Showing posts with label Si Ken. Show all posts
Showing posts with label Si Ken. Show all posts

Fungsi Payung Bagi Si Kecil Ken

Hujan turun lagi. Deras banget. Campur angin pula. Kalau sudah begini, biasanya akan ada dua ekspresi di rumah. Ekspresi maknyonyor dan ekspresi happy never end.

Tentu saja, pemilik ekspresi maknyonyor itu, siapa lagi kalau bukan....AKU. hahayy. Ekspresi maknyonyor ini bukan hadir sekonyong konyong koder begitu saja. Tapi ada sesuatunya donk yak. Yang jelas sesuatu itu bukan udang. Melainkan jemuran yang tak kunjung kering, rumah bocor-bocor, dan bocah yang mengalihkan fungsi payung jadi.....MAINAN.

Etdah...rusak rusak dah tuh payung yang paling berharga. Berharga karena satu - satunya dan dapet dari doorprice pula. Bahahaha.

Ya, itulah yang membuat si kecil ken suskes bertahan tetap happy di tengah gempuran aura kasih eh aura maknyonyor yang bersumber dari aku. Ya, karena tu bocah lagi asyik dengan idenya sendiri. 
Mengalihkan fungsi payung yang sebenarnya untuk melindungi diri dari serbuan hujan menjadi mainan.

1. Jadi perahu


2. Jadi track mobil-mobilan atau bumbu dapur atau apa aja


3. Jadi rumah-rumahan

Dampak dari pengalihan fungsi payung tersebut adalah tu payung benar-benar rusak. Cuma alhamdulillahnya, rusaknya nggak parah, hanya ada beberapa penyanggah yang lepas. Jadi masih bisa dipakailah yah. Peyok peyok dikit tak masalah. Lanjutkan nak !!
:)

Aneka Macam Permainan dari Mainan Bongkar Pasang

Hai Mamis

Bongkar pasang. Salah satu mainan populer di dunia anak-anak. Jadi tak heran, dimanapun berada, pasti ada ini di toko mainan atau baby shop.

Penyebab mainan ini populer karena memiliki manfaat berupa melatih motorik anak, kemudian menstimulus kecerdasan visual spasial anak, dan lain sebagainya. Selain itu juga, mainan ini bisa dibilang emakable, mengerti banget isi hati emak-emak. Tertama buat yang suka bayar sekali dapat banyak. Ahay. *Nunjuk diri sendiri.

Seperti namanya, bongkar pasang, cara memainkanya pun demikian. Dipasang, sampek tinggiiiiiii, lalu dibongkar. Dipasang lagi, bongkar lagi. Terus begitu sampai bosan.

Sebenarnya, ada banyak macam cara memainkan mainan bongkar pasang ini. Aku jentrengin ya mamis. Yuhuuuu.....

1. Pasang Bongkar


2. Bermain engklek bentuk geometri

3. Bermain bowling-bowlingan


Banyak kan permainan yang bisa dimainkan menggunakan mainan bongkar pasang ini. Bisa buat main ini dan itu. Emmm..mainan bongkar pasang emang mengerti isi hati emak-emak yang nggak mau rugi, hahayyy. Bayar sekali dapat banyak dan banyak manfaatnya pula.

Meskipun begitu, ada satu dampak maknyonyor dari mainan bongkar pasang ini. Dampak maknyonyor itu adalah akan banyak 'ranjau bongkar pasang' yang bertebaran di lantai rumah. Bahahaha.

Saat Ibu Berkolaborasi dengan Teori Howard Gardner dan Deporter dalam Menstimulus Kecerdasan Linguistik Si Kecil

Hai Kawanku Seperdasteran alias Buibuuuuu.
*Hahayyy*

Aku mau tanya nih ya. Apa yang akan kalian lakukan nih kalau bertemu dengan seseorang yang men-judge ini itu soal tumbuh kembang si kecil ? Langsung baperkah ? Atau nggak ambil pusing dengan perkataan orang itu ?. Kalau aku,...emmm...langsung baper. Hiyaaahhh.

Iya, aku pernah bertemu dengan orang yang begitu-begitu. Dan aku pun langsung baperloh denger kata-kata mereka. La gimana nggak baper cobak, la wong nge-judge nya begitu. Cuma gara-gara, anakku, si ken ginuk-ginuk, nggak seperti anak-anak seusianya yang udah lancar berbicara, eee si ken dibilang nggak bisa ngomong. Hadeehhhh. Asli. Bikin aku baper tingkat mak lampir. “Berani-beraninya kamu Sembara? Hiyaaatt ciyat ciyat ciyat”.

Padahal mah, Si ken bukannya nggak bisa ngomong. Bisssaaaaa. Tapi belum jelas dan lancar, selancar anak-anak seusianya. Jadi orang itu aja yang nggak paham soal tumbuh kembang anak. Karena, kalau orang itu paham, ia nggak akan ngomong begitu. Malah mungkin ia akan bilang, “Nggak apa-apa, distimulus aja lagi”. Gitu.

Pada dasarnya, menurut Howard Gardner, setiap anak memiliki bibit multiple intelligence. Yang harus dilakukan yakni memberikan stimulus bibit tersebut agar berkembang dengan baik. Nah dari sini aku berkeyakinan bahwa si ken pun memiliki bibit kemampuan berbicara yang merupakan bagian dari kecerdasan linguistik. Hanya tinggal memberikan stimulus aja untuk menumbuhkan dan mengembangkan bibit tersebut.


Selain itu juga, diantara 8 kecerdasan tersebut, pasti ada, satu kecerdasan atau dua atau lebih, yang dominan dimiliki oleh si anak. Dan juga ada kecerdasan yang tidak terlalu menonjol. Perihal ini, aku merasa bahwa kecerdasan yang paling menonjol atau paling dominan dimiliki si ken adalah kecerdasan kinestetik. Sementara kecerdasan yang tak terlalu nampak adalah kecerdasan linguistiknya.

Berbekal poin-poin di atas. Aku mulai merumuskan strategi nih. Bagaimana cara untuk menstimulus kecerdasan linguistik (kemampuan bicara) si kecil ginuk-ginuk. Adapun strategi yang aku lakukan adalah dengan memanfaatkan kecerdasan dominan si ken (kecerdasan kinestetik) untuk menstimulus kecerdasannya yang kurang menonjol tadi.


Menurut Howard Gardner lagi. Kecerdasan kinestetik itu merupakan kemampuan anak dalam melakukan olah tubuh. Sehingga anak dengan kecerdasan ini, akan suka sekali bergerak kesana kemari. Mak tuing-tuing, hinggap disana dan disini. Mengeksplorasi ini itu. Terutama mengeksplorasi hal yang menarik baginya. Dan susah untuk duduk diam berlama-lama. Jadi nih, aku akan menggunakan poin-poin ini untuk menstimulus kecerdasan linguistik si kecil ken. Dan kira-kira rinciannya adalah sebagai berikut :

  • Pada saat si ken bereksplorasi, terutama mengeksplorasi hal yang paling disukainya, aku akan aktif mengajak si ken berbicara, mengenalkan setiap nama dari apa yang sedang ia eksplorasi.

  • Si ken suka menirukan gerakan-gerakan atau tarian-tarian yang ada di lagu anak-anak. Salah satu lagu anak-anak yang melibatkan gerakan-gerakan di dalamnya yakni lagu anak yang liriknya “Dua mata saya, hidung saya satu, .....”. Nah ini akan aku manfaatkan untuk mengenalkan nama-nama anggota tubuh si ken.
  • Dalam hal mainan. Si ken memang lebih sering memainkan mainan yang melibatkan tangan atau kaki untuk memainkannya. Seperti bola, mobil-mobilan, puzzle, dan lain sebagainya. Untuk bola, aku bisa memanfaatkan ini untuk mengenalkan nama-nama angka. Misalnya : “Ayo lepas bolanya keeennn, satuuu, duaaa, tigaaaa”. Kemudian untuk mobil-mobilan, aku bisa mengajaknya bermain peran dengan membuatkannya sebuah diorama kota mini. Dan lain sebagainya.

Menstimulus linguistik si ken dg bermain peran
"The Cars"
Menggunakan diorama kota mini
Namun, ada kalanya, ada masanya, aku tepar alias kesehatanku menurun. Maklumlahyah, aku bukan wonder woman, apalagi cat woman, tapi katy perry. *Glodak. Hahaayyy. Sehingga, kalau sudah begini aku tak bisa menemani si ken bermain, bereksplorasi dan menstimulus kecerdasan linguistik si ken. Maka dari itu, aku pun membuat strategi cadangan. *aseg*. Dan strategi ini terisnpirasi dari teori yang diungkapkan oleh Deporter bahwasanya ada tiga tipe gaya belajar. Yakni Kinestetik, visual, dan auditori.

Sumber gambar : belajar123.com
Dari tiga tipe gaya belajar tersebut, memang, dan lagi-lagi yang paling menonjol adalah gaya belajar kinestetik.  Lalu bagaimana dengan yang lainnya ?. 

Gaya belajar si ken selain kinestetik yakni visual.
Menggambar bunga
Diantara dua gaya belajar selain kinestetik yakni visual dan auditori, ada satu gaya belajar lagi yang ada pada si ken. Yaitu gaya belajar visual. Anak dengan gaya belajar visual, lebih mudah memahami sesuatu dengan cara visual, seperti melihat gambar, melihat video, dan lain sebagainya. Dan hal ini tentu saja aku manfaatkan dengan baik. Jadi saat aku tepar, lemah tak berdaya, aku sudah menyiapkan beberapa video lagu anak-anak juga beberapa gambar atau kartu huruf untuk menstimulus kecerdasan linguistik si kecil ken.

kartu huruf untuk menstimulus linguistik si ken
Alhamdulillah, dengan menggunakan strategi ini untuk menstimulus kemampuan  berbicara si ken yang merupakan bagian dari kecerdasan linguistik, si ken sekarang sudah mulai wesewesewes. Ngoceh mulu. Bahkan nggak hanya ngoceh pakek bahasa Ibu aka bahasa Indonesia, tetapi juga bisa bahasa Inggris. Kalah eikeh mah. Hahahaha. 

Kalau kalian gimana nih kawan. Pernah ngalamin, pernah melihat, atau pernah dapet ilmu soal hal ini juga nggak, dimana si kecil belum lancar berbicara selancar anak-anak seusianya ? Boleh donk share dimari yak. Berbagi pengalaman, berbagi ilmu dalam menstimulus si kecil. InsyaAllah pasti memberi manfaat. Amin. Oke monggo dishare yak. Trimikisih. :)

***
      

Milestone Tumbuh Kembang Si Kecil Tahun 2016

TING

Hai

Bentar lagi kita hitung mundur nih yak. 2016 akan berganti menjadi 2017. Cepet. Nggak kerasa. Tau tau 6 ganti 7, tau tau umur nambah aja, tau tau jadi tambah tua. Busyet dah. *Anti aging mana ? mana anti aging ?.
Ada beberapa hal yang ingin aku lakukan sebelum 2016 berakhir. Salah satunya yaitu mencatat milestone tumbuh kembang si kecil ken (3-4 tahun). Bocah alakazam mak dinuk dinuk.

Alhamdulillah. Tahun ini, tumbuh kembang si ken bisa dibilang cukup pesat ya. Menurut teori eyang Howard Gardner sama mbah Piaget sih emang begitu. Masa-masa si ken ini merupakan golden age. Masa-masa cespleng-cesplengnya bocah. Jago meniru. Idenya makin banyak. Rasa ingin tahunya makin membara. Sepanas bara negara api. Halah. Pokoknya mah perkembangannya cepet banget. Set set set.

Dari sekian banyak perkembangan si bocah yang suka nyuruh aku berubah jadi Satria Bima X ini, ada 3 hal yang paling dominan dan paling menonjol. *Lalu inget lemak di perut. Menonjol menggumpal gumpal.

1. Perkembangan Linguistik

Awal tahun 2016, kosa kata yang dimiliki si ken masih minim. Maklum, si ken sendiri baru mulai bermain kosa kata pada saat usianya lebih dari dua tahun. 2 setengahan deh kayaknya. Atau 2 tahun lebih 3 bulan. Antara itu wes. La pas nya berapa loh ? seribu aja gimana bang ? *Loh.

Jadi sementara, teman-teman sepantaran si ken sudah wes ewes kalau diajak ngobrol, si ken masih asyik dengan kosa katanya sendiri alias masih bubbling.

Nah, sepanjang tahun 2016 ini, sebagai emak yang memiliki kekuatan bulan. *halah. Aku semangat donk memberikan stimulus ke si kecil ken. Stimulusnya apa ? ya sering ngajak ngobrol aja. Dua kali lipat dari sebelumnya. Walhasil aku yang sebelumnya begitu anggun laksana ibu peri yang jarang banget ngomong, berubah jadi mak tuing tuing mak ewet ewet alias cerewet banget. Selain ngajak ngobrol, aku juga rajin muterin si ken lagu-lagu anak-anak. Baik yang lagu anak sini, sampek lagu-lagu anak sono (lagu lagu barat).

Dan emejing. 
Amazing cyiinn.


Iya, itulah maksudnya. Amazing. Aku ngerasa nggak nyangka banget. Bahwa perkembangan si ken bisa sedrastis ini. Si ken tak hanya kaya kosa kata bahasa Indonesia. Tapi ia juga menguasai beberapa kosa kata bahasa inggris. Dan lebih awesome nya lagi nih, si ken mulai bisa diajak ngobrol menggunakan bahasa Inggris. Ya masih obrolan sederhana banget sih. Bangeeett. Tapi, alhamdulillah lah yah. Aku happy. :)

2. Perkembangan Kinestetik

Sejak dulu memang si ken sudah menunjukkan keunggulan di bagian kecerdasan kinestetik. Dan sekarang kemampuan olah tubuh yang dimiliki si ken makin terasah yah. Ken mahir sekali mengikuti gerakan-gerakan breakdance. Kaki kiri silang ke kanan, berdiri tegak di bahu emaknye, ngikutin gaya cheerleaders, dan sebagainya. Bahkan si ken pun memiliki gaya nge-dance sendiri sekarang.
Gaya nge-dance si ken, pasti begini.

3. Perkembangan Intrapersonal

Tahun sebelumnya dan awal tahun 2016, si ken juga sudah menunjukkan bahwa ia memiliki bibit parfum minyak nyong nyong eh maksud eikeh bibit intrapersonal. Ia memiliki keinginan yang kuat. Ia tahu apa yang ingin ia lakukan. Dan dengan gigih akan mempertahankan keinginannya. Walhasil, pada masa-masa itu, si ken susah banget diajak kompromi. Kalau maunya ini ya ini. Padahal emaknye lebih suka yang itu. Soalnya lebih murah. Hahayyy.

Tapi sekarang, ndilalah si ken bisa banget diajak kompromi. Ia sudah mulai menunjukkan kemampuannya dalam mengendalikan keinginannya. Jadi sekarang, kalau kita (antara aku dan ken) punya kesepakatan begini, ya udah, si ken akan melakukan kesepakatan itu. Tanpa lagi ada drama di antara aku dan dia. *halah.

4. Perkembangan Interpersonal

Di rumah, si ken dikenal sebagai anak yang cuek bebek uwek uwek. Bahkan pernah tetangga (yang jembek i) menyebut si ken sebagai anak yg nggak jowo (naudzubillah), gegara tu tetangga nggak digubris sama si ken. Sekarang ? semua disapa sama si ken. Ia pun mau menanggapi kalau diajak ngobrol. Meskipun jawaban si ken masih suka-suka. Pertanyaannya ini jawaban si ken itu, Tapi, bagi aku, itu sudah alhamdulillah bangeettt.

5. Perkembangan Logika Matematika

Paham konsep juga simbol, : )

Di awal tahun, si ken sudah kenal dengan beberapa simbol angka matematika juga dengan makna dari si simbol angka. Nah sekarang kemampuan si ken akan hal ini juga meningkat. Si ken sudah bisa menghitung sampai 100. Kadang-kadang malah pakek bahasa inggris. Ia juga sudah mulai paham dengan operasi penjumlahan sederhana. Baru sebatas 1 sampai 5.

Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Alhamdulillah. Wa syukurillah. Aku bersyukur banget kepada Sang Pemilik Kehidupan. Yang karena kehendak, juga ridho dariNya lah, si ken bisa berkembang pesat seperti ini. Dan aku berharap, semoga tahun 2017 nanti, si ken dianugerahi kesehatan. Agar tak ada halangan lagi untuk mengembangkan kemampuan si kecil ken. Amin amin ya robbal'alamin.

Lalu resolusi perkembangan si kecil ken tahun depan gimana ? Nggak ah, nggak ada resolusi buat si ken. Ngalir aja. Metode belajar yang aku pakek di rumah kan, metode bermain sambil belajar. Bukan belajar sambil bermain. Jadi nggak ada target.

So, goodbye 2016 and Welcome 2017.

#BelajarAsyik : Mengenal Huruf Hijaiyah

Hai
Beberapa waktu yang lalu, aku mendapat beberapa komentar yang cukup menggelitik yes. Inti dari komentar itu pun sama yakni seperti ini :"Sinau nulis ae rek, dunyoooo wae, wes isok ngaji ta (belajar nulis aja ini, ilmu dunia aja yang diajarin), sudah bisa ngaji belum ?".

Mendengar perkataan tersebut, sontak aku pun menjawab " Ngge sudah buk, belajar ngaji di rumah saja, sama saya saja, alhamdulillah sudah hafal huruf hijaiyah, nama berikut bentuknya, sekarang belajar npmengeja huruf hijaiyah, cobak ken, ibuk blabla pengen tau" ucapku.

Sayang, keinginan mengajak si ken bekerja sama membuktikan perkataanku itu tak disambut oleh ken. Ia tetap fokus dengan kegiatannya, Sementara aku, agak merasa gimanaaaa gitu. Baper cyiin. Hahaha.

Seiring berjalannya waktu, lama-lama, aku nggak ambil pusing lagi dengan perkataan orang-orang yang menilai bahwa orangtua, terutama aku, hanya mengenalkan ken pada ilmu duniawi saja. Nggak peduli. Karena aku nggak demikian. Aku tetap koq ngenalin si ken dengan nama-nama dan bentuk huruf hijaiyah, dan juga membaca jus 30, surat surat pendek, saat si ken hendak tidur.

Love at the first sight. Nah inilah yang aku pegang kuat-kuat. Aku ingin memberikan kesan menyenangkan saat si ken pertama kali mengenal huruf hijaiyah. Pengen seperti itu.

Untuk mewujudkan misi di atas. Aku pun mencoba beberapa cara untuk membuat si kecil ken merasa familiar dengan aneka huruf hijaiyah. Antara lain sebagai berikut :

1. Menulis atau memasang poster huruf hijaiyah di tempat-tempat si kecil bermain di rumah.
2. Menggunakan gaya belajar si kecil. 
Nah karena gaya belajar si ken adalah visual kinestetik. Jadi aku sering mengajaknya menonton bersama video tentang huruf-huruf hijaiyah. 
3. Mendengarkan murottal, atau mengajak bernyanyi tentang kagu huruf hijaiyah.
4. Lakukan perulangan. Kalau bisa dengan cara-cara yang berbeda.

Kuncinya satu yak. Kudu telaten. InsyaAllah pasti menuai hasil. Dan hasilnya pun akan uwow banget. So yuk kenalin si kecil sama bekal 'masa depan' nya sejak usia dini. Agar kehidupan si kecil menjadi seimbang, ya dunia, ya bekal akhirat juga. (Duuhh berat yak bahasannya). Dan juga agar nggak dibilangin aneh-aneh sama orang, terutama ibu-ibu. Gitu.


Nah kalian punya cara asyik ngenalin si kecil dengan huruf hijaiyah nggak moms ? share dimari yak. Tengkiu :)

Membuat Mainan dari Kardus Bekas Susu Formula

Hai
Kalian punya barang bekas nggak ? Sini kasih ke aku. Stok barang bekas, terutama kardus, di rumah aku sudah hampir habis. Tinggal 2 kardus bekas susu formula sama 2 kardus sepatu. Dan rencananya dua kardus sepatu itu aku mau ubah jadi mobil-mobilan buat si ken. Noh, abis deh. Hiks.


Nah untuk kardus susu formula sendiri mau aku ubah juga jadi mainan buat si ken. Mainan apakah gerangan ? Mainan Puzzle.

Sebenarnya dulu pernah bikin sih. Pakai kardus susu formulanya si ken untuk usia 1 hingga 3 tahun. Berubung sekarang susu formulanya si ken sudah ganti chil school, dan berubung ada giveaway dari mbak Asysyifa juga tentang #diywithacipa , jadi pengen bikin deh.

Cara bikinnya gampang banget dan nggak memerlukan waktu yang lama pluuuussssss bahan buat bikin mainannya pun ada di sekitar kita alias nggak usah beli-beli.

Alat dan Bahan membuat mainaan puzzle
Kardus bekas susu formula
Lem 
Gunting
Penggaris
Pensil


Cara membuat mainan puzzle 
Gunting bagian-bagian kecil kardus bekas susu formula. Ambil sisi depan dan belakangnya saja.

Beri garis pinggir bagian susu formula yang ada gambarnya.
Kemudian bagian yang sudah diberi garis pinggir atau garis tepi tersebut, diberi gambar lagi. Berupa aneka macam bentuk geometri sederhana.

Setelah itu, gunting gambar aneka bentuk geometri sederhana tersebut. Sisihkan.
Satukan sisi belakang dan sisi depan (yang sudah diubah menjadi aneka macma bentuk geometri) dengan lem, atau double tip juga boleh. Pakai nasi sisa juga boleh, cuma ya gitu cepet lepas jadinya. Hehe.
Selesai.
Taraaaa..jadi deh puzzle nya 
Mainan puzzle ini, bisa digunakan untuk melatih daya ingat si kecil. Selain itu juga, mainan puzzle dari kardus bekas susu formula ini bisa dipakai untuk mengenalkan aneka macam bentuk geometri sederhana kepada si kecil. Double kegunaan yes.


Alhamdulillah, si ken nampak semangat waktu aku sodori mainan ini. Dia tata satu-satu sambil menyebutkan bentuk-bentuk geometri.
"Segigiga mah"
"Percegi"
"Gigipanjang ya mah".



Maksud si ken, segigiga sama dengan segitiga. Sementara gigipanjang maksudnya persegi panjang. Seperti itu.

Gimana ? Gampil bin markopil uwil uwil bukan ?.
***

Mempersiapkan Bekal Masa Depan Bersama Morinaga Chil Go

Setiap orang tua, ingin memberikan dan melakukan yang terbaik untuk anak-anaknya. Tak terkecuali aku. Nah usaha aku untuk memberikan yang terbaik kepada si kecil ken pada masa golden age-nya ini adalah dengan mengembangkan dan meningkatkan kemampuan, kecerdasan yang ada pada dirinya. Melalui pemberian stimulus.
Memberikan stimulus kepada si kecil sejak usia dini
Adapun stimulus yang aku berikan kepadanya terdiri dari berbagai macam aktivitas. Mulai dari bernyanyi, menggambar, menonton video anak, jalan-jalan dan bermain.  Namun yang paling sering adalah aktivitas bermain.
Stimulus untuk kecerdasan logika matematika
Stimulus untuk kecerdasan kinestetik
Stimulus untuk kecerdasan musikal
Alhamdulillah. Selama kurang lebih 2 tahun belakangan ini, usaha ku menstimulasi ken memberikan hasil yang bagiku luar biasa. Terutama untuk kecerdasannya yang paling dominan. Seperti kinestetik, visual spasial dan logika matematika. Sementara untuk kecerdasan yang sebelumnya kurang menonjol, seperti linguistik, juga  sudah menunjukkan peningkatan. Hanya saja masih tetap harus lebih distimulus lagi.

Soal stimulus tidak terlalu membuatku khawatir kehabisan ide kreatif. Jadi bekal masa depan berupa stimulus multiple intelligence-nya bisa dibilang aman. Yang jadi kekhawatiranku yang paling utama adalah bekal masa depan berupa dana pendidikan untuk si kecil ken. Mengingat biaya pendidikan sekarang semakin meningkat seiring bertambahnya waktu.

Namun, kekhawatiranku tersebut menemukan titik terang. Titik terang itu berasal dari sebuah video yang aku tonton beberapa waktu lalu. Dan inilah videonya.


Video tersebut memberikan asa bagiku, bahwa aku tak perlu khawatir akan bekal masa depan berupa dana pendidikan bagi si kecil ken. Karena aku juga suami masih bisa mengusahakannya dan akan terus berjuang pantang menyerah demi masa depan si kecil. Salah satu usahaku adalah dengan mengikuti Program Bekal Masa Depan dari Morinaga Chil Go yang merupakan salah satu brand unggulan PT. Kalbe Nutritionals


Tujuan dari program ini adalah memberikan DUKUNGAN kepada para orangtua dalam hal menyiapkan Bekal Masa Depan si kecil. Baik bekal yang berupa stimulus kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligence si kecil, dan tabungan pendidikan. 

Selain program ini, kandungan dari Susu Morinaga Chil Go itu sendiri juga mengandung aneka macam nutrisi yang mana nutrisi tersebut nantinya dapat mendukung pertumbuhan si kecil menjadi generasi platinum yang multitalenta.


Pada program ini, kita, para orangtua yang memiliki anak usia 1-12 tahun, dapat berbagi ragam aktivitas stimulasi dan ide kreatif dalam Microsite BMD www.BekalMasaDepan.com untuk mengembangkan Kecerdasan Majemuk atau Multiple Intelligence si kecil. Berlangsung dari tanggal 1 Juli s/d 31 Desember 2016. Bonusnya, kita bisa memenangkan hadiah total senilai 3 Milyar Rupiah loh. Dan hadiah utama adalah asuransi pendidikan senilai 500 Juta Rupiah. Hadiah yang fantastis bukan ? Hadiah yang benar-benar menjawab kekhawatiranku soal dana pendidikan bagi si kecil.

Oleh sebab itu, dengan mantab aku memutuskan untuk mengikuti program Bekal Masa Depan Morinaga Chil Go ini. 

Caranya gampang banget. Ada mekanisme pendaftaran secara online ada juga yang offline. Kalau aku pakai cara yang offline dan langkah-langkahnya seperti di bawah ini. 

Langkah pertama yang aku lakukan adalah :
Membeli 6 buah susu Morinaga Chil Go di Indomaret atau di outlet-outlet yang tertera di www.BekalMasaDepan.com.



Langkah kedua :
Unduh formulir di www.BekalMasaDepan.com.



Langkah ketiga :
Isi formulir


Langkah keempat :
Mengirimkan struk pembelian susu Morinaga Chil Go dan Formulir ke PT. Bounche Indonesia dengan alamat Jl. Thamrin City Office Park AA03 - AA05, Jl. Boulevard Teluk Betung - Jakarta 10240.



Langkah kelima :
Mendapatkan kode unik yang akan dikirimkan oleh Tim Morinaga Chil Go melalui email dan sms.


Langkah keenam :
Submit cerita di www.BekalMasaDepan.com dengan menggunakan kode unik tersebut.


Selesai. Mudah bukan ? .

Nah cerita yang aku submit adalah Aktivitas Bermain "Jalan-jalan di Kota Mini" untuk Menstimulasi Kecerdasan Ken yang masih kurang menonjol yakni kecerdasan linguistiknya.

Bermain "Jalan-jalan di Kota Mini"
Sebelum memulai aktivitas bermain, yang harus aku lakukan terlebih dahulu adalah membuat persiapan terlebih dahulu.

Persiapan Bahan yang terdiri dari :
1. Kardus bekas berukuran besar
2. Kardus-kardus kecil bekas kemasan obat nyamuk, pasta gigi, jajan kondangan, susu morinaga chil school atau chil kid dan lain sebagainya.
3. Kertas bekas
4. Pensil warna
5. Lem
6. Double tip
7. Isolasi
8. Spidol
9. Gunting
10. Kalender bekas
11. Mainan mobil-mobilan si kecil


Cara membuat :
Ada 4 hal yang harus dibuat terlebih dahulu lalu kemudian disatukan dan jadilah kota. 
● Membuat rumah
Potong kardus kemasan menjadi beberapa bagian untuk menjadi badan rumah.
Gunting kardus berbentuk persegi panjang lalu bentuk menjadi segitiga. Lem atau beri isolasi di bagian tepi. Kemudian letakkan di atas badan rumah. Selesai.

● Membuat gedung
Ambil kerdus kemasan jajan, atau bekas bungkus obat nyamuk. Bungkus dengan kertas. Letakkan warna putih di bagian luar dan yang ada tulisannya di bagian dalam. Lem atau double tip. Tempel. Kemudian gambar kotak-kotak di kardus tersebut. Selesai.

● Membuat pohon dan rumput
Gambar pohon di kardus bekas kemasan susu Morinaga Chil school atau Chil Kid. Kemudian lipat kardus tersebut menjadi dua. Lalu gunting mengikuti gambar pohon. Sisakan sekitar 3 cm di bagian bawah. Setelah itu gabungkan dua buah pohon tersebut. Lipat di bagian bawah dengan arah yang saling berlawanan. Selesai.

● Membuat trotoar dan garis hitam
Gambar garis menyerupai trotoar pada kalender bagian belakang (yang berwarna putih). Selesai.


Cara memainkannya
1. Gunakan mobil mainan yang berukuran kecil. Lalu jalankan di jalan kota mini seraya menceritakan tempat-tempat yang dituju oleh si mobil. Kemudian pintalah si kecil untuk menjalankan si mobil di jalan kota mini. Saat si kecil asyik menjalankan mobil mainannya di kota mini, kita bisa melontarkan pertanyaan sederhana kepada si kecil. Misal : Mana bangunan yang paling tinggi ? atau berapa jumlah rumah kecil ? dan sebagainya.
Me : Hitung yuk, berapa jumlah rumah kecil ?
Si ken : satu, dua, tiga, .........


2. Cara bermain yang kedua adalah dengan membiarkan si kecil menata kota versinya sendiri. Jangan lupa untuk mengajak si kecil bercakap-cakap, ajukan pertanyaan dan lain sebagainya.

Si ken menata pohon
Manfaat :
Seperti yang aku tuliskan di atas bahwa aktivitas bermain "Kota Mini" adalah untuk menstimulasi kecerdasan linguistik si kecil. Sehingga dengan bermain ini, kosa kata si kecil akan bertambah, paham dengan beberapa pertanyaan sederhana, menambah pemahamannya akan nama suatu benda, membuatnya lebih banyak bicara dan sebagainya.

Selain itu juga, permainan ini bisa digunakan untuk menstimulus kecerdasan lainnya. Seperti kecerdasan visual spasial, kinestetik, logika matematika, intrapersonal, dan interpersonal. Dan permainan ini juga bisa dimainkan untuk anak usia 1 hingga 6 tahun.

Jadi seperti itulah cerita yang aku submit di Microsite BMD www.BekalMasaDepan.com . Semoga bisa memberikan manfaat atau ide bagi orangtua yang ingin menstimulasi kecerdasan linguistik si kecil dan semoga ide ini bisa membuat hadiah-hadiah kece tersebut menghampiriku. Ahay. Aminin donk teman-teman. Amiiiinnn. Makasih ya.

Oya satu lagi. Kalian jangan lupa ikutan ya teman-teman. Hadiah-nya juara loohhh, juaraaakk. Ingak-ingak ting.

Persiapan Menjelang Bulan Ramadhan : Aneka Permainan untuk Si Kecil Selama Ibu Berpuasa

Hai hai merehai buibuuuuuu. Bentar lagi kita puasa yak. Seneng. Alhamdulillah banget ya kita masih diberi kesempatan untuk bertemu bulan yang penuh berkah ini. Alhamdulillah.

Ngomong-ngomong kalian udah nyiapin apa aja nih buat bulan Ramadhan nanti ? bumbu dapur udah belum ? buah ? gula ? kurma ? minyak goreng ? beras ? nugget bakso emik instan udah juga ? Apa ? Sudah semua. Duuuuhhh minta doonkkk. Hahaha *emak emak celamitan*.

Sebagai seorang ibu yang memiliki anak balita, tepatnya berusia 3 tahun 6 bulan, tentu ada hal lain yang juga harus dipersiapkan. Salah satunya yakni kegiatan untuk si kecil selama bulan Ramadhan. Nah karena si kecil ken masuk dalam masa anak usia dini, jadi yaaaaaa gitu deh.

MINTA DITOYOR YAK ? hahaha. Kagaaaakkkkk.

Karena si ken masih masuk dalam masa anak usia dini atau disebut juga dengan balita, maka kegiatan yang cocok untuknya yaaaa yang tidak jauh dari yang namanya bermain dan bermain. Jadi yang aku siapin untuk ken adalah aneka macam permainan yang bisa dilakukan di rumah.

Selain untuk mengisi hari-hari ken selama bulan Ramadhan, tujuanku menyiapkan aneka macam permainan untuk ken adalah agar si ken Nggak Ngajakin Main di Luar. Loh. Koq gitu ?. Ya kalau si ken ngajakin main di luar, bisa membuat tenagaku terkuras abis. Kalau tenaga abis, ujungnyaaa aku lemes, trus laper, trus nempel nempel deh di lantai. Mencari kesegaran.

Emak Macam Apa sih dikau mak ? Entahlah. hahahaha.

Jadi nih daripada tenaga dan cairan tubuh tereksplorasi buat nemenin si ken main di luar rumah di bawah sinar matahari yang nyentrongnya pakek banget *halah, mending tenaga difokuskan untuk ibadah kan yak. Si ken bisa main, aku juga bisa ngaji. *aseg*.

Ada beberapa permainan yang aku siapkan untuk ken, untuk beberapa hari ke depan. Yakni :
Bongkar pasang
Bongkar pasang adalah salah satu mainan ken yang paling senior. Meskipun udah lama, ken masih suka memainkannya. Apalagi kalau diajak berlomba membuat bangunan yang tinggi. Ken pasti semangat.




Engklek berbentuk bangun ruang
Tau engklek kan ? tau donk yak. Itu kan permainan tradisional paling populer di era kita. hahaha. Karena mainnya di dalam rumah, jadi ya bikinnya dari bongkar pasang. Biar lebih menarik dna menantang bagi ken, aku membuat aneka bentuk bangun dengan berbagai ukuran. Setelah jadi, ken tinggal melompat biasa atau melompat dengan satu kaki atau berjalan biasa di engklek yang sudah aku modifikasi itu.



Bowling ala ala ulala
Ini ya seperti permainan bowling pada umumnya. Cuma kalau yang ini aku menggunakan bongkar pasang dna bola kecil sebagai bola bowlingnya. Jadis telah bongkar pasang tersebut berdiri, ken tinggal menggelindingkan bola kecil yang ada di tangannya.




Kalau main ini kita bisa menggunakan mainan bongkar pasang atau dari kardus bekas. Membuat miniatur gedung lalu pohon. Setelah jadi, aku meminta ken untuk menata kotanya sendiri.



Berburu harta karun
Kalau main yang ini aku memakai brosur indomaret yang tiba-tiba sudah ada di depan rumah. Nah aku memanfaatkan brosur ini sebagai peta buat ken. Peta untuk mencari benda-benda di rumah yang sama dengan yang ada di brosur.


Berlomba menemukan huruf abjad
Karena ada banyak kardus bekas susu di rumah, jadi aku pakek untuk membuat kartu huruf. Setelah kartunya jadi, aku ajak deh si ken cepet-cepetan nyarik huruf, atau cepet-cepetan merangkai kata.




Masa' pak tarno aja yang bisa sulap. Aku juga bisa donk. hiyaaattt ciyat. wuuss.


Sebenarnya bukan sulap sih (tapi sihir). Cuma biar lebih kece aja jadi aku bilangnya begitu. Hahaha. Cara mainnya, celupkan jari di kaleng lem, lalu oleskan di kertas putih, olesan harus berbentuk abjad. Setelah itu tinggal nyuruh si kecil menaburkan kertas-kertas kecil di atasnya. Dan taraaaa... tampaklah sebuah huruuufffff. hoyeee.


Itulah beberapa permainan yang aku siapkan untuk si kecil ken yang bisa dimainkan di rumah demi menghemat tenagaku selama Ramadhan nanti. Masih berusaha nyarik ide permainan yang lain sih. Soalnya si ken bosenan.

Btw Mohon maaf lahir batin ya manteman. Maafken kalau ada salah salah kata yang aku tulis di sini atau aku tulis di kolom komentar blog temen-temen. Maafin yak ? pokoknya titik. *maksa* hahaha. Jaga kesehatan kita, siapkan jiwa dan raga untuk menjalankan ibadah di bulan puasa nanti. Gitu ya teman temon. Oke dah segitu aja dulu. Lain kali kita sambung lagi. Yuk Cao

Yuk Membentengi Si Kecil dari Virus Polio

Dari awal bulan maret. Hampir sepanjang jalan yang aku lalui pasti bertemu dengan kalimat "Bebas Polio" atau "Pekan Imunisasi Nasional Polio" dan sebagainya. Ada yang ditancepin di pohon #YangIniTakPatut, ada yang di tembok, dan ada yang dipasang di pintu masuk komplek perumahan. Macem-macem. Yang pasti nggak ada yang dipasang di tenda birunya teh desy ratnasari. Hehe.

Di stasiun tv ada. Dunia maya juga ada. Media sosial juga rame. Grup bbm mbahas itu. Grup WA juga. Dapet sms dari adek juga gitu isinya. Ibuk telpon juga nanyain itu. Pokoknya tiada hari tanpa mbahas pekan imunisasi nasional polio. Hal ini, secara tidak langsung, membuat aku yang tadinya menanggapi adanya pin polio dengan selo selo aja. Menjadi sangat menanti-nanti kedatangannya. Oleh sebab itu, saat aku mendapat undangan PIN Polio dari posyandu perumahan, rasanya seneng banget loh. Lebih seneng dari melihat jarum timbangan berat badan mundur 2 langkah.Tinggal 3 langkah aja daku jadi uut permatasari deh *uhuy.



Sebenarnya, maksud dari diadakannya PIN Polio ini adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak dari virus polio. Nah  virus polio ini akan menyerang susunan saraf pusat si korban. Sehingga mengakibatkan si korban menderita lumpuh layu akut. Tanda-tandanya adalah dimulai dengan gejala demam, nyeri otot, dan kelumpuhan pada minggu pertama sakit. Bahkan bisa saja mengakibatkan kelumpuhan otot pernagasan apabila polio tidak segera ditangani. Jadi bisa dibilang imunisasi polio ini kudu wajib diberikan pada si kecil.

Hari H tiba. Sempat khawatir si ken bakal bangun siang banget dan posyandu pun keburu tutup trus batal dapet nasi bungkus *eh. Tapi alhamdulillah, jam 7 pagi si ken sudah mengerjap-ngerjapkan matanya. Lalu memamerkan senyuman indahnya seraya membuka ketiaknya lebar lebar. Dan bau kecut pun menyebar ke penjuru kamar. Wusss. Wussss. Wuusss #BauFavoritAku. Hahaha. 

Jam 8, si ken sudah mandi, sudah ganteng, lebih ganteng dari leonardo dicaprio, dan siap berangkat ke posyandu *ciecieee.  Dengan gagah berani, si ken berjalan menuju posyandu. Dan saking semangatnya, emaknye pun ditinggalkan begitu saja. Maklumin ya ken. Emakmu yang bergelambir ini memang sedikit susah kalau diajak jalan cepet. lol.

Dengan gagah berani pergi  ke posyandu
Tiba di teras mushola perumahan yang disulap jadi posyandu, si ken bukan malah berhenti. Eee malah ngeluyur pergi. Jalan terus nggak mau belok. Nggak mau ke posyandu. Beneran nggak mau. Iyak si ken memang menolak kalau setiap aku ajak ke posyandu. Gegara pernah ditimbang pakek timbangan gantung tradisional gitu deh. Tradisional banget yak posyandunya ? Iyak. Tapi sekarang udah punya timbangan digital koq. Alhamdulillah. Kemajuan. Sayangnya moment itu membekas banget di hati samsul bahri *halah, maksudnya di hati sanubari si ken. 

Oleh karena kesan tak enak itulah waktu imunisasi polio kemarin si ken malah mewek. Padahal waktu imunisasi suntik di RSIA si ken nggak mewek sama sekali loh. Eee ini imunisasi tetes aja udah ihik ihik. Ihik ihik nya panjang bener pula. Sampek dibagiin nasi bungkus pun dia masih begitu.  Dan baru benar-benar berhenti waktu jari-jarinya aku tempelin ke tinta biru. 

memandangi tinta biru di jempol sambil berkata : "yeaaahh aku bebas virus polio"
Alhamdulillah. Si ken sudah dapat imunisasi polio. Dengan begitu, si ken bebas dari yang namanya virus polio yang biasanha bersemayam di kotoran manusia. Senengnyooooo. Emakmu lega ken. Legaaaa. Meskipun begitu, tetep harus jaga kesehatan ya nak.

Nah buat para emak yang punya balita. Jangan lupa nge-PIN polio yak. Selain untuk membentengi anak dari serangan virus polio, ikut nge-PIN juga bikin dompet aman #Tetep. Dan satu lagi nih, dengan nge-PIN kita juga bisa dapet nasi bungkus dari posyandu. Lumayan banget kan. Rejeki nomplok. Jadi jangan lupa ya maks. Sampek 15 Maret loh ya. Inga' inga' ting.

Tentang Menstimulasi Kecerdasan Logika Matematika

Sebagaimana yang aku tulis beberapa tahun yang lalu *halah. Maksudnya di postingan aku tentang menstimulasi kecerdasan naturalis si kecil. Bahwa disamping beberapa kecerdasan yang lebih menonjol (kecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal, dan kecerdasan visual spasial) ada beberapa kecerdasan yang kurang menonjol. Salah satunya adalah kecerdasan logika matematika. Bibitnya sudah ada sih (mampu melakukan sesuatu secara sistematis, dan suka bereksplorasi), tinggal dipupuk sedikit aja. Jadi deh. Hehe.

Kecerdasan logika matematika itu sendiri menurut Howard Gardner adalah Kecerdasan yang melibatkan kemampuan menganalisis masalah secara logis, menemukan atau menciptakan rumus-rumus atau pola matematika, dan menyelidiki sesuatu secara ilmiah.

Cara aku menstimulasi kecerdasan logika matematika si kecil ken tentu saja nggak seperti di sekolah donk ya. Di rumah mah bebas. Kapan saja. Disesuaikan dengan kehendak hati si kecil ken aja. Biasanya sih saat si ken sedang kelihatan semangat belajar. Saat itu aku tawarin deh beberapa stimulus kepada si kecil ken. Nanti dia tinggal pilih mau stimulus yang mana. Suka-suka dia lah yah. #yaiyalah.

Namun sebelum memulai menstimulasi kecerdasan logika matematika si kecil ken, ada beberapa hal yang harus aku lakukan terlebih dahulu nih yah antara lain :

Kenali gaya belajar si kecil
Yup, dengan mengenal gaya belajar si ken aku jadi tahu seperti apa cara hingga alat peraga yang akan aku gunakan untuk menstimulasi kecerdasan logika matematika kepada si kecil ken. Gaya belajar si ken sendiri adalah kinestetik dan visual.


Oleh sebab itu aku mengenalkan simbol angka kepada si kecil melalui melihat video klip. Sementara berhitung, aku lebih fokus pada  kinestetiknya. Seperti berjalan menyusuri anak tangga sambil berhitung dan sebagainya. Sederhana saja. Urusan paham nggaknya belakangan deh. Yang penting si ken suka dan kenal dengan kegiatan tersebut.

Menyusuri anak tangga sambil berhitung ~ gaya belajar kinestetik

Kenali kecerdasan dominan yang dimiliki si kecil
Kecerdasan dominan si ken adalah kinestetik, visual spasial dan bermusik. Nah kecerdasan dominan ini aku pakai untuk menstimulasi kecerdasan logika matematika si kecil ken. Jadi kecerdasan logika matematikanya dapet tapi tidak menutup/mengurangi kecerdasan kinestetik, bermusik maupun visual spasial si ken. Malah bisa meningkatkan kecerdasan dominan tersebut.


Seperti memanfaatkan kecerdasan bermusik si ken. Nah karena si ken suka menikmati musik sambil nonton video klipnya jadi aku mencoba menggunakan ini untuk mengenalkan simbol-simbol angka kepada si ken.

Mengenalkan simbol angka dg menonton video klip
Aku juga memanfaatkan kecerdasan visual spasial si ken. Karena ia suka menggambar jadi aku ajak aja menggambar angka (Menggambar ya. Bukan menulis). Eeee dia mau ternyata. Dan sekarang alhamdulillah. Si ken sudah kenal betul dengan angka 1-10 lalu sekarang lanjut ke 11-20.

Menggambar angka ~ memanfaatkan kecerdasan visual spasial

Kenali ekspresi si kecil
Karena ini bukan kecerdasan dominan si kecil ken, menurutku nih, ini bukan menjadi minat si ken. Jadi aku maklum betul jika si ken nggak ingin menghabiskan waktu lama dengan kegiatan berhitung, mengenal angka, dan segala yang berhubungan dengan logika matematika.


Oleh sebab itu aku mewajibkan diri untuk kenal betul dengan ekspresi si ken seperti ekspresi tanda tanda dia tidak mau hingga jenuh. Aku nggak mau donk ya meninggalkan kesan tidak enak kepada si kecil ken saat distimulasi kecerdasan logika matematikanya. Malah berabe donk kedepannya nanti. Jadi sebelum dia berkata "Tidaaakkkk", aku sudah menghentikan kegiatan tersebut.

Ketahui benda/makanan yang disukai si kecil
Ini salah satu jurus ampuh sih yah. Sejauh ini, mau menstimulasi apa aja pakai benda kesukaan si kecil pasti berhasil. Yang jadi masalahnya mah kesukaannya si ken cepet berubah.


Siapkan aneka permainan 
Anak kecil pasti suka yang namanya bermain. Aku aja suka #GakAdaYangNanyak. Jadi ya aku nyiapin aneka macem permainan dah buat si kecil ken. Main apa aja wes, yang penting jangan main perasaan aja *halah.

Bermain sambil berhitung
Menstimulasi kecerdasan logika matematika ini menurutku penting sih karena ada beberapa manfaat yang nantinya bisa si ken rasakan (karena aku juga sudah merasakannya, #AhMasak #AhIya) antara lain :

1. Melatih pola pikir dan analisa si ken.
Karena kecerdasan logika matematika nggak melulu soal sempoa alias hitung-hitungan saja. Melainkan juga melatih pola pikir si kecil dan mengasah kemampuan menganalisis si kecil. Koq kayaknya berat gitu yah. Nggak. Nggak berat koq, masih lebih berat bb aku koq. hehe.


Misalnya ia ingin mengetahui ada berapa varian buah-buahan yang ada di dalam kulkas. Maka proses yang harus dilalui adalah mengelompokkan buah-buah tersebut lalu dihitung deh. Misalnya lagi nih, saat si kecil ingin membuat lego seperti yang ada digambar. Maka langkah yang harus ia lakukan adalah membaca petunjuk penyusunan lalu menyiapkan bahan bahan legonya. Kemudian baru disusun. Seperti itu.

2. Cakap berhitung
Sampai kapanpun aktivitas berhitung ini pasti dipakai oleh siapapun. Baik itu akademisi, hingga ibu rumah tangga seperti aku ini. Jadi dengan kecakapan berhitung, nantinya, akan memberikan si ken kemudahan dalam menjalankan aktivitasnya. Apapun aktivitas si ken nanti.


3. Pandai menemukan solusi atas persoalan yang ia hadapi
Jika pola pikirnya sudah terasah dan ia mahir menganalisis sesuatu, maka selanjutnya adalah ia pandai menemukan solusi. Aku harap sih si ken begitu nantinya. amin.


Lalu untuk apa sih aku menstimulasi kecerdasan logika matematika si ken sejak ia usia dini. Alasanku adalah :

Untuk memberikan kesan pertama bagi si ken dalam belajar logika matematika. Jadi jika suatu saat nanti si ken bertemu dengan sesuatu hal (entah guru matematikanya yang galak atau ditolak gadis pakar matematika) yang tak enak soal matematika, si ken nggak bakal bermuram durja *aseg. Karena kesan pertama belajar matematika (bersamaku) terasa menyenangkan *halah.

■ Jika suatu saat nanti si ken ketemu dengan kesulitan dalam belajar matematika dikarenakan proses belajar mengajar yang tidak diperuntukkan untuk anak dengan gaya belajar kinestetik dan visual. Maka si ken sudah paham solusinya. Ia sudah bisa memahami matematika dengan caranya sendiri.

Hanya untuk memanfaatkan masa masa golden age si ken saja. Yang di usianya saat ini, 3 tahun 4 bulan, diperkirakan ada 1000 T syaraf yang berkembang. Di buku SEG sih begitu. Eman kan kalau masa briliannya begini hanya untuk melatih kecerdasannya yang paling dominan saja. Padahal ia memiliki kemampuan yang superior. Jadi tak jadi masalah lah yah. Asalkan menstimulasinya dengan cara yang benar aja. Tanpa paksaan.

Hanya mengenalkannya saja kepada si kecil ken. Tanpa target apapun. Apalagi target agar ia jadi sejenius aljabar atau einstein. Tidak.

Sebagai Orangtua, kita kan cuma bisa ngasih bekal yang baik baik aja tho. Terserah si kecil mau memilih yang mana. Apakah ia ingin mengembangkan salah satu atau semua kecerdasan dominannya. Atau mungkin tiba tiba tertarik mengembangkan kecerdasan naturalis atau kecerdasan lainnya. Lagipula bukankah kecerdasan majemuk itu digambarkan oleh Howard seperti sebuah lingkaran utuh ?. Iya kan ?.
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

Jauh dari Nyaman

Kapan nyaman itu datang? Rasanya, saban hari seperti dikejar-kejar Ayo selesaikan A Yang B belum siap nih C belum rampung Bergegas deh Cepet...