Cara Sederhana Mengatasi Bau Mulut Saat Berpuasa

Source google


Assalamu'alaikuuummm

Aku tu, suka berubah wujud eh sikap kalau pas puasa. Yang kalau pas nggak puasa, suka ngobrol suka diskusi ini itu sama temen sama keluarga atau sama suami gitu, berubah jadi lebih pendiam jarang ngomong. Hal ini karena aku khawatir bau mulutku menyerang mereka semua. *hahay. 

Jadi nih, kalau ada temen kalian yang sikapnya berubah pas puasa, mungkin salah satu penyebabnya seperti aku. Karena ia khawatir mulutnya mengeluarkan bau yang tak enak. Jadi jangan seudzon dulu, yak. 

Ya begitulah aku. Etapi kadang bukan karena khawatir bau mulut juga, sih. Melainkan lagi berusaha untuk hemat tenaga dengan nggak ngobrol atau nggak nimbrung diskusi. Hehe. 100
Nah, sikapku yang pendiam selama puasa, akan berubah setelah santap berbuka puasa.  

Dari artikel yang aku baca di ruangguru, bau mulut saat berpuasa disebabkan oleh beberapa hal antara lain sebagai berikut. 
1. Karena sisa makanan yang nyangkut di gigi atau lidah lalu membusuk. 
Pada saat mengunyah makanan, tentu berpeluang meninggalkan sisa makanan di gigi atau lidah. Baik itu tersangkut di sela-sela gigi atau menempel di area lidah. 
2. Dari karang gigi, atau gigi berlubang.
Memiliki gigi berlubang atau karang gigi, malah memperparah menumpuknya sisa makanan di area mulut. Bisa jadi double double baunya. *wadidaw.  
3. Produksi air liur atau saliva yang berkurang
Saat mengunyah, secara langsung kita memproduksi saliva. Nah, saat puasa, kita tentu tidak melakukan aktivitas mengunyah makanan tho. Maka produksi saliva pun jadi berkurang drastis. Saliva di sini nantinya berfungsi membantu proses mengunyah dan Saliva berguna untuk melembabkan mulut, sehingga dapat mencegah bau pada mulut kita.
4. Sistem pencernaan
Prof. Heriandi Sutadi yang merupakan spesialis kedokteran gigi anak, juga mengutarakan hasil penelitiannya. Menurutnya, cairan pencernaan akan tetap keluar meskipun tidak ada asupan makanan selama manusia berpuasa. Keluarnya cairan pencernaan tadi, berpengaruh pada lapisan perut kita, kemudian mengakibatkan munculnya bau makanan basi atau seperti bau busuk. 
5. Karena cadangan lemak pada tubuh
cadangan lemak pada tubuh kita juga melepaskan bahan kimia keton yang didorong keluar bersamaan dengan nafas, hasilnya mulut kita mengeluarkan aroma yang tidak sedap.

Ada banyak ternyata penyebab bau mulut saat berpuasa. Tapi bukan berarti bau mulut tersebut tidak bisa dihalau hiyat ciyat gitu. Pasti ada caranya. 

Di detik health dijelaskan soal cara sederhana mengatasi bau mulut saat berpuasa. Mulai dari saat sahur yang dianjurkan untuk tidak makan makanan yang berbau, lalu memperbanyak.mium air putih, menggosok gigi juga lidah, kumur dengan obat kumur, dan tidak merokok. 

Oya aku juga punya cara sederhana mengatasi bau mulut saat berpuasa, lho. Gampang banget. Yakni, tutup saja mulut saat hendak berbicara atau mungkin tidak berkata kata sama sekali saat sedang berpuasa. Hehe. 

Jadi seperti itulah, penyebab dan cara sederhana mengatasi bau mulut saat berpuasa yang sudah aku praktekkan. Alhamdulillah ampun. Kalian jangan lupa dicoba juga, yak. Matur nuwuuuuunnnn. 


Ini Bedak yang Aman Untuk Ibu Menyusui


Assalamu'alaikuuummmm

Gimana kabar kalian hari ini, Teman? Lancar tho, puasanya? Dah semoga kita bisa berpuasa sampai selesai tanpa adanya hambatan seperti sakit, gitu. Aamiin. 

Tema #30daysramadhanchallenge yang ingin aku bahas kali ini di sini adalah tentang salah satu kosmetik yang merknya bernama Wardah. Merk satu ini bisa dibilang sudah populer banget alias sudah banyak yang kenal dengan Wardah. 

Aku sendiri pernah pakai produk wardah yakni bedak dan kadang juga pakai lipstick wardah. Alhamdulillah dengan menggunakan 2 macam wardah, aku merasa lebih percaya diri. Karena menurutku, aku jadi lebih kelihatan fresh gitu. 

Meskipun sedang menyusui, aku masih tetap menggunakan wardah. Karena faktanya produk wardah yang aku pakai ini aman digunakan oleh ibu menyusui. 

Informasi yang aku peroleh di website Wardah, di bagian tanya dokter, bahwa saat hamil atau juga menyusui, disarankan untuk menjauhi kosmetik yang memiliki kandungan berbahaya. Adapun kandungan berbahaya tersebut adalah sebagai berikut. 
Differin (adapelene)
Retin-A, Renova (tretinoin)
Retinoic acid
Retinol
Retinyl linoleate
Retinyl palmitate
Tazorac and avage (Tazarotene)
Salicylic acid
Beta hydroxy acid
BHA

Untuk kosmetik bedak wardah yang aku pakai, yakni bedak tabur Luminous Face Powder,  aku sudah mengecek kandungannya melalui komposisi. Adapun komposisi dari bedak ini adalah sebagai berikut:
Taic, Mica, Kaolin, Corn Starch, Zinc Stereate, Silica, Isopropyl Myristate, Hidrogen Dimethicone, Quaternium-15, Methicone, Fragrance, Aluminum Hidroxyde.


Seperti itu kandungan yang ada di bedak tabur wardah. Di komposisi tersebut tidak ada zat berbahaya yang seperti aku sebutkan di atas. Alhamdulillah. Nah dengan fakta seperti ini, bisa dibilang bahwa bedak wardah yang aku pakai ini yakni Luminous Face Powder, aman untuk ibu menyusui atau ibu hamil. 

Kenapa aku milih bedak Luminous Face Powder? Karena biar terlihat lebih natural,  kata beauty blogger seperti itu. Selain itu juga, memakai bedak tabur setiap hari tidak ada efek sampingnya seperti efek samping yang ada pada bedak padat apabila digunakan setiap hari. Efek samping penggunaan bedak padat terlalu sering itu adalah wajah bisa saja jadi rusak. Karena di dalam bedak padat terdapar sedikit foundation sementara foundation tidak boleh sering dipakai. Begitu informasi yang aku dapatkan dari salah satu beauty blogger. 

Untuk harga, terjangkau koq. Kalau di online kisaran harganya sekitar 30 ribuan.  Isinya banyak. Bisa dipakai sampai 3 bulanan. 

Nah, itulah sekilas bahasan soal merk kosmetik yang aku pakai, kosmetik yang aman untuk ibu menyusui. Semoga bermanfaat. Aamiin.  

Keseruan Momen Ramadan Masa Kecil Dulu



Assalamu'alaikummmm

Anak zaman now, memang beda jauuuuhhhh banget sama anak zaman old. Anak zaman now, khususnya di tempat tinggalku nih, selesai sholat tarawih pada ngumpul di warung-warung yang menyediakan wifi. Beberapa anak yang sepertinya nggak punya gawai, jadi penonton temannya yang main game di gawai. Jadi wajar kalau kampung rasanya jadi sepi. Jarang banget terdengar suara teriakan kehebohan-kehebohan anak saat main petak umpet, sepak bola mini, atau heboh main mercon. Mainan yang terakhir, not recomended. Bahaya soalnya. 

Kalau dulu, zamanku kecil nih, selesai sholat tarawih, pada ngumpul berburu tanda tangan imam tarawih. Setelah itu, ngikut tadarus dulu. Selesai tadarus, duduk-duduk makan jajan, suguhan bagi yang tadarus, sambil ngobrol cerita-cerita sama temen-temen. Kadang, kalau nggak ikut tadarus di masjid atau di musholla atau di tempat ngaji, kami ngumpul buat main petak umpet, atau main karet atau main gobak sodor. Kalau yang laki-laki biasanya main sepeda atau main sepak bola. Tapi ada juga sih yang main petasan atau bikin suara dentuman pakai bambu. Cuma aku nggak pernah ikut yang gitu-gitu. Karena nggak boleh ibuk. Jadi, bisa dibilang, dulu tu, rame gitu, semarak banget. 

Itu tadi, momen setelah selesai tarawih. Nah, saat bangun sahur juga nggak kalah seru, lho. Asli. Jadi beberapa jam sebelum sahur, aku dan temen-temen di kampung pada ngumpul gitu buat bangunin orang sahur. Ada yang bawa botol, piring seng, hingga galon. Kami keliling kampung. Pas tiba di depan rumah yang katanya angker waktu itu, kami pada kabur kocar kacir cepet-cepetan lari. Hahahaha. 

Untuk yang bangunin orang sahur, alhamdulillah, zaman sekarang masih ada yang begini. Anak-anak komplek pada ngumpul buat bangunin sahur. Kadang bawa peralatan dapur emaknya. Kadang bawa salon nyalain lagu dangdut lagi syantiek nya siti badriah. 

Tapi dari semua itu, yang paling berkesan bagiku tu momen ramadan saat di rumah. 

Jadi dulu kalau puasa, aku suka nyamperin ibuk pas masak. Nggak bantuin, cuma liatin ibuk masak, sambil nyium-nyium aroma masakan gitu. Begitu itu, rasanya seneng banget lho. Yaaa lumayan lah, bisa sedikit menghibur rasa kangen sama makanan setelah nggak ngicipin seharian. *hahay. 

Namun, bagi ibuk, tingkahku yang begitu adalah pertanda bahwa aku sudah mulai lapar pakek banget. Tapi emang bener gitu sih. Kalau udah masuk sore hari gitu, perutku terasa lapar tak tertahankan. Lemesssss banget. 

"Coba dipakai ngaji, nanti laparnya pasti hilang. Kalau di sini, kamu nanti tambah laper" gitu kata ibuk. 

Setelah ibuk bilang gitu, aku pun manut, ngikutin apa yang dikatakan ibuk. Saking pengennya ngilangin rasa lapar yang mulai kebangetan. Lalu aku bergegas berwudhu, pasang jilbab, pakai sarung, ambil qur'an trus ngaji deh, tadarusan. 

Ajaibnya nih, entah gimana, perlahan, rasa laparku hilang lho. Sejak saat itu, aku meyakini bahwa kalau aku dilanda lapar saat puasa, yang harus aku lakukan adalah berwudhu lalu ngaji. 

Saat sudah besar, aku pun sadar bahwa apa yang dilakukan ibuk adalah memberikan sugesti positif kepadaku. Karena faktanya ngaji atau tadarus sama sekali tidak menghilangkan lapar, melainkan mengalihkan fokus perhatian yang sebelumnya mikirin perut yang lapar berubah menjadi mikirin makharijul huruf al qur'an. 

Dah, ibuk ada ada aja. Tapi maulah aku tiru apa yang ibuk lakukan dulu padaku. 

Nah, kalau kalian gimana nih, gaes? Apa keseruan ramadan di masa kecil kalian? Ceritain donk. Pasti seru. 

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo