Mengenalkan Kegiatan Menggosok Gigi Pada Si Kecil Sejak Dini

Alhamdulillah, gigi Si Kecil Ken sudah menampakkan diri. Tak hanya satu. Bahkan dua sekaligus. Tak lama kemudian. Muncul 2 gigi lagi di bagian atas. Hingga usianya  18 bulan, geraham di gigi Ken sudah bermunculan.

Senang sekaligus khawatir. Khawatir ?. Iyup, betul sekali. Khawatir Daku tidak bisa menjaga gigi gigi Ken dengan baik. Oleh sebab itu, Daku mulai mengenalkan aktifitas menggosok gigi kepada si kecil Ken sejak dini. Iya, 18 bulan.

Bagaimana cara Daku mengenalkannya ?. Dengan memberikan contoh langsung kepada Ken mengenai kegiatan menggosok gigi.

Kesan pertama, begitu menggoda. Ken nampak sangat antusias. Ia memperhatikan sampai Daku selesai menggosok gigi. Daku pun berasa bak model, diperhatikan sedemikian rupa oleh Si Kecil Ken. Model apaan buk ?. Model sikat gigi pembasmi jigong yang bandel. Puas puas. Hiks *mewek.

Kesan kedua, juga begitu. Kesan ketiga, Ia malah mengikuti gerakan mulut Daku saat menggosok gigi.  Memiring-miringkan bibirnya, ke kanan juga ke kiri. Lucu sekali. Koq bs lucu begitu ya. Sementara Daku kalau bergaya memiringkan memonyong monyongkan bibir, malah dikira lagi mules sama Ayah Ken. Hadeehh.

Melihat 3 kesan yang ditunjukkan oleh Ken, Daku pun merasa inilah saatnya memberikan sebuah sikat gigi untuknya. Dan ternyata, berhasil. Berhasil mengalih fungsikan sikat yang seharusnya untuk gigi menjadi sikat untuk lantai kamar mandi. Dinding kamar mandi juga sandal khusus kamar mandi. Sikat gigi itu pun rusak seketika. Biasanya kerusakan yang paling parah diderita oleh korban (baca:sikat gigi) adalah bagian bulu bulu sikatnya. Tu bulu bulu yang sebelumnya lurus beubah jd mekrok.

Belum menyerah, Daku pun memberikannya sikat gigi lagi. Tapi ya begitu lagi. Bahkan sikat gigi Daku juga suami ikut jadi korban alih fungsi. Terus begitu, setiap kali ia melihat sikat gigi, Ia akan melakukan hal tersebut. 

Hingga suatu hari.Waktu itu Ia tengah buang air kecil sebelum tidur. Sementara menunggu si kecil pipis, Daku pun menyikat gigi. Selesai Daku menyikat gigi, dan Si Ken udh selesai pipis, seperti biasa, Ken selalu meminta sikat gigi Daku, dan ternyata Si Ken mengarahkan sikat gigi itu tepat mendarat di gigi-giginya. Tapi Daku tidak membiarkan itu terjadi. Kenapa ?. Ya iyalah, menghindari bergabungnya jigong kami. Ish.

Speechless. Benar-benar membuat Daku terkesima. Alhamdulillah. Setelah ini, tidak akan ada 'korban' yang berjatuhan lagi.


Beberapa hari kemudian, Ken pun akhirnya memiliki sikat gigi sendiri berdasarkan pilihan sendiri. Alhamdulillah. Akhirnya Ken bisa dan mau menyikat giginya sendiri.

Semangat sikat gigi yak....:D

Abaikan penampakan di belakang ken..

Mau Mens

Beno sedang jatuh cinta. Pada seorang gadis yang bernama Cinderella.  Sayangnya, cinta Beno berkali-kali ditolak Cinderella. Hingga akhirnya Beno pun menyerah. Ia mendengar berita Cinderella akan menikah dengan seorang pangeran.

Di tengah kesedihannya, tiba-tiba, Beno dihampiri oleh Cupid, Si Peri Cinta. Cupid pun mengatakan bahwa Beno tak usah bersedih sebab Ia sudah menemukan seorang gadis yang mirip dengan Cinderella bernama Sindewewa. Cupid pun segera memunculkan paso benggalanya agar Beno bisa melihat gadis yang dikatakan Cupid.

"Aku mau, tapi bantu Aku"
"Baiklah" jawab Cupid mantab.

Beberapa hari kemudian. Cupid datang.
"Kau tahu, saat Aku hendak menancapkan panah cintamu ke Dia, ternyata..gagal..sebab Ia sendiri yang menancapkan panah cintamu ke hatinya, Ia benar-benar menginginkanmu"
"Benarkah itu ?".
"Iya, Kau beruntung, Ia tak hanya cantik,tapi juga baik, sabar, penyayang".
"Bolehkah Aku melihatnya lagi" pinta Beno.

Cupid mengangguk. Lalu mengeluarkan paso benggalanya lagi. Cap cip cup. Muncullah sosok wanita berambut bak beringin, berwajah seperti wajan yang penuh minyak, alis mengkerut, bibir cemberut, kumal sekali.

"Tunggu tunggu..bukannya iniiiiii..mak lampir" ucap Beno.
"Bukan, itu memang Sindewewa, berubung Dia mau mens jadi ya begitu rupanya".

Review Perfect Mistakes

Perfect Mistakes, Rons Imawan dkk.

Seperti remaja lain yg dibanjiri hormon puber Aku mulai diam-diam mencari tahu tentang Dia.. Askar Nuraga.
................... Dialah cinta pertamaku, tapi Aku pendam diam-diam dan tidak pernah Aku ceritakan ke satu pun temanku.

Itulah beberapa cuplikan kalimat dari lamunan jendela yg ditulis oleh Kwartika Ade Arimbi.

Sebagaimana yang tertulis di atas, Vaya, tokoh utama, mencintai Askar Nuraga secara diam-diam. Rasa cinta itu dimulai saat Masa Orientasi Siswa dan seiring berjalannya waktu, cinta vaya pada askar semakin tumbuh subur. Askarlah yang membuat panas 02.00 siang terasa hangat dikulit Vaya. Askarlah yang membuat Vaya nampak bersemangat saat olahraga. Askar jugalah yang memenuhi buku berwarna maroon milik Vaya. Iya hanya milik Vaya sampai akhirnya Ia tak sengaja meninggalkan agenda maroon itu di perpustakaan sekolah. Sejak saat itu, buku maroon itu  menjadi milik umum, dan perasaan Vaya terhadap Askar pun terungkap sudah. Lalu bagaimana perasaan Vaya ? Juga perasaan Askar saat mengetahui Ia memiliki pemuja rahasia yg bernama Vaya ?. Berlanjutkah rasa cinta Vaya kepada Askar ?. Tidak. 

Penolakan Askar dan kata-kata Askar yg menyakitkan membuat Vaya memutuskan utk membunuh rasa cintanya pada Askar. Sementara Askar, iya Askar, harus berkubang dalam penyesalan dan Ia pun harus melakukan suatu penebusan dosa. 

Lain lagi dengan cerita yang berjudul Sumpah Konyol yg ditulis oleh Agfian Muntaha.  Si Cahyo, tokoh utama, mengambil uang mamahnya untuk bermain PS dengan teman-temannya. Uang tersebut merupakan uang arisan ibu-ibu. Ketahuan ?. Tentu saja. Akibat ulahnya ini Cahyo pun mendapat 'pelajaran' di pipinya dari Sang Papa. Ia menangis, dan tangisnya pun semakin menjadi saat melihat Sang mamah juga menangis.
Cahyo menyesal. Berbekal rasa penyesalan dan ucapan Sang Papah membuat Cahyo memutuskan utk melakukan penebusan dosa. Penebusan dosa yang luar biasa. Hingga berhasil membuat Sang Mamah juga Sang Papah tertegun menyaksikannya. Begitu pula dengan Daku, terenyuh dengan apa yang dilakukan Cahyo utk menebus kesalahannya.

Selanjutnya After Heart. Hhhh. Cerita yang ditulis oleh Rons Imawan ini berhasil memporakporandakan perasaan Daku. Bagaimana tidak porak poranda kalau ceritanya se-keren itu.

After Heart menceritakan tentang seorang gadis bernama Kenanga yg terjerat dalam sesuatu hal yg ia sebut dg kutukan. Kutukan ini bermula saat ia bangkit dari meja operasi. Iya, operasi. Kenanga melakukan operasi transplantasi harper. Harper barunya ini bukan harper biasa, karena sang pemilik harper menancapkan sebuah janji. Janji untuk merebut cinta sejatinya lagi. Dan kepada kenanga lah, janji itu dipasrahkan.

Kenanga tak hanya memiliki harper baru, dan janji yang ditancapkan Sang pemilik . Tidak. Tidak hanya itu. Bahkan perasaan, memori, sifat dan tingkah laku Sang pemilik harper itu pun juga dimiliki oleh Kenanga. Tak semua memang, tapi sebagian besar.

Kenanga pun berusaha mewujudkan janji Dewanti, pemilik harper. Ia berhasil menemukan cinta sejati dewanti yg juga menjadi cinta sejatinya. Namun, sang cinta sejati tersebut, Ismet, tetap menolak kenanga sebab Ia sudah berkeluarga dan memiliki seorang anak. Ismet juga membuat kenanga tak mengikuti keinginan pemilik harpernya lagi, kenanga berusaha utk melawannya. Perlawanan yang akhirnya membuat kenanga tersiksa.

Lalu bagaimana dengan Ismet sendiri ?. Apakah Ia hanya berdiam diri saja ?. Tidak. Ismet memutuskan utk melakukan sesuatu. Suatu penebusan dosa yang luar biasa. Melepaskan nyawanya.
Kenanga ?. Bagaimana dengan Kenanga ?. Kenanga sama Udin. Loh ??.

Itulah 3 dari 9 kisah dahsyat yang ada dalam buku Perfect Mistakes karya Rons Imawan, dkk. Sebuah buku yg berhasil membuat Daku rela melewati drakor yg tokoh utamanya diperankan oleh abang daku yg paling ganteng, Si Lee Min Ho. Buku yg berhasil membuat Daku lupa waktu makan siang si kecil. Dan buku yg berhasil membuat bendungan air mataku jebol sejebol-jebolnya dan tumpah ruah di halaman 159, After Heart. Koq bisa ?. Entahlah, mungkin sudah terlanjur merasuk di jiwa. Seakan Daku pun ikut merasakan kesedihan yang dialami kenanga. Seakan Daku dan kenanga, terhubung..aseg. Jadi saat bahagia menghampiri Kenanga, Daku pun ikut mengeluarkan air mata bahagia. Selamat ya Kenanga..hiks.

Tak hanya ceritanya saja yang keren, di dalam buku ini juga terdapat pelajaran yg tersirat dari kata-kata yang aduhai. Terasa di hati. Banget. Nggak percaya ?. Ini deh Daku jentrengin nih yah. 




















Sudah cukup sampai di sini kah ?. Belum belum. Masih ada. Satu lagi kelebihan dari buku ini. Apakah itu?. Iya, buku ini tak hanya menyuguhkan duka luka marah sedih kecewa. Tidak. Ada tawa. Ada senyum saat membaca buku ini. Beneran. Kalau nggak percaya nih Daku jentrengin cuplikan kata-kata yang membuatku tersenyum maniiiissss sekali. Semanis madu dah pokoknya. Ting.

Perfect Mistakes, Sumpah Konyol, 237.















Lengkap kan. Yup, semua rasa ada di buku ini. Mungkin hanya ada beberapa kekurangan dalam buku ini. Menurutku sih. Seperti, soal EYD. Penulisan kata aku, memerankan sebagai tokoh utama, seharusnya ditulis Aku. Apalagi ya..O itu kemunculan Si Udin yang tiba-tiba, berhasil merusak emosi yang Daku bangun sejak awal cerita. Untuk cerita ini, mending Udin nggak muncul dah yah. HadeeehhhhRecomended banget dah ni buku. Kece abis.

Baiklah, karena jari jemariku udah pada geringgingan, jadi sekian dulu dah Review Buku Perfect Mistakes ini. Semoga bermanfaat yah. : )




#FFRabu-Jagoan Kampung 3

Malam ini, Joni, jagoan kampung sini, mengajak Siti, jalan-jalan lagi dengan maksud ingin membuat Siti terpesona. Memperbaiki imagenya yang berkali-kali jatuh di hadapan Siti. Oleh sebab itu, Joni benar-benar memperhatikan penampilannya.

Selesai. Joni segera men-starter motor Kingnya dan Weeenngg.

Tiba di rumah Siti, Joni izin Pak Haji, Bapak Siti. Setelah itu Ia menunggu di atas motornya. Tak lama kemudian.

"Ayo" komando Siti. Tanpa memandang kiri kanan dan Siti, Joni menyalakan motornya dan weeeennggg.

Sampai di warung bakso.

"Pedes ?" Tanya Joni. Siti tak menjawab. Joni menoleh Siti dan terkejut.

"Dandanan baru ya ?" tanya Joni.

"Dandanan baru palamu peyang, asap motormu tau"

Aku dan Emak : Rumangsamu

Musim hujan masih panjang. Tak ayal lagi, setiap hari hujan tentu saja akan menyapa bumi, menegur tanah, menyentuh dedaunan, dan mengakrabkan diri kepada makhluk-makhluk yang bersembunyi. Hujan berusaha mencari celah, jika ketemu, maka hujan akan segera masuk, tanpa permisi, tanpa basa basi, tau-tau, rumah, sudah basah, sana sini, alias bocoorr bocoorr. Hadeehhh. Bocor lagi. Iya bocor lagi, sebab Emak belum juga menyuruh tukang bangunan untuk menambal beberapa celah di atap rumah.

"Kamarmu sudah di kasih ember kan ?"

"Sudah mak"

"O ya sudah kalau gitu, ayo ke depan yok, ada roti bakar anget"

"Bentar mak, habis nonton video ini Aku langsung ke depan"

"Video apa to ?". Tanya emak. Penasaran. Beliau lalu berjalan mendekatiku.

"Ini loh mak, video rumangsamu"

"Oalah video tkw itu to, sudah tau"tukas emak bangga.
"Banyak gajinya ya, 5-6 juta perbulan, Emak jadi tkw aja yo" lanjut emak. Lalu duduk di sampingku.

"Ogyah..ntar malah ngirim-ngirim video gini lagi, ogah"seruku tak setuju.

"Rumangsamu...emakmu ini mau bikin-bikin video gitu ta ?. Rumangsamu...emakmu ini ngerti cara bikin video gitu ta ?. Begitu ?. La wong mbales smsmu aja emak nggak tau, apalagi bikin video..rumangsamuuu..rumangsamuuu". Jawab emak tak terima. Beliau langsung keluar dari kamarku. Ngambek. Rumangsamuu..:D

Cerita di Balik Foto Selfieku

Setelah mengobrak-abrik folder foto, akhirnya Daku menemukan satu foto selfie dari sekian banyak foto (tak selfie) yang Daku punya. Foto ini adalah foto untuk sebuah cover majalah. Majalah kadaluarsah.

Sambil nunggu kamar mandi KA terbuka, Selfie duluuuuu..Ceklik..

Daku ‘menjepret’ diriku ini sewaktu mau pulang ke Bali. Naik kereta api. Tuuutt tuutt tuuutt. Jurusan Surabaya-Banyuwangi. Ini juga kali pertama Daku naik kereta api. What ?. Baru pertama ?. Maksud Daku, ini pertama kali naik kereta api untuk pulang ke Bali. Biasanya sih naik bis malem atau travel.

Tapi bukan itu yang membuat foto ini jadi istimewa, jadi spesial pakek telor. Bukan itu. Yang membuat istimewa adalaaahhhhh.....

Sebab ini. Ini adalah perjalanan yang sangat luar biasa. Penuh kesabaran, dan ketahanan. Seberapa kuat, seberapa mampu menahan hasrat ingin ke belakang. Ya, saat itu Daku tiba-tiba menderita diare berkepanjangan. Harus bolak balik ke kamar mandi kereta api. Ekspresi wajah jadi nggak jelas. Abang ijoe gegara pintu toilet nggak kunjung terbuka. Dan menderitaahhh. Sangaaddd. Kecantikanku pun hilang seketika. Preeett.

3 hari di bali, diare tak kunjung pergi. Akhirnya Daku di bawa lari. Oleh taksido bertopeng alias suami, ke dokter terdekat. Seraya menunggu dokternya muncul, sesosok wanita berpakaian putih datang menghampiri. Hiiii......

Kami berbincang. Dalam perbincangan tersebut, wanita itu, yang ternyata adalah seorang bidan sekaligus asisten si dokter, mengatakan bahwa kalau Daku nggak salah makan, nggak juga punya riwayat maag, kemungkinan ini adalah tanda-tanda Daku hamil.

Kaget ?. Tentu saja. Sebab kata dokter obsgyn yang ‘menguret’ Daku, setelah kuret, biasanya, 5 atau 6 bulan kemudian baru hamil lagi.
"Itu kan biasanya, sapa tau ini nggak seperti biasanya".
Sip..pinter juga nih bocah. Eh koq bocah ?. Maksud eikeh suami. Meluncurlah kami ke apotek. Wusshhhh.
Seneng deh, Alhamdulillah, punya Aa' yg nggak hanya jadi suami siaga, tapi juga jadi smart husband, smart partner, smart teacher dan smartfren..aseg.

Ke esokan harinya, begitu bangun tidur, ku terus mandi, tidak lupa gosok gigi, biar si jigong pergi dan satu lagi, ceki ceki testpack yang kemarin Daku beli.

Dan hasilnya adalah..hanya ada satu garis merah yang bersinar terang, yang lainnya redup alias samar samar. Itu tandanyaaa...nggak jelas.

Daku pun mencoba dengan testpack yang lain dan hasilnya sama. Ya iyalah, la wong merknya sama. Hehe.
Ah masa' karena merk sih ?. Bukaaannn. Bukan karena merk ternyata, melainkan karena belum waktunya. La wong telat aja belom, udah main cek and ricek aja. Habisnyaaa...penasaran booo'.

Telat 2 hari, dengan diare yang masih setia menemani, Daku segera memeriksa diriku sendiri dan akhirnya, semua kembali ke jalan yang terang benderang. Ada dua garis merah di testpack yang berarti Daku positif cantik. Halah. Positif hamil. Seneng bukan main. Daku pun segera lari ke hutan kemudian teriakku "Daku hamiiilllll". Kemudian dilempari ranting, daun, dan segala isi hutan oleh si penghuni hutan alias monyet cs.

Alhamdulillah, seneeeenggg. Kenangan tak mengenakkan selama perjalanan kemarin, terbayar dengan berita bahagia. Kalau dipikir-pikir, berarti, waktu di kereta api itu, nggak hanya suami di sampingku. Tapi ada calon adek bayi, calon smart baby, smart child, smart partner, smart teacher dan smartfren, yang menemani perjalananku juga. Senengnyaaaa.

 Jadi ya begitulah cerita luar biasa bagiku di balik foto selfie itu.


Aku dan Emak : Ingin Kurus

Sore tiba. Hujan kembali menyapa. Membasahi lagi tanah yang telah basah sebab hujan yang datang tadi pagi.

Aku duduk berdua dengan Emak. Menikmati dentingan rintik hujan seraya berbagi cerita alias ngobrol santai saja.

Aku. : "Mak, hujan-hujan gini enaknya makan gorengan pakek teh anget, manteb mak".

Emak :"libur makan gorengan".

Aku  :"Loh kenapa Mak ?".

Emak :"Emak pengen kurus kayak dulu, kayak siapa tuh namanya, kayak pemain film yang kita tonton kemarin itu, yang main di ketika cinta bertasbih itu loohh, siapa itu...."

Aku  :"Oki, Oki lukman Mak" jawabku sekenanya.

Emak :"Iya itu, Oki lukman, kan kurus itu, cantik" jawab Emak. Aku, ngempet ngguyu.

Aku    :'Gimana mau kurus Mak, kalau makananku yang nggak abis, Emak yang ngabisin. Camilanku yang hampir kadaluarsa aja Emak mau. Gimana mau kurus Maaakk ?. Kalau Emak ngragas gitu'. Gumamku dalam hati. Hanya dalam hati. Kalau Emak tau bisa gaswat. :D

Boneka Jari Untuk Si Kecil

Seneng rasanya kan, kalau mendapat sesuatu yang kita inginkan, yang kita cari-cari ke seluruh penjuru negeri. Kejauhan?. Iya dah, seluruh penjuru kota tempat tinggal kita. Seneng kan? Seneeenngg ?. Awas lo kalau nggak seneng, eike cubit nih. Hehe.


Saya sempat mencari-cari yang namanya boneka jari. Mulai dari toko mainan. Baby shop. Pasar. Juga nggak ada. Yang ada boneka biasa sama boneka kembaran Saya, alias barbie. Untuk apa ?. Buat menarik perhatian Si Kecil. Loh ? Koq ?.

Dokri : Boneka Jari Sayur Mayur
Jadi begini ceritanya..hhhhhh...hhhhh...Kalau nyeritain hal ini rasanyaaaa, susaaahh. Sebab, di situ kadang Saya merasa bersalah. Hhhhh.


Waktu itu, Saya dilanda Demam. Bukan demam bieber. Bukan juga demam K-Pop. Tapi demam emak baru. Seperti apa ?. Ingin semuanya berjalan sempurna. Semuanya. Mulai dari mengurus rumah yang meliputi menyapu, mencuci piring, baju, popok si kecil, dan masih banyak lagi, trus menyiapkan makanan untuk suamijuga si kecil yang waktu itu masih MPASI, serta merawat Si Kecil yang meliputi menyusui, menyuapinya, menemani bermain, dan menidurkannya. Dan semua itu, Saya lakukan sendiri. Beuugghh..mantebb nggak. Sakti mandraguna dah. Suami ?. Ya kerja kan. Sore baru pulang.
Nah saat itu, Si Kecil yang sudah mulai bisa merangkak, sering menghilang tiba-tiba. Tiba-tiba di balik pintu, di balik pintu lemari, atau merayap di dinding. Emangnya cicak. Bukan dong?. Spiderman jreng. Pokoknya gitu deh, banyak tingkahnya. Hal ini tentu saja tak boleh lepas dari pengawasan Saya kan. Lalu bagaimana donk ?. Pekerjaan rumah bisa-bisa nggak selesai-selesai. Dan...

Ahaaa....Saya punya ide, yup, nonton tv saja. Dan berhasil. Si Kecil langsung anteng nonton acara khusus Bayi. Saya pun bisa melanjutkan pekerjaan rumah. Setelah selesai, baru Saya fokus ke Si Kecil.


Memang sangat amat membantu Saya, tapi ternyata dampak dari itu semua adalaaaahhhh..............


Si Kecil lebih tertarik liat tv dari pada Saya. Hiks. Tak terlalu peduli dengan sekitarnya. Mau dipanggil siapa kekk, kalau sudah nonton acara kesukaannya, dia nggak akan menoleh. Mau sampek jungkir balik, kayal-kayal pun, dia tak akan peduli. Dan satu lagi, Ia jadi bingung bahasa. Sebab, Saya lupa men-setting bahasa Inggris ke bahasa Indonesia di channel tv kesukaannya itu. Dong2 bener dah Saya. HHuuuuaaaaaaaaaaa.................


Segera sadar, Saya pun memilih menyampingkan pekerjaan rumah, dan  mulai mengurangi intensitas Si Kecil menonton tv dengan sering mengajaknya bermain. Dan untuk mengurangi bingung bahasa, Saya sering mengajaknya bernyanyi. Menyanyi biasa, dijamin, melihat pun Ia ogah apalagi mendengar, memperhatikan dan mengikuti. Sebab, suara Saya serak-serak jembret. Jadi Saya harus menyanyi sambil bergoyang geje ala emak-emak bergelambir. Dan hal itu berhasil membuat Saya menggos-menggos alias ngos-ngosan.


Saya pun mencari-cari solusi yang lain, paling tidak bisa mengurangi Saya bergoyang geje dan memiliki lebih banyak alternatif untuk menarik perhatian Si Kecil. Dan alternatif itu tertuju pada kegiatan mendongeng. 


Mendongeng biasa, ngomong sambil nunjukin gambar, tentu saja tidak berjalan maksimal. Setelah browsing2, ketemulah dengan trik mendongeng yang ajib salah satunya dengan menggunakan peraga. Misalnya boneka jari. 
Sebab itulah, Saya mencari boneka jari dimana-mana. Namun sayangnya tak kunjung ketemu. 
Hingga akhirnya, Saya terdampar di blog Mbak Irowati yang saat itu sedang mengadakan GA yang hadiahnya berupa boneka jari. 


Ikut ?. Pasti. Dan syukur Alhamdulillah, pucuk di cinta, ulam pun tiba. Saya masuk dalam daftar nama peserta yang berhasil mendapatkan hadiah berupa boneka jari.
Seneeennggg sekali. Mendapatkan apa yang selama ini dicari cari. Beuugghh. Saking senengnya sampek berasa seperti Katy perry. Hehe.

Dokri
Begitu boneka jari terpasang di jari jemari Saya, Si Kecil langsung menoleh tak berkedip alias mau memperhatikan Saya. 


Tak hanya mendongeng, Saya pun melakukan permainan kecil yakni melatih motorik kasar Si Kecil dengan seberapa cepat Ia dapat mencabut satu persatu boneka jari itu dari jari tangan Saya. Yang tentu saja tak mudah sebab jari tangan Saya jempol semua. Hahahaha.
Dokri

Jadi, ya begitulah cerita singkat tentang asal muasal berburu boneka jari hingga akhirnya Saya dapatkan dengan cara ikut Giveaway Lavender Grass Irowati dan ternyata memberikan dampak luar biasa bagi perkembangan si kecil. Hadiah Kecil Berarti Besar.

Tulisan Ini Diikutsertakan Dalam Kado Maret Susindra Craft

Sebab Si Kecil Terlambat Bicara


Me. : Dua mata saya...hidung saya saaa...
Ken :Tuuuu...
Me. :Dua kaki saya...paaakai sepatu ba....
Ken :Ba..uuuu....

Ish...koq bau sih Keenn...
Bau apanya ?...
La wong cuma bau kaki aja gitu lo Ken..

***

Hehe...Ya begitulah Si Ken. Mentang-mentang udah bisa ngomong..jadi begitu dah.

Tapi Alhamdulillah yah sesuatuh.

Hhhhh...Setelah sekian lama..akhirnya..Si Kecil, Ken, mulai bicara. Iya saat usianya menginjak 26 bulan.
Sementara, teman main Ken, yang umurnya tidak beda jauh dari Ken, sudah mulai bicara sejak usianya 18 bulan.

Terlambat kah Ia ?. Mungkin bisa dibilang begitu.

Sebab apa ?.
Ada beberapa point sih.
1. Faktor keturunan.
Keturunan dari mana ?. Dari tao ming tse ?.
Ya bukanlah. Dari Daku donk.
Iya, kata Ibuk, dulu, waktu Daku masih kecil, juga seperti Ken. Terlambat bicara. Lebih banyak gerak ke sana ke sini.

Tapi Ibuk nggak pernah menganggap kalau Daku dulu itu, terlambat bicara. Tidak. Hanya males ngomong aja. "Bicara sih bisa, cuma males". Begitu kata Ibuk.

Kalau dipikir pikir, bisa jadi sih. Tapi nggak yakin juga, ini adalah faktor penyebab Ken terlambat bicara.

2. Anak Kinestetik

Ken masuk dalam kategori anak kinestetik. Ia aktif sekali.  Kalau Daku perhatiin ya, Teman teman main Ken yang seumuran dengannya, tak terlalu banyak gerak. Malah lebih banyak diam. Memperhatikan Ken yang sedang belajar akrobat. Jungkir balik. Manjat lemari es, masuk ke dalam lemari, lompat lompat, Muter muter. Nabrak pintu, kejedok tembok dan lain sebagainya.

Tak hanya saat main dengan temannya. Kalau Ken main sendiri pun begitu juga tingkahnya. 'Diberhentikan' itu susah sekali. Diminta untuk memperhatikan sebentar juga susah.

Jadi kalau Daku ingin menarik perhatian Si Ken, biasanya Daku harus melakukan hal-hal yang dianggap tabu dilakukan Emak2. Nyanyi sambil goyang goyang ala Emak emak bergelambir berlemak. Bagi yang lain, goyanganku mungkin aneh, tapi bagi Ken, itu menarik. Hhhhh.

3. Kurang stimulus.

Begitu kiranya yang dikatakan Bidan tempat Ken ditimbang alias posyandu. Kata Bu Bidan, Ken kurang diberikan stimulus, rangsangan rangsangan gitu. Salah satunya dengan sering sering berkomunikasi dengannya.

Sudah. Swer tekewer kewer. Bahkan dari dalam kandungan Daku sudah sering mengajaknya komunikasi. Ngajak ngobrol, ngaji, juga nyanyi. Dan dilanjutkan saat Ia sudah keluar dari perut. Daku sering mengajaknya ngobrol. Dan Ia pun merespon.
"Aookk..ehek...".
Itu masih bayi. Dan berubah sejak Ia mulai bisa bergerak sendiri. Sudah seperti ngomong sama tembok dah. Dicuekin.

Lalu apa donk ?.
Setelah Daku berselancar di dunia maya, akhirnya Daku tau, kalau stimulus itu tidak hanya berupa mengajaknya bicara, tapi bisa juga dengan permainan yang dapat merangsang otot bicara bekerja maksimal. Nah Daku rasa, mungkin stimulus ini yang belum maksimal Daku terapkan pada Ken.

4. Terlalu banyak nonton tv

Ini prediksi Ayah Ken.
Bisa jadi sih. Soalnya, kalau Daku masak atau nyuci, Ken selalu ditemani tv. Biar tu anak nggak kemana mana, alias anteng. Kalau kemana mana trus ngapa ngapain tanpa pengawasan Daku kan bisa berabe. Na'udzubillah.

Jadi ya begitulah kiranya.

Tapi alhamdulillah, saat ini Ken sudah mulai mau memperhatikan, mau diam sebentar, dan akhirnya sudah mulai bisa bermain kosa kata.
Alhamdulillah. :D

Aku dan Emak : Main Hujan

Hujan di sore hari. Menawan senja. Mengikat sendu nan syahdu.

Hujan di sore hari. Membuat rumah menjadi peraduan yang terhangat. Berbagi senyum, canda tawa lalu menghadirkan bahagia.

Seperti yang sedang Aku lakukan dengan Emak di sore ini. Menikmati senandung hujan.

Aku : "Hujan gini enaknya ngapain ya Mak ?".

Emak : "Main hujan donk".

Aku : "Emak nggak malu apa, main hujan di luar, Emak kan sudah jadi Emak-emak".

Emak :"Main hujan di dalem lah".

Aku :"Maksud Emak ?".

Emak :"Bocor bocorr..nih liat nih".

Aku melihat Emak. Sudah basah di bagian kepala. Emak kedodrosan air hujan. Lalu Aku ?. Tepuk jidat.

Barang Yang Daku Bawa Saat Traveling adalah APeM


Cling..
Daku nongol lageeee....

Setelah sekian lama. Maklum lg sibuk syuting film The Healer. Jd apa ?. Jd pohon. Puas puas...*mewek.

Posting kali ini buat memeriahkan GA nya Mak Chi, tentang apa saja yang wajib dibawa saat traveling ?. Kalau Daku traveling sekaligus mudik ke Bali.


Emmm...apa yaaaa ?. Tapa dulu ah. Kelamaan jreenggg. Ya udah mikir bentar.......
Ting
AHA !!.


1. Antimo.


What ??. Iya Antimo.
Cerita dikit ya. Daku nih termasuk salah satu kumpulan pemabuk berat. Mabuk darat juga mabuk laut. Udara ? Belom pernah. Pernah ditawarin, tapi Daku nggak mau. Udah sempit, ekstrim lagi. Emang naik pesawat apa ?. Bukan pesawat. Trus ? Jet pribadi ? Keren donk. Bukaannn, naik sapu. Sapu terbang Mak Lampir.

Dokri : Stock Antimo di rumah

Perlengkapan lain seperti dompet hp cs, pakaian cs, dan lain sebagainya, pasti udah aman di dalam tas. Yang sering lupa ya ini. Suami. Eh bukan bukan, maksud Daku ini. Antimo. Hehe.

Jadi yang Daku lebih ingat ya beli antimo. Buat persiapan kalau kalau Daku mabuk di tengah jalan, atau saat mau pulang lagi ke rumah.


Iya pasti bawa ini. Selain bikin perjalanan nggak kayak naik roller coaster, hati juga jadi tenang, nggak mikir lagi mau beli nih antimo dimana, kalau sudah sampai di lokasi wisata. Iya kalok ada toko, kalau nggak.  Ya Daku yang mau buka toko di situ :D.

2. Penangkal Angin alias Antangin.

Biasanya kalau Si mabuk nggak ngikutin Daku, yang ngikutin malah ini. Angin. Termasuk sering sih masuk angin. Terutama kalau berangkat travelingnya malam hari.
Dokri : Stock Antangin di rumah

Sebenarnya bisa sih dengan cara alami. Diusapin minyak kayu putih trus minum teh anget. Cuma kadang efeknya lama. Jadi biar si angin cepet minggat, Daku minum ini deh. Abis minum ini, beberapa tahun, eh beberapa menit kemudian, langsung 'Duusss', 'mak puusss', 'mak duutt', dan 'masya Allah baunyaaa'. Si angin langsung keluar. So Daku kembali riang deh. :D

3. Minuman.

Sementara yang lain bawa air mineral, Daku malah bawa minuman ber-neon. Lampu donk. Ber-ion maksud eikeh.

Kenapa?. Biar seperti yang diiklan iklan itu ya ?. Nggak juga sih. Tapiiii...iya sih gitu, dikiittt.
Entah dapet dari mana keanehan ini, kalau minum air mineral malah bikin daku mabuk kepayang. Mual gituh. Aneh kan. Jadi pengennya sih minum yang berasa-rasa. Rasa jeruk, atau teh. Tapi yang paling sering sih bawa ini. Minuman ber-ion alias Pocari.
Sumber 

Kalau abis minum, biasanya badan jadi agak enak. Eneg hilang. Perjalanan pun terasa menyenangkan. Halah. Ngiklan banget sih. Nggak apa deh, siapa tau Pocari berminat ngontrak Daku jadi pemain iklan mereka. Ya nggak ?. Sebagai apa ?. Pohon lagi ?. Ya nggak laahhh. Jadi semak-semak donkkk. Mending kan ?. Kagak.

Jadi itulah beberapa barang yang wajib Daku bawa. Maklumin aja yaaaa, traveler baru nih, baru keluar dari goa hantu. Hehe.

Kalau Kau Suka Hati Versi Me And Ken

Nyanyi bareng with Ken.
Daku yang nyanyi. Ken yang goyang.

Kalau kau suka hati tepuk tangan.... Prok 3x
Kalau kau suka hati tepuk tangan.... Prok 3x
Kalau kau suka hati, mari kita bersama
Kalau kau suka hati tepuk tangan .... Prok 3x

Kalau emakmu cantik hentak kaki..... dug 3x
Kalau emakmu ayu hentak kaki ...... dug 3x
Kalau emakmu cantik, mari kita bersama
Kalau emakmu ayu hentak kaki ...... dug 3x

Kalau emakmu baik bilang asyik..... asyik
Kalau emakmu keren bilang asyik ....... asyik
Kalau emakmu mbois, mari kita bersama
Kalau emakmu kece bilang asyik ..... asyik

*yes yes goyang goyang.

Hahahaaaa.....
Ini dah salah satu dari bermilyar-milyar bahagianya jadi emak-emak. Melambuuunnnggggg. :D

#FFRabu-Jagoan Kampung 2

Rambut sudah disisir rapi. Bau badan wangi dan dompet sudah penuh terisi. Hasil pinjam duit sana sini. Hanya untuk Siti.

Ya, akhirnya Joni bisa mendapatkan hati Siti dan sekarang Joni akan pergi jalan-jalan dengan Siti. Keliling kota. Naik gondola bernama The Becak.

Sepanjang jalan, Joni selalu tersenyum sumringah. Namun setiap kali Joni tersenyum, Siti selalu mencubitnya.

"Aduh...kenapa sih, daritadi kamu koq nyubit pinggang Aa' terus setiap kali Aa' senyum lebar ? Kenapa ? Kamu takut Aa' ditaksir cewek lain ya ? Tenaaanngg, hati Aa' hanya untuk kamu koq, Aa' janji" .

"Takut kepalamu peyang, jigongmu itu loohh, tebelnya 8 senti tau, bikin malu".

***
100 Kata

Ayo Plih Buah Lokal

Hayooo siapa di sini yang suka buah ?, angkat tangan. Saya hitung ya. Satu, dua, tiga, yak 4, 5,  yak yak, trus trus trus. 1000. 2000. Apa ?!. Semuanya ?!. Baguuuss. Sipp. Kurus gendut. Tua muda. Aliando dan Saya. Semuanya suka buah.



Yup, hampir semua orang menyukai makanan yang satu ini. Selain sehat, menyegarkan, juga enak. Di kala panas terik juga dahaga maka konsumsi saja buah yang mengandung kadar air yang cukup tinggi seperti semangka, melon, jeruk, dan lain-lain.

Di kala dingin menyerang, maka minuman anggur bisa jadi penghangatnya.  Di kala lapar tapi tak sempat makan karena pekerjaan menumpuk, maka ngemil buah adalah solusinya. Bisa apel, jambu biji atau Guava Crystal juga boleh. Enak dan praktis.

Kalau ingin sehat, maka mengkonsumsi buah adalah salah satu solusinya. Misalnya ingin pencernaan tetap sehat, maka bisa dengan mengkonsumsi buah apel karena mengandung serat yang cukup tinggi. Atau sedang membutuhkan asupan vitamin B, dapat mengkonsumsi buah pisang. Atau ingin menangkal radikal bebas, bisa mengkonsumsi sroberi karena stroberi memiliki konsentrasi antioksidan yang cukup tinggi. Atau kalau ingin semuanya, bisa mengkonsumsi jambu biji Guava Crystal. Karena apa ?.

Guava Crystal dapat memperlancar dan menjaga kesehatan pencernaan. Karena buah ini merupakan buah yang sangat kaya sumber serat larut (5,4 g per 100 g buah, sekitar 14% dari DRA), yang baik untuk memperlancar pencernaan. Serat membantu melindungi membran mukosa usus dengan mengurangi efek buruk racun serta mengikat bahan kimia penyebab kanker di usus besar.

Sumber : www.sunpride.co.id


Guava Crystal juga mengandung vitamin B yakni B3 dan B6. Vitamin B3, dikenal juga sebagai niasin yang berfungsi merangsang fungsi otak dan meningkatkan aliran darah, dan vitamin B6, juga dikenal sebagai pyridoxine, adalah nutrisi penting untuk otak dan fungsi saraf.

Selain itu juga Guava Crystal merupakan sumber antioksidan dan vitamin C, menyediakan lebih dari tiga kali dari kebutuhan asupan harian. Perlu diketahui bahwa kulit luar buah ini mengandung vitamin C yang lebih tinggi daripada bagian tengahnya.
.
Bagaimana ?, luar biasa bukan ?. Hanya satu buah, bisa memberikan manfaat untuk banyak hal. Nah, kalau sudah tau begini, masih adakah yang tidak suka mengkomsumsi buah?. Kalau saya sih, malah tambah cinta.

Untuk mendapatkannya pun bisa dikatakan cukup mudah ya. Bisa menanam sendiri di rumah atau beli di pasar buah maupun supermarket atau bisa juga membeli di Sunpride yang merupakan penyedia buah-buah segar berkualitas. Yang mana buah yang disediakan oleh Sunpride sebagian besar adalah buah-buah lokal. Jadi misalkan kita penasaran dengan rasa Apel Malang, namun di tempat tinggal tidak ada yang menjual buah tersebut, maka tak perlu sedih, karena Apel Malang tersedia di Sunpride. Dan satu lagi, kita tak perlu khawatir dengan kualitas buah yang tersedia di Sunpride, karena apa ?. Semua buah sudah memiliki sertifikasi. 

Sunpride memberikan produk terbaik yang aman dikonsumsi oleh kita, pelanggan setianya tanpa perlu was-was akan bahaya pestisida. Sunpride mengujicobakan secara berkala ke badan legal yang berperan menjamin mutu melalui pengujian dan kalibrasi bernama Sucofindo untuk menjamin mutu dan keamanan buah kepada konsumen. Tuh, kurang apa lagi coba' ?. Rasa penasaran terobati, dan tak perlu was-was lagi.
Kalau saya sih, untuk saat ini, beli di pasar buah kadang juga di supermarket. Soalnya, rumah yang saya dan suami kontrak tidak bertanah alias di plester keramik semua. Hiks. Buah yang saya beli pun kebanyakan buah lokal. Kadang juga beli buah import. Tapi bisa dihitung jari. Soalnya, harganya itu loh, mbog mbog mboogg, bikin dompet saya berbunyi 'pesss' alias berisi angin. Jadi ya, ini, inilah salah satu alasan saya lebih memilih mengkonsumsi buah lokal. Harganya nyaman di kantong saya. Karena tidak melalui proses perjalanan yang begitu panjang dan tidak melalui Bea dan Cukai.


Nah berbicara soal suka. Ini alasan saya yang kedua mengapa lebih memilih mengkonsumsi buah lokal. Ya karena suka. Suka dengan rasanya yang khas dan kesegaran yang hadir saat menikmatinya. Iya, ada rasa segar yang hadir di lidah hingga tenggorokan setiap kali menikmati buah lokal. Seperti halnya jeruk. Jeruk import memiliki rasa manis yang dominan. Sementara rasa jeruk lokal memiliki kombinasi rasa yang menakjubkan. Manisnya yang tidak mencolok, dan rasa kecut yang begitu tipis, mampu menciptakan kesegaran saat menikmatinya. 'Mak Nyess'. Inilah yang memikat hati saya dan keluarga.

Kemudian alasan saya selanjutnya adalah karena aman. Akhir-akhir ini, penikmat buah di Indonesia dikejutkan dengan buah apel dari Amerika yang mengandung bakteri Listeria monocytogenes. 

Listeria monocytogenes adalah bakteri yang dapat mengakibatkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anak-anak, orang sakit, dan lanjut usia serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Orang sehat yang terinfeksi mungkin menderita gejala jangka pendek seperti demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut, dan diare. Infeksi listeria dapat mengakibatkan keguguran pada perempuan hamil.

Alasan terakhir adalah banyak pilihan. Ada rambutan, mangga, manggis, pisang, jambu biji, dan masih banyak lagi yang lainnya. Memang sih, tidak semua buah-buahan tersebut dapat kta pilih, kita beli, dan nikmati  dalam satu waktu. Karena hampir setiap buah di Indonesia memiliki musim panen masing-masing. Tapi, justru itu kelebihannya. Sensasi saat bertemu dengan buah yang diinginkan sejak lama, tentu saja menambah cita rasa tersendiri.

Nah begitulah kiranya beberapa alasan saya suka dengan buah lokal. Bagaimana dengan kamu ?. Suka buah lokal juga kan?. Asyiiikkkk. Hidup buah lokal. Hiduuppppp.



Referensi :
http://www.sunpride.co.id/produk/guava-crystal/
http://www.sunpride.co.id/
http://www.doktercantik.com/4659/makanan-yang-menyehatkan-usus-dan-pencernaan.html
http://www.merdeka.com/sehat/5-buah-ini-memiliki-kandungan-antioksidan-tertinggi.html
http://www.femina.co.id/kuliner/info.kuliner/bahaya.buah.berlapis.lilin/004/002/27
http://www.jawapos.com/baca/artikel/12265/Temuan-Bakteri-Mematikan-di-Apel-Impor-Angkat-Pasar-Buah-Lokal

[Bazaar Online Shop] Kain My Bali - Kain MelaYu Bali

Punya online shop ? Belum. Tapi mau. Mau punya. 


Trus mau jualan apa ?. Gorengan. Yaelah yang mbois gitu donk pertanyaannya. Misalnya gini.
Produk apa yang akan dijual ?. Gitu. Iya gitu.


Barang yang akan daku tawarkan nih berupa produk lokal. Tapi rasa interlokal...aseg. Seperti kain tenun Melayu Bali dan kain tenun Bali juga kain endek Bali.

Ada pertanyaan nggak nih, sebelum lanjut usia ?. Ups.


Daku lahir di Pulau Bali. Tepatnya di Negara Kabupaten Jembrana. Kalau ke Bali lewat jalur darat, pasti lewat jalan mau ke rumah Daku. Tinggal mak crit. Nyampek deh.


Nah di tanah kelahiranku ini, ada dua suku ya. Suku asli Bali dan suku pendatang yakni Melayu. Daku tentu saja Melayu, makanya wajah daku mirip banget sama Siti Nurhaliza *ditimpuk rengginang.

Dua suku ini masing masing memiliki karya luar biasa. Suku Melayu dengan kain tenun motif Melayu. Sementara suku asli Bali juga memiliki Kain tenun dengan motif Bali dan kain endek. Motifnya cantik cantik.

Harganya pun terjangkau. Kalau kain tenun Melayu, lebaran tahun kemarin sih masih di harga Rp. 300000. Mahal ya ?. He'em. Mahal banget memang. Tapi soal kualitas nomor satu bookkk.

Daku punya nih kain tenun almarhum datok (kakek), sekarang masih awet. Nggak ada yang namanya lapuk, atau jahitan lepas. Awet markawet. Warnanya juga lumayan. Yaaa lumayan pudar. Maklum udah bertahun-tahun. Nih kain ada di tangan Daku aja sekitar tahun 1999. Nah Datok punya kain ini jauuuuhhh sebelum itu. Disamping itu, bahannya adem trus halus lagi.

Dokri

Trus kalau kain endek, ini macem macem harganya. Yang paling murah sekitar Rp. 50000. Tapi ya gitu. Warna kainnya nggak bagus. Kalau yang standart, harganya Rp. 80000. Ini udah lumayan ya. Luntur cuma diawal saja. Bahannya juga adem dan kainnya nggak kaku.

Dokri

Lanjut ke kain songket Bali. Kalau ini, tahun kemarin paling murah harganya Rp. 300000. Yang Rp. 550000 juga ada (seperti di gambar). Ini kata Daku udah cakep banget. Dari bahan kainnya itu sendiri plus motif plus perpaduan warnanya, beuugghhh, cakep banget. Sayang nggak sempet foto. Kata Biang (bahasa Bali  halus utk kata ibu), Kain Songket yang harganya Rp. 700000, biasanya dipakai untuk acara acara adat, misalnya pernikahan gitu.

Nah, kalau kain-kain ini pada laris dan banyak peminatnya. Daku pengen melebarkan sayap lagi, wuusshhh. Eit jangan lebar. Burket tauk. Hehe.

Pengen ngembangin tuh kain aja. Bisa berupa tas kecil, dompet, atau baju juga boleh. Seperti yang ada di gambar ini. Keren banget kan tasnya. Nggak kalah deh sama yang bermerk-merk.
Sumber

Lanjut ke perawatannya ya. Cara merawatnya cukup mudah. Ya seperti merawat kain batik gitu dah. Kalau bisa di cuci pakai shampo dan tidak di jemur pas di bawah sinar matahari. Kasian bisa jadi gosong tuh kain kan. Tapi kalau kain songket Bali, kata Biangnya, lebih baik nggak usah dicuci. Diangin-anginkan aja. Itu tandanya, si kain ini tak boleh dipakek sembarangan ya. Apalagi dipakek ngejar layangan. Jangan yah. Plisss.

Niat hati ingin berjualan ini tak hanya sekedar agar kantong terisi, tapi memang itu alasan utama sih. Hehe.

Daku ingin mempromosikan Kecamatan Negara Kabupaten .Jembrana Bali ini lewat produk hasil karya buatan masyarakat Bali sendiri. Selain itu juga ingin menjadi wadah bagi industri kreatif tradisional di tanah kelahiranku ini dalam hal pemasaran produk produk mereka. Sehingga mereka tak tenggelam oleh derasnya arus globalisasi dan kecanggihan teknologi saat ini..aseg. : )

Ya begitulah beberapa produk yang ingin daku tawarkan kalau daku punya online shop nanti. Ada yang mau tanya tanya, boleh. Atau mau pesan, juga boleh banget. Itung-itung juga penglaris. Atau ada yang mau join, aihhh dengan senang hati. Atau ada yang ngasih duit, siapp, kantongku langsung terbuka lebar nih. Wkwkwkwk.

Oke deh. Gitu aja dulu yah. Mau siap-siap nih. Yuk Cao. :D

Tulisan ini disertakan dalam Kontes Bazaar Online 
 Pamerkan Bisnismu bersama Ladaka Handicraft dan Layana Shop. 

Menghitung Gerakan Janin Saat Trimester Ketiga

Hai, Namaku Ken. Kemunculanku di sini, hanya ingin berbagi cerita tentang emakku yang luar biasa. Luar biasa aneh. Luar biasa dudul. Luar biasa lebay. Liar biasa hebat. Luar biasa tangguh. Dan luar biasa sayang padaku.

Ah Emaaakkk. Aku juga sangat menyayangimu mak. Hiks.

Ya udah ah, langsung ke TKP aja ya. Cekidot.

***
Trimester Ketiga

Di Rumah

"Yah, cepetan pulang, anterin ke puskesmas atau kemana kek, cepetan ya"
...........
"Nggak gerak-gerak lagi ini, cepetan"
...........

***
Di Puskesmas

"Aduhhh lama sekali sih Yahhh,..."
" ya namanya puskesmas ya begini ini Mak, antri lama"
" tau gitu kan tadi ke dokter aja"
"Nah itu, itu pertanyaanku juga Mak, koq minta anter kesini"
"Loh siapa yg minta anter ke sini"
"Emak kan"
"Tadi kan Aku bilang kemana aja deh, gitu"
"Ooo gitu "
"Iya gitu "
"Emm gitu ya "
"Udah ah, Aku masuk dulu udah dipanggil tuh"

***
Di Ruang Periksa

"Si kecil ndak apa-apa koq Bu? Sehat"
"Tapi koq nggak gerak-gerak Bu Dokter, Saya hitung, setengah hari ini, gerakannya kurang dari 10, Saya khawatir, takut kenapa-kenapa"
"Nggak kenapa-kenapa koq Bu, memang kalau sudah hamil tua, kita harus sering-sering menghitung gerakan bayi, minimal 10 gerakan, yang ibu lakukan sudah benar, nah sekarang saya tanya, Ibu puasa ?"
"Iya Bu Dokter"
"Nah itu dia Bu"
"Maksud Bu Dokter"
"Si kecil ikut puasa"

APA ???!!!

***
Begitulah Emak.

La wong Aku lagi enak-enak tidur koq di dalam perut. Bulan puasa, kalau tidur kan ibadah Mak. Hemat tenaga juga kan. Emak tadi juga kan telat sahur. Padahal yang bangunin sahur udah kaya' perang dunia kedua aja. Ruameee.
Ya mungkin Emak kecapean. Sabar ya Mak. Bentar lagi Aku keluar koq dan Kita ketemu deh.
Love You Emak

2 Hal yang Harus Disiapkan Bagi Pengguna LPG 3 Kg

Seumur hidup, baru kali ini bisa masang LPG. Hellloooo ??. Biasanya pakek apa buukkk ?. Lilin. Yaelah..babi ngepet kaliiii. Ya begitulah kenyataannya. Apa ? Ngepet ? Enak aja. Ituuu, baru bisa masang LPG itu.

Karena apa ?. Karena takut campur ngeri campur wedi campur cingur campur rujak. Beugghh. Manteb dah tuh.
Pernah beberapa kali nyobak. Sebanyak itu juga si LPG berbunyi ceessss. Bocoorr bocoorrr. Kalau sudah begitu, rasanya pengen lari ke hutan kemudian teriakku : "woyyy LPG ku bocor wooyy".

Aku juga sering mempehatikan suami saat memasang LPG. Tapi doi lancar lancar aja tuh. Koq bisa ? Adakah yang terlewat dari perhatianku ?.

Eits tentu saja. Gimana nggak kelewatan. La wong memperhatikan betul-betul aja nggak. Hehe...betul sekali. Biasa nih mata seneng banget ngelihat yang bening-bening macam Lee Min Ho. Ngganteng puol.

Akhirnya setelah sekian lama. Daku pun paham apa langkah yang terlewat dari perhatiannku. Yakni dua benda yang selalu dijadikan suamiku untuk membuat tabung nggak berbunyi cesss lagi. Apa sajakah itu ?.

1. Karet gelang.
Karet gelang digunakan untuk menguatkan tutup bagian luar. Karena tak jarang, kita menemukan tutup selang LPG yang tidak pas dengan tabung itu sendiri. Alias masih longgar.

2. Karet khusus untuk LPG 3kg.
Di dalam tabung gas LPG 3 kg terdapat karet kecil berwarna merah. Nah kadang kadang saya juga menemukan bentuk karet gelang yg tidak sama dengan karet LPG pada umumnya. Dari segi ukuran, tekstur karet dan lain sebagainya.

Dua hal itu yang sengaja daku simpan di rumah. Sebagai jaga-jaga, kalau ketemu LPG yang agak bandel tingkahnya.

 

Ya udah gitu aja dulu deh. Semoga bermanfaat yah. :D


Cahaya Emak

Kira-kira sepuluh jam yang lalu sebuah nomor tak dikenal menghubungiku. Dan sekarang, nomor itu kembali menghubungiku. Sudah berkali-kali. Jariku pun bergerak. Memencet tombol hijau. Lalu berkata : “Halo...? ”.

“Ini Nina Bang, pulsa Nina abis, ini minjem hp temen, cuma’ mau ngasih tau, Emak nanyain Abang terus. Kata Emak , Abang kapan pulang ?“.

Deg.
***

Kata orang, jadi anak pertama itu enak. Mendapatkan kasih sayang penuh. Bisa minta ini itu. Selalu jadi nomor satu. Siapa bilang ?. Orang. Orang dari mana ? dari Hongkong ? atau dari kolong?. Itu kata orang dari Hongkong kaliii. Bukan dari kolong. Kalau dari kolong, tentu bukan begitu. Tapi seperti ini. Anak pertama adalah anak yang diharapkan dapat membantu perekonomian keluarga.

Ya itulah Aku. Dari kecil, Emak dan Bapak sudah melatihku untuk bisa mencari uang sendiri. Bukan dengan ngamen, bukan dengan ngasong. Tapi dengan ngangon, menjaga dan mengurus sapi atau kambing milik orang. Upahnya, satu anak kambing atau sapi boleh Aku miliki.

Kelihatannya manteb kan?. Tidak. Jauh malah. Kalau yang dipelihara tikus gitu, mungkin bisa untung banyak. Karena sekali beranak, lahir selusin. Kalau kambing atau sapi, sekali beranak ya kadang dua, lebih sering satu. Kalau sudah begitu, yaa tinggal nunggu belas asih dari si pemilik kambing atau sapi. Waktu itu, tak ada sedikitpun rasa sedih berlama-lama singgah di hati. Sungguh.

Sedih mulai menjalari hati, saat mata Emak terkena katarak. Tak ada uang untuk membawa Emak  ke ruang operasi. Karena penghasilan keluarga, hanya cukup untuk makan sehari-hari. Jika ada sisa, uang akan disimpan untuk biaya sekolahku juga adikku.

Meminta bantuan keluarga?. Tidak bisa. Hidup mereka juga susah. Jadi, Emak  tak pernah bisa ke ruang operasi. Dan mata Emak  tak dapat melihatku lagi.

Sedih bukan kepalang. Karena merasa diri tak mampu berbuat apa-apa. Ingin berhenti sekolah. Emak  malah marah. Lalu harus bagaimana ?.

“Nggak apa-apa Mat, Emak sehat, cuma nggak bisa ngelihat aja” kata Emak. Lalu beliau pergi, ditemani adikku, ke salah satu rumah warga untuk mencuci baju. Iya, sejak saat itu, Emak  memilih untuk menjadi buruh cuci baju saja.

Rasa sakit karena tak mampu berbuat apa-apa, sekian tahun terperangkap di dada. Cukup sudah. Aku tak sanggup lagi menahan ketidakberdayaan ini. Aku harus berbuat sesuatu untuk Emak . Maka begitu lulus SMK, Aku pun berangkat merantau.

Semula, Aku pikir, begitu merantau, Aku bisa segera berhasil. Dan ternyata tidak. Aku hampir seperti orang-orangan sawah. Lalu bagaimana ini ?. Emak  sudah memintaku untuk kembali. Sementara kantongku belum berisi.

Sudah sering, adikku menghubungiku. Mengatakan hal yang sama. Bahwa Emak  rindu. Emak  ingin Aku bekerja di rumah saja. Toh, di tanah rantau juga tak kunjung mendapatkan apa-apa.

“Emak  nggak apa-apa, Emak  sudah biasa, pulanglah”.

Begitu kata Emak. Kata-kata itu terngiang-ngiang di telinga.

“Tidak Aku belum menyerah. Aku belum mau pulang Mak. Aku harus jadi orang dulu. Baru Aku pulang. Emak  berdoa saja untukku“.

Terus begitu. Kalimat itulah yang selalu keluar dari mulutku. Iya, Aku yakin di tanah rantau ini, Aku pasti akan berhasil. Entah itu kapan. Tapi Aku yakin. Di sini, Aku bisa menemukan jalan yang bisa membuat kehidupanku juga keluargaku lebih baik lagi.

***

Hidup mulai bersahabat denganku. Ia mau berjalan beriringan dengan ku. Bahkan sesekali ia tersenyum kepadaku. Bahkan deretan giginya yang indah, hampir terlihat semua. Sebuah senyum yang begitu lebar. Dan Aku tidak lagi menjadi orang-orangan sawah. Badanku sudah berisi.

Ya. Di tanah rantau ini, Aku memang bekerja sebagai pelayan restoran. Awal mula, hanya sebagai pelayan restoran biasa. Kemudian, secara bertahap, karierku mulai menanjak. Hingga akhirnya Aku menjadi pelayan restoran berbintang. Hal inilah membuat Aku ngguya ngguyu setiap kali melihat amplop tebal di tanganku.

Penghasilanku dapat dikatakan lebih dari cukup. Tentu saja, Aku ingin berbagi kepada Emak , adik, juga bapak. Sementara sebagian lagi, diam-diam, akan Aku tabung untuk operasi mata Emak . Tapi lagi-lagi Emak  menolak, begitu juga dengan Bapak.


Kasih adekmu saja. Bapak Emak  masih bisa usaha sendiri. Kamu kapan pulang ?”.

Emak . Selalu begitu.

Entah dapat wangsit dari mana. Akhirnya uang yang seharusnya Aku bagi untuk Emak  juga bapak, Aku gunakan untuk sekolah lagi. Ya Aku kuliah. Aku adalah mahasiswa.

Sejak Aku memutuskan kuliah. Perlahan namun pasti. Aku menjadi orang-orangan sawah lagi. Badanku kurus. Tak terurus. Karena Aku harus mengencangkan ikat pinggang. Agar biaya kuliah bisa sanggup Aku bayar.

Dugaanku salah. Aku pikir biaya kuliah hanya mahal di awal saja. Namun ternyata tidak. Ada banyak praktikum yang harus Aku lewati. Dan tentu saja kegiatan itu membutuhkan biaya lagi.

Aku pun tak lagi mengirim uang kepada adikku tersayang. Aku pun memohon maaf akan hal itu, dan apa kata Emak.

"Kurang berapa Mat ?. Emak  Bapak bisa ngusahain”.

Aku terharu. Bukan karena ucapan Emak . Tapi karena Emak  tak menyuruhku pulang lagi. Malah Emak  mau membantu biaya kuliahku. Urusan sekolah, Emak  juga bapak memang nomor satu. Meskipun Emak Bapak bukan orang yang mampu, tapi soal sekolah mereka akan mendukungku penuh.

Ah Emak . Meskipun kau tak dapat melihat seperti dulu, tapi hatimu, semangatmu, tak pernah redup sedikitpun. Baiklah, Aku akan berusaha sekuat tenaga. Aku tak mau kalah dengan semangatmu.

***

Akhirnya, Aku memesan tiket kereta api juga. Dengan tujuan tanah kelahiranku. Ya, Aku akan menginjakkan kaki di tanah kelahiranku lagi. Aku memang belum benar-benar jadi orang. Tapi sesuatu hal mengharuskanku untuk pulang.

“Emak  sakit Bang. Segeralah pulang”.

Begitu kalimat terakhir yang dikatakan adikku. Emak  sakit. Tapi untuk kesekian kalinya, saat Aku berbicara kepada Emak, Emak  pun berkata :
“Ora opo-opo Mat, Adikmu saja yang berlebihan”.

Begitu kata Emak. Tapi, Aku membantah permintaan Emak. Aku mengatakan pada Emak , bahwa Aku sudah mengambil cuti beberapa hari dan 7 hari lagi Aku akan berangkat pulang. Emak  pun berkata :

“Ya sudah kalau gitu, hati-hati di jalan. Emak ora opo-opo mat, nggak usah buru-buru loh ya. Ngge pon, Emak  tak sholat dulu”.

Ah Emak . Kau selalu begitu.

***

Langit begitu cerah. Padahal, hari-hari kemarin, langit selalu mendung. Mungkin awan ingin beristirahat sejenak. Sekedar meringankan badan, karena sudah terlalu sering membawa berliter-liter air hujan kemanapun awan pergi.

Cuaca memang nampak bersahabat hari itu. Saat Aku menginjakkan kakiku, untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun merantau, di tanah kelahiranku.

Saat itu, Aku mempercepat langkahku. Setengah berteriak, kupanggil tukang ojek agar segera mendekat. Kupinta agar laju motor dipercepat. Karena hati sudah begitu ingin bersua, dengan seseorang yang selalu memberi warna dalam hidupku. Seseorang yang selalu ada untukku. Seseorang yang tidak pernah ingin menyusahkanku. Seseorang yang tidak pernah mau membuatku merasa khawatir. Dan seseorang yang selalu dengan senang hati membantuku dengan sekuat tenaga yang dimilikinya.

Dia lah Emak. Pelipur laraku. Penyemangat hidupku. Pencipta ketenangan menghadirkan kekuatan. Untuk terus berjuang demi mendapat hidup yang lebih baik. Demi sekolah lagi. Demi mendapat ilmu lagi.

Dialah Emak . Emak ku tersayang. Yang sangat amat Aku cintai. Yang sangat berarti bagiku. Yang segala-galanya untukku. Dan yang saat ini sudah tidak bersamaku lagi.

Iya, Emak  sudah pergi. Meninggalkan kami. Tuhan begitu sayang padanya, hingga menjemputnya begitu cepat. Bahkan sebelum Aku mewujudkan niatku untuk menghadirkan cahaya lagi di mata Emak . Dan tahukah Engkau Tuhan ?. Kau telah mengambil cahaya dalam hidup kami.

***

1150 Kata



#FFRabu-Jagoan Kampung

Namanya Joni. Jagoan kampung sini. Sedang jatuh hati sama Siti, anak Pak Haji.

Pagi ini, sebelum kerja bakti di Musholla deket rumah Siti, Joni sarapan nasi ditemani telur ceplok, sambal terasi. Selesai. Joni bergegas pergi. 

Joni bersemangat. Ia menyapa orang-orang yang lewat.

"Apa Lue liat-liat" sapanya.

Lalu...

"HWA !!!".

Joni mengagetkan anak-anak yang fokus menyebrang. Melihat itu, Joni tertawa lebar. Namun tak lama. Siti lewat di depannya. Joni melongo. Karena Siti tersenyum melihatnya.

"Woi kenapa Lue Jon?" Sapa kawan Joni yang muncul tiba-tiba.

"Siti  Broo....Siti senyum sama Gueeeehhh".

"Ya iyalah, Noh ada merah-merah di gigi lue".

***

FF 100 Kata

Cara Menghaluskan Daging Tanpa Mesin

Idul Adha. Daging dimana-mana. Bingung mau dimasak apa. Akhirnya dibikin bakso saja.

Yup, meluncurlah kami, daku dan suami, ke pasar, bukan hendak berkeliling keliling pasar, tp hendak menggiling daging kurban dan mengubahnya menjadi adonan. Nanti di rumah, aku tinggal membentuk adonan tersebut bulat bulat plus bikin kuahnya saja. Rebes deh.

Tiba di tempat giling daging. Beugghhh. Hidung serasa diserbu sama aroma daging. Yah namanya jg tempat penggilingan daging. Jadi ya gitu itu kan.

Kami memilih tempat yang sudah direkomendasikan tukang bakso langganan kami. Di tempat itu, kita bisa request mau adonan yang perbandingan dagingnya lebih banyak dari tepung atau sebaliknya. Kalau mau bawa bumbu sendiri juga bisa. Kalau aku sama suami, rencananya, memilih adonan yang lebih banyak dagingnya daripada tepungnya. Kan buat dikonsumsi keluarga. Biar lebih nampol juga kan.

Kami harus mengantri terlebih dahulu, cukup panjang, karena ternyata banyak yang seperti kami. Bingung mau dimasak apa lagi tuh daging sapi.
Masa menunggu, membuat daku bergumam: "koq gitu?".
Kenapa ?
Karena tempat penggilingannya yang tidak higienis menurutku. Becek. Mungkin itu disebabkan air-air tetesan daging setelah dicuci.

Orang yang merekomendasikan tempat penggilingan ini sih bilang kalau ini tempat yang paling bersih dari tempat lainnya. 
Akan tetapi ada yang lebih membuatku menjadi makin kurang sreg karena yang handle adonan itu lohhh, laki laki berkaos singlet. Kalau ada yg netes dari celah lengan dan bahu itu gimanaaaa. Semoga saja tidak *crossfinger.

Mungkin laki laki bersinglet itu kepanasan kali ya. Berada di ruang sempit. Banyak org antri lagi. Tanpa penghadir angin pula alias kipas angin.

Sejak itu, daku nggak mau lagi. Kapok rasanya mau menggiling daging di tempat itu. Aku akan mencari tempat menggiling daging sendiri saja. Yang sekiranya bersih.

Salahku juga sih ya. Seharusnya aku survey terlebih dahulu soal kondisi tempat penggilingan daging yang direkomendasikan oleh pak bakso langganan adekku.

Karena aku keburu ilfeel dengan tempat penggilingan daging itu, aku mengajak suami untuk balik kanan alias pulang.

Tiba di rumah, daging pun segera aku masukkan freezer. Lalu aku bergegas untuk istirahat karena antri di tempat penggilingan tersebut berhasil bikin aku lelah. Sambil istirahat, leyeh-leyeh, aku pun memikirkan gimana caranya menghaluskan daging tanpa mesin.

Nah, tetiba aku dapet wangsit. Aku punya ide gimana caranya menghaluskan daging tanpa mesin.

Ide tersebut adalah seperti ini:
Pertama, aku keluarkan dulu daging yang beku lalu aku tunggu sampai kadar es nya berkurang atau sampai bisa diiris dengan pisau.
Kedua, letakkan irisan daging beku tersebut di atas cobek batu. Lalu ditinju tinju pakai ulekan.
Dan ternyata, cara ini berhasil. Si daging berhasil halus. Meskipun tak sehalus yang digiling. Tapi lumayan.

Masalah terpecahkan. Daku bisa menghaluskan daging tanpa mesin. Daku bisa menghaluskan daging dengan cara manual. Senengnyaaaa.

Jadi bisa bikin pentol bakso lagi nih. Aseeggg. Sajian bulan dzulhijjah, gk melulu sate gule rendang aja. Tapi bisa dijadikan bakso pula.

O ya, kalau daging ayam lebih mudah dihaluskan (seperti di gambar). Daging sapi, masih sedikit berserat. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba ya.

Baca juga : Cara cepat membuat daging empuk .

Membaca Ayat-ayat Al Quran Saat Hamil

Hai, Namaku Ken. Kemunculanku di sini, hanya ingin berbagi cerita tentang emakku yang luar biasa. Luar biasa aneh. Luar biasa dudul. Luar biasa lebay. Liar biasa hebat. Luar biasa tangguh. Dan luar biasa sayang padaku.
Ah emaaakkk. Aku juga sangat menyayangimu mak. Hiks.
Ya udah ah, langsung ke TKP aja ya. Cekidot.

***
Trimester Ketiga

Pertama kalinya aku bertemu emak itu tanggal 12 November 2012. Jam nya lupa. Tapi kayaknya sore deh.

Waktu itu memang aku belum bisa melihat wajah emak, namun aku bisa mengenali suara emak yang khas itu. Ngebas ngebus ngebos. Mirip laki-laki.

Aku mulai benar benar bisa mendengar suara emak itu, kalau nggak salah, saat usiaku 25 minggu di perut emak.
Tapi kata ayah, sejak aku masih usia 6 minggu, emak sudah suka mengajakku ngobrol. Tentang apa yang sedang emak lakukan. Jalan-jalan yang dilewati emak.  Lihat apa. Bahkan mau makan pun emak selalu bilang menu makanan yang akan ia makan. Nggak semuanya sih pembicaraan emak aku dengerin. Kadang kalau aku ngantuk berat, emak mash pengen ngobrol, ya udah aku cuekin aja. Maaf ya mak. Maklum, bayi memang butuh banyak tidur kan mak.

Selain itu, emak juga suka mendendangkan lagu untukku. Entah lagu apa, pokoknya ada was wes ach ich uch gitu dah. Nggak jelas. Emak juga suka mengajakku mendengarkan musik klasik mozart. Kalau aku bisa request waktu itu, lebih baik dengerin mozart dah daripada harus denger emakku nyanyi. Soalnya suara emak gitu sihhh.

Emak juga senang mengajakku mengaji. Pernah ya, bukan pernah sih, tapi sering, iya sering. Kalau emak ngaji biasanya nggak satu surat aja, tapi minimal 2 surat, yusuf maryam, yusuf dan al kahfi, dan apa lagi ya. Lupa. Emak baca surat surat itu ada maksudnya loh, katanya kalau aku perempuan bisa cantik kalau laki laki jadi tampan.

"Udah lah mak, be your self mak, be your self " aku mengirimkan telepatiku pada emak. Tapi emak tetep ngotot. Tetep ngaji surat surat itu aja. Aku kan pengen emak nggak hanya ngaji surat surat itu aja. Tapi ya sudahlah.

Usia 0 sampek 5 bulan, kata ayah, emak memang sering ngaji 2 surat itu. Nah setelah tau jenis kelaminku laki laki, surat yang dibaca emak mulai berubah yusuf sama al kahfi.

Pikirku ya mungkin emak sudah paham bahwa kalau bibitnya begitu, jadinya ya begitu. Masak bibitnya begitu, buahnya jadi justin bieber.

Tapi makin kesini, aku sadar ternyata emak masih sama saja. Bedanya cuma maryam diganti dengan al kahfi.

'koq berubah mak ?"telepatiku pada emak.
Emak pun menjawab : "biar jadi laki laki sejati,  nggak 'lentik' kayak anak alay".

Aku ?. Tepuk jidat.

Saat Posisi Janin Belum Pada Tempat Seharusnya

Hai, Namaku Ken. Kemunculanku di sini, hanya ingin berbagi cerita tentang emakku yang luar biasa. Luar biasa aneh. Luar biasa dudul. Luar biasa lebay. Liar biasa hebat. Luar biasa tangguh. Dan luar biasa sayang padaku.

Ah emaaakkk. Aku juga sangat menyayangimu mak. Hiks.

Ya udah ah, langsung ke TKP aja ya. Cekidot.

***
Trimester Ketiga.

Hoaammmm..ngantuk berat nih. Mata nggak bisa melek, gara-gara diajak emak nonton bola tadi malem. Mau tidur nyenyak juga nggak bisa. Soalnya emak lagi bertingkah aneh.

Aneh gimana ?. Ya begitu itu, suka nungging. Bukan karena pengen ngentut. Kalau karena pengen ngentut, ngapain juga emak sujudnya lama banget. Sampek aku ngira emak tertidur... eee beneran tidur ternyata.

Kebiasaan aneh emakku ini dimulai saat emak habis periksa kandungan ke Puskesmas. Setelah perut emak dipencet-pencet yang berarti kitik-kitikan  geli di tubuhku, lalu ibu bidan berkata begini :
"bayinya belum di posisi yang pas ni Buk, sering-sering nungging ya".

Pulang dari situ, langsung dah si emak berubah.
Nonton tv, nungging.
Ngobrol sm ayah juga nungging nungging.
Ngepel juga nungging.
Untung aja BAB nggak sambil nungging. Kalau sambil nungging, beuugghhh, gimana dah itu jadinya. Jangan dibayangin yaaa. Pokoknya setiap hari emakku ini pasti nungging-nungging.

Aktivitas emak yang baru nih membuat aku nggak nyaman di dalam perut. Ya mau nggak mau kan akhirnya aku harus mencari posisi enak, padahal aku udah nyaman banget di tempat kemarin.

Ya udahlah pindah aja deh. Kebetulan juga udah ketemu tempat enak nih. Kaya'nya pas banget di kepalaku. Coba ah. Tuh kan pas.

***

Ingin Melahirkan di Tanggal Cantik Dengan Persalinan Normal

Hai, Namaku Ken. Kemunculanku di sini, hanya ingin berbagi cerita tentang emakku yang luar biasa. Luar biasa aneh. Luar biasa dudul. Luar biasa lebay. Liar biasa hebat. Luar biasa tangguh. Dan luar biasa sayang padaku.
Ah emaaakkk. Aku juga sangat menyayangimu mak. Hiks.
Ya udah ah, langsung ke TKP aja ya. Cekidot.

***

Tanggal lahir emakku 20 Mei yang bertepatan dengan hari kebangkitan. Sebab inilah yang membuat emakku terobsesi ingin melahirkan di tanggal tanggal bersejarah itu.

Kalau melahirkan secara caesar sih bisa saja menentukan tanggal kelahiran. Sementara si emak ingin melahirkan normal. Ya kemungkinan kecil mak, hal itu bisa terjadi.
Tapi emak tetep ngotot pengen melahirkan normal di tanggal tanggal bersejarah. Emak punya cara sendiri. Apakah itu?.

Emak mengajakku janjian ketemu di tanggal tanggal bersejarah itu. Begini kata emak :
"Nak, gimana kalau kita ketemu di tanggal 28 Oktober aja nak, atau kalau nggak mau ya tanggal 10 November aja nak, itu hari pahlawan, lagipula tanggal 10 itu kan masuk HPL (Hari Perkiraan Lahir) kamu nak, jadi tanggal 10 aja ya nak, ya nak ya, biar keren gitu".

Hadeehh..emak ada ada aja. Nggak ngerespon ah. Biarin aja dah.

"Koq diem aja nak, kamu nggak ya. Ya udah gimana kalau tanggal 2 nya aja deh. Kalau mau, kamu nendang ya"

Yaahhh...kirain emak berhenti nawarin tanggal tanggal itu. Eh ternyata tetep. Tidur aja deh. Duh koq nggak enak gini. Bentar bentar.

"Eita, kamu nendang, berarti kamu setuju ya nak kita ketemuan tanggal 2 nanti, aduuhhh senengnyaaa, makasih ya sayang".

Alamaaakk emak. La wong aku cuma nyarik posisi enak buat tidur. Eh malah dikira setuju. Tendangan tadi itu kan nggak sengaja mak. Hadeehh *tepuk jidat.

***

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...