#FFRabu-Jagoan Kampung

Namanya Joni. Jagoan kampung sini. Sedang jatuh hati sama Siti, anak Pak Haji.

Pagi ini, sebelum kerja bakti di Musholla deket rumah Siti, Joni sarapan nasi ditemani telur ceplok, sambal terasi. Selesai. Joni bergegas pergi. 

Joni bersemangat. Ia menyapa orang-orang yang lewat.

"Apa Lue liat-liat" sapanya.

Lalu...

"HWA !!!".

Joni mengagetkan anak-anak yang fokus menyebrang. Melihat itu, Joni tertawa lebar. Namun tak lama. Siti lewat di depannya. Joni melongo. Karena Siti tersenyum melihatnya.

"Woi kenapa Lue Jon?" Sapa kawan Joni yang muncul tiba-tiba.

"Siti  Broo....Siti senyum sama Gueeeehhh".

"Ya iyalah, Noh ada merah-merah di gigi lue".

***

FF 100 Kata

Cara Menghaluskan Daging Tanpa Mesin

Idul Adha. Daging dimana-mana. Bingung mau dimasak apa. Akhirnya dibikin bakso saja.

Yup, meluncurlah kami, daku dan suami, ke pasar, bukan hendak berkeliling keliling pasar, tp hendak menggiling daging kurban dan mengubahnya menjadi adonan. Nanti di rumah, aku tinggal membentuk adonan tersebut bulat bulat plus bikin kuahnya saja. Rebes deh.

Tiba di tempat giling daging. Beugghhh. Hidung serasa diserbu sama aroma daging. Yah namanya jg tempat penggilingan daging. Jadi ya gitu itu kan.

Kami memilih tempat yang sudah direkomendasikan tukang bakso langganan kami. Di tempat itu, kita bisa request mau adonan yang perbandingan dagingnya lebih banyak dari tepung atau sebaliknya. Kalau mau bawa bumbu sendiri juga bisa. Kalau aku sama suami, rencananya, memilih adonan yang lebih banyak dagingnya daripada tepungnya. Kan buat dikonsumsi keluarga. Biar lebih nampol juga kan.

Kami harus mengantri terlebih dahulu, cukup panjang, karena ternyata banyak yang seperti kami. Bingung mau dimasak apa lagi tuh daging sapi.
Masa menunggu, membuat daku bergumam: "koq gitu?".
Kenapa ?
Karena tempat penggilingannya yang tidak higienis menurutku. Becek. Mungkin itu disebabkan air-air tetesan daging setelah dicuci.

Orang yang merekomendasikan tempat penggilingan ini sih bilang kalau ini tempat yang paling bersih dari tempat lainnya. 
Akan tetapi ada yang lebih membuatku menjadi makin kurang sreg karena yang handle adonan itu lohhh, laki laki berkaos singlet. Kalau ada yg netes dari celah lengan dan bahu itu gimanaaaa. Semoga saja tidak *crossfinger.

Mungkin laki laki bersinglet itu kepanasan kali ya. Berada di ruang sempit. Banyak org antri lagi. Tanpa penghadir angin pula alias kipas angin.

Sejak itu, daku nggak mau lagi. Kapok rasanya mau menggiling daging di tempat itu. Aku akan mencari tempat menggiling daging sendiri saja. Yang sekiranya bersih.

Salahku juga sih ya. Seharusnya aku survey terlebih dahulu soal kondisi tempat penggilingan daging yang direkomendasikan oleh pak bakso langganan adekku.

Karena aku keburu ilfeel dengan tempat penggilingan daging itu, aku mengajak suami untuk balik kanan alias pulang.

Tiba di rumah, daging pun segera aku masukkan freezer. Lalu aku bergegas untuk istirahat karena antri di tempat penggilingan tersebut berhasil bikin aku lelah. Sambil istirahat, leyeh-leyeh, aku pun memikirkan gimana caranya menghaluskan daging tanpa mesin.

Nah, tetiba aku dapet wangsit. Aku punya ide gimana caranya menghaluskan daging tanpa mesin.

Ide tersebut adalah seperti ini:
Pertama, aku keluarkan dulu daging yang beku lalu aku tunggu sampai kadar es nya berkurang atau sampai bisa diiris dengan pisau.
Kedua, letakkan irisan daging beku tersebut di atas cobek batu. Lalu ditinju tinju pakai ulekan.
Dan ternyata, cara ini berhasil. Si daging berhasil halus. Meskipun tak sehalus yang digiling. Tapi lumayan.

Masalah terpecahkan. Daku bisa menghaluskan daging tanpa mesin. Daku bisa menghaluskan daging dengan cara manual. Senengnyaaaa.

Jadi bisa bikin pentol bakso lagi nih. Aseeggg. Sajian bulan dzulhijjah, gk melulu sate gule rendang aja. Tapi bisa dijadikan bakso pula.

O ya, kalau daging ayam lebih mudah dihaluskan (seperti di gambar). Daging sapi, masih sedikit berserat. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba ya.

Baca juga : Cara cepat membuat daging empuk .

Membaca Ayat-ayat Al Quran Saat Hamil

Hai, Namaku Ken. Kemunculanku di sini, hanya ingin berbagi cerita tentang emakku yang luar biasa. Luar biasa aneh. Luar biasa dudul. Luar biasa lebay. Liar biasa hebat. Luar biasa tangguh. Dan luar biasa sayang padaku.
Ah emaaakkk. Aku juga sangat menyayangimu mak. Hiks.
Ya udah ah, langsung ke TKP aja ya. Cekidot.

***
Trimester Ketiga

Pertama kalinya aku bertemu emak itu tanggal 12 November 2012. Jam nya lupa. Tapi kayaknya sore deh.

Waktu itu memang aku belum bisa melihat wajah emak, namun aku bisa mengenali suara emak yang khas itu. Ngebas ngebus ngebos. Mirip laki-laki.

Aku mulai benar benar bisa mendengar suara emak itu, kalau nggak salah, saat usiaku 25 minggu di perut emak.
Tapi kata ayah, sejak aku masih usia 6 minggu, emak sudah suka mengajakku ngobrol. Tentang apa yang sedang emak lakukan. Jalan-jalan yang dilewati emak.  Lihat apa. Bahkan mau makan pun emak selalu bilang menu makanan yang akan ia makan. Nggak semuanya sih pembicaraan emak aku dengerin. Kadang kalau aku ngantuk berat, emak mash pengen ngobrol, ya udah aku cuekin aja. Maaf ya mak. Maklum, bayi memang butuh banyak tidur kan mak.

Selain itu, emak juga suka mendendangkan lagu untukku. Entah lagu apa, pokoknya ada was wes ach ich uch gitu dah. Nggak jelas. Emak juga suka mengajakku mendengarkan musik klasik mozart. Kalau aku bisa request waktu itu, lebih baik dengerin mozart dah daripada harus denger emakku nyanyi. Soalnya suara emak gitu sihhh.

Emak juga senang mengajakku mengaji. Pernah ya, bukan pernah sih, tapi sering, iya sering. Kalau emak ngaji biasanya nggak satu surat aja, tapi minimal 2 surat, yusuf maryam, yusuf dan al kahfi, dan apa lagi ya. Lupa. Emak baca surat surat itu ada maksudnya loh, katanya kalau aku perempuan bisa cantik kalau laki laki jadi tampan.

"Udah lah mak, be your self mak, be your self " aku mengirimkan telepatiku pada emak. Tapi emak tetep ngotot. Tetep ngaji surat surat itu aja. Aku kan pengen emak nggak hanya ngaji surat surat itu aja. Tapi ya sudahlah.

Usia 0 sampek 5 bulan, kata ayah, emak memang sering ngaji 2 surat itu. Nah setelah tau jenis kelaminku laki laki, surat yang dibaca emak mulai berubah yusuf sama al kahfi.

Pikirku ya mungkin emak sudah paham bahwa kalau bibitnya begitu, jadinya ya begitu. Masak bibitnya begitu, buahnya jadi justin bieber.

Tapi makin kesini, aku sadar ternyata emak masih sama saja. Bedanya cuma maryam diganti dengan al kahfi.

'koq berubah mak ?"telepatiku pada emak.
Emak pun menjawab : "biar jadi laki laki sejati,  nggak 'lentik' kayak anak alay".

Aku ?. Tepuk jidat.

Saat Posisi Janin Belum Pada Tempat Seharusnya

Hai, Namaku Ken. Kemunculanku di sini, hanya ingin berbagi cerita tentang emakku yang luar biasa. Luar biasa aneh. Luar biasa dudul. Luar biasa lebay. Liar biasa hebat. Luar biasa tangguh. Dan luar biasa sayang padaku.

Ah emaaakkk. Aku juga sangat menyayangimu mak. Hiks.

Ya udah ah, langsung ke TKP aja ya. Cekidot.

***
Trimester Ketiga.

Hoaammmm..ngantuk berat nih. Mata nggak bisa melek, gara-gara diajak emak nonton bola tadi malem. Mau tidur nyenyak juga nggak bisa. Soalnya emak lagi bertingkah aneh.

Aneh gimana ?. Ya begitu itu, suka nungging. Bukan karena pengen ngentut. Kalau karena pengen ngentut, ngapain juga emak sujudnya lama banget. Sampek aku ngira emak tertidur... eee beneran tidur ternyata.

Kebiasaan aneh emakku ini dimulai saat emak habis periksa kandungan ke Puskesmas. Setelah perut emak dipencet-pencet yang berarti kitik-kitikan  geli di tubuhku, lalu ibu bidan berkata begini :
"bayinya belum di posisi yang pas ni Buk, sering-sering nungging ya".

Pulang dari situ, langsung dah si emak berubah.
Nonton tv, nungging.
Ngobrol sm ayah juga nungging nungging.
Ngepel juga nungging.
Untung aja BAB nggak sambil nungging. Kalau sambil nungging, beuugghhh, gimana dah itu jadinya. Jangan dibayangin yaaa. Pokoknya setiap hari emakku ini pasti nungging-nungging.

Aktivitas emak yang baru nih membuat aku nggak nyaman di dalam perut. Ya mau nggak mau kan akhirnya aku harus mencari posisi enak, padahal aku udah nyaman banget di tempat kemarin.

Ya udahlah pindah aja deh. Kebetulan juga udah ketemu tempat enak nih. Kaya'nya pas banget di kepalaku. Coba ah. Tuh kan pas.

***

Ingin Melahirkan di Tanggal Cantik Dengan Persalinan Normal

Hai, Namaku Ken. Kemunculanku di sini, hanya ingin berbagi cerita tentang emakku yang luar biasa. Luar biasa aneh. Luar biasa dudul. Luar biasa lebay. Liar biasa hebat. Luar biasa tangguh. Dan luar biasa sayang padaku.
Ah emaaakkk. Aku juga sangat menyayangimu mak. Hiks.
Ya udah ah, langsung ke TKP aja ya. Cekidot.

***

Tanggal lahir emakku 20 Mei yang bertepatan dengan hari kebangkitan. Sebab inilah yang membuat emakku terobsesi ingin melahirkan di tanggal tanggal bersejarah itu.

Kalau melahirkan secara caesar sih bisa saja menentukan tanggal kelahiran. Sementara si emak ingin melahirkan normal. Ya kemungkinan kecil mak, hal itu bisa terjadi.
Tapi emak tetep ngotot pengen melahirkan normal di tanggal tanggal bersejarah. Emak punya cara sendiri. Apakah itu?.

Emak mengajakku janjian ketemu di tanggal tanggal bersejarah itu. Begini kata emak :
"Nak, gimana kalau kita ketemu di tanggal 28 Oktober aja nak, atau kalau nggak mau ya tanggal 10 November aja nak, itu hari pahlawan, lagipula tanggal 10 itu kan masuk HPL (Hari Perkiraan Lahir) kamu nak, jadi tanggal 10 aja ya nak, ya nak ya, biar keren gitu".

Hadeehh..emak ada ada aja. Nggak ngerespon ah. Biarin aja dah.

"Koq diem aja nak, kamu nggak ya. Ya udah gimana kalau tanggal 2 nya aja deh. Kalau mau, kamu nendang ya"

Yaahhh...kirain emak berhenti nawarin tanggal tanggal itu. Eh ternyata tetep. Tidur aja deh. Duh koq nggak enak gini. Bentar bentar.

"Eita, kamu nendang, berarti kamu setuju ya nak kita ketemuan tanggal 2 nanti, aduuhhh senengnyaaa, makasih ya sayang".

Alamaaakk emak. La wong aku cuma nyarik posisi enak buat tidur. Eh malah dikira setuju. Tendangan tadi itu kan nggak sengaja mak. Hadeehh *tepuk jidat.

***

Manfaat Belajar Crafting

IAwal mula bertemu dengan si kece crafting adalah pada saat daku masih SD. Tepatnya, saat dku menjadi murid kelas 4. Craftingnya pun termasuk sederhana. Sekelas anak SD lah ya.

Crafting pertama yaitu membuat bunga dari sedotan. Daunnya jg dari sedotan. Sederhana, tapi hasilnya menawan mata. Sayang waktu itu, dunia belum senarsis sekarang. Jd tak ado dokumentasi. Hiks.
Crafting kedua membuat bunga mawar dari pita, dengan kawat tipis sebagai tangkainya. Ini juga cakep loh.
Crafting ketiga membuat kristik.
Crafting ke empat memodifikasi kardus bekas menjadi tas kecil, atau kotak tempat menyimpan pensil, dan sebagainya.

Crafting ketiga dan keempat ini berhasil membuat daku terlihat seperti cewek sesungguhnya. Lah biasanya ?. Cowok nggak jadi. Yah begitulah kata temen-temen cowok di sekolah daku. Mungkin pendapat mereka didasari dari kesukaanku yg sering main di kali sekolah. Atau main anak ular sawah. Atau manjat pohon ceres sekolah. Atau karena suaraku yg ngebass seperti pria. Tau ah. Gelap.  Waktu itu, dikatain begitu mah, daku nyantai aja alias nggak ngefek.

Ibuk juga sempat heran campur senang. Karena daku jadi anteng di rumah gegara mengerjakan tugas crafting dari sekolah. Biasanya sih, manjat pohon jambu di kebon datok, atau gelantungan di daun pohon pisang yg udah kering sampek pohon pisangnya jadi bengkok gara gara nggak kuat nahan berat badanku. Atau main patil lele. Main pasar pasaran. Masak-masakan. Dll. Banyak dah pokoknya. Pokoknya abis tidur siang, daku langsung menghilang dari dalam rumah *cling.

Nah, dari ulasan di atas, maka manfaat crafting untuk daku, tipe anak yg suka keleleran, adalah membuat daku lebih anteng di rumah. Dengan begitu ibuk tidak perlu mencariku keliling kampung atau menanyai kawan kawannku tentang keberadaanku.

Selain dari manfaat yang tersebut di atas, daku juga merasakan mendapat beberapa manfaat yg lain saat belajar crafting waktu SD dulu. Pertama, melatih saya dalam hal konsentrasi juga ketelitian. Kedua, melatih kesabaran. Ketiga, mengasah kreatifitas dan berinovasi.

Sayangnya, setelah lulus SD, saya hampir tidak pernah belajar crafting lagi. Padahal saya baru saja menemukan keseruan, keasyikan, dan kebahagiaan saat melihat karya buatan sendiri sudah jadi.

Meskipun begitu, manfaat crafting sederhana yg saya pelajari, masih terasa hingga saat ini. Apakah itu? Kreatif dan inovatif.

Seorang ibu mau tidak mau harus memiliki unsur kreatif dan inovatif. Nah salah satu inovasi yang saya lakukan adalah membuat training pants sendiri untuk si kecil, yang alhamdulillah training pants tersebut berhasil mengantarkan si kecil lulus toilet training.

Sebenarnya, jauh di lubuk hati yang terdalam *aseg, masih ada keinginan untuk belajar crafting lagi. Seperti membuat bunga yang nantinya bisa saya gunakan untuk mempercantik rumah.

Pernah sih iseng2 bikin. Liat tutorial yang ada di mbah google. Dan tentu saja berhasil, berhasil terlihat abstrak. Nggak seperti contoh. Mungkin kalau ada contoh langsung, tak hanya tutorial saja, belajar crafting pun bisa lebih mudah. Sebagaimana yang dilakukan oleh Sweetze dan Susindra Craft. Tak hanya memberikan tutorial saja, tapi juga lengkap dengan bentuk serta bahan yang digunakan. Ah semoga saja, saya dapet yg begitu. Hehe. Amin

Ya begitulah awal mula saya bertemu dengan si crafting yang memberikan manfaat luar biasa kepada saya hingga saat ini.

Sekian dulu yah. Semoga bermanfaat dan dadaaaaahhhh.

Surat Cinta dari Rafflesia Arnoldi

Kalau inget rasanya pengen ketawa ketiwi sendiri. Koq bisa gitu yah. Ngirim surat kaleng dengan nama pengirimnya Raflesia Arnoldi. Hadeehhhh, nggak banget lah.


Peristiwa itu bisa terjadi because me. Yup daku. Waktu itu,
SMA, sebenarnya cuma iseng aja nanyak :"eh yg itu namanya siapa ? Aku koq nggak pernah liat " tanyaku pada kawanku. Kawanku itu pun segera menjawab dg begitu lengkap, sampek dimana cowok itu berasal pun dia tau. 'Tau dari manaaa ni anak' pikirku. Kata kawanku, cowok itu namanya do'i 'bukan nama sebenarnya *eeaaa ', dia memang nggak pernah keliatan. Bukan karena dia makhluk halus tapi lelembut. Ups. Maksud daku, dia sukanya nongkrong di perpus atau di lab atau di kelas atau di hatiku *glodak. Do'i tak hanya sedap dipandang, tapi otaknya juga menawan. Ia mendapat julukan Einstein dari temen temen sekelasnya karena keahliannya dalam ilmu fisika dan sering ikut olimpiade fisika.  O ya daku dan do'i beda kelas.


Sejak saat itu, hidup daku langsung berubah. Ketemu ini langsung bilang " cieeee..". Ketemu si itu langsung ngomong "cuit cuit...". Daku sempet heran, koq bisa seheboh ini. Apa mungkin karena ini pertama kalinya temen temen tau daku suka cowok. Biasanya suka sama donat, ayam goreng, bakso, mie ayam, dsbg.
Akhirnya, mau nggak mau, si jalaran soko kulino pun datang membawa desiran rasa suka di hatiku. Ceileh.


Langsung ke surat cintanya aja ya. Waktu itu, daku ma temen2 deketku alias gank ijolumut,jombloh lan imyut imyut ini dapet berita kalau si doi itu habis nolak cinta salah satu cewek yg cantik di sekolah. Siapa ? Kamu ?. Bukan bukan, bukan daku. Puas puas. *mewek. Mendengar kabar itu daku sm gank ijolumut makin penasaran sm si doi. Ada yang usul agar daku saja yang nyobak nembak tu cowok. Idiiihhhh sory la yau. Ogyah. Akhirnya, muncullah ide, lupa dr siapa, untuk mengirim surat kaleng kepada si doi yg berisi pengen kenal lebih dekat dengannya. La trus atas nama siapa ?. Lagi lagi semua mata tertuju padaku. Oh no. Kemudian daku pun mengusulkan utk memakai nama "Raflesia Arnoldi" saja dan gayung bersambut. Temen temen setuju. Koq bisa ?. Tauk, Obatnya temen temen lagi pada abis kali. Terakhir, si surat tersebut kami titipkan ke pacar salah satu anggota gank ijolumut. Dengan syarat nggak boleh ngebocorin, kalau sampek bocor, si pembawa surat siap2 bakal diputusin temenku. Mantab gak tuh.

Surat terkirim. Heboh donk? Pasti. Dan yang lebih heboh lagi tu surat pun dibalas oleh si doi. Beberapa kali kami saling surat suratan. Hingga akhirnya, tupai yang jago melompat akhirnya jatuh juga alias ketahuan, kalau pengirim surat itu adalah kami, gank ijolumut. Hal itu hanya berlangsung beberapa hari, karena setelah itu tuduhan mengarah padaku. Mampus dah.

Semenjak saat itu, kalau si doi nggak sengaja ketemu diriku, dia langsung balik badan, trus lari secepatnya. Dia pikir daku hantuuu kali ya. Hadeeehhhh. Baru aja naksir, eee udah ditolak, apalagi kalau nyatain...beugh nggak bayangin.


Tapi mungkin dasar daku bebal kali ya, kejadian lari seribu langkah begitu doi melihatku itu, nggak terlalu bikin daku sakit hati sih, malah heran, yg cowok ini sebenarnya daku atau si doi. Seharusnya kan daku yg kabur begitu melihat penampakannya. Eeehh ini malah kebalik. Halah kamunya aja yang dasar muka tembok ?. Apa ? Eeemmm...Iya kali ya.


Karena kejadian itulah akhirnya daku memutuskan untuk menghapusnya dari daftar gebetan anggota gank ijolumut.


Ya begitulah kiranya cinta pertama daku yang kacau balau uwao uwao. Masa muda yang seru, jahil, dan nggak jelas but so fun.


Udah dulu ya segitu aja. Mau hubungin gank ijolumut nih. Gara gara nulis ini daku jadi kangen sm mereka. Yuk ah, babayyyyy.

***
Artikel ini diikut sertakan  dalam "My First Love Giveaway" Aprint Story.

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...