Mombeb, sebelum pindah ke Bali, aku dan suami sudah punya rencana untuk berbagi ilmu dan pengalaman yang sudah kami dapatkan selama tinggal di Jawa. Tujuan kami tidak muluk-muluk yakni untuk melanjutkan kebiasaan yang sudah kami jalani selama di Jawa. Ya, selama di Jawa. Alhamdulilah kami bisa turut serta menjadi relawan sebuah lembaga sosial cabang Jombang yang berpusat di Malang. Aku bisa ikut ini karena diajak suami, sih. Dan Alhamdulillah langsung jatuh hati. Karena rasanya menyenangkan sekali bisa turut serta membantu orang lain. Asli, jadi relawan bikin ketagihan.
Nah, kami pun sudah merencanakan sebuah wadah yang nantinya akan kami jadikan sebagai tempat kami mewujudkan itu. Lalu dari sekian banyak pilihan, kami sepakat memilih membangun sebuah rumah literasi yang kokoh.
Mengapa literasi?
Melansir dari laman perpustakaan.setneg.go.id, kata Literasi itu sendiri memiliki makna yakni seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Nah definisi ini sejalan dengan niat kami yang ingin berbagi ilmu dan pengalaman yang kami dapatkan selama kurang lebih 10 tahun hidup di Jawa Timur. Seperti berbagi ilmu parenting, bloging, kreator konten, public speaking, kepemimpinan, wirausaha, dan sebagainya.
Lalu, setahun belakangan, hari-hari kami pun membahas soal mewujudkan mimpi. Dan tahu nggak Mombeb, pas ngobrolin soal ini, rasanya bahagia sekali. Nggak nyangka, baru ngobrol soal rencana saja, sudah memberi energi positif kepada kami berdua. Oleh sebab itu kami pun bersegera mewujudkan mimpi kami membangun rumah literasi.
Nah karena kami ingin pengembangan literasi ini bisa berkembang luas dan bersifat langgeng maka kami pun memutuskan untuk membangun sebuah rumah literasi. Kenapa sih koq sampai membangun sebuah rumah untuk kegiatan literasi? Kan di teras rumah juga bisa?
Yup, di teras rumah saja kita sudah bisa membuat rumah literasi. Dan kalau mau bikin seperti ini pun boleh, boleh banget. Ini hanya kehendak aku dan suami yang ingin membangun sebuah rumah untuk aktivitas yang berkaitan dengan literasi. Usaha ini adalah sebagai salah satu ikhtiar melanggengkan gerakan literasi dengan membangun rumah literasi itu sendiri.
Ada hal yang melatarbelakangi kehendak kami itu. Ya, kami terinspirasi dari rumah literasi yang ada di Denpasar, kami pun ingin membangun rumah literasi yang kokoh serta dapat menghadirkan rasa nyaman dan senang bagi pengunjung. Syukur-syukur kalau pengunjung bisa berkali-kali datang ke sini.
Lalu akhirnya tiba saatnya membangun rumah untuk ikhtiar mengembangkan literasi. Nah, demi mewujudkan rumah literasi yang kokoh, suami pun mengawasi penuh proses membangun rumah literasi.
Mombeb, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bangunan menjadi kokoh. Salah satunya mengenai kualitas semen. Di Indonesia, ada 3 semen yang sudah diakui kualitasnya dan amat sering digunakan sebagai bahan bangunan. Semen-semen berkualitas tersebut seperti Semen SCG PCC 50 kg, Semen Tiga Roda PCC 50 kg, dan Semen Gresik PCC 50 kg. Untuk Semen SCG PCC 50 kg ini memiliki inovasi formula terbaru yang banyak memberikan kemudahan salah satunya yakni mempersingkat waktu pengerjaan. Kemudian untuk Semen PCC ini mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah selama proses pendinginan dibandingkan dengan semen portland jenis I. Hal ini membuat pengerjaannya menjadi lebih mudah serta dapat menghasilkan permukaan beton atau plester yang lebih rapat dan lebih halus. Sementara itu, untuk Semen Gresik sendiri juga memiliki kualitas yang andal. Ini dibuktikan dari penggunaan semen Gresik dalam pembangunan berbagai landmark hingga struktur yang monumental.
Nah dari 3 semen berkualitas tersebut, pilihan kami jatuh pada Semen SCG. Karena setelah kami telusuri dan mencari referensi, semen SCG ini punya banyak keunggulan
Lalu apa sajakah keunggulannya? Aku coba jelaskan di paragraf berikut ini yak.
Nah yang aku suka dari semen SCG ini yakni aku ngerasa lebih hemat biaya pembangunan, sih. La gimana nggak ngerasa hemat biaya pembangunan secara nih dari segi harga saja semen SCG ini lebih terjangkau dari semen-semen yang pernah aku pakai sebelumnya. Alasan kedua yang bikin aku merasa lebih hemat biaya yakni jumlah semen yang aku gunakan tidak sebanyak hasil perhitungan bapak tukang bangunan jika menggunakan semen selain SCG. Kenapa bisa begini? Karena SCG ini dibuat menggunakan formula yang berkualitas seperti semen Portland, pasir silika, material pengisi, material split dan zat aditif yang semuanya berkualitas tinggi. Dengan formula yang berkualitas membuat penggunaan semen SCG pun jadi lebih hemat. Selain itu juga , dengan formula yang berkualitas ini, semen SCG lebih ramah terhadap lingkungan dan sebagainya.
Oya, semen SCG ini punya varian lain loh yakni Semen Mortar. Lebih spesifik, namanya SCG Mortar. Yakni semen instan untuk pekerjaan pemasangan dinding bata ringan yang praktis dan mudah digunakan. Jadi SCG Mortar ini semacam lem gitu. Tapi lem khusus untuk merekatkan bata ringan. Ah jadi pengen juga pakai SCG Mortar ini di rencana aku dan suami selanjutnya. InsyaAllah, aamiin Allahumma Aamiin.
FYI nih, Mombeb, SCG mortar ini juga dibuat menggunakan formula yang berkualitas. Nah dengan formula yang berkualitas inilah membuat SCG mortar ini memiliki banyak keunggulan seperti ia lebih mudah diaduk untuk campuran yang lebih homogen. Kemudian SCG Mortar ini juga mudah untuk diaplikasikan. Seperti apa kemudahannya? Ya, hanya dengan dicampur air, SCG Mortar sudah bisa langsung digunakan. Selain itu, SCG Mortar ini juga lebih hemat penggunaan. Lalu keunggulan lainnya yakni perekat bata ringan yang satu ini memiliki daya rekat dan elastisitas yang tinggi untuk pemasangan dinding bata ringan yang cepat dengan hasil yang lebih rapih dan kuat.
Nah, dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dalam membangun rumah literasi, insyaAllah aku dan suami optimis rumah literasi ini kokoh sehingga bisa senantiasa menemani setiap aktivitas dan program-program untuk mengembangkan literasi di sini.
Mombeb, apa yang kami lakukan ini baru langkah awal. Aku sadar betul masih ada jalan panjang yang harus dilalui demi bisa mengembangkan literasi. Oleh sebab itu, aku mohon bantuan do’a dari Mombeb, niih. Do’akan ikhtiarku dan suami untuk mengembangkan literasi bisa berjalan lancar dan berhasil mencapai tujuan. Lalu tak lupa aku mau mengucapkan terima kasih dulu karena sudah berkenan mendo’akan ikhtiar ini. Do’a yang baik akan membawa kebaikan juga bagi yang mendo’akan. Sekali lagi makasih yaaaa.
Jadi seperti itulah kiranya latar belakang keinginan mengembangkan literasi hingga ikhtiar untuk melanggengkan literasi dengan cara membangun rumah literasi yang kokoh menggunakan semen SCG. Aku berharap, semoga blog post ini bermanfaat. Aamiin
Sampai bertemu di blogpost lainnya ya,
Mombeb tercinta. Daaaahhhhhhh
Referensi:
https://perpustakaan.setneg.go.id/
https://scgcbm.id
wah sangat bermanfaat, terimakasih infonya ya :D
ReplyDeleteSemoga cita2nya membangun rumah literasi terkabulkan ya, amiiin. Aku baru tahu juga nih soal semen SCG karena buta sama sekali deh soal bangun membangun rumah :)
ReplyDeleteSemoga tercapai harapan dan cita-cita nya ya Mbak. Saya pun awal mula cukup modal buku bacaan dalam keranjang saja. Alhamdulillah sekarang sudah mulai banyak koleksi. Kalau ada niat dan semangat insyaallah akan ada hasilnya ya
ReplyDeleteAamiin. Semoga cita-cita membangun rumah literasi benar-benar membawa manfaat pada lingkungan tempat tinggal.
ReplyDeleteKebetulan banget juga rencana mau bebenah pagar dan perlu semen, ntar direkomendasikan menggunakan semen SCG ini biar kokoh.
Keren banget rencananya bikin Rumah Literasi, mba.. Semoga dilancarkan dan dimudahkan semua prosesnya yaa.. Dan aku setuju, kegiatan relawan itu emang bikin candu.
ReplyDeleteSemoga terus dilancarkan membangun rumah literasinya, ya. Keren banget. Memang penting banget memilih semen berkualitas. Supaya bangunannya kokoh dan bertahan lama.
ReplyDeletesemen SCG memang rekomen ya mbaa.
ReplyDeletekualitas baguuuss bgt
btw, ku baru ngeh dikau stay d bali sekaraaanggg
Jadi inget salahsatu wishlist aku dan suami mbak, kepengen punya pojok baca untuk keluarga dan bikin rumah literasi juga kalau sudah punya rumah nanti
ReplyDeleteSemen SCG sepertinya ga asing banget di sini, kayak pernah tahu dan digunakan tetangga bikin rumah
Semoga segera terwujud rumah literasi untuk lebih memajukan literasi Indonesia ya mba. Aku juga pengen banget punya rumah literasi seperti ini. Semoga disegerakan. Aamiin
ReplyDeleteMashaAllah~
ReplyDeleteSemoga Rumah Literasi menjadi tempat yang penuh keberkahan dan penuh ide semangat membaca banyak buku yang bisa dilakukan dengan bahagia.
Seneng banget ya, kak..
Ketika ide ketemu dengan tuannya. Langsung bisa terwujud..
Wah, keren mba....Semoga pembangunan rumah literasinya lancar dan bisa segera selesai sesuai dengan harapan ya mba.
ReplyDeleteBuat membangun apapun, rumah kah, dapur, taman, kamar dengan semen yang berkualitas jadinya lebih terjamin dan kokoh ya kak
ReplyDeleteWah, impian aku juga nih. Semoga terealisasi segera ya mba. Semua bangunan dengan semen berkualitas hasilnya pasti oke banget.
ReplyDeletememang semen menjadi salah satu pondasi yang kudu kita perhatikan betul yaa mba, biar bangunan kokoh dan awet bertahun2
ReplyDeleteMba Inda aku juga pengen bisa bangun rumah literasi di desa suamiku ini, soalnya rendah dan jarang ada juga. Semoga ada rejeki bisa mewujudkannya aamiin
ReplyDeleteMasya Allah. Semoga rumah literasi menjadi amal jariyah Mbak sekeluarga, ya. Dengan pakai Semen SCG semoga kokoh terus sepanjang masa.
ReplyDeleteWah keren nih keinginan atau impiannya buat bangun rumah literasi. Semoga tercapai ya Mbak apalagi dibangun dengan menggunakan semen SCG yang kualitasnya tak diragukan lagi
ReplyDeleteMasyaallah keren mba semoga dilancarkan untuk proses pembangunannya ya, ak baru yatu semen itu buat dinding dan bata beda ya
ReplyDelete