#FFRabu - Suara

"Gue butuh bantuan loe, penting, loe mau kan?" kata Cika. Nina garuk-garuk kepala.
"Bentar, gue ke kamar dulu" ujar Cika. Nina terpaku. Ia bingung harus menjawab apa.
Pagi ini, Nina ada kuliah. Dosennya galak luar biasa. Terlambat sedikit sama dengan alpa. Sementara mau menolak Cika, Nina tak bisa. Cika sahabatnya dan lumbung padinya.
"Ini, loe angkat, loe jawab, pakai suara ngebass loe".
Nina segera paham maksud Cika. Kelebihan Nina yang bisa meniru suara cowok, sering dimanfaatkan Cika untuk mengusir penggemarnya. 
"Woi, sekali lagi ganggu pacar gue, mati loe?" ancam Nina. Sambungan terputus. Cika memencet tombol merah.
"Loe lupa ganti suara"

***

Sedekah Yuuukkkk !

Di tengah pasang surut harga bbm. Memuncaknya tarif listrik. Melonjaknya harga kebutuhan pokok. Membuat sebagian besar orang kembali meng-kalkulatorkan list kebutuhan mereka.
"Beli telur segini aja, sisa nya buat beli tepung, biar keliatan banyak"
"Trus Minyak goreng ini aja, lebih murah"
"Itu jg harus dikurangin tuh, nonton tv, ya ya ya, habis maghrib gk boleh nonton tv, betul betul itu"
"Etapi, waktu itu kan, ada film kesukaanku, gimana donk?"
Glodak.

Salah satu profesi yg menuntut pelakunya untuk melakukan hal tersebut adalah profesi sebagai guru honorer.
Mungkin, guru honorer yang sudah memiliki masa pengabdian yang cukup lama bisa sedikit menyunggingkan senyum jika fungsional cair. Tapi bagi honorer yg baru mengabdi, tentu saja senyum hampir tak mampir di wajahnya. Yang singgah malah, cenat cenut di kepala. Puyeng puyeng dah mikirin harga. Bener deh. Swear tekewer kewer.

Suami sih sering bilang, "sudah ma, dijalani saja, ngapain dipikir, malah tambah sumpek".
Bener itu, dipikir malah bikin semua anggota tubuh cenat cenut. Hadeeehhh.

Tapi ya namanya perempuan, kalau urusan duit duitan, beuugghhh, nomor satu dah. Jd meskipun berkali kali suami bilang begitu, tetep saja daku memikirkan itu. Bebal memang *tutup muka.

Beda dengan suami. Masya Allah, luar biasa dah. Salut.
Tak hanya soal gaji rendah yg ia hadapi, tapi juga jarak sekolah yg teramat jauh. Ia harus mendaki gunung, melewati lembah dulu 
*ninja hatori kaleee. Baru tiba di sekolah tersebut, tepatnya di daerah wisata Wonosalam Jombang.
Surganya durian. Biasanya pada saat panen besar2an, wonosalam mengadakan kegiatan kenduren, makan duren gratis sepuasnya.

Baiklah kita lanjut ke topik utama.
Selain masalah lokasi, hambatan berikutnya adalah para orang tua yg 'nakal'.  Loh koq?.

Nakal yg dimaksud di sini adalah ketidak pahaman orang tua mengenai hak hak anaknya. Salah satunya mengenyam dunia pendidikan.
Saat musim panen, orang tua pun beramai ramai menjemput bahkan melarang si anak sekolah dengan alasan mereka membutuhkan tenaga si anak. Juga ada orang tua yang menyuruh si anak menikah saja begitu lulus SMP. Alasannya sama, yakni ekonomi. Padahal si anak merupakan anak berprestasi. Para guru jg sdh berusha meyakinkan orang tua si anak. Namun, tetap gagal. Kata suami ini hambatan terbesar.

3 hambatan tersebut tetap tidak mengurungkan niat suami utk tetap mengabdi. Katanya, "nggak merasa berat tuh mah, malah seneng, tingkah pola arek arek kadang bikin geleng geleng kepala, tp lebih sering bikin ketawa sampek perut sakit."
"Kalau dipikir untung rugi, tentu saja ayah rugi banyak, tp bukan itu intinya, ada kebahagiaan, kepuasan tersendiri bisa mengamalkan ilmu, mempraktekkan materi yg didapat semasa kuliah bimbingan konseling dulu, dan satu lg, sedekah ilmu ma".
Super sekali ya. Good man.

Okelah kalau begitu. Saya manggut manggut.
Tak sampai setahun di situ, alhamdulillah, suami sayaaaa.... masih tetep jd guru honorer. Tapiiii banyak rejeki  lain yg datang. Bisa dikatakan tak terduga. Saat musim panen tiba, suami pun pasti kebagian juga. 1 kresek salak pondoh lah, buah naga, singkong beserta daunnya, dan satu lagi satu kardus buah duren. Alhamdulillah, sujud syukur saya, secara, buah kesukaan. Hehe.

Yah begitulah, cerita ttg saya, mana ?. Iya iya, tentang suami saya yg ngotot tetap menjadi tenaga honorer di sekolah yg nun jauh di sana dg alasan sedekah ilmu dan merasa bahagia.

Sedekah materi boleh, sedekah ilmu jg boleh. Jadi tidak ada alasan utk tdk bersedekah dg sesama. Dan satu lagi, tak hanya dapat pahala, tp jg dapat buah, ups, mksud saya, rejeki juga akan ikut bertambah. Tidak kurang. Nambah loh. Jadi tunggu apa lagi. Ayo berbagi, ayo sedekah. *tunjuk diri sendiri.

***

Tulisan ini diikutsertakan dalam Fadevmother's First Giveaway

Cinderella Lost in K3B

Cinderella tengah dilanda galau maksimum karena teringat dengan masa itu. Saat pangeran membatalkan pernikahan mereka. Bukan karena ada orang ketiga, juga bukan karena politik semata. Melainkan karena sepatu kaca. Ya sepatu kaca.

Waktu itu, detik detik menuju janji suci mereka, saat cinderella akan memakai sepatu kacanya, secara tiba tiba sepatu kaca itu tak dapat masuk di kaki cinderella. Bukan karena sulap, bukan pula sihir. Sebab cantengan. Jempol cinderella bengkak besar. Memerah. Cantengan.

Sejak saat itu, cinderella dirundung duka. Kakak tiri juga ibu tirinya selama bertahun tahun terus saja menertawainya. Merendahkannya. Namun apa mau dikata. Ia tetap saja di rumah. Tentu saja, karena itu kenangan satu satunya dari ayahnya.

Semakin hari, cinderella tak memiliki alasan kuat utk mendorong dirinya pergi dari semua ini. Karena ia tengah mendapat amanah luar biasa. Dua bayi. Sekaligus. Bayi bayi tersebut adalah anak dari kedua kakak tirinya. Sementara kakak tiri beserta suami suaminya juga ibu tiri, menghilang entah kemana.

Hhhhhhhh.
Cinderella menghela nafas. Apa mau dikata. Hidup harus terus berlanjut.
Ia pun teringat harus mengambil air di sumur untuk memandikan
Bayi bayi lucu itu.
Saat cinderalla hendak menimba air. Datanglah seorang nenek. Nenek tersebut berjalan mendekati cinderella lalu memberikan jaring penangkap mimpi indah. Lalu si nenek pergi. Cinderella memperhatikan pemberian nenek tersebut. Tersadar. Ternyata ia belum mengucapkan terima kasih kepada si nenek. Cinderella mencari cari si nenek. Tak ketemu. Tentu saja karena si nenek sudah naek ojek. Ojek kereta kuda.

Malam pun tiba. Bintang bertebaran. Mengerling jenaka. Seakan menggoda cinderalla yang tengah memandangi mereka. Tak lama cinderella memutuskan untuk tidur di samping bayi bayi mungilnya. Penangkap mimpi pun telah ia pasang di jendela kamarnya.
Daaannnnn..

"Selamat datang di KEB, yayyyyyy" seru orang orang yang berdiri di hadapan cinderella. Mereka tersenyum lebar menyambut cinderella.

"Keb ? Apa itu keb ?" tanya cinderella. Ia sungguh tak tahu.

" Apakah nenek itu belum menjelaskannya padamu ? " tanya seseorang diantara mereka. Cinderella sempat membaca label nama yg tertera di dada sebelah kirinya. Bertuliskan Emak Mira Sahid.

"Baiklah, kami akan mengenalkan KEB padamu, kau sudah siap?". Cinderella mengangguk.

"Keb merupakan kepanjangan dari kumpulan emak blogger adalah sebuah rumah untuk menjalin persahabatan dan memfasilitasi semua perempuan yang suka nulis, ngeblog atau sekedar curhat online di socmed, untuk saling memberikan inspirasi, berbagi karya, dan ide ide positif, sehingga bisa menjadikan tulisannya sebuah karya yang bermanfaat. Kau paham sampai di sini?"jelas Mak Mira.

"Lalu apa hubungannya keb dengan ku ?. Kenapa aku bisa diterima di sini?. Aku bukan siapa siapa. Aku hanya seorang cinderella" ujar cinderella.

"Kata nenek yg merekomendasikanmu kepada kami kau memiliki talenta, kau tak hanya pandai beberes rumah, kau pandai bernyanyi, menari, berdansa, dan satu lagi kau baik hati. Nenek itu yakin kau akan menjadi luar biasa bergabung bersama kami. Karena kami paket lengkap. Apapun ada disini. Kau ingin pandai memasak, di sini ada ahlinya. Kau ingin belajar fashion, di sini juga ada.  Kau ingin belajar parenting, ada.  Pengetahuan umum, ada. Kau ingin tau tempat-tempat indah, di sini juga ada. Ilmu kesehatan, ada. Soal bisnis, teknologi, crafting, bahkan ilmu gaul pun, bisa kau dapatkan di sini. Dan gratis. Selain itu, dari sini kau bisa dapat duit. "

"Benarkah itu?"

Mira Sahid mengangguk. Disusul dengan Emak Sary Melati, Emak Indah Julianti Sibarani, Emak Sumarti Saelan, Emak Lusi Tris, Emak Vema Syafei, Emak Irma Susanti.

Mendengar kata duit, gairah cinderalla semakin bangkit. Ia merasa, masa depannya bersama dengan dua bayinya akan indah luar biasa. Ia yakin. Ia akan sukses.
Sebelum berpisah tak lupa, mak Pungky selaku Srikandi Blogger 2014 memberikan hadiah spesial kepada cinderella dalam rangka ultah keb yg ke -3, yakni sebuah smartphone tercanggih di dunia.

Salam perpisahan dimulai. Para emak bersorak. Hebat. Saking dahsyatnya sampek muncrat membasahi wajah cinderella. Tos tos tos.

"Eh tapi koq bau yaaa " batin cinderella. Ia sudah tak fokus dengan perpisahan. Ia konsentrasi dengan sumber bau.

"Kayaknya kenal deh,"
Cinderella mengerjap ngerjapkan matanya. Ternyata ia sudah di kamarnya. Nampak air menetes dari atas kasur si kecil. Air pipis. Bunyinya tes tes tes.
"Hhhh ngompol lagi dia".

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo