The Power Of Bersama Bergerak Berdaya



Assalamualaikum.

Dear, Mombeb.

Apa kabar? Aku do'akan semoga kamu selalu dalam kondisi sehat dan bahagia ya, aamiin

Mombeb, kamu sudah tahu belum kalau ternyata rumah tangga juga memberikan sumbangsih pada polusi udara? Aku baru tahu lho soal hal ini. Ckckckck...kemana aja dah dirikuuu.

Aku tu dulu mikirnya kalau polusi udara hanya disebabkan dari asap kendaraan bermotor, atau pabrik, atau pembakaran sampah. Ndilalah kemarin aku baca kalau ternyata rumah tangga menghasilkan emisi karbon juga. Waduh waduh waduh.

Fyi, dalam detik.com didefinisikan bahwa emisi karbon adalah pelepasan karbon ke atmosfer. Emisi gas yang berlebihan dapat menyebabkan pemanasan global atau efek rumah kaca. Hal ini mengakibatkan peningkatan suhu di bumi secara signifikan.

Emisi karbon dihasilkan dari energi-energi yang salah satu bahan pembuatannya dari fosil seperti listrik, BBM dan sebagainya. Sementara itu, aktivitas sehari-hari kita tidak lepas dari energi-energi tersebut termasuk aktivitas rumah tangga seperti memasak, mencuci baju, antar jemput anak sekolah,  dan masih banyak lagi.


*Dampak Emisi Karbon*

Emisi karbon menjadi salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim. Adapun perubahan iklim itu sendiri memberikan dampak negatif di berbagai aspek kehidupan.

  • Dampak perubahan iklim bagi alam raya

Perubahan iklim dapat memicu atau bahkan meningkatkan suhu bumi. Hal ini membuat es di kutub mencair. Lalu jika hal ini terjadi maka mengakibatkan naiknya permukaan air laut secara global. Dampak lanjutannya yakni luas daratan pun menjadi berkurang.

Tak cukup sampai di situ, perubahan iklim dapat menjadi penyebab punahnya spesies hewan. Mongabay.co.id menyebutkan katak setan adalah salah satu jenis katak yang punah karena perubahan iklim. Nah hal ini tentu saja akan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Di samping itu juga, perubahan iklim juga dapat menyebabkan terjadinya cuaca ekstrim lho, Mombeb. Kalau cuaca ekstrim terjadi pastinya berdampak pada makhluk hidup karena dapat menghadirkan bencana alam seperti badai, hingga kemarau panjang.

  • Dampak perubahan iklim terhadap ekonomi

Kehidupan manusia sangat bergantung pada alam, bukan sebaliknya. Jadi saat kondisi alam sedang tidak baik-baik saja maka hal ini tentu akan berdampak langsung juga pada manusia.

Perubahan iklim menjadikan kondisi alam berubah secara signifikan. Seperti mencairnya es di kutub yang mengurangi luas daratan bahkan dapat meningkatkan terjadinya abrasi hingga banjir rob. Kondisi seperti ini tentu berdampak secara ekonomi bagi masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah pesisir pantai dan sebagainya.

Lebih lanjut, perubahan iklim juga menstimulasi terjadinya cuaca ekstrim. Seperti intensitas hujan yang tinggi hingga kemarau yang berlangsung lama.

Dulu, musim hujan adalah musim yang paling dinanti. Karena seakan mendatangkan rejeki berlimpah dan kebahagiaan. Namun, sekarang rasa itu memudar. Sebab terganti dengan rasa siap siaga waspada akan bahaya yang kadang datang menyertai hujan seperti banjir, tanah longsor, atau banjir bandang.

Demikian juga musim kemarau yang juga kadang membawa serta bencana alam. Seperti kekeringan yang berlangsung lama.

Dua kondisi alam ini, curah hujan yang tinggi maupun kemarau panjang, berpengaruh pada pendapatan beberapa profesi seperti petani, nelayan, pedagang, dan sebagainya.

  • Dampak perubahan iklim terhadap sosial budaya
Perubahan iklim juga berdampak pada ranah sosial budaya. Saat ini banyak yang enggan melakukan aktivitas di luar ruangan saat siang hari. Baik itu saat sedang bekerja atau berkumpul bersama teman. Selain itu, ruangan-ruangan tempat beraktivitas pun dilengkapi dengan kipas angin atau ac untuk menghalau hawa panas yang terasa. Bahkan ada yang membawa kipas angin (mini) sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa kipas angin atau ac sudah menjadi kebutuhan bagi beberapa orang. Data dari Jawapos.com menyebutkan bahwa kebutuhan akan kipas angin pun meningkat tatkala musim kemarau. 

Dampak lainnya yakni berubahnya kebiasaan orang dalam merawat kulit. Saat ini, banyak yang menganggap bahwa merawat kulit tidak cukup hanya satu jenis produk melainkan lebih dari itu seperti menggunakan sunscreen, body scrub, lotion dan sebagainya. Hal ini tentu tak jadi masalah mengingat setiap orang memiliki kondisi kulit masing-masing. Namun yang perlu digaris bawahi adalah adanya peningkatan risiko penyakit kulit akibat perubahan iklim. Melansir dari halodoc bahwa ada beberapa kondisi kulit yang sering muncul saat terjadinya cuaca panas seperti penyakit kulit jamur, penyakit kulit yang disebarkan melalui kutu, dan sebagainya.
  • Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan

Kesehatan juga terkena dampak dari perubahan iklim. Tingginya curah hujan yang mengakibatkan banjir berpotensi memunculkan berbagai penyakit, terutama bagi korban banjir seperti diare atau penyakit kulit. Lalu saat musim kemarau tiba yang mana kadang suhu bumi meningkat lebih tinggi membuat beberapa orang terkena alergi, bahkan dehidrasi.

dampak perubahan iklim


Seperti itulah sedikit dari segambreng dampak perubahan iklim yang muncul sebab adanya emisi karbon. Dampak dari emisi karbon ini tidak boleh kita anggap remeh ya, Mombeb. Karena sudah memberikan dampak negatif di segala aspek kehidupan.

Lalu dengan fakta seperti ini, akankah kita hanya berpangku tangan menyaksikan dampak emisi karbon yang semakin merajalela di berbagai lini kehidupan? O tentu tidak kan, Bestie? Yup, mari kita turut beraksi, Mombeb. Mari kita singsingkan baju dinas kita sebagai ibu rumah tangga untuk turut serta dalam #BersamaBergerakBerdaya demi #UntukmuBumiku menjadi lebih baik lagi. Yihaaaaa


*Cara Meminimalkan Emisi Karbon*

Mombeb, katadata mengabarkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-5 sebagai negara penyumbang emisi karbon di dunia.  Kaget sih dengan kabar ini. Emmm lebih tepatnya malu bercampur sedih. Bisa-bisanya, kita jadi negara yang memberikan sumbangsih cukup besar pada kerusakan bumi. Ya Allah astaghfirullah.

Data dari Laporan Inventarisasi Emisi GRK Sektor Energi 2019 menjabarkan bahwa penyumbang emisi terbesar secara berturut-turut antara lain industri produsen energi (46,35%), transportasi (26,39%), industri manufaktur dan konstruksi (17,75%), sektor lainnya (4,63%). Lebih detil, dalam kategori industri produsen energi, terdapat subkategori pembangkit listrik sebagai penghasil emisi terbesar.

a. Menghemat Penggunaan Listrik

Berdasarkan data tersebut, terlihat jelas penyumbang emisi terbesar yakni produsen energi, lalu disusul tranportasi. Sekilas memang nampaknya kita tidak bisa berbuat banyak untuk mengurangi emisi karbon. Karena 2 sektor besar tersebut merupakan ranah pemerintah. Namun jika diperhatikan lagi, kita bisa loh, menekan emisi dari dua sektor besar tersebut. Dengan syarat jika kita melakukan ini secara bersama-sama. #BersamaBergerakBerdaya 

Yup, kita bisa meminimalkan emisi karbon dari sektor (penyumbang emisi karbon terbanyak di Indonesia) yang nampaknya hanya bisa dijangkau oleh "orang-orang atas" jika kita melakukannya secara bersama-sama. Bayangkan jika sebagian dari penduduk Indonesia bergerak bersama mengurangi emisi misalkan dengan menghemat penggunaan listrik, maka aku yakin deh, emisi karbon sektor tersebut pun akan berkurang karena konsumsi listrik akan menurun secara signifikan.




Mombeb, berdasarkan grafik dari katadata tersebut menunjukkan bahwa konsumsi listrik penduduk Indonesia terus mengalami kenaikan. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang membuat produsen energi listrik meningkatkan produksinya, bukan?  

Memang sih, nggak bisa dipungkiri, saat ini segala aktivitas kita sehari-hari saja selalu menggunakan listrik. Tanpa listrik sebentar saja kita sudah kalang kabut. Jadi bisa dibilang listrik sudah menjadi kebutuhan primer kita. Meskipun begitu, namun tidak lantas membuat kita tidak bisa berhemat, bukan? Bisa lah, lawong makan dan minum aja bisa kita rem kan, apalagi listrik. Pokoknya bisa lah ya, demi #UntukmuBumiku



Fyi nih Mombeb, iesr mengungkapkan bahwa untuk setiap lampu berdaya 10 Watt yang dinyalakan selama 1 jam, CO2 yang dihasilkan adalah 9,51 g CO2. Nah sekarang coba deh kita hitung-hitung berapa daya yang kita habiskan dalam 1 hari 1 malam? Sepertinya lebih dari 50 g deh ya. Dudududuuu, kalau begini mah, sudah seharusnya sekarang kita bener-bener diet listrik.

Adapun cara untuk menghemat penggunaan listrik di rumah yang saat ini tengah aku dan keluargaku ikhtiari adalah sebagai berikut:

1. Menyalakan lampu saat malam hari saja

   Dulu, aku lebih suka mengerjakan job di kamar, karena bisa sembari rebahan. Sayangnya, area kamarku tak banyak kena sinar matahari. Hal ini membuatku menyalakan lampu di siang hari. Namun sejak tahu fakta bahwa energi listrik menyumbang kerusakan bumi, aku pun tak lagi menyelesaikan pekerjaan di kamar. Melainkan di area rumah yang terkena sinar matahari. Apa lagi kalau bukan ruang tamu, hahayyy. 

2. Memilih alat rumah tangga yang hemat energi listrik

    Saat ini para produsen alat rumah tangga berlomba-lomba membuat produk yang hemat daya listrik. Tentu hal ini menjadi kabar baik bagi kita, para konsumen. Sebab kita tak hanya bisa menghemat pengeluaran untuk membayar listrik, melainkan juga turut serta menjaga bumi. 

3. Mengurangi penggunaan alat rumah tangga yang berenergi listrik

        Aku menggunakan beberapat alat rumah tangga yang membutuhkan energi listrik untuk mengoperasikannya seperti mesin cuci, penanak nasi, dan kulkas. Nah di antara 3 alat tersebut, aku baru bisa mengurangi penggunaan mesin cuci dan penanak nasi. 

Jadi seperti itulah 3 caraku menghemat penggunaan listrik. Awalnya memang susah, karena meninggalkan hal-hal yang praktis kan? Yup, tapi lama-lama aku sudah mulai terbiasa, Alhamdulillah.

b. Mengurangi menggunakan kendaraan bermotor 

Aku dan keluarga suka sekali dengan yang namanya jalan-jalan. Dulu, setiap minggu minimal satu kali kami mewajibkan diri untuk jalan-jalan. Selain agar anak-anak senang, juga sebagai salah satu cara kami mengusir penat. Namun belakangan kami sudah tidak melakukan hal ini lagi. Pas ada rejeki, kami mengubah beberapa area rumah yang sebelumnya tidak berfungsi menjadi area bermain, area membaca, area berkebun, area leyeh-leyeh duduk-duduk di bawah langit pun juga ada. 



c. Meminimalkan sampah rumah tangga

Sejak si kecil berusia 3 bulan, aku sudah mulai melakukan daur ulang sampah rumah tangga seperti kardus, botol, hingga baju tak terpakai. Ada yang aku jadikan media untuk stimulasi si kecil, hingga aku jadikan sarung bantal dan keset. Dan hal ini pun masih berlanjut sampai sekarang. Kenapa betah? karena ada beberapa manfaat yang aku rasakan saat melakukan hal tersebut yakni aku bisa lebih menghemat pengeluaran dan juga bisa turut serta menjaga bumi dari sampah sendiri. Lalu bagaimana dengan sampah sisa makanan? 

Baca juga: aksi ibu rumah tangga menjaga lingkungan

Nah, untuk yang satu itu, aku baru mulai mencoba istiqomah untuk mengurangi sampah sisa makanan. Soalnya aku baru tahu juga bahwa sampah sisa makanan juga memberikan sumbangsih pada kerusakan alam. Kemane aja dah diriku iniiiii? 

Untuk saat ini, yang baru bisa aku lakukan untuk mengurangi sampah sisa makanan yakni dengan tidak berlebihan memasak, kalau kurang ya tinggal masak lagi. Lalu kalaupun akhirnya ada sisa makanan juga biasanya aku tanam di halaman depan rumah. 

d. Menanam pohon

Seorang pakar tanaman hutan kota, dalam antaranews, mengatakan bahwa trembesi adalah pohon yang paling tinggi menyerap emisi karbondioksida di udara. Meskipun demikian, menurut beliau, pohon lain juga bisa menyerap karbon. Bahkan tanaman hias, seperti lidah mertua, pun punya kemampuan seperti itu. 


Pohon mangga yang ada sejak rumah dibangun


Nah berbekal pendapat ahli tersebut, aku pun mempertahankan pohon-pohon yang ada di rumah seperti pohon mangga, pohon jeruk limau, pohon jambu air, hingga pohon durian. Cukup pohon rambutan saja yang pergi, yang lainnya jangan deh. 


The power of #BersamaBergerakBerdaya


Mombeb, aku sempat terpikir andai aku diberikan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang bertujuan mengurangi mitigasi risiko perubahan iklim demi #UntukmuBumiku maka yang aku lakukan adalah menggaungkan #BersamaBergerakBerdaya . Mengapa demikian?


"Sebatang lidi tidak berarti apa-apa, tapi jika diikat menjadi satu maka dapat menyapu segalanya."


Bagiku, peribahasa di atas senada dengan gerakan bersama bergerak berdaya dengan ikatan menjaga bumi. Jika kita berdaya sendirian menjaga bumi, hasilnya pun tak nampak. Namun jika kita kompak bergerak berdaya secara bersama-sama menjaga bumi, maka pasti akan terlihat hasilnya. 

Contoh nyata saat hari raya nyepi, yang mana pada saat itu warga Bali tidak diizinkan untuk keluar rumah selama 24 jam serta mengurangi penggunaan penerangan di malam hari. Nah hal tersebut rupanya menghasilkan efek yang begitu dahsyat. Melansir dari cnnindonesia.com, perayaan nyepi berhasil menghemat listrik sebesar 290 megawatt, serta mengurangi emisi karbondioksida sebanyak 5 ton, dan sebagainya. Nah kan? hasilnya luar biasa toh. Sekarang jika kita menerapkan hal ini juga, maka bayangkan deh seperti apa kondisi bumi ini? pasti akan segera pulih kan?

Melihat efek dahsyat dari hari raya raya nyepi di Bali, maka tak heran jika konsep nyepi ini digaungkan oleh LSM dan komunitas di Bali sebagai salah satu cara untuk mengurangi emisi. Mereka pun mengusulkan ide ini saat konferensi perubahan iklim yang pada saat itu di lakukan di Nusa Dua pada tahun 2007. Kampanye ini dinamakan World Silent Day, yang mana mengajak warga melakukan pengurangan aktivitas penggunaan energi selama 4 jam tiap tanggal 21 maret. Namun belakangan gerakan ini tak terdengar gaungnya lagi. 

So, jika aku diberikan kesempatan untuk memimpin gerakan #BersamaBergerakBerdaya , maka aku akan memasukkan World Silent Day ke dalam gerakan tersebut. Tak lupa, aku juga mendukung penuh aksi-aksi yang peduli akan kondisi bumi salah satunya aksi yang dilakukan oleh Team Up For Impact 

Aku optimis, jika kita #BersamaBergerakBerdaya untuk menjaga bumi, maka kondisi bumi pun akan segera pulih kembali. Selain itu juga efek perubahan iklim pun bisa diminimalkan.

Itu sih yang aku lakukan jika aku diberikan kekuatan khusus. Kalaupun kekuatan khusus itu tak jua aku miliki, aku tetap akan turut serta menjaga bumi salah satunya dengan mengikuti aksi #BersamaBergerakBerdaya ini. Karena dengan melakukan ini, aku tak hanya menyiapkan bumi yang lebih baik untuk generasi selanjutnya, melainkan juga sebagai bentuk ikhtiar menjalankan amanah dari Allah SWT sebagaimana yang terdapat pada Q.S. Al Baqarah ayat 30.

Sebelum aku akhiri tulisanku ini, izinkan aku mengajukan sebuah tanya untuk kamu, Mombeb. Please, dijawab ya. Boleh di kolom komentar atau di blogpost juga bisa banget. Aku tunggu, Mombeb.

See yaaaa.....

Wassalamu'alaikum

 

“Kalau #BersamaBergerakBerdaya versi kalian apa nih? Boleh dong tulis di kolom komentar ya!”

 

 

 ***

Referensi:

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5796741/apa-itu-emisi-karbon-kenali-penyebab-dampak-dan-cara-menguranginya

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/11/10/10-negara-penyumbang-emisi-karbon-terbesar-di-dunia-ada-indonesia

https://dlh.karanganyarkab.go.id/2014/04/24/mengenla-jejak-karbon/

https://iesr.or.id/pustaka/potensi-penurunan-emisi-indonesia-melalui-perubahan-gaya-hidup-individu

https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-inventarisasi-emisi-gas-rumah-kaca-sektor-energi-tahun-2019.pdf

https://www.mongabay.co.id/2023/03/16/katak-setan-punah-karena-perubahan-iklim/

https://www.halodoc.com/artikel/waspada-ini-dampak-perubahan-iklim-pada-kesehatan-kulit

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/02/23/konsumsi-listrik-penduduk-indonesia-naik-pada-2022-capai-rekor-baru

https://www.antaranews.com/berita/969642/pakar-pohon-trembesi-paling-tinggi-serap-co2

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230321140748-199-927854/pakar-ungkap-efek-dahsyat-hari-raya-nyepi-pada-lingkungan

https://www.mongabay.co.id/2017/03/28/merehatkan-bumi-dengan-5-hal-ini-saat-nyepi/



Membangun Rumah Literasi yang Kokoh dengan Produk Semen Ini!


Mombeb, sebelum pindah ke Bali, aku dan suami sudah punya rencana untuk berbagi ilmu dan pengalaman yang sudah kami dapatkan selama tinggal di Jawa.  Tujuan kami tidak muluk-muluk yakni untuk melanjutkan kebiasaan yang sudah kami jalani selama di Jawa. Ya, selama di Jawa. Alhamdulilah kami bisa turut serta menjadi relawan sebuah lembaga sosial cabang Jombang yang berpusat di Malang. Aku bisa ikut ini karena diajak suami, sih. Dan Alhamdulillah langsung jatuh hati. Karena rasanya menyenangkan sekali bisa turut serta membantu orang lain. Asli, jadi relawan bikin ketagihan.

Nah, kami pun sudah merencanakan sebuah wadah yang nantinya akan kami jadikan sebagai tempat kami mewujudkan itu. Lalu dari sekian banyak pilihan, kami sepakat memilih membangun sebuah rumah literasi yang kokoh.  

Mengapa literasi?

Melansir dari laman perpustakaan.setneg.go.id, kata Literasi itu sendiri memiliki makna yakni seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Nah definisi ini sejalan dengan niat kami yang ingin berbagi ilmu dan pengalaman yang kami dapatkan selama kurang lebih 10 tahun hidup di Jawa Timur. Seperti berbagi ilmu parenting, bloging, kreator konten, public speaking, kepemimpinan, wirausaha, dan sebagainya. 

Lalu, setahun belakangan, hari-hari kami pun membahas soal mewujudkan mimpi. Dan tahu nggak Mombeb, pas ngobrolin soal ini, rasanya bahagia sekali. Nggak nyangka, baru ngobrol soal rencana saja, sudah memberi energi positif kepada kami berdua. Oleh sebab itu kami pun bersegera mewujudkan mimpi kami membangun rumah literasi.

Nah karena kami ingin pengembangan literasi ini bisa berkembang luas dan bersifat langgeng maka kami pun memutuskan untuk membangun sebuah rumah literasi.  Kenapa sih koq sampai membangun sebuah rumah untuk kegiatan literasi? Kan di teras rumah juga bisa?



Yup, di teras rumah saja kita sudah bisa membuat rumah literasi. Dan kalau mau bikin seperti ini pun boleh, boleh banget. Ini hanya kehendak aku dan suami yang ingin membangun sebuah rumah untuk aktivitas yang berkaitan dengan literasi. Usaha ini adalah sebagai salah satu ikhtiar melanggengkan gerakan literasi dengan membangun rumah literasi itu sendiri. 

Ada hal yang melatarbelakangi kehendak kami itu. Ya, kami terinspirasi dari rumah literasi yang ada di Denpasar, kami pun ingin membangun rumah literasi yang kokoh serta dapat menghadirkan rasa nyaman dan senang bagi pengunjung. Syukur-syukur kalau pengunjung bisa berkali-kali datang ke sini.


Lalu akhirnya tiba saatnya membangun rumah untuk ikhtiar mengembangkan literasi. Nah, demi mewujudkan rumah literasi yang kokoh, suami pun mengawasi penuh proses membangun rumah literasi.

Mombeb, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bangunan menjadi kokoh. Salah satunya mengenai kualitas semen. Di Indonesia,  ada 3 semen yang sudah diakui kualitasnya dan amat sering digunakan sebagai bahan bangunan. Semen-semen berkualitas tersebut seperti Semen SCG PCC 50 kg, Semen Tiga Roda PCC 50 kg, dan Semen Gresik PCC 50 kg. Untuk Semen SCG PCC 50 kg ini memiliki inovasi formula terbaru yang banyak memberikan kemudahan salah satunya yakni mempersingkat waktu pengerjaan. Kemudian untuk Semen PCC ini mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah selama proses pendinginan dibandingkan dengan semen portland jenis I. Hal ini membuat pengerjaannya menjadi lebih mudah serta dapat menghasilkan permukaan beton atau plester yang lebih rapat dan lebih halus. Sementara itu, untuk Semen Gresik sendiri juga memiliki kualitas yang andal. Ini dibuktikan dari penggunaan semen Gresik dalam pembangunan berbagai landmark hingga struktur yang monumental.

Nah dari 3 semen berkualitas tersebut, pilihan kami jatuh pada Semen SCG. Karena setelah kami telusuri dan mencari referensi, semen SCG ini punya banyak keunggulan

Lalu apa sajakah keunggulannya? Aku coba jelaskan di paragraf berikut ini yak.

semen kokoh

Nah yang aku suka dari semen SCG ini yakni aku ngerasa lebih hemat biaya pembangunan, sih. La gimana nggak ngerasa hemat biaya pembangunan secara nih dari segi harga saja semen SCG ini lebih terjangkau dari semen-semen yang pernah aku pakai sebelumnya. Alasan kedua yang bikin aku  merasa lebih hemat biaya yakni jumlah semen yang aku gunakan tidak sebanyak hasil perhitungan bapak tukang bangunan jika menggunakan semen selain SCG. Kenapa bisa begini? Karena SCG ini dibuat menggunakan formula yang berkualitas seperti semen Portland, pasir silika, material pengisi, material split dan zat aditif yang semuanya berkualitas tinggi. Dengan formula yang berkualitas membuat penggunaan semen SCG pun jadi lebih hemat. Selain itu juga , dengan formula yang berkualitas ini, semen SCG lebih ramah terhadap lingkungan dan sebagainya.

perekat bata ringan terbaik

Oya, semen SCG ini punya varian lain loh yakni Semen Mortar. Lebih spesifik, namanya SCG Mortar. Yakni semen instan untuk pekerjaan pemasangan dinding bata ringan yang praktis dan mudah digunakan. Jadi SCG Mortar ini semacam lem gitu. Tapi lem khusus untuk merekatkan bata ringan. Ah jadi pengen juga pakai SCG Mortar ini di rencana aku dan suami selanjutnya. InsyaAllah, aamiin Allahumma Aamiin.

 

scg mortar

FYI nih, Mombeb, SCG mortar ini juga dibuat menggunakan formula yang berkualitas. Nah dengan formula yang berkualitas inilah membuat SCG mortar ini memiliki banyak keunggulan seperti ia lebih mudah diaduk untuk campuran yang lebih homogen. Kemudian SCG Mortar ini juga mudah untuk diaplikasikan. Seperti apa kemudahannya? Ya, hanya dengan dicampur air, SCG Mortar sudah bisa langsung digunakan. Selain itu, SCG Mortar ini juga lebih hemat penggunaan. Lalu keunggulan lainnya yakni perekat bata ringan yang satu ini memiliki daya rekat dan elastisitas yang tinggi untuk pemasangan dinding bata ringan yang cepat dengan hasil yang lebih rapih dan kuat.

Nah, dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dalam membangun rumah literasi, insyaAllah aku dan suami optimis rumah literasi ini kokoh sehingga bisa senantiasa menemani setiap aktivitas dan program-program untuk mengembangkan literasi di sini. 

Mombeb, apa yang kami lakukan ini baru langkah awal. Aku sadar betul masih ada jalan panjang yang harus dilalui demi bisa mengembangkan literasi. Oleh sebab itu, aku mohon bantuan do’a dari Mombeb, niih. Do’akan ikhtiarku dan suami untuk mengembangkan literasi bisa berjalan lancar dan berhasil mencapai tujuan. Lalu tak lupa aku mau mengucapkan terima kasih dulu karena sudah berkenan mendo’akan ikhtiar ini. Do’a yang baik akan membawa kebaikan juga bagi yang mendo’akan. Sekali lagi makasih yaaaa.

Jadi seperti itulah kiranya latar belakang keinginan mengembangkan literasi hingga ikhtiar untuk melanggengkan literasi dengan cara membangun rumah literasi yang kokoh menggunakan semen SCG. Aku berharap, semoga blog post ini bermanfaat. Aamiin

Sampai bertemu di blogpost lainnya ya, Mombeb tercinta. Daaaahhhhhhh

*** 

Referensi:

https://perpustakaan.setneg.go.id/

https://scgcbm.id

 

 

Ikhtiar Agar Hidup Tenteram dengan Memilih Astra Life Syariah Asuransi Syariah

 

Assalamu’alaikum, Mombeb.

Halo, apa kabar? Kaif haluki, Mombeb? Aku do’akan, semoga Mombeb dan keluarga selalu dalam kondisi sehat dan bahagia yak. Aamiin ya robbal’alamin.

Emmm...Alhamdulillah ya, Mombeb, kita masih diberi kesempatan sama Allah untuk ikhtiar menjadi hamba yang lebih baik lagi. Ikhtiar ini berupa melakukan ibadah di bulan yang penuh dengan rahmat dan pengampunan yakni bulan suci Ramadan.

 


Setiap kali ramadan tiba, aku biasanya mengharuskan diri untuk bisa khatam al-qur’an minimal 1 kali dan alhamdulillah hal ini bisa aku capai dengan tertatih-tatih, hehe. Juga tak lupa untuk menebar cinta dan kebaikan lainnya seperti berbagi takjil atau membawa jajanan ke musala maupun masjid untuk jamuan orang-orang yang tadarus di sana. Dengan menebar cinta dan kebaikan seperti ini, hal yang sederhana begini saja, sudah berhasil bikin sumringah. Hidup pun seakan memiliki manfaat, memiliki cinta, #LoveLife .


 #LengkapiCintadanKebaikan di Bulan Ramadan: Ikhtiar Memenuhi Janji pada-Nya Agar Hidup Tenteram


Namun untuk ramadan kali ini, aku ingin sekali #LengkapiCintadanKebaikan yang lain dari biasanya. Keinginan tersebut berupa mewujudkan sebuah janji yang aku buat 11 tahun yang lalu. Ya, janji itu bagaikan hutang. Jika tak diikhtiarkan untuk diwujudkan tentu tidak akan membuat tenteram. Apalagi janji yang aku buat ini bukan janji sembarang janji.  

Mombeb, 11 tahun lalu, aku pernah membuat sebuah janji. Bukan janji kepada sesama makhluk hidup, melainkan janji pada Sang Maha Pencipta Allah SWT. Bahwa saat nanti dititipkan amanah lagi, aku mau menjaganya sebaik mungkin, dan semaksimal mungkin. 

Janji tersebut terucap karena aku merasa gagal menjaga amanah Allah. Aku abai dengan nasihat keluarga. Aku merasa diriku (termasuk kandunganku) sudah tangguh, sehingga tak perlu melakoni nasihat ini itu. Hal ini berlangsung sampai menjelang 4 bulan kehamilan. Karena setelah itu aku tak merasa mampu lagi, aku tidak lagi percaya diri, karena rasa-rasa itu sudah berganti menjadi penyesalan teramat dalam. Andai aku tidak abai, mungkin aku tidak akan mengalami keguguran. Nasi sudah menjadi bubur. Yang harus aku lakukan adalah berbenah sehingga tidak lagi melakukan kesalahan yang sama. 

Oleh sebab itu, begitu aku diberi amanah lagi sama Allah SWT, aku bertekad untuk menetapi janjiku. Janji yang aku buat sendiri. Janji yang aku ucapkan sendiri pada Allah SWT. 


Bentuk Ikhtiar Memenuhi Janji pada-Nya : Mempersiapkan Biaya untuk Mewujudkan Mimpi-mimpi Anak di Masa Depan 


Untuk menepati janjiku itu, aku memilih untuk memperlambat langkah mengejar mimpi-mimpiku sendiri dan memprioritaskan menjaga anakku, amanah yang Allah titipkan. Aku mulai dengan mempelajari secara intens soal tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak, bagaimana menstimulasi kemampuannya hingga langkah-langkah menemukan bakat dan minatnya. 



Lalu, seiring berjalannya waktu, perlahan, stimulasi-stimulasi yang aku lakukan pada anakku mulai menunjukkan hasil yang manis sekali. Bakatnya sudah ketemu, dan sekarang dalam tahap mengembangkan bakatnya tersebut, Alhamdulillah. Namun, ini bukan jadi hal yang terakhir, karena masih ada hal penting lainnya yang harus disiapkan sebagai bekal baginya menggapai mimpi-mimpinya. 


Mombeb, mewujudkan mimpi tak lepas dari yang namanya biaya uang. Meskipun biaya bukan satu-satunya cara, namun dengan adanya biaya tentu saja bisa sedikit mempermudah langkah mewujudkan mimpi. Ya, kan? 

Yup, aku benar-benar memikirkan hal itu. Aku memikirkan soal menyiapkan dana untuk mewujudkan mimpi anakku. Dan ya, setelah aku cari-cari referensi soal biaya pendidikan yang sekiranya masih ada kaitannya dengan bakat yang anakku tunjukkan saat ini, rupanya, membutuhkan biaya yang tidak sedikit mengingat ada inflasi pendidikan. Terlebih lagi saat anakku menceritakan mimpi-mimpinya yang lain yang tinggi-tinggi sekali. Beugh, biaya yang dibutuhkan makin melambung saja. Hahayyy.

Inflasi biaya pendidikan naik setiap tahun. Kompas menyebutkan inflasi tersebut bisa mencapai 20%. Persentase ini tentu bukan hal yang bisa dianggap remeh, bukan? Yup.

Dalam publikasi ilmiah yang berjudul Statistik Penunjang Pendidikan (Hasil Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan) Tahun 2021, BPS menyajikan data rata-rata biaya pendidikan selama tahun ajaran 2020/2021 di setiap jenjang pendidikan. Untuk jenjang perguruan tinggi, rata-rata biaya yang dikeluarkan adalah 14,47 juta rupiah. Lalu rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk jenjang SMA/sederajat yakni 7,80 juta rupiah. Sedangkan untuk SMP/sederajat dan SD/sederajat, masing-masing sebesar 5,59 juta rupiah dan 3,24 juta rupiah. Lalu berdasarkan dara ini dan dengan asumsi kondisi sama seperti tahun 2020/2021, maka berapakah rata-rata biaya di setiap jenjang pendidikan pada 10 tahun kemudian? Jika dikalkulasi, sepertinya bukan nominal kecil yang akan muncul di layar alat hitung. 

Aku sempat mengkalkulasi estimasi biaya pendidikan PT anakku pada 10 tahun ke-depan dengan asumsi inflasi 20% setiap tahun, dan hasil perhitunganku cukup bikin aku kaget sendiri, sih. Aku tahu biaya pendidikan itu memang tidak sedikit tapi kaget aja aja gitu begitu tahu estimasi nominalnya.


 

Mombeb, aku ingat betul bagaimana ekspresi anakku saat menceritakan mimpi-mimpinya itu. Ia nampak antusias dan riang gembira. Aku tentu turut senang, tentu saja. Namun, kalau boleh jujur, di sisi lain, ada rasa khawatir yang menyelinap, "kalau aku nggak ada, akankah ia mengalami kesusahan untuk bisa mewujudkan mimpi-mimpinya yang tinggi-tinggi itu? Jika iya, berarti aku gagal menepati janjiku pada Allah untuk menjaga amanah-Nya sebaik mungkin, semaksimal mungkin."

Ya, deadline usia seorang hamba adalah rahasia Sang Maha Pencipta. Oleh sebab itu, aku pikir, sudah seharusnya mempersiapkan segalanya sebelum usiaku usai sebagai bentuk ikhtiar memenuhi tanggung jawab seorang hamba pada Tuhannya. Termasuk menepati janjiku pada-Nya berupa mempersiapkan biaya untuk masa depan anak semaksimal mungkin. Ada atau tidak ada aku, masa depan untuk si kecil sudah dipersiapkan dengan matang.

Ikhtiar Memenuhi Janji pada-Nya Agar Hidup Tenteram dengan Memilih Astra Life Syariah Asuransi Syariah 


Mombeb, ada banyak cara mempersiapkan masa depan anak. Salah satunya melalui asuransi.Untuk hal ini, pilihanku jatuh pada #AstraLife.

Beberapa hal yang membuatku tertarik pada Asuransi Astra Life.

Pertama, karena filosofi dari Astra Life.

Fyi, Astra Life ini merupakan perusahaan penyedia asuransi jiwa yang dimiliki oleh PT Astra International Tbk, PT Sedaya Multi Investama dan Koperasi Astra International. Melansir dari website Astra Life, sejak 2014, tepatnya di bulan Mei, Astra Life semakin berkembang. Hal ini terlihat dari inovasi-inovasi Astra Life dalam menghadirkan produk perlindungan serta layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Adapun layanan yang ditawarkan Astra Life pun beragam yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakt dari berbagai tingkat kehidupan dan segmen pasar, baik nasabah perorangan berupa asuransi perlindungan jiwa, kesehatan, kecelakaan, asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (unit link), asuransi jiwa syariah, dan juga nasabah kumpulan berupa program kesejahteraan karyawan (employee benefit group business) dan pendiri dana pensiun (DPLK).

Mombeb, dari uraian di atas, bisa dibilang kalau produk yang ditawarkan Astra Life ini benar-benar komplit. Tentu ini menjadi kabar yang menyenangkan, terutama bagi nasabah. Namun lebih dari itu, ada hal yang membuatku merasa happy karena menemukan yang aku cari, yang ssesuai dan sejalan denganku. Apakah itu? Filosofi Astra Life. 

filosofi astra life

Yup, aku suka sekali dengan filosofi Astra Life yang menurutku amat unik. Selain itu juga, filosofi ini senada dengan hal yang ingin aku lakukan untuk anakku. Inginku, ikhtiarku mempersiapkan masa depan untuk anakku ini tidak hanya bisa melindunginya saat ia meraih mimpinya. Melainkan juga mampu mendukungnya, memberikan sebuah kekuatan lebih untuknya sehingga ia bisa melompat untuk meraih mimpi-mimpinya yang lain yang bahkan lebih tinggi dari mimpi sebelumnya.



Kedua, karena Astra life memiliki produk #AstraLifeSyariah

Serasa dimengerti, Astra Life menyediakan produk yang sesuai dengan keyakinanku yakni dengan menghadirkan Astra Life Syariah. Melansir dari website Astra Life, hadirnya astra life syariah ini untuk memenuhi dan melengkapi kebutuhan para nasabah. Ini merupakan bentuk cinta dari Astra Life kepada para nasabahnya dengan menghadirkan perlindungan yang dapat mendatangkan ketenteraman hati baik bagi nasabah sendiri maupun keluarganya.  

Sebagai seorang muslimah, tentu jalan yang harus aku pilih tidak berlawanan dengan keyakinanku. Karena jika berlawanan tentu tidak akan menghadirkan rasa tenang, rasa tenteram. Oleh sebab itu, aku senang sekali saat tahu Astra Life menghadirkan Astra Life Syariah.

Adapun rujukan dari Astra Life Syariah ini yakni pada Fatwa Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah. Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan / atau tabarru' yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. 

Ketiga, karena pencapaian dari Astra Life

Astra Life yang memiliki izin dan diawasi oleh otoritas jasa keuangan ini memiliki pencapaian yang luar biasa. Dari website Astra Life dituliskan bahwa berdasarkan data per September 2022, Astra Life merupakan perusahaan asuransi jiwa dengan total aset mencapai Rp. 7,54 trilliun dan dengan tingkat solvabilitas berada di angka 268% (untuk asuransi jiwa konvensional).

Lalu, selain pencapaian dalam hal aset, Astra Life juga mendapatkan segambreng penghargaan. Mulai dari mendapatkan Special Mention as Potential Brand Award 2017 untuk kategori asuransi jiwa di ajang Indonesia Prestige Brand Award (IPBA) 2017. Lalu penghargaan STAR PARTNER AWARD dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Group tahun 2017. Kemudian mendapatkan penghargaan Innovative Company in Providing Insurance for The Millennial Generation tahun 2019. Lalu penghargaan Contact Center Service Excellence Award (CCSEA) untuk kategori Asuransi Jiwa dan Kesehatan yang diperoleh setiap tahun, dan berbagain penghargaan lainnya. 

Keempat, ada begitu banyak manfaat dari asuransi syariah astra life ini. Lalu apa sajakah manfaat dari Asuransi Syariah Astra Life ini? Berikut aku jentrengin manfaatnya buat kamu, Mombeb, temanku tersayang.




Yup, ada 3 produk Asuransi Syariah Astra Life ini. Setiap produk memiliki manfaat masing-masing.

1. Flexi Life Syariah

Merupakan asuransi jiwa murni dengan manfaat santunan tutup usia hingga RP. 2 Milyar tanpa cek medis. Lalu untuk santunan tutup usia akibat kecelakaan maka akan mendapatkan 200%, Mombeb. Oya, flexi life syariah ini juga mencakup perlindungan atas virus yang baru-baru ini sempat menjadi pandemi di negeri ini. Apalagi kalau bukan covid-19. Nah, kalau kamu tertarik dengan flexi life syariah, kamu bisa membelinya secara online di https://ilovelife.co.id/products/produk-life-syariah/6448




2. ASLI Asya Proteksi Syariah

Nah, bagi kita-kita nih yang rutin melakukan mudik lebaran, maka asuransi ASLI Asya Proteksi Syariah ini akan cocok buat kita. Karena apa? Ya memang salah satu peruntukkannya untuk kita-kita yang rutin mudik lebaran. Tapi selain itu juga produk ini juga bisa memberikan perlindungan menyeluruh mulai dari jiwa, terminal illness, dan cacat total maupun tetap.

ASLI Asya Proteksi Syariah ini memberikan bonus loyalitas awal tahun polis ke-11 dan ke-16 masin-masing 16%, juga mendapatkan tambahan booster investasi 3% mulai dari awal tahun polis ke-11 hingga berakhirnya polis, serta memberikan manfaat nilai dana sebesar 100% di akhir masa polis. Oya, pembayaran kontribusi berkala untuk produk ini bisa dibilang terjangkau. Penasaran seberapa terjangkaunya produk astra life syariah satu ini? Kamu kunjungi saja link ini yak https://www.astralife.co.id/produk-syariah-asuransi-dasar/asli-asya-syariah-protection/




3. AVA iFamily Protection Syariah

Merupakan asuransi jiwa berjangka sesuai prinsip syariah yang memberikan perlindungan terhadap risiko meninggal dunia, meninggal dunia akibat kecelakaan, santunan dana kecelakaan, penggantian biaya rawat jalan darurat karena kecelakaan, serta santunan harian rawat inap dan rawat inap ICU. Waaahhh, banyak yak yang terlindungi di produk astra life asuransi satu ini. Eits nggak cukup sampai di sini sih, Mombeb. Karena masih ada tambahan manfaat lainnya yakni manfaat meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji, umrah serta mudik lebaran. Nah kan, bisa juga nih buat kita-kita yang rutin mudik lebaran untuk memilih produk asuransi astra life syariah yang satu ini.

Lalu untuk biaya kontribusi juga terjangkau loh, Mombeb, yakni mulai dari Rp. 90.000,- /bulan. Trus kalau Mombeb menambahkan anggota keluarga inti sebagai peserta tambahan yang diasuransikan dalam satu polis, maka bisa mendapatkan diskon kontribusi hingga 20%.

Mombeb, untuk produk ini, kamu bisa mendapatkannya di cabang PermataBank terdekat atau bisa juga dengan mengunjungi link ini yak https://www.astralife.co.id/produk-syariah-asuransi-dasar/ava-ifamily-protection-syariah/




Jadi,

seperti itulah alasanku tertarik dengan Astra Life Syariah. Karena yaaaaa ada segambreng hal positif nan bermanfaat di Astra Life Syariah ini yang sesuai dengan ikhtiar yang tengah aku lakoni demi bisa hidup tenteram karena sudah ikhtiar menepati janjiku pada-Nya.

Oya, buat Mombeb yang mau tung-hitung kontribusi untuk produk astra live syariah ini, kamu bisa mencoba kalkulator kontribusi dan manfaat dari Flexi Life Syariah dengan mengunjungi tautan ini ya https://ilovelive.co.id/products/product-life-syariah/6448

Lalu untuk update informasi, kamu bisa klik, dan follow Instagram @ilovelife.co.id @astralifeid  atau biar makin akrab boleh kali ya mention sembari tanya-tanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan produk astra life syariah.

Selain instagram, kamu juga bisa mendapatkan informasi terbaru di akun media sosial Astra Life berikut ini:

Twitter: @AstraLifeID

Youtube: @AstraLifeID

Facebook: @AstraLifeID

Nah, Mombeb, do’akan aku yak agar di bulan ramadan ini aku bisa melengkapi ikhtiarku berupa menepati janjiku pada-Nya yakni mulai menyiapkan masa depan amanah-Nya semaksimal mungkin. Karena dengan melengkapi ikhtiar ini rasanya aku bisa lebih tenteram, dan serasa aku sudah melakukan ikhtiar maksimal.

Lalu, tak lupa, aku juga mau do’ain kamu, semoga kamu senantiasa dalam kondisi sehat, bahagia, serta diberikan umur yang berkah nan manfaat oleh Allah SWT. Aamiin aamiin ya robbal’alamiin.

Sekian dulu ya blogpost kali ini. Aku harap ceritaku ini memiliki hal positif yang bisa dijadikan pelajaran dan memberikan manfaat.

Akhir kata, see yaaaa

Wassalamu’alaikum, Mombeb.

 ***

Referensi:

www.astralife.co.id

www.ilovelive.co.id

https://www.kompas.com/edu/read/2023/01/25/111430871/biaya-pendidikan-naik-15-persen-per-tahun-ini-cara-menyiapkannya

https://www.bps.go.id/publication/2022/06/30/994083098999eaec4abc9207/statistik-penunjang-pendidikan-2021.html


 

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo