Solusi Ampuh Menghadapi Nyinyiran Orang akan Pilihan Hidup Menjadi Ibu Rumah Tangga


Sampai saat ini, masih saja ada anggapan bahwa menjadi ibu rumah tangga itu merupakan pekerjaan yang mudah karena berkutat pada anak, masak dan bersih-bersih rumah. Ada juga yang memandang sebelah mata profesi yang satu ini. Diremehkan. Karena ya itu tadi, dianggap pekerjaan yang mudah tanpa perlu ijazah atau keahlian lainnya. Kalau sudah begini rasanya pengen deh nyelepet yang ngomong pakai celana patrick. 

Awal mula mendengar anggapan tersebut, saya sempat baper. Tapi, belakangan, setelah bertahun-tahun menjalani profesi menjadi seorang ibu rumah tangga, saya memilih tidak peduli dengan anggapan-anggapan tersebut. 

Saya memilih untuk fokus pada tumbang anak anak saya saja. Saya memilih untuk fokus melakukan hal apa yang saya suka seperti ngeblog, ngecraft, hingga membuat content YouTube. Tak lupa, kalau ada waktu luang, saya sempatkan diri untuk menambah pengetahuan agar tak ketinggalan zaman. Secara saran dari Sayyidina Ali yakni agar mendidik anak sesuai dengan zamannya. 

Alhamdulillah, dengan melakukan hal hal di atas, saya jadi tak ada waktu untuk memikirkan omongan orang yang tidak enak, apalagi sampai baper. Alhamdulillah sudah nggak. 

Intinya, solusi yang paling ampuh agar tidak baper dari nyinyiran orang adalah dengan menyibukkan diri untuk meningkatkan diri menjadi pribadi yang berkualitas baik dalam segi akhlak, ketrampilan, hingga pengetahuan, lalu juga menjadi pribadi lebih baik dihadapan orang orang yang tersayang dan sayang sama kita dan terutama dihadapan Allah. 

Macam-macam Fungsi Masker



Sejak covid-19 muncul, masker  menjadi salah satu barang yang banyak diminati. Saking banyak peminatnya, masker sempat menjadi barang yang langka dan begitu muncul malah jadi barang mahal yang mana dulunya 5000 dapet 3pcs masker medis, sekarang malah 5000 dapet 1 biji. Ini pun jarang banget tempat yang jual dengan harga segitu. Terakhir yang jual masker medis dengan harga segitu kalau nggak salah Ramayana yak.

Belakangan, pemerintah menganjurkan menggunakan masker kain ketimbang masker medis. Alasannya? Agar tenaga medis tidak kesulitan mencari masker medis. Masker medis untuk tenaga medis alias tenaga kesehatan. Mungkin anjuran ini berlaku untuk sementara, selama masa pandemi. Anjuran pemerintah yakni untuk menggunakan masker kain saja. Lagi-lagi aku mendukung anjuran pemerintah untuk memakai masker kain saja. Mengingat kalau pakai masker kain, tidak akan adanya kelangkaan masker medis sehingga hal ini dapat memudahkan nakes untuk mencari masker medis. Di samping itu, pakai masker kain bikin kantong nggak jebol karena harus bolak balik beli masker medis. Kan masker kain bisa dicuci. Jadi bisa lebih hemat pengeluaran kalau pakai masker kain. Hehe.

Fungsi masker adalah untuk menjaga diri dari serangan virus. Kalau sebelum masa pandemi ini, masker berfungsi untuk menghindar dari  virus influenza. Nah berubung sekarang lagi masa pandemi covid 19,  jadi influenza tidak lagi jadi musuh utama, melainkan si corona. Dah, itu aja yang ada dipikiran. Copad copid copad copid.

Tapi kalau bagi aku, masker tidak hanya berfungsi untuk menjaga diri dari virus, melainkan buat menyembunyikan ekspresiku kalau lagi tidur di angkutan umum. Hahay. Penting, bagi ku, karena ekspresiku kalau lagi tidur sungguh nggak ada biuti biutinya, udah ngowo, ngiler pisan. Hahaha.

Trus fungsi lainnya yakni untuk memberi kesan kalau aku galak, jutek, sangar pas lagi di tempat ramai misal terminal atau angkutan umum. Ini kata suami sih, kalau aku pakai masker katanya keliatan sangar, tapi kalau nggak pakek masker keliatan lugu culun cupu. *waduh. Jadi suami menganjurkan aku pakai masker pas lagi bepergian sendirian. "Biar nggak ada yang jahilin, usil, aneh2". Ini memang benar adanya. Apa yang dianjurkan suami emang benar. Sudah aku buktikan. Kalau pas nggak pakek masker, tu abang-abang di terminal pada usil nyuit2in yang asli bikin aku risih setengah mati. Tapi kalau pakek masker nggak ada yang begitu.

Masker juga berfungsi untuk memberi kesan kalau aku lagi nggak pengen diajak ngobrol saat naik angkutan umum. Karena aku suka memanfaatkan masa-masa di angkutan umum untuk me time sejenak seperti dengerin lagu atau tidur.

Fungsi lainnya yakni untuk menjaga kulit wajah dari paparan sinar matahari alias biar nggak item, ceu. Hahay.

Oya, ada juga yang menjadikan masker sebagai bagian dari fashion, lho. Aku juga kaget pas baca berita soal ini tapi ini fakta sih yah. Lalu gimana sih bentuk masker yang dijadikan bagian dari fashion. Nih udah aku jentrengin buat kalian di bawah ini.



Nah, kalau kalian gimana?

Macam-macam Fungsi Masker



Sejak covid-19 muncul, masker  menjadi salah satu barang yang banyak diminati. Saking banyak peminatnya, masker sempat menjadi barang yang langka dan begitu muncul malah jadi barang mahal yang mana dulunya 5000 dapet 3pcs masker medis, sekarang malah 5000 dapet 1 biji. Ini pun jarang banget tempat yang jual dengan harga segitu. Terakhir yang jual masker medis dengan harga segitu kalau nggak salah Ramayana yak.

Belakangan, pemerintah menganjurkan menggunakan masker kain ketimbang masker medis. Alasannya? Agar tenaga medis tidak kesulitan mencari masker medis. Masker medis untuk tenaga medis alias tenaga kesehatan. Mungkin anjuran ini berlaku untuk sementara, selama masa pandemi. Anjuran pemerintah yakni untuk menggunakan masker kain saja. Lagi-lagi aku mendukung anjuran pemerintah untuk memakai masker kain saja. Mengingat kalau pakai masker kain, tidak akan adanya kelangkaan masker medis sehingga hal ini dapat memudahkan nakes untuk mencari masker medis. Di samping itu, pakai masker kain bikin kantong nggak jebol karena harus bolak balik beli masker medis. Kan masker kain bisa dicuci. Jadi bisa lebih hemat pengeluaran kalau pakai masker kain. Hehe.

Fungsi masker adalah untuk menjaga diri dari serangan virus. Kalau sebelum masa pandemi ini, masker berfungsi untuk menghindar dari  virus influenza. Nah berubung sekarang lagi masa pandemi covid 19,  jadi influenza tidak lagi jadi musuh utama, melainkan si corona. Dah, itu aja yang ada dipikiran. Copad copid copad copid.

Tapi kalau bagi aku, masker tidak hanya berfungsi untuk menjaga diri dari virus, melainkan buat menyembunyikan ekspresiku kalau lagi tidur di angkutan umum. Hahay. Penting, bagi ku, karena ekspresiku kalau lagi tidur sungguh nggak ada biuti biutinya, udah ngowo, ngiler pisan. Hahaha.

Trus fungsi lainnya yakni untuk memberi kesan kalau aku galak, jutek, sangar pas lagi di tempat ramai misal terminal atau angkutan umum. Ini kata suami sih, kalau aku pakai masker katanya keliatan sangar, tapi kalau nggak pakek masker keliatan lugu culun cupu. *waduh. Jadi suami menganjurkan aku pakai masker pas lagi bepergian sendirian. "Biar nggak ada yang jahilin, usil, aneh2". Ini memang benar adanya. Apa yang dianjurkan suami emang benar. Sudah aku buktikan. Kalau pas nggak pakek masker, tu abang-abang di terminal pada usil nyuit2in yang asli bikin aku risih setengah mati. Tapi kalau pakek masker nggak ada yang begitu.

Masker juga berfungsi untuk memberi kesan kalau aku lagi nggak pengen diajak ngobrol saat naik angkutan umum. Karena aku suka memanfaatkan masa-masa di angkutan umum untuk me time sejenak seperti dengerin lagu atau tidur.

Fungsi lainnya yakni untuk menjaga kulit wajah dari paparan sinar matahari alias biar nggak item, ceu. Hahay.

Oya, ada juga yang menjadikan masker sebagai bagian dari fashion, lho. Aku juga kaget pas baca berita soal ini tapi ini fakta sih yah. Lalu gimana sih bentuk masker yang dijadikan bagian dari fashion. Nih udah aku jentrengin buat kalian di bawah ini.


Nah, kalau kalian gimana?
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo