Kembali bermimpi, setelah sekian lama berhenti. Ya, berhenti. Dulu punya, namun sejak si kecil hadir, mimpi berhenti terukir.
Bukan, bukan karena dipaksa atau terpaksa berhenti bermimpi sama suami. Melainkan aku sendiri yang memutuskan untuk fokus ke si kecil, dan menjadi support system bagi suami untuk mewujudkan cita-citanya.
Lalu.....
perlahan......
tanpa aku sadari....
mimpi-mimpiku memudar .....
Ya, sepertinya hanya memudar. Karena mimpi itu kembali begitu aku dan keluarga kecilku hijrah ke Bali.
Aku sempat bingung mau mulai dari mana mewujudkan mimpi. Hingga perlahan-lahan mimpi itu terproyeksi dengan sempurna. Begitu jelas, bahkan jalan setapak menuju mimpiku amat nampak.
Jadi, tak ingin menunggu lama. Aku bergerak semaksimal mungkin. Mengurangi istirahat demi bisa lebih dekat dengan mimpi.
Aku optimis, jalan setapak menuju mimpi, bisa segera ku lalui.
Tulisannya sangat menginspirasi, bikin motivasi bangkit kembali bermimpi setelah lama mengalah ke rutinitas.
ReplyDeleteMakasi sudah berbagi cerita jujur & memberi energi positif bagi yang sedang ragu memilih impian 😊
Tulisanmu menyentuh banget, bikin kita ingat kalau bermimpi itu bukan soal belum waktunya, tapi soal keberanian memulai kembali.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berbagi pengalaman yang jujur & memberi harapan untuk yang merasa mimpinya sempat tertunda.
Tulisannya sangat mengena, bikin kita sadar bahwa menghentikan mimpi bukan berarti berhenti berharap.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berbagi, cerita ini bisa jadi penyemangat banyak orang yang butuh dorongan cinta kepada impiannya.