Mudik ke Pulau Dewata Naik Mobil Bersama Keluarga


Assalamu'alaikuuummm

Hai halo,
Bagaimana kabar kalian hari ini, Manteman? Aku doakan semoga kalian selalu dalam kondisi prima baik jiwa maupun raga aamiin ya robbal'alamiin.
    
Kali ini aku mau cerita soal perjalanan mudik aku bersama keluarga kecilku naik mobil. Bukan mobil kami. Melainkan mobil salah satu anggota keluarga yang dipinjamkan ke kami untuk kami gunakan mudik.
    
Aku senang pastinya karena dipinjamkan mobil untuk mudik. Namun di sisi lain, ada rasa cemas juga, khawatir, ragu-ragu gitu. Selain karena bukan mobil sendiri, dan karena aku nggak yakin suami mampu mengemudi jarak jauh sendirian. Secara jarak tempuh antara tempat tinggalku yakni Jombang dengan tanah kelahiranku berkisar 485,7 km dan dengan waktu tempuh hampir 11 jam, hal yang membuat aku ragu adalah karena omongan beberapa orang yang bilang kalau mudik naik mobil itu tidak enak. Tapiiii, ah masa’ begitu. Aku nggak percaya. Sebelum ngerasain sendiri mudik naik mobil.




Tiba di hari H. Kami, akhirnya, jadi mudik naik mobil. Dan alhamdulillah berhasil sampai ke tempat tujuan dengan selamat.
    
Lalu kesanku bagaimana? Omongan orang soal mudik naik mobil itu nggak enak, benar atau nggak?
    
Sebelum aku jawab pertanyaan yang kedua, berikut aku rinci soal kesan pertamaku, meliputi suka dan duka, saat mudik ke pulau dewata naik mobil.


Sukanya mudik naik mobil

1. Bisa berangkat kapan saja
Kalau mudik naik bis terutama bis malam, atau naik kereta api, tentu harus mengikuti jadwal keberangkatan bis atau kereta api. Nggak bisa berangkat sekehendak hati.

2. Bisa bawa banyak barang-barang kebutuhan selama mudik 
Dulu, waktu aku mudik naik bis atau kereta api, aku hanya bisa membawa barang-barang sedikit, barang-barang yang benar-benar dibutuhkan dan pasti terpakai saja. Aku juga jadi tidak bisa membawa banyak oleh-oleh untuk keluarga besar. 


3. Bisa buang air kecil dengan nyaman
Di bis atau di kereta api, memang sudah disediakan toilet. Hanya saja, bagiku, toilet tersebut kurang nyaman. Mulai dari nggak bersih juga terkadang minim airnya. 

4. Nggak khawatir kalau tiba-tiba ingin buang air besar
Toilet yang ada di bis atau kereta api, hanya bisa digunakan untuk bak. Jadi kalau tetiba ingin buang air besar, mau nggak mau harus ditahan sampai ke tempat pemberhentian atau kalau sudah mentok banget alias tidak tertahankan mungkin bisa meminta sopir untuk berhenti di pom bensin terdekat. 

5. Bisa singgah ke tempat-tempat yang disuka selama perjalanan mudik
Sepanjang perjalanan mudik, biasanya bertemu dengan tempat tempat atau pemandangan kece. Kalau mudik naik mobil kami bisa singgah sejenak ke tempat kece kwce tersebut. 

    
6. Bisa istirahat, leyeh leyeh selonjoran tiduran kalau rasa capek datang
Kalau mudik naik mobil kita bisa berhenti di rest-rest area. Kita bisa istirahat di sana, leyeh-leyeh, selonjoran hingga tiduran.  


7. Bisa sholat sesuai waktu tanpa jama'
Kalau mudik naik mobil, pas tiba waktu sholat, kita bisa berhenti di masjid atau rest area terdekat untuk melaksanakan sholat. 


8. Bisa ngobrol tertawa suka-suka
Tanpa takut ada yang terganggung dengan obrolan dan tawa-tawa kita. 


9. Bisa pilih alur perjalanan
Biasanya, kendaraan umum yang menuju ke Bali melewati jalur pantura. Namun, mungkin sekarang ada yang mulai melalui jalan tol paspro yang baru diresmikan bulan April lalu oleh bapak Presiden. Nah, karena mudik kali ini kami naik mobil, jadi kami memilih untuk mencoba jalan tol baru pasuruan probolinggo. FYI, bagi yang mau lewat tol ini, cukup menyediakan saldo e-toll sebesar Rp. 38.500,.


Dukanya mudik naik mobil

1. Pemulihan tenaga butuh waktu agak lama.
Selama perjalanan, rasanya senang terus, sampai lupa dengan rasa lelah. Dan lelah baru terasa saat sudah sampai tujuan. Kayak langsung ngumpul numpuk jadi satu, gitu. Ini yang bikin waktu pemulihan tenaga jadi agak lama. Aku sendiri membutuhkan waktu seharian untuk pulih.

Nah, dari list di atas, hanya ada 1 poin di kategori dukanya mudik naik mobil. Namun ada 8 poin di kategori sukanya naik mobil saat mudik. Banyak sukanya ketimbang dukanya saat mudik naik mobil. Fakta ini, secara otomatis menjawab pertanyaan yang ke-2 di atas bahwa mudik  naik mobil ternyata enak.


Dah, pengalaman kami ini, membuat kami makin mantab untuk segera meluncur ke tempat jual beli mobil bekas untuk membeli mobil bekas yang sesuai dengan kantong kami. Agar, saat mudik tahun depan, kami bisa memakai mobil sendiri, bukan mobil pinjaman lagi. 
Nah nih, buat teman-teman yang masih ragu-ragu beli mobil bekas, saranku (yang terinspirasi dari pengalamanku ini) kalian nggak perlu ragu kalau ingin beli mobil bekas. Beli ajaaaaaa. Karena ada banyak manfaat yang bisa kita rasakan dari memiliki mobil sendiri. Lawong manfaat naik mobil saat mudik saja, sudah begitu banyak. Apalagi di momen-momen lain terutama di momen momen penting.
Tapi, rasanya, ada yang lebih penting dari sekedar suka atau duka saat mudik naik mobil yakni soal keselamatan dalam berkendara. Terlebih jarak tempuh antara tempat tinggal dengan tempat asal (tujuan mudik) jauh dan lama. Aku sendiri, mudik ke tempat yang cukup jauh juga. 


Jadi demi perjalanan mudik lancar jaya dan selamat sampai tujuan, maka pastikan kondisi mobil prima dengan mengecek hal-hal di bawah ini. 


1. Cek oli mesin.
Oli merupakan cairan pelumas mesin yang memiliki peran sangat penting yakni melindungi sekaligus pendukung dari kinerja mesin. Jadi jika ole mesin sampai habis maka dapat dipastikan kendaraan tidak akan bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

2. Cek tekanan angin ban
Jika tekanan angin ban kurang, maka berakibat pada ban habis tidak rata, boros bahan bakar, handling lambat, ban bunting, dan ban mudah meletus. 

3. Cek air washer
Jika tabung air washer sampai kosong dapat berakibat fatal juga karena berpengaruh nantinya pada visibilitas atau pandangan mata pengemudi.

4. Cek minyak rem
Penting untuk mengecek minyak rem. Karena terkait dengan rem bagel atau rem blong. 

Nah, apabila sudah mengecek hal-hal di atas, dan ternyata hasil pengecekan semua bagus maka bolehlah mobil dipakai untuk mudik.  Dan satu lagi, kondisi pengemudi juga harus dalam kondisi prima pastinya. 

Apabila sudah memenuhi poin-poin di atas, insyaAllah perjalanan mudik akan berjalan lancar jaya, perjalanan mudik terasa menyenangkan, dan oleh-oleh buat keluarga pun bisa bawa agak banyakan. 

So bagi teman-teman yang mudik naik mobil, jangan lupakan 2 poin di atas yak. Agar perjalanan mudik kalian terasa menyenangkan juga aman selamat terkendali. Selamat mudik, yak. Hati-hati di jalan. 


***
Referensi:
otomotifnet.gridoto.com


Wisata Badung, Cara Lain Berlibur di Bali

Badung merupakan kabupaten yang berada di provinsi Bali, Indonesia. Daerah yang meliputi Kuta dan Nusa Dua dimana dua tempat itu menjadi objek wisata yang banyak diminati.  Mendengar kabupaten Badung, anda akan teringat dengan Pariwisata yang menjadikan ciri khas keindahan wisatanya. Bahkan wisata di Badung mampu menarik banyak wisatawan untuk mengunjungi keindahan wisata tersebut yang sudah terkenal di dalam dan di luar negeri. Badung memiliki banyak pesona alam yang belum banyak diketahui semua orang sehingga masih banyak kekayaan alam yang masih tersembunyi.


Dengan banyaknya tempat wisata dan berbagai sarana akomodasi seperti hotel, restoran, dan bar serta biro perjalanan wisata dan adanya berbagai atraksi wisata yang ada di daerah ini, menjadikan sektor pariwisata sebagai primadona dan sumber pendapatan utama bagi Kabupaten Badung. Biasanya banyak para wisatawan berkunjung karena ingin melihat keindahan objek wisata pantai dan ingin mengabadikan keindahan sunrise dan sunset. Tak heran banyak objek wisata pantai sangat ramai dipenuhi para wisatawan lokal dan mancanegara terutama pantai yang terdapat di kota Badung.

Pantai Batu Bolong

kintamani.id

Keunikan dan keindahan pesisir yang ditawarkan Kabupaten Badung mampu memikat kehadiran wisatawan. Pantai Batu Bolong misalnya, dengan keindahan pantai lengkap dengan suguhan pemandangan matahari terbit sampai terbenam. Pantainya membentang luas, menghadap ke arah Selatan. Terlihat sedikit dari kejauhan di ujung bukit tempat Pura Uluwatu. Salah satu dari banyak objek wisata di Bali, pantai Batu Bolong memang dikunjungi banyak wisatawan. Meskipun tidak seramai Kuta ataupun Legian.

Pantai Batu Bolong sangat cocok untuk kita-kita yang  ingin merasakan suasana pedesaan dan alam pantai yang indah. Di tempat ini, kita juga bisa menginap karena sarana akomodasi bisa ditemukan dengan mudah.


Monumen Panca Benua

kintamani.id

Monumen Bali yang diberi nama Monumen Panca Benua merupakan sebuah simbol dari tragedi kemanusiaan Peledakan Bom 12 Oktober 2002. Tak jarang pula orang-orang menyebutnya Monumen Bom Bali. Mengingat akan terjadinya tragedi ini, banyak kisah-kisah miris dan tragis yang kita dapat dengan mendengar dari saksi-saksi yang masih hidup dan dari penduduk sekitar. Tidak ada salahnya kita berkunjung ke Monumen ini untuk mengenang dan mendoakan para korban dari bom Bali. Sehingga kita akan selalu ingat untuk membuat kehidupan yang lebih baik kedepannya.

Waterbom Park Bali

traveloka

Kota Badung terkenal wisata Waterbom Park Bali di Kuta, Badung, Bali yang menarik untuk dikunjungi. Wahana permainan yang disediakan oleh Waterbom Park Bali antara lain Smash Down, Funtastic, Pipeline, Superbowl, Climax, Boomerang, Boogie Ride, Lazy River, Race Track, Phyton, Green Vipers, Constrictor. Wahana ini akan menyemarakkan wisata ke Bali bersama keluarga atau teman teman. Waterbom park Bali memang dirancang dengan secara profesionalitas yang tinggi. Hal ini untuk menjaga keamanan para pengunjungnya, sehingga para wisatawan baik dari dalam maupun dari luar negeri dapat mengisi hari libur maupun saat weekend tiba dengan nyaman.


Garuda Wisnu Kencana

traveloka

Patung Garuda Wisnu Kencana dibangun dan di ukir oleh pengukir dan pematung terkenal bernama, I Nyoman Nuarta. Di Garuda Wisnu Kencana (GWK) selain melihat patung Garuda Wisnu, para pengunjung dapat menikmati pemandangan dari matahari terbenam. Tidak hanya pemandangan indah saja yang kita dapat lihat di kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana. Tempat wisata ini juga menawarkan beraneka ragam acara hiburan dari pagi sampai malam hari. Tujuan pembangunan Garuda Wisnu Kencana adalah untuk menjadikan tempat wisata budaya yang terkenal sampai mancanegara.
Nah, itulah beberapa tempat wisata di Badung Bali. Menarik bukan? Kita juga dapat menemukan tempat wisata lainnya maupun penginapan yang tidak kalah mewah melalui  traveloka.com. Kita bisa dapat banyak informasi mengenai tempat wisata maupun kegiatan yang dapat kita lakukan di Badung, Bali. Hal ini akan mempermudah kita dalam merencanakan liburan di Badung, Bali.

Menyambut Lebaran 1440 H

Menyambut Lebaran

Alhamdulillah, sudah masuk 1 syawal 1440 H. Yang berarti ramadan telah usai dan hari raya idul fitri telah tiba.

Pada umumnya, momen hari raya idul fitri diisi dengan silaturahim ke sanak saudara. Silaturahimnya ada yang bertamu ke rumah atau sekedar say hello maafan maafan di depan rumah.

Dari 2 versi tersebut. Lebih banyak pilihan pertama yang ramai. Walhasil kami pun harus menyiapkan jajanan dan segala macamnya.

Ada 3 persiapan.
Persiapan pertama
Bersih-bersih rumah
Karena di rumah ada halaman kecil yang di dalamnya ada tanah, rumput, dan pepohonan, maka mau nggak mau harus dibersihkan. Yakali ada tamu datang rempongnya sampai ke bulan buat bersih bersih rumah.

Persiapan kedua
Hidangan
Yang paling terkenal sajian lebaran adalah ketupat dan opor ayam. Tapi kalau di tempat tinggalku. Khususnya rumahku, hidangannya berupa ketupat sama kare ayam kampung. Endeus.

Selain hidangan ketupat dan kare ayam, ada juga hidangan bakso dan tape uli maknyus mantab. Alhamdulilah.

Persiapan ketiga
Penampilan
Mau bagaimanapun penampilan itu juga hal yang kudu diperhatikan. Oleh sebab itu aku menyiapkan baju baju untuk suami dan bocah-bocah yang sekiranya cocok untuk mereka. Nggak asal pilih.  Aku juga mecuci lalu menyetrika baju-baju konsumenku.

Itulah 3 poin utama hal hal yang aku siapakan menyambut lebaran.


Doa dan Harapan di Ramadan 1440 H


Assalamu'alaikuuumm

Teman, tahukah kamu.
Aku dulu pernah merasa malu
Malu sama Allah mau memanjatkan do'a yang isinya meminta ini itu sementara ibadah cuma disitu situ dan dosa malah kemana mana. Malu, sedih.

Namun, setelah aku mendengar apa kata ust. Waktu aku mondok dulu bahwa Allah Maha Pengabul Do'a, maha pengampun dosan dan sebagainya. So aku pun memutuskan untuk rajin meminta sama Allah.

Lalu do'aku di ramadan kali ini adalah aku memohon keselamatan dunia akhirat bagi aku dan keluargaku.

Doaku lainnya, Jadikanlah keselamatan anakku sebagai keselamatan ku. Jadiknlah kesuksesan anakku sebagai kesuksesanku. Dan jadikahlah kesholihan anakku sebagai kemukminanku.

Sudah itu saja..

Tak Selalu Happy, Ini Momen Terbaik Saat Ramadan Kali Ini




Assalamu'alaikuuummm

Alhamdulillah, bersyukur banget, Allah masih memberikan kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa tahun ini. Aku senang. Terlebih lagi, puasa kali ini, ada anggota baru di keluarga kecilku. Siapa lagi kalau bukan, si Baby Nuha. 

Tahun ke tahun ramadan, aku pikir selalu saja ada momen terbaik, momen yang paling berkesan. Terlepas dari apapun atau seperti apa saja momen yang terjadi, ramadan adalah bulan yang paling aku rindu, paling aku nanti, dan paling susah untuk kulepaskan pergi. Waktu sengaja kuluangkan, beberapa kegiatan sengaja kukurangi, demi bisa melewati hari hari ramadan. 

Memang, dalam setiap ramadan, pasti ada 1 atau 2 hal yang memberi kesan tersendiri, momen terbaik lah pokoknya. Begitu juga dengan ramadan kali ini. 

Bagiku, ini adalah ramadan yang beberapa kali kulalui dengan perasaan baper. Padahal sudah kuusahakan dengan menyibukkan diri dan pikiran agar tidak baper. Eee tapi masih aja baper. Baper karena ini pertama kali ramadan tanpa bareng suami alias LDM an. Berat euy. #meringis.

Akhirnya, aku ngalamin juga yang namanya LDM an. Nggak kukuh padahal ya suami pulang juga seminggu sekali hingga dua kali. Tapi, tetep saja, rasanya berat. Biasanya, hari hari, selalu ketemu, selalu bantu-bantu, momong bocah-bocah, kadang juga bantuin bersih bersih rumah. Lalu, begitu LDM an, semua pun aku kerjakan sendirian. Bersih-bersih rumah, momong bayi dan bocah. Nggak kukuh. Beneran. Jika ada yang bisa dan mampu melakukan. Sungguh, kamu super sekali. 

Kemarin aku sudah mengutarakan apa yang kurasa hingga aku bilang bahwa aku butuh bantuan agar aku nggak baper, agar aku tetap enjoy meskipun LDM an. Iya, aku butuh bantuan art. Minimal buat bersih-bersih rumah doank. Namun, suami belum mengiyakan keinginanku ini. Tapi, aku paham, kenapa suami tidak mengiyakan. Karena, penghasilan belum cukup untuk menggaji seseorang. Jadi menggunakan jasa ART bukan solusi yang tepat untuk saat ini. 

Solusi lain, agar aku nggak baper, agar aku tetap enjoy LDM an, nggak stres yang bisa saja muncul dikarenakan jenuh bosan hingga lelah karena ngurus dan momong bocah-bocah sendirian, adalah belum ada. Iya, kami belum punya solusi untuk mengatasi ini. Berharap banget semoga ada solusi di kemudian hari. Tapi harapanku yang terdalam sih, aku dan suami, nggak LDM an lagi. Doakan ya, manteman.

Ini, merasakan hal ini adalah salah satu kesan ramadan tahun ini. Yang berarti juga momen terbaik ramadan kali ini. Meskipun baper namun sarat makna. Aku pikir, pengalaman yang ku alami di ramadan ini, membuatku sadar betapa bapernya LDM an begini, paham betapa berartinya kehadiran suami di hari-hari, ada yang bantu-bantu tugasku sebagai ibu rumah tangga meskipun nggak banyak. Tapi minimal ada rasa aman karena suami tak jauh dari rumah. Belajar tangguh di depan bocah-bocah padahal aslinya hati melow baper parah. Dan sebagainya. 

Nah sekarang kalian, nih. Apa momen yang tidak terlupakan di bulan ramadan ini? Monggo share di komen, yak. Matur nuwun. 

Aktivitas di Hari-hari Ramadan versi Ibu Menyusui




Assalamu'alaikuuummmm.

Ramadan kali ini, alhamdulillah dan insyaAllah aku isi dengan hal-hal yang positif nan produktif. Ini memang sudah aku niatin jauh-jauh hari sebelum ramadan. Bahwa aku ingin lebih produktif positif di ramadan kali ini. Dan alhamdulillah bisa aku usahain. Malah rasanya produktif banget saking banyaknya hal yang aku lakukan di ramadan ini. 

Sebagai ibu yang tengah menyusui, nekat memang memiliki niat lebih produktif dari ramadan sebelumnya. Karena apa? Ngurus bayi aja udah rempong. Ini malah mau ngelakuin hal-hal yang produktif lain.  Dasar aku. Hehe.

Ada beberapa hal yang aku lakukan untuk mengisi lembar ramadan tahun ini yang meliputi:

1. Stimulus perkembangan si baby Nuha
Di bulan ramadan ini, alhamdulillah, Nuha masuk usia 6 bulan. Ini berarti si Nuha   memasuki masa mpasi. Yeaayyy. 

Aku antusias menyambut masa mpasi ini. Nggak sabar ingin mempraktekkan soal menu menu mpasi yang aku baca-baca di beberapa artikel tentang mpasi bayi. Namun karena masih masa awal awal, maka akupun tidak langsung mempraktekkan apa yang sudah kupelajari dan kubaca-baca. Melainkan aku ingin tahu lebih dulu gimana respon Nuha saat ada sesuatu selain niple mamaknya masuk ke bibirnya. 
Dan
Hoalaaahhh
Respon Nuha masih datar saja. Belum nampak menunjukkan usaha untuk mengecap, menyesap, sesuatu yang ada di sendok yang aku tempelkan di bibirnya. Dengan hasil begini, maka aku mengurungkan dulu keinginan ingin mencoba variasi menu mpasi. Namun lebih kepada mengenalkan aktivitas makan terlebih dulu. 

2. Ikut program 30 Hari Kebaikan BPN
Belakangan ini, aku sering banget kesulitan ide mau nulis apa. Jadi begitu aku baca tema tulisan yang disuguhkan BPN, aku pun memutuskan untuk ikutan program 30 hari kebaikan BPN, secara temanya kece-kece. 

3. Belajar bikin kue
Gegara ikut BPN 30 hari kebaikan, aku jadi belajar bikin kue dengan bahan selai skippy tentunya. Beberapa kali gagal, sekali berhasil. Dan ini salah satu resep kue yang berhasil aku buat. Aku share di bawah ini yak.

Bahan
2 buah pisang ukuran sedang
6 sdm tepung terigu
2 butir telur
6 sdm minyak goreng
1/2 sdt soda kue
1/4 sdt garam
4 sdm gula pasir 
4 sdm SKIPPY peanut butter

Cara membuat
Haluskan pisang terlebih dahulu lalu sisihkan. 
Campurkan telur, minyak goreng dan gula pasir lalu kocok sampai gula larut. 
Campur tepung terigu dengan garam dan soda kue lalu diayak. 
Masukkan campuran tepung terigu ke dalam campuran telur, gula pasir dan minyak goreng. Lalu aduk sampai rata. Pastikan tidak ada yang menggumpal. 
Masukkan pisang lalu aduk rata. 
Masukkan selai kacang SKIPPY Peanut Butter. Lalu aduk rata. 
Setelah adonan tercampur dengan baik dan tidak ada yang bergerindil gerindil alias gumpalan gumpalan kecil. Maka masukkan adonan ke dalam loyang yang terlebih dahulu sudah diolesi minyak goreng. 
Kukus adonan. 
Untuk tahu adonan sudah matang atau belum, gunakan tes tusuk adonan. Jika kalis maka itu sudah matang. 
Setelah matang, sajikan dengan ditemani teh manis.

4. Ikhtiar menggapai target-target amalan ramadan yang dibuat.
Target yang aku buat sederhana. Ya sekiranya, ibu rumah tangga yang tengah menyusui ini tanpa art tanpa nanny, mampu melakukannya. Bukan target yang bikin senewen mamak. *hahay.

Jadi seperti itulah, aktivitas yang aku lakukan di hari-hari ramadan. Alhamdulillah. Padat merayap sampai nggak ada luang mikirin selentingan omongan orang yang kadang mampir di telinga. Alhamdulillah. 


Tradisi Lebaran di Kampung Muslim Jembrana Bali


 
Assalamu'alaikuum

Alhamdulillah, tahun ini, tepatnya 1440 H, aku bisa mudik ke Bali. Tahun lalu nggak bisa, karena jatah buat mudik dipakai untuk dana jaga-jaga saat lahiran. Yup, tahun lalu aku sedang hamil tua. Tepatnya berapa bulan aku lupa. Hehe.

Selain itu, alasan aku nggak mudik tahun lalu adalah karena ada kepercayaan yang terkenal di tempat tinggal aku. Bahwa kalau orang lagi hamil, tidak diperbolehkan nyebrang laut. Karena takut bayi yang ada di dalam kandungan hilang seketika. Gitu. 

Kalau aku sih, nggak percaya soal itu. Hanya saja beberapa anggota keluargaku yang di Bali percaya akan hal itu. Jadi ya udahlah. Aku ngikutin aja. 

Kadang, nggak habis pikir, sama kepercayaan kepercayaan orang zaman dulu yang rata-rata hampir berbau mistik gitu. Tapi katanya sih pernah kejadian kayak gitu. Entahlah. Wallohua'lam. 

Nah sekarang aku bisa mudik. Bersama dengan 1 anggota baru. Si bayi Nuha Alesha. Senang sekali. Aku bisa ngenalin Nuha sama tradisi lebaran di sini. 

Sebagai salah satu kampung muslim yang ada di Bali, tentu memiliki tradisi lebaran yang dirindui dan juga mungkin berbeda dari daerah lainnya. Ada beberapa tradisi lebaran yang dijumpai di kampung tanah kelahiranku ini. Tradisi tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Lomba takbir
Meskipun kami di sini adalah minoritas. Namun kami tetap bisa melakukan tradisi lebaran di sini seperti lomba takbir ini. Bahkan malah dibantu dari segi keamanan. Baik dijaga oleh linmas setempat, polisi, hingga pecalang juga turut serta.

Lomba takbir ini salah satu tradisi yang dinanti oleh warga sini. Kalau ada yang mau ikut lomba, mereka pun mempersiapkannya jauh jauh hari. Karena penilaiannya juga meliputi kekompakan mengumandangkan takbir, hingga penampilan grup takbir. 

2. Silaturahim ke orang-orang sepuh yang ada di kampung
Pada umumnya, setelah sholat 'ied, kita silaturahim ke rumah-rumah tetangga. Nah kalau di sini, nggak hanya ke rumah tetangga, melainkan juga silaturahim ke rumah para sesepuh.

3. Hidangan tape uli hingga dodol khas kampung sini
Pada umumnya, hidangan lebaran berupa opor ketupat sambal goreng hati. Nah kalau di sini, hidangan lebarannya berupa tape uli, dodol khas sini, dan sebagainya. 

Jadi itulah sedikit tradisi yang ada di tanah kelahiranku ini, di salah satu kampung muslim di Bali. 

Jajanan Lebaran yang Selalu Ada di Rumah



Assalamu'alaikuuummm

Beberapa hari yang lalu, ada kabar duka. Telah berpulang Ibu Ani yudhoyono istri presiden ke-6 Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Ikut sedih dengan berita duka ini. Karena aku pikir dan yakin kalau beliau akan sembuh segera setelah kondisi beliau dinyatakan membaik hingga beliau diizinkan untuk pergi jalan jalan sebentar didampingi bapak SBY dan mbak Annisa menantu beliau. Namun, rupanya, Allah berkehendak lain. Semoga beliau husnul khatimah aamiin. 

Tak hanya sedih dengan kepergian salah satu orang yang Inspiratif yakni ibu Ani. Aku juga memperhatikan kondisi bapak SBY yang nampaknya rapuh banget. Mata beliau yang sembab. Kalimat-kalimat yang diucapkan beliau sendu banget. Do'aku, semoga beliau diberikan ketabahan kesabaran kekuatan sama Allah dalam menghadapi kesedihan ini. 

Moment duka ini benar benar menyita penuh perhatian aku. Asli. Yang sebelumnya sudah mulai rempong ngurusin persiapan lebaran. Jadi benar benar teralihkan. Nggak tahu, rasanya, ikut kehilangan. 

Berubung sekarang sudah mendingan, seiring melihat bapak SBY yang mulai menunjukkan ketegarannya, keikhlasannnya, aku pun kembali fokus ke persiapan lebaran. *hahay. 

Dari semua persiapan lebaran, seperti bersih-bersih rumah, angpao lebaran, dan sebagainya, yang paling utama dipersiapkan adalah jajanan lebaran. Yakali tamu datang nggak ada jajan. Kan nggak enak. Apalagi kalau tamu jauh yang datang. Jadi double double nggak enak. 

Seperti biasanya, aku hampir nggak pernah bikin jajan lebaran sendiri. Jadi semuanya beli. Pengen sih bikin sendiri, tapi resiko gagalnya mah tinggi dan waktu luang juga nggak banyak karena sambil momong anak dan bayi tanpa art ataupun nanny. Jadi ya udah beli aja. 

Jajan lebaran yang aku beli biasanya jajan kesukaan orang rumah, jajan request orang rumah. Karena kalau beli jajan request orang rumah, pasti nggak ada yang namanya jajan lebaran nggak abis, gitu. Jadi pasti semuanya abis. Tapi resikonya ya gitu. Cepet banget abisnya. 

Untuk memperlambat terjadinya toples jajanan lebaran yang cepet kering kerontang, maka aku biasanya meletakkannya di tempat khusus. Lalu pas hari H baru dah aku keluarkan biar nggak cepet abis gitu. 

Resep Jajanan Ramadan Khas Kampung Muslim di Bali



Assalamu'alaikuummm

Lebaran tinggal menghitung hari, yak. Sebagian sedih, sebagian hati aku gembira. Sedih karena mikir masih ada kesempatan ketemu ramadan lagi atau nggak? Lalu sebagian gembira karena bisa ketemu kumpul kumpul silaturahim sama keluarga dan orang-orang terdekat.  Saling bertukar kabar, cerita-cerita, dan ada yang tanya-tanya juga. Bagian yang tanya-tanya ini, kalau bisa diskip aku skip ajalah. Soalnya kadang pertanyaan yang dilontarkan bikin ngelus dada. *hahay. 
Dah, pertanyaan-pertanyaan yang bikin ngelus dada, menyikapinya dengan, abaikan saja. 

Oya, alhamdulillah, hari-hari menjelang lebaran ini, aku sudah di kampung halaman, lho. Kebetulan anak sama suami juga sudah libur lebih awal jadi kami bisa mudik lebih awal. Alhamdulillah. 

Enaknya kalau pulang lebih awal gini, kami masih bisa mencicipi kuliner ramadan khas kampung tempat tinggal aku. Karena biasanya menjelang hari raya, para penjual kuliner sudah banyak yang tutup. Aku sendiri pernah tanya ke salah satu penjual makanan khas ramadan langganan aku. Jawaban beliau waktu aku tanya kenapa tutup lebih awal adalah seperti:"Lempeh an saye, nak sebulan full tu medagang,  biar boleh ape istirahat sambil nungguk i lebaran". 

Dan aku pun mengangguk tanda setuju dengan alasan si ibu penjual. Mungkin kalau aku di posisi si ibu, juga akan melakukan hal yang sama. Tapi di sisi lain, ada rasa nggak rela juga sih, kalau si ibu penjual makanan ramadan libur duluan, libur cepet gitu. Soalnya apa? La diriku berarti berburu lagi penjual makanan yang sesuai selera keluarga. *wakwaw.

Kenapa nggak masak aja, Mak? Dah, sudah dari jauh-jauh hari, sebelum mudik sudah aku niatin, kalau pas mudik aku mau wisata kulineran aja. Gitu. *hahay. Tapi kalau dalam keadaan begini, para penjual kuliner ramadan langganan aku sudah pada tutup, ya mau gimana lagi. Solusi satu-satunya memang masak sendiri. 

Seperti yang aku lakukan kemarin. Bareng ibuk, aku bikin jajanan khas ramadan sendiri. Karena, yang jual udah tutup. Ini adalah salah satu jajanan ramadan yang selalu ada dan dicari pembeli. Namanya Jajan Kopyor.  

Aku jentrengin resep jajanan ramadan kopyor versi kampung muslim di Jembrana Bali. Kali aja kalian mau bikin sendiri. 

Resep Jajan Kopyor
Bahan
Roti tawar
Santan
Susu cair (optional)
Gula pasir
Nangka
Bihun bakso
Mutiara
Daun pisang
Lidi/semat

Cara membuat
Potong dadu nangka
Rebus mutiara
Rendam bihun
Campurkan santan dan gula pasir (banyaknya sesuai selera)
Didihkan santan dan gula pasir
Siapkan daun pisang, letakkan roti tawar terlebih dahulu, kemudian bihun nangka, dan mutiara. 
Tuang santan ke dalamnya. 
Bungkus campuran bahan tersebut.
Terakhir, kukus sampai sekiranya daun pisang berubah warna.
Selesai. 
Siap disajikan.


Cara bikinnya sebenernya simple. Cuma akunya aja yang males. Hahaha.

Nah, kalau di tempat tinggal kalian gimana, nih? Share cerita ya manteman. Sekalian resepnya juga boleh. Hehe.  Matur nuwuunnn. 

Perubahan Pilihan Model Baju Lebaran Seiring Bertambahnya Usia



Assalamu'alaikuuummmm

Haihoo
Alhamdulillah aku sudah berada di kampung halaman sekarang. Dan tadi, aku diajak adek buat berburu baju lebaran. Yup, aku belum punya baju lebaran.

Sebenarnya, aku tak terlalu peduli soal punya baju lebaran atau nggak. Selow aja. Punya baju lebaran, ya alhamdulillah, nggak punya juga nggak apa-apa. Toh, baju lama masih bagus-bagus. Tapi ini berubung diajak adek aku, dan doi maksa banget, jadi ya berangkat ajalah, itung-itung quality time sama adek tercinta dan satu-satunya.

Tiba, di tempat beli baju, aku pun mencari baju lebaran yang memenuhi kriteria aku. Iya, aku punya kriteria untuk memilih baju lebaran. Jadi nggak asal comot hanya karena suka. Nggak asal beli hanya karena model bajunya lagi tren. Atau nggak asal mbayar hanya karena nggak mau kalah sama tetangga. Nggak ah, not my way.

Kriteria memilih baju ini, sudah aku miliki sejak aku kuliah kayaknya. Atau pas aku mondok saat sma dulu, ya? Aku sedikit lupa soal itu.

Adapun kriteria dalam memilih baju lebaran versi aku saat sma dan berlaku sampai hari ini adalah sebagai berikut:
1. Cocok dipakai di kegiatan sehari-hari
Sejak mondok pas masa sma, saat beli baju lebaran, aku selalu memilih baju lebaran yang sekiranya bisa aku pakai untuk kegiatan sehari-hari di pondok. Karena untuk kegiatan sehari-hari tentu baju yang kupilih yang biasa saja. Yang nggak blig bling, yang nggak ada iwir-iwirnya, atau kriwul-kriwulnya. Biasa saja.
2. Nggak perlu mahal, nyaman adalah yang utama.
 Yang penting bahan bajunya nggak bikin gerah, ribet, bikin nyaman, udah, oke aja.
3. Nggak perlu yang lagi ngetren, yang terpenting bikin penampilan enak dipandang mata.
Aku lebih memilih model baju yang bikin penampilanku enak dipandang mata alias pantes gitu.

Kalau diperhatikan, dan kalau diingat-ingat, ada perbedaan yang cukup signifikan antara kriteria memilih baju lebaran waktu aku sd hingga smp dengan kriteria memilih baju lebaran versi aku yang sma dan berlaku sampai saat ini.

Kalau dulu, saat masih sd hingga smp, aku memilih baju lebaran yang ala-ala princess gitu, yang bisa dipakai pergi-pergi ke suatu acara seperti ulang tahun teman, pentas seni, dan sebagainya. Jarang banget milih model baju simpel.  Dulu juga, kalau milih baju, kadang yang lagi ngetren padahal nggak cocok banget di badan aku. Dulu, kalau milih baju lebaran yang bermerk, dan ngerasa ada nilai plus plusnya gitu.
Gitu amat, yak.
Baru sadar gueh. Hahay

Jadi, seperti itulah Perubahan Pilihan Model Baju Lebaran Seiring Bertambahnya Usia. Kalau kalian, gimana? Ada perubahan soal pilihan model baju lebaran kalian seiring bertambahnya usia? Ceritain doonkk.
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo