Showing posts with label Lomba. Show all posts
Showing posts with label Lomba. Show all posts

Let's Read Cara Mudah Menumbuhkan Minat Baca Anak


Hai Moms,

Aku tu suka baca, suami juga suka baca, tapi kenapa ya, anakku si Ken sampai saat ini belum menunjukkan ia memiliki kesukaan yang sama seperti ayah dan ibunya, ya?  Kenapa ya, Moms? Kenapa? Kenapa? Kenapa?

Si Ken yang kalau diajak baca buku pasti drama

Iya, anakku si Ken, sampai di usianya yang menginjak angka 7 tahun ini memang belum menunjukkan tanda-tanda ia berminat dengan aktivitas membaca. Kalau aku atau suami memintanya untuk membaca atau mengajaknya untuk membaca bersama-sama, ia pasti drama.

Ada saja alasannya tidak mau membaca. Mulai dari alasan mengantuk, lapar, pusing, ingin menggambar dulu, mau bermain dulu, mandi dulu, makan dulu, ngaji dulu, main piano dulu, membantu ayahnya dulu, bahkan sampai menangis pun pernah. Kenapa? Kenapa ya, Moms, bisa seperti ini?

Beberapa artikel yang aku baca di google, mengatakan salah satu penyebab kurangnya minat baca anak yakni karena orangtua tidak memperhatikan minat baca anaknya. 

Ah iya, sepertinya karena aku. Iya, aku akui itu, aku memang kurang all out memperhatikan soal minat baca anakku. 

Terinspirasi dari sebuah pepatah yang mengatakan, "Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu dan belajar sesudah dewasa bagai mengukir di atas air". 

Serta terinspirasi dari Teori Belajar yang dikemukakan oleh Hebb, seorang pakar neurologi, bahwa pengalaman di masa kecil lebih berpengaruh terhadap kecerdasan dari pada pengalaman masa dewasa, maka aku akan memanfaatkan masa-masa kecil si Ken sebaik mungkin untuk menumbuhkan minat baca si Ken. Berdasarkan pepatah dan teori di atas, lebih mudah menumbuhkan minat baca saat masih usia anak-anak ketimbang saat beranjak remaja atau dewasa dan bersifat awet pula. 
 
Adapun cara yang aku lakukan untuk menumbuhkan minat baca anakku si Ken ini, terinspirasi dari 2 Teori Belajar yakni Teori Belajar Behavioristik ala Pavlov dan Teori Belajar Neurofisiologis ala Hebb.


Teori Behavioristik ala Pavlov ini, berbunyi jika pemberian stimulus dilakukan secara berulang-ulang maka akan memunculkan respon yang diinginkan. Jadi, bisa dibilang, apabila aku ingin menumbuhkan minat baca anakku si Ken, maka aku harus melakukan sebuah pengulangan, misal berulang-ulang mengajak si Ken membaca buku secara bersama-sama. 

Namun untuk menghindari rasa bosan muncul pada si Ken karena mengulangi aktivitas yang sama maka selanjutnya aku memvariasikan aktivitas. Hal ini terinspirasi dari teori Neurolofisiologis ala Hebb. 

Teori Neurofisiologis ala Hebb, yang mengatakan bahwa lingkungan yang memberikan banyak pengalaman pada anak maka dapat memaksimalkan perkembangannya. Jadi dari teori ini, aku dapat informasi bahwa jika ingin perkembangan menjadi semaksimal mungkin maka aku harus memberikan pengalaman yang berbeda pada anakku si Ken. 

Dalam kasus menumbuhkan minat baca anak ini, maka aku harus memberikan aneka pengalaman aktivitas membaca bagi si Ken. Seperti membaca buku dalam bentuk cetak, membaca kata-kata atau kalimat yang ada di dalam video, dan membaca buku dalam bentuk online. Hal ini, disamping dapat memaksimalkan perkembangannya, selain itu juga dapat memperkokoh atau memperkuat minat baca si Ken. Sehingga tidak akan mudah berubah seiring bertambahnya usianya. 

Sejauh ini, dari 3 macam pengalaman aktivitas membaca untuk menumbuhkan minat baca anak, aku baru mempraktekkan 2 saja yaitu aktivitas membaca buku cetak dan aktivitas membaca tulisan di video. 

Nah, belakangan ini, aku menambah pengalaman aktivitas membaca si Ken, yakni membaca buku secara online atau membaca buku digital. 



Alhamdulillah, si Ken menyambut dengan antusias begitu aku tunjukkan aplikasinya. Dan nama aplikasi itu adalah Let's Read



Review Let's Read

Pertama kali tahu Let's Read dari teman. Ia mengatakan bahwa di Let's Read tersedia aneka macam buku bacaan untuk anak-anak yang recommended dan gratis plus bisa dicetak pula. Penasaran, aku langsung mencari informasi terkait Let's Read. 

Tentang Let's Read


Aku suka dengan niat baik dari Let's Read yang mana kehadirannya ingin memenuhi kebutuhan anak-anak akan buku-buku dengan karakter, tema, dan latar yang mencerminkan dan menegaskan kehidupan mereka dan memberikan kesempatan untuk menjelajahi dunia. 

Hal ini dibuktikan dengan buku-buku yang tersedia di Let's Read yang mana buku-bukunya benar-benar memperhatikan kebutuhan anak dan sesuai dengan selera anak-anak. Full color dan dengan deskripsi cerita berupa gambar yang bagus serta menarik.


Penggunaanya juga cukup mudah. Bahkan si Ken pun bisa menggunakannya sendiri tanpa bantuan orang lain untuk mencari buku yang ia inginkan. 

Di Let's Read tersedia buku anak dengan aneka macam tema. Kalau si Ken lebih sering memilih buku tentang planet dan alam. Ia memang tengah tertarik dengan 2 hal tersebut. Jadi di Let's Read ini, anak-anak bisa memilih buku yang mereka sukai dan buku yang benar-benar ingin mereka baca. 

Kemudian, di Let's Read ini, tersedia buku-buku anak dengan berbagai macam bahasa. Jadi kalau ingin menstimulasi kemampuan bahasa asing si kecil, bisa memanfaatkan buku-buku yang ada di Let's Read ini. 

Lalu, di Let's Read ini terdapat level buku yakni antara 1-5. Semakin tinggi level semakin banyak bacaannya. Jadi bisa disesuaikan dengan kebutuhan stimulasi. 

Tak cukup sampai di situ, buku-buku di Let's Read ini bisa diunduh lho secara gratis pula. Cara untuk mengunduh lalu mencetak buku di Let's Read yakni melalui https://www.reader.letsreadasia.org.


Nah disitu aku mengunduh buku serta langsung mencetaknya tanpa perlu ribet setting ini itu. Pokoknya tinggal cetak atau print ajalah. Asyik kan?



Selanjutnya, aplikasi Let's Read ini termasuk dalam jajaran aplikasi yang mobile friendly. Ini terlihat dari durasi waktu yang dibutuhkan untuk membuka atau memilih buku di Let's Read yang hanya membutuhkan waktu sekejap mata terutama saat sinyal internet stabil nan kencang, Mak Wet. 

Kemudian, aplikasi ini memiliki size yang kecil sehingga tidak makan banyak tepat penyimpanan di gawai. 

Dah, recommended pokoknya. 

Nah, sejauh ini, aku melihat dampak positif sejak si Ken membaca buku-buku di Let's Read. 


1. Menambah pengetahuannya. 
Secara otomatis, dan berlaku bagi siapapun, membaca dapat membuat pengetahuan jadi bertambah. Begitu juga dengan si Ken. Ia jadi tahu mengapa Pluto tidak masuk dalam planet-planet sistem tata Surya, atau ia jadi tahu penyebab matahari tak bersinar terang di suatu daerah dan sebagainya. 

2. Suka menceritakan apa yang sudah ia baca tentu dengan menggunakan kalimatnya sendiri.
Ken suka menceritakan apa yang ia alami. Nah membaca buku di Let's Read menambah intensitasnya bercerita. Ini tentu melatih kemampuan literasi juga linguistik si Ken. 

3. Memperkaya imajinasinya. 
Iya, buku-buku di Let's Read memperkaya imajinasi anak. Sebagai contoh saat si Ken membaca buku yang berjudul Petualangan Mencari Matahari, si Ken membayangkan ia menjadi tokoh utama yang membuat mesin terbang untuk dipakai menemui matahari. Seru ya? Yup.

4. Mengasah kemampuan menggambarnya. 
Gambar-gambar yang ada di buku-buku Let's Read berhasil membuat si Ken tertarik. Gambarnya bagus dan lucu-lucu. Ken sendiri menggambar salah satu gambar yang ada di buku Let's Read. Ini gambarnya, 



5. Menambah kosa katanya.
Di dalam buku yang si Ken baca, ada kosakata yang belum ia pahami maknanya. Ia pun menanyakan makna kosakata tersebut lalu mengingatnya. 

6. Membaca menyenangkan.
Membaca buku cetak, sudah jadi hal biasa bagi si Ken atau mainstream. Namun membaca buku di gawai, tentu menjadi sesuatu yang berbeda bagi si Ken. Terlebih buku yang ia baca adalah buku yang ia senangi lengkap dengan gambar yang menarik dan berwarna. Hal ini membuat si Ken senang saat aku meminta atau mengajaknya membaca buku di Let's Read. 


Alhamdulillah, banyak hal positif yang dirasakan si Ken dari membaca buku di Let's Read. Oleh sebab itu, Aku optimis, Let's Read dapat membantuku mewujudkan keinginanku yang ingin menumbuhkan minat baca si kecil Ken. InsyaAllah aamiin.

Jadi seperti itulah usaha yang aku lakukan untuk dapat menumbuhkan minat baca anakku yakni menyediakan buku dalam bentuk eksemplar, mengajak membaca tulisan di video, dan membaca buku secara online melalui aplikasi Let's Read. 

Buat kamu, kamu, dan kamu, Moms, yang juga ingin menumbuhkan minta baca anak, yuklah dimulai dari sekarang, niat baik jangan ditunda-tunda lho, Moms. Takut kadaluarsa, hahay. Mari kita bersama-sama ikhtiar untuk menanamkan budaya membaca diawali dari keluarga kita masing-masing. 

Moms bisa mengikuti cara-cara yang aku lakukan untuk menumbuhkan minat baca anak. Atau menggunakan cara sendiri juga tak masalah. Tapi jangan lupa dishare, agar banyak yang tahu cara untuk menumbuhkan minat baca anak versi kalian. 

Oya, jangan lupa download aplikasi Let's Read yak. Aku jamin nggak bakal rugi. 
Nih, aku sisipkan link download Let's Read di sini nih. 

Oke sampai di sini dulu ya. Bye byeeeeeeeee. 

Tanpa THR, Begini Cara Agar Ramadan dan Lebaran Tetap Khidmat nan Menyenangkan


"Ma, ramadan ini, kayaknya nggak ada THR dari kantor,  nggak apa-apa ya?"
Kata suami.

Asli, aku sempat kaget waktu suami mengatakan hal itu. Karena, kalau boleh jujur ((bolehlah)), aku merasa terbantu banget dengan adanya THR dari kantor suami pas momen ramadan hingga lebaran. Ya, secara kan banyak kebutuhan tambahan saat momen-momen itu seperti menyiapkan kue lebaran, angpau, dan sebagainya. Jadi wajar kan ya kalau aku merasa kaget gitu?

Tapi setelah mendengar penjelasan suami bahwa tidak turunnya THR dikarenakan kantor terdampak virus corona, aku langsung maklum. Ya mau gimana lagi, memang sekarang situasinya begini ini, yakni tengah berjuang menghalau penyebaran virus corona.


Bersyukur, iya, aku bersyukur banget suami bilang jauh-jauh hari kalau (mungkin) tidak ada THR tahun ini. Karena nggak kebayang kalau suami woro-woronya dadakan, mungkin aku bakal mumet alias pusing sepanjang jalan kenangan *heleh.

Jadi karena woro-woronya lebih awal aku bisa berpikir sekarang, bagaimana caranya agar ramadan dan lebaran tetap khidmat nan menyenangkan meskipun tanpa thr datang.

Tanpa THR, Begini Cara Agar Ramadan dan Lebaran Tetap Khidmat nan Menyenangkan.

1. Menyusun strategi pengeluaran untuk dapur saat momen ramadan hingga lebaran.

Sudah bukan rahasia dapur lagi, kalau budget dapur kadang bahkan sering membengkak saat bulan ramadan. Salah satu penyebabnya yakni karena ada menu tambahan yang biasanya muncul di saat buka puasa atau sahur. Seperti ada takjil untuk buka puasa, dan ada menu penggugah selera agar semangat makan sahurnya. Sementara itu, di hari-hari biasanya, tidak pernah memasukkan takjil atau menu penggugah selera. Pernah, tapi jarang-jarang alias nggak saban hari, tho?

Nah, berubung tanpa thr, mau nggak mau harus berhemat kan? Caranya yakni bisa dengan menjadwal menu takjil atau penggunggah selera. Misal hari senin dan selasa, menu takjilnya yang sederhana saja seperti buah semangka dan melon. Lalu untuk hari Rabu menu takjilnya salad buah. Jadi hanya menjadwal menu saja bukan menghilangkan menu takjil atau menu penggugah selera saat sahur.

2. Berburu resep hingga bikin kue lebaran sendiri.

Beruntung, ada banyak sekali bertebaran resep-resep kue dari yang mudah sampai resep yang masyaAllah aku pasti nggak bisa bikinnya haha. Setelah berburu resep kue yang mudah semudah membalikkan telapak meja eh telapak tangan lalu mulai deh praktek bikinnya. Kalau bisa sih prakteknya dari sekarang. Trial erorr dulu. Karena kadang tidak langsung berhasil. Jadi perlu praktek coba-coba dulu. Gitu. Nah, dengan bikin kue sendiri insyaAllah bisa menghemat pengeluaran. 

3. Belanja di tempat-tempat yang harganya murah.

Selama 8 tahun berumah tangga, alhamdulillah, aku (dan suami) sudah punya list toko-toko yang harganya murcek cingcingping alias murah sekali. Hanya saja lokasi toko-toko tersebut agak jauh dari rumah. Kalau pas lagi punya duit banyak, aku lebih sering belanja di toko terdekat meskipun harganya mahal. Tapi kalau pas lagi tanggal tua, atau lagi harus hemat gini, aku belanja di toko-toko murah tersebut. Trus kalau lagi mager pakai banget, aku belanja daring saja.

Eh, ngomong-ngomong soal belanja daring, aku juga sudah punya tempat belanja online yang harganya murah-murah dengan kualitas oke punya, lho. Apalagi kalau bukan di Shopee pipi pipi.

Yup, untuk tempat belanja daring aku memilih belanja di shopee. Karena selain murah, juga banyak plus plusnya belanja di Shopee. Nah untuk momen ramadan sendiri, shopee sudah punya program yang oyi banget namanya #THRBigRamadanSale2020

Nggak cukup sampai di situ, di dalam program #THRBigRamadanSale2020 Shopee ini terdapat 3 hal yang istimewa yakni tanam pohon THR, Gratis Ongkir hingga diskon 50%.

Aku sendiri sedang fokus di misi menumbuhkan pohon THR yang mana sekarang baru sampai di tahap berbunga sih. Tinggal dikit lagi panen, insyaAllah. Ah greget bener.

Fyi, ada banyak pilihan bibit pohon di shopee. Salah satunya bibit pohon thr. Karena aku butuh thr, jadi aku pilih bibit pohon thr.

Nah pohon thr ini, nantinya kalau sudah waktunya panen akan berupa THR. Duh asoooyyy bener shopee. Ya kan ya donk? Yup.

Makanya, kalian coba deh. Sambil menyelam minum air. Sambil belanja belanji di shopee sambil menanam pohon THR ramadan. Caranya gimana?


Ini aku share cara mendapatkan bibit POHON THR.
1. Instal aplikasi shopee.
2. Buat akun di aplikasi shopee.
3. Klik icon tanam THR yang berada pada halaman utama aplikasi shopee.


Jadi itulah cara agar ramadan dan lebaran tetap terasa khidmat nan menyenangkan meskipun tanpa thr datang. Caranya ukup mudah, bukan? So praktekin yuk, bareng-bareng sama aku prakteknya. Atau jangan-jangan kamu sudah punya cara atau langkah-langkah sendiri nih untuk membuat ramadan dan lebaran tetap khidmat nan menyenangkan meskipun tanpa thr? Boleh donk dishare sama aku, di sini yak, di kolom komentar. InsyaAllah akan bermanfaat buat aku atau buat pengunjung blog ini. Oya, sebelumnya aku ucapkan terima kasih banyak, yak. Semangaaaatttt.

Jangan lupa selipkan do'a di setiap hari, semoga para pasien positif covid 19, segera sembuh dan tidak ada pasien positif covid 19 yang meninggal dunia. Semoga para pejuang garda depan, dokter dan perawat serta yang terkait, senantiasa diberikan kesehatan dan dilindungi dari virus covid 19 sama Allah juga diberikan kekuatan ketangguhan dan kelancaran dalam mengobati para pasien positif covid 19. Akhir kata, semoga virus corona segera ambyar dari muka bumi ini, aamiin ya robbal'alamiin.

Traveling ke Banyuwangi: Berbagi Kenangan dengan yang Tersayang


Beberapa waktu lalu, kabupaten Banyuwangi sempat viral. Berkat sebuah cerita horor KKN DESA PENARI yang dicuitkan oleh akun Simpleman di Twitter. 

Sejak cerita horor tersebut viral, netizen berbondong-bondong mencari lokasi Desa Penari. Rupanya netizen benar-benar penasaran. Hanya berbekal inisial nama kabupaten berawal huruf B dan beberapa clue yang diberikan oleh penulis, mereka pun (katanya) berhasil menemukan lokasi Desa Penari yang katanya terletak di Kabupaten Banyuwangi.

Banyuwangi pun menjadi bahan obrolan di dunia maya dan menjadi tujuan kunjungan netizen yang ingin membuktikan secara langsung mengenai lokasi desa penari. Ya, begitulah. The Power of Netizen Kepo. Apa saja mereka usahakan demi menjawab rasa penasaran mereka. *tepokjidat

Aku mengikuti perkembangan penyelidikan lokasi Desa Penari oleh para netizen. Bukan. Bukan karena aku juga penasaran melainkan karena aku merindukan Banyuwangi.

Ada rangkaian kenangan manis yang tersimpan di kota tersebut. Kenangan masa-masa kuliahku dulu yang tidak terlupa. Mulai dari warganya yang ramah, lalu kulinernya yang menggoyang lidah, hingga tempat-tempat wisata yang menarik nan indah

Saking berkesannya kota itu, aku pun berikrar dalam hati, akan kembali mengunjungi Banyuwangi lagi, lagi, dan lagi. Dan akhirnya, kesempatan itu pun datang juga. Aku kembali ke Banyuwangi bersama orang-orang tersayang, anak dan suami.

Rasa antusias membuncah jauh-jauh hari sebelum jadwal berangkat traveling ke Banyuwangi. Aku dan suami pun berbagi tugas.

Aku mendapat tugas mengurusi barang-barang yang dibutuhkan keluarga. Sedangkan suami mendapat tugas mencari tempat menginap. Suami juga bertugas mencari destinasi wisata Banyuwangi.

Ya, rencananya, selain mengunjungi tempat-tempat kenangan waktu aku kuliah dulu, aku juga ingin menikmati wisata-wisata yang ada di banyuwangi. Mengingat belakangan ini wisata di Banyuwangi tumbuh secara signifikan.

Soal packing barang kebutuhan traveling sih, gampang yak. Mencari destinasi wisata juga semudah membalikkan telapak tangan. Yang susah adalah mencari penginapan yang sesuai kantung kami. Kisaran budget kami 100.000-150.000, lalu dengan syarat terasa nyaman, juga aman, dan bersih, serta strategis.
Duh, BM yak. Hehe.
Ya, kali aja kan ada penginapan yang sesuai kantung kami tapi juga terasa nyaman, aman, bersih dan strategis. Sapa tau, kan. Tapi jujur aku agak ragu sih bisa dapat penginapan yang memenuhi semua syarat yang aku sebutkan di atas.

"Udaah, tenang aja, aku sudah dapet koq penginapan yang kayak gitu dan terjangkau di kantong kita" kata suami.

Alhamdulillah. Aku lega.
Kata suami lagi, kami akan menginap di salah satu OYO Hotel Indonesia yang ada di Banyuwangi.

Hari H tiba. Kami berangkat mengendarai motor. Dari Jembrana Bali menuju Banyuwangi, memerlukan waktu kurang lebih 3 jam.
Traveling pakek motor

Lama perjalanan mengendarai motor lumayan membuat kami boyok an alias punggung terasa kaku. Oleh sebab itu kami memutuskan untuk langsung menuju salah satu OYO Hotels Indonesia yang bernama El Reyshi Banyuwangi.

Pelayanan OYO Hotel El Reyshi
Begitu sampai, kami pun disambut dengan keramahan resepsionis OYO Hotel. Tentu hal ini memberi kesan pertama yang menyenangkan. Dah, kalau awalnya sudah bikin senang gini. Optimis, kalau kesan selanjutnya akan menyenangkan juga.

Kamar OYO Hotel El Reyshi
Terang saja, begitu masuk ke kamar OYO Hotel, rasanya, puas banget. Sesuai dengan harapan aku. Sesuai dengan kriteria tempat menginap yang aku inginkan. Nyaman, bersih, dan adeeemmm, AC nya berfungsi dengan baik. Kan kadang ada gitu penginapan yang ACnya nggak berfungsi. Asli. Anakku langsung betah, lho. Beneran.

Cr. Dokpri

Cr. Dokpri

Acnya segerrrr
Cr. Dokpri

Keamanan OYO Hotel El Reyshi
Soal keamanan, kami tak perlu was-was karena OYO Hotel El Reyshi ini dikelilingi tembok pagar dan juga pintu gerbang. Bagian keamanannya pun ada. Jadi aman.

Lokasi Strategis
Bagiku, lokasi OYO Hotel El Reyshi ini strategis. Karena ya berada dekat dengan tujuan aku untuk bernostalgia di tempat-tempat yang aku kunjungi semasa kuliah. Tapi terlepas dari tujuanku itu, lokasi OYO Hotel El Reyshi ini bisa dibilang strategis karena dekat dengan pusat perbelanjaan yang populer di seantero Banyuwangi, juga dekat dengan beberapa tempat wisata.

Biaya Menginap di OYO Hotel El Reyshi
Biaya menginap yang kami keluarkan, alhamdulillah sesuai dengan kemampuan kantong kami. Yakni sebesar 147ribu rupiah. Ini bisa jadi lebih murah, sih. Mengingat kemarin kami menginap di OYO Hotel ini saat weekend.

Itulah sekilas review aku tentang menginap di OYO Hotel El Reyshi. Nah, kalau teman-teman yang ingin traveling ke Banyuwangi dan membutuhkan tempat menginap, pilih saja Hotel OYO el Reyshi atau lainnya. Ada banyak pilihan Hotel di Banyuwangi .

Kalaupun teman-teman ingin biaya menginap yang lebih murah, di OYO juga menyediakan pilihan tempat menginap dengan biaya yang murah meriah yakni mulai dari 80 ribu rupiah. Ini bukan hanya berlaku di Hotel OYO yang ada di Banyuwangi saja. Tapi juga berlaku di hotel-hotel OYO yang lain. Oya, fyi, OYO Hotels sudah hadir di 100 kota dengan 1000+ mitra properti.

Trus, setelah beristirahat sejenak di OYO Hotel El Reyshi ini, sorenya, kami pun bersemangat untuk mengunjungi Taman Sritanjung sekalian kulineran.

Sritanjung
Cr. Dokpri

Setelah si kecil kelihatan mulai mengantuk kami pun beranjak pulang ke OYO Hotel El Reyshi. Kami bergegas istirahat karena besok kami akan berkunjung ke beberapa tempat wisata.

Keesokan hari, kami mengunjungi destinasi wisata yang lain, seperti Taman Sritanjung, Pantai Boom, Roxy, dan Hutan De Djawatan.

Hutan De Djawatan
Cr. Dokpri

Dokpri

Alhamdulillah, aku bersyukur sekali, akhirnya keinginanku untuk berbagi kenanganku semasa kuliah dengan yang tersayang tercapai sudah.

Meskipun begitu, aku dan suami, masih memiliki keinginan untuk kembali ke sini. Karena ada beberapa tempat wisata yang ingin sekali kami kunjungi. Selain itu kamu juga ingin mengikuti festival-festival Banyuwangi. Seperti nonton Banyuwangi Ethno Carnival, hingga nonton Gandrung Sewu.
Banyuwangi Ethno Carnival
Cr. cnn

Cr. Kompas

Namun, untuk mewujudkan keinginan kami itu, tentu membutuhkan budget yang lebih banyak. Salah satunya yakni budget yang digunakan untuk membayar penginapan di Banyuwangi yang pastinya tidak sehari dua hari. Lalu juga menyiapkan budget untuk biaya makan selama di Banyuwangi, dan budget untuk biaya lainnya. Duuuhhh, kayaknya membutuhkan buanyak duit, yak. *hahay.

"Yah, andai saja kita dapat diskon 70% OYO Hotel Indonesia, kita bisa hemat budget banget yak, budget buat membayar biaya menginap bisa kita alihkan buat biaya makan atau biaya kebutuhan lainnya selama kita di Banyuwangi" celetukku pada suami.

Lalu suami bilang gini,
"Dah, disimpan saja dulu mimpi traveling ke Banyuwangi lagi, sambil kita nabung, semoga keinginan kita segera terkabul".

Baiklah, aku sepakat dengan suami. Mari semangat menabung lagi. Mari berusaha untuk mewujudkan mimpi traveling ke Banyuwangi lagi. Lalu iringi usaha dengan do'a kepadaNya agar keinginan diijabah, agar dimurahkan rejeki, sapa tahu kami bisa traveling ke Banyuwangi lagi dalam waktu dekat.

Do'ain ya, Teman-teman. Dan makasih banyak atas do'a kalian. Do'a yang sama juga untuk kalian. Semoga kalian bisa traveling di destinasi wisata yang kalian inginkan dan dapat diskon 70% dari OYO Hotel Indonesia. Mantab, dah. Aamiin.


Rawat atau Musnah, Ini Cara Sederhana Ibu Rumah Tangga Turut Serta Menjaga Cagar Budaya Indonesia


Ada kabar yang mencuri perhatian di tengah berita soal asap yang mengepung beberapa wilayah di Indonesia. Kabar tersebut mengenai ditemukannya (diduga) peninggalan dari kerajaan Sriwijaya di lokasi terjadinya kebakaran hutan. Ada perhiasan, manik-manik, dan sebagainya. Bentuknya unik-unik, dan cantik sekali.

Barang temuan harta karun milik (diduga) kerajaan Sriwijaya.

Penemuan ini sontak membuat orang-orang berkumpul di lokasi penemuan untuk berburu harta karun kerajaan Sriwijaya.

Orang-orang mencari harta karun milik (diduga) kerajaan Sriwijaya.
cr. detik.com

Untungnya, kejadian ini tidak berlangsung lama, karena pemerintah daerah setempat segera mengambil tindakan untuk mengamankan lokasi penemuan.

Syukur alhamdulillah, saya senang sekali dengan tindakan cepat yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Meskipun belum diketahui apakah benda-benda yang ditemukan tersebut adalah benar-benar barang yang termasuk dalam kategori cagar budaya atau tidak. Ya minimal tidak ada penyesalan manakala benda yang ditemukan adalah memang benda cagar budaya.
"Cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan atau kebudayaan melalui proses penetapan".
Benda-benda temuan, apalagi yang masuk dalam kategori benda cagar budaya memang menarik perhatian. Di samping itu juga amat berharga. Maka tak heran kalau banyak yang mengincar benda-benda cagar budaya baik diincar untuk dimiliki secara pribadi atau diincar untuk kemudian dijual.

Pencurian benda-benda cagar budaya pun telah terjadi berkali-kali. Dilansir dari Tempo, pencurian terjadi pada tahun 2013 dimana 4 artefak emas peninggalan kerajaan Mataram Kuno dari abad 10 masehi, di Museum Nasional, Jakarta, raib.

4 artefak emas peninggalan Mataram Kuno yang hilang.
cr. Metrotvnews

Kemudian pada tahun 2010 juga terjadi pencurian 87 koleksi artefak emas Museum Sonobudoyo, Yogyakarta.


Pencurian juga terjadi di Katingan, Kalteng, dimana dari puluhan patung Sapundu (patung ukiran suku dayak yang berusia ratusan hingga puluhan tahun) bersisa 7 patung. Hasil rangkuman data yang dilakukan oleh Jawa Pos yakni pencurian tersebut terjadi sejak tahun 2008 sampai 2 tahun lalu.

Patung Sapundu
cr. Jawa Pos

Dan masih ada beberapa kasus pencurian cagar budaya lainnya.

Sayangnya, dari sekian banyak kasus pencurian, sebagian besar cagar budaya belum ditemukan sampai saat ini. Sayang beribu sayang. Saya berharap dan berdo'a semoga benda cagar budaya yang hilang dapat ditemukan. Aamiin.

Adapun hukuman bagi orang yang melakukan pencurian benda cagar budaya sudah tertuang jelas pada pasal 106 ayat 1 UU 11/2010.
Bagi penadah benda cagar budaya hasil curian juga sudah ada hukumannya yang dipaparkan pada pasal 106 ayat 2 UU 11/2010.
Selain kasus pencurian, benda-benda cagar budaya juga terancam dari orang-orang yang melakukan tindakan vandalisme. Seperti pada bangunan cagar budaya di bawah ini.

Vandalisme di Bunker yang dibuat pada masa pendudukan Jepang.
cr. News.Okezone

Vandalisme di Tembok Keraton Jogja
cr. Geotimes

Entah apa motif pelaku melakukan vandalisme terutama di area cagar budaya. Padahal hukuman bagi perusak benda cagar budaya bisa dibilang tidak ringan. Hukuman mengenai vandalisme atau perusakan cagar budaya sudah dipaparkan begitu jelas pada pasal 105 UU 11/2010.

Perbuatan-perbuatan di atas sangat amat disayangkan bahkan menjengkelkan. Mengingat benda-benda yang merupakan bagian dari cagar budaya yang hilang maupun yang dirusak tersebut merupakan bagian dari bukti sejarah, identitas, hingga kekayaan budaya negeri ini.

Berdasarkan data dari Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Tahun 2019, diketahui, bahwa jumlah Cagar Budaya Indonesia yang terdaftar sudah mencapai angka  96.244 Cagar Budaya. Namun yang sudah terverifikasi baru 48.872 Cagar Budaya. Sedangkan yang tercatat sebagai Cagar Budaya, baru mencapai 1.512 Cagar Budaya.

Dari sekian banyak cagar budaya yang dimiliki negeri ini, ada beberapa yang telah diakui dunia.

Data dari Tempo menyebutkan bahwa sejak tahun 1991 hingga tahun 2012, ada 4 cagar budaya Indonesia yang menjadi Warisan Dunia Kategori Budaya.  4 warisan dunia kategori budaya tersebut yakni sebagai berikut.

Borobudur Temple Compounds (1991),
cr. Unesco

Prambanan Temple Compounds (1991),

cr. Unesco

Sangiran Early Man Site (1996),

cr. Unesco

dan Cultural Landscape of Bali Province: the Subak System as a Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy (2012).

cr. Unesco

Nah di tahun 2019 ini pun ada cagar budaya yang dimiliki negeri ini yang kembali diakui UNESCO yakni Warisan Tambang Batubara Ombilin, Sawahlunto.

Sawahlunto, warisan dunia UNESCO th 2019

Keren.
Ya, sebagai warga negara Indonesia, saya bangga sekali dengan cagar budaya yang dimiliki oleh negeri ini yang begitu kaya dan beragam bahkan beberapa sudah diakui dunia. Saya pun ingin agar cagar budaya negeri ini tetap terjaga. Agar generasi selanjutnya bisa merasakan bangga juga cinta tanah air seperti yang saya rasakan saat ini.

Oleh sebab itu, demi mewujudkan keinginan tersebut, saya berusaha melakukan apa yang bisa saya lakukan sebagai ibu rumah tangga yang nyambi sebagai blogger part time untuk menjaga cagar budaya Indonesia.

1. Bentuk usaha saya sebagai ibu rumah tangga dalam menjaga cagar budaya negeri tercinta.
Sejauh ini, yang bisa saya lakukan sebagai seorang ibu rumah tangga untuk turut serta menjaga cagar budaya Indonesia adalah sebagai berikut.

  • Menularkan rasa bangga akan budaya yang dimiliki Indonesia kepada si kecil juga orang-orang sekitar saya.
  • Memberikan nasihat kepada si kecil untuk berperilaku baik, tidak merusak, bahkan tidak mencuri saat pergi ke suatu tempat cagar budaya.
  • Mengajak si kecil pergi ke tempat Cagar Budaya agar lebih kenal, lebih tahu dengan aneka benda cagar budaya.

Museum Islam Indonesia
Cr. Dokpri

Museum Majapahit
cr. Dokpri

  • Memberikan contoh kepada si kecil bagaimana berperilaku saat sedang berada di area cagar budaya.

cr. Dokpri

cr. Dokpri

Diorama Kerajaan Mojopahit
Lokasi museum merupakan ibukota dari kerajaan mojopahit
cr. Dokpri

2. Bentuk usaha saya sebagai blogger part time dalam menjaga cagar budaya negeri tercinta.

  • Yang saya lakukan adalah menyebarkan semangat untuk turut serta menjaga cagar budaya melalui media sosial yang saya miliki.
  • Membuat blogpost tentang cagar budaya,
  • hingga ikut berpartisipasi dalam lomba yang diadakan oleh Kemendikbud yang berkolaborasi dengan IIDN dengan tema Cagar Budaya Indonesia: RAWAT ATAU MUSNAH.

Saya berharap, usaha kecil nan sederhana yang saya lakukan sebagai seorang ibu rumah tangga yang nyambi menjadi blogger part time dapat membuat cagar budaya yang dimiliki negeri ini semakin terjaga awet saklawase. Aamiin.

Oya, bagi teman-teman, yang juga ingin turut serta mengkampanyekan atau menyebarkan semangat menjaga Cagar Budaya negeri ini, monggo ikutan lomba yang diadakan oleh Kemendikbud dan IIDN ini. Caranya mudah banget. Di bawah ini saya cantumkan poster lombanya yak. Jangan lupa ikutan yak.


Kolaborasi Apik Generasi Milenial dan Koperasi untuk Membangun Ekonomi Negeri

Cr. Fp Generasi Milenial

Generasi milenial digadang-gadang menjadi generasi yang mampu membangun ekonomi negeri. Pendapat ini wajar, mengingat belakangan ini, ekonomi negeri makin menggeliat disebabkan oleh orang-orang dari generasi milenial. Seperti Nadiem Makarim yang sukses dengan Gojek, Ferry Unardi yang sukses dengan Traveloka, lalu ada William Tanuwijaya yang sukses dengan Tokopedia dan masih banyak lagi.

Di samping itu juga, generasi milenial dianggap mumpuni dalam hal pengetahuan dan pengalaman teknologi. Karena generasi milenial tumbuh bersama dengan teknologi. Hal ini membuat generasi ini makin klop dengan perkembangan zaman di masa depan yang mana masuk pada era  industri 4.0. 

Namun hal yang tersebut di atas belum cukup kuat untuk dijadikan modal bagi generasi milenial untuk bisa membangun ekonomi negeri. Ada beberapa hal yang harus dilakukan salah satunya adalah berwirausaha.


Prakoso Bs, selaku Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkop dan UKM, mengatakan bahwa wirausaha dapat membawa ekonomi negeri menjadi lebih baik lagi. Semakin banyak yang berwirausaha semakin banyak juga lapangan kerja. Pengangguran pun akan menurun secara signifikan. Sehingga secara perlahan ekonomi negeri pun jadi lebih sejahtera.

Sayangnya, berdasarkan Data Kemenkop UKM menunjukkan, saat ini jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 1,65 persen atau sekitar 3,7 juta. Padahal untuk menjadi negara maju, jumlah wirausahawan harus lebih banyak, minimal dua persen dari total penduduk. Sementara itu, penduduk Indonesia berjumlah 252 juta orang, maka dibutuhkan 4,8 juta wirausaha. Oleh sebab itu, milenial didorong untuk berwirausaha.

Gayung bersambut, milenials yang memiliki karakter kreatif dan inovatif juga berkeinginan dan memilih untuk berwirausaha. Hanya saja, keinginan tersebut seringkali menemui kendala.

Pada umumnya, kendala bagi orang-orang yang ingin berwirausaha termasuk generasi milenial adalah modal.

Saya, sebagai salah satu bagian dari generasi milenial, merasa bahwa kendala yang disebutkan di atas adalah benar adanya. Saya pun ingin berwirausaha namun terhalang oleh modal. Akibatnya, saya pun tak kunjung memulai atau mewujudkan ide bisnis saya. 

Untungnya saat ini, ada banyak lembaga yang menawarkan pinjaman modal untuk berwirausaha. Namun, di antara banyaknya pilihan tersebut, saya lebih memilih untuk meminjam modal di Koperasi.



Koperasi Zaman Now

Sudah bukan hal yang asing lagi, bahwa koperasi adalah solusi bagi milenial yang ingin berwirausaha namun terhambat modal. Di samping bunga pinjaman atau besaran bagi hasil yang rendah, koperasi juga memberikan sisa hasil usaha di akhir tahun. Jadi di koperasi ini, bisa dibilang, meminjam sekaligus berinvestasi di koperasi. Tak cukup sampai di situ, koperasi yang sudah mengalami banyak perubahan di era saat ini, juga menawarkan manfaat lainnya. 

Yup, koperasi masa kini berbeda dari yang dulu. Koperasi masa kini nenawarkan begitu banyak manfaat. Salah contoh koperasi masa kini yang menawarkan banyak manfaat bagi anggotanya yakni koperasi yang digagas oleh MIS Group atau dikenal dengan nama KOSPIN PRACICO. Manfaat-manfaat yang ditawarkan antara lain sebagai berikut. 





Jadi dari infografis koperasi ala MIS Group di atas, bisa dikatakan bahwa, manfaat tidak hanya memberikan pinjaman dan shu saja, namun juga memberikan kemudahan dalam pinjaman dana usaha, hingga mendapat pengetahuan serta pengalaman bagi anggotanya melalui kegiatan pelatihan-pelatihan. Selain itu, koperasi zamam now atau koperasi masa kini juga sudah merambah pada dunia digital atau koperasi digital. 

Berharap sekali, semoga apa yang dilakukan oleh koperasi MIS Group, menjadi inspirasi hingga akhirnya diteladani oleh koperasi-koperasi lainnya.

Koperasi CU Mahardika

Nah, saya beruntung karena bertemu dengan koperasi yang sedikit banyak memiliki program seperti MIS Group. Koperasi yang saya ikuti ini bernama koperasi credit union.

Awalnya koperasi ini didirikan oleh organisasi buruh di Jombang Jawa Timur, yang dikenal dengan SPBI. Tujuannya untuk membantu ekonomi para buruh yang menjadi anggota SPBI.

Cr. Sutono.net

Meskipun lambat, karena terbatas dana, koperasi ini makin bertumbuh dan berkembang. Sehingga saat ini, koperasi ini mulai menerima anggota dari masyarakat umum.

Koperasi credit union ini, tidak hanya menawarkan pinjaman lalu bagi-bagi sisa hasil usaha di akhir tahun. Melainkan juga memberikan pengetahuan serta pengalaman bagi anggotanya melalui memberikan pendidikan atau pelatihan.

Kegiatan yang paling sering dilakukan adalah memberikan pendidikan tentang bagaimana mengatur keuangan, dan pentingnya menabung terutama untuk simpanan saat pensiun. Harapannya bahwa para anggota dapat mengatur keuangannya dengan baik.

Anggota koperasi ikut pendidikan soal mengatur keuangan

Kelebihan lainnya adalah bahwa koperasi credit union ini memiliki misi untuk menjadikan kegiatan menabung sebagai suatu kebiasaan bagi anggotanya. Usaha yang dilakukan pun bisa dibilang unik.

Berikut usaha koperasi CU untuk menjadikan anggotanya terbiasa menabung.
1. Syarat untuk mengajukan pinjaman adalah harus memiliki tabungan minimal 10% dari jumlah pinjaman.

2. Besaran cicilan tidak hanya terdiri dari nominal yang harus dibayar perbulan dan bagi hasil atau bunga melainkan juga didalamnya terdapat tabungan untuk persiapan pensiun. Jadi misal cicilian si A adalah 300.000. Nah 300.000 ini terdiri dari 270.000 adalah besaran cicilan perbulan sekaligus biaya bagi hasil. Sedangkan 30.000 masuk dalam tabungan persiapan pensiun. Jadi bisa dibilang, meskipun meminjam tapi tetap bisa menabung.

Itulah beberapa usaha yang dilakukan koperasi CU untuk membuat anggotanya terbiasa menabung daripada terbiasa melakukan pinjaman.

Saat ini, koperasi CU, mulai merambah pada koperasi jual beli. Yang mana tujuannya adalah ingin menularkan jiwa wirausaha pada anggotanya.

Cara menularkannya adalah koperasi memberikan harga grosir di setiap bahan pokok yang dijual. Ini tentu menjadi peluang bisnis bagi anggotanya. Anggota CU bisa membuka toko atau warung di rumah masing-masing. Sedangkan koperasi akan menyuplai produk-produk yang mereka jual. Alhamdulillah, beberapa anggota dari koperasi ada yang membuka usaha peracangan di rumahnya.

Koperasi jual beli CU Mahardika

Beberapa produk yang dijual di Koperasi CU Mahardika

Saya adalah salah satu orang yang berharap bahwa koperasi ini bisa tumbuh besar. Syukur-syukur bisa menjadi koperasi digital. Mengingat koperasi ini bisa mengajak anggotanya untuk berwirausaha. Meskipun tidak banyak, ya minimal koperasi kecil ini sudah menambah jumlah pelaku wirausaha, termasuk pelaku usaha dari generasi milenial, di negeri ini.

Sungguh kolaborasi yang apik, bukan? generasi milenial yang kaya ide berkolaborasi dengan koperasi yang memiliki segudang dampak positif.
Saya yakin, kolaborasi apik antara generasi milenial dan koperasi ini, pasti mampu membangun ekonomi negeri.
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...