Ibu Rumah Tangga yang “Nyambi” Wirausaha


Mombeb, setelah menikah dan menjadi ibu rumah tangga, aku memilih untuk melanjutkan mimpi. Namun aku sadar mimpiku ini memang tidak mudah untuk diraih. Mengingat ada beberapa hal yang sudah menjadi prioritas aku dan suami, serta keterbatasan ekonomi. Oleh sebab itu aku pun memutuskan untuk berwirausaha, lebih spesifik jualan daster.


Kios daster termurah di Jembrana Bali


Namun untuk menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga sembari berwirausaha bukan hal yang mudah. Oleh sebab itu, aku pun membutuhkan sesuatu hal yang dapat membuatku bekerja lebih efisien. Alhamdulillahnya nih, ada bala bantuan yang membuatku melakukan dua hal itu dengan baik, insyaAllah. Bantuan tersebut dari keluarga, partner usaha, hingga jasa pengiriman juga.

Oya, untuk jasa pengiriman, aku punya rekomendasi buat kamu, Mombeb. Jasa pengiriman ini membantuku bekerja jadi lebih efisien. Dan insyaAllah, jasa pengiriman ini juga dapat membantu kamu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga atau bahkan bisnis yang tengah kamu lakoni. Karena ya aku menggunakan jasa pengiriman ini nggak hanya untuk berwirausaha, kadang juga aku gunakan saat ada promo diskon besar-besaran di e-commerce gitu. Misalnya diskon popok, susu formula, dan sebagainya. Nah jasa pengiriman yang membantuku bekerja lebih efisien ini sebagai seorang ibu rumah tangga yang nyambi jualan adalah J&T Cargo.




Nah, selain membantu pekerjaan ibu rumah tangga yang berwirausaha menjadi lebih efisien, ada beberapa alasan lain yang membuatku memilih jasa pengiriman J&T Cargo.

5 Alasan J&T Cargo Menjadi Ekspedisi Andalan Ibu Rumah Tangga yang Nyambi Wirausaha

1. Harga lebih efisien sampai 50% mulai dari 5 kg saja

Seperti yang aku tuliskan di atas bahwa mengirimkan produk jualan dalam jumlah yang banyak tidak efisien jika menggunakan express terutama dalam hal ongkos kirim.

Mari kita bandingkan. Dilihat dari informasi perkiraan ongkos kirim dari Surabaya ke Jembrana Bali menggunakan jasa ekspedisi biasa dengan berat paket 5 kg maka biaya yang dikenakan berkisar Rp. 120.000,. sampai Rp. 240.000,. Sementara itu, kalau aku cek perkiraan ongkos kirim di aplikasi J&T Cargo dari Surabaya ke Jembrana Bali dengan berat paket 5 kg juga maka dikenakan biaya sekitar Rp. 84.000,.

 


Nah dari dua data tersebut, coba deh kamu hitung berapa selisihnya?

Yup, selisih biaya ongkir menggunakan jasa ekspedisi biasa dengan J&T cargo yakni Rp. 36.000,. sampai Rp. 156.000,. Selisihnya lumayan banyak yak.

Nah jika kita melakukan pengiriman paket dg berat 5 kg dan dengan tujuan yang sama sebanyak 10 kali dalam sebulan, maka kita bisa berhemat minimal Rp. 360.000,. dan maksimal Rp. 1.560.000 dalam sebulan. Jadi dengan mengandalkan J&T cargo dalam hal kirim-kirim produk yang kita jual, maka kita bisa menghemat pengeluaran bahkan sampai 50% mulai dari 5 kg saja.

2. Jangkauan J&T Cargo 98% Area di Indonesia

Salah satu alasan aku memilih J&T cargo ini karena dekat dengan rumah. Tinggal mak wer sampai deh. Aku bersyukur soal ini karena tempat tinggalku ini bisa dibilang hanya kota kecil dan cukup jauh dari kota besar Denpasar.

Tapi menurut informasi dari detik.com kalau J&T cargo ini sudah luas jangkauannya. Awalnya hanya ada 300 area kan. Lalu seiring berjalannya waktu, areanya makin bertambah. Sekarang J&T cargo sudah ada di 3000 area dan ini akan terus bertambah.

3. Waktu Pengiriman Tepat sesuai Rencana

Waktu adalah hal yang berharga, termasuk dalam berbisnis. Meskipun bisnis yang kami tekuni ini bisa dibilang kecil-kecilan tapi kami benar-benar ingin memberikan pelayanan yang maksimal salah satunya soal ketepatan waktu. Saat aku berada di posisi pembeli, aku tentu menginginkan barang yang aku pesan tiba di tujuan. Kalau pesananku terlambat datang tentu membuatku jadi overthinking tak karuan. Oleh sebab itu agar pembeli tidak mengalami hal itu akupun memilih pakai J&T cargo saja. Soalnya apa? Waktu pengirimannya tu tepat sesuai jadwal sesuai rencana.

4. Layanan Gratis Jemput Paket

Nah J&T cargo juga menyediakan layanan gratis jemput paket, loh. Hal ini jadi salah satu alasan kuatku makin yakin menjadikan J&T cargo sebagai ekspedisi andalan. Karena layanan ini secara langsung membantu memberikan layanan terbaik ke para pembeli.

5. Layanan Ez Track yang Sudah Terintegrasi dengan API

Mombeb, sejak ada e-commerce, dinamika bisnis pun makin terasa asyik karena ada banyak kemudahan yang ditawarkan di sana. Namun kemudahan itu tidak akan berarti jika tidak didukung oleh ekspedisi.

Nah J&T cargo paham betul akan hal itu. Layanan khusus e-commerce pun sudah disediakan dengan baik. Nama layanannya yakni Ez track.

Ez Track merupakan layanan kargo khusus untuk para pecinta e-commerce yang memungkinkan mereka untuk melakukan pemesanan, melihat biaya kirim, dan memeriksa status pengiriman secara terintegrasi dengan sistem koneksi API. Layanan ini juga dilengkapi dengan customer service yang siap sedia membantu serta laporan pengiriman yang rutin setiap minggunya.

Jadi seperti itulah 5 Alasan J&T Cargo Menjadi Ekspedisi Andalan UMKM

yakni memberikan harga yang lebih efisien bahkan sampai 50%, memiliki jangkauan yang luas, ketepatan waktu pengiriman, layanan gratis jemput paket, dan layanan Ez track yang terintegrasi API.

Nah buat kamu, Mombeb, yang juga tengah menjalankan bisnis dan tengah mencari ekspedisi yang bisa diandalkan. Saran dari aku, coba deh jadikan J&T cargo sebagai ekspedisi andalan di bisnis kamu juga. Semoga ini bisa membawa bisnis kamu ke level selanjutnya aamiin

Sekian dulu ya blogpost kali ini yang membahas soal usaha kecil-kecilanku dan adikku serta jasa ekspedisi andalan J&T cargo. Sebelum pamit, tak lupa aku selalu mendo'akan kamu, Semoga sehat dan happy selalu ya, kamu, Mombeb.

See yaaaaa....



3 Cara Ibu Rumah Tangga Mencari Biaya Lanjut Kuliah S2

Dear, Mombeb.

 

Menjadi ibu rumah tangga tak lantas segala mimpi yang dipunya harus dilenyapkan begitu saja. Ibu rumah tangga tetap bisa memperjuangkan mimpi yang dimiliki. Jika tidak bisa berlari, maka berjalan pelan pun tak masalah, selama langkah tertuju pada mimpi yang sudah terangkai begitu indah.

Mombeb, sebelum memutuskan menikah muda, aku mengajukan satu syarat ke calon suami yakni diizinkan untuk kuliah lagi nanti. Trus calon suami aku jawab begini:

"Oke, tapi S2 nya setelah 2 atau 3 tahun kita nikah ya".

Uyeah, aku setuju. Setelah itu, kami pun melangsungkan pernikahan.

2 tahun pun berlalu. Tak ada pembicaraan mengenai lanjut kuliah. Dugaanku mungkin karena aku sudah berhenti kerja dan fokus jadi ibu rumah tangga makanya suami tidak menawarkan untuk lanjut kuliah lagi.

 

Namun, rupanya, dugaanku salah besar, Mombeb. Karena di tahun ketiga ini, tepatnya pas malam hari gitu, (trus hujan serta petir menyambar-nyambar) dan si kecil sudah tidur, tiba-tiba mak lampir muncul   suami tanya begini ke aku.

"Jadi kuliah S2?" tanya suami

"Kirain lupa ee ternyata masih ingat, Alhamdulillah. Jadi donk tapi Ken (anak kami) gimana?"

"Nanti aku yang handle"

"Yes" sorakku sembari senyum sumringah.

Sungguh, saat itu, aku seneeeenggg banget rasanya. Diizinin kuliah S2 aja, aku sudah seneng bukan kepalang, loh Mombeb. Soalnya aku ini kan ibu rumah tangga yang mungkin beberapa orang ada yang menganggap untuk apa sih ibu rumah tangga lanjut kuliah S2?

Eee ternyata nggak hanya diizinkan kuliah, melainkan juga suami berkenan mau bantu momong si kecil selama aku kuliah. Rejeki nomplok kan ini ya? Yup, bagiku ini rejeki luar biasa, Mombeb.

"Cuma ada yang perlu muma tahu dulu" lanjut suami lagi.

"Apa apa?" Tanyaku penasaran

"Kalau muma kuliah sekarang mungkin aku bisa ngasih biaya SPP saja, itupun nggak full, sekitar 50% atau 70% saja, gitu"

JEDIER JEDIER JEDIER

Seketika girangku memudar.

"Jadi tahun depan aja ya muma lanjut kuliah S2. Tahun ini kita ngumpulin biaya dulu, gimana? Sembari nyiapin berkas-berkas pendaftaran kuliah juga." Saran suami.

Aku mengiyakan saran tersebut untuk fokus cari biaya sebelum mulai kuliah di tahun depan. Berikut beberapa usaha yang aku lakukan demi bisa lanjut kuliah S2.

 

Cara Ibu Rumah Tangga Mencari Biaya Lanjut Kuliah S2

 

  • Jualan                    

Mombeb, sebelum aku memutuskan untuk kuliah S2, aku sudah jualan pulsa. Alhamdulillah hasil dari jualan pulsa bisalah buat nambah-nambah isi dompet, gitu.

Selain jualan pulsa, aku juga jualan es batu dan makanan ringan. Untuk makanan ringannya aku kulak an atau ambil grosiran di pasar. Trus aku bungkus kecil-kecil. Setelah itu baru deh aku titipin ke warung-warung. Alhamdulillah ada beberapa warung yang mau aku titipin.

Baca juga: Gapai Mimpi Kuliah S1 dengan Berwirausaha

Nah, Mombeb, pembeliku ini cuma warung-warung di sekitar rumah. Jadi ya hasilnya nggak wah gitu.

Jika ditotal, waktu itu, penghasilanku dari jualan ini itu minimal dapat 200 ribu per bulan. Maksimal dapat 400 ribu. Tapi dapet penghasilan maksimal ini jarang banget, Mombeb. Hasil jualan ini tentunya belum cukup untuk biaya kuliah S2.

  • Admin kantor

Di dekat rumah ada kantor sarikat buruh. Kebetulan waktu itu butuh admin dan untungnya lagi kerjanya cuma pas para buruh libur kerja yakni hari sabtu dan minggu serta tanggal merah. Alhamdulillah, hasil dari jadi admin kantor ini lumayan banget, Mombeb. Sebulan 300 ribu.

Kalau dihitung-hitung 2 usaha yang aku lakukan ini baru cukup untuk bayar SPP satu semester saja. Itu pun masih kurang sejuta an lagi. Trus gimana? Apa aku cari uang tambahan dari internet aja ya? Ya mumpung ada paket internet rumah yang sudah dipasang suami.

  • Mencari Uang Tambahan via Daring

Ada berbagai pilihan usaha untuk mendapatkan uang tambahan dari internet, mulai dari jualan online sampai jadi influencer atau bahkan selebgram, selebtweet, dan selebblog.

Nah di antara pilihan tersebut ada dua usaha yang aku lakukan. Dan usaha yang aku lakukan ini, menurutku cocok banget untuk ibu rumah tangga terutama yang punya kemampuan menulis.

Monetisasi Blog dan Media Sosial

Begitu aku berhenti kerja karena kandungan lemah, suami sengaja menyediakan paket internet. Katanya biar nggak bosan selama di rumah. Alhamdulillahnya nih suami pilih paket internet yang memiliki jaringan prima. Jadi aku bisa melakukan berbagai macam aktivitas daring yang aku suka dan bermanfaat. Mulai dari aktivitas nulis blog, nonton film hingga nonton drakor.

Mombeb, dulu, niatku ngeblog, awalnya memang buat cari penghasilan tambahan tapi bukan buat kuliah lagi. Melainkan buat belanja-belanja happy. Namun, berhubung aku tak kunjung mendapatkan cuan dari blog walhasil aku mengubah niatku ngeblog yakni buat menyalurkan hobi nulis saja. Ini berlangsung sampai aku memutuskan untuk lanjut kuliah. Setelah itu yaaa niat ngeblog aku ubah lagi yakni menyalurkan hobi nulis sembari mencari biaya untuk lanjut kuliah lagi. Sejak saat itu, aku rajin sekali ikut lomba-lomba. Sayangnya, aku sering sekali kalah di lomba-lomba tersebut.

Fakta ini membuatku tidak menjadikan blog sebagai salah satu pintu rejeki untuk biaya kuliah. Lalu gimana biaya kuliahku? Kalau penghasilanku perbulan 500 ribuan, berarti dalam setahun ini, aku belum bisa mengumpulkan uang minimal buat bayar SPP.

Hhhhh....Ya weslah, ya sudah kalau gitu. Aku lanjut kuliah lagi kalau sudah punya tabungan minimal buat bayar SPP. Jadi aku memilih untuk pasrah saja soal waktu kuliah. Entah bisa lanjut kuliah tahun depan atau entah kapan tapi aku tetap berusaha cari cuan buat biaya kuliah.

Mombeb, dalam kondisi pasrah tersebut, entah gimana tiba-tiba aku dapat email yang isinya menawarkan kerjasama menuliskan review sebuah produk dengan benefit berupa uang tunai sebesar 200 ribu. Wow, nggak nyangka banget, satu tulisanku dihargai nominal yang segitu besar.

Setelah itu aku bergabung di beberapa agensi dan grup penulis lepas. Aku mulai merawat blogku seperti rajin update blog post, beli domain, memperhatikan soal DA, PA, DR, spam score dan sebagainya. Mengapa aku memerhatikan poin-poin ini? Karena seperti itulah syarat yang biasa diajukan oleh brand maupun agensi untuk bisa mendapatkan job nulis di blog.


Cuan dari Instagram, Twitter dan Facebook 

Mombeb, rupanya, dari sini, beberapa kali aku mendapatkan job terkait instagram, facebook, hingga twitter. Hasilnya juga lumayan banget. Berawal dari blog, aku bisa bertemu dengan pintu rejeki lainnya yakni media-media sosial yang ku punya. 

Alhamdulillah wa syukurillah, penghasilan dari blog dan media sosial ini bisa dibilang lumayan banget. Setelah aku hitung-hitung, akhirnya nih Mombeb, tabunganku cukup untuk bayar SPP 1 semester, jadi ya tetap harus berjuang lagi untuk biaya spp di semester berikutnya. Dan ya di tahun berikutnya, aku pun bisa lanjut kuliah S2 sembari tetap mencari biaya spp untuk semester berikutnya. Yihaaaaa

 

Mombeb, aku sering baca artikel tentang dahsyatnya cuan dari kerja secara daring. Tapi pas mengalami sendiri ya kaget aja gitu.

Sungguh, aku tidak menyangka kalau penghasilan dari kerja daring bisa diandalkan banget bahkan sampai aku lulus kuliah S2. Bermodalkan paket internet murah, aku bisa mendapatkan untung yang berlipat-lipat ganda.

Aku berterima kasih banget ke suami yang sudah menyediakan fasilitas internet di rumah. Yang semula bertujuan biar aku nggak bosan di rumah eee ternyata malah bisa aku manfaatkan untuk mencari uang tambahan lewat internet.

 

Jadi seperti itulah cara ibu rumah tangga mendapatkan biaya kuliah S2 ala aku. Ada tiga cara yang aku lakukan yakni jualan offline, jadi admin kantor, dan monetisasi blog serta aneka media sosial yang aku punya. Semoga ini bermanfaat buat para mombeb yang punya mimpi lanjut kuliah s2 namun terhalang biaya. Semangat yaaaa...

Nah, sekian dulu ya blogpost kali ini. 

See yaaaaa

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo