FF-Masa Tenggang

Masa tenggang seorang jomblo adalah detik-detik menjelang si jomblo harus nerima calon dari orang tuanya dengan lapang dada.
Sebagaimana yang tengah di alami Joni. Ia gelisah bukan kepalang. Emak Bapaknya memberikan waktu 100 hari padanya utk mencari calon istri. Jika ia tak berhasil, maka ia harus menerima calon istri yg dipilihkan Bapak Emaknya.

"Bang, Nina tau deh knp Abang gakk laku, penampilan Abang kadaluarsa, wajah Abang jadul, gak ada warna, hitam putih aja" kata Nina.
Joni melengos.
"Nina permak ya Bang".
"Celana jeeeaaans kali gue".
"Beneran Bang, Nina jamin, Abang jadi ganteng dan cewek-cewek pada mau dah sama Abang".
Joni menatap Nina. Ada api kesungguhan di matanya. Rupanya Nina benar-benar ingin membantu Abangnya.
"Okke, gue mau".

Keesokan harinya, mereka mulai beraksi. Nina mengajak Si Abang ke salon dan terakhir pergi ke pasar. Berburu kostum yg pas untuk Si Abang. Selesai.

Keesokan paginya. Joni nampak begitu sumringah. Auranya menyala-nyala. Ia begitu percaya diri. Bahkan Bapaknya dibuat terkejut dengan penampilannya yang baru. Sementara Si Emak, banjir air mata. Terharu.

Tiba di kantor.
Weiiissssss.
Semua mata tertuju pada Joni. Waktu seakan melambat. Hingga Joni dapat menangkap jelas siapa saja yang memperhatikannya.
Hatinya bersorak. Ia berjanji, pulang dari kantor, akan mengajak Nina, adek satu-satunya, makan bakso di pengkolan deket rumah.
Masih. Semua mata tertuju pada Joni. Ia melangkah dengan pasti. Tersenyum. Hahaa Hihi. Sesekali menyapa
"Pagi cika"
"Hai putri"
"Siska"
"Lisa"
Bla bla bla.
Joni senang, karena semua gadis yang ia sapa, tersenyum manis padanya. Sementara hari-hari yang lalu, Joni hanya dianggap angin lalu, werrrrr.
Joni tiba di meja kerjanya. Di sebelahnya sudah ada Farhan, rekan kerjanya.
"Jon, elu tadi buru-buru ya berangkat ke kantor ?" Tanya farhan.
Joni ingin mengiyakan pertanyaan itu. Karena ia memang buru-buru. Penasaran dengan respon orang-orang dengan penampilannya yg baru.
"Nggak, biasa aja" jawab Joni.
"Ooo kirain buru-buru, soalnyaaa" Farhan mendekati Joni. Joni merasa tak enak hati. Saat sudah dekat, Farhan berbisik :
"Resliting celana lue kebuka"

***

"Cerita ini diikutkan giveaway contest  www.doddyrakhmat.com"

Antara Blogwalking, Malaikat Lewat, dan Jasa Pengiriman

Langit mengabu. Hujan menderas. Petir menyambar. Suasana menyepi. Mencekam.
Saat itu, aku, hanya berdua dengan anakku. Semua pintu sdh ku kunci. Begitu jg dengan jendela. Berikut tirainya.

Di luar, angin berlari kencang. Hembusannya mampu menembus pori-pori rumahku. Mengibar-ngibarkan tirai. Membangunkan bulu roma.

Tirai terbuka. Satu kali. Dua kali. Tiga kali.....Ada sosok berdiri. Serta merta, ku gendong anakku. Ku peluk erat.

Aku terkejut bukan kepalang. Sosok itu nampak semakin jelas. Mengenakan jubah dengan tudung di kepalanya.
Jantungku berdegup kencang. Sosok itu mulai mendekati pintu gerbang.
"Ya Allah Ya Allah" gumamku.
"YaAllaaahhh....."
.......................
.......................
"Permisiiiii assalamu'alaikum ada paket mbak"
....................
Hehe. Sosok itu ternyata bapak2 dari pengiriman.
Membawakan bingkisan hadiah dari menang lomba membuat fanfic ayam haru.

Bingkisan itu berisi sebuah toples kecil yg di dalamnya terdapat beraneka macam kudapan tradisional seperti jenang, dodol, dsbg.
Rasanyaaaaa, nyummyyyy.

Sedang asyik mengunyah jenang, tiba-tiba terlintas dengan kejadian kemarin. Waktu itu saya blogwalking ke blognya mak Isnuansa yg membahas ttg berburu informasi utk pernikahan adik iparnya. Saya pun meninggalkan jejak. kalimat terakhir seperti ini : "jangan lupa bagi-bagi jenangnya ya mak".

Setelah berkunjung, saya langsung balik ke fb, ngelike dan terkadang ngomen jg. Nah komen di fb pun sama: "jangan lupa bagi-bagi jenangnya ya mak".
Dan beberapa hari kemudian. Tepatnya kemarin. Pak Jasa pengiriman datang, dengan membawa bingkisan berisi jenang.

Sempat terpikir gini : "mungkin waktu ngetik komen, ada malaikat lewat kali ya".

Tuh, indah banget kan. Nikmat mana lagi yg kau dustakan. Fabiayyi aala irobbikuma tukadzibaan.

Hanya nyeletuk dalam hati trs komen2 di blognya mak isnuansa, eee diijabah beneran sama Allah. Subhanallah.

Satu lagi. Yang bikin kado / hadiah / bingkisan / paketan yg sudah indah ini menjadi semakin indah adalah profesionalitas dari jasa pengiriman. Meskipun hujann begitu deras dan diwarnai petir, tetap bekerja mengantarkan paketan kepada pelanggan. Salut. Jempol 100.

Okke dah. Sekian dulu cerita saya tentang kado terindah. Semoga suka. Dan dadaaahhhhh.

***

Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Kado Terindah

#FFRabu - Suara

"Gue butuh bantuan loe, penting, loe mau kan?" kata Cika. Nina garuk-garuk kepala.
"Bentar, gue ke kamar dulu" ujar Cika. Nina terpaku. Ia bingung harus menjawab apa.
Pagi ini, Nina ada kuliah. Dosennya galak luar biasa. Terlambat sedikit sama dengan alpa. Sementara mau menolak Cika, Nina tak bisa. Cika sahabatnya dan lumbung padinya.
"Ini, loe angkat, loe jawab, pakai suara ngebass loe".
Nina segera paham maksud Cika. Kelebihan Nina yang bisa meniru suara cowok, sering dimanfaatkan Cika untuk mengusir penggemarnya. 
"Woi, sekali lagi ganggu pacar gue, mati loe?" ancam Nina. Sambungan terputus. Cika memencet tombol merah.
"Loe lupa ganti suara"

***

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo