Heemmm GA
mak Argalitha benar-benar menguras es mosi. Melihat hati yang pernah retak dari
kaca spion. Tapi nggak apa-apa deh. Demi pulsa. Ups maksud saya, demi berbagi
cerita, berbagi pengalaman, dan berbagi pelajaran hidup.
Sedikit flashback.
Saya setuju dengan
lirik lagu alm. Chrisye bahwa tiada kisah paling indah, kisah kasih di sekolah.
Pertama kali
saya mengenal cinta-cintaan mungkin saat smp kali ya dan mulai berani menjalin
hubungan saat lulus SMA.
Kami
menjalin hubungan cukup lama. Hampir 3 tahun. Ada marah, ada cemburu, ada
rindu. Saat itu saya merasa dia adalah jodoh saya. Hati saya sdh begitu mantap.
Tak lirik sana lirik sini. Padahal ssaat itu juga ada pria lain yang mendekati
saya, dan pria itu adalah pria yang saya puja saat kelas 1 - 2 SMA. Tapi
sedikitpun hati tak beralih dari cem-ceman saya itu. Haihai mungkin ini namanya
cinta monyet yang buta, tai kucing rasa coklat. Iyaks.
Mendekati
tahun ketiga kami menjalin hubungan. Tiba-tiba cem-ceman saya itu menghilang.
Hp dimatikan. Saya coba menghubungi teman-temannya, pun tak ada yang tau
keberadaannya.
2 minggu
kemudian, cem-ceman saya itu menelpon saya, mengabarkan bahwa 2 hari lagi dia
akan menikah. Seketika itu, saya merasa seperti tersambar petir. Cetarrrr..tarrrr..taaarrrrr.
Semangat
langsung menghilang dari badan. Tapi itu tidak berlangsung lama.
Fainnama'al
'usri yusro...innama'al 'usri yusro...
Fainnama'al
'usri yusro.. innama'al 'usru yusro...
Sesungguhnya
bersama dengan kesulitan, ada kemudahan...bersama dengan kesulitan, ada
kemudahan.. (Al-Insyirah:6-7)
Kemudahan
apa yang saya peroleh :
1. Allah
mempermudah saya menemukan 7 sahabat yang luar biasa. Hilang satu tumbuh 7.
2. Allah
mempermudah saya menyelesaikan pendidikan sarjana.
Masih ada
lagi, Allah memberikan bonus kepada saya yakni mengirimkan seorang pria baik
untuk menjadi suami saya #ehm ehm..colek si Aa' Ginuk-ginuk.
Beberapa
bulan setelah pernikahan cem-ceman saya itu, saya mendapat kabar bahwa cem-ceman
saya itu menikah dengan gadis kaya. Mendengar kabar itu barulah saya sadar
bahwa cem-ceman saya itu adalah cowok matre. Makan jarang bayar. Bensin saya
yang beli dan pulsa pun selalu saya kirim. Bahkan uang saya yang ia pinjam dan
katanya akan ia kembalikan, akhirnya raib begitu saja.
Saya bersyukur.
Allah benar-benar menyelamatkan saya dari cowok matre.
Cowok
matre..ke kali aje jadi santapan ikan lele. Hus hus.
Kalau
dipikir-pikir sekarang, jadi terheran-heran sama diri sendiri. Koq bisa jatuh
hati sama cowok model gitu. Hhhhhh. Ya sudahlah ya, yang penting sekarang sudah
ada pangeran berkuda, si Aa’ Anteng.
Kata Mak Argalitha : " Jangan
ratapi kehilanganmu, karena semua adalah semu ".
Sekian
cerita kehilangan saya dan terima kasih.
hiyaaa... cem-ceman katanya :D
ReplyDeleteItu si Aa' ginuk2 ya? hihihihi... bisaaa aja^^
iya mak arga, itu si aa'ginuk-ginuk lan anteng, hehe
Deletekalo cerita ini sih kehilangan yg membawa berkah dong ya... hehe
ReplyDeleteiya mak santi, berkah banget nget nget : )
DeleteAku sering ketemu cowok matre. dan untungnya ga jadian sama dia hehe
ReplyDeleteuntung deh mak gk jadian sm cowok matre, bener-bener menguras kantong, recehan pun ludes, hehehe
Delete