Berhenti
Ingin sekali berhenti di titik ini
Karena sudah terlalu lelah
Lelah sekali
Dari awal melangkah, aku sudah disapa duri. Kadang duri mengenai kaki, kadang malah hati. Jika kaki yang kena, sungguh tak masalah. Asal jangan hati yang kena, aku bisa hilang arah.
Aku memang sudah memperkirakan bahwa pilihanku ini akan menghadapi jalan yang terjal. Namun aku tak menyangka jalan terjal yang aku lalui ternyata disertai duri.
Meskipun berkalang sakit, pos demi pos berhasil aku lalui. Sayangnya, di pos terakhir, aku mulai kehabisan tenaga. Aku kepayahan. Sungguh kepayahan.
Aku bukan tipe orang yang gampang menyerah. Aku suka belajar. Aku suka berusaha. Tapi, kali ini beda. Aku ingin menyerah saja.
Apakah ini saatnya aku berpasrah kepadanya. Apakah ini saatnya aku memohon izin untuk bersandar padaNya.
Iya, bagiku ini saatnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Anak Muda Zaman Now Harus Menjadikan Aksi Peduli Hutan Sebagai Sebuah Tren?
Hai, Anak Muda, apa kabar? Aku sebagai emak-emak dari generasi milenial ini berdo’a buat kamu, semoga kamu selalu dalam kondisi sehat da...

-
cr. pic. blibli.com Jenis kupon belanja yang kerap dijadikan hadiah salah satunya voucher MAP . Kupon belanja ini dikeluarkan oleh PT. Mitra...
-
Sore itu, beberapa jam sebelum tiba masa aku melahirkan, aku masih jalan-jalan naik motor. Bersama dengan anakku, ken, juga suami. Di teng...
-
Idul Adha. Daging dimana-mana. Bingung mau dimasak apa. Akhirnya dibikin bakso saja. Yup, meluncurlah kami, daku dan suami, ke pasar, buka...
Hanya kepada Allah kita bersandar kan ya.
ReplyDelete