Refleksi Diri di Akhir Tahun Sebagai Ibu

Dear, Mombeb.

Apa kabar? Aku do'akan agar mombeb selalu dalam kondisi sehat dan bahagia aamiin. 

Blogpost kali ini, akan aku jadikan sebagai refleksi diri di akhir tahun sebagai seorang ibu. Gunanya, sebagai pengingat dan sebagai bentuk ikhtiar agar aku tidak jatuh di lubang yang sama. 

Mombeb, hari ini adalah rabu terakhir di tahun 2022. Ya, rupanya, sudah di ujung tahun ya. Nggak terasa? Terasa donk. Hanya saja, rasa yang terasa bukan rasa sedih, lara, maupun nelangsa. Rasa yang terasa adalah rasa optimis, antusias, dan semangat yang membuncah tumpah ruah. Bagaimana semangat tidak membara, lawong di tahun ini, aku dan suami lagi berusaha mewujudkan mimpi kami yang kebetulan sama persis nan identik. 

refleksi akhir tahun sebagai seorang ibu

Di tengah keasyikan aku meniti mimpi, belakangan aku sadar, porsi perhatianku untuk anak-anak berkurang signifikan. Jika boleh dibandingkan antara momen saat anakku yang pertama di usia balita dan momen saat anak keduaku yang saat ini berada di usia balita juga, maka nampak begitu jelas. 

Baca juga: aneka macam permainan anak

Saat anak pertamaku berada di usia balita, aku begitu rajin menstimulasi kemampuannya. Bahkan aku sampai merelakan waktu tidur dan me time hanya untuk mencari referensi ide untuk menstimulasi kemampuan ken, anakku yang pertama. Dan alhamdulillah, usahaku ini menuai hasil yang membuatku bersyukur tiada tara. Hasilnya yakni aku menemukan bakat ken sejak usianya 3 tahun. Lalu di usia 4 tahun, aku menemukan bakatnya yang lain. 

Baca juga: Ibu juga bisa menemukan bakat anak sejak usia dini

Nah, saat anakku yang kedua ini berada di usia balita, aku tidak melakukan hal yang sama. Malah cenderung santai. Aku nyaris tidak pernah menstimulasi kemampuannya. Semua yang dibisai anakku yang kedua ini seperti terjadi dengan sendirinya, semacam sudah waktunya bisa, gitu. Di usianya ke-4 tahun ini, aku belum menemukan bakatnya. 

Hal ini terjadi karena kesalahanku yang tidak mampu memanajemen waktu. Waktuku, selama tahun 2022 ini, sebagian besar aku gunakan untuk mengejar mimpiku dan suami. Aku hanya menyisakan sedikit waktu untuk memperhatikan tumbuh kembang anak-anakku. Entahlah, rasanya, selama tahun 2022 itu, seringkali yang terlintas di pikiranku hanya, "Ayo kejar mimpimu, sedikit lagi, yuk, ayo lari, jangan berjalan santai lagi." 

Oleh sebab itu, di tahun 2023 besok, aku mau berusaha untuk membagi waktuku dengan baik, seberapa banyak untuk anak-anak dan seberapa banyak untuk lainnya. Cukuplah setahun, aku lalai dengan anak-anakku 

Do'akan aku ya, Mombeb. Do'akan aku bisa membagi waktu antara mengejar mimpi dan anak-anak.Terima kasih atas do'amu, Mombeb. Do'a yang baik akan kembali kepada yang mendo'akan. aamiin

See yaaa

Sampai jumpa di blogpost selanjutnya.

Salam, 

Aku. 


No comments:

Post a Comment

Biji bunga matahari namanya kuaci
Kupas kulitnya pakai gigi
Eee para pengunjung yang baik hati
Yuk tinggalkan komentar sebelum pergi.

Buah Pir Buah Naga
Jangan khawatir, aku akan mengunjungimu juga. :)

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...