Macam-macam Fungsi Masker



Sejak covid-19 muncul, masker  menjadi salah satu barang yang banyak diminati. Saking banyak peminatnya, masker sempat menjadi barang yang langka dan begitu muncul malah jadi barang mahal yang mana dulunya 5000 dapet 3pcs masker medis, sekarang malah 5000 dapet 1 biji. Ini pun jarang banget tempat yang jual dengan harga segitu. Terakhir yang jual masker medis dengan harga segitu kalau nggak salah Ramayana yak.

Belakangan, pemerintah menganjurkan menggunakan masker kain ketimbang masker medis. Alasannya? Agar tenaga medis tidak kesulitan mencari masker medis. Masker medis untuk tenaga medis alias tenaga kesehatan. Mungkin anjuran ini berlaku untuk sementara, selama masa pandemi. Anjuran pemerintah yakni untuk menggunakan masker kain saja. Lagi-lagi aku mendukung anjuran pemerintah untuk memakai masker kain saja. Mengingat kalau pakai masker kain, tidak akan adanya kelangkaan masker medis sehingga hal ini dapat memudahkan nakes untuk mencari masker medis. Di samping itu, pakai masker kain bikin kantong nggak jebol karena harus bolak balik beli masker medis. Kan masker kain bisa dicuci. Jadi bisa lebih hemat pengeluaran kalau pakai masker kain. Hehe.

Fungsi masker adalah untuk menjaga diri dari serangan virus. Kalau sebelum masa pandemi ini, masker berfungsi untuk menghindar dari  virus influenza. Nah berubung sekarang lagi masa pandemi covid 19,  jadi influenza tidak lagi jadi musuh utama, melainkan si corona. Dah, itu aja yang ada dipikiran. Copad copid copad copid.

Tapi kalau bagi aku, masker tidak hanya berfungsi untuk menjaga diri dari virus, melainkan buat menyembunyikan ekspresiku kalau lagi tidur di angkutan umum. Hahay. Penting, bagi ku, karena ekspresiku kalau lagi tidur sungguh nggak ada biuti biutinya, udah ngowo, ngiler pisan. Hahaha.

Trus fungsi lainnya yakni untuk memberi kesan kalau aku galak, jutek, sangar pas lagi di tempat ramai misal terminal atau angkutan umum. Ini kata suami sih, kalau aku pakai masker katanya keliatan sangar, tapi kalau nggak pakek masker keliatan lugu culun cupu. *waduh. Jadi suami menganjurkan aku pakai masker pas lagi bepergian sendirian. "Biar nggak ada yang jahilin, usil, aneh2". Ini memang benar adanya. Apa yang dianjurkan suami emang benar. Sudah aku buktikan. Kalau pas nggak pakek masker, tu abang-abang di terminal pada usil nyuit2in yang asli bikin aku risih setengah mati. Tapi kalau pakek masker nggak ada yang begitu.

Masker juga berfungsi untuk memberi kesan kalau aku lagi nggak pengen diajak ngobrol saat naik angkutan umum. Karena aku suka memanfaatkan masa-masa di angkutan umum untuk me time sejenak seperti dengerin lagu atau tidur.

Fungsi lainnya yakni untuk menjaga kulit wajah dari paparan sinar matahari alias biar nggak item, ceu. Hahay.

Oya, ada juga yang menjadikan masker sebagai bagian dari fashion, lho. Aku juga kaget pas baca berita soal ini tapi ini fakta sih yah. Lalu gimana sih bentuk masker yang dijadikan bagian dari fashion. Nih udah aku jentrengin buat kalian di bawah ini.



Nah, kalau kalian gimana?

Macam-macam Fungsi Masker



Sejak covid-19 muncul, masker  menjadi salah satu barang yang banyak diminati. Saking banyak peminatnya, masker sempat menjadi barang yang langka dan begitu muncul malah jadi barang mahal yang mana dulunya 5000 dapet 3pcs masker medis, sekarang malah 5000 dapet 1 biji. Ini pun jarang banget tempat yang jual dengan harga segitu. Terakhir yang jual masker medis dengan harga segitu kalau nggak salah Ramayana yak.

Belakangan, pemerintah menganjurkan menggunakan masker kain ketimbang masker medis. Alasannya? Agar tenaga medis tidak kesulitan mencari masker medis. Masker medis untuk tenaga medis alias tenaga kesehatan. Mungkin anjuran ini berlaku untuk sementara, selama masa pandemi. Anjuran pemerintah yakni untuk menggunakan masker kain saja. Lagi-lagi aku mendukung anjuran pemerintah untuk memakai masker kain saja. Mengingat kalau pakai masker kain, tidak akan adanya kelangkaan masker medis sehingga hal ini dapat memudahkan nakes untuk mencari masker medis. Di samping itu, pakai masker kain bikin kantong nggak jebol karena harus bolak balik beli masker medis. Kan masker kain bisa dicuci. Jadi bisa lebih hemat pengeluaran kalau pakai masker kain. Hehe.

Fungsi masker adalah untuk menjaga diri dari serangan virus. Kalau sebelum masa pandemi ini, masker berfungsi untuk menghindar dari  virus influenza. Nah berubung sekarang lagi masa pandemi covid 19,  jadi influenza tidak lagi jadi musuh utama, melainkan si corona. Dah, itu aja yang ada dipikiran. Copad copid copad copid.

Tapi kalau bagi aku, masker tidak hanya berfungsi untuk menjaga diri dari virus, melainkan buat menyembunyikan ekspresiku kalau lagi tidur di angkutan umum. Hahay. Penting, bagi ku, karena ekspresiku kalau lagi tidur sungguh nggak ada biuti biutinya, udah ngowo, ngiler pisan. Hahaha.

Trus fungsi lainnya yakni untuk memberi kesan kalau aku galak, jutek, sangar pas lagi di tempat ramai misal terminal atau angkutan umum. Ini kata suami sih, kalau aku pakai masker katanya keliatan sangar, tapi kalau nggak pakek masker keliatan lugu culun cupu. *waduh. Jadi suami menganjurkan aku pakai masker pas lagi bepergian sendirian. "Biar nggak ada yang jahilin, usil, aneh2". Ini memang benar adanya. Apa yang dianjurkan suami emang benar. Sudah aku buktikan. Kalau pas nggak pakek masker, tu abang-abang di terminal pada usil nyuit2in yang asli bikin aku risih setengah mati. Tapi kalau pakek masker nggak ada yang begitu.

Masker juga berfungsi untuk memberi kesan kalau aku lagi nggak pengen diajak ngobrol saat naik angkutan umum. Karena aku suka memanfaatkan masa-masa di angkutan umum untuk me time sejenak seperti dengerin lagu atau tidur.

Fungsi lainnya yakni untuk menjaga kulit wajah dari paparan sinar matahari alias biar nggak item, ceu. Hahay.

Oya, ada juga yang menjadikan masker sebagai bagian dari fashion, lho. Aku juga kaget pas baca berita soal ini tapi ini fakta sih yah. Lalu gimana sih bentuk masker yang dijadikan bagian dari fashion. Nih udah aku jentrengin buat kalian di bawah ini.


Nah, kalau kalian gimana?

Penerapan Sosial Distancing yang Setengah Setengah


Sosial distancing, begitu familiar di telinga bukan? Yup, semenjak covid-19 menunjukkan eksistensinya di sini di negeri ini, sejak itulah anjuran-anjuran untuk melakukan sosial distancing digaungkan.

Social distancing merupakan salah satu cara menghindar dari tertularnya covid-19 yang dibawa oleh orang yang sudah terjangkit dengan ketentuan jarak minimal 1 meter. Tapi kalau aku sih, minimal 1.5 meter hingga 2 meter. Karena aku baca artikel dari inews dan suara.com, bilang bahwa radius percikan bersin bisa mencapai 1 meter lebih. Nah loh.

Di tempat tinggal aku, yang pertama kali mempraktekkan soal social distancing adalah Kantor Pos. Aku benar-benar mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh kantor pos. Gercep gitu.

Namun sejauh ini, penerapan social distancing masih belum maksimal. Masih ada lokasi-lokasi yang orang-orangnya pada berjubel jubel rapet euy.

Awalnya aku nggak masalah dengan hal itu. Tapi begitu ada pasien positif covid-19, beuughhh, rasanya gemes sendiri kalau ada yang belum menerapkan social distancing. Yang teledor-teledor begini malah bisa membahayakan yang sudah ikhtiar maksimal untuk social distancing atau mengikuti aturan pemerintah. Kezel.

Tapi ya mau gimana lagi. Susah memang mah. Dikasih tahu malah ngeyel, bilangnya kurang iman karena takut sama corona. Yaelah nggak gitu juga bambang maemunah. Hadeehh.

Jadi, daripada membahayakan diri sendiri, aku mengurangi betul berinteraksi alias lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Urusan keluar rumah sudah diambil alih semua sama pak suami.

Dah, tetap selipkan do'a ya manteman semoga corona segera kelar dari bumi pertiwi dan seluruh dunia. Aamiin.

Tindakan Preventif Agar Terhindar dari Covid-19



Aku bersyukur dengan adanya kecanggihan teknologi saat ini sehingga membuat informasi menyebar dengan cepat terutama informasi yang dibutuhkan oleh orang banyak yakni soal Tindakan Preventif Agar Terhindar dari Covid-19. Tinggal diri sendiri yang harus pandai memilah dan memilih mana informasi yang bukan hoax.

Informasi soal covid 19 ini sendiri cukup mudah didapatkan. Banyak media-media kredibel yang menginformasikannya secara detail. Namun, sejauh ini aku lebih sering mengakses informasi soal covid 19 melalui website www.who.int dan websitenya kemenkes.

Nah, di dalam www.who.int dibahas secara rinci mengenai tindakan preventif yang bisa kita lakukan agar terhindar dari Covid-19.

Sebelumnya, ada 2 tindakan yang berbeda. Pertama yakni tindakan preventif untuk diri sendiri dan yang kedua yakni tindakan preventif jika (terpaksa) mengunjungi wilayah zona merah covid 19.


Tindakan preventif untuk diri sendiri
1. Sering mencuci tangan. Lebih diutamakan mencuci di air mengalir menggunakan sabun. Namun kalau tidak ketemu tempat cuci tangan maka gunakan saja hand sanitizer. Atau cairan antiseptik. Nah alkohol yang ada di dalam cairan tersebutlah yang mampu membunuh virus covid 18 yang ada di tangan.

2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin.

3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan menyentuh berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan.

4. Pastikan kita juga orang-orang di sekitar kita mengikuti etika batuk dan bersin dengan cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu bekas tersebut.

5. Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat.

6. Tetap ikuti informasi terbaru tentang hotspot-hotspot COVID-19 (kota atau daerah di mana COVID-19 menyebar luas). Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut – terutama jika kamu sudah berusia lanjut atau mengidap diabetes, sakit jantung atau paru-paru. Mengapa? Karena e karena kemungkinan tertular COVID-19 lebih tinggi di tempat-tempat tersebut.

Tapi kalau ada yang memang harus dan terpaksa keluar rumah misal karena mencari nafkah, ada caranya juga untuk menghindar dari terjangkit covid-19.
1. Ikuti panduan di atas.
2. Setelah dari luar, isolasi diri sendiri sekitar 14 hari. Kalau keluar setiap hari gimana? Ya isolasi diri setiap hari. Nggak mau kan menularkan covid 19 ke anak juga istri apalagi orangtua. Jadi please sadar diri. Meskipun merasa kondisi sehat tetap harus isolasi diri. Karena siapa yang tahu, siapa yang bisa memastikan ada tidaknya virus corona di badan? Jadi ya mending berjaga-jaga, berhati-hati, demi diri sendiri dan orang-orang terkasih. Kalau nggak sadar diri dan nggak mau melakukan ini, oke fix kalau dikubur biarin budal sendiri.

3. Jika kamu demam, batuk dan kesulitan bernapas, segera minta nasihat dokter karena kondisi ini bisa jadi dikarenakan infeksi saluran pernapasan atau kondisi serius lainnya.

Sederhana, bukan? Iyup sederhana banget, dan mudah euy. Cuma butuh kesadaran dan disiplin diri aja. Please, praktekin yak. Please please please. Agar kita terhindar dari virus corona. Aamiin.

Cara Membantu Sesama Saat Pandemi


Beberapa tahun lalu, nggak lama, negeri ini disibukkan dengan dunia politik. Perdebatan dimana-mana, muncul kelompok pendukung si A, pendukung si B, lengkap dengan teori analisis hingga pandangan masing-masing kelompok. Hal ini, nggak bisa dipungkiri, berhasil membuat rasa nggak nyaman antara saudara sebangsa dan setanah air. Ah nggak usah terlalu luas yak, bahkan ada yang perang dingin di lingkup keluarga. Nah loh.

Aku sempat terpikir, ini koq bisa kayak gini, koq bisa nggak nyatu gini. Ingin memaklumi, bahwa wajar adanya perbedaan pendapat, pandangan, pemikiran. Tapi ya nggak gontok-gontok an juga. Hhhhh.

Aku juga mikir, ini gimana caranya agar tetap nyatu yak, nggak gontok-gontok an lagi soal politik, atau perbedaan lainnya. Kata suami, biasanya kalau ada musuh bersama, bakal nyatu lagi Indonesia. Aku mengiyakan hal itu. Karena aku ingat waktu kompetisi sepak bola yang mana seluruh penjuru mendukung team sepak bola mengalahkan tim lawan. Demikian juga dengan perlombaan lainnya. Oleh sebab itu, aku menyambut senang kalau ada momen-momen kompetisi olahraga atau apapun. Karena di situ kita benar-benar nyatu, mendukung dan mendo'akan. Hal senada juga ditunjukkan waktu negeri ini tertimpa musibah berupa bencana alam. Semua berbondong bondong membantu saudara sebangsa dan setanah air yang tertimpa bencana tersebut. Lalu bagaimana saat negeri ini diserbu covid-19? Apakah akan terjadi hal yang sama sebagaimana yang sudah aku sebutkan di atas?

Alhamdulillahnya iya, sama. Dari awal covid-19 ini, beberapa orang sudah mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan. Salah satunya yakni selebgram Rachel Vennya yang turut menyumbang dan membuka pintu bagi yang ingin membantu. Lanjut lagi, masih di awal-awal covid-19, produsen Wardah pun turut menggelontorkan dana yang tak sedikit.

Alhamdulillah. Makin ke sini, makin banyak yang mengulurkan tangan dengan caranya masing-masing, semampunya. Salah satunya seperti yang dilakukan Blogger hits, Mak Gaoel, yang memanfaatkan kemampuan menjahitnya untuk membuat masker lalu dibagi-bagikan secara gratis. Sampai saat ini sudah 250 masker yang dibagikan secara gratis.

Adalagi, blogger hits juga, mbk Ferdias Bookelmann, yang juga turut serta membantu dengan cara membagikan sabun cuci tangan cair secara gratis.

Dan masih banyak lagi tindakan-tindakan untuk membantu sesama selama masa pandemi covid 19 ini.

Aku, tentu terinspirasi dengan apa yang orang-orang yang aku sebutkan di atas lakukan. Sayangnya, apa yang aku lakukan tak sekeren yang mereka lakukan. Karena sejauh ini, tindakan yang bisa aku lakukan untuk membantu sesama yakni mengingatkan orang-orang yang ada di sekitar aku untuk patuh pada aturan pemerintah dan melaksanakan anjuran dari divisi kesehatan mengenai cara menghindar dari virus Covid 19. Kemudian tak lupa, aku menyelipkan do'a agar negeri ini kembali sehat seperti sebelum covid-19 tiba. Aamiin.

Yuk, kita lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu sesama dalam menghadapi covid 19. Semampu kita.

Pengaruh Negatif Positif Covid-19 di Kehidupan Sehari-hari


Sejak pindah ke Bali awal tahun ini, aku njajal profesi baru, masih sama seperti yang dulu, usaha kuliner. Bedanya, kalau dulu kedai kopi, kalau yang sekarang kedai basmi alias bakso dan emmie *hahay. Alhamdulillah, usahaku ini mendapat sambutan yang baik. Ramai pembeli. Alhamdulillah.

Belum sampai sebulan, aku mendaftarkan usahaku ke dinas bagian umkm. Alhamdulillah nggak butuh waktu lama, usahaku sudah masuk di daftar umkm di Bali. Tujuanku melakukan ini yakni agar dapat ilmu, dapat pengetahuan terkait pengembangan produk yang aku jual, sama satu lagi dink, memperluas jaringan pertemanan. Ya kali aja ada pembeli yang nyangkut dari jaring-jaring pertemanan yang sudah kusebar. *uhuy.

Nah, dengan jangka waktu yang bisa dibilang relatif singkat, aku sudah bisa merasakan rasa manis dari usaha kuliner yang aku jalani. Awalnya yang cuma niat usaha kuliner buat survive di masa awal pindah ke Bali, eee siapa sangka malah lebih dari itu yang aku dapatkan. Aku sudah bisa menabung dari hasil jualan. Alhamdulillah.

Pengaruh Negatif Covid-19 di Kehidupan sehari-hari

Gitu ya, kalau Allah sudah berkehendak soal nasib hambaNya. Makcling gitu aja. Usaha kuliner yang aku jalani sudah bisa kucicipi madunya.

Dan gitu juga, kalau Allah sudah berkehendak. Covid-19 yang datangnya tiba-tiba dan langsung banyak aja di Bali berhasil nan sukses bikin usaha kulinerku sepi seketika. Yang awalnya omset sampai Rp. 400.000 perhari, berubah jadi omset Rp. 100.000 perhari. Selisih kurang lebih Rp. 300.000. Banyak, kan?

Tak jauh beda dari dunia nyata, penghasilan dari dunia maya alias dunia blogging pun demikian. Sepiiiiii tawaran ngejob untuk blogger. Hiks.

Beruntung aku masih punya tabungan yang bisa dipakai untuk survive selama pandemi covid-19 ini. Jadi insyaAllah tetap semangat menjalani hari-hari *asek.

Itu pengaruh covid-19 dari segi penghasilan. Dan ini yang paling terasa sih. Sama satu lagi, nggak bisa keluar rumah buat jualan, jalan-jalan, kemana-mana. Selain itu? Alhamdulillah berjalan seperti biasa. Nggak ada pengaruh negatif lainnya lagi. Malah aku merasa ada pengaruh positifnya juga.

Pengaruh positif Covid-19 di Kehidupan Sehari-hari.

Salah satu pengaruh positif covid-19 adalah jadi lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga. Kemudian aku bisa melakukan hal yang ingin lakukan namun ketunda-tunda terus karena soal waktu luang. Nah sekarang berubung punya waktu luang yang lama dan banyak, jadi aku manfaatkan sebaik mungkin dah. Mulai dari milih-milih pakaian yang sudah nggak kepakek, sortir buku, belajar masak buat menu baru di kedai, hingga jahit baju untuk bocil. Alhamdulillah.

Namun, terlepas dari pengaruh negatif atau pengaruh positif covid-19, aku selalu berdo'a dan berharap semoga covid-19 segera ambyar dari muka bumi ini. Semoga para dokter, perawat, dan semua yang terlibat di garda depan, senantiasa dijaga dan diberi kesehatan sama Allah. Dan semoga kita semua sehat kuat tangguh melawan covid-19 ini.

Apa Itu Covid-19?



Pertama kali aku 'ngeh' soal covid 19 ini dari berita-berita di tv yang mengabarkan sebuah daerah tengah diserang covid-19. Daerah tersebut yakni Wuhan Cina. Dari awal 'ngeh' aku sudah baper dengan virus ini, secara penyebaran virus ini di wuhan bisa dibilang massive. Saking bapernya, sontak aku komat kamit melantunkan do'a dan harap semoga covid-19 nggak nyampek di sini, di Indonesia ini. Karena apa? Sederhana saja, nggak mau ngalamin seperti yang dialami masyarakat Wuhan dimana puluhan hingga ratusan orang jatuh sakit dalam satu waktu karena terkena virus ini. Fakta ini menunjukkan bahwa virus ini nggak boleh dianggap remeh.

Lalu, beberapa waktu kemudian, beberapa negara mengkonfirmasi bahwa covid 19 sudah sampai di negeri mereka. Sama, mulai dari puluhan lalu ratusan orang jatuh sakit dalam satu waktu.
'Buset  dah, dahsyat bener ni virus, apa sih covid-19 itu?" Gumamku dalam hati.

Penasaran aku pun mencari informasi terkait covid 19 ini.

Apa itu Covid-19?

Dari website www.who.int dijelaskan,

Penyakit Covid-19 ini merupakan jenis coronavirus yang baru ditemukan. Coronavirus ini sendiri adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Kemudian, covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

Gejala-gejala Covid-19
1. Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering.
2. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare.
3. Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap.

Cara Covid-19 menyebar,
1. Penularan covid-19 berasal dari orang lain yang terjangkit virus ini.
2. Jika orang yang terjangkit COVID-19 tersebut batuk atau mengeluarkan napas dan tidak menggunakan penutup atau masker maka sudah pasti ada percikan-percikan yang keluar lalu menempel di benda-benda atau permukaan-permukaan atau bahkan terkena orang yang sebelumnya tidak terjangkit.
3. Lalu, jika orang yang tidak terjangkit memegang benda-benda atau permukaan-permukaan yang sudah terkena percikan-percikan batuk orang yang terjangkit covid-19 lalu orang tersebut menyentuh hidung, mata atau mulut maka orang tersebut dapat menjadi yang terjangkit covid-19.
4. Orang yang terkena percikan secara langsung dari orang yang terjangkit covid-19 juga berpeluang ikut terjangkit covid-19.

Itulah sekilas mengenai covid-19.

Nah, aku masih ingat, waktu awal munculnya virus ini, informasi soal covid-19 masih belum sejelas dan sedetail sekarang. Karena awal-awal lebih banyak membahas soal dimana virus ini berasal yakni dari pasar wuhan, virus dibawa oleh kelelewar,  kebiasaan makan orang wuhan yang mengkonsumsi hewan-hewan ekstrim dan sebagainya. Selain itu juga, muncul broadcast-broadcast atau postingan-postingan di media-media sosial mengenai kemungkinan virus ini tiba di sini. Ada banyak seingatku broadcast-broadcast yang begitu. Sebagian besar yang aku temuin malah seperti meremehkan virus covid 19, katanya virus covid 19 nggak bakal ke sini, karena blablabla dan sebagainya. Faktanya sampai juga ni virus ke sini. Hiks. Ya mau gimana lagi, nasi sudah jadi bubur. Yang harus kita lakukan yakni melakukan apa yang bisa dilakukan. Yang paling sederhana, ikuti aturan pemerintah.

Tapi alhamdulillah, saat ini sudah banyak informasi terkait covid-19 secara jelas dan detail bahkan penelitian tentang covid-19 inipun masih terus berlanjut.

Dah, jangan lupa selipkan do'a, semoga virus covid-19 ini segera ambyar dari muka bumi ini. Semoga para dokter, perawat, dan semua yang terlibat di garda depan, senantiasa dijaga dan diberi kesehatan sama Allah. Dan semoga kita semua sehat kuat tangguh melawan covid-19 ini.

Tanpa THR, Begini Cara Agar Ramadan dan Lebaran Tetap Khidmat nan Menyenangkan


"Ma, ramadan ini, kayaknya nggak ada THR dari kantor,  nggak apa-apa ya?"
Kata suami.

Asli, aku sempat kaget waktu suami mengatakan hal itu. Karena, kalau boleh jujur ((bolehlah)), aku merasa terbantu banget dengan adanya THR dari kantor suami pas momen ramadan hingga lebaran. Ya, secara kan banyak kebutuhan tambahan saat momen-momen itu seperti menyiapkan kue lebaran, angpau, dan sebagainya. Jadi wajar kan ya kalau aku merasa kaget gitu?

Tapi setelah mendengar penjelasan suami bahwa tidak turunnya THR dikarenakan kantor terdampak virus corona, aku langsung maklum. Ya mau gimana lagi, memang sekarang situasinya begini ini, yakni tengah berjuang menghalau penyebaran virus corona.


Bersyukur, iya, aku bersyukur banget suami bilang jauh-jauh hari kalau (mungkin) tidak ada THR tahun ini. Karena nggak kebayang kalau suami woro-woronya dadakan, mungkin aku bakal mumet alias pusing sepanjang jalan kenangan *heleh.

Jadi karena woro-woronya lebih awal aku bisa berpikir sekarang, bagaimana caranya agar ramadan dan lebaran tetap khidmat nan menyenangkan meskipun tanpa thr datang.

Tanpa THR, Begini Cara Agar Ramadan dan Lebaran Tetap Khidmat nan Menyenangkan.

1. Menyusun strategi pengeluaran untuk dapur saat momen ramadan hingga lebaran.

Sudah bukan rahasia dapur lagi, kalau budget dapur kadang bahkan sering membengkak saat bulan ramadan. Salah satu penyebabnya yakni karena ada menu tambahan yang biasanya muncul di saat buka puasa atau sahur. Seperti ada takjil untuk buka puasa, dan ada menu penggugah selera agar semangat makan sahurnya. Sementara itu, di hari-hari biasanya, tidak pernah memasukkan takjil atau menu penggugah selera. Pernah, tapi jarang-jarang alias nggak saban hari, tho?

Nah, berubung tanpa thr, mau nggak mau harus berhemat kan? Caranya yakni bisa dengan menjadwal menu takjil atau penggunggah selera. Misal hari senin dan selasa, menu takjilnya yang sederhana saja seperti buah semangka dan melon. Lalu untuk hari Rabu menu takjilnya salad buah. Jadi hanya menjadwal menu saja bukan menghilangkan menu takjil atau menu penggugah selera saat sahur.

2. Berburu resep hingga bikin kue lebaran sendiri.

Beruntung, ada banyak sekali bertebaran resep-resep kue dari yang mudah sampai resep yang masyaAllah aku pasti nggak bisa bikinnya haha. Setelah berburu resep kue yang mudah semudah membalikkan telapak meja eh telapak tangan lalu mulai deh praktek bikinnya. Kalau bisa sih prakteknya dari sekarang. Trial erorr dulu. Karena kadang tidak langsung berhasil. Jadi perlu praktek coba-coba dulu. Gitu. Nah, dengan bikin kue sendiri insyaAllah bisa menghemat pengeluaran. 

3. Belanja di tempat-tempat yang harganya murah.

Selama 8 tahun berumah tangga, alhamdulillah, aku (dan suami) sudah punya list toko-toko yang harganya murcek cingcingping alias murah sekali. Hanya saja lokasi toko-toko tersebut agak jauh dari rumah. Kalau pas lagi punya duit banyak, aku lebih sering belanja di toko terdekat meskipun harganya mahal. Tapi kalau pas lagi tanggal tua, atau lagi harus hemat gini, aku belanja di toko-toko murah tersebut. Trus kalau lagi mager pakai banget, aku belanja daring saja.

Eh, ngomong-ngomong soal belanja daring, aku juga sudah punya tempat belanja online yang harganya murah-murah dengan kualitas oke punya, lho. Apalagi kalau bukan di Shopee pipi pipi.

Yup, untuk tempat belanja daring aku memilih belanja di shopee. Karena selain murah, juga banyak plus plusnya belanja di Shopee. Nah untuk momen ramadan sendiri, shopee sudah punya program yang oyi banget namanya #THRBigRamadanSale2020

Nggak cukup sampai di situ, di dalam program #THRBigRamadanSale2020 Shopee ini terdapat 3 hal yang istimewa yakni tanam pohon THR, Gratis Ongkir hingga diskon 50%.

Aku sendiri sedang fokus di misi menumbuhkan pohon THR yang mana sekarang baru sampai di tahap berbunga sih. Tinggal dikit lagi panen, insyaAllah. Ah greget bener.

Fyi, ada banyak pilihan bibit pohon di shopee. Salah satunya bibit pohon thr. Karena aku butuh thr, jadi aku pilih bibit pohon thr.

Nah pohon thr ini, nantinya kalau sudah waktunya panen akan berupa THR. Duh asoooyyy bener shopee. Ya kan ya donk? Yup.

Makanya, kalian coba deh. Sambil menyelam minum air. Sambil belanja belanji di shopee sambil menanam pohon THR ramadan. Caranya gimana?


Ini aku share cara mendapatkan bibit POHON THR.
1. Instal aplikasi shopee.
2. Buat akun di aplikasi shopee.
3. Klik icon tanam THR yang berada pada halaman utama aplikasi shopee.


Jadi itulah cara agar ramadan dan lebaran tetap terasa khidmat nan menyenangkan meskipun tanpa thr datang. Caranya ukup mudah, bukan? So praktekin yuk, bareng-bareng sama aku prakteknya. Atau jangan-jangan kamu sudah punya cara atau langkah-langkah sendiri nih untuk membuat ramadan dan lebaran tetap khidmat nan menyenangkan meskipun tanpa thr? Boleh donk dishare sama aku, di sini yak, di kolom komentar. InsyaAllah akan bermanfaat buat aku atau buat pengunjung blog ini. Oya, sebelumnya aku ucapkan terima kasih banyak, yak. Semangaaaatttt.

Jangan lupa selipkan do'a di setiap hari, semoga para pasien positif covid 19, segera sembuh dan tidak ada pasien positif covid 19 yang meninggal dunia. Semoga para pejuang garda depan, dokter dan perawat serta yang terkait, senantiasa diberikan kesehatan dan dilindungi dari virus covid 19 sama Allah juga diberikan kekuatan ketangguhan dan kelancaran dalam mengobati para pasien positif covid 19. Akhir kata, semoga virus corona segera ambyar dari muka bumi ini, aamiin ya robbal'alamiin.

Covid-19, Akhirnya Datang Menyapa Indonesia

Sejak covid 19 menghampiri Wuhan Cina dan beberapa negara lainnya, aku sudah komat kamit melantunkan do'a semoga tak sampai di Indonesia. Sembari berdo'a, berkali kali aku meyakinkan diri sendiri bahwa covid 19 tidak akan sampai di sini.
"Ah, geografisnya kan beda"
"Nggak lah, karakter masyatakatnya juga beda"
"Di sini tahan banting alias kebal kebal koq orangnya".

Lalu, begitu dikabarkan ada 1 wni yang positif covid 19, keyakinanku ambyar seketika.

Khawatir? Iya. Khawatir negeri ini nggak mampu melawan covid 19. Mengingat negara-negara maju saja kewalahan menghadapi virus ini.

Lalu, beberapa hari kemudian, berita mengabarkan, pdp positif covid 19 bertambah 2 orang.

Ya Allah.

Sejak saat itu, aku semakin intens mengikuti perkembangan covid 19 di negeri ini terutama mengenai langkah konkret yang diambil pemerintah untuk menghalau menyebarnya virus ini.

Sayangnya, tak nampak tindakan atau keseriusan pemerintah dalam menghadapi covid 19 di masa masa awal ini. Santuuuuuyyyy banget.

Salah satunya terlihat dari Indonesia masih menerima kedatangan turis, yang dilakukan hanya memperketat syarat masuk. Membuat keputusan-keputusan tindakan penanganan pun terkesan lambat.

"Kita juga agak telat menanganinya secara tepat. Minggu terakhir ini saya yakin pemerintah sudah mengetahui masalah dan menjalankan prosedur," ujarnya dalam program Mata Najwa yang disiarkan langsung di Trans 7, Rabu (18/3/2020) malam.

Ah iya, benar kata pak JK, Indonesia tidak siap dengan kedatangan virus covid 19 alias corona ini.

Mangkel? Iya.
Jembek? Tentu.
Geregetan? Pasti.

Tapi untuk apa juga? Untuk apa punya perasaan seperti itu terhadap pemerintah. Malah berdampak negatif pada diri sendiri, bukan? Karena rasa mangkel cs itu, bakal mengundang energi negatif di diri sendiri.

Jadi yang aku lakukan adalah fokus memperkuat benteng kesehatan untuk keluarga. Lalu mendukung penuh apa yang dianjurkan pemerintah, seperti melakukan physical distancing, menggunakan masker saat keluar rumah, dan hal-hal lain yang tentunya amat sederhana. Kemudian, tak lupa untuk senantiasa berdo'a, semoga para garda terdepan (dokter, perawat, dan yang terlibat menangani covid 19) senantiasa diberikan kesehatan sama Allah. Aamiin

Dah, semoga wabah covid 19 ini segera ambyar dari muka bumi ini. Aamiin ya robbal'alamiin.

Pertanyaan yang Bisa Ditanyakan di Tanya Dokter Kandungan


Cr. halodoc

Dokter kandungan adalah dokter yang spesialis dalam mendalami tentang ilmu kesehatan sistem reproduksi wanita. Dokter ini juga disebut sebagai ginekologi dan obstetri yang berperan untuk membantu kehamilan, perawatan hingga membantu persalinan. Tentu untuk melakukan tanya dokter kandungan  dapat dilakukan melalui aplikasi Halodoc sehingga ibu hamil tidak perlu khawatir jika merasakan gejala yang ingin dikonsultasikan.

Untuk memilih dokter kandungan maka cari referensi dari teman, kerabat atau dokter umum dan pastikan lebih memilih dokter yang nyaman. Perhatikan juga riwayat kesehatan sehingga dapat memilih dokter dengan keahlian untuk menangani penyakit kronis yang dimiliki. Cermati juga sudut pandang serta keputusan yang telah diambil oleh dokter sehingga ibu hamil akan tenang dan mendapat banyak dukungan.

Berikut adalah pertanyaan yang ditanyakan pada dokter kandungan di kunjungan pertama diantaranya:

  • Menanyakan hasil check up pada hari pertama awal pertama melakukan kontrol dengan dokter kandungan, dengan cara mengecek ukuran lengan maupun tekanan darah yang dapat dilakukan di rumah sakit dan puskesmas.
  • Dokter akan menanyakan terakhir kali mengalami menstruasi dan menghitung usia kandungan dalam hitungan minggu dan dapat mengukurkan ukuran janin sesuai perkiraan berapa lama kehamilan.
  • Terkadang dokter akan menyarankan tes prenatal screening namun biasanya disesuaikan dengan riwayat kesehatan dan umur ibu hamil.
  • Tanyakan dokter berat badan ideal seorang ibu hamil, supaya ibu tidak mengalami obesitas yang dapat mengancam kesehatan janin.
  • Tanyakan keadaan lingkungan saat ini seperti penggunaan pembersih rumah dengan bahan kimia, adanya hewan peliharaan dan jika perlu bawakan alat kosmetik yang selama ini digunakan maupun obat-obatan untuk menentukan baik tidaknya kandungannya untuk ibu hamil dan janin.

Selain itu, ketika melakukan konsultasi dengan dokter kandungan maka tanyakan aktifitas fisik atau jenis olahraga yang dapat dilakukan oleh ibu hamil. Sebagai ibu hamil jangan menganggap rasa aneh pada diri seperti pola tidur yang tidak teratur, mood swing, cemas, stres dan lainnya pada masa kehamilan sehingga dokter akan menyarankan kebutuhan untuk ibu hamil. Dapat juga menanyakan apakah hubungan suami istri dapat dilakukan selama kehamilan dan supaya tidak mengganggu janin. Selain itu pertimbangkan untuk menanyakan suplemen vitamin dan obat yang selama ini dikonsumsi dan obat sesuai resep dari dokter.

Berikut adalah pertanyaan umum yang perlu ditanyakan pada dokter kandungan:

  • Tanyakan berat janin yang diukur setelah berusia 12 minggu dan biasanya melakukan pemeriksaan USG dan mengukur panjang organ yang menggunakan rumus dan menentukan janin berkembang atau tidak.
  • Detak jantung janin akan terlihat ketika memasuki usia 6 minggu melalui USG transvaginal dan USG perut dilakukan pada usia 7 hingga 8 minggu, frekuensi detak jantung normal 120 hingga 160 kali dalam semenit dan meningkat ketika memasuki 10 minggu.
  • Dapat bertanya tentang ada tidaknya kelainan pada kehamilan yang dinilai dari penyakit ibu seperti asma, kelainan maupun tekanan darah tinggi yang 80 hingga 0 persen berjalan baik.

Tanya dokter kandungan mengenai cara melahirkan yang normal dengan mempertimbangkan kondisi pinggul normal, tidak ada larangan pada kondisi dan tidak terdapat kelainan pada jalan lahir. Untuk syarat lahir normal janin adalah tidak memiliki kelainan. Setelah itu, memasuki 11 hingga 12 minggu maka dapat mendeteksi kelamin anak dan melakukan pemeriksaan standar terkait gula darah, urinalis, hemoglobin, dan disarankan untuk tetap melakukan pemeriksaan HIV, hepatitis B dan C.

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo