Berkah Ramadan Makin Terasa Melalui Aplikasi Ini




Assalamu'alaikuuummm.

Sudah masuk hari ke-20. Alhamdulillah busui ini bisa ikut puasa. Kemarin sempat bolong alias mokel karena tiba-tiba kepala keliyengan. Jadi daripada nanti lanjut sakit, aku memutuskan untuk berbuka saja waktu itu. 

Aku bersyukur sekali, karena masih diberi kesempatan sama Allah untuk beribadah di bulan ramadan. Terlebih di ramadan kali ini, adalah kali kedua aku berpuasa dalam keadaan menyusui. Senang, senang sekali. 

Iyup, rasa senang karena ramadan datang, meletup letup di dada. Entah gimana, rasanya serba mudah menjalani ibadah puasa, padahal seharusnya rempong ya, secara aku punya bayi dan juga bocah tanpa art tanpa nanny. Kadang ada sih, rasa lelah menghampiri, tapi nggak pernah singgah lama-lama. Hanya sekedar mampir lalu kemudian pergi. Kalau hari-hari biasanya, beugh, tiada hari tanpa ngomelin bocah sulungku. Hiks. Mungkin karena bapak bocah-bocah lebih lama berada di rumah kali, ya. Karena jam kerja yang berkurang selama ramadan. Yang biasanya pulang malam, kini jadi pulang siang. Iya, sepertinya karena itu. Karena ada bapak bocah yang bantu. 

Rasa lain yang aku rasakan selama ramadan adalah rasa menyenangkan bin membahagiakan. Kalau rasa ini, aku tahu betul sumbernya darimana. Ya apalagi kalau bukan disebabkan oleh sebuah aplikasi yang bikin usaha aku dan adekku semakin lancar jaya. Alhamdulillah. 

Usaha yang aku tekuni sama adekku adalah jualan baju. Sudah hampir setahun belakangan ini. Awalnya dulu jualan daster. Sekarang sudah merambah ke model-model baju yang lebih beragam. 

Kami berdua berbagi tugas. Aku bagian manajemen sedangkan adekku yang jiwa sosialnya tinggi dan tipe anak extrovert juga, memilih untuk menjadi bagian pemasaran. Namun kalau soal mencari baju mana yang mau dijual di toko, kami memilih untuk memutuskan bersama, diskusi berdua gitu. Sebagian besar, model baju yang kami pilih adalah model baju yang kekinian. Dengan ketentuan begini, mau nggak mau kami harus rajin cari informasi soal fashion yang sedang ngetren.

Nah, setelah mencari informasi, kami mulai mencari suplier yang menyediakan model baju seperti yang kami inginkan. Kadang, kami tidak bisa menemukan suplier yang menjual baju yang kami inginkan. Kalau sudah begini, pencarian kami alihkan ke e-commerce. Namun adakalanya kami mencari model baju di ecomerce lebih dulu sekalian melakukan survey harga. *hahay. Oleh sebab itu, untuk mempermudah pencarian kami, kami memutuskan untuk menginstal aplikasi e-commerce seperti shopee. 

Alhamdulillah, kami benar-benar terbantu berkat adanya aplikasi shopee ini. Nggak hanya terbantu soal mencari suplier namun juga mempermudah kami mendapatkan untung melalui program gratis ongkir yang selama ramadan ini, kami sudah menggunakan sekitar 10 an lebih voucher gratis ongkir shopee. Belum lagi diskon-diskon yang ditawarkan oleh toko-toko yang ada di shopee, beugghh, nyenengin banget. Syukur alhamdulillah, rasanya menyenangkan sekali, untung yang cuma 5000 hingga 10 ribu per baju jadi banyak karena baju-baju yang kami beli lewat aplikasi shopee sudah habis terjual semua. 

Alhamdulillah, alhamdulillah banget, aku banyak-banyak bersyukur, teramat bersyukur. Atas kemudahan dan kelancaran berpuasa sambil menyusui yang Allah berikan kepadaku. Dan atas kemudahan mengais rejeki di bulan ramadan ini. Sungguh terasa manis, manis sekali. Bagiku, bisa merasakan perasaan ini, adalah berkah di bulan ramadan. 


Amalan Ramadan ala Ibu yang Punya Bayi


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh. 

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan, bertabur pahala, berlipat-lipat banyaknya. Bahkan di bulan ini, ada satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan yakni malam lailatul qadar. 

Nah, dengan keistimewaan seperti ini rasanya rugi kalau sampai kita melewatkan ramadan begitu saja. 

Aku pun tak mau membiarkan Ramadan lewat begitu saja. Aku sengaja mengurangi kegiatanku di luar rumah, agar aku bisa mewujudkan target-target  amalan ramadan yang aku buat. Syukur-syukur amalan yang aku lakukan selama bulan ramadan ini bisa berlanjut sampai ramadan sudah usai. 

Target amalan ramadan yang aku buat nggak yang gimana gimana, biasa saja, sudah aku sesuaikan dengan kemampuanku yang saat ini tengah memiliki bayi. Tau sendirilah yah, kalau punya bayi itu rempongnya kayak gimana. *hahay. 

Jadi target amalan ramadanku hanya melakukan amalan yang sudah aku lakukan sebelumnya dengan kuantitas yang lebih banyak dari hari-hari sebelumnya di luar ramadan. Seperti misalnya di hari-hari selain ramadan hanya ngaji qur'an selembar setiap hari, di bulan ramadan ini aku berusaha untuk minimal bisa ngaji 1 juz, syukur-syukur sehari bisa 5 juz. Bisa cepet khatam dan berkali-kali khatam. Sayangnya hal ini nggak bisa aku lakukan. Heuheu

Ehtapi ada amalan yang baru juga, sih. Seperti sholat tahajud. Karena kalau di hari-hari biasa, aku nggak pernah melakukan amalan yang satu ini. Alasannya karena aku parnoan. Kalau bahasa jawanya, wedian. Wedi dimunculin fenamfakan. Hehe. 



Alhamdulillah di bulan ramadan ini, aku bisa melakukan sholat tahajud. Nggak parnoan juga. Karena di sini, jam 3 an gitu sudah ramai yang bangunin sahur-sahur. Seneng. Ngerasa ada temen sesama manusia. Hehe. 

Pokoknya di bulan ramadan ini, aku bener-bener berusaha untuk memperbanyak amalan ramadan. Berharap mendapat berkah dari Allah hingga diampunkan segala dosa-dosa. Aamiin ya robbal'alamiin. 

Cara Sederhana Mengatasi Bau Mulut Saat Berpuasa

Source google


Assalamu'alaikuuummm

Aku tu, suka berubah wujud eh sikap kalau pas puasa. Yang kalau pas nggak puasa, suka ngobrol suka diskusi ini itu sama temen sama keluarga atau sama suami gitu, berubah jadi lebih pendiam jarang ngomong. Hal ini karena aku khawatir bau mulutku menyerang mereka semua. *hahay. 

Jadi nih, kalau ada temen kalian yang sikapnya berubah pas puasa, mungkin salah satu penyebabnya seperti aku. Karena ia khawatir mulutnya mengeluarkan bau yang tak enak. Jadi jangan seudzon dulu, yak. 

Ya begitulah aku. Etapi kadang bukan karena khawatir bau mulut juga, sih. Melainkan lagi berusaha untuk hemat tenaga dengan nggak ngobrol atau nggak nimbrung diskusi. Hehe. 100
Nah, sikapku yang pendiam selama puasa, akan berubah setelah santap berbuka puasa.  

Dari artikel yang aku baca di ruangguru, bau mulut saat berpuasa disebabkan oleh beberapa hal antara lain sebagai berikut. 
1. Karena sisa makanan yang nyangkut di gigi atau lidah lalu membusuk. 
Pada saat mengunyah makanan, tentu berpeluang meninggalkan sisa makanan di gigi atau lidah. Baik itu tersangkut di sela-sela gigi atau menempel di area lidah. 
2. Dari karang gigi, atau gigi berlubang.
Memiliki gigi berlubang atau karang gigi, malah memperparah menumpuknya sisa makanan di area mulut. Bisa jadi double double baunya. *wadidaw.  
3. Produksi air liur atau saliva yang berkurang
Saat mengunyah, secara langsung kita memproduksi saliva. Nah, saat puasa, kita tentu tidak melakukan aktivitas mengunyah makanan tho. Maka produksi saliva pun jadi berkurang drastis. Saliva di sini nantinya berfungsi membantu proses mengunyah dan Saliva berguna untuk melembabkan mulut, sehingga dapat mencegah bau pada mulut kita.
4. Sistem pencernaan
Prof. Heriandi Sutadi yang merupakan spesialis kedokteran gigi anak, juga mengutarakan hasil penelitiannya. Menurutnya, cairan pencernaan akan tetap keluar meskipun tidak ada asupan makanan selama manusia berpuasa. Keluarnya cairan pencernaan tadi, berpengaruh pada lapisan perut kita, kemudian mengakibatkan munculnya bau makanan basi atau seperti bau busuk. 
5. Karena cadangan lemak pada tubuh
cadangan lemak pada tubuh kita juga melepaskan bahan kimia keton yang didorong keluar bersamaan dengan nafas, hasilnya mulut kita mengeluarkan aroma yang tidak sedap.

Ada banyak ternyata penyebab bau mulut saat berpuasa. Tapi bukan berarti bau mulut tersebut tidak bisa dihalau hiyat ciyat gitu. Pasti ada caranya. 

Di detik health dijelaskan soal cara sederhana mengatasi bau mulut saat berpuasa. Mulai dari saat sahur yang dianjurkan untuk tidak makan makanan yang berbau, lalu memperbanyak.mium air putih, menggosok gigi juga lidah, kumur dengan obat kumur, dan tidak merokok. 

Oya aku juga punya cara sederhana mengatasi bau mulut saat berpuasa, lho. Gampang banget. Yakni, tutup saja mulut saat hendak berbicara atau mungkin tidak berkata kata sama sekali saat sedang berpuasa. Hehe. 

Jadi seperti itulah, penyebab dan cara sederhana mengatasi bau mulut saat berpuasa yang sudah aku praktekkan. Alhamdulillah ampun. Kalian jangan lupa dicoba juga, yak. Matur nuwuuuuunnnn. 


Facebook  Twitter  Google+ Yahoo