ARgaliTHa is Spektra

Semangat. PErcaya diri. Kreatif. Tegas. Ra senyum Ora Argalitha jenenge.
SPEKTRA
Itulah argalitha
Kawan dunia maya.
Kawan ngeblog

Saya memang belum pernah bertemu langsung dengan do'i. Tapi dari postingan-postingan do'i menunjukkan kalau argalitha adalah orang yang penuh semangat. Dilihat dari mana?. dari hongkong?. tentu tidak. Kejauhan.
1. Argalitha pernah menulis begini
Saya yang batal jadi warga Banyuwangi saja gak sedih. Yah...walau kemarin nyesek #JLEB pas ngeliat nilai yang jauuuuh dari target. Tapi ya sudahlah, tujuan hidup masih banyak yang harus teraih, jadi... semangaaat! Toh tahun depan saya pasti ikut lagi, haha, gak kapok.
Lalu begini
Lagi-lagi...saya ikutan, dong! Waktu ada even "Catatan Kriuk untuk si Single", saya kalah. Iyalah wong tulisannya gitu. Tapi karena saya gak kenal kata 'menyerah' dan semangat nyari gratisan sangat tinggi, jadi yaaa ikutan lagi, hehe.

Jadi ceritanya ... Minggu tenang yang seharusnya  jadwal untuk istirahat usai dinas malam 3 hari, malah saya gunakan untuk 'terbang' ke Surabaya naik bus ekonomi :p Tujuannyaaa... selfie di toko buku sama buku-bukunya Paresma. Sekalian kopdar sama rekan ngeblog: Dwi Someo. Pun jumpa sama si Ndoro Li yang seharian malah jadi ojek pribadi, hihi.


Dari dua tulisan itu saja sudah menunjukkan bahwa do'i adalah orang yang penuh semangat.

2. Semangat update blog.
tgl 5 ada, 4 ada, tgl 2 jg, 1, 30 nov, 25 nov, 23 nov, 20 nov, 8 nov, 6 nov, dst. bandingan dengan blog saya. hadeehhhhh.

Selanjutnya, do'i adalah orang yang percaya diri. Dilihat dari postingan-postingannya dan tentu saja, dari giveaway ini. Menurut saya, butuh rasa percaya diri untuk mengadakan giveaway seperti ini "Mengenal argalitha lebih dekat". duh kebayang nggak tuh, udah kayak orang terkenal aja kan do'i. Yaiyalah, daripada daku *tunjuk diri sendiri. : )

Trus, do'i adalah orang yang kreatif. Lihat dari postingan do'i yang ini
http://www.argalitha.pw/2014/12/cara-mendapatkan-novel-gratis.html.
ini
http://www.argalitha.pw/2014/12/ritual-belanja-bulanan.html
ini
http://www.argalitha.pw/2014/10/apakah-domain-pw-itu.html
dan lain sebagainya.

Trus lagi do'i adalah orang yang tegas. Saya pernah ikutan salah satu giveaway do'i ttg kehilangan. Waktu itu ada beberapa pertanyaan yang tentu saja diluar ketentuan yg berlaku. Do'i tetap menanggapi dan menjawab pertanyaan tersebut dengan jelas, tegas dan tetap tersenyum. Begini komentar do'i: "Gak boleh. Kan saya pengen tahu kisah pribadi kawan semua :)" . tuh kan tetap senyum.
Dari ini juga
Dibuka sejak hari ini hingga tanggal milad saya, 25 Desember 2014 jam 10 pagi. Pengumuman pemenangnya tentu secepatnya. Saya gak suka PHP-in orang, kok. Hihi.
Keliatan kan gimana tegasnya do'i.

Terakhir, Ra senyum ora Argalitha jenenge. Why?.




Keep Smile. Syelalu. Senyum sudah jadi ciri khas do'i. Jadi kalau tidak senyum, bukan Argalitha namanya. Hehe.

Okke, sekian dulu hasil perkenalan saya dengan Argalitha, yang seorang blogger, penulis, dan juga ibu bidan. Semoga hasil perkenalan saya ini bermanfaat untuk semua, terutama untuk secret admirornya do'i *piss hehe.


Kawan Buruh


Sekilas.  Ia nampak seperti laki-laki biasa. Tak menengadahkan kepala. Tak memasukkan tangan di kantong celananya. Tak pelit sapa

Ia memang tak nampak luar biasa. Kaos oblong. Celana jins. Sandal gunung. Jerawat di pipi di dahi. Komedo di hidung. Minyak sana sini. Rambut berdiri duri. Biasa saja.

Tapi cobalah mendekat padanya. Ajak ia berbincang tentang negara. Lebih khusus tenaga kerja. Maka siap-siaplah akan terkesima padanya.

Wajahnya yang kucel. Penampilannya yang sederhana. Seketika itu akan sirna. Berganti dengan aura cemerlang yang mengitarinya.

Lalu coba lagi untuk lebih mengenalnya. Ikutlah beberapa aktifitasnya. Maka akan hadir perasaan takjub padanya.
Kawan buruh, baju merah, aksi demo


Disela-sela aktifitasnya yang sukup padat, sebagai guru, dosen, dan mahasiswa. Ia meluangkan waktu untuk berbagi ilmu. Memberikan pendidikan kepada para buruh. Tentang kewajiban mereka. Tentang hak mereka. Tentang hukum yang memayungi mereka. Tentang posisi mereka. Bahwa mereka tak aman. Kapanpun PHK bisa mendatangi mereka. Kapanpun mereka harus waspada. Siaga kantong yang paling utama. Tak boleh lengah.
Kawan buruh, kaos biru, pemateri pendidikan

Kawan buruh, kaos biru, latihan demo


Terkadang, para buruh diajak berdiskusi. Tentang suatu kasus yang tentunya berhubungan dengan mereka. Menganalisis bersama. Mencari jalan. Menemukan solusi.

Ia mengajak para buruh untuk lebih mengenal dan paham ‘gerakan’ mereka. Dengan membaca beberapa tulisan tokoh-tokoh ham. Seperti semaun, tan malaka, che guevara, dan lain sebagainya.

Atau ia juga tak segan membantu para buruh yang ingin lebih tau tentang teknologi. Smartphone. Komputer, dan lain sebagainya.

Tujuannya hanya satu. Yakni agar buruh lebih pandai. Berwawasan luas. Mampu berpikir. Sehingga tak mudah dibohongi. Susah dicurangi. Mampu membela diri. Dan yang pasti mereka bukan mesin.

Jika ada kasus PHK, jika ter-phk tak diperhatikan haknya, maka dengan sigap ia akan membantu. Memberi solusi. Menyusun strategi. Mengadakan pertemuan dengan pihak perusahaan. Melakukan perundingan. Bipartite. Melapor ke disnaker. Dan seterusnya.

Jika luang dengan senang hati ia akan ikut turun ke jalan. Berorasi. Menyuarakan hak buruh. Menebar semangat berjuang demi hak mereka. Ya hak mereka.

Apabila sudah mengenalnya, mengikuti aktifitasnya, lalu kemudian lihatlah. Adakah ia mendapatkan uang dari hal tersebut?. Adakah ia mendapatkan keuntungan materi?. Pernahkah melihatnya meminta fee dari apa yang ia lakukan?.
Tidak. Tentu tidak
Karena ia melakukan itu semua memang tidak mengharap materi.
Baginya, iuran para buruh lebih baik digunakan untuk operasional organisasi
Baginya, apa yang ia lakukan membuat hatinya merona bahagia. Bisa membantu sesama. Walau hanya dengan ilmu dan tenaga.
Baginya, apa yang ia lakukan adalah passionnya.
Baginya, apa yang ia lakukan adalah bukan hal yang sia-sia. Bukan hal yang buruk. Bukan hal yang dibenci Sang Pencipta.
Mungkin saat ini belum terlihat hasilnya. Tapi ia yakin, suatu saat, apa yang ia rintis bersama kawan-kawan peduli buruh, akan berbuah manis dan terasa nikmat.

Ia memang orang biasa
Ia bukan pejabat
Ia bukan tokoh politik
Ia bukan pencari muka
Ia bukan pemburu nama
Ia bukan pencari simpati

Ia menyebut dirinya sebagai kawan buruh, kawan rakyat.

Kawan buruh, orasi, hari buruh

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...