Alhamdulillah ya, bersyukur sekali, bisa tiba di 2023 ini dalam kondisi sehat lahir dan batin (insyaAllah). Karena 2 tahun lalu, nggak hanya aku bahkan sebagian besar manusia di dunia ini harus menghadapi covid-19 yang mengubah hidup secara signifikan. Aku berharap dan juga menaruh rasa optimis, semoga setelah kejadian yang berhasil memporak-porandakan nyaris di segala lini kehidupan manusia ini, bisa menjadikan hidup kita menjadi lebih bermakna, bermanfaat, dan insyaAllah menjadi lebih baik lagi. Aamiin ya Robbal'alamin.
Resolusi 2023 sebagai seorang pemimpi
Mombeb, tahun 2023 sudah di depan mata. Ada rasa antusias yang menggelayut. Mengenai mimpiku dan suami yang mulai terwujud. Mimpi kami bukan mimpi yang wah bin luar biasa. Mimpi kami hanya ingin berbagi ilmu, pengetahuan serta pengalaman yang kami punya kepada orang-orang sekitar kami dengan harapan semoga apa yang kami lakukan dapat memberikan manfaat untuk mereka.
Sebenarnya, kami sudah melakukan ini sejak menikah; Bahkan suami sendiri, sudak melakukan aktivitas berbagi ilmu dan pengalaman ini sejak sebelum menikah. Saat itu, kami bernaung di sebuah lembaga sosial. Lalu, dua tahun lalu, aktiivtas ini jadi berhenti karena kami pindah tempat tinggal sehingga mau tidak mau kami pun harus keluar dari lembaga sosial tersebut..
Namun, rasa bahagia setiap kali melakukan aktiivtas berbagi saat itu, benar-benar membekas. Oleh sebab itu, di tempat tinggal kami yang baru ini, kami ingin melakukan hal yang sama.
Nah, insyaAllah kami memulai mewujudkan program-program berbagi yang sudah kami rencanakan tahun lalu di tahun ini. Do'akan berhasil ya, Mombeb. aamiin.
Jadi bisa dibilang, mewujudkan mimpiku dan suami merupakan Resolusi tahun 2023 ini. Bahkan mungkin bisa jadi resolusi jangka panjang.
Selain soal mimpi, ada hal lain yang menjadi resolusiku di tahun 2023 ini.
Resolusi 2023 sebagai seorang mom bloger
Beberapa waktu lalu, menjelang akhir tahun 2022, aku melakukan sebuah refleksi sebagai seorang ibu. Nah hasil refleksiku tersebut akan aku jadikan sebagai resolusi 2023.
Lalu apa resolusi 2023 sebagai seorang mom bloger.
Karena aku sudah resign dari pekerjaanku karena memutuskan untuk fokus mewujudkan mimpi, insyaAllah aku akan mulai membersamai tumbuh kembang anak-anakku. Aku akan mulai memberikan stimulasi-stimulasi untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan anakku serta menemukan bakat anakku yang kedua. Sembari melakukan itu, aku juga akan share di sini soal stimulasi-stimulasi yang kulakukan, insyaAllah.
Dah, cukup segitu deh resolusi 2023 ini, nggak mau nambah lagi. Karena dua hal itu saja menuruku membutuhkan fokus perhatian yang lebih.
Mombeb, do'akan aku bisa mewujudkan resolusi tahun 2023 ini ya. Aku juga berdo'a untuk mombeb, semoga resolusi mombeb di tahun 2023 ini tercapai juga aamiin ya robbal'alamiin.
Segitu dulu ya, ceritaku kali ini.
InsyaAllah kita bertemu kembali di blogpost lainnya.
Apa kabar? Aku do'akan agar mombeb selalu dalam kondisi sehat dan bahagia aamiin.
Blogpost kali ini, akan aku jadikan sebagai refleksi diri di akhir tahun sebagai seorang ibu. Gunanya, sebagai pengingat dan sebagai bentuk ikhtiar agar aku tidak jatuh di lubang yang sama.
Mombeb, hari ini adalah rabu terakhir di tahun 2022. Ya, rupanya, sudah di ujung tahun ya. Nggak terasa? Terasa donk. Hanya saja, rasa yang terasa bukan rasa sedih, lara, maupun nelangsa. Rasa yang terasa adalah rasa optimis, antusias, dan semangat yang membuncah tumpah ruah. Bagaimana semangat tidak membara, lawong di tahun ini, aku dan suami lagi berusaha mewujudkan mimpi kami yang kebetulan sama persis nan identik.
Di tengah keasyikan aku meniti mimpi, belakangan aku sadar, porsi perhatianku untuk anak-anak berkurang signifikan. Jika boleh dibandingkan antara momen saat anakku yang pertama di usia balita dan momen saat anak keduaku yang saat ini berada di usia balita juga, maka nampak begitu jelas.
Saat anak pertamaku berada di usia balita, aku begitu rajin menstimulasi kemampuannya. Bahkan aku sampai merelakan waktu tidur dan me time hanya untuk mencari referensi ide untuk menstimulasi kemampuan ken, anakku yang pertama. Dan alhamdulillah, usahaku ini menuai hasil yang membuatku bersyukur tiada tara. Hasilnya yakni aku menemukan bakat ken sejak usianya 3 tahun. Lalu di usia 4 tahun, aku menemukan bakatnya yang lain.
Nah, saat anakku yang kedua ini berada di usia balita, aku tidak melakukan hal yang sama. Malah cenderung santai. Aku nyaris tidak pernah menstimulasi kemampuannya. Semua yang dibisai anakku yang kedua ini seperti terjadi dengan sendirinya, semacam sudah waktunya bisa, gitu. Di usianya ke-4 tahun ini, aku belum menemukan bakatnya.
Hal ini terjadi karena kesalahanku yang tidak mampu memanajemen waktu. Waktuku, selama tahun 2022 ini, sebagian besar aku gunakan untuk mengejar mimpiku dan suami. Aku hanya menyisakan sedikit waktu untuk memperhatikan tumbuh kembang anak-anakku. Entahlah, rasanya, selama tahun 2022 itu, seringkali yang terlintas di pikiranku hanya, "Ayo kejar mimpimu, sedikit lagi, yuk, ayo lari, jangan berjalan santai lagi."
Oleh sebab itu, di tahun 2023 besok, aku mau berusaha untuk membagi waktuku dengan baik, seberapa banyak untuk anak-anak dan seberapa banyak untuk lainnya. Cukuplah setahun, aku lalai dengan anak-anakku
Do'akan aku ya, Mombeb. Do'akan aku bisa membagi waktu antara mengejar mimpi dan anak-anak.Terima kasih atas do'amu, Mombeb. Do'a yang baik akan kembali kepada yang mendo'akan. aamiin
Ada perubahan yang signifikan begitu aku menjadi orang tua. Setelah
si kecil lahir, sejak saat itu fokus perhatian terbesar tidak lagi mengarah ke
diri sendiri, melainkan terbagi-bagi. Porsinya pun tidak fifty-fifty. Lebih
banyak porsi si kecil, pastinya begini. Dengan fokus perhatian yang begitu
besar, aku berharap bisa membantu si kecil meniti jalan setapak menuju
kesuksesannya meraih mimpinya di masa depan.
Banyak jalan menuju sukses raih mimpi. Sebagai orang tua kita seakan
diharuskan untuk bisa memilah dan memilih mana sekiranya jalan menuju sukses yang
bisa dilalui si kecil dengan baik. Tak lupa, do’a pun senantiasa terpanjat
semoga jalan yang kita pilihkan untuk si kecil diridhoi oleh-Nya.
Nah, salah satu modal sukses masa depan anak yang bisa kita
usahakan sejak dini adalah memberikan stimulasi inner strength pada
anak. Apa itu inner strength? Inner strength adalah kekuatan
karakter baik dalam diri anak. Adapun wujud dari kekuatan karakter baik dalam
diri anak berupa mandiri, berani, percaya diri, baik hati, dan tangguh.
Kadang atau bahkan seringkali, orang tua hanya fokus untuk
mengembangkan kemampuan akademik maupun bakat minat anak. Lalu lupa untuk
menstimulasi ketangguhan anak, keberanian, rasa percaya diri, hingga memupuk
nilai-nilai kebaikan pada anak. Padahal dengan memiliki inner strenght,
menurut Psikolog anak dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI),
Seto Mulyadi, dalam kompas(dot)com, inner strength ini dapat membantu anak
mengembangkan potensinya baik itu potensi di bidang akademik, bakat, ataupun
minat.
Karakter-karakter yang terdapat dalam inner strength bisa
saja diturunkan oleh orang tua. Namun menurut Hebb, pakar neurologi, karakter
orang tua yang diturunkan pada anak hanya 20% saja. Sisanya, terbentuk dari
lingkungan sekitar anak. Nah oleh karena kita tidak bisa mengontrol lingkungan
di luar keluarga, maka dari itu mari kita ambil alih hal tersebut agar bisa
membentuk inner strength pada anak. Untuk lingkungan di luar keluarga,
sisakan sedikit saja, sebagai bahan pembelajaran.
Melansir laman University of Michigan Health,ada beberapa
cara untuk menumbuhkan inner strength pada anak.
Pertama, memberikan rasa aman dan
cinta pada anak.
Penting untuk menunjukkan rasa cinta
kita pada anak. Sederhana saja, hanya perlu meluangkan waktu untuk beraktivitas
bersamanya, sudah berhasil membuat anak merasa dicintai orang tuanya. Lalu tawarkan
juga rasa aman padanya sehingga ia merasa nyaman saat bereksplorasi dan melatih
keterampilannya. Hal ini dapat menumbuhkan inner strength pada anak
bahkan sejak ia masih berada di fase usia dini.
Kedua, melatih keterampilan
bersosialisasi.
Orang tua memberikan contoh pada anak
bagaimana bersosialisasi yang baik. Karena orang tua adalah role model
bagi anak. Mulai dari hal yang sederhana seperti tidak bergosip tentang orang
lain. Selain itu, orang tua juga memberikan anak waktu untuk bersosialisasi
dengan teman sebayanya. Hal ini dapat melatih
keterampilan sosial, emosional, dan bahasa. Anak-anak juga belajar untuk
berbagi, bekerja sama, bernegosiasi saat mereka berinteraksi dengan teman
sebayanya, dan membantu anak-anak belajar kepekaan terhadap perasaan orang
lain.
Ketiga, melatih kemandirian anak dan menumbuhkan rasa percaya diri.
Melatih kemandirian dapat dilakukan sejak anak masih berada di fase
usia dini. Dimulai dengan memberikan izin pada anak melakukan sesuatu untuk
diri mereka sendiri, seperti berpakaian atau menyikat gigi. Berikan apresiasi
saat anak berhasil melakukan tugasnya. Ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri
pada anak bahwa ia sudah berhasil melakukan tugas yang diberikan orang tua.
Jangan lupa juga untuk mengajarkan anak menerima kekurangan, menerima
kekalahan, hingga membantunya menghadapi masa-masa yang sulit baginya. Tunjukkan
rasa peduli pada bakat dan minat anak. Lalu bantu dan dukung ia untuk
mengembangkannya.
Dengan melakukan 3 cara di atas, insyaAllah inner strength
pada anak pun akan muncul, dan tumbuh dengan baik. Aku sendiri juga tengah
mempraktikkan 3 cara tersebut. Alhamdulillah, beberapa inner strength
anakku sudah nampak seperti percaya diri, dan mandiri.
Namun ikhtiar soal inner strength pada anak tidak cukup
sampai di sini. Tidak lantas berhenti begitu anak sudah menunjukkan kekuatan
karakter baik dalam dirinya. Stimulasi harus tetap kita lakukan secara berulang-ulang
dan terus menerus agar inner strength mengakar kokoh pada anak. Sehingga
nantinya inner strength yang sudah kokoh ini dapat menjadi modal sukses
anak untuk meraih mimpi-mimpinya.
Untungnya, nih Mombeb, di zaman saat ini, kita tidak berupaya
sendiri untuk mengantarkan anak menuju sukses meraih mimpinya. Karena ada banyak
sekali yang peduli pada masa depan mereka. Bahkan ada yang sampai membuat
sebuah akademi.
Akademi ini tak hanya peduli soal prestasi, melainkan juga memperhatikan
potensi dan inner strength anak. Kerennya lagi, seluruh anak negeri bisa
ikut akademi ini tanpa dikenai biaya alias gratis tis tis. Siapakah yang
melakukan hal semulia ini? Ya BISKUAT donk.
Tentang Biskuat Academy
Biskuat merupakan salah satu brand andalan Mondelez International
yang memiliki purpose-led brand (tujuan mulia) untuk menciptakan
anak-anak #GenerasiTiger yaitu anak-anak yang tidak hanya berprestasi tetapi
juga memiliki kekuatan baik dari dalam (inner strength) yang tercermin dari
karakter positif anak.
Akademi apa, sih, yang didirikan sama biskuat?
Akademi sepak bola atau juga dikenal dengan nama Biskuat Academy. Ya,
biskuat academy ini hadir sejak tahun 2019 sampai saat ini. Di masa awal
lahirnya biskuat academy ini, sambutan hangat pun segera menghampiri. Salah
satunya dari Kemenpora. Lalu pada tahun 2021, biskuat academy kembali menerima
dukungan. Kali ini berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi. Nah di tahun ini, Biskuat Academy kembali mendapat dukungan dari Kemenpora
dan Kemendikbudristek.
Sebagai orang tua, aku juga menyambut hangat Biskuat Academy ini.
Karena apa? Sebuah artikel dari bolasport.com menyebutkan bahwa Indonesiamenjadi negara
kedua di dunia yang mencintai sepak bola dengan angka 77 persen penduduk yang
mencintai sepak bola. Akan tetapi hanya 17 persen penduduknya aktif bermain sepak bola pada urutan ke-22 di dunia.
Kenapa
bisa timpang seperti ini? Persentase penduduk yang suka sepak bola berbeda jauh
dengan penduduk yang aktif bermain sepak bola. Menurutku Mombeb, salah satu
penyebabnya yakni masih minimnya sekolah-sekolah bola di negeri ini. Kalaupun
ada, itupun sebagian besar berada di kota-kota besar. Padahal tidak menutup
kemungkinan bahwa ada banyak anak-anak yang berada di desa-desa hingga daerah
terpencil memiliki bakat sepak bola dan minat serta mimpi ingin menjadi pemain
sepak bola sukses.
Bagiku, Biskuat Academy ini semacam memberikan angin segar yang
membawa kabar bahagia. Terutama bagi anak-anak yang berada di daerah yang mana
tak ada sekolah bola di sana. Angin segar yang berasal dari biskuat academy
ini seakan berbisik ke telinga seluruh anak negeri ini, terutama bagi mereka
yang menyukai sepak bola:”Nak, jangan menyerah, kamu bisa meraih mimpimu
menjadi pemain bola sukses, kami bantu untuk raih itu.”
Nah, dukungan yang diberikan instansi pemerintah kepada Biskuat Academy
ini menunjukkan bahwa Biskuat Academy memiliki peran penting bagi masa depan
generasi penerus bangsa ini. Apa sajakah itu?
Peran Biskuat Academy bagi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa
Biskuat Academy Menstimulasi Inner Strength
Sepak bola dikenal sebagai salah satu olahraga yang dapat dijadikan
sebagai ikhtiar untuk menjaga kesehatan tubuh. Artikel di Halodoc menjelaskan
bahwa jika seseorang melakukan aktivitas olahraga sepak bola, maka ia dapat
merasakan manfaat berupa meningkatnya kondisi kesehatan kardiovaskular,
kepadatan tulang juga meningkat, meningkatkan fungsi otak kognitif, mengurangi
lemak tubuh, sehat mental, meningkatkan fokus dan konsentrasi.
Kemudian, selain baik untuk kesehatan, sepak bola juga punya
segudang manfaat lainnya. Sebuah penelitian yang dilakukan Komarudin
mengungkapkan peran sepak bola dalam pendidikan sosial anak. Hasil
penelitiannya yang terbit di Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, menunjukkan
bahwa bermain sepakbola akan memupuk sikap-sikap sosial yang positif antara
lain: semangat pantang menyerah, kebesaran jiwa untuk menerima kemenangan
maupun kekalahan, tanggung jawab akan tugas, perjuangan dan pengorbanan,
toleransi, kerja sama dalam mencapai tujuan dan semangat untuk selalu bekerja
keras.
Lebih lanjut, hasil penelitian yang dilakukan Yanti dkk di sebuah
sekolah sepak bola mengungkapkan bahwa ada banyak nilai-nilai pendidikan
karakter pada siswa sekolah sepak bola Sausu Raya. Karakter-karakter yang
nampak pada anak-anak sekolah sepak bola tersebut meliputi disiplin, pantang
menyerah, toleransi, bertanggung jawab, menghargai prestasi, dan peduli pada
lingkungan sekitar.
Jika diamati dengan seksama, siswa-siswa yang menekuni olahraga
sepak bola ini memiliki karakter-karakter baik. Jadi bisa dibilang olahraga sepak
bola ini memiliki pengaruh terhadap karakter baik anak. Sehingga olahraga sepak
bola ini pun memang bisa dijadikan sebagai salah satu ikhtiar untuk menstimulasi
inner strength pada anak. Lalu apabila karakter baik anak sudah tumbuh
maka dengan melakukan olahraga sepak bola ini, terutama ikut sekolah sepak bola
seperti Biskuat Academy ini dapat menstimulasi hingga memperkokoh karakter baik
dalam diri anak.
Biskuat Academy Membantu Anak Meraih Mimpi
Sembari menstimulasi hingga memperkokoh inner strength anak
yang merupakan modal meraih kesuksesan di masa depan, Biskuat Academy juga
membantu anak untuk meraih mimpinya, lho. Ini mah sekali mendayung dua pulau
terlampaui yak.
Ya, selain menstimulasi inner strength anak, ada beberapa
hal lainnya yang dilakukan biskuat academy demi membantu anak-anak negeri ini
untuk sukses raih mimpi menjadi pemain sepak bola yang mumpuni.
Biskuat Academy
memilih pelatih yang berlisensi UEFA A.
Lisensi UEFA A ini dikeluarkan oleh federasi sepak bola UEFA. UEFA
adalah badan pengatur sepak bola di negara Eropa. Sementara itu, Eropa sendiri
merupakan suatu negara yang memiliki banyak klub sepak bola ternama. Para
pemain sepak bola dengan kemampuan yang luar biasa juga lahir di sini. Selain
itu, melansir dari simamaung(dot)com, untuk mendapatkan lisensi ini tentu bukan
hal yang mudah. Karena sebelum mendapatkan lisensi UEFA A, terlebih dahulu harus
mendapatkan lisensi UEFA B. Ditambah lagi harus menjalani masa belajar selama
kurang lebih 2 tahun.
Dengan fakta seperti ini, bisa dibilang pelatih-pelatih yang
berhasil mendapatkan lisensi dari UEFA merupakan para pelatih kelas dunia.
Mereka dapat meningkatkan kemampuan para pemain sepak bola menjadi selevel
pemain sepak bola internasional.
Memilih pelatih berlisensi UEFA A adalah salah satu bentuk
totalitas Biskuat Academy dalam mendidik anak-anak calon pemain bola handal.
Memilih pelatih kelas dunia ini, tujuannya untuk melatih hingga meningkatkan
keterampilan sepak bola anak-anak Biskuat Academy. Selain itu, ini juga sebagai
persiapan untuk menjadi pemain bola masa depan.
Mengajak
anak-anak Biskuat Academy untuk bertemu pemain profesional dari Tim Nasional
Sepak Bola Indonesia.
Melansir dari KBBI, motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu. Sementara itu dalam ilmu psikologi, motivasi bermakna usaha
yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya.
Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi anak dalam meraih
mimpinya adalah dengan memberikannya kesempatan untuk bertemu dengan sosok yang
juga berhasil meraih mimpi yang sama dengannya. Jika anak bermimpi untuk
menjadi pemain bola sukses maka pertemukan ia dengan salah satu pemain bola
sukses juga. Misalnya bertemu dengan tim nasional sepak bola Indonesia. Bagi
seorang anak, bertemu dengan orang yang berhasil meraih mimpi yang sama
dengannya dapat membuatnya yakin bahwa ia juga bisa berhasil meraih mimpi.
Mombeb, Biskuat Academy paham betul bahwa dengan mempertemukan para
peserta dengan salah satu anggota tim nasional sepak bola Indonesia akan
membuat anak semakin termotivasi untuk meraih mimpinya. Anak-anak pun akan
makin semangat untuk meningkatkan kemampuannya di olahraga sepak bola. Hal ini
juga dilakukan karena Biskuat percaya, jika satu pelatih saja dapat
mengembangkan sekelompok anak, maka dukungan penuh dari berbagai pihak seperti
guru, orang tua, dan masyarakat sekitar dapat menghasilkan perubahan maksimal
dalam pengembangan olahraga sepak bola, terutama untuk mengasah skill sepak bola generasi muda.
Nah, setelah kita tahu betapa banyak manfaat yang dapat diperoleh
anak jika ikut Biskuat Academy, rasanya, tak ingin menyia-nyiakan kesempatan
luar biasa ini. Oleh sebab itu, yuk mari kita ikutkan anak-anak kita yang
memiliki mimpi menjadi pemain bola sukses ke Biskuat Academy. Caranya mudah
koq, Mombeb.
Keuntungan ikut biskuat academy ini, selain dapat menstimulasi
inner strength dan dapat meraih mimpi menjadi pemain bola sukses, anak juga
berkesempatan untuk memenangkan tur ke Stadion di Eropa dan ratusan hadiah lainnya.
Lalu anak juga akan mendapatkan E-Certificate untuk seluruh peserta dan
sertifikat fisik yang ditandatangani oleh Kemendikbud dan Kemenpora untuk
finalis.
Disamping itu, pada program BISKUAT ACADEMY 2022, Bapak Andhika J.
Lestari selaku senior brand manager biskuat menginformasikan bahwa peserta yang
mengikuti Sekolah Bola Online BISKUAT ACADEMY 2022 ini berkesempatan untuk
mendapatkan pelatihan dengan kurikulum yang disusun oleh pelatih bersertifikat
UEFA yaitu Coach Timo Scheunemann dan Coach Aji sebagai sosok Pelatih Inspirasional pada BISKUAT ACADEMY 2022 yang dalam kesehariannya aktif sebagai
pelatih yang berjasa dalam membentuk pemain sepak bola handal di Indonesia.
Jadi tunggu apalagi, Mombeb. Yuk segera kita daftarkan anak-anak
kita yang menyukai sepak bola ke Biskuat Academy. Untuk tahun ini, Biskuat Academy sudah mulai dilaksankan sejak 25 September dan 9 Oktober 2022; 23 Oktober
dan 9 November 2022; 20 November dan 11 Desember 2022; dan kelas terakhir yaitu
pada tanggal 18 Desember 2022. Grand Final Sekolah Bola Online akan
diselenggarakan pada 22 Januari 2023.
Mombeb, mari kita dukung dan bantu
anak-anak kita untuk bisa meraih suksesnya di masa depan menjadi pemain bola
yang handal dan profesional. Aamiin.
"Artikel ini diikutsertakan pada lomba KEB X Biskuat Academy"
***
Referensi:
·Komarudin. (2005). Permainan
Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, No. 1, 2005
·Yanti, Anita Novi., Hasnah, Sitti., dan Dzakiah. (2022). Nilai -
Nilai Pendidikan Karakter pada Siswa Sekolah Sepakbola (SSB) Sausu Raya. KIIIES
5.0, 2022, Volume 1