Katanya, mempertahankan lebih sulit dari memperjuangkan, termasuk mempertahankan Unity in Diversity untuk Indonesia Lebih Baik lagi. Ada saja rintangan yang menghadang.
Setiap zaman pasti bertemu dengan rintangan yang menghadang Indonesia untuk tetap bersatu. Untuk era saat ini, rintangannya berupa Hoax yang merajalela.
Mengapa Hoax bisa merajalela? Salah satunya karena pemilik akun yang tidak bijak menggunakan media sosialnya.
Lalu seperti apa, sih, bijak bermedia sosial itu?
Unity in Diversity for Better Indonesia
Pada 30 Oktober lalu aku mendapatkan kesempatan menjadi salah satu peserta netizen academy yang diadakan oleh MPR RI. Tema dari kegiatan ini yakni Unity in Diversity for Better Indonesia. Dengan fokus bahasan Bijak Bermedia Sosial dalam Membentuk Karakter Bangsa.
Jika dilihat dari fokus bahasan menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara bijak bermedia sosial dengan usaha untuk membentuk karakter bangsa. Apa keterkaitannya?
Menurut pak Budi, Humas MPR RI, kita harus bangga sebagai bangsa Indonesia. Kemerdekaan Indonesia bukan merupakan hadiah. Indonesia merdeka sebab berjuang sampai titik darah penghabisan. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang tangguh, bangsa yang pantang menyerah, bangsa yang berjuang. Dan ini adalah sebagian kecil dari karakter bangsa Indonesia.
Ya, ada begitu banyak karakter positif yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Salah satunya dapat kita lihat belakangan ini, saat Indonesia menghadapi pandemi covid-19. Bagaimana bangsa Indonesia bersatu padu, dan bahu membahu membantu saudara se-tanah air Indonesia yang terkena dampak pandemi covid-19 tanpa memandang kelas sosial, suku, agama dan sebagainya. Semua kita bantu, siapapun. Bangsa Indonesia bersatu demi Indonesia mampu menghadapi pandemi covid-19, demi Indonesia menjadi lebih baik. Unity in Diversity for Better Indonesia.
Sempat, kekompakan, ke-solid-an, persatuan dalam menghadapi pandemi covid-19 itu, diaduk-aduk oleh hoax. Salah satunya hoax yang tersebar di media sosial. Ada hoax yang mengatakan bahwa pandemi covid-19 adalah konspirasi pemerintah, covid-19 hanya flu biasa, pemerintah berlebihan menanggapi covid-19 yang hanya flu biasa, tidak perlu vaksin dan sebagainya.
Dampak hoax tersebut tidak hanya nyaris memporak-porandakan persatuan melawan pandemi bahkan hoax tersebut bisa menghilangkan nyawa banyak orang.
Apa yang dilakukan oleh penebar hoax di media sosial tersebut adalah salah satu contoh sikap yang tidak bijak dalam bermedia sosial. Entah apa tujuan mereka menebar hoax. Apakah hanya untuk share pemikiran ataukah memang berniat membuat gaduh bangsa? Entahlah....
Peran Netizen Jaga Unity in Diversity untuk Indonesia Lebih Baik
Di momen seperti itu, dimana hoax yang nyaris menyebabkan buyarnya persatuan bertebaran di media sosial, seharusnya, ada yang turun tangan. Siapa lagi kalau bukan netizen selaku orang yang paling sering menggunakan gawai dan daring.
Ya, seharusnya netizen bahu-membahu menunjukkan aksi berani melawan hoax. Dengan melakukan ini, hoax akan berhenti tersebar semakin luas. Jika hoax berhasil di lawan maka persatuan akan kembali berada dalam genggaman bangsa Indonesia. Bersatu untuk Indonesia yang lebih baik lagi.
Selain melawan hoax, netizen juga memiliki peran dalam menunjukkan hal positif lainnya yakni bagaimana sih bijak bermedia sosial itu.
Netizen Bijak Bermedia Sosial dalam Mewujudkan Karakter Bangsa
Pak Budi menyebutkan beberapa contoh bijak bermedia sosial dalam mewujudkan karakter bangsa.
1. Berani melawan hoax
Bagiku, melawan hoax bukan perkara mudah, apalagi jika melibatkan orang terdekat. Namun, demi berusaha untuk menghentikan dampak negatif dari hoax, mau tidak mau harus beraksi.
Aksi untuk melawan hoax pun harus terencana dengan baik, bukan asal lalu. Kelemahan berita bohong atau hoax, biasanya, minim data dan fakta serta sumber berita yang tidak valid. Jadi kalau mau melawan hoax, kita harus punya data, fakta dan sumber yang valid.
2. Memenuhi media sosial dengan konten-konten yang positif
Idem dengan poin ini. Jika lebih banyak netizen yang membuat konten-konten positif, berbagi info yang positif, mencari informasi yang positif dan menghindari informasi yang berbau hoax, aku yakin, konten-konten yang berbau hoax, konten-konten yang dapat memecah persatuan, konten-konten yang tidak mencerminkan karakter bangsa, dapat terkubur dan lenyap dengan sendirinya.
3. Mendukung salah satu hal yang tengah digaungkan dengan lantang oleh MPR RI yakni 4 pilar kebangsaan.
Ya, MPR RI saat ini tengah menggaungkan 4 pilar kebangsaan. 4 pilar kebangsaan tersebut meliputi Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Acara netizen academy sendiri merupakan bagian dari usaha MPR RI mengenalkan 4 pilar kebangsaan. Tak cukup sampai di sini, MPR RI juga membuat sebuah aplikasi Buku Digital MPR RI yang bisa diakses secara gratis.
Kemudian MPR RI juga membuat karya cerita bergambar atau komik tentang 4 pilar kebangsaan. Komik 4 pilar kebangsaan ini bisa digunakan untuk mengenalkan 4 pilar kebangsaan kepada anak-anak.
Tujuannya apalagi kalau bukan untuk persatuan bangsa, agar anak bangsa kenal dengan negaranya, agar anak bangsa cinta dengan negaranya, agar anak bangsa turut serta menjaga persatuan bangsa, agar anak bangsa mau bersama-sama membawa Indonesia menjadi lebih baik.
Aku, sebagai momizen alias netizen emak-emak, dengan senang hati, mendukung MPRI untuk menggaungkan 4 pilar kebangsaan. Adapun bentuk dukunganku yakni akan membuat konten-konten yang mencerminkan Bhineka Tunggal Ika, hingga membuat konten yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
Itulah, beberapa poin (dari sekian banyak poin yang disampaikan) mengenai bijak bermedia sosial dalam mewujudkan karakter bangsa.
Kemudian, menjelang akhir acara, MPR RI meminta masukan, kritik dan saran yang membangun bagi media sosial milik MPR RI. MPR RI memiliki 4 media sosial yang bisa kita ikuti meliputi:
Twitter MPR RI: https://twitter.com/mprgoid
IG MPR RI: https://instagram.com/mprgoid
FB MPR RI: https://www.facebook.com/mprgoid
Website MPR RI: https://www.mpr.go.id/
Tujuannya yakni agar media sosial MPR RI semakin lebih baik. Agar media sosial MPR RI bisa menjadi salah satu referensi bagi para netizen dan semuanya dalam mencari segala informasi yang berkaitan dengan MPR RI salah satunya tentang 4 pilar kebangsaan. Aamiin
Jadi demikian cerita singkat mengenai acara netizen academy yang diadakan oleh MPR RI Tema dari kegiatan ini yakni Unity in Diversity for Better Indonesia. Dengan fokus bahasan Bijak Bermedia Sosial dalam Membentuk Karakter Bangsa. Aku benar-benar merasa beruntung bisa mengikuti acara sehebat ini. Dimana rasa cinta tanah air menjadi tumpah ruah, makin semangat menjaga persatuan bangsa, dan bertekad untuk menjadi salah satu netizen yang bisa menggunakan media sosial secara bijak sehingga dapat mewujudkan karakter bangsa. Aamiin
Semangat menjadi Persatuan.
Bangga menjadi Bangsa Indonesia.
No comments:
Post a Comment
Biji bunga matahari namanya kuaci
Kupas kulitnya pakai gigi
Eee para pengunjung yang baik hati
Yuk tinggalkan komentar sebelum pergi.
Buah Pir Buah Naga
Jangan khawatir, aku akan mengunjungimu juga. :)