Jika Aku Menjadi Seorang Pemimpin, Ini yang Aku Lakukan untuk Indonesia

 



Teman, sudahkah kamu tahu kondisi hutan saat ini? Kalau kamu ingin tahu soal itu, aku sarankan untuk mencari informasi tersebut di Golongan Hutan bisa melalui Website, atau media sosialnya Golongan Hutan.


FYI, Golongan Hutan adalah gabungan berbagai organisasi masyarakat bidang lingkungan yang mengajak anak-anak muda Indonesia untuk bangga pada kehebatan hutan kita dan ikut serta menjaga kelestariannya.


Ketua MPR, Bamsoet, di detikcom, memaparkan jumlah pemuda dari data BPS. Saat ini, jumlah pemuda , dengan rentang usia 16 sampai sebanyak 64 juta jiwa. Ini jumlah yang cukup besar dan diprediksi akan semakin bertambah.


Nah, aku jadi membayangkan jika peran generasi muda di masa depan ikut melakukan hal yang sama seperti Golongan Hutan dengan jumlahnya yang begitu banyak, tentu akan membuat bumi Pertiwi jadi hijau royo royo adem lan tentrem. Oleh sebab itu, aku mendukung penuh serta mendo'akan keberhasilan Golongan hutan untuk mewujudkan misinya.


Salah satu bentuk dukunganku pada Golongan Hutan yakni dengan menjadi follower Instagram Golongan Hutan. Alasan lain tentu saja Golongan Hutan sebagai salah satu sumber informasi bagiku terkait hutan, kondisi lingkungan, dan sebagainya. 


Nah yang tak kalah penting, dengan menjadi follower Golongan Hutan, gairah atau semangatku untuk turut serta menjaga bumi termasuk didalamnya menjaga lingkungan juga keinginan untuk turut serta melestarikan hutan negeri ini, makin tumbuh subur. Bahkan, saat ini mendorongku untuk berani memimpikan sesuatu yang sekiranya bisa menularkan, menumbuhkembangkan rasa peduli akan kondisi hutan, lingkungan, bumi, pada banyak orang.


Dari kbr.id, Deputi MenLH Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Ilyas Asaad mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup (KemenLH) mencatat, tingkat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hanya 57 persen. Dilihat dari informasi ini, dapat dikatakan bahwa masih banyak orang yang menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap lingkungan hidup. Tentu hal ini sangat memprihatinkan mengingat kondisi lingkungan, kondisi hutan, kondisi bumi Pertiwi yang (nampaknya) saat ini semakin babak belur.




Inilah yang menjadi latar belakang mimpiku itu, bahwa aku ingin sekali melakukan sesuatu yang sekiranya bisa meningkatkan jumlah orang yang peduli dengan lingkungan hidup, dengan hutan, dengan bumi Pertiwi.

Jika Aku Menjadi Seorang Pemimpin, Ini yang Aku Lakukan untuk Indonesia 

Mimpi yang aku maksud adalah mimpi menjadi seorang pemimpin. Menurutku, dengan menjadi seorang pemimpin, minimal, aku bisa mengajak orang-orang yang aku pimpin untuk turut serta menjaga lingkungan. Syukur-syukur jika ajakan ku tersebut malah memunculkan kesadaran mereka untuk turut serta menjaga kelestarian hutan, lingkungan, bumi pertiwi. Karena, menurutku, semakin banyak yang peduli, maka semakin panjang umur kelestarian hutan, lingkungan, dan bumi pertiwi.


Bukan, aku bukan ingin menjadi pemimpin negara ini. Aku tak bermimpi setinggi itu. Aku tahu dirilah ya. Aku sadar dengan kemampuanku sendiri yang hanya memiliki bekal pengetahuan dan pengalaman menjadi seorang ibu dan pendidik.


Menumbuhkan Rasa Peduli Lingkungan pada Anak Usia Dini melalui Pendidikan di Indonesia



Misiku menjadi seorang pemimpin sekolah atau kepala sekolah adalah menumbuhkan rasa peduli hingga mau turut beraksi menjaga lingkungan dan peduli pada kelestarian hutan. Menurutku memberikan pemahaman tersebut, alangkah baiknya apabila dimulai sejak usia dini. Apa yang didapatkan anak pada usia dini, akan menjadi bekal di masa depannya. Bekal ini akan menjadi pegangan baginya salah satunya saat ia tiba dan menjalani peran generasi muda. Nah, untuk mewujudkan hal tersebut maka aku, sebagai pemimpin sekolah, akan memberikan pendidikan tentang lingkungan pada anak-anak didik di sekolahku.


Ada pepatah yang mengatakan bahwa belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu. Susah, memang, karena butuh ketelatenan namun tak masalah sebab hasilnya begitu menawan. Jika anak paham dengan apa yang diajarkan di masa-masa ini, anak tidak akan mudah lupa.


Di samping itu, masa usia dini juga disebut sebagai golden age, dimana pada masa tersebut otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Pada masa ini juga perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Dengan fakta seperti ini maka dapat dikatakan bahwa menumbuhkan karakter positif berupa rasa peduli, rasa ingin menjaga, serta rasa cinta akan lingkungan sejak usia dini merupakan langkah yang tepat.


Usaha untuk Menumbuhkan Rasa Peduli Lingkungan pada Anak Usia Dini

Untuk menumbuhkan rasa peduli, rasa ingin menjaga, serta rasa cinta akan lingkungan dan peduli pada kelestarian hutan pada anak usia dini tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab anak bukan kertas kosong. Anak memiliki kesukaan sendiri, ketertarikan sendiri. Orangtua, guru, orang dewasa tidak bisa memaksakan kehendak sesuka hati pada mereka. Jadi jika ingin membuat mereka mau menoleh, mau mendengarkan, mau mengikuti apa yang kita mau, maka yang harus dilakukan adalah dengan menarik perhatian mereka terlebih dahulu, lalu kita berikan pemahaman secara perlahan sampai mereka paham.


Berdasarkan pengalamanku menjadi ibu, cara yang paling ampuh untuk menarik perhatian mereka apalagi kalau bukan mengajak mereka melakukan hal yang menyenangkan salah satunya yakni aktivitas bermain sambil belajar atau yang lebih dikenal dengan metode bermain sambil belajar.




Aktivitas bermain ini sendiri dapat menghadirkan rasa senang pada anak. Jika anak merasa senang, maka hormon-hormon yang keluar, yaitu dopamin, serotonin, endorfin, itu yang membuat anak jadi lebih semangat dan atentif.




Kalau sudah begini, kita bisa dengan mudah mengajarkan, hingga memberikan pemahaman pada mereka termasuk menumbuhkan rasa peduli, rasa ingin menjaga dan rasa cinta pada lingkungan.


Bersyukur sekarang sudah banyak pilihan aktivitas bermain yang bertemakan lingkungan seperti bermain dengan menggunakan game board Ecofunology dan sebagainya. Permainan-permainan ini pun sudah terbukti mampu memberikan pengetahuan terkait dengan menjaga lingkungan.


Aneka Media Belajar untuk Menumbuhkan Rasa Peduli Lingkungan melalui Pendidikan pada Anak Usia Dini


Nah, aku sendiri punya beberapa permainan yang bertemakan lingkungan. Permainan ini aku pakai untuk menumbuhkan rasa peduli, dan rasa ingin menjaga lingkungan pada anak-anakku.

1. Media belajar berupa Mainan untuk Mengenal Jenis Sampah.

Dari beritagar.id, Dini Trisyanti, pendiri dan juga peneliti Sustainable Waste Indonesia (SWI), mengatakan bahwa sebenarnya sekitar 90 persen masyarakat Indonesia sadar bahwa ada persoalan terkait sampah, akan tetapi aksi nyata dalam menyikapi keadaan ini masih nihil. Kesadaran akan pengelolaan dan kepedulian terhadap sampah masih sangat rendah.






Nah, berdasarkan hal ini, aku membuat mainan tentang memilah sampah. Tujuannya tentu saja untuk memberikan pengetahuan pada anak tentang jenis-jenis sampah. Harapanku dengan hal ini anak dapat mempraktekkannya di sekolah, di rumah, hingga dimanapun mereka berada. 





2. Media belajar berupa Mainan Mengetahui Manfaat Menanam Pohon.



Pengetahuan ini penting diberikan pada anak usia dini. Anak akan tahu begitu banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari menanam pohon. Dengan melakukan ini, aku berharap dapat menumbuhkan kepedulian mereka pada kelestarian pohon baik pohon-pohon yang ada di lingkungan tempat tinggal hingga hutan.






Lebih jauh, rencanaku lagi, nih, permainan-permainan di atas akan aku perbanyak dan aku bagikan ke setiap anak didik. Sehingga mereka juga bisa memainkannya di rumah bersama keluarga. Harapanku, dengan melakukan ini, dapat memunculkan rasa peduli dan keinginan untuk turut menjaga lingkungan pada orangtua hingga keluarga anak-anak didik di sekolahku. Kalau sekolah yang lain mau, juga boleh. Untuk semuanya lah. Sehingga akan banyak bermunculan keluarga-keluarga yang peduli pada lingkungan. Duh, bayangin aja rasanya aku seneng banget.




Lagi, aku juga berencana melakukan beberapa aktivitas lain. Rencanaku ini terinspirasi dari teori belajar yang dikemukan oleh Hebb seorang pakar neurologis. Hebb mengatakan bahwa intelegensi (kecerdasan) berasal dari pengalaman, dan karenanya tidak ditentukan secara genetik. Jadi kalau aku ingin memunculkan kecerdasan anak didikku, dalam hal ini memunculkan kecerdasan naturalis yang merupakan salah satu kecerdasan majemuk yang dicetuskan oleh Howard Gardner, maka aku harus memperkaya pengalaman mereka, bukan? Yup, Aku akan melakukan itu.


Nah, beberapa pilihan pengalaman yang rencananya akan aku berikan pada anak didikku nanti yakni sebagai berikut.


1. Menonton film tentang lingkungan

Menurut Ahmad Sabri dalam buku HM. Musfiqon, menggunakan media film dalam pembelajaran memberikan beberapa manfaat antara lain:  
Mengembangkan pikiran dan pendapat siswa, menambah daya ingat pada pelajaran, mengembangkan minat dan motivasi belajar, memberikan gambaran pengalaman yang lebih realistis dan sebagainya.

Beruntung sekarang ada begitu banyak film anak bertemakan lingkungan. Salah satunya Doraemon and The Green Giant Legend, dan lain-lain.


Wikipedia

2. Bernyanyi tentang lingkungan.

Bernyanyi adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi siapa saja, anak-anak hingga orang dewasa. Bernyanyi juga mempermudah kegiatan menghafal. Karena mempermudah menghafal maka proses menghafal pun bisa jadi lebih cepat dan tahan lama. Nah, dengan menggunakan metode bernyanyi ini, kita dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman pada anak tentang lingkungan. Harapan tentu saja agar ia paham juga ingat dengan materi yang diajarkan padanya.

Ada banyak lagu anak bertemakan lingkungan seperti lihat kebunku karya Ibu Soed, Menanam jagung karya Ibu Soed juga dan lain sebagainya.


3. Memberikan buku bergambar tentang lingkungan. 

Bagi anak dengan gaya belajar visual, buku bergambar dapat memberikan kemudahan dalam memahami materi yang dijelaskan oleh pendidik. Di samping itu juga, buku bergambar apalagi yang full color, selalu berhasil menarik perhatian anak. Anak senang melihat warna warni di buku bergambar hingga gambar animasi animasi lucu yang ada di buku bergambar.

4. Mendongeng 

Mendengarkan dongeng adalah salah satu aktivitas yang disukai anak-anak. Aktivitas ini selalu berhasil menarik perhatian anak karena ceritanya, ekspresi pendongengnya, hingga penggunaan alat pendukung misalkan boneka. Di samping itu, aktivitas mendongeng juga memiliki banyak manfaat salah satunya yakni meningkatkan daya ingat, juga imajinasi pada anak.

Nah, aku berharap dengan cara ini anak makin paham dengan materi yang diajarkan.


5. Eksplorasi

Setelah mendapatkan materi bertemakan lingkungan, maka selanjutnya yakni mengajak anak didik untuk melakukan eksplorasi seperti eksplorasi memilah-milah sampah, bercocok tanam, memetik hasil kebun, hingga melakukan study tour.

Eksplorasi sendiri memiliki peran penting dalam perkembangan anak. Anak yang mendapatkan kesempatan untuk melakukan eksplorasi akan memperoleh manfaat berupa kaya pengetahuan, banyak pengalaman, kreatif, percaya diri, dan mandiri.


Nah, aktivitas-aktivitas yang tersebut tidak dilakukan sekali dua kali saja. Melainkan berulang-ulang. Melakukan pengulangan merupakan hal yang penting dalam pembelajaran. Karena dengan melakukan pengulangan dapat mempermudah anak untuk mengingat apa yang diajarkan pada mereka.  Sebagaimana pendapat 
N. Cabaroglu et al (2010) yang bilang kalau sebuah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang lebih cepat diingat dalam otak.

Akhir kata, aku berharap usaha yang aku lakukan ini, ikhtiar yang sudah semaksimal ini, nantinya dapat memberikan hasil yang maksimal pula berupa terbentuknya karakter positif anak yang cinta lingkungan, yang peduli lingkungan, dan mau melakukan aksi nyata seperti menjaga lingkungan serta melestarikan hutan.


Seperti itulah kiranya yang akan aku lakukan jika aku menjadi seorang pemimpin, Teman. Mohon bantuan do'anya yak. Do'akan mimpiku ini tercapai. Aamiin. 

Terima kasih banyak, sebelumnya. Do'a yang baik  akan kembali pada kamu, Teman, selaku yang melantunkannya.

Dah, terlepas dari itu, aku selalu berharap dan senantiasa berdo'a semoga lingkungan tempat tinggal kita, hutan-hutan di bumi Pertiwi tercinta, semakin membaik terus membaik dan baik baik baik. Semoga seiring berjalannya waktu, makin banyak orang yang peduli dengan lingkungan, dengan hutan, dengan alam. Semoga terwujud, segera, aamiin. 

***

Referensi:
Hergenhahn, B.R. Olson, H. Mattew. 2010. Theories of Learning. Jakarta:Kencana    media group
Musfiqon, H.M. (2011). Pengembangan media dan sumber pembelajaran.
Sidoarjo: PT. Pustakaraya.
Detik(dot)com
Beritagar(dot)id

Ikhtiar Agar Anak Tumbuh Tinggi, Tangguh, Tanggap

 

Hai Mamis,

Tau nggak, Mams? Aku senang sekali setiap mendengar seseorang mengatakan bahwa anakku, yang saat ini berusia 8 tahun, hampir menyamai tinggi badanku. Aku mengiyakan hal tersebut. Karena memang seperti itu adanya. Jika kami berdiri bersama, maka dapat diketahui tinggi badan anakku memang hampir sampai pundakku. Kalau diukur kira-kira berapa, ya. Emm...seingatku, terakhir tepatnya tahun lalu, aku mengukur tinggi badannya sekitar 125 cm. Entah sekarang, aku belum mengukur tinggi badannya lagi.


Tinggi, Tangguh, Tanggap


Trus sedih, nggak sih, mau dikalahkan anak sendiri? Nggak lah, ngapaiiiinnnn. Justru aku malah bersyukur jika anakku lebih tinggi, lebih baik lah dari aku. Ah, aku rasa bukan aku saja. Semua orangtua pasti senang sekaligus bersyukur jika anaknya lebih tinggi, lebih baik darinya. Iya, tho?

Akan tetapi, meskipun saat ini anakku sudah terlihat tinggi, tentu aku tidak boleh berhenti ikhtiar untuk membuat ia tumbuh tinggi. Terlebih aku tahu bahwa masa pertumbuhan anak berlangsung sampai ia berusia 17 tahun. Jadi aku nggak mau menyia-nyiakan sisa 9 tahun masa pertumbuhan anakku.

Selama ini, ikhtiar yang aku lakukan untuk membuat anakku tumbuh tinggi yakni dengan menyediakan susu bubuk untuk anak. Aku nggak pernah absen memberikan susu bubuk untuknya. Apapun kondisiku, mau sedang bokek kek, atau pas lagi tanggal tua kek, aku tetap berusaha menyediakan susu bubuk untuknya.

Adapun susu bubuk untuk anak yang aku sediakan untuknya yakni Indomilk susu bubuk Optinutri rasa cokelat kesukaannya.


Indomilk Susu Bubuk


Kenapa memilih Indomilk Susu Bubuk untuk anak? 

Simple, karena anakku suka dengan susu bubuk Indomilk Optinutri. Apalagi yang rasa coklat. Enak banget katanya. Karena aku penasaran, aku pun njajal icip-icip, eee ternyata iya, emang enak susu Indomilk Optinutri rasa coklat. Bahkan dicemilin aja udah enak banget Ya Allah. Beneran, asli enak. Aku jadi terinspirasi pengin bikin camilan untuk anak pakai susu bubuk Indomilk Optinutri.

Baca: Pengalaman Pertama Bikin Donat untuk Si Kecil

Kandungan Indomilk Susu Bubuk

Manfaat Susu Bubuk


Trus ya, di samping memang karena anakku suka, Indomilk susu bubuk ini juga memiliki kandungan yang baik untuk anak. Apa sajakah itu?

Kalsium Tinggi
Kalsium membantu dalam pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi.
Aku baca salah satu artikel di alodokter yang judulnya bahaya kekurangan kalsium. Di artikel itu dituliskan kalau kita kekurangan kalsium bisa mengundang rasa kesemutan, kram, kejang, dan banyak lagi. Trus, kekurangan kalsium dalam jangka panjang bisa berakibat pada osteoporosis dan sebagainya. Duh, serius juga ya, dampak dari kekurangan kalsium.

Omega 3
Ini juga tak kalah penting bagi anak. Karena dr. Irma Lidia (dalam Kompas) mengatakan bahwa Omega-3 adalah asam lemak yang memiliki peran penting dalam berbagai aspek kesehatan. Omega juga memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak. Omega 3 dapat membantu menjaga konsentrasi dan meningkatkan performa belajar.

Sumber Protein
Protein adalah salah satu komponen esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Kekurangan sumber protein (dalam artikel di popmama) bagi anak salah satunya dapat menyebabkan stunting dan sulit tumbuh, mudah merasa lelah, kalau sakit sulit sembuh dan sebagainya.

Nah, dari kandungan yang terdapat di dalam Indomilk Optinutri susu bubuk tersebut dapat dikatakan ada begitu banyak manfaat susu bubuk Indomilk Optinutri. Lebih rinci, berikut aku jabarkan Manfaat susu bubuk Indomilk Optinutri untuk anak yakni dapat membuat anak jadi tumbuh Tinggi, Tangguh, Tanggap.

Manfaat Susu Bubuk Indomilk Optinutri

Indomilk Susu Bubuk untuk Usia anak 5 sampai 12 tahun


Kalau aku ingat-ingat dan aku pikir-pikir, nih, iya anakku menunjukkan bahwa ia memperoleh semua manfaat susu bubuk Indomilk untuk anak. Anakku tinggi, tangguh, tanggap.

Anakku Tinggi

Seperti yang sudah aku bahas diawal bahwa anakku memiliki tubuh tinggi. Ia juga termasuk salah satu murid yang memiliki tubuh tinggi di sekolahnya. Alhamdulillah.

Anakku tangguh.
Ia yang tipe anak kinestetik aktif banget bergerak, ia suka melakukan eksplorasi dan ia juga suka tantangan.

Baca: Perjalanan Mendeteksi Kecerdasan Kinestetik Si Kecil

Ia selalu excited saat diajak atau diminta melakukan sesuatu hal terlebih hal tersebut masih bagian dari apa yang ia sukai seperti main musik, menggambar atau olahraga.

Misalkan saat aku menantangnya untuk mencoba mengcover lagu qasidah, dia mau melakukannya. Pun demikian saat aku menantangnya untuk mengcover lagu barat yang lagi hits saat itu, ia mau mencobanya. Ya meskipun butuh waktu lama, dan berkali-kali salah nada, ia tidak menyerah.

Demikian juga saat aku mengajaknya mencoba olahraga bulu tangkis. Ia juga mau melakukannya. Awalnya tentu saja ia mengalami kesulitan. Akan tetapi setelah 2 hingga 4 kali latihan, ia pun bisa main bulu tangkis. Yeaayyy, lumayan aku jadi punya partner main bulu tangkis kalau suami nggak ada di rumah.

Aku senang anakku selalu menyambut hangat tantangan yang aku berikan. Ia juga tak mudah menyerah menaklukan tantangan yang aku berikan.

Aku juga bersyukur sekali ia memiliki daya tahan tubuh yang tak kalah tangguh dengan semangatnya. Berkat daya tahan tubuhnya yang tangguh itulah ia bisa melakukan aktivitas yang ia suka juga menaklukan tantangan-tantangan yang aku berikan padanya serta senantiasa bisa meningkatkan potensi yang dimilikinya. Good job, Kid. Alhamdulillah.

Anakku Tanggap.
Diantara sekian banyak momen yang menunjukkan ia tanggap, ada satu yang paling aku ingat yakni momen saat anakku melihat gambar bumi sedang bersedih. Seketika itu ia bertanya, bumi kenapa? Hingga apa yang bisa dilakukan agar bumi tidak seperti itu? Dengan senang hati aku menjawab apa yang ia tanyakan. Dan ya, dilakukan, dipraktekkan bener donk sama dia. Alhamdulillah. Ia bahkan sampai bikin tutorial cara menjaga bumi, lho.

Indomilk Susu Bubuk untuk Usia Berapa Tahun?

Oh iya, hampir terlewat, Indomilk susu bubuk untuk usia berapa tahun ya? Indomilk susu bubuk untuk usia anak 5 sampai 12 tahun. Rentang usia sekolah taman kanak-kanak dan sekolah dasar lah yah. 

Nah, bagi aku penting banget nih memberikan susu bubuk untuk anak di masa-masa sekolah dasar. Mengingat begitu banyak aktivitas di sekolah dasar yang masih melibatkan gerak fisik juga daya berpikir untuk mengeskplorasi hingga memahami materi yang anak-anak pelajari.

Harga Indomilk Susu Bubuk Optinutri

Untuk harganya sendiri terjangkau di kantong. Di rumahku, nih, daerah Jembrana Bali, untuk 800gr susu bubuk Indomilk Optinutri rasa coklat dibandrol Rp. 67000 saja. Untuk Indomilk susu bubuk 400 gr yang rasa coklat dibandrol Rp. 59000 dan untuk yang sachet nih, 37 gr, dibandrol dengan harga Rp. 3000 saja. 

Alhamdulillah, aku bersyukur banget melihat pertumbuhan dan perkembangan anakku. Ikhtiar yang aku lakukan untuknya agar ia tumbuh tinggi memberikan hasil yang wah bagiku karena juga membuat ia tangguh dan tanggap.

Meskipun begitu, sekali lagi, tentu aku tidak boleh berhenti berikhtiar melakukan dan memberikan yang terbaik untuk anak, bukan? Tetap lanjut donk. Uyeahh.

Kalian juga ya, Mamis.Tetap ikhtiar, tetap semangat ya memberikan yang terbaik untuk anak salah satunya dengan memberikan susu bubuk Indomilk Optinutri agar anak tumbuh Tinggi, Tangguh, Tanggap.


Potensi Si Kecil

Kalau potensi si kecil sudah terdeteksi, trus apa? Selain mengembangkan potensinya?



Hi, Moms. 

Aku pikir setelah potensi si Ken, anakku yang sulung, sudah terdeteksi. Aku bisa santai santuy, gitu. 


Tapi, setelah aku baca artikel di @theasianparent_id , bersantuy santai setelah tahu potensi si kecil itu bukan jalan ninja orangtua. Karena mbak Vera, psikolog anak dan remaja bilang umumnya potensi anak baru akan terlihat matang setelah usianya beranjak  remaja atau baru steady setelah puber akhir. 


Saran mbak Vera, selama menuju masa itu, orangtua tetap memberikan kesempatan anak untuk mengeksplorasi apa yang ingin ia ketahui (tetap dalam pemantauan dan bimbingan orangtua). Karena bisa jadi ia menemukan potensinya yang baru. 


Iya juga, sih. 

Oke deh kalau begitu, aku mau bikin list kegiatan yang bisa dicoba si sulung Ken. Kali aja ada potensi lain yang terdeteksi. Kalaupun tidak, ya minimal sudah memperkaya pengalaman si Ken. Itu saja cukup lah. 


Sengaja, aku nggak mau bikin target atau hope tinggi-tinggi. Karena aku takut baper kalau nggak tercapai. Ujungnya malah baperin bocil. Nggak banget lah yah, Moms. 


Lalu, bagaimana jika ada potensi lain yang muncul. Bagaimana jika ada banyak potensi yang dimiliki si kecil? Trus mau fokus ke yang mana? 


Kalau aku, ya semuanya saja difokusin, dikembangkan, ditingkatkan. Mauku begitu. Tapi aku paham, nggak boleh begitu. Not fair. 


Mungkin yang aku lakukan jika aku tahu ada banyak potensi yang dimiliki si Ken, sulung ku itu, aku bakal menanyakan langsung padanya. Ya intinya berkomunikasilah sama dia. Dia mau pilih fokus kemana. Kalau mau semuanya ya hayok aja.


Tapi, sebelum berkomunikasi, ada baiknya aku lebih dulu cari informasi terkait potensi-potensi yang dia milik. Jadi nanti kalau pas ngobrol aku sudah punya gambaran potensi A kayak gimana, potensi B gimana dan sebagainya. 


Semangat deh pokoknya demi bocil, demi menjaga amanah Allah sebaik mungkin.  


#motherhood #indachakim #parenting #jembrana #balibarat #explorejembrana 

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...