![]() |
Freepik |
Mamis, kira-kira 10 bulan sudah kita menghadapi Corona. Pasti ada rasa lelah, bukan? Tapi mau bagaimanapun lelahnya, kita harus tetap semangat menghalau Covid-19 sampai benar-benar Covid-19 dinyatakan bubar jalan (terutama) dari negeri kita tercinta Indonesia. Semoga, sesegera mungkin. Aamiin
Baca juga: Covid-19
Nah, dalam kurun waktu selama itu, pasti ada begitu banyak perubahan dalam hidup kita. Kalau bagi aku, perubahan yang paling terasa sih soal isi dompet hehe. Yangmana sebelum pandemi, dompetku didominasi oleh gambar Djuanda Kartawidjaja. Lalu saat pandemi begini dompetku didominasi oleh gambar Tuanku Imam Bondjol, beberapa Frans Kaisiepo juga Sam Ratulangi Hahay. Perubahan isi dompetku ini terjadi karena tempat suami bekerja serta usaha sampingan ku sebagai seorang freelancer writer dan penjual baso aci juga terdampak pandemi Covid-19.
Sedih nggak? Awalnya sedih tapi lama-lama mah nggak. Buat apa juga sedih lama-lama, nggak ada untungnya, ya kan? Iyup.
Trus ada lagi perubahan lainnya yakni yang biasanya bekerja di kantor, sejak pandemi, berubah menjadi bekerja di rumah atau dikenal dengan work from home (WFH).
![]() |
Merdeka.com |
Anak-anak juga tidak lagi sekolah tatap muka melainkan sekolah online saja. Apa lagi ya? Eemmm ... Masih banyak yang lainnya.
![]() |
Detik - Edi Wahyono |
Mamis, untuk perubahan lokasi kerja dan diberlakukannya sekolah online, aku bersyukur dengan hal itu. Aku tidak bisa membayangkan jika suami tidak WFH dan anak tetap sekolah tatap muka di pada pandemi covid-19 begini. Aku pasti diserang rasa khawatir, rasa cemas, juga rasa takut suami atau anak terpapar Covid-19. Dudududuuhhh...naudzubillah.
Mungkin, untuk sekolah sekolah yang benar-benar bisa menerapkan protokol kesehatan, dan benar-benar berkomitmen melindungi anak didik dari Covid-19, tidak jadi masalah jika memulai sekolah tatap muka di awal tahun 2021. Tapi bagi sekolah yang tidak bisa melakukan hal di atas, menurutku, lebih baik untuk tidak melaksanakan sekolah tatap muka. Karena apa? Berisiko jadi klaster baru euy. Iya, tho?
Aku sempat uring-uringan dengan informasi tersebut. Aku bahkan sudah berniat menemui kepala sekolah untuk mengkonfirmasi kabar tersebut sembari meminta izin agar anakku tetap bersekolah di rumah minimal sampai Covid-19 tidak jadi pandemi. Iya, aku sudah berpikir ke arah sana tapi akhirnya nggak jadi setelah aku mendengarkan konfirmasi langsung dari pak Menteri Nadiem Makarim bahwa tidak ada paksaan untuk memilih sekolah tatap muka daripada sekolah online. Jika orangtua memilih sekolah online, maka sekolah pun harus mengizinkannya. Pyuuuhhhh... Syukur deh Alhamdulillah.
Mamis, bagiku, apa yang terjadi di atas adalah sebuah kode, sebuah pertanda bahwa sudah seharusnya orangtua perlu melakukan beberapa hal sebelum melepas anak kembali sekolah tatap muka. Terlepas dari masih ada atau sudah berakhirnya pandemi Covid-19.
7 Hal yang Perlu Dilakukan Orangtua Sebelum Anak Kembali Sekolah Tatap Muka
1. Senantiasa Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak.
2. Beri pemahaman dasar pada anak tentang Covid-19.
Ada banyak informasi terkait covid-19. Namun aku sebagai seorang ibu membuat definisi covid-19 menjadi lebih sederhana agar anakku yang masih kelas 2 sekolah dasar paham dengan penjelasanku. Seperti ini, Covid-19 itu virus yang berbahaya. Kalau terkena virus covid-19, membuat susah bernafas. Jadi agar tidak terkena virus ini, caranya adalah dengan harus mempraktekkan protokol kesehatan. Kalau ada yang bersin atau batuk, segeralah menjauh dan sebagainya.
Cara lain yang aku gunakan yakni memberikan buku tentang covid-19 pada anakku. Salah satunya seperti buku yang ada di aplikasi let's read berikut ini.
Baca juga: baca dan download buku anak gratis di Let's Read
3. Latih anak menerapkan protokol kesehatan.
Sejak daerah tempat tinggalku mulai ada yang terkena covid-19, aku sudah mulai menerapkan protokol kesehatan Covid-19 pada keluarga kecilku. Alhamdulillah semua mau menerapkannya. Bahkan sekarang keluarga kecilku sudah terbiasa dengan protokol kesehatan. Sekarang, kemana-mana selalu pakai masker, dan bawa hand sanitizer atau rajin cuci tangan pakai sabun.
Oya salah satu cara yang aku gunakan untuk mengenalkan hingga membuat anakku ingat dengan bagian bagian dari protokol kesehatan adalah mengajaknya bernyanyi lagu "Ingat Pesan Ibu" yang dinyanyinya oleh grup band Padi Reborn.
![]() |
YouTube Padi Reborn |
4. Survey ke sekolah.
Mengetahui kondisi lingkungan sekolah secara langsung di masa pandemi begini amat penting, bagiku. Agar aku tahu seperti apa dan bagaimana kesiapan sekolah sebelum mulai tatap muka mulai dari peraturan di sekolah terkait pandemi Covid-19, pengaturan posisi duduk di kelas, ketersediaan tempat untuk mencuci tangan dan sebagainya.
5. Koordinasi dengan pihak sekolah.
Orangtua juga perlu melakukan koordinasi dengan pihak sekolah. Agar orangtua tahu apa yang perlu dilakukan untuk mendukung usaha sekolah dalam menghalau Covid-19 di sekolah jika pembelajaran tatap muka benar-benar dilaksanakan.
6. Mempersiapkan benda-benda penting yang akan dibawa anak ke sekolah.
Biasanya, kalau sekolah, anak hanya membawa perlengkapan sekolah dan kadang juga kotak bekal serta botol minum. Namun, karena tengah pandemi, maka yang perlu dibawa ke sekolah jadi bertambah seperti masker, hand sanitizer, face Shield, tisu, dan sebagainya. Jadi orangtua perlu mempersiapkan itu semua di rumah.
7. Vaksin virus covid-19.
Ini yang paling dinanti-nanti oleh semua orang di banyak negara yakni kehadiran vaksin virus covid-19. Demikian juga dengan. masyarakat Indonesia. Menanti banget kalau aku mah.
Ini sebagai salah satu ikhtiar agar terhindar dari virus covid-19. Ikhtiar lainnya ya tetap jaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan. Jadi misalkan kalau vaksin virus covid-19 sudah ada, aku mau banget mendapatkan vaksin tersebut. Sayangnya, aku dan kamu Mamis belum bisa mendapatkan vaksin covid-19, yak. Semoga segera deh, ya. Aamiin
Etapi kemarin, aku nonton berita di tv. Katanya vaksin Sinochem virus covid-19 sudah tiba di Indonesia. Waaahhh, aku langsung berbunga bunga juga bersyukur Alhamdulillah donk. Sayangnya, aku cuma nonton sekilas soal berita itu. Karena keburu rempong di kedai.
Trus pas luang, aku mencoba mencari berita tentang vaksin Covid-19 di Halodoc. Iya, aku memang kalau cari informasi atau referensi tentang kesehatan jiwa juga raga di Halodoc. Soalnya pembahasan kesehatan di Halodoc itu lengkap. Ditambah lagi artikel artikel di Halodoc ditinjau langsung oleh para dokter yang memang ahlinya di bidang kesehatan.
Adapun informasi yang aku dapatkan di Halodoc bahwa Vaksin Sinochem virus Covid-19 memang sudah tiba. Namun belum bisa langsung dipakai melainkan perlu beberapa tahapan lagi untuk akhirnya bisa disuntikkan pada masyarakat. Baiklah, aku setia menanti sampai akhirnya vaksin virus covid-19 siap digunakan untuk memvaksin masyakarat negeri ini.
Jadi seperti itu hal-hal yang aku persiapkan sebelum anak kembali sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19 yang belum juga pergi dari bumi Pertiwi ini. Tapi mau aku sih tetap, Mamis. Aku mau anakku sekolah online saja sampai pandemi benar-benar usai.
Mamis, kita memang masih harus terus berjuang untuk menjaga diri sendiri juga keluarga terutama dari virus covid-19. Semoga perjuangan kita untuk menghadapi dan menghalau virus covid-19 ini segera berakhir dengan happy ending ya, Mamis. Aamiin.