan aku bagikan ke setiap anak didik. Sehingga mereka juga bisa memainkannya di rumah bersama keluarga. Harapanku, dengan melakukan ini, dapat memunculkan rasa peduli dan keinginan untuk turut menjaga lingkungan pada orangtua hingga keluarga anak-anak didik di sekolahku. Kalau sekolah yang lain mau, juga boleh. Untuk semuanya lah. Sehingga akan banyak bermunculan keluarga-keluarga yang peduli pada lingkungan. Duh, bayangin aja rasanya aku seneng banget.




Lagi, aku juga berencana melakukan beberapa aktivitas lain. Rencanaku ini terinspirasi dari teori belajar yang dikemukan oleh Hebb seorang pakar neurologis. Hebb mengatakan bahwa intelegensi (kecerdasan) berasal dari pengalaman, dan karenanya tidak ditentukan secara genetik. Jadi kalau aku ingin memunculkan kecerdasan anak didikku, dalam hal ini memunculkan kecerdasan naturalis yang merupakan salah satu kecerdasan majemuk yang dicetuskan oleh Howard Gardner, maka aku harus memperkaya pengalaman mereka, bukan? Yup, Aku akan melakukan itu.


Nah, beberapa pilihan pengalaman yang rencananya akan aku berikan pada anak didikku nanti yakni sebagai berikut.


1. Menonton film tentang lingkungan

Menurut Ahmad Sabri dalam buku HM. Musfiqon, menggunakan media film dalam pembelajaran memberikan beberapa manfaat antara lain:  
Mengembangkan pikiran dan pendapat siswa, menambah daya ingat pada pelajaran, mengembangkan minat dan motivasi belajar, memberikan gambaran pengalaman yang lebih realistis dan sebagainya.

Beruntung sekarang ada begitu banyak film anak bertemakan lingkungan. Salah satunya Doraemon and The Green Giant Legend, dan lain-lain.


Wikipedia

2. Bernyanyi tentang lingkungan.

Bernyanyi adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi siapa saja, anak-anak hingga orang dewasa. Bernyanyi juga mempermudah kegiatan menghafal. Karena mempermudah menghafal maka proses menghafal pun bisa jadi lebih cepat dan tahan lama. Nah, dengan menggunakan metode bernyanyi ini, kita dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman pada anak tentang lingkungan. Harapan tentu saja agar ia paham juga ingat dengan materi yang diajarkan padanya.

Ada banyak lagu anak bertemakan lingkungan seperti lihat kebunku karya Ibu Soed, Menanam jagung karya Ibu Soed juga dan lain sebagainya.


3. Memberikan buku bergambar tentang lingkungan. 

Bagi anak dengan gaya belajar visual, buku bergambar dapat memberikan kemudahan dalam memahami materi yang dijelaskan oleh pendidik. Di samping itu juga, buku bergambar apalagi yang full color, selalu berhasil menarik perhatian anak. Anak senang melihat warna warni di buku bergambar hingga gambar animasi animasi lucu yang ada di buku bergambar.

4. Mendongeng 

Mendengarkan dongeng adalah salah satu aktivitas yang disukai anak-anak. Aktivitas ini selalu berhasil menarik perhatian anak karena ceritanya, ekspresi pendongengnya, hingga penggunaan alat pendukung misalkan boneka. Di samping itu, aktivitas mendongeng juga memiliki banyak manfaat salah satunya yakni meningkatkan daya ingat, juga imajinasi pada anak.

Nah, aku berharap dengan cara ini anak makin paham dengan materi yang diajarkan.


5. Eksplorasi

Setelah mendapatkan materi bertemakan lingkungan, maka selanjutnya yakni mengajak anak didik untuk melakukan eksplorasi seperti eksplorasi memilah-milah sampah, bercocok tanam, memetik hasil kebun, hingga melakukan study tour.

Eksplorasi sendiri memiliki peran penting dalam perkembangan anak. Anak yang mendapatkan kesempatan untuk melakukan eksplorasi akan memperoleh manfaat berupa kaya pengetahuan, banyak pengalaman, kreatif, percaya diri, dan mandiri.


Nah, aktivitas-aktivitas yang tersebut tidak dilakukan sekali dua kali saja. Melainkan berulang-ulang. Melakukan pengulangan merupakan hal yang penting dalam pembelajaran. Karena dengan melakukan pengulangan dapat mempermudah anak untuk mengingat apa yang diajarkan pada mereka.  Sebagaimana pendapat 
N. Cabaroglu et al (2010) yang bilang kalau sebuah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang lebih cepat diingat dalam otak.

Akhir kata, aku berharap usaha yang aku lakukan ini, ikhtiar yang sudah semaksimal ini, nantinya dapat memberikan hasil yang maksimal pula berupa terbentuknya karakter positif anak yang cinta lingkungan, yang peduli lingkungan, dan mau melakukan aksi nyata seperti menjaga lingkungan serta melestarikan hutan.


Seperti itulah kiranya yang akan aku lakukan jika aku menjadi seorang pemimpin, Teman. Mohon bantuan do'anya yak. Do'akan mimpiku ini tercapai. Aamiin. 

Terima kasih banyak, sebelumnya. Do'a yang baik  akan kembali pada kamu, Teman, selaku yang melantunkannya.

Dah, terlepas dari itu, aku selalu berharap dan senantiasa berdo'a semoga lingkungan tempat tinggal kita, hutan-hutan di bumi Pertiwi tercinta, semakin membaik terus membaik dan baik baik baik. Semoga seiring berjalannya waktu, makin banyak orang yang peduli dengan lingkungan, dengan hutan, dengan alam. Semoga terwujud, segera, aamiin. 

***

Referensi:
Hergenhahn, B.R. Olson, H. Mattew. 2010. Theories of Learning. Jakarta:Kencana    media group
Musfiqon, H.M. (2011). Pengembangan media dan sumber pembelajaran.
Sidoarjo: PT. Pustakaraya.
Detik(dot)com
Beritagar(dot)id

35 comments:

  1. Anakku saking sukanya sama lingkungan masuk kuliah jurusan biologi mbak, biar jadi power ranger untuk lingkungan. Setidaknya hidup ini bermanfaat katanya 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yippieee, power ranger lingkungan, semoga terwujud cita-cita anaknya ya mbak aamiin

      Delete
  2. Harus dipupuk sejak dini untuk mencintai lingkungan. Kalau bukan dari kita sendiri siapa lagi 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak Diah, betul betul betul, dimulai dari diri kita sendiri

      Delete
  3. Meskipun tidka pernah bermimpi ingin jaid pemimpin negara, tetapi setidaknya bisa menjadi pemimpin dari diri sendiri. Memimpin untuk peduli dengan hutan dan menjaga lingkungannya

    ReplyDelete
  4. Memang penting banget menumbuhkan kesadaran sejak dini. Apalagi jika diikuti dengan praktek langsung sehingga menjadi kebiasaan yang bisa menular pada orang lain..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga ya, mbak, biar makin banyak nih yang peduli dengan kondisi lingkungan, aamiin

      Delete
  5. Ulalaaa, kalau setiap Ibu di nusantara punya pemikiran dan semangat seperti dirimu, insyaALLAH lahir generasi yg kuat, resilien dan berkontribusi maksimal untuk negara!
    Makasiiii sharing insight-nya mbaa
    Semangaaatt kita yaaa

    ReplyDelete
  6. Generasi penerus bangsa memang harus dikenalkan dengan mencintai pohon dan hutan sejak usia dini ya. Sebab mereka yg akan jd penerus kehidupan bermasyarakat dengan semua kearifan menjaga lingkungan termasuk hutan.
    Semoga hutan yg masih tersisa tetap terjaga dengan baik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyup, dengan dikenalin sejak usia dini, semoga kelak saat sudah menjadi generasi muda penerus bangsa mereka sudah bisa mengambil peran untuk turut serta menjaga lingkungan juga hutan.
      Aamiin aamiin ya robbal'alamiin

      Delete
  7. Memang isu lingkungan harus menjadi kesadaran banyak pihak dan sebaiknya ditanamkan sedari dini yah
    Hal-hal kecil dijadikan pembiasaan supaya melekat sampai beranjak dewasa yaaah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya teh, mulai dari hal yang kecil, jadikan kebiasaan, lalu melekat sampai dewasa. Aamiin

      Delete
  8. Kakak panutan sekali. Aku tuh malah kalau punya anak beneran pengen dianya kenal langsung ke hutan dan alam. Biar tahu kalau hutan itu bagian penting dari kehidupan kita. SUPER KEREN!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih kak Amel. Iyup, dikenalin ke anak, biar cinta biar sayang biar peduli sama hutan juga lingkungan

      Delete
  9. Woh iya yah. Jadi pemimpin bisa mengenalkan manfaat hutan pada anak. Ini sebenarnya sederhana tapi ngena banget karena tertanam sejak kecil. Jadi pas besar, anak-anak akan mencintai hutan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga ya, mbak Jiah. Aamiin aamiin ya robbal'alamiin.

      Delete
  10. Bagus mbak idenya, memang penting banget pendidikan karakter dari mulai di pendidikan dasar ya, sehingga menjadi pembiasaan yang baik sehingga akan muncul pemimpin pemimimpin bangsa yang kuat karakternya

    ReplyDelete
  11. Wah aku tertarik dg macam2 media belajarnya nih mba..kreatif.. Semoga sukses ya mba..

    ReplyDelete
  12. bermain sambil belajar memang cara ampuh untuk mengajarkan hal baru bagi anak ya Mbak, seperti mengenalkan tentang hutan dan juga memisahkan sampah berdasarkan golongannya seperti ini.
    perlu kesabaran memang karena harus terus menerus mengingatkan mereka, tapi jika sudah tertanam pada diri mereka maka akan mudah untuk proses selanjutnya ya :)

    ReplyDelete
  13. Keren nih idenya memang harus dari sejak dini segala pembiasaan yang baik itu supaya saat dewasa sudah menjadi karakter yang menempel dalam diri..

    ReplyDelete
  14. MasyaAllah panutan banget nih mba. Aku yang belum punya anak jadi bisa belajar banyak dan pengen nerapin juga. Makasih mba Inda

    ReplyDelete
  15. dengan mengajarkan anak, kita juga berasa diingetin ya mba. dalam kelas Montessori pun ada penanaman nilai cultural yang salah satu diantaranya belajar soal zoology dan lingkungannya termasuk living and non living dan ini relate banget dengan menyelamatkan bumi.

    ReplyDelete
  16. Keren mba mimpinya, visioner dan bisa tuh direalisasikan jadi kepsek biar mencetak generasi muda yang berakhlak baik, pintar dan melindungi alam ya

    ReplyDelete
  17. Menjaga hutan, menjaga lingkungan memang harus ditanamkan kepada anak-anak sejak dini. Termasuk bagaimana menjadi sosok pemimpin yang tidak hanya pandai memimpin tapi juga pandai melayani rakyatnya

    ReplyDelete
  18. Sesekali saya ajak anak2 ke taman kupu kupu yang sebenarnya mirip hutan kecil Mbak. Adem sejuk dan harapannya mereka jadi cinta lingkungan

    ReplyDelete
  19. aku suka dengan pemimpin yang punya misi good parenting seperti ini. generasi muda masa depan memang harus dimulai sejak usia dini ya mbak

    ReplyDelete
  20. MasyaAllah terima kasih informasi dan inspirasinya Mba. Pendidikan lingkungan memang penting banget ya untuk generasi kita

    ReplyDelete
  21. Such a beautiful mission you have here. I sincerely hope we have more and more leaders with clear vision like this

    ReplyDelete
  22. Menanamkan kecintaan anak terhadap pentingnya menjaga lingkungan terutama hutan yaa, kak..
    Aktivitas seru dan semoga akan bertahan hingga nanti.

    ReplyDelete
  23. Aku setuju banget dengan program pengenalan cinta lingkungan sejak dini mba. Coba ya sejak usia kanak-kanak, anak diajarkan untuk bermain di kebun, menyiram bunga, bermain sembari belajar menanam rumput-rumputan yang mudah banget itu, pake pot yang menarik dan berbentuk ceria, pasti pengalaman yang mereka dapatkan itu akan terus diingat seumur hidup.

    ReplyDelete
  24. Bener mbak saya setuju sekali kalau generasi sekarang udah bomat ma lingkungan maka minimal yang perlu diselamatkan anak2 kita, generasi di bawah kita supaya mengenal manfaat dari mencintai lingkungan.
    Apalagi merekalah yang kelak akan mewarisi negeri ini ya. TFS

    ReplyDelete
  25. Setuju banget, menjadi pemimpin harus bisa peduli dengan lingkungan. Di mana nantinya dibuat kebijakan-kebijakan yang bisa melindungi lingkungan. Miris banget dengan keadaan yang sekarang ini terjadi. Lingkungan rusak semakin banyak. :(

    ReplyDelete
  26. aku setuju banget sih ini, aku berharap banget pemimpin saat ini dan pemimpin kedepannya nanti bisa lebih peduli dengan lingkungan, amiiin

    ReplyDelete

Biji bunga matahari namanya kuaci
Kupas kulitnya pakai gigi
Eee para pengunjung yang baik hati
Yuk tinggalkan komentar sebelum pergi.

Buah Pir Buah Naga
Jangan khawatir, aku akan mengunjungimu juga. :)

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

Jauh dari Nyaman

Kapan nyaman itu datang? Rasanya, saban hari seperti dikejar-kejar Ayo selesaikan A Yang B belum siap nih C belum rampung Bergegas deh Cepet...