Sebagai orangtua, sudah seharusnya memikirkan masa depan anak-anaknya. Mulai dari soal materi untuk memenuhi kebutuhan anak dan materi untuk mengantarkan anak menggapai cita-citanya hingga soal bagaimana agar anak dapat menghadapi perkembangan zaman.
Aku dan suami pun tengah memikirkan poin-poin itu. Kami sering berdiskusi, dan sharing soal ide-ide pemikiran kami tentang cara untuk membuat si kecil mampu menghadapi masa depannya kelak. Bagi kami, ini merupakan hal yang penting. Mengingat zaman sudah berkembang cukup pesat bahkan sekarang di beberapa negara maju sudah sampai pada industri 4.0.
Jujur, awal mula aku baca-baca soal industri 4.0 ini, aku sempat merasa takut-takut gimana gitu. Lalu, dalam hitungan menit, aku pun mulai membayangkan bagaimana masa depan si kecil kelak? Bagaimana ia menghadapi industri 4.0 yang sedemikian canggih? Apakah ia mampu atau tidak? Dan sebagainya.
Karena aku tidak mau mumet alias pusing sendiri, aku memilih share ke suami. Kata suami, "Udaaahhh, daripada mumet, mending mikir apa yang harus kita persiapkan agar anak kita, nantinya, mampu menghadapi industri 4.0".
"Oiya, bener bener bener" jawabku sembari manggut-manggut setuju dengan apa yang dikatakan suami.
Hasil gambar si kecil ken di Paint |
Hasil gambar si kecil ken di paint |
Lalu apa yang harus dipersiapkan agar si kecil mampu menghadapi industri 4.0 di masa depan?
Sejauh ini yang baru aku dan suami lakukan adalah mengenalkan si kecil ken yang masih di tk A dengan teknologi dan lalu mengarahkan dan mendampingi penggunaan teknologi.
- Mengenalkan teknologi
Keputusan yang kami buat, bukan asal. Melainkan sudah kami pertimbangkan sematang mungkin. Kami sudah mencari informasi terkait dampak negatif dari mengenalkan teknologi kepada si kecil. Kami juga membuat daftar dampak positif dari mengenalkan teknologi kepada si kecil.
Alhamdulillah, sejauh ini, ada beberapa dampak positif mengenalkan teknologi kepada si kecil. Seperti ia tahu penggunaan teknologi yakni gawai dan laptop. Ia bisa menggambar di gawai maupun di laptop, bisa belajar merangkai huruf menjadi kata di laptop dan ia bisa belajar bahasa inggris dengan nonton youtube di gawai atau laptop, dan sebagainya.
- Mengarahkan dan mendampingi penggunaan teknologi
Ken menggambar di paint |
Sebelum kenal dengan teknologi, si kecil menjadikan kertas, dinding, lantai, kulkas, rice cooker, hingga kaki dan wajah emak bapaknya sebagai media gambar. Hal ini berkurang setelah si kecil kami kenalkan dengan teknologi.
Tentu awalnya ia tidak tahu dengan software atau aplikasi yang dapat digunakan untuk menggambar. Namun, kami menunjukkan kepadanya soal bagaimana menggambar di laptop atau gawai. Alhamdulillah, si kecil kami mampu dengan cepat mengetahui aneka macam fungsi dari aplikasi atau software untuk menggambar.
Setelah kami menunjukkan atau mengarahkan penggunaan teknologi untuk menstimulus si kecil yang memiliki kesukaan dalam hal menggambar, maka selanjutnya kami mendampingi si kecil. Ini juga tak kalah penting. Karena mendampingi si kecil adalah salah satu cara untuk membangun bonding.
Setelah memberikan dua hal tersebut, langkah selanjutnya adalah rencananya, kami akan memberikan si kecil ken pendidikan tambahan yakni pendidikan di luar sekolah. Mengapa?
Sebelumnya, pendidikan di luar sekolah atau yang dikenal juga dengan pendidikan nonformal itu sendiri adalah jenis satuan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah, baik dilembagakan atau tidak. Seperti tempat kursus atau pelatihan, pendidikan anak usia dini, dan sebagainya. Tujuan dari pendidikan di luar sekolah ini adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta didik/siswa/anak terutama dalam hal pengetahuan dan keterampilan.
Bagi aku dan suami, memberikan pendidikan di luar sekolah di zaman saat ini merupakan hal yang penting. Adapun beberapa hal yang melatarbelakangi pendapat kami ini adalah sebagai berikut.
Peran Penting Pendidikan di Luar Sekolah bagi Si Kecil yang akan Menghadapi Industri 4.0 di Masa Depan.
Pertama, pendidikan di luar sekolah itu penting karena dilihat dari perkembangan zaman saat ini yang mana mengedepankan pengetahuan disertai dengan keterampilan.
Malah sekarang lebih ke keterampilan deh kayaknya yah. Seperti terampil dalam hal membuat kerajinan, terampil dalam membuat aplikasi, terampil dalam hal bisnis startup dan sebagainya.
Kedua, Untuk Melatih dan Mengasah Keterampilan Si Kecil
Kata Thomas Alva Edison, kesuksesan itu dibentuk dari 1% bakat dan 99% kerja keras atau latihan. Jadi kalau aku ingin si kecil sukses atau mahir dalam aktivitas menggambar di laptop atau di gawai dan juga dengan hasil gambar yang uwow dahsyat maka yang harus aku lakukan adalah memberikan latihan-latihan kepada si kecil.
Ketiga, memperkaya wawasan si kecil.
Di usianya yang baru 6 tahun ini, si kecil sudah menunjukkan ketertarikannya dengan aktivitas menggambar di laptop ataupun di gawai. Setiap hari, si kecil pasti meluangkan waktu untuk menggambar. Hasil gambarnya pun menurut aku bagus.
Terus, sering banget dan kalau sedang di rumah, si kecil ken menghabiskan waktu dengan menggambar. Namun, berdasarkan pengamatanku, hasil gambar yang dibuat oleh si kecil ken kurang variatif. Hal ini bisa jadi dikarenakan ia belum tahu secara detail fungsi-fungsi dari tombol yang ada di aplikasi atau software menggambar.
Keempat, menghadirkan lingkungan yang membuat si kecil tumbuh menjadi pribadi yang positif.
Menurut Hebb, ahli neurologi, lingkungan memiliki pengaruh lebih besar dalam kehidupan seseorang dibanding dengan faktor genetik. Nah, dengan memberikan si kecil lingkungan yang didalamnya terdapat semangat untuk belajar, mulai dari pendidikan sekolah formal hingga pendidikan di luar sekolah atau nonformal, maka si kecil pun akan tumbuh menjadi pribadi yang positif. Misal pribadi pembelajar, pribadi yang terampil, pribadi yang berwawasan luas dan sebagainya.
Berdasarkan 4 hal di atas, rasanya, tak adalagi alasan untuk tidak memberikan si kecil pendidikan tambahan berupa pendidikan di luar sekolah. Namun, sebagai orangtua, tetap tidak boleh asal memilih pendidikan di luar sekolah untuk si kecil.
Mengenai pemilihan pendidikan di luar sekolah untuk si kecil, alhamdulillah kami sudah menemukannya. Namanya DUMET School.
Mengapa memilih DUMET School?
- DUMET School merupakan pendidikan di luar sekolah yang dikelola secara profesional. Biasanya, apa yang dikelola secara profesional akan memberikan hasil yang maksimal. Hal dapat dilihat dari alumni alumni Dumet School yang yang memiliki kemampuan cihuy dalam hal teknologi. Adapun beberapa bentuk profesionalitas Dumet School adalah apabila dalam satu kelas hanya terdapat satu siswa, pembelajaran tetap berlangsung. Dan yang lebih nenyenangkan lagi, apabila kita sudah menjadi alumni, kita bisa menanyakan solusi dari kesulitan yang kita temui di lapangan kepada para pengajar di Dumet School. Istilahnya dapet konsultasi gratis seumur hidup.
- DUMET School merupakan pendidikan di luar sekolah yang mampu membantu kami para orangtua mempersiapkan si kecil agar nantinya mampu menghadapi industri 4.0. Sebab Dumet School sendiri merupakan pendidikan di luar sekolah yang berbasis teknologi. Ada paket belajar web programming, digital marketing, graphic design, web master.
- DUMET School memiliki goals yang jelas. Yakni melahirkan siswa siswa yang jago dalam hal teknologi.
- DUMET School memiliki jadwal belajar yang fleksibel. Ini tentu memudahkan siswa.
- Dan lain sebagainya.
Jadi seperti itulah kiranya hal-hal yang aku dan suami lakukan agar si kecil mampu menghadapi industri 4.0 kelak dan alasan kuat kami berpendapat bahwa pendidikan di luar sekolah itu sangat penting bagi si kecil terutama dalam menghadapi industri 4.0 di masa depannya.
Nah kalau kamu, gimana? Kamu sudah mempersiapkan si kecil untuk menghadapi industri 4.0, belum? Kalau sudah, monggo dishare di kolom komentar. InsyaAllah akan bermanfaat untuk aku dan juga pengunjung blog ini. Monggo dishare yak. Matur nuwun.
Saya juga termasuk yang mengizinkan anak memakai gawai, sesuai usianya tentu, Mbak.
ReplyDeleteSudah zamannya anak-anak sekarang ya ada teknologi. Nantinya akan makin mantap karena ada Dumet School yang bisa dijadikan tempat belajar asyik.
Setuju mbk niar, mengenalkan dan mengizinkan menggunakan gawai, tentu dg batasan batasannya ya mbk
DeleteKarena anak-anak ku kenal gawai saat udah gede, tantangannya jadi beda. Lebih mudah memberikan batasan, kapan boleh pakai, kapan waktunya belajar.
ReplyDeleteDumet school ini membantu orang tua untuk menyiapkan anak-anak menghadapi dunia digital ya mba.
Enaknya gitu ya mbk, kalau anak2 kenal gawai saat sudah besar. Jadi nggak perlu memasang wajah serem kalau misalnya anak nggak mau diminta berhenti main gawai, ya mbk.
DeleteDi era revolusi teknologi ini, pendampingan ortu dan bimbingan tenaga ahli adalah kunci. Sudah nggak zamannya lagi mengandalkan pendidikan formal di sekolah saja.
ReplyDeleteIya mbk, mgkin ada pendidikan formal yg sdh memperhatikan hingga mengikuti perkembangan zaman, hanya saja belum banyak. Jadi memberikan pendidikan di luar sekolah adalah salah satu cara untuk melengkapi hal yg tidak didapatkan di sekolah formal.
DeleteWah beneran sekarang kita memasuki industri 4.0 dan banyak yg harus dipersiapkan khususnya untuk anak disamping pendidikan formal. Mengenalkan anak tentang teknologi pun baik asal dalam pengawasan. Nah, DUMET cocok untuk membantu anak menghadapi tantangan jaman.
ReplyDeleteIya mbk, insyaAllah dumet school bisa membantu para orangtua untuk mempersiapkan anak menghadapi industri 4.0 di masa depan
DeleteMencari tempat belajar di luar lingkungan sekolah bagi si kecil adalah langkah tepat demi menunjang bakat dan kebutuhannya. Sekarang bagus ada DUMET School. Orang tua bisa lebih tenang demi mempersiapkan buah hati mereka mengasah bakat dan keterampilan dengan bimbingan dan ilmu dari staf pengajar tepercaya.
ReplyDeletePalung tak bisa gambar, salah saya juga dari dulu tak mengasah kemampuan kinestetiknya meski sudah mengenalkan gawai untuk belajar gambar namun malah tak tertarik. Sepertinya butuh mentor daripada belajar sendirian, mana mamahnya juga tak bisa gambar, bisanya nulis.
Keahlian Palung paling main game saja namun saya batasi juga agar tak mengganggu tumbuh kembangnya. Harus tetap ikut les tambahan kala zuhur sampai asar, lalu ngaji kala asae, dan usai Isyua ikut latihan silat di dekat rumah.
Tapi pengen juga Palung belajar kemampuan teknologi di DUMEt agar kelak ia siap dan tak cuma jadi gamer pasif saja melainkan bisa jadi pencipta sistem. Ia suka robot.
Aamiin semoga kemampuan palung dalam hal teknologi makin terasah ya mbk. Bisa jadi pencipta sistem hingga bikin robot.
DeleteSebagai orang tua memang harus mengiringi perubahan zaman dengan anak ya, istilahnya biar anaknya enggak kaget nantinya ketika terjun ke masyrakat dan sudah terbiasa dengan perubahan2 yang cepat.
ReplyDeleteKalau ibu sendiri apakah sudah memasukkan anaknya ke dumet dan perubahan itu terlihat signifikan?
Belum, anak aku masih tk skrg mbk, jd blm waktunya. Tapi rencananya, kalau sudah tiba masanya anak aku bisa mengikuti atau masuk ke pendidikan luar sekolah, aku dan suami ingin mendaftarkan pendidikan di luar sekolah seperti dumet school
DeletePendidikan di luar sekolah buat saya juga penting. Biasanya saya akan pilihkan yang sekiranya bisa mengasah ketrampilan anak. Salah satu pilihannya bisa tentang teknologi seperti ini
ReplyDeleteIya mbk chi, pendidikan di luar sekolah insyaAllah dpat mmbantu mengasah keterampilan anak
DeleteMengenalkan teknologi pada anak itu penting juga gak asal dibatasi dan didampingi, kalau melarangnya malah anak jadi gaptek nanti ya. Dari teknologi tersebut anak-anak juga bisa makin kreatif dan pintar juga.
ReplyDeleteSiap mbk lid. Selama didampingi dan dibimbing insyaAllah anak mlah jd kreatif.
DeleteAnak2ku semuanya pada senang utak atik video atau edit2 foto..sepanjang bs menggunakan dgn bijak gadget ada.manfaatnya jg sih utk anak..didiklah anak.sesuai zamannya memang bener sih. Walau demikian anak2 ku ga pada punya hp kecuali dr uangnya sendiri..
ReplyDeleteWah ank2nya mbk ida mlah sdh utak atik video sm edit2 foto. Kece
DeleteWahhh gambar si Ken bagus banget, Mba, untuk ukuran anak kecil. Harus didukung tuh bakatnya :)
ReplyDeleteMakasih mama wahyu. Iya nih mbk, pgn bgd ngembangin kemampuannya si ken. Makanya ini nyarik pendidikan di luar sekolah seperti dumet school ini.
DeleteDumet school ini sekolah online yaa, Mba Inda? Atau sekolah ofline gitu?
ReplyDeleteOffline, tpi semisal kalau tinggal jauh dr dumet school semisal dari luar pulau jawa gitu, dumet school bakal bantu nyarik tmpat tinggal yg tak jauh dr tempat kursus dumet school mbk. Mantab kan?
DeleteWah Ken berbakat ya... Insya Allah dgn pendampingan dan diarahkan sesuai minatnya bakat anak akan lebih terasah ya mba...
ReplyDeleteMakasih mbk, semoga aku dan suami bisa nih memfasilitasi si ken untuk mengembangkan kemampuan menggambarnya
DeleteKayaknya memang jurusan yang paling bermanfaat untuk saat ini ya jurusan IT ya. Bisa dapat skill yang mumpuni.
ReplyDeleteIya mbk ela.
DeleteWah, si kecil Ken udah jago gambar gitu di paint. Keren deh. Tinggal dikembangkan saja bakatnya dan untuk itu menimba ilmu di luar sekolah seperti ikut kursus sesuai bidangnya itu memang penting.
ReplyDeleteMakasih mbk, iya mbk. Makanya aku pengen banget, kalau sudah waktunya, si kecil ken bisa ikut atau masuk di pendidikan di luar sekolah seperti dumet school gt.
DeleteMenurut ku sih gadget emang ga seharusnya kita musuhi ya mbak, tentu akan lebih baik kalau kita jadikan teman buat meningkatkan kreativitas anak...
ReplyDeleteO iya aku juga tipe ibu yang mulai memikirkan urusan belajar diluar sekolah kak
Yeayyy ada temennya mikir soal belajar di luar sekolah buat anak. Tos mbk tos
DeleteAnak saya juga suka menggambar, Mbak. Awalnya di kertas, tembok juga. Sekarang sudah di laptop. Suka takjub dengan kreativitas anak-anak. Btw, baru tahu tentang Dumet School sepertinya menarik
ReplyDeleteMenarik mbk, aku sendiri pgn belajar di dumet school. Apa aku belajar bareng aja ya sm si kecil ken di dumet school.
DeleteBener banget kak, anak jaman now harus diperkenalkan dgn teknologi aplg sdh di era 4.0 akan sngt ketinggalan jika tidak dilatih sejak dini, jgnkan anak2 kt pun yg sdh dewasa gk boleh ketinggalan
ReplyDeleteIya mbk, sebagai orgtua mmg kudu harus terus belajar
DeleteSaya juga izinkan anak2 bersentuhan dengan teknologi mba. Pada dasarnya harus sesuai batasannya aja.. lha kita yg dewasa aja juga pakai kok hihi
ReplyDeleteHehe iya mbk
DeleteDi era 4.0 irang tua juga memiliki peran penting ya untuk membantu mengarahkan sang anak agar tidak ketinggalan misalnya mengenalkan dunia digital.
ReplyDeleteIya mbk amel. Menurutku, lebih baik orgtua yg ngenalin dunia digital ke anak drpda anak kenal dunia digital dr orang lain.
DeleteAnak2 yang belajar dengan Dumet School ini muali usia berapa mbak?
ReplyDeleteKalau anak2 yang masih kecil banget usia 6-7 tahunan gtu udah bisa belum ya? Kira2 belajar apa yang cocok? TFS
Ada mbk april, bisa kursus di dumet school mulai dr usia anak 6 tahun. Kursus coding dan desain grafis.
DeleteAnakku juga kinestik mba. Lebih suka menggambar dari hasil imaginasinya. Dumet school ini bisa di mana saja mba sekolahmya?
ReplyDeleteIya noofa kece bgd gambar2nya. Trs lokasi dumet school berada di Kelapa Gading, Grogol, Depok, sama Srengseng mbk
DeleteDulu anakku juga kinestik mba tapi lama kelamaan hilang itu ,, klo gk salah smpi usia 8thnan deh akhirnya sekloh d tmpt biasa baru tahu ini Ada Dumet school next bust rekonmendasi teman
ReplyDeleteWah baru tau mbk, kalau kecerdasan kinestetik anak bisa berkurang seiring dg bertambahnya usia. Makasih sharingnya yak
Deletewaah mantap banget Dumet School ini yah, walau cuma 1 orang peserta aja tetap berjalan proses belajarnya yah, kereen.
ReplyDeleteanak-anak kalau didampingi dalam berteknologi pasti aman, dan pastinya bakalan mendapatkan hal positif secara mereka kan bisa ekplore kemampuannya :)
Iya mbk, kalau didampingi dan dibimbing insyaAllah malah hal positif yg didapat dr mengenalkan si kecil dg teknologi
DeleteWaaah gambarnya Ken yang pake paint itu bagus, mbak.. Aku termasuk yang gak saklek ngelarang anak gak boleh pakai gawai. Tapi membatasi, biar gak kecanduan.
ReplyDeleteTos mbk, yg penting diberi batasan penggunaan ya mbk
Deletemakasih sharingnya
ReplyDeleteSama sama mamah
Delete