Rahasia Kulit Bayi Tetap Sehat, Bebas Biang Keringat, dan Ruam Popok

Mamis,
Bagi pasangan yang baru menikah. Tentu memiliki buah hati adalah salah satu keinginan utama. Lalu saat yang didamba dan dinanti selama kurang lebih 9 bulan itu hadir, rasanya, emmmm....ah tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Yang ada hanya ucapan alhamdulillah syukur tiada tara kepada Sang Pencipta.

Meskipun terasa lelah letih karena kehadiran si buah hati, namun tak menjadi masalah yang berarti. Sebab akan sirna saat melihat senyum di wajahnya. Entahlah, seperti ada mantra ajaib dibalik senyumannya itu.

Usaha maksimal pun dilakukan agar buah hati senantiasa terjaga, terlindungi. Bahkan dari gigitan nyamuk sekalipun. Namun si ibu baru, belum tahu bahwa ada hal yang harus diwaspadai juga. Yakni biang keringat, dan ruam popok.
Sumber : Fp Lactcyd Baby

Ini merupakan dua masalah kulit yang pada umumnya dialami oleh bayi. Dan tidak bisa dianggap remeh. Sebab dapat mengganggu kenyamanan bayi. Dan apabila tidak segera di atasi dapat menimbulkan masalah kulit yang lebih parah.

Masalah kulit seperti ini, berhasil membuat si ibu baru kalang kabut. Wajar, mengingat ibu baru juga belum memiliki pengalaman serta minim pengetahuan. Biasanya, ibu baru akan meminta solusi dari orangtua, teman-teman yang sudah berpengalaman, atau tanya mbah google.

***

Seperti itulah yang aku lakukan saat menjadi ibu baru dan mendapati kulit si kecil ken memerah. Tanya sana-sini. Saking pengen kulit si kecil kembali sehat seperti sedia kala.

Sempat mencoba solusi yang aku dapatkan dari orangtua untuk menghilangkan biang keringat. Yakni mengoleskan daerah yang terkena biang keringat dengan parutan jagung atau diberi tepung. Hasilnya, berkurang sih, tapi si kecil ken beberapa kali jadi kelilipan.

Fp. Lactacyd Baby

Demikian juga dengan cara mengatasi ruam popok yakni dengan menaburkan tepung beras atau bedak ke daerah yang ruam. Sayangnya hal ini tidak berhasil di kulit si kecil ken. Malah membuat kulit si ken yang ruam itu jadi benyenyek nan memerah. Duuhh...pusing pala mamak.

Fp. Lactacyd Baby

Untungnya nih, keesokan harinya, jadwal imunisasi si kecil ken di rumah sakit, tempat ia dilahirkan, akhirnya tiba. Maka sedari rumah aku sudah berniat menanyakan ruam popok yang tak kunjung hilang malah makin menjadi ke dokter anak yang akan mengimunisasi si kecil ken.

Selesai mengimunisasi si kecil ken, dan menanyakan beberapa hal terkait kulit si ken, dokter membuatkan resep. Lalu meminta kami, aku dan suami, menebus resep tersebut ke apotik rumah sakit. Sesegera mungkin, kami meluncur ke apotik daannnnn eng ing eng...inilah saat pertama kalinya aku bertemu dengan LACTACYD BABY.

Lactacyd baby rahasia kulit bayi tetap sehat

Alhamdulillah tidak membutuhkan waktu lama, Lactacyd Baby sudah memberikan hasil yang membahagiakan loh. Ruam popok si kecil ken hilang. Yeaaayyy.

Nah, teruusss, biang keringat juga nggak betah berlama-lama di badan si kecil ken. Berkat sabun Lactacyd Baby juga. Yihaaaaa.

LACTACYD BABY dan KULIT BAYI

Kalau dilihat dari struktur kulit bayi yang cenderung sensitif, lembut, dan rentan iritasi. Maka, dengan komposisi Lactacyd Baby,  bisa dibilang dapat menjaga kulit bayi dengan baik dan tetap sehat. Mengapa demikian ?.

Lactacyd baby rahasia kulit bayi tetap sehat

Pertama. Kulit bayi memiliki struktur yang halus dan lembut namun rentan terkena iritasi. Selain itu juga, kulit bayi memiliki ph yang lebih rendah dari air (7) yakni sekitar 4-5.5. Dengan rentang kadar pH seperti ini maka kulit bayi bersifat asam. Yang mana sifat asam lebih mampu melawan jamur dan bakteri. Nah untuk mempertahankan kadar pH kulit si kecil, terutama saat bersentuhan dengan air atau mandi, maka bayi harus dibersihkan menggunakan kadar pH sekitar 4. Nah dua syarat penting ini dipenuhi oleh Lactacyd Baby. Sebab Lactacyd Baby memiliki kandungan alami ekstrak susu serta formulasi dengan pH yang sesuai dengan kulit bayi.

KeduaLactacyd Baby telah teruji secara dermatologi dan dapat digunakan setiap hari.

Lactacyd baby rahasia kulit bayi tetap sehat

Ketiga. Lactacyd Baby merupakan brand internasional yang sudah terpercaya menjaga kulit bayi dari iritasi ringan.

Kemudian soal cara pemakaian juga amat mudah.

Kocok sebelum digunakan.
Untuk pemakaian (mandi) setiap hari
Bayi : Encerkan 2-3 sendok teh (sekitar 5ml) ke dalam wadah mandi. Gosok dengan lembut lalu bilas dengan air bersih.
Anak : Gunakan seperti memakai sabun cair lalu bilas dengan air bersih.


Untuk merawat kulit kepala, gunakan seperti memakai shampoo.

Fp. Lactacyd Baby
Oya, aku paling suka dengan sifat dari sabun Lactacyd baby ini. Cepat larut dan nggak susah buat menghilangkannya. Cukup dua kali bilasan air,  Lactacyd baby sudah hilang. Kulit si kecil ken pun jadi bersih dan kesat.

Soal harga, worth it lah yah. Secara Lactacyd Baby memberikan hasil yang nyata saat menggunaakannya. Lactacyd Baby ampuh menghilangkan biang keringat, dan ruam popok yang dialami si kecil. Ditambah lagi Lactacyd Baby ini juga bisa dipakai untuk mencuci rambut si kecil alias bisa dipakai sebagai shampoo. Mantab kan ? Iyuplah.

Lalu bagaimana cara mendapatkannya ? Gampang. Kalau tidak ada di supermarket atau minimarket, kita bisa membelinya di apotik-apotik terdekat.

Sampai saat ini, si kecil ken masih menggunakan sabun Lactacyd Baby ini loh. Beneran.

WARISAN untuk Para Ibu Generasi Selanjutnya

Lactacyd baby rahasia kulit bayi tetap sehat
Lactacyd Baby
Rahasia kulit bayi tetap sehat

Jadi, kalau orang dulu mewariskan tepung beras dan parutan jagung untuk menghilangkan biang keringat, dan ruam popok. Maka aku akan mewariskan rahasiaku. Berupa pengalamanku menggunakan Lactacyd Baby yang ampuh hilangkan biang keringat, dan ruam popok pada si kecil. Sehingga kulit si kecil pun tetap sehat terjaga.

Nah kalau kalian gimana nih, Mamis. Pernah mengalami kejadian seperti aku nggak nih ? Kalau pernah, bagaimana cara kalian menghilangkan biang keringat, dan ruam popok yang dialami si kecil. Monggo dishare dimari yak. InsyaAllah akan membawa manfaat. Amin

Aneka Masakan Menu Tradisional dan Kiat Memasaknya Agar Cepat Matang

Masyarakat Indonesia tentu tidak akan pernah kehabisan ide untuk menyajikan menu terbaik di rumah sebab aneka masakan khas siap dieksekusi sendiri. Indonesia yang merupakan negara kepulauan memiliki beragam kuliner khas sehingga bisa dijadikan sumber inspirasi dalam menyajikan menu di rumah.

Menyajikan menu istimewa tidak melulu menghadirkan menu dari bahan mahal, sebut saja seperti daging merah, seafood, dan lain sebagainya. Bahan murah dan seadanya jika diolah dengan benar akan menjadi masakan enak. Menu tradisional dari berbagai daerah di tanah air memang dikenal termasuk menu yang membuat siapa saja kerepotan di dapur.

Alasannya adalah: 
Pemakaian rempah yang cukup banyak dan ketika diracik pun tidak bisa sembarangan supaya enak.
Pemakaian daging yang butuh waktu lama untuk dijadikan empuk.
Kerap memakai santan sehingga ribet memarut kelapa dan mengambil santannya. Dan lain sebagainya.


Bagi siapa saja yang belum terbiasa mengolah menu-menu tradisional dijamin akan kelabakan, terlebih jika minim persiapan. Maka idealnya sebelum mengeksekusi salah satu menu tradisional untuk disantap keluarga sendiri usahakan sudah menyusun aneka persiapan. Ketika sudah paham bagaimana trik mengolah menu tradisional di dapur otomatis waktu memasak pun akan menjadi lebih singkat. Sisa waktu yang dimiliki bisa dipakai bebersih dapur atau istirahat sejenak sebelum tiba jam bersantap bersama keluarga.

Trik Agar Memasak Menu Tradisional Semakin Singkat.
Banyaknya langkah dalam mengolah satu diantara aneka masakan tradisional bisa membuat waktu berkutat di dapur sangat panjang. Maka jadikan lebih singkat dengan beberapa trik di bawah ini :

1.Jika memakai daging gunakan panci presto.
Daging merah seperti kambing ataupun sapi tentu memerlukan proses memasak yang lama, selain itu juga ada daging ayam kampung. Supaya tidak boros gas dan waktu di dapur lebih singkat gunakan panci presto. Panci satu ini dirancang memaksimalkan proses memasak makanan agar masak sempurna dan merata sehingga bisa dijadikan solusi.


2.Sediakan bumbu basah sendiri di kulkas.
Ada kalanya ketika memiliki waktu luang biasakan untuk dipakai membuat bumbu basah, paling tidak mencampur antara bawang merah, bawang putih, ditambah ketumbar ataupun kemiri. Keempat rempah ini kerap dipergunakan saat mengolah daging dan menjadi rempah khas untuk hampir semua masakan tradisional. Supaya cepat haluskan dengan blender memakai minyak bukan air, saat dibutuhkan tidak perlu lagi meracik bumbu tinggal ambil di kulkas.


3.Siapkan semua bahan di malam sebelumnya.
Menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan juga efektif mempersingkat waktu memasak di dapur untuk pembuatan menu tradisional. Akan tetapi pastikan memilih bahan berkualitas sebab bisa jadi supaya bisa disiapkan malam sebelum esok pagi diolah maka bahan tersebut dibeli sehari sebelum diolah. Anda bisa mulai mengiris daging yang akan digunakan, melaminasi daging ataupun ikan dengan bumbu selama semalam penuh, dan memotong aneka sayur sebagai bahan pelengkap, Besok paginya tinggal dimasak dan dijamin waktunya lebih pendek.


4.Merebus daging bisa dilakukan malam sebelumnya.
Sebelum mengolah menu tradisional yang cenderung ribet, maka pastikan sudah merebus daging yang akan diolah di malam sebelumnya. Mengingat proses merebusnya lama maka kita bisa meninggalkan daging di panci rebusan untuk aktifitas lain. Namun jangan sampai terlupa, sehingga besok paginya daging sudah agak lunak dan cepat masak. Gunakan daging berkualitas, belanja online bisa dijadikan pilihan untuk diantarkan dengan ojek online sehingga memasak aneka masakan tradisional lebih praktis.

7 Alat Masak Produk Home dan Living Bisa Membuat Masakan Ibu Seperti Masterchef

Mamis,

Aku mau membuat sebuah pengakuan nih.
Bahwa sebenarnya Aku itu tidak pandai memasak. Hiks.

Mamis, pernah masak ceker ayam nggak ? Bagian kuku cekernya Mamis hilangkan tho ? Nah aku nggak loh, Mamis. Aku nggak tahu dan nggak peka juga sih bahwa seharusnya kuku ceker harus dihilangkan. Bukan malah dibiarin utuh. Parah kan ?.

Trus, Mamis pernah bikin sayur dan lupa naruh garam ? Nah aku pernah begitu. Sering. Selain itu, aku juga hampir nggak pernah bikin masakan yang mengandalkan rempah-rempah. Karena pasti rasanya bukan malah enak. Tapi berasa jamu. Haiyaaahhhh.

Maka dari itu, aku berusaha banget biar bisa masak. Aku juga rajin memperkaya pengetahuan aku tentang mengolah bahan yang mau dimasak. Biar kejadian kuku ceker yang masih utuh itu tak terulang lagi.

Beberapa usaha yang aku lakukan adalah mengumpulkan resep masakan. Baik dari google, blogpost teman-teman blogger atau timeline fb. Yaaaaa....meskipun ujungnya hanya begini, simpan dulu lalu entah kapan praktiknya. Bhahaha.

Usahaku yang lain yakni nonton acara Masterchef, terutama Masterchef Australia. Aku suka dengan kompetisi masak yang satu ini. Mereka nggak pelit ilmu. Rajin banget ngasih tips dan trik memasak sesuatu. Lumayanlah yah, aku bisa dapat ilmu masak gratis. Yihaaaa.

Trus dipraktekin nggak ?
Pertanyaan yang sama juga diajukan oleh bapak bocah. 
Wkwkwkwk.
Dan jawabanku adalah...............
Iyalah. Tidak banyak sih. Cuma sakndulit.


Aku pernah praktik membuat es krim pakai trik dari Matt (salah satu juri di Masterchef). Aku juga pernah mengikuti cara Jess, peserta Masterchef, soal bagaimana membuat adonan untuk gorengan jadi crispy dan tidak terlalu berminyak. Dan aku juga pernah mencoba membuat serpihan daun kering yang juga terinspirasi dari peserta Masterchef. Dah guaya men deh pokoknya yak. Hahay.

Soal rasa, itu urusan sekian. Kalau nggak enak, aku makan sendiri. Kalau enak baru aku bagi ke suami dan si kecil.

Kadang, pengen gitu, bisa membuat makanan seperti Masterchef. Sehat, dan (sepertinya) enak. Tapi susah mah. Soalnya aku tidak punya alat masak yang sering dipakai di Masterchef. Kalau punya, mungkin aku bisa membuat masakan seperti Masterchef. Ya kan yakan ?.

Emang ngaruh ya alat masak sama masakan ?

Bagi aku sih, berpengaruh lah yah.  Contohnya nih, kue yang dibuat menggunakan mixer tentu berbeda dengan kue yang hanya dikocok pakai tangan. Trus, daging yang dimasak dengan presto jauh lebih enak dan empuk daripada daging yang dimasak dengan wajan biasa. Bener kan ? Iyup.

Lalu apa saja alat masak yang membuat masakan ibu atau kita sendiri seperti masakan Masterchef ?.

Ada 7 alat masak produk home dan living bisa membuat masakan ibu seperti Masterchef :
  
Pisau dapur
Sumber gambar : mataharimall

Di Masterchef, pisau memegang peran penting. Hasil irisan pisau menjadi bahan penilaian juri. Seperti bagaimana memfillet ikan, memotong daging, dan lain sebagainya.


Wajan anti lengket
Sumber gambar : matahari mall

Ini biasanya dipakai untuk membuat saus atau membuat tekstur pada daging. Setelah itu baru deh dimasukin oven.


Alat Penggiling Daging atau alat penggiling serbaguna
Sumber gambar : mataharimall

Alat ini juga ada di Masterchef. Dipakai untuk menghaluskan daging lalu dibuat menjadi meatball atau sosis.


Sering juga dipakai untuk menghaluskan bumbu. Dah, kalau ada ini mah, masak jadi lebih cepet yak. Secara ngulek kan lama, apalagi dengan kekuatan tangan lemah gemulai seperti aku ini. Halusnya lama. Ahay.

Ini alat masak yang paling dibutuhkan. Terutama saat idul adha tiba. Apalagi kalau bukan untuk menghaluskan daging lalu dibuat menjadi bakso.

Panci Presto
Sumber gambar : mataharimall

Kalau di sini, presto dipakai untuk menanak nasi dan membuat daging empuk. Sedangkan di Masterchef ini juga dipakai untuk membuat kaldu.


Oven
Sumber gambar : mataharimall

Sebelum nonton Masterchef, aku pikir oven hanya bisa dipakai untuk membuat kue kue loh. Katrok banget yoooo. Wkwkkwwk.  

Tapi ternyata di Masterchef malah digunakan untuk segala hal. Mulai dari membuat kue, memasak daging, membuat keripik dari kulit dan dari dedaunan, buah buahan, dan lain sebagainya. Cucok yes.

Alat pembuat es krim (Ice Cream Maker)
Sumber gambar : mataharimall

Alat ini bisa menghasilkan es krim dengan cepat banget. Cukup memasukkan adonan es krim ke alat tersebut trus tinggal tunggu puluhan menit. Selesai. Kualitas es krim tak kalah kece dari produsen es krim terkenal.


Freezer
Kalau aku biasanya memanfaatkan freezer untuk jualan es batu. Sementara di Masterchef ini dipakai untuk membuat granita, puding, dan sebagainya. Jomplang banget yak. Jauuuuhh. Wkwkwkwk.


Itulah beberapa alat masak yang dipakai oleh para peserta di Masterchef Australia. Dan dari 7 alat masak itu, aku baru punya............ 
Dua. 
Pisau sama wajan anti lengket. Wahahaha.


Tapi tapi....sekarang aku tengah giat nabung koq, Mamis. Demi apa coba ? Ya demi bisa membeli alat masak produk home dan living yang bisa membuat masakan ibu seperti Masterchef. Masakan aku bisa jadi lebih cucoklah yah.

Kalau Mamis, sudah punya alat masak apa aja nih ? Trus dari sekian alat masak produk home dan living itu, menurut Mamis, enaknya aku beli yang mana dulu nih selain pisau sama wajan anti lengket tentunya ? Bantuin aku mutusin ya, Mamis. Matur nuwuuunnnnn.

Cara Membuat Papan Tulis Putih (Whiteboard) dari Barang Bekas

Mamis,

Sebagai ibu, kadang kita dituntut untuk mampu melakukan kreasi ini itu, bereksperimen tentang ini atau itu, atau membuat terobosan begini atau begitu. Demi memberikan yang terbaik untuk keluarga.

Nah, alhamdulillahnya nih, kita bisa menjalani tuntutan tersebut dengan baik. Lebih banyak berhasilnya daripada gagalnya kan Mamis ? Iyup.

Kreasi, eksperimen atau terobosan yang kita buat pun terkadang hasil dari pikiran kita sendiri, atau kadang juga berasal dari googling atau nonton youtube. Tanpa perlu kursus terlebih dahulu. Eee tau-taunya bisa aja mah.

Mungkin ini adalah salah satu anugerah yang Allah kasi buat kita. Dan harus kita gunakan sebaik mungkin. Terutama pada saat hal yang tidak kita inginkan terjadi.

Seperti apa yang terjadi di keluarga kecil aku nih Mamis yang tengah dikunjungi cobaan bernama ekonomi.

Dah, siapa sangka hal ini bakal terjadi cepet banget kan Mamis. Secara nih, waktu awal nikah, aku sama suami tidak menemui kesulitan yang berarti soal ekonomi. Tanpa tanda-tanda, eee tau-tau di tahun kedua pernikahan, Allah ngasih kejutan ke kami. Jadi yaaaa, kudu diterima dan dijalani.

Nah, sejak saat itu, aku pun mulai terpacu untuk melakukan sesuatu atau membuat kreasi yang dapat menghemat pengeluaran rumah tangga. Salah satunya memanfaatkan aneka barang bekas yang ada di rumah.

Lama kelamaan, ini menjadi kebiasaanku, dan sepertinya mulai mendarah daging. *haiyaaahh. Ketemu kardus bekas, botol air mineral bekas, dan barang bekas lainnya, berasa lihat emas berlian. Seneng banget dah pokoknya. Jadi kalau ada barang bekas apa gitu, ide bebikinan langsung muncul begitu saja.

Salah satunya ini nih, membuat papan tulis putih atau whiteboard buat si kecil. Padahal di rumah sudah ada papan tulis loh. Tapi entah kenapa tetep aja aku pengen membuat papan tulis putih dari barang bekas.

Bahannya mudah banget. Ada di sekitar kita. Seperti kardus bekas, double tip, kertas bekas, dan isolasi bening.

Cara membuat papan tulis putih ini juga pun amat sangat mudah. Mamis cuma perlu melumuri *halah, membalut kertas bekas dengan isolasi bening.

Pada saat membalut isolasi pada kertas bekas. Perhatian difokuskan pada bagian belakang kertas bekas. Yang masih berwarna putih los polos itu Mamis. Balut yang rapi. Usahakan jangan sampai ada yang gerunjal-gerunjal alias nggak rata. Setelah itu, tempelkan deh ke kardus bekas. Sudah deh. Jadi deh.

Cara menggunakannya sama seperti papan tulis beneran. Nulisnya pakai spidol boardmarker dan bisa dihapus juga.

Nah berikut penampakan papan tulis putih dari barang bekas.





Jangan Belajar Parenting

Jangan Belajar Parenting Kalau.... ~ Patut disyukuri bahwa sekarang kita hidup di zaman canggih seperti ini. Dimana informasi pun dapat begitu mudah kita dapatkan. Tinggal klak klik klak klik lalu JEBRET.

Parenting adalah satu informasi yang amat cepat bisa kita dapatkan. Iyup, ada begitu banyak artikel yang membahas tentang ini. Mulai dari artikel parenting yang dimulai sejak si kecil masih dalam kandungan hingga usia remaja.  Buanyak. Dan begitu beragam. Mengingat pakar parenting pun membludak.

Berbanding lurus. Kemudahan mendapatkan informasi parenting membuat sebagian orang juga mudah untuk mengiyakan bahkan ada juga yang langsung mempraktekkannya. Tanpa menimbang-nimbang terlebih dahulu. Apakah parenting dengan cara seperti ini cocok dipraktekkan untuk buah hati yang memiliki karakter seperti ini ? Dengan kondisi seperti ini, apakah bisa mengikuti parenting yang begini ? Dan sebagainya.

Penting untuk menyaring ilmu parenting yang diperoleh dengan mudah nan instan tersebut. Sebab bahasan-bahasan tulisan parenting tersebut cenderung bersifat umu,. Tidak mendetail. Tidak ada petunjuk jelas tentang kapan cara parenting yang itu bisa diterapkan kepada si kecil. Karakter anak yang seperti apa yang bisa dididik dengan cara parenting seperti ini dan sebagainya.

Mempraktekkan ilmu parenting jangan asal coba-coba, dirasa-rasa. Karena, ini tidak sama dengan mempraktekan resep masakan, yang bisa dicoba-coba, dirasa-rasa. Jika ada rasa yang tak nyaman di lidah tinggal ditambah bumbu ini atau itu. Sudah. Rasa pun akan berubah. Tidak sama. Membangun karakter anak itu tidak mudah, dan berlaku juga sebaliknya. Untuk mengubahnya juga tidak gampang. Maka jangan sampai kita salah membangun karakter anak kita hanya karena asal mencoba coba ilmu parenting yang kita baca dari google, medsos, atau mungkin dari blog ini. Yaaaakali aja ada yang baca soal parenting di blog ini. Hahayy.

Bukannya tidak boleh. Paling tidak bekali diri dengan pengetahuan tentang perkembangan anak juga. Baik itu perkembangan dalam segi kognitif, fisik, psikis anak. Kenali anak kita terlebih dahulu. Seperi apa karakter mereka, bagaimana gaya belajar mereka, apa kecerdasan dominan yang mereka miliki, dan apa yang perlu distimulus lagi. Ingat, setiap anak itu unik.

Dengan berbekal itu, maka kita bisa menyaring dengan baik mana ilmu parenting yang bisa kita praktekkan kepada buah hati kita. Dan dengan melakukan hal itu juga, alih-alih menerima penolakan dari buah hati, justru malah akan mempermudah kita saat mempraktekkannya. Tak lupa untuk selalu berharap, agar Allah menuntun kita dalam menjaga amanah yang DIA titipkan pada kita. Amin amin ya robbal'alamin.

Jual Mobil Bekas Bisa Menjadi Peluang Bisnis yang Menggiurkan

Banyak cara yang bisa dilakukan agar bisa mengisi rupiah. Selain harus bekerja di sebuah perusahaan, kita juga dapat membuka sebuah peluang usaha sendiri yang bisa dijadikan sebagai alternatif lapangan pekerjaan untuk orang lain. Kalau kamu memiliki modal yang cukup besar, salah satu bisnis yang bisa kamu kembangkan adalah jual mobil .

Karena apa ? Sekarang ini kebutuhan kendaraan yang berada di kota besar semakin lama semakin meningkat, harga kendaraan yang terbilang mahal juga menjadi alasan bagi banyak orang menjadikan mobil sebagai alternatif.  Selain itu juga, saat ini orang-orang tidak mengambil pusing selama kondisi masih baik, mereka akan membelinya.

Apakah Kamu tertarik untuk menjalankan bisnis menguntungkan ini? Ada beberapa tips bisnis jual beli mobil bekas yang bisa Kamu ikuti.

Pertama, miliki showroom yang berada di lokasi strategis.
Penjualan kendaraan seperti mobil memang bisa kamu lakukan di situs belanja online . Namun kamu juga harus memiliki showroom seperti pada umumnya. Sediakan tempat yang bisa cukup memajang stock mobil yang akan dijual. Pemilihan lokasi juga bisa mempengaruhi bisnis ini, oleh sebab itu pilih lokasi yang strategis seperti di dekat jalan raya. Pemilihan lokasi yang tepat bisa menarik minat banyak orang untuk membeli.


Kedua, cari mobil yang diminati di pasaran.
Kegiatan bisnis jual mobil tidak akan bisa berjalan dengan lancar jika kamu tidak menjual kendaraan yang benar-benar diminati. Tawarkan merek mobil yang terfavorit di pasaran. Selain itu pastikan jika tahun pembuatan mobil tidak terlalu lama. Karena, konsumen akan menimbang untuk melakukan pembelian mobil saat mesinnya telah ketinggalan jaman atau desainnya sudah tidak menarik lagi. mobil bekas yang masih keren akan lekas terjual dan akan memberi keuntungan yang lebih cepat.


Ketiga, mencari mobil bekas yang diminati di pasaran di situs beli online terpercaya dan jangan lupa cek kondisi.
Sekarang ini banyak situs beli online terpercaya. Harga yang ditawarkan pun cukup kompetitif serta terdapat banyak macam mobil bekas yang dijual di sana dan diminati di pasaran.  Biasanya, pada situs beli online tersebut menyediakan fitur yang membuat kamu bisa berkomunikasi dengan penjual. Nah pada saat itu kamu bisa menawar harga atau menanyakan kondisi mobil yang dijual. Meskipun begitu, kamu yetap harus mengecek kondisi mobil secara langsung. Agar kamu bisa mendapatkan mobil bekas dengan kondisi yang baik. Sehingga kamu tidak akan kesulitan saat menjualnya lagi. Keuntungan yang dapat kamu peroleh juga lebih banyak.


Keempat, selalu patuhi hukum. 
Apapun bisnis yang sekarang ini kamu alani, pasti terdapat peraturan hukum yang menaungi sehingga pihak-pihak yang berada di dalam transaksi tidak merasa dirugikan. Jangan pernah melanggar aturan dan hukum yang berlaku. Mungkin sekali dua kali kesalahan hukum, kamu bisa lolos, namun tidak seterusnya kamu akan bisa lolos. Bisa jadi konsumen yang dirugikan akan mengeluhkan showroom kamu dan membagikannya pada teman-temannya.


Terakhir, jangan pernah menyepelekan kekuatan jaringan berbagai macam pihak.
Agar bisa mempromosikan bisnis dan mendapatkan konsumen yang benar-benar ingin membeli mobil kamu, pasti memerlukan bantuan dari orang-orang sekitar. Kekuatan jaringan atau relasi dari berbagai macam pihak bisa membantu serta mempermudah memperoleh apa saja yang kamu ingini.


Bisnis jual mobil bekas adalah alternatif bisnis yang memiliki peluang yang cukup besar apabila kamu benar-benar menggeluti bisnis ini dengan sungguh-sungguh. Mengapa bisa demikian? Kondisi masyarakat yang bisa dikatakan pas-pasan pasti masih mempertimbangkan untuk membeli kendaraan baru untuk kendaraan mereka. Potensi inilah yang harus kita kejar sebaik mungkin dan kita dapat mendapatkan untung melalui usaha ini. Oleh sebab itu cermati dengan baik peluang yang bisa muncul.

Situs beli mobil bukalapak
Sumber gambar : bukalapak

Ada di Prelo, Hadiah Buat Suami yang Dukung Passion dan Mimpi Istri

Alhamdulillah, libur semester  kali ini, lama banget. Dua bulan lebih. Asli. Bikin aku happy. *hahay.

Akan tetapi, meskipun libur kuliah. Aku masih tetap jualan es batu, camilan, dan berburu job buat bloger loh. Buat apa cobak ? Pertama, biar aku bisa punya uang saku saat perkuliahan sudah dimulai nanti. Jadi nggak perlu minta suami lagi deh. Yaaa itung-itung demi bisa bantu suami, dikiiiit. Dan alasan yang kedua yaitu untuk mewujudkan sebuah misi. * Yihaaaa. 

Hadiah Tanda Terima Kasih

Dah, siapa sih yang nggak bakal terharu saat mendapat dukungan penuh untuk menjalani passion dan meraih mimpi ? Apalagi dari orang terkasih. Duh, bikin hati meleleh kan ya. Nah aku pun begitu. 

Jadi misi aku adalah ingin mengeskpresikan kemelecernya hati aku (KEMELECER) dan rasa terima kasih aku kepada suami. Karena mau mendukung mimpi dari emak-emak berdaster ini untuk melanjutkan kuliah lagi.


Support yang suami berikan kepadaku bukan hanya berupa biaya spp kuliahku saja. Melainkan banyak hal. 

Suami adalah orang yang siap siaga membantuku saat aku tengah berkubang dengan tugas-tugas kuliah. Pada saat seperti ini, biasanya ia akan mengambil alih pekerjaan rumah tangga yang biasanya aku lakukan. Mulai dari mencuci baju hingga momong alias menjaga si kecil. Bahkan terkadang ia juga memasak untuk ku juga si kecil. Hal yang sama juga ia lakukan saat aku pergi kuliah.

Dimasakin, kalok aku lagi rempong dengan urusam kuliah

Namun, dukungan yang paling berarti bagi aku adalah ia yang selalu memberiku semangat, selalu menguatkan hati aku agar tak terpengaruh dengan orang-orang yang meremehkan profesi aku sebagai full time mom, serta orang-orang yang mempertanyakan untuk apa seorang ibu rumah tangga kuliah lagi ?.

Berkat pom-pom suami inilah, membuat aku mampu bertahan sampai saat ini. Aku juga mampu membuktikan bahwa aku  juga bisa mengikuti perkuliahan dengan oye serta dengan nilai yang oke. Alhamdulillah.

Lalu apa nih hadiah yang ingin aku berikan untuk suami ?

Emmm...rencananya, hadiah yang ingin aku berikan kepada suami adalah sebuah smartphone. Soalnya, smartphone suami belakangan ini sering heng hong alias ngeblank.

Untuk hal ini, aku sudah menjatuhkan pilihan. Yakni Samsung Galaxy A3. Mengapa Samsung Galaxy A3 ? Koq nggak yang lain, gitu ? Soalnya, ini adalah merk smarphone yang pernah dijual suami untuk tambahan biaya spp kuliah aku yang waktu itu kurang 2 juta-an. Padahal ia baru saja membeli smartphone tersebut.

Tentu, aku tidak membeli Samsung Galaxy A3 yang baru, karena apa ? Uangku nggak cukuuupppp. *ahay. Hasil jualan es, camilan, dan ngeblog selama dua bulan cuma hampir 2 juta-an, sementara harga Samsung Galaxy A3 yang baru, di Jombang sini, masih sekitar 3 juta-an lebih banyak. Jadi aku akan membeli Samsung Galaxy A3 second aja. Second tapi masih baguuussss. Maunyaaaa... *hahay.

Soal tempat membeli barang second, aku mendapatkan rekomendasi dari teman-teman blogger. Namanya PRELO.


Kata teman-teman blogger yang sudah pernah menggunakan aplikasi prelo ini. Aku bisa mendapatkan barang bekas yang aku inginkan, masih bagus nan berkualitas di sini. Soalnya di Prelo ini, barang bekas yang dijual merupakan preloved . Teruuusss, kata teman-teman lagi, agar aku mudah mencari barang second yang aku inginkan maka aku harus menginstal aplikasi PRELO di smartphone aku. Jadi yaaaa, aku pun segera menuju play store. Lalu tinggal ketik kata PRELO di kolom pencarian. 

REVIEW Aplikasi PRELO


Friendly.
Layaknya teman. Meskipun baru pertama kali aku menggunakan aplikasi ini, namun rasanya sudah kenal lama. La gimana nggak langsung terasa akrab coba, kalau sebelum menginstal aplikasi ini saja, aku sudah mendapatkan kesan yang menyenangkan. Bahwa aplikasi ini, mobile friendly.
  • Mobile friendly

Testimoni pengguna Aplikasi Prelo
Sebelum mantab instal aplikasi, biasanya yang aku lihat adalah testimoni. Nah, dari sekian banyak testimoni aplikasi prelo, tidak ada yang menyebutkan soal ketidaknyamanan saat menggunakannya. Terlebih lagi, ada beberapa testimoni yang menyatakan bahwa aplikasi Prelo ini, Mobile Friendly. 


Size yang Kecil
Setelah testimoni, pandanganku langsung menuju Size. Karena apa ? Memori smartphone aku minim. Bisa sih memakai banyak size, tapi ya gitu. Agak rewel jadinya. Nah alhamdulillahnya nih, size aplikasi prelo ini kecil banget. Nggak menghabiskan banyak memori. Yiha........

Cuma 9,53 MB. Cucookk kanl

Bisa Diinstal di Smartphone Jadul Sekalipun
Dari dua hal yang di atas itu. Maka dengan yakin aku memutuskan untuk menginstal aplikasi prelo ini. Dan hasilnya....
Taraaaaa

Aplikasi prelo bisa diinstal di smartphone jadul aku. yeaaahhhh.

  • User Friendly

Selama menggunakan aplikasi ini, aku tidak mengalami yang namanya alis mengkerut bibir mbetutut. Soalnya fitur-fitur yang ada di aplikasi ini memberikan kemudahan bagi aku, penggunanya.

Kategori Aneka Barang Bekas yang Tersedia di Prelo
Pada tampilan awal aplikasi ini, aku sudah diberikan kemudahan berupa kategori aneka barang bekas yang tersedia di Prelo. Jadi, cukup satu kali klik pada salah satu kategori, aku bisa langsung menuju ke kumpulan dari barang bekas yang aku cari yakni smartphone. Maka aku pun langsung klik gadget.

Kategori barang bekas berkualitas di Prelo,
Lengkap

Filter
Setelah aku menuju ke tempat berkumpulnya aneka jenis smartphone, aku tak perlu nyekrol-nyekrol aplikasi ini demi mencari merk Samsung Galaxy A3 serta melihat harga Samsung Galaxy A3 yang sesuai kantong aku. Karena aku bisa memanfaatkan fitur Filter.



Selain itu, fitur filter ini juga dapat memberikan kemudahan dalam menentukan lokasi penjual. Kemudian, bisa membuatkan aku sebuah list harga smartphone dari yang terendah hingga tertinggi, dan sebagainya.

Chat
Dan dengan begitu mudahnya, aku pun sudah mendapatkan list harga Samsung Galaxy A3 bekas. Ada harganya yang sesuai dengan kantong aku, dan ada juga yang tidak sesuai kantong. *hahay.

Ya udah, beli yang sesuai kantong aja ? 
Seharusnya mah gitu ya. Tapi aku nggak mau begitu. Kalau bisa, aku malah ingin punya banyak pilihan tapi dengan harga sesuai kantong. Kalau bisa, harga-harga Samsung Galaxy A3 yang melebihi kantong aku, berubah jadi sesuai dengan kantong aku. *hahay.

Emang bisa gitu ?
Untungnya, aplikasi Prelo ini memungkinkan aku untuk melakukan hal itu. Aku tinggal meng-klik CHAT, maka aku bisa melakukan tawar menawar harga kepada penjualnya. Yaaa, paling nggak aku bisa berusaha mendapatkan harga yang sesuai kantong aku lah yah.


Oya, kalau mau tanya-tanya soal barang yang dijual kepada penjualnya juga bisa pakai ini. Tinggal klik CHAT, maka pembeli akan langsung terhubung dengan penjualnya.

Selain fitur-fitur yang aku gunakan untuk mencari barang bekas yang aku inginkan, ada fitur lain lagi. Yakni fitur JUAL yang bisa digunakan saat kita ingin menjual barang preloved.

Lalu ada juga Menu Pilihan Barang Bekas Berdasarkan Merk. Jadi dengan menggunakan fitur ini, kita bisa lebih mudah mencari barang berdasarkan merk yang kita inginkan.

Jadi, seperti itulah, pencarianku di PRELO yang berbuah manis banget. Karena aku menemukan barang bekas yang aku inginkan dan sesuai dengan kantong aku. Sebuah barang bekas yang nantinya akan aku jadikan hadiah tanda terima kasih aku kepada suami. Lalu, langkah selanjutnya yaitu aku tinggal komunikasi saja nih dengan penjualnya.

Yeah, Ketemu deh. Barang Bekas yang Aku Inginkan di Prelo

Pilihan pertama


Pilihan kedua


Nah, bagi kalian nih, yang juga tengah mencari hadiah untuk orang terkasih, jangan lupa pakai aplikasi PRELO ini ya. InsyaAllah bisa mempermudah kalian untuk mencari hingga mendapatkan barang bekas yang kalian inginkan dan nyaman di kantong. Coba ya..

Terima kasih prelo.
Karena kamu memudahkanku,
Dengan senang hati aku beri bintang 5 yak.

Cukup 6000, Bisa untuk Laminating Ratusan Printable Buat Bahan Belajar Siken

Mamis,
Belakangan ini aku kembali berburu printable buat bahan belajar siken. Soalnya sekarang, aku sudah dapat cara murah dan mudah untuk membuat printable yang ngeprint sendiri jadi tahan lama bin awet markawet. Akhirnya, setelah sekian lama. Aku bisa pakek ini buat bahan belajar siken lagi. Yihaaa.

Dulu, aku pernah sih jadikan printable sebagai bahan belajar buat siken. Secara gaya belajar siken visual kinestetik. Jadi cucoklah yah kalau bahan belajarnya pakek printable. Selain itu, siken juga keliatan tertarik dan suka. Mungkin karena gambar printable yang lucu-lucu itu kali ya dan penuh warna. Nah, melihat respon siken tentu aku seneng donk yak. Soalnya, aku nggak perlu bikin-bikin segala. Cukup googling aja kan. Ketemu dah aneka macam printable buat bahan belajar siken.

Sayangnya, printable yang ngeprint sendiri ini, yang hanya terbuat dari kertas indil-indil ini, ternyata rapuh banget di tangan siken. Belum juga aku njelasin ini gambar apa, ini namanya apa, udah lecet aja tu printable. hiks. Jadi yaaaa, sejak itu, aku menjadikan printable sebagai pilihan terakhir untuk bahan belajar siken. Meskipun cocok tapi belum efektif buat dijadikan bahan belajar siken yang waktu itu masih berusia 2 menuju 3 tahun.

Lalu, gimana cara membuat printable yang ngeprint sendiri ini, jadi tahan lama ?.
Pasti dilaminatingkan ? 
Yup.

Tapi aku laminating sendiri nih Mamis. Tanpa mesin. Tanpa pakai setrika juga. Dan cuma ngeluarin duit 6000 buat beli bahan yang akan aku pakai untuk laminating printable. Lalu apakah bahannya ? ISOLASI bening atau selotip. Hahay.

Alhamdulillah. Puluhan printable buat bahan belajar siken jadi aman terkendali bin tidak mudah robek lagi. Tur hemat pula. Dan berikut penampakan puluhan printable yang aku laminating sendiri tanpa pakai mesin tanpa pakai setrika dan tanpa pakai plastik laminating juga.

THR Lebaran Anak, Dihabiskan atau Ditabung ?

Hai Mamis,

Sudah jadi tradisi. Kalau saat lebaran, anak-anak akan mendapatkan yang namanya uang lebaran atau lebih dikenal dengan THR Lebaran Anak. Entah dimulai sejak kapan tradisi ini. Yang pasti, tahun 1994, waktu aku TK B, tradisi ini sudah ada. *dah, ketahuan dah angkatan berapa.

Dulu, THR lebaran aku, cuma bisa dipakai untuk beli es krim, gulali, dan beli mainan boneka kertas di Pak Wek (penjual mainan mulai dari harga 100-an). Sementara, THR lebaran Siken, bisa buat ini itu, cyiiinnn. Lalu aku pun sempat TER..GO..DA. Hahay.

thr lebaran anak

Beberapa orangtua, ada yang memilih untuk mengarahkan THR Lebaran Anak menuju tabungan atau celengan anak. Kalau aku, untuk lebaran kali ini, lebih memilih mengarahkan THR Lebaran Siken untuk dihabiskan, dibelanjakan dulu. Tentu buat Siken, bukan buat emaknye lah. Kalau ada sisa, baru deh dipinjam emaknye, eh ditabung maksudnya. Bhahaha.

Bagi aku dan suami, lebaran adalah momen buat manjain bocah, buat Siken. Waktu kami, fokus perhatian kami, semuanya buat bocah. Yaaa..itung-itung, ini sebagai penyuplai kekuatan bahagia  bagi Siken. Karena setelah libur lebaran usai, Siken akan kami ajak berjuang lagi. Berhemat lagi.

Lalu THR Lebaran Siken buat apa saja nih ?.

1. Main di arena bermain
Siken senang sekali waktu diajak main ke sini. Banyak mainan yang ingin ia coba. Termasuk mainan yang bukan untuk bocah. Mulai dari mobil goyang-goyang, sampai nge-dance begini.


Tapi, bukan Siken aja sih yang happy. Aku dan ayahnya juga happy. Beberapa kali kami ikut nimbrung alias ikut Siken main. Dan ternyata....seruuuuuuu.



Kalau dipikir-pikir, main di arena bermain yang banyak game-nya ini tidak hanya membuat Siken kenal dengan aneka macam permainan yang canggih. Melainkan juga bikin Siken happy dan kami bisa menjalin bonding yang lebih kuat dengan Siken. That's the point.

2. Update fashion anak
Jangan ngaku jadi mamak kece sebelum bisa bikin penampilan si kecil juga kece.


Iyup. Menurut aku sih gitu. Nggak tahu deh menurut mas anang. Jadi demi membuat penampilan Siken jadi kece badai ulala, aku pun mencari informasi fashion yang lagi nge-trend buat bocah. Mengapa begitu ? Yaaaa biar penampilan Siken lain dari yang lain. Karena biasanya nih, apa yang lagi ngetrend di ibu kota, belum jadi trend di daerah sampai beberapa bulan kemudian.

Beli celana siken ini di Tokopedia

Setelah aku menemukan fashion yang cocok buat Siken dan juga lagi nge-trend, lalu aku langsung cus aja dah ke Tokopedia.. Pasti yang aku cari ada di Tokopedia. Yakin mah. Sudah terbukti.

Aku pernah cari-cari celana yang diidamkan suami, alhamdulillah ada di Tokopedia. Nyari jilbab yang lagi nge-trend juga ada di Tokopedia. Dan baru-baru ini, aku beli celana buat Siken dan tentu celana yang lagi nge-trend, juga di Tokopedia. Lengkap. Mau perlengkapan bayi baru lahir, ada. Mau beli mainan bayi, juga ada.  Semuanya ada di Tokopedia.

Selain lengkap, belanja di Tokopedia juga aman sih. Soalnya, belanjaanku yang berupa jilbab, mainan, dan celana buat suami, alhamdulillah nyampek semua. Mendarat dengan pasti dan selamat.

Kemudian, fitur-fitur yang ada di Tokopedia juga bikin aku nyaman belanja. Soalnya memudahkan banget. Mau cari produk dengan kisaran harga tertentu, ada fiturnya. Trus mau cari produk dengan lokasi penjual berada di daerah tertentu, juga ada fiturnya. Dan lain sebagainya.

3. Beli mainan
Aku memang suka bikin mainan buat Siken. Bikin mainan yang sederhana. Kalau yang canggih atau keren mah, nggak bisa. *ahay. Jadi THR lebaran Siken aku pakai buat beli mainan yang nggak bisa aku bikin. Seperti mobil-mobilan atau kereta api yang bisa jalan sendiri, tanpa didorong-didorong, atau mainan yang keren bin kekinian seperti lego.

Alhamdulillah, dengan melakukan 3 hal itu, THR lebaran Siken jadi habis tak bersisa. Mamak pun nggak jadi pinjem. Mamak malah nombok, malah nambahin. Hahay. Tak apalah yah. Sekali- sekali.


Nah, kalau kalian gimana nih Mamis ? THR Lebaran Anak diarahkan buat apa nih ? Ditabung atau buat beli-beli ?.

Jangan Biarkan Suami Sendirian di Dapur

Kadang, niat hati ingin nunggu ibu sayur datang, sambil leyeh-leyeh, sambil intip-intip social media gitu, eeeee malah jadi molor lagi. Udah gitu, kata suami, molorku bukan molor biasa pula, melainkan molor yang nyenyak banget. Kata suami : "Susah dibangunin, sampek ngiler-ngiler". *abaikan yg ngiler-ngiler.


Nah, kalau sudah begini, biasanya, suami beli sarapan di luar atau masak sendiri. Iya, sendiri. Dan aku nggak rela akan hal itu. *ahay.Bukannya karena takut kalau masakan buatan suami rasanya nggak enak, apalagi karena nggak tega bin so sweet gitu. Tapi, demi menghindari hal-hal yang tidak aku inginkan terjadi saat suami masak sendirian di dapur.

1. Bumbu dapur jadi cepat habis
Suami adalah penganut paham 'Masakan jadi enak kalau bumbu banyak'. Sementara aku, 'Yang penting ada rasanya aja udah enak'. *uhuy.


Dulu, aku setuju banget sama pendapat suami. Karena emang gitu juga kan, hasil masakan jadi makin mantab surantab kalau pakai bumbu yang banyak. Tapi setelah aku mengalami yang namanya terombang ambing akan harga bawang merah, lalu cabai, yang mana dua hal itu adalah bumbu inti yang sering aku pakai, beuuugghhh, rasanyaaaa..kudu lari ke hutan aja mah. Sejak saat itu, aku mulai mengurangi penggunaan bumbu dapur. Nggak all out lagi. Yang penting ada rasanya aja, udah alhamdulillah yah sesuatu.

Maka dari itu, kalau suami masak sendiri di dapur, hati aku jadi was-was. Takut bumbu dapur yang seharusnya bisa diusahain untuk seminggu berubah jadi 3 hari. Akibatnya, mamak pun gagal nyisihin duit belanja. Ujungnya malah nombok. Boookkk.

2. Banyak perabotan yang kotor
Kalau aku, biasanya, satu wadah buat naruh beberapa bahan masakan. Sementara suami, satu tempat, satu bahan. *hahay. Tentu saja hal ini menyebabkan banyaknya perabotan yang kotor. 

3. Perabotan kotornya ada dimana-mana
Karena suami suka pakai banyak perabotam saat masak. Atau satu perabotan satu bahan. Hal ini bisa jadi membuat meja dapur penuh. Pas mau naruh ini itu jadi bingung kan. Walhasil, naruh bahan jadi sembarangan. Mana tempat kosong, ya diletakkan di situ aja. Pernah nih, waktu beresin dapur, aku nemu gelas yang habis dipakai untuk mengocok telur di rak piring. Bayangin cobak hayo, di rak piring. Untung saja ketahuan duluan, sebelum aku pakai minum. Selameeettt selamet.


4. Suka-suka pakai perabotan
Ada beberapa perabotan yang aku khususkan untuk bahan tertentu. Seperti wadah khusus untuk mengocok telur, wadah khusus untuk memisahkan minyak yang sudah terpakai, dan sebagainya. Maksudku melakukan hal itu yaaa, biar perabotan lain tetap aman. Nggak ada aroma aroma makslenting amis, atau berminyak banget.


Sayangnya, hal ini tidak berlaku bagi suami. Ada wadah kosong di depan mata. Sekiranya bikin bahan makanannya nggak tumpah, ya udah, langsung dipakai aja.

Nah, itulah beberapa hal yang biasanya terjadi kalau suamiku masak sendirian di dapur. Dimasakin sih memang enak. Tinggal makan doang. Tapi setelah itu, harus siap-siap membersihkan dapur yang habis dipakai suami masak sendirian. *uhuy.
Kalau kalian gimana ? Lebih suka suami masak sendirian di dapur, atau lebih suka nemenin suami masak di dapur ? ?.


Koq Nggak Sekolah ? Mau Jadi Apa ?

Dah, julid amat komentarnya yak *hahay.
Tapi, dimanapun itu, bagaimanapun keadaan kita, pasti akan ada saja yang berkomentar. Termasuk komentar nyinyir nan julid. Jadi sudah biasalah yah. Pinter-pinter kitanya aja sih dalam memanage hati. Biar nggak gampang baper gegara komentar yang maknyonyor. Seperti komentar yang satu ini dah.

Ohya, komentar maknyonyor ini tentu nggak muncul sekonyong konyong goder, tapi ada musababnya, ada asal mulanya.

Waktu itu, hari pertama sekolah. Mungkin karena ini,  jadi ibu-ibu yang anak-anaknya pada sekolah agak heboh gitu belanjanya, cepet-cepetan. Wajar sih ya menurut aku. Apalagi libur sekolah kali ini lumayan panjang kan. Nah, cuma herannya nih, lagi terburu-buru begitu, masih sempat aja ngobrol ini itu. Ngomentarin ini itu. Hingga akhirnya ngomentarin siken yang nggak berseragam.
"Ken nggak sekolah lagi ta Mbk ? Kemaren nggak paud juga kan ya ?"
"Ngge (iya) buk" jawabku sekilas.
"Usia ne piro tho Mbk (usianya berapa sih Mbk) ?"
"Hampir 5 tahun Buk"
"Laiyo, koq nggak sekolah-sekolah ? Mau jadi apa ?"

Lah.

Aku sempat speechless gitu waktu denger komentar seperti itu. Nggak habis pikir aja. Koq bisa nyampek situ. Dari nggak sekolah-sekolah (usia dini) ke mau jadi apa. Jauhnyaaaa. Seakan-akan, sekolah usia dini itu penentu kesuksesan masa depan anak. Deh.

Sekolah usia dini bisa dibilang penting. Karena disitu tempat membangun pondasi dasar bagi si anak. Baik itu dalam hal ilmu pengetahuan hingga karakter anak. Namun hal ini tidak dapat dijadikan sebagai penentu kesuksesan masa depan bocah donk ya. Nggak bisa. Sementara, setelah sekolah anak usia dini, anak akan menghadapi lingkungan yang lebih kompleks. Baik di sekolah, di rumah, dan lingkungan sekitar. Yang mana pada saat itu akan ada proses yang namanya belajar, belajar memahami sesuatu, belajar menghadapi dan mengatasi masalah. Dan hal ini terjadi dalam waktu bertahun-tahun, lebih lama dari rentang waktu anak bersekolah di sekolah anak usia dini. Jauuhhh. Amat jauh. Nah, tentu hal ini yang akan membawa pengaruh besar kehidupan, kesuksesan anak, dan sebagainya.

Tapi, alhamdulillah, speechless aku nggak berlangsung lama. Maka pertanyaan itu, langsung aku lemparkan saja ke siken.
"Ken, mau jadi apa ?"
"Spidermen, muma naga ya".
Tetep, kebagian jadi naga. Hhhhh.

Mendengar jawaban siken, ibu-ibu itu jadi tersenyum. Ibu-ibu yang lain juga. Alhamdu..lillaaahh. Komentar aneh-aneh tentang siken yang nggak kunjung sekolah anak usia dini, berhenti sampai disitu. Langsung ganti topik. Yihaaa.

Sebenarnya, bisa aja sih aku jelasin alasan siken belum sekolah anak usia dini. Tapiiiii....nggak deh. Nggak akan maksimal, nggak akan nyantol juga. Secara ibu-ibu itu tengah hectic karena hari pertama sekolah. Jadi mending aku senyumin aja deh. Woles aja. Nggak perlu baper apalagi sampai baper berubah jadi laper. Beuughh, bisa sarapan dua piring nanti mah. Diet bisa gagal nih. Aku kan mau diet. Diet pret. *ahay.

***

Baca juga : THR Lebaran Anak, Dihabiskan atau Ditabung ?

Membangun Perlindungan Keluarga, Jangan Menunggu Merasakan Sakit atau Jatuh Terlebih Dahulu

Hidup memang penuh kejutan. 
Kadang kejutan itu membuat bahagia, adakalanya juga membawa linangan air mata. 
Apapun itu, kita tetap harus siap menghadapi kejutan hidup bukan ? 
Ho oh.

Seharusnya memang seperti itu. Seharusnya, aku dan suami sudah siap saat tiba-tiba kejutan hidup datang menghampiri keluarga kecil kami. Bukannya malah membuat kami .....hhhh….

2 tahun yang lalu, sebuah kejutan yang berwujud cobaan ekonomi tiba-tiba datang menghampiri kami. Cobaan ekonomi yang berhasil membuat kami sempat terseok-seok.

Kalau ingat masa-masa itu, rasanya ada yang 'nyelekit' gitu di hati. Terlebih lagi saat ingat momen si kecil yang diharuskan menginap beberapa hari di rumah sakit karena demam tinggi yang beresiko step. Saat itu, aku dan suami lebih memikirkan biaya rumah sakit daripada kesehatan si kecil. Saking takutnya kami tak bisa membayar biaya tersebut, kami sampai meminta (dengan sedikit memaksa) dokter anak yang menangani si kecil untuk mengizinkan si kecil pulang. Dan akhirnya, si kecil pun diperbolehkan pulang dengan keterangan 'Pasien Pulang Paksa'. Iya, pulang paksa, karena seharusnya, si kecil masih harus menginap sehari lagi di rumah sakit. Untuk memastikan kondisinya sudah benar-benar sembuh.
Hiks.
Maaf ya, Nak.



Tapi, alhamdulillah, sekarang ekonomi kami sudah membaik. Maka dari itu, demi tetap siap siaga jika cobaan ekonomi datang menerpa lagi, aku dan suami memutuskan untuk membuat tameng alias benteng yang kami beri nama Perlindungan Keluarga.

Belajar dari Pengalaman Hidup Orang Lain

Sebenarnya, untuk membuat tameng berupa Perlindungan Keluarga, aku tidak harus menunggu mengalami jatuh, atau merasakan sakit terlebih dahulu. Mengambil hikmah atau pelajaran dari pengalaman orang lain pun bisa menjadi alasan kuat untuk segera membangun Perlindungan Keluarga.

Salah satunya seperti pengalaman hidup yang dialami oleh Ibu Pri, istri dari Ketua RT (Rukun Tetangga) tempat tinggalku. Kejutan hidup yang dialami Ibu RT lebih berat daripada yang aku dan keluarga kecilku alami. Kejutan hidup itu berupa Pak RT meninggal dunia. Iya, sang tulang punggung keluarga, 'tiang utama' rumah tangga pergi untuk selama-lamanya.

Rasa sedih teramat sangat di hati Ibu Rt itu pasti. Bahkan mungkin tak hanya rasa sedih yang menggelayuti ibu RT. Melainkan sebuah pikiran bagaimana melanjutkan tongkat estafet yang sebelumnya dipegang oleh sang tulang punggung keluarga. Namun, alhamdulillah, aku turut bahagia saat mendengar kabar bahwa ternyata Pak RT telah membuat tameng 'Perlindungan Keluarga'. Sebuah tameng yang membuat anaknya tetap bisa melanjutkan sekolah tanpa khawatir biaya. Alhamdulillah.

Dari pelajaran hidup yang dialami bu RT, serta dari apa yang telah aku alami di waktu lalu. Rasanya, tidak ada kata nanti nanti untuk membangun benteng Perlindungan Keluarga. Harus segera.

Membangun Perlindungan untuk Keluarga

Ada banyak pilihan usaha yang dapat kita lakukan untuk membangun Perlindungan bagi Keluarga. Salah satunya yaitu dengan Investasi. Investasi dalam bentuk ASURANSI. Namun, sebelum berasuransi Kita tetap harus menerapkan asas hati-hati. Harus memilih tempat yang terbukti terpercaya donk ya. Dan salah satu tempat yang memenuhi kriteria itu adalah DBS.




DBS adalah financial services group yang terkemuka di ASIA. Memiliki 280 cabang di 18 Markets. DBS berkantor pusat di Singapura. Dan saat ini Bank DBS juga sudah hadir di Cina, Asia Tenggara dan Asia Selatan. Selain itu juga, DBS memiliki beberapa penghargaan. Seperti Safest Bank Award (2016), World's Best Digital Bank (2016), Asian Bank of The Year (2015, dan masih banyak lagi yang lainnya. Nah dengan informasi seperti ini, maka tidak ada keraguan lagi untuk memilih Bank DBS sebagai tempat yang tepat untuk berasuransi bukan ? Iyup.

Penghargaannya buanyak. Ini yang terbaru.

Di DBS sendiri ada 3 pilihan asuransi untuk melindungi keluarga. Yakni Golden Protector, Prograduate, dan Family Estate Protection.

Golden Protector 
Solusi tepat dalam menghadapi kebutuhan keuangan keluarga di masa purna karya dan hari tua. Program ini, menggabungkan perencaan keuangan yang matang dan perlindungan jiwa yang pasti. Intinya, Golden Protector ini dapat membantu Kita untuk berada di puncak kemapanan hidup di usia emas.


Prograduate
Suatu program asuransi yang dikhususkan untuk membantu para orang tua dalam mempersiapkan dana pendidikan bagi si buah hati. Sejak masuk perguruan tinggi sampai anak Kita berusia 23 tahun. Jadi kalau Kita ingin dana pendidikan untuk si kecil sudah siap sedia. Maka bisa memilih jenis asuransi ini untuk melindungi mimpi atau cita-cita si kecil.


Family Estate Protection
Suatu program keuangan dalam bentuk asuransi dengan jenis pembayaran Premi Tunggal yang memberikan perlindungan jiwa seumur hidup (hingga usia 99 tahun).


Selain program Live Well di atas. Ada lagi cara melindungi keluarga yakni LIFE CONFIDENT. Life confident di sini ada dua point yakni Pro Health dan ProLife Plus. Pro Health adalah produk asuransi kesehatan perorangan hingga sampai berusia 99 tahun. Sedangkan ProLife Plus produk asuransi kesehatan keluarga.

Lengkap kan yak ? Ho oh. DBS memang lengkap. Satu bank bisa mengkatrol begitu banyak Cara Untuk Melindungi Keluarga. Perlindungan Keluarga jadi benar-benar Maksimal deh. Kalau
sudah begini, insyaAllah, tidak akan ada lagi yang namanya terseok-seok saat dihampiri oleh cobaan. Terutama saat ekonomi keluarga sedang terpuruk. Tidak ada lagi yang namanya memaksa pulang karena takut biaya rumah sakit yang mahal saat keluarga butuh menginap di rumah sakit. Tidak ada namanya gagal meraih mimpi karena terhalang biaya. Yang ada hanyalah, hidup baik-baik saja, hidup yang menenangkan, hidup yang menyenangkan, hidup yang membahagiakan dan yang paling utama adalah hidup sehat.

Nah kalau kalian gimana nih teman-teman ? Sudah membangun Perlindungan Keluarga belum ? Kalau belum, segera yak, biar nggak mengalami hal seperti aku. 
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...