Yummy App, Bantu Survive di Masa Pandemi Covid-19


Hai,

Rasanya, hampir semua lini, terdampak covid-19, termasuk keluarga kecilku. Penghasilanku dan suami turun drastis. Kalau sudah begini, maka kami harus segera mencari solusi. 


Ada dua solusi yang bisa kami usahakan. Solusi pertama yakni menghemat pengeluaran dan solusi kedua yaitu berusaha mencari pintu rejeki yang baru. Minimal untuk bisa survive, bertahan hidup.


Menerapkan dua solusi tersebut bukan perkara mudah. Sebab sama seperti mengubah kebiasaan. 


Yang dulunya, terbiasa, jalan-jalan setiap weekend, sekarang di rumah saja. Yang sebelumnya, sesekali kulineran, sekarang nggak pernah sama sekali. Yang lalu, sudah terbiasa menerima penghasilan sekian sekian, sekarang harus mencari pintu rejeki yang baru lagi. 


Susah, pasti. Tapi ya mau bagaimana lagi. Mau nggak mau, suka atau tidak suka, kebiasaan dulu sebelum pandemi, harus diubah. 


Beruntung, keluarga kecilku bisa mengerti hal tersebut. Lalu beruntung juga aku tidak perlu "ngoyo" memikirkan bagaimana menerapkan dua solusi tersebut. Karena aku dibantu oleh Yummy App. 


Apa itu Yummy App




Yummy App adalah sebuah aplikasi resep masakan, makanan, minuman, kue, cemilan dan sebagainya karya IDN Media. 


Pada tahun 2016, Yummy adalah sebuah multi-platform food-focused media digital yang membahas mengenai resep, tutorial, dan tips memasak. Yummy sendiri berada dibawah naungan IDN Media. 


Sejak awal, Yummy hadir dengan membawa tema #MasakituGampang . Oleh sebab itu, Yummy selalu menghadirkan format konten resep masakan mudah hanya dengan 5 langkah.


Yummy pun mendapat sambutan hangat dari pengguna internet negeri ini. Yummy sukses dengan konten di social media, baik di Facebook “Yummy Indonesia” dan Instagram @yummy.idn.


Nah, agar lebih dekat dengan para penikmat konten Yummy, maka pada tahun 2019, IDN Media meluncurkan Yummy App dengan membawa tema yang sama yakni #MasakituGampang . 


Review Yummy App.




Awalnya, dulu, tujuanku pakai Yummy App ini cuma buat cari resep masakan. Alasanku cari resep masakan di Yummy App ya karena lebih mudah. Tinggal tulis nama resep di kolom pencarian, klik, lalu muncul banyak pilihan deh. 


Selain itu juga, resep-resep masakan di yummy app ini anti gagal. Ini terlihat dari hasil recook yang sukses semua. Ditambah lagi, langkah-langkah atau tahapan-tahapan memasaknya dilengkapi dengan foto juga video. Jadi lebih detil dan jelas, gitu. 




Nah, seiring berjalannya waktu, Yummy App lebih dari tempat untuk mencari resep masakan. Sekarang, Yummy App membawa sejuta manfaat untuk penggunanya. Aku sendiri sudah merasakan manfaat dari Yummy App. 


Mau cari resep masakan di Yummy App? Ada, beragam banget. Ada resep masakan khas setiap daerah, juga ada resep makanan luar negeri salah satunya resep masakan Korea. 


Mau cari ide jualan? Ada juga, di kolom Resep Ide Jualan.



Mau cari resep masakan tapi sesuai dengan budget kita? Ada, bisa pakai filter resep budget



Mau cari resep masakan berdasarkan waktu? Ada filter durasi. 


Mau cari resep masakan berdasarkan porsi? Ada. 


Trus mau cari resep masakan tapi sesuai dengan bahan yang kita punya di kulkas? Juga ada, bisa pakai fitur masak pilih bahan. 



Dan banyak lagi kemudahan yang tersedia di yummy app.

Asyik, yak? Yup.


Yummy App, Bantu Survive di Masa Pandemi Covid-19 : Bantu Menghemat Pengeluaran Belanja Dapur


Begitu pandemi tiba disertai dengan menurunnya penghasilanku dan suami, aku menggunakan yummy app untuk membantuku juga keluargaku survive. Aku sering mampir ke kolom resep ide jualan. Kemudian juga memakai filter budget dan juga sering menggunakan fitur masak sesuai bahan.  


By the way, berkat filter budget ini, aku tak perlu bingung mencari ide masakan yang sesuai dengan budget belanjaku (yang cenderung pas-pas an). Ya karena kan resep yang sesuai budget sudah ada di yummy app. Aku tinggal menerapkan resep itu saja. Beres, deh.


Untuk resep masakan sesuai budget dimulai dari budget kurang dari Rp. 10.000 hingga lebih dari Rp. 100.000. Contoh beberapa resep masakan dengan budget kurang dari Rp. 10.000 yakni telur cabai masak kecap. 

Nah, selain menggunakan filter budget, aku juga sering pakai fitur masak trus pilih bahan. Karena membantuku mencari aneka ide masakan yang sesuai dengan bahan yang ada di rumah.


Adapun cara untuk mendapatkan banyak pilihan resep masakan yang sesuai dengan bahan masakan yang kita miliki yakni cukup dengan klik fitur masak lalu pilih bahan dan terakhir pilih tombol terapkan, beres deh. Tidak perlu menunggu lama, makjebret, pilihan resep sesuai bahan pun muncul seketika. 



Jadi fitur masak di yummy app ini, benar-benar mempermudah usahaku dalam menghemat belanja dapur. Aku tak perlu pusing memikirkan mau masak apa dengan bahan yang itu-itu saja atau dengan budget yang pas-pas an sekalipun. Sebab ada yummy app yang menyediakan berbagai ide masakan sesuai budget dan bahan yang kita punya.


Yummy App, Bantu Survive di Masa Pandemi Covid-19 : Membuka Pintu Rezeki yang Baru.


Aku dan suami sepakat memilih usaha kuliner sebagai pintu rejeki kami yang baru. Keputusan ini didasari pengalaman suami yang pernah melakoni usaha kuliner. Kata suami, berkat usaha kuliner yang ia geluti dulu semasa kuliah, ia berhasil membiayai sendiri kuliahnya sampai lulus. 

Baca: Berkat Wirausaha Jadi Lulus Kuliah


Kesepakatan sudah diraih, selanjutnya apalagi kalau bukan memulai langkah di usaha yang baru dengan mencari ide mau jualan apa? 

Aku senang karena di yummy app ada kolom resep ide jualan. Jadi aku bisa lebih mudah mengumpulkan referensi ide jualan.  

Ada begitu banyak ide resep jualan di yummy app. 

Mau cari resep ide jualan croffle? Ada. 


Mau cari resep ide jualan roti susu Jepang? Ada. 


Mau cari resep ide jualan sambalado paru? Juga ada. Lengkap banget. 


Kalau aku memilih mempraktikkan resep bakso Aci yang ada di kolom resep ide jualan. Yup, aku memang mau jualan baso Aci. Secara kuliner yang satu itu, viralnya awet tahan lama. Selain itu juga, di daerah tempat tinggalku belum ada yang menjual baso aci fresh. Banyak yang jual baso aci frozen dan harganya pun lumayan mahal. 



Aku pun mencoba mempraktekkan resep baso aci yummy app ini. Alhamdulillah langsung berhasil donk. Rasanya dan teksturnya mirip banget sama baso aci yang Frozen. Ulala beibeh. Sekali mencoba langsung berhasil. Memang ya, resep-resep di yummy app ini anti gagal. 



Alhamdulillah, usahaku jualan baso aci secara online mendapat sambutan hangat di daerah tempat tinggalku. Pesanan baso aci cukup ramai dan hasil jualan baso Aci bisa aku gunakan untuk survive di masa pandemi begini.




Jadi seperti itulah peran penting yummy app bagi keluarga kecilku, terutama di masa pandemi covid-19 ini. Yummy App benar-benar membantu aku dan keluargaku untuk bisa survive di masa sulit begini. Terima kasih yummy app. 


Nah, buat kamu yang ingin mencari resep anti gagal, kamu bisa menemukannya di yummy app. 


Buat kamu yang punya budget pas-pas an dan sering dilanda bingung mau masak apa, saranku, coba kamu pakai yummy app, deh.

 

InsyaAllah ada banyak pilihan resep sesuai dengan budget yang kita miliki.


Buat kamu yang sering kehabisan ide mau masak apa dengan bahan masakan yang itu-itu saja, kamu pakai yummy app aja. InsyaAllah ada berbagai macam resep masakan dengan menggunakan bahan yang sama.


Buat kamu yang ingin usaha kuliner, bolehlah cari-cari referensi resep masakan di kolom resep ide jualan yang ada di yummy app.  


Buat kamu yang tengah survive di masa pandemi covid-19 ini, coba deh kamu pakai yummy app. InsyaAllah, yummy app bisa membantu atau mempermudah kamu survive di masa pandemi ini. 


Nah, dengan segambreng manfaat yang ada  Yummy App, jadi tak ada alasan lagi atau menunda-nunda lagi untuk download Yummy App. Jadi, kuylah, segera didownload Yummy App di google play store. Biar lebih mudah, silakan klik tulisan Yummy App .  



Akhir kata, semoga kita semua selalu dalam kondisi sehat yak. Kalaupun sekarang sedang sakit, semoga segera sembuh dan pulih.  Jaga selalu kesehatan kita dan orang-orang sekitar kita. Jangan lupa menerapkan protokol kesehatan. Satu lagi, jangan berhenti untuk berdo'a semoga pandemi covid-19 ini segera sirna, dan segala kesulitan yang menyertai pandemi juga turut pergi. Aamiin aamiin ya robbal'alamiin. 


See yaaaa



Review Aplikasi m-KIA, Buku KIA versi Digital


Tanggal 23 Aku ikut zoominar tentang "Pentingnya Buku KIA untuk Orangtua Pantau Kesehatan dan Tumbuh Kembang Anak di Masa Pandemi" yang diadakan oleh Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan PT Tirta Investama. Asli, Aku merasa beruntung karena bisa mengikuti zoominar yang begitu banyak pengetahuan didalamnya. 



Setiap narasumber mengupas materi begitu jelas dan detil. Bahkan saat pemateri terakhir yakni dr. Fitri, kami tidak ingin berhenti mendengarkan penjelasan beliau.


Dari segambreng pengetahuan yang dishare di zoominar tersebut, intinya adalah bahasan tentang pentingnya buku KIA bagi ibu dan anak serta hadirnya buku KIA versi terbaru.


Buku KIA bagiku memiliki kesan tersendiri. Buku KIA teman setia di kala aku menunggu antrian periksa kehamilan, atau antri di posyandu. Dari buku KIA, aku, yang waktu itu masih jadi calon ibu baru, jadi sedikit banyak tahu tentang kehamilan, tentang tumbuh kembang anak, dan sebagainya.  Buku KIA semacam pintu gerbang pengetahuan tentang ibu dan anak. Toh, untuk penjelasan yg lebih detil, kita bisa cari sendiri atau tanya langsung ke para ahli misal dokter anak, atau bidan dan sebagainya. 




Nah, baru-baru ini, buku KIA versi terbaru sudah keluar donk. Isinya lebih komplit dari buku KIA versi lawas. Buku KIA versi terbaru ini ada tabel catatan kesehatan gigi anak, trus tabel catatan pemberian vit. A, obat cacing, dan PMBA, trus juga ada kelas ibu balita, pola asuh, informasi terkait pelayanan kesehatan balita, hingga informasi pemenuhan gizi anak. Lengkap pokoknya, mah. Melihat buku KIA versi terbaru gitu, tentu saja aku ingin memilikinya, hahaayyy. 




Kata bu dr. Diah, buku KIA versi terbaru ini sudah bisa didapatkan di RS, puskesmas hingga posyandu. Namun, bagi daerah2 yang belum ada buku KIA versi terbaru, bisa memakai aplikasi m-KIA terlebih dahulu. Aplikasi m-KIA ini sudah tersedia di playstore, lo. 


Review Aplikasi m-Kia, Buku KIA versi Digital




Aku sendiri sudah download aplikasi m-KIA. Untuk bisa menggunakan fitur-fitur yg ada di m-KIA, kita diminta untuk mengisi data diri lengkap. 


Setelah mendaftar, kita sudah bisa menggunakan aplikasi m-KIA ini. Masuk ke aplikasi ini menggunakan nomor ponsel dan password. 



Nah, fitur-fitur yg ada di m-KIA ini meliputi fitur terkait ibu hamil, dan anak. Kemudian juga ada dashboard khusus ibu hamil dan anak yg didalamnya berisi KMS anak. 





Untuk fitur ibu hamil ini, terdapat part tentang info kesehatan ibu hamil, jadwal k-1 hingga k-6, laporan kunjungan, jadwal minum FE, dan QnA. 


Info kesehatan ibu hamil berisi tentang kehamilan, persalinan dan KB, nifas dan menyusui serta kelas ibu hamil. 


Nah di part nifas dan menyusui ini terdapat informasi yang lengkap soal menyusui. Bagaimana pelekatan, hingga aturan durasi waktu menyimpan asi. 


Kemudian di part kelas ibu hamil ini ada video tutorial senam untuk ibu hamil, lho. Asyik, deh. Lengkap banget. 



Untuk fitur anak, terdapat part tentang info kesehatan anak, tanda bahaya, dan kelas ibu balita. 



Fitur anak tak kalah lengkap dari fitur ibu hamil. Part info kesehatan anak berisi informasi tentang perawatan anak sakit, warna tinja, lingkungan yang sehat hingga informasi soal kesiapsiagaan dalam situasi bencana.



Lalu di part kelas ibu dan balita, didalamnya terdapat 3 buah informasi meliputi informasi tentang segala hal yang terkait kelompok bayi usia 0 sampai 1 tahun, hingga kelompok anak usia 5 tahun. Di setiap part dilengkapi dengan jadwal pemberian imunisasi hingga tahapan tumbuh kembang anak. Lengkap puuoolll. 




Btw ada sebuah part di m-Kia ini yang berhasil menarik perhatianku yakni part tentang depresi pasca persalinan. Aku menyambut senang adanya informasi terkait depresi pasca melahirkan di aplikasi m-Kia ini. Sebab, perkara depresi pasca melahirkan ini tidak bisa diabaikan begitu saja. 




Dari Tirto.id, menjabarkan sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Idaiani dan Bastaman Basuki. Riset dilakukan sejak 1 Januari 2015 hingga 31 Agustus 2010 pada 18.937 perempuan yang sudah menikah pada usia 10 hingga 59 tahun. Hasilnya, 2,32% perempuan mengalami depresi pasca melahirkan. Persentase yang cukup tinggi, bukan? 


Aku berharap semoga informasi terkait depresi pasca persalinan yang ada di aplikasi m-KIA ini, membuat semakin banyak orang yang melek tentang depresi yang mungkin dialami ibu pasca melahirkan. Aku juga berharap semoga dengan adanya informasi ini, dapat mengurangi jumlah ibu yang mengalami depresi pasca melahirkan. 


Jadi bagi ibu yang sedang hamil atau tengah memiliki balita, menurutku, perlu banget nih pakai aplikasi m-KIA. Karena banyak pengetahuan, juga banyak manfaat yang dapat dirasakan saat menggunakan aplikasi m-KIA ini. 


Semoga dengan hadirnya buku KIA versi terbaru ini dan juga adanya aplikasi m-KIA ini, kesehatan para ibu hamil dan anak-anak negeri ini bisa lebih baik dari sebelumnya. Mulai dari menurunnya jumlah bayi yang mengalami BBLR, pneumonia, hingga menurunnya balita yg mengalami stunting dan sebagainya. Aamiin


Semangat sehat.


Yuk, Jadikan Buku KIA Sebagai Partner dalam Memantau Kesehatan dan Tumbuh Kembang Anak

 




Mombeb, Tanggal 29 Juli, aku ikut webinar tentang "Pentingnya Buku KIA untuk Orangtua Pantau Kesehatan dan Tumbuh Kembang Anak di Masa Pandemi" yang diadakan oleh Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan PT Tirta Investama. 


Dari webinar tersebut, aku mendapatkan Insight betapa pentingnya memantau kesehatan dan tumbuh kembang anak, apalagi di masa pandemi begini. Harus extra dipantau mah ya. Karena data dari https://covid19.go.id per 27 Juli 2021 menunjukkan sebanyak 2.9% balita terkena covid-19. Bahkan 0.5% anak usia balita meninggal dunia sebab yang terkena covid-19.




Nah, untuk memantau kesehatan dan tumbang anak, kita bisa melakukannya secara mandiri koq, Mombeb. Jadi tidak harus menunggu ke posyandu, atau ke fasilitas kesehatan dulu. Kita bisa memantau kesehatan dan tumbuh kembang anak kita dengan menggunakan buku KIA. 


Buku KIA sendiri ditetapkan oleh Kemenkes RI dengan rekomendasi WHO sebagai alat pencatatan kesehatan ibu dan anak sekaligus menjadi media informasi dan edukasi bagi ibu hamil dan balita untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin. 




Mombeb, jika kita bisa memanfaatkan buku KIA sebaik mungkin, insyaAllah kita bisa menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak balita kita dengan baik. Karena apa? Semua hal terkait kesehatan dan tumbuh kembang anak seperti pemenuhan asupan gizi seimbang sesuai umur anak, stimulasi perkembangan, istirahat dan aktivitas fisik dan sebagainya  sudah ada di buku KIA. 




Pemantauan kesehatan dan tumbuh kembang anak ini adalah salah satu ikhtiar kita mempersiapkan masa depan mereka. Mereka adalah generasi penerus bangsa. Jika anak sehat, anak bertumbuh dan berkembang dengan baik, insyaAllah dan optimis pastinya, masa depan negeri ini juga baik. Sebagaimana tema peringatan Hari Anak Nasional 2021 yakni "Anak terlindungi, Indonesia maju."


Oleh sebab itu, Mombeb, Yuk kita jadikan buku KIA sebagai partner dalam hal memantau kesehatan dan tumbuh kembang anak kita. Kita manfaatkan buku KIA ini sebaik mungkin. Agar anak kita senantiasa sehat sehingga pertumbuhan dan perkembangannya berjalan dengan baik. 


Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...