Akhirnya
setelah,...seki...an lama, aku menunggu,...tarakdungces *hahay.
Iyup setelah sekian lama
aku menunggu formasi cpns yang sesuai dengan ilmu dan ijazah aku, akhirnya
tahun ini formasi itu benar-benar ada. Jujur, begitu aku tahu informasi ini,
seketika itu ada yang meletup-letup di dada. Seneng tapiiiiii...campur psimis
juga sih..*loh.
Sudah bukan rahasia lagi,
kalau pada penerimaan cpns yang lalu-lalu, ada jalur khusus untuk jadi seorang
pns. Entah siapa oknum yang menyediakan jalur tersebut, yang pasti kalau mau
lewat jalur tersebut harus memiliki budget sekian-sekian. Ketentuan besarnya
budget pun berbeda-beda. Ada yang puluhan juta hingga sampai ratusan juta
rupiah. Meskipun harus menyediakan budget yang tidak sedikit, tetap saja ada
peminatnya. Laris manis tanjung kimpul. Yuhuuuu.
"Tahun ini kayaknya
nggak ada yang curang, nggak ada jalur-jalur khusus karena tesnya menggunakan
aplikasi yang namanya CAT, Ma. Tidak seperti dulu, dengan cara manual, sehingga
rawan terjadinya tindakan curang" Kata suami kepadaku.
'Ah iya, ada benernya
juga sih yang dibilang suami' Pikirku gitu. Jadi rasa psimisku (yang sempat
terbersit) untuk ikut tes cpns tahun ini, aku hilangkan sedemikian rupa dan aku
ganti dengan tekad bulat ntuk ikut tes
cpns tahun 2018 ini. Hiyat ciyat ciyat.
Dan akhirnya aku pun
beneran ikut tes cpns provinsi Bali, tepatnya tanggal 17 November lalu. Aku
bersyukur karena bisa ikut tes cpns 2018 ini. Asli. Karena apa? Banyak hal atau
kejadian-kejadian yang tidak terlupakan saat aku ikut tes cpns 2018 ini.
1. Daftar online di SSCN
Langkah awal sebelum
dapat mengikuti tes cpns adalah dengan membuat akun di SSCN dan melengkapi
beberapa syarat yang berlaku. Baru setelah itu melakukan pendaftaran offline
yakni mengirimkan dokumen ke instansi yang dipilih.
Pada saat mendaftar via
online, banyak yang mengalami kendala, Kendala tersebut berupa susah login
hingga gagal upload dokumen. Aku sendiri juga mengalami kendala. Waktu itu, aku
kesulitan bikin akun. Aku coba beberapa kali tetap gagal. Nah, demi menghindari
hal tersebut, aku pun memilih untuk masuk di situs sscn pada saat menjelang
subuh dan alhamdulillah langsung sukses. Yeahhhhh.
2. Jadwal tes dan HPL
Dari BKN disebutkan bahwa
perkiraan tes akan dilaksanakan pada
akhir oktober. Namun ternyata jadwal-jadwal yang semula sudah diumumkan di BKN
makin mundur saja. Hingga akhirnya keluarlah pengumuman mengenai tanggal dan
tempat aku tes cpns nantinya.
Nah begitu aku lihat
jadwalku ternyata selisih satu hari dengal hpl. *wakwaw. 'Wah bakal nggak jadi
nih ikut tes cpns' Pikirku.
Tapi rupanya Allah
berkehendak lain. Aku melahirkan di tanggal 4 November. Selisih 13 hari dengan
jadwal aku tes cpns. Dengan kondisi begini, bahwa aku sudah lahiran dan juga
berangsur-angsur pulih, alhamdulillah, aku bisa berangkat ikut tes cpns di
Bali. Yihiiiii...
3. Berangkat tes dengan membawa bayi yang belum selapan
(belum berusia 40 hari)
Sebelum berangkat ke Bali
untuk tes cpns, sempat terhalang yang namanya kepercayaan orang zaman dulu
bahwa sebelum selapan atau belum 40 hari atau lebih tepatnya masih 10 hari, ibu juga si baby tidak diperbolehkan keluar
rumah kecuali dalam kondisi tertentu. Walhasil aku dan si baby tidak dizinkan
kemana-kemana oleh para tetua.
![]() |
Tapi, akhirnya
diperbolehkan sih (meskipun berat hati) setelah aku sampaikan keterangan dari
dokter anak dan dokter kandungan bahwa kami, aku dan si baby, bisa bepergian
jauh.
4. Momen yang bikin hati menderu-deru kesenengan
Jadi waktu aku sudah di
lokasi tes, tepatnya di aula udayana makodam. Aku sempat berkenalan dengan
beberapa peserta tes cpns juga. Nah salah satu dari mereka ada yang bilang
bahwa usiaku seperti baru sekitar 25-an. Padahal aslinya 29 nan. Lumayan, dapet
'korting' 4 tahun. Yeayyyy... Alhamdulillah, di bilang begini aja rasanya happy
bangeeet. Sepanjang tes bawaannya nyengir kesenengan mulu dah. Bhahahaha.
5. Tes cpns
Ini adalah pertama
kalinya aku tes cpns dan pertama kalinya juga mengikuti tes menggunakan CAT
ini. Seru sih. Apalagi waktu klik tombol terakhir yang selanjutnya akan muncul
skor hasil mengerjakan soal tes. Duuuhhh dag dig duer dezing dezing *hahay.
Satu hal yang aku
dapatkan dari tes menggunakan CAT ini bahwa tidak hanya sekedar mengerjakan soal saja melainkan juga
membutuhkan strategi agar bisa mendapatkan skor tinggi atau melebihi passing
grade.
Lalu hasilnya gimana?
Alhamdulillah, kurang 17
poin lagi menuju lulus ketentuan passing grade atau kurang mengalahkan 5 orang
lagi agar bisa ikut tes selanjutnya atau SKB. Ini artinya bahwa aku tidak
lulus, Esmeralda. *hahay.
Ya, meskipun hasilnya
seperti itu, tapi aku tetap bersyukur alhamdulillah. Karena ada banyak hal tak
terlupakan saat ikut tes cpns 2018 ini. Di samping itu, pengalaman pertamaku
ini, bisa aku jadikan referensi untuk ikut tes cpns lagi. Yaaa kali aja tahun
depan ada lagi dan aku bisa ikut lagi dan bisa lulus tes juga. Do'akan aku ya,
Teman-teman. Matur nuwuuunnn.
Nah, kalian ada yang ikut
tes cpns 2018 ini juga nggak? Kalau ada, ceritain donk momen atau hal-hal tak
terlupakan saat mengikuti tes cpns 2018 ini.
***