Resep Jajanan Ramadan Khas Kampung Muslim di Bali



Assalamu'alaikuummm

Lebaran tinggal menghitung hari, yak. Sebagian sedih, sebagian hati aku gembira. Sedih karena mikir masih ada kesempatan ketemu ramadan lagi atau nggak? Lalu sebagian gembira karena bisa ketemu kumpul kumpul silaturahim sama keluarga dan orang-orang terdekat.  Saling bertukar kabar, cerita-cerita, dan ada yang tanya-tanya juga. Bagian yang tanya-tanya ini, kalau bisa diskip aku skip ajalah. Soalnya kadang pertanyaan yang dilontarkan bikin ngelus dada. *hahay. 
Dah, pertanyaan-pertanyaan yang bikin ngelus dada, menyikapinya dengan, abaikan saja. 

Oya, alhamdulillah, hari-hari menjelang lebaran ini, aku sudah di kampung halaman, lho. Kebetulan anak sama suami juga sudah libur lebih awal jadi kami bisa mudik lebih awal. Alhamdulillah. 

Enaknya kalau pulang lebih awal gini, kami masih bisa mencicipi kuliner ramadan khas kampung tempat tinggal aku. Karena biasanya menjelang hari raya, para penjual kuliner sudah banyak yang tutup. Aku sendiri pernah tanya ke salah satu penjual makanan khas ramadan langganan aku. Jawaban beliau waktu aku tanya kenapa tutup lebih awal adalah seperti:"Lempeh an saye, nak sebulan full tu medagang,  biar boleh ape istirahat sambil nungguk i lebaran". 

Dan aku pun mengangguk tanda setuju dengan alasan si ibu penjual. Mungkin kalau aku di posisi si ibu, juga akan melakukan hal yang sama. Tapi di sisi lain, ada rasa nggak rela juga sih, kalau si ibu penjual makanan ramadan libur duluan, libur cepet gitu. Soalnya apa? La diriku berarti berburu lagi penjual makanan yang sesuai selera keluarga. *wakwaw.

Kenapa nggak masak aja, Mak? Dah, sudah dari jauh-jauh hari, sebelum mudik sudah aku niatin, kalau pas mudik aku mau wisata kulineran aja. Gitu. *hahay. Tapi kalau dalam keadaan begini, para penjual kuliner ramadan langganan aku sudah pada tutup, ya mau gimana lagi. Solusi satu-satunya memang masak sendiri. 

Seperti yang aku lakukan kemarin. Bareng ibuk, aku bikin jajanan khas ramadan sendiri. Karena, yang jual udah tutup. Ini adalah salah satu jajanan ramadan yang selalu ada dan dicari pembeli. Namanya Jajan Kopyor.  

Aku jentrengin resep jajanan ramadan kopyor versi kampung muslim di Jembrana Bali. Kali aja kalian mau bikin sendiri. 

Resep Jajan Kopyor
Bahan
Roti tawar
Santan
Susu cair (optional)
Gula pasir
Nangka
Bihun bakso
Mutiara
Daun pisang
Lidi/semat

Cara membuat
Potong dadu nangka
Rebus mutiara
Rendam bihun
Campurkan santan dan gula pasir (banyaknya sesuai selera)
Didihkan santan dan gula pasir
Siapkan daun pisang, letakkan roti tawar terlebih dahulu, kemudian bihun nangka, dan mutiara. 
Tuang santan ke dalamnya. 
Bungkus campuran bahan tersebut.
Terakhir, kukus sampai sekiranya daun pisang berubah warna.
Selesai. 
Siap disajikan.


Cara bikinnya sebenernya simple. Cuma akunya aja yang males. Hahaha.

Nah, kalau di tempat tinggal kalian gimana, nih? Share cerita ya manteman. Sekalian resepnya juga boleh. Hehe.  Matur nuwuunnn. 

Perubahan Pilihan Model Baju Lebaran Seiring Bertambahnya Usia



Assalamu'alaikuuummmm

Haihoo
Alhamdulillah aku sudah berada di kampung halaman sekarang. Dan tadi, aku diajak adek buat berburu baju lebaran. Yup, aku belum punya baju lebaran.

Sebenarnya, aku tak terlalu peduli soal punya baju lebaran atau nggak. Selow aja. Punya baju lebaran, ya alhamdulillah, nggak punya juga nggak apa-apa. Toh, baju lama masih bagus-bagus. Tapi ini berubung diajak adek aku, dan doi maksa banget, jadi ya berangkat ajalah, itung-itung quality time sama adek tercinta dan satu-satunya.

Tiba, di tempat beli baju, aku pun mencari baju lebaran yang memenuhi kriteria aku. Iya, aku punya kriteria untuk memilih baju lebaran. Jadi nggak asal comot hanya karena suka. Nggak asal beli hanya karena model bajunya lagi tren. Atau nggak asal mbayar hanya karena nggak mau kalah sama tetangga. Nggak ah, not my way.

Kriteria memilih baju ini, sudah aku miliki sejak aku kuliah kayaknya. Atau pas aku mondok saat sma dulu, ya? Aku sedikit lupa soal itu.

Adapun kriteria dalam memilih baju lebaran versi aku saat sma dan berlaku sampai hari ini adalah sebagai berikut:
1. Cocok dipakai di kegiatan sehari-hari
Sejak mondok pas masa sma, saat beli baju lebaran, aku selalu memilih baju lebaran yang sekiranya bisa aku pakai untuk kegiatan sehari-hari di pondok. Karena untuk kegiatan sehari-hari tentu baju yang kupilih yang biasa saja. Yang nggak blig bling, yang nggak ada iwir-iwirnya, atau kriwul-kriwulnya. Biasa saja.
2. Nggak perlu mahal, nyaman adalah yang utama.
 Yang penting bahan bajunya nggak bikin gerah, ribet, bikin nyaman, udah, oke aja.
3. Nggak perlu yang lagi ngetren, yang terpenting bikin penampilan enak dipandang mata.
Aku lebih memilih model baju yang bikin penampilanku enak dipandang mata alias pantes gitu.

Kalau diperhatikan, dan kalau diingat-ingat, ada perbedaan yang cukup signifikan antara kriteria memilih baju lebaran waktu aku sd hingga smp dengan kriteria memilih baju lebaran versi aku yang sma dan berlaku sampai saat ini.

Kalau dulu, saat masih sd hingga smp, aku memilih baju lebaran yang ala-ala princess gitu, yang bisa dipakai pergi-pergi ke suatu acara seperti ulang tahun teman, pentas seni, dan sebagainya. Jarang banget milih model baju simpel.  Dulu juga, kalau milih baju, kadang yang lagi ngetren padahal nggak cocok banget di badan aku. Dulu, kalau milih baju lebaran yang bermerk, dan ngerasa ada nilai plus plusnya gitu.
Gitu amat, yak.
Baru sadar gueh. Hahay

Jadi, seperti itulah Perubahan Pilihan Model Baju Lebaran Seiring Bertambahnya Usia. Kalau kalian, gimana? Ada perubahan soal pilihan model baju lebaran kalian seiring bertambahnya usia? Ceritain doonkk.

Buka Bersama Bareng Keluarga atau Teman



Assalamu'alaikuuummm

Haihaimarehai tumhe mere jahe...*hahay

Gitu amat, kalimat pembukanya, Mak? Iye, abis nonton film india, jadi masih kebawa-bawa gitu. Hahaha. 

Oya, obrolan kita hari ini mau aku buka dulu dengan sebuah cerita tentang aku yang dapat komplen dari tetanggaku pas aku lagi nyapu halaman rumah. 
Tetanggaku tu bilang begini: "Mbak, kemarin koq nggak ikut buka bersama perumahan?"
"Suami saya sedang tidak di rumah, Bu. Jadi saya pasti kewalahan momong 1 bocah dan 1 bayi di acara bukber perumahan" jelasku 
"Seharusnya ikut aja, Mbk. Setahun pisan (setahun sekali)". 
"Njeh, ngapunten, Bu (iya mohon maaf Bu)" jawabku singkat. Setelah itu, si tetangga pun pergi meninggalkanku seorang diri dengan ekspresi yang menurutku agak nggak enak gitu sih. *hahay. 

Kepikiran nggak kalau dikomplen kayak gitu sama tetangga? Kalau aku sih nggak. Selow bae lah. Kalau kemusuhan eh dimusuhin juga aku bakal santai aja kayaknya. Karena dimusuhin atau ditemenin, nggak ada pengaruhnya dalam hidup aku. 

Terakhir, aku ikut buka bersama warga perumahan itu, sekitar tahun 2016 an, 3 tahun yang lalu. Lama juga, ya. Baru sadat eikeh, hahaha. 

Jujur, sebagai orang yang banyak memenuhi indikator introvert, aku nggak terlalu excited sama kegiatan bukber atau bukbar atau bubar gitu. Apalagi kalau nggak ada temen deket atau sahabat, beuggh, nggak bakal tertarik ikut. Karena apa? Aku pasti bakal mati gaya. Hahaha.

Tapi aku punya sih tip atau cara agar supaya nggak mati gaya saat orang introvert datang di acara bukber sendirian tanpa ada teman dekat. 



1. Kalau sudah buka puasa, dan orang-orang lagi pada ngobrol, sedangkan diri sendiri sendirian alias nggak punya temen ngobrol, maka sibukkanlah diri dengan ngemil makanan yang ada di sana. 



2. Kalau buka puasanya di suatu warung atau restoran atau halaman rumah seseorang dan orang-orang pada ngobrol sedangkan diri sendiri sendirian alias tidak punya teman ngobrol, maka carilah tempat yang bisa meluaskan pandangan ke sekitar. 



3. Sibukkan diri dengan gawai. *hahay
Bisa dengan chat sama sahabat, atau keluarga, trus main game, nulis, gambar, baca, nonton drakor. Bhahaha. 

Jadi kalau ada undangan bukber sama keluarga atau teman dalam satu waktu, aku milih bukber sama keluarga. Selain itu, biasanya, menu yang dihidangkan waktu bukber itu mantab betul. Kesukaan aku semua. Sambal beserta aneka cocolannya. 

Nah, kalau kalian gimana? Kalau ada undangan bukber sama keluarga atau teman dalam satu waktu, kalian pilih mana? 
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo